Anda di halaman 1dari 15

DASAR

MUSKULOSKELETAL
RADIOLOGI
BAGIAN RADIOLOGI
UNIVERSITAS YARSI
JAKARTA
PRINSIP UTAMA
▪ Sinar-X adalah sinar radiasi pengion yang
dipancarkan dari tabung sinar-X selama paparan
▪ Struktur dengan kepadatan tinggi (mis. tulang dan
benda asing logam) akan menyerap (atenuasi)
sinar-X lebih dari struktur kepadatan rendah (mis.
jaringan lunak dan udara).

Pada foto radiografi konvensional :


▪ Tulang akan tampak putih (Opaq) :
▪ Jaringan lunak akan tampak abu-abu - udara /
gas akan tampak hitam (Moderat – Lusen)
TERMINOLOGI
Istilah untuk menggambarkan radiografi.

▪ Sklerotik : Peningkatan densitas tulang


▪ Litik : Destruksi tulang
▪ Korteks : Tulang kompak pada permukaan
tulang
▪ Medulla : Tulang trabecular pada bone marrow
TERMINOLOGI
Deskripsi proyeksi dan posisi pada foto radiografi :

▪ AP : Anteroposterior
▪ PA : Posteroanterior
▪ Lateral : Dari arah samping
▪ Obliq : Di antara lateral dan AP
RADIOANATOMI

Gambar 1. Menjelaskan identifikasi lokasi terhadap lesi pada tulang panjang pada tulang yang
berkembang. Pada dewasa (Fusi Post-Skeletal), physeal (Growth plate) terjadi fusi dan tidak
akan tampak lagi.
RADIOANATOMI -- CRURIS

1. Femur
2. Fibula
3. Fibular head
4. Lateral femoral condyle
5. Medial femoral condyle
6. Patella
7. Patellar tendon
8. Proximal tibiofibular joint
9. Talus
10. Tibia
11. Tibial tuberosity
RADIOANATOMI -- FEMORALIS

1. Acetabulum
2. Femoral head
3. Fibular neck
4. Femur
5. Trochanter mayor
6. Ischium
7. Lateral femoral condyle
8. Trochanter minor
9. Medial femoral condyle
10. Patella
RADIOANATOMI -- HUMERUS

1. Acromion
2. Acromiohumeral joint
3. Clavicle
4. Procesus coracoid
5. Tuberositas deltoid of
humerus
6. Ischium
7. Tuberositas mayor of
humerus
8. Humeral head
9. Humerus
10. Tuberositas minor of
humerus
11. Olecranon
12. Radial head
13. Radius
14. Ulna
RADIOANATOMI -- MANUS

1. Capitatum 1. Sendi proximal


2. Sendi carpometacarpal interphalang
3. Sendi distal 2. Proximal phalang
interphalangeal 3. Radius
4. Distal phalang 4. Schapoid
5. Sendi distal radioulnar 5. Sessamoid
6. Hamatum 6. Trapezium
7. Hook of hamatum 7. Trapezoid
8. Lunatum 8. Triquetrum
9. Metacarpal 1-5 9. Ulna
10. Sendi metacarpo-phalang
11. Medial phalang
12. Pisiform
RADIOANATOMI -- MANUS

1. Calcaneus 13. Medial phalang


2. Cuboid 14. Naviculare
3. Sendi distal 15. Sendi proximal
interphalangeal interphalangeal
4. Distal phalang 16. Proximal phalang
5. Fibula 17. Sesamoid
6. Intermedia cuneiform 18. Talar head
7. Lateral cuneiform 19. Talar neck
8. Lateral malleolus 20. Talus
9. Medial cuneiform 21. Sendi tarsometatarsal
10. Metatarsal 22. Tibia
11. Sendi 23. Tuberositas metatarsal 5
metatarsophalangeal 24. Tuberositas naviculare
SISTEMATIKA
Meskipun sistem untuk melihat sinar-X tulang dan
sendi bervariasi tergantung pada anatomi yang
diperiksa, ada beberapa prinsip luas yang dapat
diterapkan dalam sejumlah situasi. Pendekatan
sistematis melibatkan :

▪A : Alignment, Keselarasan struktur sendi dan


tulang
▪B : Bone, Integritas korteks tulang
▪C : Cartilage, Celah sendi (Termasuk discus
intervertebralis)
▪S : Soft tissue, Jaringan lunak
SISTEMATIKA

1. Fraktur transversal
2. Fraktur obliq
3 Fraktur spiral
4 Fraktur kominutiv
5 Fraktur kompresi / crush
SISTEMATIKA
DISLOKASI

▪ Celah sendi dikatakan dislokasi bila permukaan artikular dari


sendi sepenuhnya displace satu sama lain, sehingga
aposisi diantara mereka tidak ada.
▪ Subluksasi terjadi ketika sebagian permukaan artikular
bergeser, tetapi tetap mempertahankan kontak satu sama
lain.
▪ Dislokasi dapat terjadi secara bersamaan dengan fraktur
(Fraktur-dislokasi)
SISTEMATIKA

Gambar 20. (a) Digiti V, tampak dorsal dislokasi pada


proximal interphalang. (b) Fraktur dislokasi
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai