Anda di halaman 1dari 18

Laporan Observasi

Kurikulum dan Pembelajaran IPA di SMP Tahfidz Al-Qur’an Al-Chusna Jati Kudus

Disusun guna memenuhi tugas

Mata kuliah : Pengembangan Kurikulum Pendidikan IPA

Dosen pengampu : Henry Setya Budhi, M.PD.

Disusun Oleh :

1. Fatimatuz Zahra (2110710001)


2. Abdul Rohman Azarkoni (2110710002)
3. Nasikhatun Nadhiroh (2110710004)
4. Ika Rohmatus Solikhah (2110710025)

PROGAM STUDI TADRIS ILMU PENGETAHUAN ALAM

FAKULTAS TARBIYAH

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI KUDUS


TAHUN 2023
BAB I

PENDAHULUAN

A. PROFIL SEKOLAH
Nama Sekolah : SMP Tahfidz Al-Qu’ran “Al-Chusna”
Alamat Sekolah : Jl. Gentong, Ds. Loram Wetan RT 02 RW 05 Jati
Kudus
NPSN : 70025562
Status : Swasta
Bentuk Pendidikan : SMP
Status Pendidikan : Yayasan
SK Pendirian Sekolah : AHU-0015417.AH.01.04
Tanggal SK Pendirian : 2017-10-16
SK Izin Oprasional : 570/1274/15.00/2021
Tanggal SK Izin Oprasional : 2021-11-29
Akreditasi :-
Laboratorium IPA : ada/tidak ada
Foto sekolah :
B. TUJUAN OBSERVASI

Seseorang yang melakukan observasi harus memiliki ketrampilan dalam menanti


serta mengamati segala sesuatu yang terjadi dengan tidak terburu-buru dalam
menyimpulan keadaan yang sedang diamati tersebut 1. Dari obsevasi yang dilakukan
maka akan menghasilkan kumpulan data baik berbentuk pengalaman maupun
pengetahuan. Maka dari itu tujuan dari observasi yang dilakukan peneliti di sekolah
SMP Tahfidz Al-Qur’an Al-Chusna yakni untuk mendapatakan data terkait dengan
proses pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam dan menemukan permasalahan-
permasalahan terkait dengan pembelajran yang mencakup hal-hal sebagai berikut:

1. Motode pembelajaran yang digunakan guru IPA


2. Kurikulum yang digunakan oleh sekolah
3. Bahan ajar yang digunakan oleh guru IPA
4. Media pembelajaran yang digunakan oleh guru IPA
5. Penilian yang digunakan oleh guru IPA2.

1
Ria Novianti, “Teknik Observasi Bagi Pendidikan Anak Usia Dini Ria Novianti,” Educhild 01, no. 1 (2012): 22–29.
2
Desintya fryda Lucyani, “Observasi Metodologi Khusus Pembelajaran Bahasa Arab,” Journal Information 10,
no. 3 (2009): 1–16.
BAB II

METODE PRA-RISET

A. TEKNIK PENGUMPULAN DATA


Teknik penumpulan data merupakan suatau metode atau cara yang digunakan
oleh seorang pengamat atau peneliti untuk mengumpulkan data. Teknik pengumpulan
dapat dijadikan suatu metode independen terhadap teknik analisis data bahkan sebgai
lat utama dalam dalam teknik dan analisis data. Data yang didapatkan digunakan
untuk menguji hipotesis atau menjawab rumusan masalah dan setelah itu digunakan
sebagai dasar dalam pengmbilan kesimpulan atau keputusan3.
Dalam Teknik pengumpulan data, yang digunakan oleh pengamat pada pra
riset di SMP Tahfidz Al-Qur’an Al-Chusna Jati Kudus. Yaitu pengamat menggunakan
beberapa teknik dalam pengumpulan data-data pada sekolah tersebut. Data yang
pengamat kumpulkan harus memiliki sifat dan syarat tertentu. Syarat tersebut antara
lain: 1. Akurat 2. Up to date 3. Komprehensif 4. Relevan 5. Memiliki ketelitian yang
tinggi4.
Adapun teknik pengumpulan data yang akan digunakan yaitu : teknik
kuesioner, observasi, wawancara, dokumentasi.
Yang pertama yaitu pengembangan teknik kuesioner pengembangan kuesioner
membutuhkan pengetahuan teori serta pengukuran yang mendalam. Waktu dalam
pembuatan kuesioner sangat lama. Sehingga disarankan peneliti dapat menggunakan
kuesioner yang relevan dengan penelitian yang sudah ada sebelumnya. Jika kuesioner
belum ada peneliti harus mengembangkan kuesionernya 5. Dalam teknik kuesioner,
pengamat diberikan sampel oleh pembimbing berupa pertanyaan kepada guru di
sekolah tersebut, khusunya kepada guru pengampu mata pelajaran IPA. Pengamat
memberikan pertanyaan mengenai pembelajaran di sekolah tersebut, terkait
kurikulum, bahan ajar, dan juga media pembelajaran dalam pembelajaran khususnya
IPA.
Dalam teknik pengumpulan data yang kedua yaitu menggunakan metode
observasi. Observasi merupakan teknik atau cara pengumpulan data yang dilakukan
3
M.Makbul et al., “METODE PENGUMPULAN DATA DAN INSTRUMEN {PENELITIAN,” Frontiers in Neuroscience
14, no. 1 (2021): 1–13.
4
Sugiyono, “Metode Dan Tehnik Penelitian,” Journal of Chemical Information and Modeling 53, no. 9 (2013):
1689–99.
5
dewi. Hartono, jagiyanto M, Zaki,Ahmad, sugianto,catur, fatmawati, “METODE PENGUMPULAN DAN TEKNIK
ANALISIS DATA,” 2016, 1–23.
dengan pengamatan, serta disertai dengan catatan-catatan terhadap keadaan atau
perilaku objek sasaran. Dalam metode teknik observasi, pengamat mengamati
keadaan yang mencakup semua lingkungan di sekolah tersebut. Dari segi sarana
prasarana yang seadanya, masih kurangnya media pembelajaran di sekolah tersebut,
serta situasi dan kondisi pada saat pembelajaran maupun diluar pembelajaran.
Teknik ketiga yang digunakan yaitu metode wawancara. Wawacara yaitu
merupakan salah satu teknik pengumpulan data melalui proses tanya jawab lisan yang
berlangsung satu arah, dengan kata lain pertanyaan datang dari pengamat sedangkan
jawaban diberikan oleh sesorang yang diwawancarai. Dan wawancara merupakan
bentuk komunikasi langsung oleh peneliti dan responden. Dalam metode wawancara,
pengamat melakukan tanya jawab terhadap pihak kepala sekolah dan juga guru
pengampu mata pelajaran IPA. Pengamat menggunakan metode wawncara yang
terstruktur. Jadi pengamat menyiapkan pertanyaan-pertanyaan yang lengkap mengenai
kegiatan pembelajaran kepada sekolah tersebut.
Teknik yang terakhir yaitu metode dokumentasi. Dimana metode ini dapat
diartikan cara pengumpulan data dengan memanfaatkan data-data berupa buku,
catatan dokumen, rekaman suara, video dan lain sebagainya. Dalam metode teknik
dokumentasi, pengamat melakukan pemanfaatan dokumen dan data-data berupa buku.
Dokumen disini yang dimaksud merupakan dokumen dan data berupa sejarah sekolah
6
dan struktur organisasi sekolah tersebut. Serta sarana dan prasarana yang ada di
sekolah tersebut guna menilai pembelajaran yang ada didalam SMP Tahfidz Al-
Qur’an Al-chusna. Serta mendokumentasikan hasil observasi berupa rekaman suara
dan video sebagai lampiaran.
B. TEKNIK ANALISIS DATA
Teknik Analisa data disini, pengamat menggunakan analisis kualitatif guna
mendapatkan data-data pada sekolah tersebut. Adapun Langkah-langkah yang
digunakan yaitu reduksi data dan juga display data.
Reduksi data yaitu mengmpulkan data-data mentah yang telah dikumpulkan
dari hasil observasi terhadap SMP Tahfidz Al-Qur’an Al-Chusna. Reduksi data ini
guna untuk mempertajam, memilih, memfokuskan, dan Menyusun data sehingga
laporan dan kesimpulan akhir dari observasi kali ini dapat diverivikasikan.
Display data yang digunakan pengamat disini menggunakan penyajian data
dalam penelitian kualitatif adalah menggunakan teks yang bersifat naratif.
6
Sugiyono, “Metode Dan Tehnik Penelitian.”
Teknik analisis data lainnya yang akan digunakan setelah observasi yaitu
teknik Research and Development atau R&D. Teknik ini dimulai dengan kegiatan
research yang bertujuan untuk mendapatkan informasi tentang kebutuhan penggunaan
(needs assesment) dan kegiatan development dilakukan untuk menghasilkan perangkat
pembelajaran7.

7
Iis Prasetyo, “Teknik Analisis Data Dalam Research and Development,” UNY: Fakultas Ilmu Pendidikan 6 (2014):
11, http://staffnew.uny.ac.id/upload/132310875/pengabdian/teknik-analisis-data-dalam-research-and-
development.pdf.
BAB III

PEMBAHASAN

A. Analisis Konten IPA (Identifikasi Materi Sulit)


Setelah melakukan observasi di SMP Tahfidz Al-Qur’an Al-Chusna Jati
Kudus. Pengamat melakukan observasi materi pada kelas tujuh semester 2. Adapun
beberapa materi yang dipelajari oleh peserta didik yaitu ada tiga bab. Bab pertama
yaitu materi mengenai Klasifikasi Makhluk Hidup. Bab dua yaitu mengenai materi
Ekologi dan Keanekaragaman Hayati. Bab tiga yaitu mengenai materi Tata Surya.
Sebelum mentukan materi yang sulit. Peneliti mengidentifikasi terlebih dahulu
masalah-masalah yang ada disekolah tersebut. Salah satu maslah yang muncul yaitu
tidak adanya media pembelajaran yang mendukung materi yang bersifat abstrak
misalnya materi sistem tata surya dan hidrologi.sehingga memunculkan gagasan
pembuatan salah satu media pembelajaran pendukung materi tersebut. Materi yang
dipilih yaitu materi hidrologi atau siklus air yang masuk pada sub materi ekosistem.
Alasan memilih materi tersebut karena siswa masih banyak miskonsepsi dari materi
itu.
B. Analisis Situasi Pembelajaran
Bisa dikatakan situasi pembelajaran disekolah tersebut kurang kondusif baik
situasi di dalam kelas maupun di luar kelas. Ada beberapa alasan yang melatar
belakangi hal tersebut misalnya yaitu pada keadaan diluar kelas sekolah tersebut
hanya memiliki satu gedung yang berisi beberapa tingkat sekolah. Yang terdiri dari
RA, SD, serta SMP. Sehingga meneyebabkan peserta didik pada saat melakukan
proses pembelajaran kehilangan konsentrasi dalam pemahaman materi karena
terdistraksi dengan hal lain yang berada disekitarnya. Hal lain yang melatar belakangi
kondisi pembelajaran kurang kondusif dan tidak dapat perhatian dari siswa karena
kurangnya sarana prasarana yang digunakan. Misalnya tidak adanya lab media
pembelajaran yang hanya menggunakan video, LKPD dan LKS tidak menggunakan
media pembelajaran lain. Dan fasilitas sekolah yang kurang memadai seperti fasilitas
yang ada diruang kelas yang dapat mengakibatkan siswa tidak betah dalam kelas
tersebut.
C. Analisis Kondisi Media Pembelajaran
Yang dimaksud media pembelajaran disini ialah alat untuk menyampaikan
sebuah materi, dalam memanfaatkannya bapak/ibu guru menggunakan sebagai alat
untuk menyampaikan materi yang akan dibahas. Contoh media pembelajaran yang
ada disekolah diantaranya media non elektronik berupa LKS dan LKPD, sedangkan
media elektroniknya yaitu laptop dan proyektor. Dengan adanya media pembelajaran
disekolah dapat membantu guru untuk menyampaikan materi dengan meggunakan
salah satunya menggunakan video pembelajaran karena dalam menggunakan video
pembelajaran proses penyampaian materi lebih praktis sehingga dapat membantu
siswa untuk lebih memahami materi, karena dalam menggunakan video peserta didik
lebih bersemangat untuk mempelajari materi, sehingga dengan menggunakan video
dapat membantu siswa dalam berkonsentrasi serta dapat meningkatkan daya ingat
siswa dalam memahami materi yang disampaikan. Media pembelajaran yang biasanya
dipakai oleh guru yaitu video pembelajaran. Alasan yang melatarbelakangi guru
menggunakan media tersebut yaitu karena tidak tersedianya lab IPA serta terbatasnya
sarana prasarana yang ada. Guru tidak pernah mengembangkan media pembelajaran
sendiri untuk diterapkan dikelas karena tidak cukupnya alokasi waktu yang diberikan.
Guru pernah bahkan sering memberikan proyek atau meminta siswa untuk membawa
alat dan bahan dari rumah untuk dijadikan media belajar. Misalnya proyek pembuatan
miniatur jembatan.
D. Analisis Bentuk Asesmen Dan Evaluasi Pembelajaran
Bentuk asesmen dan evaluasi pembelajaran yaitu dengan diadakan ulangan
harian, ulangan semester dan adanya penilaian kegiatan proyek. Juga terdapat
penambahan penilaian yaitu penilaian sikap seorang siswa. Guru melakukan evaluasi
pembelajaran pada akhir semester. Cara guru mengembangkan instrumen evaluasi
pembelajaran yaitu sesuai dengan KI KD yang diajarkan. Secara umum kemampuan
kognitif siswa standar. Kondisi karakter atau moral atau kesopanan atau sikap siswa di
sekolah tersebut yaitu bagus. Kurangnya kesopanan siswa pada sekolah tersebut. Guru
mengikutsertakan siswa dalam lomba ke-IPA-an tetapi tidak mendampingi siswa
dikarenakan lomba dilaksanakan secara online dirumah. Event yang pernah diikuti
yaitu lomba-lomba tahfizd serta event ke-IPA-an.
BAB IV

PERUMUSAN MASALAH DALAM PENDIDIKAN IPA

A. POTENSI MASALAH UNTUK KEGIATAN RISET


Berdasarkan hasil observasi yang telah lakukan peneliti mengidentifikasi ada
beberapa permasalahn yang muncul. Diantara potensi permasalahan yang ada yaitu:
1. Tidak adanya media pembelajaran yang mendukung materi yang bersifat
abstrak.
2. Ketidaksiapan pendidik dalam menyususn perangkat pembelajaran dibuktikan
dengan tidak adanya RPP.
3. Masih rancunya kurikulum merdeka yang ada disekolah tersebut.
4. Tidak mendukungnya fasilitas sekolah dalam proses pemebelajaran siswa.
5. Terganggunya proses belajar mengajar karena lingkungan kurang kondusif.
6. Tidak adanya penilaian mengenai aspek afektif dan psikomotorik siswa,
7. Kurangnya variasi metode pembelajaran dalam penyampaian materi karena
terhambat oleh alokasi waktu.
8. Kurangnya ketrampilan guru dalam mengajar.
9. Kurangnya saran prasaran yang menunjang dalam proses pembelajaran.
10. Tidak adanya pelatihan pendidik dalam memudahkan proses pengembangan
perencanaan pembelajaran.
B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan observasi yang telah dilakukan di SMP Tahfidz Al Husna Jati,
mengangkat permasalahan tentang kurangnya media pembelajaran di sekolahan
tersebut. Sehingga peneliti akan mengembangkan sebuah produk mengenai materi
ekologi dan keanekaragaman hayati, tentang siklus air. Produk yang akan
dikembangkan yaitu berupa DiorSA (diorama siklus air) sebagai penunjang media ajar
untuk materi siklus air agar menambah motivasi belajar dalam proses pembelajarn.
Adapun beberapa rumusan masalah yang mucul terkait permasalahan diiatas yaitu:
1. Bagaimana pemahaman peserta didik terkait materi siklus air?
2. Apakah efektif penggunaan media pembelajaran dalam menjelaskan materi
yang bersifat abstrak?
3. Apakah penggunaan media pembelajaran dapat meningkatkan motivasi belajar
siswa?
BAB V

PENUTUP

A. KESIMPULAN
Adapun kesimpulan dari laporan observasi adalah sebagai berikut:
Observasi dilakukan di SMP Tahfidz Al-Qu’ran “Al-Chusna” Jl. Gentong, Ds.
Loram Wetan RT 02 RW 05 Jati Kudus. Sedangkan tujuan observasinya yaitu untuk
mendapatakan data terkait dengan proses pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam serta
maslah-masalah yang ada.
Pada metode pra riset pada teknik pengumpulan data pengamat mengunakan
beberapa metode yaitu teknik kuesioner, observasi, wawancara, dokumentasi.
Sedangkan teknik analisi data menggunakan analisis data kualitatif dan R&D.
Dari pemaparan hasil observasi yang telah dilakukan pengamat mendapat kesimpulan
yaitu : Pada point analisis konten IPA pengamat memilih materi hidrologi yaitu siklus
ai, poit analisis situasi pembelajaran disekoalah tersebut pada saat proses pembelajara
kurang kondusif karena gedung sekolah menjadi satu lokak dengan TK serta SD, pada
point analisis kondisi media pembelajaran disekolah tersebut masih sangat kurang
dalam media pembelajaran, poin terakhir yaitu analisis bentuk asesmen dan evaluasi
pembelajaran. Bentuk asesmen dan evaluasi pembelajaran yaitu dengan diadakan
ulangan harian, ulangan semester dan adanya penilaian kegiatan proyek.
Adapun permsalahan yang muncul misalnya tidak adanya media pembelajaran
serta kuranganya sarana prasarana. Adapun rumusan pemebelajarannya yaitu
bagaimana pemehaman peserta didik terkait materi siklus air? Apakah efektif
penggunaan media pembelajaran dalam menjelaskan materi yang bersifat abstrak?
Apakah penggunaan media pembelajaran dapat meningkatkan motivasi belajar siswa?
B. SARAN
Dari hasil observasi serta laopran observasi yang telah dibuat pengamat
menyadari masih banyak kekurangan yang ada didalamnya. Baik dalam penulisan
laporan atupun hasil serta teknik yang digunakan. Sehingga pengamat sangat
membutuhkan saran yang mendukung untuk memperbaiki laporan observasi tersebut
agar lebih baik lagi.
DAFTAR PUSTAKA

Fryda Lucyani, Desintya. “Observasi Metodologi Khusus Pembelajaran Bahasa Arab.”


Journal Information 10, no. 3 (2009): 1–16.

Hartono, jagiyanto M, Zaki,Ahmad, sugianto,catur, fatmawati, dewi. “METODE


PENGUMPULAN DAN TEKNIK ANALISIS DATA,” 1–23, 2016.

M.Makbul, Vlastimil Kunc, Chad Duty, Chris H. Changmo Ju Chung Soo Kim, Matthew
Bono, Jun Ni, Jinwon Jeong Hun Jeeson Jongwon Kim, et al. “METODE
PENGUMPULAN DATA DAN INSTRUMEN {PENELITIAN.” Frontiers in
Neuroscience 14, no. 1 (2021): 1–13.

Novianti, Ria. “Teknik Observasi Bagi Pendidikan Anak Usia Dini Ria Novianti.” Educhild
01, no. 1 (2012): 22–29.

Prasetyo, Iis. “Teknik Analisis Data Dalam Research and Development.” UNY: Fakultas
Ilmu Pendidikan 6 (2014): 11.
http://staffnew.uny.ac.id/upload/132310875/pengabdian/teknik-analisis-data-dalam-
research-and-development.pdf.

Sugiyono. “Metode Dan Tehnik Penelitian.” Journal of Chemical Information and Modeling
53, no. 9 (2013): 1689–99.

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Curriculum Vitae

Nama guru : Vira Ananda Putri

Alamat guru : Klaling RT 04 RW 03 Jekulo Kudus

Pendidikan : Tadris IPA

Mapel yang diampu : IPA

Usia : 21

Status : kawin/belum kawin

Pengalaman mengajar : 1 tahun


Foto guru :

Nama sekolah : SMP Tahfidz Al-Qu’ran “Al-Chusna”

Alamat sekolah : Jl. Gentong, Ds. Loram Wetan RT 02 RW 05 Jati Kudus

Akreditasi :

Laboratorium IPA : ada/tidak ada

Foto sekolah :
(Bagian Depan Sekolah)

(Ruang Kelas)
(Suasana Luar Kelas)

(halaman sekolah)

(Area Parkiran) (Foto dari Lantai 2)

Anda mungkin juga menyukai