MARKETS &
CORPORATE
7.009,6
▲ ▼
17,86
Merger Garuda-Pelita Air Dinilai
Jadi Opsi Terbaik
JAKARTA, ID - Rencana penggabungan usaha (merger) antara maskapai penerbangan milik PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) dengan Pelita Air
yang dimiliki PT Pertamina diharapkan bisa menghasilkan opsi terbaik yang dapat mengakselerasi kinerja bisnis kedua BUMN tersebut ke depannya.
Rencana merger yang menyeruak sejak 21 Agustus 2023 itu bahkan sukses mengangkat harga saham Garuda di lantai bursa hingga 40%.
Oleh Muhammad Ghafur Fadillah
“K
ami sedang tele–
pon dengan be-
b e ra p a te m a n
konsultan, dan
bersama teman-
teman Pertamina mencari cara
atau opsi yang terbaik untuk kami
berdua, baik secara komersial
maupun legal,” kata Direktur
Utama Garuda Indonesia Irfan
Setiaputra pada acara Berita Satu
Spesial di BTV, Rabu (6/9/2023).
Irfan mengatakan, wacana
penggabungan maskapai milik
— REKOMENDASI —
Phintraco Sekuritas
IHSG menguji level psikologis 7.000
pada Rabu (6/9/2023), meski di akhir per-
dagangan ditutup pada level 6.995. Terben-
tuk upper shadow panjang dari pergerakan
kemarin, dengan Stochastic RSI terindikasi
overbought. Terakhir, terdapat kecenderun-
gan penurunan volume transaksi.
Mempertimbangkan kondisi tersebut,
IHSG masih rawan terkoreksi/konsolidasi
di sisa pekan ini. Tetap waspadai potensi
koreksi ke kisaran 6.950-6.980.
Pergerakan IHSG pada hari ini akan
dipengaruhi data ekonomi penting regional
dan domestik. Dari regional, nilai ekspor
dan impor Tiongkok diperkirakan masih
terkontraksi di Agustus 2023, meski lebih
baik dibanding Juli 2023. Surplus neraca
dagang Tiongkok diperkirakan turun di
Agustus 2023. Ini mengindikasikan pemuli-
han konsumsi domestik di Tiongkok.
Dari domestik, pasar mengantisipasi
data cadangan devisa yang diperkirakan
masih konsisten di atas enam bulan impor
per akhir Agustus 2023. Harga komoditas
energi diperkirakan masih melanjutkan
penguatannya. Disamping upaya peman-
gkasan suplai, ekspektasi pemulihan
permintaan dari Tiongkok turut memicu
penguatan tersebut.
Saham komoditas yang masih berpo-
tensi menguat pada perdagangan hari ini di
antaranya adalah PTBA, HRUM, PGAS, dan
INDY. Disamping saham komoditas, pelaku
pasar bisa memperhatikan potensi rotasi ke
TLKM, INDF, ICBP, UNVR, dan BRIS.
— RUMOR —
KMDS Mengarah
ke Rp 650
Saham PT Kurniamitra Duta Sentosa
(KMDS) dikabarkan akan dibawa ke Rp
650 dari posisi saat ini Rp 468. Pengerek
kenaikan sahamnya, dari ekspansi yang
dilakukan emiten makanan ini ke sejum-
lah kota besar di Tanah Air. Langkah itu
akan semakin mengarahkan KMDS untuk
mencatatkan neraca keuangan yang solid,
sehingga diharapkan bisa membagikan
keuntungan kepada pemegang sahamnya.
keputusan LAJU yang membagi dividen
menjadi daya tarik lebih di mata investor.
DISCLAIMER
Materi tulisan ini hanya memberikan informasi
dan bukan sebagai ajakan kepada siapapun un-
tuk membeli atau menjual efek tertentu.
Keputusan melakukan transaksi saham
sepenuhnya menjadi tanggung jawab pemodal.
509,3
-1,22
Garuda Grup dengan Pelita Air
telah muncul sejak proses Pe-
nundaan Kewajiban Pembayaran
Utang (PKPU) Garuda masih ber-
langsung. Rencana itu mencuat
sebagai opsi apabila Garuda tidak
lolos PKPU dan dinyatakan pailit.
“Jadi memang ada diskusi
soal ini yang sudah terjadi sejak
beberapa bulan lalu. Pada waktu
kami dalam proses PKPU, tidak
ada kejelasan apakah proposal
kami mayoritas diterima atau
kami akan lolos dari lubang
jarum, karena kemungkinan
di PKPU itu bisa saja usulan
kami tidak disetujui mayoritas,
dan kami akan pailit di hari ke
271. Tiba-tiba pemegang sa-
ham, dalam hal ini Kementerian
BUMN, memutuskan untuk
menghidupkan penerbangan ber-
jadwal di bawah Pelita,” ungkap
dia.
Irfan menegaskan, pada waktu
itu pesannya sudah sangat jelas,
rencana menghidupkan penerban-
gan berjadwal dilakukan untuk
mengantisipasi bila Garuda tidak
lolos PKPU. “Ternyata Garuda lo-
los, dan Pelita juga masih terbang.
Tentu saja kalau sebagai pemeg-
ang saham, saya sangat mengerti
rasionalitasnya. Ini saya punya
Garuda dan Citilink yang sudah
lolos PKPU, dan saya punya Pelita
Air di bawah Pertamina. Bukankah
sebaiknya bergabung?,” tutur dia.
Irfan melihat, ide penggabun-
gan tersebut sangat masuk akal.
Untuk itu, Garuda dan juga Per-
tamina tengah mengkaji segala
opsi yang ada untuk melahirkan
peluang terbaik agar rencana
merger ini bisa menguntungkan
kedua pihak ke depannya.
“Karena ini dua perusahaan
yang berbeda, kami perusahaan
terbuka (Tbk) dan Pertamina
adalah perusahaan yang sangat
besar. Jadi perlu dicari opsi yang
ada. Garuda dan Citilink akan
seperti adanya hari ini, sehingga
bagaimana caranya agar masukn-
ya Pelita bisa memunculkan opsi
terbaik. Dan ke depannya supaya
lebih menguntungkan kedua
pihak, baik Garuda maupun Per-
tamina,” ujar dia.
Saham Terbang
Irfan juga mengaku cukup
terkejut melihat tingginya antu-
siasme investor di pasar modal
terhadap rencana merger terse-
but. Padahal sebelumnya, saham
GIAA tidak terlalu mendapat
sorotan dari pasar.
“Setelah PKPU, kami keliling
ke pasar. Kami menangkap sinyal
yang sangat clear bahwa Garuda
itu dilihat juga tidak, karena
tidak punya pembanding. Yang
kedua, market berpikir lebih baik
mengurusi saham-saham yang
lebih menarik. Memang tidak
bisa dipungkiri statement Pak
Erick (menteri BUMN) mening-
katkan confidence kepada pasar
untuk melakukan transaksi. Saya
juga cukup kaget,” ujar dia.
Irfan memandang positif di-
namika yang ada saat ini. “Perny-
ataan itu memberikan sinyal
kepada pasar bahwa pemegang
saham memperlakukan Garuda
seperti perusahaan BUMN yang
lain. Garuda menjadi seperti pe-
970,1
▲ ▼
1,46
SAHAM GIAA TERBANG
Perkembangan Saham
PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA)
100
95
90
85
80
75
01 Sept
rusahaan BUMN yang lain tetap
menjadi atensi Pak Erick. Itu yang
lebih memberikan kepercayaan
diri kepada pasar. Jadi walau-
pun Garuda sudah selamat (dari
PKPU), Garuda tidak akan dibiar-
kan sendiri,” tutur dia.
Pengamat Pasar Modal dan
Akademisi Universitas Trisakti
Hans Kwee meyakini, harga sa-
ham Garuda akan meningkat saat
rencana merger dengan Pelita
Air dieksekusi. “Pada saat tersiar
kabar merger saja, harga saham
GIIA sudah meningkat,” jelas
dia kepada Investor Daily, Rabu
(6/9/2023).
Tercatat, saham GIAA telah
melesat 40,3% sejak 21 Agustus
2023 atau saat Menteri BUMN
Erick Thohir mengumumkan
wacana merger maskapai pener-
bangan di bawah Garuda Group
dengan Pelita Air milik Pertami-
na. Pada penutupan perdagangan
kemarin, saham Garuda menguat
3 poin (3,33%) ke posisi Rp 93
dengan jumlah saham yang ber-
pindah tangan 1,07 miliar lembar
sebanyak 14,311 kali.
Hans memproyeksikan, harga
saham GIAA mampu meningkat
hingga Rp 120 per saham pada
saat merger rampung. Sedangkan
dari soal kinerja, dengan adanya
merger maka jumlah pesawat dari
Garuda mampu kembali men-
dominasi industri penerbangan
dalam negeri. Jumlah pesawat
dari GIAA saat ini berkurang
drastis karena dilego perusahaan
untuk menutupi sejumlah utang.
Dinanti Investor
Secara terpisah, Senior Invest-
ment Information Mirae Asset
Sekuritas Nafan Aji Gusta me-
nyebutkan, eksekusi merger
masih jadi wacana yang ditunggu-
tunggu oleh pasar. Aksi korproasi
itu diyakini mampu menciptakan
efisiensi dan menopang pertum-
buhan pendapatan dari Garuda
yang sedang minus saat ini.
“Merger dari GIAA ini ber-
tujuan untuk efisiensi bisis dan
memperkuat aset perseroan,
selayaknya yang dilakukan oleh
perusahaan BUMN lainnya. Ini
yang sedang dinantikan oleh para
investor,” ujar dia.
Sedangkan secara teknikal,
Analis MNC Sekuritas Herditya
9
KAMIS, 7 SEPTEMBER 2023
237,4 15.309,6 16.437,0
▼ ▲
-0,58 -10,40 38,0
6-September-2023
93,00
04 Sept 05 Sept 06 Sept
Sumber: google finance
Wicaksana menuturkan, per- Rp 73 sebagai stop loss. Namun
gerakan saham dari GIAA saat demikian dalam jangka pendek,
ini masih dalam fase uptrend saham Garuda masih rawan men-
selama mampu bertahan di atas
Investor Daily, Kamis, 7 September 2023 (va)
galami koreksi.
Ukr. 3 kol x 230 MMKL BW
PEMBERITAHUAN KEPADA PARA PEMEGANG SAHAM
PT DANA BRATA LUHUR TBK
(“Perseroan”)
TENTANG JADWAL DAN TATA CARA PEMBAGIAN DIVIDEN
INTERIM PERSEROAN
Berdasarkan Keputusan Sirkuler Sebagai Pengganti Rapat Dewan Komisaris PT Dana Brata Luhur Tbk No. 005/DBL-
KEPKOM/IX/2023 tertanggal 5 September 2023, Dewan Komisaris telah menyetujui keputusan dan tindakan Direksi
Perseroan sebagaimana dinyatakan dalam Keputusan Sirkuler Sebagai Pengganti Rapat Direksi PT. Dana Brata
Luhur Tbk No. 005/DBL-KEPDIR/IX/2023 pada hari Selasa, tanggal 5 September 2023, di mana telah disetujui bahwa
Perseroan akan membagikan dividen interim sebesar Rp.38.550.000.000,- (tiga puluh delapan miliar lima ratus lima
puluh juta Rupiah), untuk 1.285.000.000 (satu miliar dua ratus delapan puluh lima juta) saham yang telah dikeluarkan
Perseroan atau Rp.30,- (tiga puluh rupiah) per saham, yang berasal dari laba bersih Perseroan untuk periode yang
berakhir pada tanggal 30 Juni 2023 (“Dividen Interim”).
JADWAL DAN TATA CARA PEMBAYARAN DIVIDEN INTERIM
Berikut adalah Jadwal dan Tata Cara Pembagian Dividen Interim yang dimaksud:
A. Jadwal Pembagian Dividen Interim Tahun Buku 2023:
No Kegiatan Tanggal
1. Cum Dividen Interim di Pasar Regular dan Negosiasi 15 September 2023
2. Ex Dividen Interim di Pasar Reguler dan Negosiasi 18 September 2023
3. Cum Dividen Interim di Pasar Tunai 19 September 2023
4. Ex Dividen Interim di Pasar Tunai 20 September 2023
5. Tanggal Daftar Pemegang Saham yang berhak atas Dividen Interim (Recording
Date) 19 September 2023
6. Pelaksanaan Pembayaran Dividen Interim 29 September 2023
B. Tata Cara Pembayaran Dividen Interim
1. Pemberitahuan ini merupakan pemberitahuan resmi dari Perseroan dan Perseroan tidak mengeluarkan surat
pemberitahuan secara khusus kepada para Pemegang Saham Perseroan.
2. Dividen Interim akan dibagikan kepada pemegang/pemilik 1.285.000.000 (satu miliar dua ratus delapan puluh
lima juta) saham Perseroan yang nama-namanya tercatat dalam Daftar Pemegang Saham Perseroan pada
tanggal 19 September 2023 sampai dengan penutupan perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia pada
tanggal tersebut atau yang disebut sebagai Recording Date Pemegang Saham yang berhak atas Dividen
Interim (“Pemegang Saham Yang Berhak”).
3. Bagi Pemegang Saham Yang Berhak yang sahamnya telah masuk dalam penitipan kolektif pada
PT. Kustodian Sentral Efek Indonesia (“KSEI”), maka Dividen Interim tersebut akan dibayar dan didistribusikan
kepada Pemegang Saham Yang Berhak oleh KSEI melalui rekening efek di KSEI sesuai dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
4. Bagi Pemegang Saham Yang Berhak yang sahamnya belum masuk dalam penitipan saham kolektif pada KSEI
(Warkat), pembayaran Dividen Interim tersebut akan dilakukan dengan pemindahbukuan (transfer bank) ke
rekening bank Pemegang Saham Yang Berhak yang telah memberitahukan nama bank dan nomor rekening
atas nama Pemegang Saham Yang Berhak secara tertulis bermaterai cukup paling lambat pada tanggal
19 September 2023 pukul 16.00 WIB dengan menyertakan fotokopi KTP atau paspor sesuai alamat yang
tercantum di dalam Daftar Pemegang Saham, kepada Kantor Biro Administrasi Efek (BAE) Perseroan, yaitu:
PT Adimitra Jasa Korpora
Komplek Rukan Kirana Boutique Office, Jalan Kirana Avenue III Blok F3 Nomor 5, Kelapa Gading
Jakarta Utara, DKI Jakarta
Telepon: 021-29745222, Fax.: 021-29289961
5. Pembagian Dividen Interim akan dikenakan Pajak Penghasilan (PPh) sesuai dengan ketentuan Peraturan
Perundang-undangan Perpajakan yang berlaku di Indonesia.
6. Bagi Pemegang Saham Yang Berhak yang merupakan Wajib Pajak Dalam Negeri berbentuk badan hukum
yang belum menyampaikan Nomor Pokok Wajib Pajak-nya (NPWP) kepada KSEI atau BAE Perseroan
(PT Adimitra Jasa Korpora), diminta menyampaikan NPWP kepada KSEI atau BAE Perseroan (PT Adimitra
Jasa Korpora), selambatnya pada tanggal 11 Oktober 2022 sampai dengan pukul 16.00 WIB. Bagi Wajib Pajak
Orang Pribadi (WP OP) Dalam Negeri yang belum menyampaikan NPWP atau mengalami perubahan NPWP,
diminta untuk menyampaikan NPWP terbaru kepada KSEI atau BAE Perseroan (PT Adimitra Jasa Korpora)
selambat-lambatnya tanggal 19 September 2023 pukul 16.00 WIB.
7. Bagi Pemegang Saham Wajib Pajak Luar Negeri (WPLN) yang pemotongan pajaknya akan menggunakan
tarif berdasarkan Persetujuan Penghindaran Pajak Berganda (P3B), wajib menyampaikan Form DGT yang
telah ditandatangani oleh otoritas yang berwenang yang memenuhi ketentuan Peraturan Direktur Jenderal
Pajak No. PER-25/PJ/2018 atau menyampaikan Surat Keterangan Domisili (“SKD”/Certificate of Domicile)
yang lazim diterbitkan oleh otoritas di negara domisili bersama dengan Form DGT yang diisi lengkap oleh
WPLN sesuai ketentuan Peraturan Direktur Jenderal Pajak No. PER-25/PJ/2018. Mengacu pada peraturan
tersebut, Form DGT harus berupa dokumen asli atau WPLN dapat juga menyampaikan Tanda Terima SKD
WPLN beserta fotokopi SKD apabila sebelumnya sudah pernah menyampaikan Form DGT ini kepada KSEI
atau BAE Perseroan (PT Adimitra Jasa Korpora). Batas waktu penerimaan Form DGT atau Tanda Terima SKD
beserta fotokopi SKD oleh BAE adalah selambat-lambatnya tanggal 19 September 2023, pukul 16.00 WIB.
Bila SKD tidak diterima dalam batas waktu yang disebutkan, dividen interim yang dibayarkan akan dikenakan
pemotongan PPh Pasal 26.
Jakarta, 7 September 2023
PT Dana Brata Luhur Tbk
Direksi