Anda di halaman 1dari 3

a.

Pengertian Akta Akad Pembiayaan Qardh


Akta akad pembiayaan Qardh merupakan suatu tanda bukti yang dibuat di muka dan di hadapan
notaris yang mengatur tentang hak dan kewajiban antara pembeli pinjaman dan penerima
pinjaman, dimana pemberi pinjaman menyerahkan dana kepada penerima pinjaman, sedangkan
penerima pinjaman menerima dana dan berkewajiban mengembalikan dana tersebut sesuai
dengan jangka waktu yang telah disepakati antara keduanya.
b. Landasan filosofis religius dan landasan syariah dan landasan syariah akta akad pembiayaan
Qardh
1. Landasan filosofis religius akta akad pembiayaan qardh tercantum dalam konsiderans
menimbang fatwa Dewan Syariah Nasional No 19/DSN-MUI/IV/2001 tentang Al-Qardh yang
disebutkan bahwa
1. Lembaga keuangan syariah (LKS) di samping sebagai lembaga keomersial, harus dapat
berperan sebagai lembaga social yang dapat meingkatkan perekonomian secara
maksimal
2. Salah satu sarana peningkatan perekonomian yang dapat dilakukan oleh LKS adalah
penyaluran dana melalui prinsip al Qardh.
3. Agar akad tersebut sesuai dengan syariah islam, DSN memandang perlu menetapkan
fatwa tentang akad Al-Qardh untuk dijadikan pedoman oleh LKS
2. Landasan Syariah al-Qardh telah dicantumkan secara sistematis dalam konsiderans
mengingat fatwa Dewan Syariah Nasional No. 19/DSN-MUI/IV/2001 tentang Al-Qardh. Ada 3
landasan dari Akad Qardh dalam Fatwa tersebut yang meliputi
1. Al-Qur’an
2. Hadis
3. Kaidah Fikih
c. Landasan Filosofis, yuridis dan sosiologis akta akad pembiayaan qardh
1. Landasan filosofis ditetapkan akad pembiayaanqardh adalah dalam rangka membantu
nasabah untuk mendapatkan fasilitas pinjaman untuk mengembangkan usahanya
2. Landasan yuridis akad pembiayaan qardh yang tercantum dalam peraturan perundang-
undangan yang meliputi
1. Undang-undang Nomor 21 tahun 2008 tentang perbankan syariah
2. Peraturan bank Indonesia nomor 9 /19/PBI/2007 tentang pelaksanaan prinsip syariah
dalam kegiatan penghimpun dana dan penyaluran dana serta pelayanan jasa bank
syariah
3. Surat edaran bank Indonesia no. 14/7/DPbS Jakarta, 29 Februari 2012 tentang produk
Qardh beragun Emas bagi bank syariah dan Unit Usaha syariah
4. Kompilasi hukum ekonomi syariah
5. Fatwa DSN no. 19 DSN-MUI/IV/2001 tentang Al-Qardh
3. Landasan sosiologis ditetapkan akad pembiayaan qardh adalah karena banyaknya
pengusaha mikro, kecil dan menengah (UMKM), yang tidak mempunyai dana untuk
mengembangkan usahanya.
d. Jenis dan karakteristik akad pembiayaan qardh
1. Ada 2 jenis pembiayaan akad qardh meliputi :
a. Akad qardh yang berdiri sendiri
b. Alad qardh yang dilakukan bersamaan dengan transaksi lain
2. Ada 6 karakteristik akad qardh antara lain
a. Pembiayaan digunakan untuk tujuan social dan bukan untuk mendapatkan keuntungan
b. Sumber dana dapat berasal dari bagian modal, keuntungan yang disisihkan, dan/ atau
zakat, infak, sedekah dan tidak boleh menggunakan dana pihak ketiga
c. Jumlah pinjaman wajib dikembalikan pada waktu yang telah disepakati
d. Tidak boleh dipersyaratkan adanya imbalan dalam bentuk apapun
e. Nasabah dapat memberikan tambahan (sumbangan) dengan sukarela selama tidak
diperjanjikan dalam akad
f. Nasabah dapat dikenakan biaya administrasi
e. Tujuan dan manfaat pembiayaan akad Qardh
1. Tujuan pembiayaan akad qardh adalah membantu usaha mikro dan kecil (UMK) yang
kekurangan dana, tetapi memiliki prospek bisnis yang sangat baik.
2. Manfaat pembiayaan akad qardh adalah
a. Memungkinkan nasabah yang sedang dalam kesulitan mendesak untuk mendapatkan
talangan jangka pendek
b. Social dan komersial
c. Meningkatkan citra baik dan meningkatkan loyalitas masyarakat terhadap bank syariah
f. Sumber pendanaan akad pembiayaan akad qardh
1. Sumber dana pinjaman qardh untuk kegiatan usaha yang bersifat sosial dapat berasal dari
modal, keuntungan yang disisihkan, dan dana infak
2. Sumber dana pinjaman qardh untuk kegiatan usaha yang bersifat talangan dana komersial
jangka pendek dapat berasal dari dana pihak ketiga yang bersifat investasi, sepanjang tidak
merugiakan kepentingan nasabah pemilik dana
g. Syarat sah akad pembiayaan Qardh
Ada 8 persyaratan yang harus dipenuhi dalam pembiayaan akad qardh antara lain
1. BPRS bertindak sebagai penyedia dana untuk memberikan pinjaman qardh kepada nasabah
berdasarkan kesepakatan
2. Pinjaman qardh yang diberikan merupakan pinjaman yang tidak mempersyaratkan adanya
imbalan
3. BPRS hanya boleh mengenakan biaya administrasi atas pinjaman qardh
4. BPRS melakukan analisis atas permohonan pembiayaan dari nasabah yang meliputi aspek
personal berupa analisis karakter atau aspek keuangan
5. BPRS dan nasabah menuangkan kesepakatan dalam perjanjian tertulis atau bentuk lain yang
dapat dipersamakan dengan itu
6. BPRS menerapkan transparansi informasi produk dan perlindungan nasabah sesuai
ketentuan yang berlaku
7. BPRS memiliki kebijakan dan prosedur untuk mitigasi risiko
8. BPRS memiliki system pencatatan dan pengadministrasian rekening yang memadai
h. Subjek dan objek akta akad pembiayaan qardh
secara normatif, para pihak dalam akta akad pembiayaan qardh terdiri atas : pemberi pinjaman
dan peminjam
i. Struktur akta akad pembiayaan qardh
1. Judul akta akad pembiayaan qardh
2. Pembukaan akta akad pembiayaan qardh
3. Komparisi akta akad pembiayaan qardh
4. Substansi akta akad pembiayaan qardh
5. Syarat-syarat akta akad pembiayaan qardh
6. Penutup akta akad pembiayaan qardh
7. Tanda tangan pada akta akad pembiayaan qardh

Anda mungkin juga menyukai