Jawabab Essay Guru Penggerak
Jawabab Essay Guru Penggerak
Jawab
yang memotivasi saya menjadi Guru Penggerak adalah mendorong para
guru untuk mampu merancang, melaksanakan, dan menilai pembelajaran
untuk menguatkan karakter peserta didik, Dalam setiap kegiatan
pembelajaran dalam membangun karakter peserta didik perlu dibekali
dengan keterampilan berpikir kritis dan memecahkan masalah (critical
thinking and problem solving), bekerjasama (collaboration),
berkreativitas (creativities), dan berkomunikasi (communication).
2. Kapan waktu kejadiannya? Situasi apa yang Anda hadapi saat itu? Pihak mana saja
yang Anda minta untuk bekerja sama dan mengapa? Gambarkan secara jelas!
Pada awal bulan februari 2021, saya disodorkan sebuah Surat Keputusan Kepala
Sekolah, dimana saya ditunjuk sebagai Sekretaris dalam kepanitiaan persiapan dan
pelaksanaan Ulangan Satuan Pendidikan (USP) tahun 2021. Namun saya merasa ada
yang janggal dalam Surat Keputusan tersebut. sebab saya belum cukup 1(satu) tahun
berada di sekolah ini karena baru saja di mutasi ke sekolah ini, sehingga saya fikir
masih banyak rekan guru senior yang lebih mampu dan kompeten.
Dari pada terus mengganjal di hati saya, saya berinisiatif menemui kepada wakil
kepala sekolah bidang kurikulum (selanjutnya disingkat wakasek kurikulum) dan
bertanya atas dasar dan pertimbangan apa beliau menunjuk saya sebagai Sekretaris
pada Panitia USP 2021, beliau menjawab kami butuh seseorang yang memiliki
kualifikasi dan kemampuan di bidang IT dan bisa on time kapan saja di butuhkan.
karena ini Ulangan Satuan Pendidikan (USP) pertama kali dilaksanakan di sekolah
dan pertama kali saya jadi panitia di tempat tugas yang baru, selain itu masih belum
mengenal sifat dan karakter rekan guru di sekolah ini yang sewaktu -waktu saya pun
minta bantuan dukungan bila nantinya menemukan kendala selama kegiatan.
sehingga saya mengusulkan kepada beliau untuk mengadakan rapat kecil Panitia yang
sudah dibentuk tersebut yang harus dihadiri oleh Kepala Sekolah sebagai Penanggung
Jawab kegiatan guna membicarakan langkah-langkah yang harus diambil, Usul saya
pun disambut baik oleh wakasek kurikulum.
Sampailah di hari H, Di hadapan semua peserta rapat saya menyampaikan semua
pemikiran, ide dan masukan untuk suksesnya kegiatan bahwa dengan keadaan
persiapan yang minimal untuk kegiatan Ulangan Satuan Pendidikan (USP) dengan
target Lulus 100% tidak cukup hanya ada panitia kecil, karena melibatkan banyak
kepentingan didalamnya, kemudian di usulkan membentuk Tim Sukses USP Sekolah
yang didalamnya terdiri dari Panitia Inti, koordinator mata pelajaran beserta
anggotanya, Operator Server Tim IT Sekolah untuk mempersiapkan ruang Komputer
yang akan digunakan Ujian Online. serta melibatkan seluruh komponen sekolah
seperti (siswa, guru mata pelajaran, wali kelas, wakil kepala sekolah, Tata Usaha,
Komite, dan lain-lain) guna mengsukseskan kegiatan Ulangan Satuan Pendidikan
(USP) ini.
Hasilnya, semua yang hadir dalam rapat Ulangan Satuan Pendidikan (USP),
menyetujui usul saya tersebut. Kemudian Kepala Sekolah saya diminta untuk
membuat Draft Surat Keputusan (SK) Tim Sukses USP Sekolah seperti yang saya
usulkan, Besoknya SK tersebut selesai saya buat dan ditandatangani oleh Kepala
Sekolah. Lagi, saat menyodorkan draft SK kepada Kepala Sekolah, saya mengusulkan
untuk diadakan sosialisasi tentang Ulangan Satuan Pendidikan (USP}, kepada semua
yang terlibat dalam tim. Kepala Sekolah langsung menerima usulan saya, dan beliau
berinisiatif untuk mengundang Pengawas Sekolah sebagai Narasumber.
Sampailah pada kegiatan sosialisasi oleh pengawas sekolah, dan dihadiri oleh hampir
semua yang terlibat dalam tim. Namun pada saat pemaparan oleh narasumber, tak
satupun peserta rapat yang serius memperhatikan. Pada saat sesi tanya jawab juga
tidak ada yang mengajukan pertanyaan. Saya jadi berfikir, apakah kawan-kawan
dalam tim mengerti dan faham akan apa yang sudah dipaparkan oleh narasumber?
Seketika muncul kekhawatiran saya dalam hati bagaimana pelaksanaan Ulangan
Satuan Pendidikan (USP} nantinya.
Akhirnya usai sudah kegiatan sosialisasi, dan narasumber meninggalkan ruangan.
Pada saat itu saya diberi waktu oleh Kepala Sekolah untuk memaparkan tentang
Uraian Tugas semua yang terlibat dalam tim. Kemudian saya memaparkan tugas
masing-masingnya. Dan ternyata kekhawatiran saya benar adanya, hampir semua
anggota tim tidak mengerti akan tugas yang dimaksud apalagi dalam mengakses
aplikasi digital yang di pakai saat Ulangan Satuan Pendidikan (USP} Online, Mereka
beralasan, sama sekali tidak punya pengalaman di bidang IT dan gagap teknologi
dalam mengoperasikan aplikasi digital.
Alhasil, saya harus menjelaskan dengan rinci apa saja yang harus disiapkan oleh
masing-masing koordinator mata pelajaran, solusi target penyelesaiannya, dan
darimana sumbernya. Seketika semuanya baik-baik saja, semua anggota tim
sepertinya mengerti apa yang saya sampaikan, dan sayapun merasa lega.
Kesulitan apa saja yang Anda hadapi saat bekerja sama? Adakah penolakan ataupun
kegagalan yang Anda hadapi dalam situasi tersebut? Bagaimana respon Anda dalam
situasi tersebut? Upaya apa yang Anda lakukan untuk tetap fokus mencapai tujuan
yang telah direncanakan?
Sampailah pada hari di mana dimulainya kegiatan persiapan pelaksanaan Ulangan
Satuan Pendidikan (USP} . Setiap tim mendownload Aplikasi Digital support dengan
Ulangan Satuan Pendidikan (USP}, serta aplikasi pendukung lainnya. Ada beberapa
anggota tim mempertanyakan kepada saya dimana cara mendownload aplikasi digital
yang harus mereka persiapkan tersebut, seperti apa aplikasi yang digunakan, Dengan
tenang saya menjelaskan dan sekaligus saya menyerahkan beberapa contoh aplikasi
digital yang support. Semua berjalan baik-baik saja pada saat ada yang meminta dan
saya pun memiliki contoh aplikasinya.
Terjadi masalah ketika ada anggota tim yang tidak peduli dengan tugasnya, dan itu
tidak 1 atau 2 orang. Pada saat saya konfirmasikan kepada yang bersangkutan, mereka
memiliki alasan masing-masing. Ada yang mengatakan tidak punya laptop, tidak
punya kuota data, tidak memiliki link aplikasi yang support, tidak ada sinyal provider,
serta alasan-alasan lainnya. Saya mencoba menyarankan solusi untuk alasan mereka
tersebut. Seperti laptop dan data internet bisa menggunakan fasilitas Wifi yang
disediakan sekolah, link aplikasi yang support bisa diminta pada koordinator mapel
bidang yang bersangkutan, atau jika perlu minta bantuan Operator Server Tim IT
Sekolah yang ada di setiap ruang Ulangan Satuan Pendidikan (USP). Ternyata, solusi
yang saya sarankan tetap tidak membuahkan hasil. Mereka tersebut tetap belum
mengerjakan tugasnya.
Dengan kerelaan hati, saya mencoba ambil alih satu persatu tugas mereka, namun
tetap saya berkoordinasi dengan mereka agar tidak terjadi kesenjangan. Dan tentunya
saya tetap bekerjasama dengan anggota tim lainnya, terutama yang ada hubungannya
dengan Aplikasi Digital support yang digunakan.
Lagi, terjadi masalah ketika fasilitas di sekolah tidak mendukung terkendala
pemadaman aliran listrik dari PLN , Genset yang tersedia hanya ada 2, 1 di antaranya
macet. Sehingga di hanya tersedia 1 unit, dan hanya bisa digunakan untuk mengaliri 5
(lima) server ruang ujian, alhasil komputer di ruang server yang lain tidak bisa secara
maksimal digunakan. Namun saya tidak patah semangat, saya tetap berupaya agar
kegiatan persiapan Ulangan Satuan Pendidikan (USP}, berjalan lancar, dan semua
aplikasi digital support tersedia pada saat kegiatan pelaksanaan Ulangan Satuan
Pendidikan (USP}. Saya dan rekan lainnya diminta kesediaannya untuk
meminjamkan laptopnya kepada tim pada saat masih di sekolah. Permasalah dan
kendala mulai terurai satu persatu.
Upaya apa saja yang Anda lakukan untuk mendapatkan komitmen dari berbagai pihak
untuk bekerja sama?
Pada saat dimulainya aktifitas persiapan pelaksanaan Ulangan Satuan Pendidikan
(USP} , tidak sedikit kendala, kesulitan, dan masalah yang dihadapi. Namun saya
tidak pernah patah semangat. Saya punya tim yang solid dan bisa bekerjasama dengan
baik. Bagi saya itu adalah nilai plus. Saya tidak akan mampu bekerja sendiri jika tidak
ada dukungan dari Kepala Sekolah dan kerjasama rekan-rekan lainnya.
Beberapa kendala dan kesulitan yang saya hadapi selalu saya bicarakan dengan kepala
sekolah dan panitia inti. Seperti kendala ketika pemadaman aliran listrik dari PLN.
Oleh kepala sekolah dibelilah tambahan 1 unit Genset untuk mengatasi kendala
pemadaman aliran listrik dari PLN, Kepada panitia inti dan koordinator mata
pelajaran saya selalu mengajak untuk terus menerus memantau kesiapan aplikasi
support yang akan dugunakan, dan membuat daftar ceklist.
Sedangkan saya sendiri sebagai sekretaris Tim selalu dan terus menerus menganalisis
dan mempersiapkan apa-apa saja yang diperlukan nantinya pada saat pelaksanaan
Ulangan Satuan Pendidikan (USP}, sambil terus menerus memantau kebutuhan dari
Operator Server Tim IT Sekolah yang ada di setiap ruang, dengan tetap menjunjung
tinggi etika mengajak bukan memberi perintah.
Kepada seluruh anggota tim, saya mengharapkan komitmennya untuk serius dan
bekerja keras dalam mempersiapkan pelaksanaan Ulangan Satuan Pendidikan (USP}
ini. Hal ini penting dan sangat berpengaruh terhada animo peserta didik baru yang
akan masuk, serta mutu lulusan, dan tentunya juga berpengaruh terhadap kemajuan
sekolah karena berhubungan dengan jenis dan jumlah bantuan fasilitas, sarana dan
prasarana dari pemerintah, dan secara tidak langsung juga berpengaruh terhadap
kesejahteraan personil di sekolah.
Bagaimana hasilnya?
Dengan upaya dan usaha yang maksimal, kerjasama tim yang solid, dan fasilitas yang
mulai mendukung, tentu berpengaruh positif terhadap hasil kerja.
kegiatan pun dimulai. Upaya dan usaha terus dilakukan sebelum hari H nya dimana
pelaksanaan Ulangan Satuan Pendidikan (USP} telah berhasil dilaksanakan pada
Februari 2021.
Walaupun kegiatan pelaksanaan Ulangan Satuan Pendidikan (USP} telah selesai
dilaksanakan, kerjasama tim pun tetap solid dan berjalan dengan baik. Kita dalam tim
selalu saling berkoordinasi jika menemukan kesulitan, kendala, hambatan, dan
masalah. Dan secara bersama-sama pula menemukan solusinya. Alhamdulillah
pelaksanaan Ulangan Satuan Pendidikan (USP} berjalan dengan sukses,karena
dukungan dari seluruh elemen sekolah.
Upaya apa saja yang Anda lakukan untuk memahami situasi tersebut secara
komprehensif? Peluang dan kesempatan apa saja yang Anda identifikasi
dalam situasi tersebut untuk membantu Anda menghadapinya?
Pada awal permulaan kegiatan Pembelajaran Daring, saya melakukan
perjanjian MOU bersama siswa dalam hal kesepakatan membangun
komunikasi melalui Whatsaap Grup Mapel seni budaya dan menggunakan
aplikasi digital melalui pemanfaatan akun belajar. id, dan Google Suite for
Educacation, seperti : google Classroom, google slide, google form, dan lain-
lain. dalam proses belajar mengajar Daring.
Saya memulai dengan tugas pertama, yaitu membuat presentasi tentang seni
rupa dan aliran atau gaya seni lukis modern, dimana pada tugas ini diberi
batasan waktu kepada siswa untuk menyelesaikan tugas tersebut, kemudian
mengirimkan kembali ke akun Google Classrom kelas masing-masing dalam
bentuk file google slide, foto/JPEG, dan video interaksi
Sepekan kemudian, saya melanjutkan ke pertemuan ke-2 pembelajaran
daring, dengan menugaskan siswa melakukan diskusi dan presentasi tentang
seni rupa dan aliran atau gaya seni lukis modern kepada siswa serta
membuat kesimpulan ringkasan materi pelajaran dan mengirimkannya
kembali ke akun Google Classrom kelas masing-masing secara pribadi saya
dalam bentuk file data google docs.
Dari permulaan pembelajaran daring dan kemudian dilanjutkan dengan
pembelajarn ke-dua, diwarnai berbagai masalah yang dapat saya simpulkan
sebagai berikut :
1.Siswa sulit memahami dan kurang mengerti dengan instruksi tugas;
2.Siswa terlambat dan bahkan tidak mengirimkan kembali foto tugasnya,
karena beberapa alasan, seperti : baru punya quota internet sehingga
terlambat mendapatkan informasi tugas; susahnya mencari jangkauan
internet, dan lain-lainnya.
3.Siswa ada yang berprilaku masa bodoh dan tidak peduli dengan kegiatan
pembelajaran, walaupun mereka memiliki quota internet. Keadaan ini dapat
dipantau dari keaktifannya di Whatsaap Grup.
4.Siswa ada yang mengirimkan file tugas siswa yang lain, dengan mengganti
identitas dan halaman cover tugas.
5.Siswa ada yang mulai protes dan memberanikan diri mengeluarkan keluhan
karena mulaibosandengan banyaknya tugas ringkasan dari guru mata
pelajaran lainnya.
Keadaan ini membuat saya mencari inspirasi dan inovasi untuk mencari
solusi yang tepat, agar pembelajaran tetap terlaksana dan siswa tidak
terbebani dengan tuntutan tugas dari guru. dan meminta pendapat serta
masukkan dari siswa akan solusi terbaik agar kegiatan pembelajaran daring
terlaksana dengan efektif dan menyenangkan.
Saya mengusulkan pembelajaran melalui video,Youtube, google meet,
danZoom. Hampir semua peserta didik menolak, dengan alasan terlalu
banyak menghabiskan quota internet, dan ada aplikasi yang tidak didukung
oleh smartphone yang mereka miliki.
Kapan waktu kejadiannya? Masukan atau umpan balik apa yang secara
spesifik Anda dapatkan? Apa yang Anda rasakan saat menerima masukan
atau umpan balik tersebut?
pada awal tahun Ajaran Baru 2021-2022, oleh kepala sekolah melalui Waka.
Kurikulum saya diperintahkan mengikuti Google Master Trainer Level 1 Batch
5, karena menurut Waka. Kurikulum saya memenuhi kriteria untuk mengikuti
kegiatan tersebut karena memiliki kemampuan untuk berkompetisi. Awalnya
saya menolak tantangan tersebut, karena berbagai alasan. Bertepatan pada
saat itu saya sedang sibuk membina 2 orang siswa untuk dipersiapkan
mengikuti Lomba FL2SN bidang Seni tingkat Provinsi dan waktunya juga
mepet. Selain itu saya juga punya kesibukan membina ekskul Desain Grafis
yang selama ini terhenti dan baru kembali dibentuk yang dalam proses
pembinaan dan berkegiatan juga membutuhkan perrhatian ekstra.
Saya menyampaikan alasan-alasan tersebut kepada kepala sekolah. Namun
kepala sekolah meyakinkan saya bahwa saya mampu mempersiapkan
semuanya dan mampu mengatasai kendala-kendala yang ada. Karena
keyakinan dan motivasi dari kepala sekolah, akhirnya saya menerima
tantangan tersebut.
Berdasarkan E_mail dari@Refo Indonesia, melalui form Seleksi Google
Master Trainer Level 1 Batch 5, tanggal. 1 Juli 2021, yang diselenggarakan
atas kerja sama dengan Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan,
Google for Education, dan REFO Indonesia. serta Surat Informasi
Pengimbasan Peserta Pelatihan Google Master Trainer dari Dirjen GTK ,
Kegiatan pengimbasan ini akan diselenggarakan dalam rentang waktu antara
tanggal 11 Agustus - 30 November 2021 Itu artinya saya punya waktu sekitar
2 bulan untuk mempersiapkan segala dokumen yang mendukung kegiatan
tersebut.
Dengan mengucap bismilah, saya memulai dengan mempelajari Petunjuk
Teknis Seleksi Google Master Trainer Level 1 Batch 5 tahun 2021. Satu
persatu dokumen kelengkapan yang saya kumpulkan dikirim secara online ,
Namun karena banyaknya sesi pelatihan dan seminar online yang saya wajib
diikuti selama pembelajaran daring banyak menyita waktu, waktu 2 bulan
tidak memungkinkan saya menyelesaikan itu semua ditambah dengan kondisi
saya yang sedang sibuk membina 2 orang siswa untuk dipersiapkan
mengikuti Lomba FL2SN bidang Seni tingkat Provinsi dan waktunya juga
mepet. Selain itu saya juga punya kesibukan membina ekskul Desain Grafis
di sekolah
Bagaimana cara Anda menyikapi masukan dan umpan balik tersebut untuk
pengembangan diri Anda?
Saya mencoba memperhitungkan kemungkinan saya mampu menyelesaikan
semua dokumen keperluan seleksi, sekaligus mampu membina 2 orang siswa
untuk dipersiapkan mengikuti Lomba FL2SN bidang Seni tingkat Provinsi dan
waktunya juga mepet. Selain itu saya juga punya kesibukan membina ekskul
Desain Grafis di sekolah. Saya simpulkan tidak akan sanggup melewati dan
menyelesaikan semua dalam waktu 2 bulan tersisa dan terhenti pada
kegiatan pengimbasan.
Dengan sangat terpaksa dan berharap pengertian dari kepala sekolah, saya
menyatakan tidak siap untuk ikut mengikuti seleksi Google Master Trainer
Level 1 Batch 5 tahun 2021, dan terlihat kekecewaan di raut wajah kepala
sekolah. Namun pada saat itu, saya berjanji dan meyakinkan kepada kepala
sekolah bahwa tahun depan (2022) saya siap untuk ikut seleksi. Pernyataan
saya tersebut ternyata tidak mampu mengobati kekecewaan kepala sekolah.
Dalam hati saya berjanji dan bertekad bahwa tahun depan saya harus
mampu mengobati kekecewaannya. sekarang waktunya saya fokus
mempersiapkan kegiatan mengikuti Lomba FL2SN bidang Seni tingkat
Provinsi. Sesuai dengan janji dan tekad saya semula, saya mulai
mengumpulkan semua dokumen yang diperlukan dalam mempersiapkan
seleksi Google Master Trainer Level 1 sesuai Petunjuk Teknis tahun 2021
untuk tahun depan.
Hal apa yang menjadi fokus pengembangan? Ceritakan pula cara Anda
membangun kesepakatan guna mencapai hasil pengembangan yang
diharapkan.
Dukungan apa saja yang Anda berikan bagi orang tersebut? Hambatan apa
yang Anda temui dan bagaimana cara Anda mengatasinya? Upaya-upaya
apa saja yang Anda lakukan untuk mempertahankan motivasi orang tersebut?
Di awal kegiatan diklat Penulisan Artikel Karya Ilmiah SEAMEO SEQIL
tahun 2022, panitia dari tim Widyaiswara dari Bidang. Pendidikan dan
Tenaga Kependidikan Dinas Pendidikan Prov. Sumatera Selatan.
menyampaikan peserta akan mendapatkan 2 (dua) jenis
sertifikat jika mengikuti sampai akhir. Pertama adalah sertifikat
telah mengikuti diklat Penulisan Artikel Karya Ilmiah yang
dikeluarkan oleh Dinas Pendidikan Prov. Sumatera Selatan, dan
Sertifikat Kompetensi yang dikeluarkan oleh Tim SEAMEO SEQIL.
Peserta dan instruktur dan juga widyaiswara, tidak saja focus pada
materi untuk pencapaian kompetensi, tetapi lebih banyak berbagi
(sharing) pengalaman dan permasalahan dalam menghadapi berbagai
karakter peserta didik di sekolah masing-masing. Bahkan ada yang
berbagi pengalaman dan permasalahan dalam berinteraksi dan
bekerjasama dengan teman sejawat, atasan, dan dengan tenaga
kependidikan di sekolahnya. Dari permasalahan-permasalahan tersebut,
maka bersama-sama antara instruktur, widyaiswara dan peserta
berdiskusi dan saling bertukar pendapat, sehingga menemukan
pengalaman unik masing-masing yang bisa diadopsi untuk dibawa ke
sekolah masing-masing pula. Dengan berbekal teori ilmu pedagogic dan
pengalaman, saya sebagai instruktur bersama dengan Widyaiswara juga
memfasilitasi peserta dengan menghubungkan pengalaman dan teori
dalam memecahkan permasalahan yang dihadapi peserta di sekolahnya.
Kegiatan diklat Penulisan Artikel Karya Ilmiah SEAMEO SEQIL tahun
2022 berjalan lebih seru dan tidak monoton.
Bagaimana hasilnya?