Anda di halaman 1dari 11

FRASA

Kelompok 1
1. Dalima (2104420002)
2. Horidatul Mujayannah (2104420010)
3. Septi Sri Wahyuni (2104420022)
Dinda Nur Haliza
4. Putri Hafshah (21044200)
5. Marcella Ayu Putri12103193039
(21044200)
Dosen Pengampu: Falina Noor Amalia, S.Pd., M.Pd
PENGERTIAN FRASE
Frasa adalah satuan gramatikal yang berupa
gabungan kata dengan kata yang bersifat
nonpredikatif.

Ada tiga hal yang perlu dibahas berkaitan dengan


frase, yaitu penukaran letak frase, bentuk frase,
dan frase-frase utama.
1 Penukaran letak frase

Frase-frase dalam sebuah kalimat dapat


dipertukarkan letaknya sejauh tidak
mengubah arti kalimat semula.
1
Contoh kalimat :
seminggu yang lalu, mahasisiwa baru itu belum dikenal oleh
mereka.
2
Frase-frase tersebut dapat dipertukarkan letaknya sehingga
terjadilah struktur sebagai berikut:
1. Seminggu yang lalu, oleh mereka, mahasiswa baru itu
belum dikenal.
2. Seminggu yang lalu, mahasisiwa baru itu oleh mereka

3
belum dikenal.
3. Seminggu yang lalu, belum dikenal oleh mereka
mahasiswa baru itu.
4. Mahasiswa baru itu, seminggu yang lalu belum dikenal
oleh mereka.
5. Mahasisiwa baru itu, seminggu yang lalu oleh mereka
belum dikenal.
2 Bentuk Frase
Berdasarkan jumlah kata yang menjadi frase, maka bisa
dibedakan adanya dua bentuk frase, yaitu kata sebagai
frase/atoma sintaksis, dan kelompok kata sebagai frase.
1

1. Kata sebagai frase/atoma sintaksis


Frase yang hanya terdiri atas satu kata disebut
atoma sintaksis
Contoh : 7
Sebentar/dia/datang
Dia/sayangi/ibunya

2. Kelompok kata sebagai frase


Contoh :
Harga mobil mewah itu/sangat mahal
Majalah pertama/sudah diterbitkan/oleh balai
8
pustaka
3 Frase-frase utama

Contoh :
Murid itu//mengambil kapur.
Ayahnya//seorang guru. 11
Sawahnya//25 hektar

Kalimat-kalimat tersebut terdiri atas dua frase


yang dibatasi oleh //. Yang ada didepan tanda //
diberi nama frase I, dan ada yang dibelakang 12
tanda // diberi nama frase II

KALIMAT

Frase I Frase II
= Frase Diterangkan = Frase Menerangkan
= Subjek = Prediksi
PENAMAAN FRASE-
FRASE UTAMA
Frase-frase utama akan diberi nama sesuai dengan
jenis atau kelas kata yang menjadi inti frase.

Perhatikan contoh-contoh kalimat berikut:


1. H a d i a h u l a n g t a h u n n y a / / c i n c i n e m a s
2. K e p a l s u a n j a n j i n y a / / d i k e t a h u i n y a j u g a
3. Ay a h k a n d u n g n y a / / s a k i t k e r a s

Dari contoh-contoh kalimat tersebut dapat


dikatakan bahwa:
1. Subjek setiap kalimat terdiri atas kelompok
kata. Setiap kelompok kata memiliki inti yaitu
sbb
PENAMAAN FRASE-
FRASE UTAMA
-Hadiah sebagai bagian inti dari hadiah ulang
tahunnya
-Kepalsuan sebagai bagian inti dari kepalsusan
janjinya
- Ay a h s e b a g a i b a g i a n i n t i d a r i a y a h k a n d u n g n y a

Ketiga kata bagian inti tersebut ternyata semuanya


kata benda oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa
semua subjek terdiri atas frase benda (FB)

2. Predikat (p) kalimat pada kalimat contoh


tersebut dapat dirinci menjadi:
-Cincin emas :cincin= kata benda, jadi P=FB
-diketahuinya juga: diketahuinya= kata kerja,jadi
P=FK
-sakit keras: sakit=kata sifat, jadi P=FS
Hubungan antarunsur
Frase

Unsur-unsur dakam frase memiliki hubungan semantis tertentu. Hubungan semantis antarunsur yang ada dalam
suatu frase adalah (a) hubungan koordinatif, (b) hubungan atributif, dan (c) hubungan apositif

1. Hubungan Koordinatif
Hubungan koordinatif adalah hubungan yang menyatakan, bahwa konstituen-konstituen (unsur-
unsur) pembentuk satuan yang lebih besar memiliki kedudukan yang setara. Hubungan koordinatif
yang lazim ditemukan dalam konstruksi frase adalah hubungan yang bersifat penambahan dan
pemilihan.
Contohnya:
- ibu dan bapak
- membaca dan menulis
-suami dan istri
- Dia dan aku
2. Hubungan atributif
Berbeda dengan frase yang sifatnya koordinatif, frase golongan ini terdiri atas unsur-unsur yang
tidak setara. Karena itu, unsur-unsurnya tidak mungkin dihubungkan dengan kata penghubung dan
atau atau
Contohnya:
- Pembangunan lima tahun
- Sekolah inpres
- Buku baru
Kata kata yang dicetak miring dalam frase-frase tersebut, yaitu pembangunan, sekolah, dan buku
merupakan unsur pusat, yaitu unsur yang secara distribusional sama dengan seluruh frase dan
secara dan semantik merupakan unsur terpenting, sedangkan unsur lainnya merupakan atribut.

3. Hubungan apositif
Hubungan apositif adalah hubungan yang menjelaskan sekaligus dapat berperan sebagai pengganti
bagian dijelaskan.
Contohnya:
-Yogya, kota pelajar
-Indonesia, tanah airku
-Raminra, teman akrabku
JENIS-JENIS FRASE
1. F r a s e e n d o s e n t r i s
Frase yang mempunyai distribusi sama dengan
unsurnya, baik semua unsurnya maupun salah satu
dari unsurnya
Contohnya:
- Dua orang mahasiswa sedang membaca buku
- Dua orang-sedang membaca buku

2. Frase eksosentris
Frase yang semua unsurnya tidak berdistribusi
sama dengan frasenya.
Contohnya:
*Dua orang mahasiswa sedang membaca di.
*Dua orang mahasiswa sedang membaca buku
perpustakaan
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai