Anda di halaman 1dari 7

Naskah Drama Dengan Bertema

“ Trio Cupu Bersatu Menegak Keadilan”


Oleh : Tiara Anggraini (2104420011)

Pameran dan Watak


1. Tiara Anggraini
Sebagai Dwi ( Murid yang suka marah dan sombong) – trio bar-bar

2. Santia
Sebagai Dinda (Murid tukang gosip dan penganggu)- trio bar-bar

3. Ruhmat
Sebagai bayu ( Murid anak motoran dan tukang penganggu) – trio bar-bar

4. Ayu
Sebagai guru wali kelas ( Wali kelas yang rempong)

5. Asyifa Aulia Utami


Sebagai (Murid pindahan yang berwatak baik, sabar, dan cupu)

6. Destina
Sebagai puput (Murid yang pendiem di kelas)

7. Dalu Ahmad Yani


Sebagai budi ( Murid yang polos dan gagap suka dibully)

8. Reni Kristiani Zai


Sebagai Narator 1

9. Luthfia Muthoharoh
Sebagai Narator 2 dan pengingat tokoh ketika masuk adegannya
Terdapatlah kisah di sebuah sekolah yang bernama Sma Kreok terdapat sebuah
kelas yang di mana siswa didalamnya dihuni dengan berbagai macam karakteristik
siswa. Tidak hanya itu wali kelas mereka juga jarang memperdulikan atau
menghiraukan anak didiknya, tidak heran jika siswanya banyak yang nakal tidak tau
akan sopan satun terhadap orang lain.

SETTING : Di Kelas dan Di Halaman Sekolah

Di pagi hari dalu dan destina sedang melaksanakan piket bersama di kelas.
Tiba-tiba datanglah geng trio nakal masuk ke dalam kelas dengan rusuh dan heboh.
Ruhmat : *Gebrak Pintu* “Assalamualaikum” . Ucap ruhmat dengan nada keras
Dalu : “Waalaikumsalam”. Ucap dalu dengan terbatah-batah sambil terkejut
Santia : “Cie berduaan aja nih pagi-pagi si culun sama sih gagap, cocok banget
deh kalian berdua seperti sepasang kekasih romeo dan juliet, bener
ngak tir hahaa…” Ucap santia sambil menghina destina dan dalu
sambil tertawa.
Tiara : “Haelah sih culun sama sih gagap itu sama iya sok rajin, pasti kalian
cari muka sama bu ayu kan, ngaku aja deh dasar munafik”. Ucap tiara
saat itu sambil mendorong destina.
Ruhmat : “Etss…jangan gitu tir nanti sang pujaan hatinya marah”.
Santia : “ Haha… bisa aja loh mat”.
Dalu : “Kalian jangan jahatin destina, kasian dia kami berdua hanya
melaksakan piket kelas aja kok, ngak ada maksud lain selain piket”.
Ucap dalu sambil membela destina dengan terbatah-batah”.
Selang beberapa menit kemudian bunyilah bel masuk, semua siswa masuk ke dalam
kelasnya masing-masing, geng trio bar-bar dan teman-teman lainnya langsung duduk
di bangku mereka masing-masing. Tidak lama itu wali kelas mereka akhirnya datang
dan membawa siswa baru masuk ke dalam kelas.
Bu guru Ayu : “Assalamualaikum selamat pagi semua, apa kabar?.
Ruhmat : “Waalaikumsalam, pagi bu….”. Ucap ruhmat bersama teman-
teman lainnya.
Bu guru Ayu : “ Baiklah… hari ini kita belajar seperti biasa, tetapi sebelum
kita belajar ibu mau memperkenalkan teman kalian yang baru
dia ini siswa pindahan kebetulan orang tuanya dipindahkan
kerja disini asalnya dari smp negeri 3 purwokerto, ayo nak
perkenalan diri dulu sama teman-temanmu di kelas“.
Assyifa : “ Assalamualaikum, hallo semua namaku syifa asalku dari smp
negeri 3 purwokerto, alasanku pindah disini karena kebetulan
orang tuaku dipindahkan kerja di sini” Ucap asyifa sambil
menundukan kepalanya di bawah.
Santia : “Hay anak baru… kalo ngomong itu di lihat dong, jangan
lihat ke bawah haha…aneh banget nih anak “.
Tiara : “Iya nih… keknya bakal ada geng tiga cupu di kelas haha”.
Santia : “Upss…bener sih”.
Bu Guru Ayu : “Sudah….sudah jangan ribut silahkan syifa duduk di belakang
dalu kebetulan hanya itu kursinya kosong… tidak apa-apa kan
Asyifa : “Hmm…iya tidak apa-apa bu”.
Bu Guru Ayo : “Ayo silahkan duduk”.
Tiba-tiba ketika asyifa ingin duduk, kaki ruhmat menghalangi jalan asyifa
dengan membentangkan kakinya sebelah kiri hingga syifa akhiryar terjatuh di lantai.
Ruhmat : “Asik nih, bentar lagi lewat nih anak polos” Ucap ruhmat
sambil berbicara dalam hati.
Asyifa : “Eh…aaduh sakit” Ucap asyifa saat tersandung kakinya di kaki
Ruhmat.
Tiara : “Haha…lain kali guna mata itu lihat dong”.
Destina : “Sini pengang tanganku, udah beridiri aja jangan dengerin kata
mereka”.
Dalu : “Iya benar mereka memang gitu kok” ucap dalu untuk
menyemangati syifa dengan terbatah-batah.
Asyifa : “Hmmm…terimakasih yah”.
Santia : “Adu gitu doang kok nangis haha”.
Bu Guru Ayu : “Ada apa, kok ribut-ribut kalian, nanti teman samping kaliang
terganggu loh”.
Asyifa : “Tidak apa-apa bu syifa tadi tersadung karena tali sepatuku
lepas akhirnya terjatuh”.
Bu Guru Ayu : “Oh…lain kali kamu hati-hati syifa”.
Asyifa : “Iya bu….”.
Selanjutnya saat proses pembelajaran berlangsung lagi-lagi geng trio nakal ini
menganggu anak baru tersebut dengan meguntalkan gumpalan kertas dibadan
Ruhmat : “Duh… bosen banget”.
Tiara : “Iya nih mana panas banget, kipas rusak aduh…”.
Santia : “Udah kita jahilin anak baru itu aja lagi buat penghibur di kelas
haha…”.
Ruhmat : “Tapi apa yah kira-kira?”.
Tiara : “Hmm….Udah lempar kertas aja”.
Santia : “Oh…iya lempar kertas baiklah pakai kertas aku aja”.
Ruhmat : “Sini aku aja yang lempar…Sutt….mampus” Ucap ruhmat saat
melempar kertas kearah syifa.
Asyifa : “Aduh…”.
Destina : “ Kasian yah dal anak baru itu”.
Dalu : “Iya padahal dia tidak menganggu mereka”.
Destina : “Sampai kapan yah, kita sepeti ini”.
Dalu : “Iya yah…aku juga sudah banyak sakit hati di buat mereka karena
mereka sering menghina kita di kelas hmm…andai aku berani bisa
melawan mereka”.
Destian : “ Hmm.. sama aku juga nanti kita ajak teman anak baru itu yah kasian
kalau dia sendirian”.
Dalu : “Iya des”.
Santia : “Aduh berisik banget…kalian ini bukannya belajar malah cerita…bu
lihat dalu dan destina ngobrol saja”.
Ayu : “Dalu destina…kalian dari tadi tidak memperhatikan ibu
yah…yasudah kalo kalian mau ngbrol silahkan keluar tidak usah
masuk kedalam kelas…ayo pergi”.
Tiara : “Heh…pergi dong kalian udah di suruh keluar tu”.
Santia : “Iya nih keluar lain kali perhatikan dong kalau ibu jelasin”.
Dalu : “Maafkan kami bu, kami tidak bermaksud untuk tidak mendengarkan
yang ibu sampaikan”. Ucap dalu saat itu sambil ketakutan.
Destina : “Maafkan kami buk”.
Santia : “Udah bu, suruh mereka keluar saja”.
Ruhmat : “Betul bu”.
Tiara : “Iya bu”.
Bu Ayu : “ Sudah-sudah jangan ribut silahkan dalu dan destina keluar, ibu tidak
marah sama kalian ibu hanya kecewa saja biasanya kalian sangat
rajin, kenapa tiba-tiba kalian hari ini seperti ini, ayo keluar”.
Akhirnya dalu dan destina pun keluar, setelah wali kelas mereka sangat kecewa
saat melihat mereka mengobrol di dalam kelas.
Destina : “Aduh….gimana ini dal”.
Dalu : “Aku juga bingung, ini semua gara-gara mereka”.
Destina : “Yasudah kita tunggu saja disini sampai mata pelajaran bu ayu selesai
baru kita masuk kedalam kelas, kebetulan sebentar lagi jam bu lusi”.
Dalu : “Baiklah kita tunggu saja disini….”.
Jam istirahat pun tiba, dan mereka bertemu geng trio bar-bar.
Rahmat : “Duh kasian sekali ya anak cupu rasain tuh”
Santia : “Iya tuhh rasain emang enak hha…”.
Dalu :Kenapasih kalian ganggu terus ga ada capek capeknya kalian ganggu”
Ucap dalu sambil terbata bata.
Rahmat :“Serah kita dong ya ga…” Ucap rahmat dan teman-temannya.
Dan geng trio bar bar pun pergi ke kantin, dan geng trio bar bar pun merencakan
sesuatu untuk menjahili ketiga si cupu tersebut.
Santia :”Gimana kita jahilin mereka lagi saat mata pelajaran bu lusi nih…”
Rahmat :”Wahh…bagus tuh”.
Tiara :”Boleh tuhh…”.
Santia :”Gimana kalo kita taro handphone bu lusi ditasnya si destina biar
nanti dia kena hukum lagi”.
Santia :” Ide bagus tu.”
Tidak sengaja asyifa lewat mendengar percakapan geng trio bar-bar tadi,
akhirnya asyifa langsung memberitahu destina dan dalu sambil terengah-engah.
Asyifa :”Oh iya, aku tadi melihat geng trio bar bar dan tidak sengaja mendengar
percakapan mereka...”.
Destina :”Memangnya percakapan apa yah syif”.
Dalu : “Iya percakapan apa?”.
Asyifa :”Hmm…kalian harus berhati-hati dengan orang ketiga itu soalnya
mereka mau berbuat jahat sama kalian berdua”.
Destina : “Maksudnya bagaimana, kami tidak paham syif”.
Asyifa : “Aku tidak bisa menjelaskan semuanya, tapi kalian harus berhati-
hati terutama kamu des, karena mereka ingin memfitnah kamu
dengan cara menaruh handphone bu lusi ke dalam tas kamu.
Destina : “Apa…serius kamu syif”.
Asyifa : “Iya serius aku tadi dengar percakapan mereka bertiga”.
Dalu : “Ya sudah kalo begitu kita kasih tau sama bu ayu saja, biar mereka
kapok dan tidak mau berbuat jahat lagi”.
Akhirnya mereka pun menemui ayu dan menceritakan semuanya, lalu bu lusi
pun terkejut mendengar apa yang mereka bicarakan.
Destina : “Permisi bu?”.
Bu guru ayu : “Iya ada apa, silahkan duduk dalu dan destina?”.
Dalu : “Baik bu, terimakasih”.
Destina : “Begini bu tadi asyifa memberitahu kami bahwa ruhmat, santia, dan
tiara ingin melakukan perbuatan jahat sama kami”.
Bu ayu : “ Memangnya mereka ingin melakukan apa sama kalian?”.
Mereka pun menjelaskan semuanya kepada bu ayu, sehingga bu ayu pun
percaya dan marah tidak menyangka atas perbuatan geng trio bar-bar tadi. Tidak lama
kemudian bu ayu pu memanggil geng trio bar-bar tersebut dan meminta penjelasan
mereka.
Santia :“E-enggak kok buk itu semua itu ga bener bu…”.
Tiara :”Ii..ya bu, kita ga ngelakuin itu bu….I-iya kan mat…”.
Rahmat :”I-iya bu betul bu”.
Bu Ayu :”Yakin kalian? Ibu sudah tahu semua tentang kenakalan kalian ibu
benar- benar kecewa terhadap kalian! Sekarang kalian jawab jujur apa
benar semua itu? Kalo tidak ibu panggil orang tua kalian! Ucap tegas
bu ayu dengan marah”.
Rahmat :”Jangan bu…jangan panggil orang tua kami bu” Ucap rahmat dan
teman temannya.
Bu Ayu :”Makanya kalian sekarang jawab jujur apa betul apa yang di katakan
Destina dan teman temannya”.
Santia :”Iya..bu kami mengaku, memang benar kami mau melakukan itu sama
mereka, terutama destina” Ucap santia dengan terbata-bata dan gemetar.
Bu ayu : “Kelewatan sekali kalian, memang mereka punya salah apa sama
kalian”.
Akhirnya mereka pun bertiga terdiam dan menunduk kepalanya kebawah
setelah mengakui perbuatan di depan bu ayu. Setelah itu mereka akhirnya meminta
maaf dan berjanji tidak akan melakukannya lagi.

Anda mungkin juga menyukai