Anda di halaman 1dari 3

1

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Menurut WHO, setiap tahunnya sekitar 2,2 juta orang di negara-negara


berkembang terutama anak-anak meninggal dunia akibat berbagai penyakit yang
disebabkan oleh kurangnya air minum yang aman, sanitasi dan hygiene yang
buruk. Selain itu, terdapat bukti bahwa pelayanan sanitasi yang memadai,
persedian air yang aman, sistem pembuangan sampah serta pendidikan hygiene
dapat menekan angka kematian akibat diare sampai 65% serta penyakit-penyakit
lainnya sebanyak 26%.1
Dalam Renestra Kemenkes 2010 – 2014 ditargetkan persentase rumah
tangga yang telah PHBS sebesar 70% pada tahun 2014. Pada tahun 2012
ditargetkan sebanyak 60% rumah tangga telah melaksanakan PHBS. hasil
kegiatan pada tahun 2012 menunjukan sebanyak 56,70% rumah tangga telah
melaksanakan PHBS atau 94,5% dibandingkan target. Secara nasional persentase
pencapaian rumah tangga yang ber-PHBS mencapai 56,70%. Persentase rumah
tangga ber PHBS terdapat di Provinsi Jawa Tengah dengan persentase sebesar
76,42%. Terdapat 9 provinsi di Indonesia yang berada di atas target Renestra 2012
persentase rumah tangga ber-PHBS di Indonesia, yaitu : Jawa Tengah,
Kalimantan Selatan, DKI Jakarta, Sulawesi Utara, Sumatera Utara, Bali, dan
Sumatera Selatan. Sedangkan provinsi yang persentase rumah tangga ber-PHBS
terendah terdapat di Papua Barat dengan persentase 25,50% dan Sulawesi Barat
dengan persentase 30,85%.2,3,4
Konsep PHBS di rumah tangga yang ditandai dengan sepuluh (10)
indikator yaitu persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan, memberi ASI eksklusif,
menimbang bayi dan balita setiap bulan, menggunakan air bersih, mencuci tangan
dengan air bersih dan sabun, menggunakan jamban sehat, memberantas jentik
dirumah sekali seminggu, makan buah dan sayur setiap hari, melakukan aktivitas
fisik setiap hari dan tidak merokok didalam rumah.2,3,5
2

Perilaku hidup sehat merupakan cerminan pola hidup keluarga yang


memperhatikan dan menjaga kesehatan yang dilakukan atas kesadaran sehingga
anggota keluarga atau keluarga dapat menolong dirinya sendiri dibidang
kesehatan dan dapat berperan aktif dalam kegiatan-kegiatan kesehatan.
Lingkungan keluarga merupakan salah satu determinan yang sangat berpengaruh
terhadap kondisi sehat sakit setiap anggota keluarga.6Hal ini tidak hanya
memfokuskan pada sumber makanan sehat namun juga terkait dengan kebiasaan
sehat dalam menjalani kehidupan serta tidak kalah penting adalah kepemilikan
pola pikir positif manusia yang memandang kehidupan dengan lebih optimis
diyakini sangat mempengaruhi kondisi kejiwaan yang pada akhirnya
membebaskan dari beban pikiran yang mungkin dialaminya sehingga mampu
menghindari penyakit.5
Hasil survey pendahuluan yang dilakukan di Desa Sibargot Kecamatan
Bilah Barat dengan melakukan wawancara terhadap 10 ibu tentang Perilaku
Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) 4 ibu rumah tangga mengetahui tentang Perilaku
Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) sedangkan 6 ibu rumah tangga belum
mengetahui tentang Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang tersebut, maka penulis dapat merumuskan
bagaimana Tingkat Pengetahuan Ibu Rumah Tangga Tentang Perilaku
Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di Desa Sibargot Kecamatan Bilah Barat
Tahun 2018.

1.3 Tujuan Penelitian


1.3.1 Tujuan Umum
Mengetahui tingkat pengetahuan ibu rumah tangga tentang Perilaku Hidup
Bersih dan Sehat (PHBS) di Desa Sibargot Kecamatan Bilah Barat Tahun
2018.
3

1.3.2 Tujuan Khusus


Tujuan khusus pada penelitian, yaitu :
Mengetahui tingkat pengetahuan ibu rumah tangga tentang Perilaku Hidup
Bersih dan Sehat (PHBS) di Desa Sibargot Kecamatan Bilah Barat Tahun
2018 pada tingkat baik, cukup, kurang.

1.4 Manfaat Penelitian


A. Bagi Masyarakat
a. Meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang perilaku hidup
bersih dan sehat dalam tatanan rumah tangga.
b. Memberikan gambaran tentang perilaku hidup bersih dan sehat
dalam tatanan rumah tangga di Desa Sibargot.
c. Meningkatkan kesadaran masyarakat untuk berperilaku bersih dan
sehat dalam kehidupan sehari-hari.

B. Bagi Peneliti
a. Bermanfaat menambah pengetahuan serta wawasan tambahan pada
peneliti mengenai perilaku hidup bersih dan sehat pada tatanan rumah
tangga.
b. Agar peneliti sebagai dokter yang terjun kemasyarakat ikut serta
menciptakan lingkungan yang bersih dan sehat.

C. Bagi Pembaca
Menambah pengetahuan dan wawasan pembaca mengenai perilaku hidup
bersih dan sehat pada tatanan rumah tangga.

D. Bagi Peneliti Selanjutnya


Sebagai sumber dasar atau referensi yang berkaitan dengan perilaku hidup
bersih dan sehat.

Anda mungkin juga menyukai