Anda di halaman 1dari 10

Jurnal Ilmu Manajemen Volume 7 Nomor 2 – Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi

Universitas Negeri Surabaya 2019


PENGARUH LEVERAGE, LIKUIDITAS, MARKET TO BOOK VALUE, FINANCIAL
DISTRESS DAN FIRM SIZE TERHADAP KEPUTUSAN HEDGING SEKTOR
CONSUMER GOODS INDUSTRY PERIODE 2011-2016

Angga Tri Aditya


Jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Surabaya
anggatriaditya01@gmail.com
Nadia Asandimitra
Jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Surabaya
nadiaharyono@unesa.ac.id

Abstract

Hedging is a policy that can be carried out by multinantional companies to minimize the risk of foreign exchange
faced. The purpose of this study is to determine the effect of leverage, liquidity, market to book value, financial
distress, and firm size on hedging decisions on consumer goods industry sector companies listed on the Indonesia
Stock Exchange in 2011-2016. This type of research is a quantitative in the from of causality by using purposive
sampling methods, so that obtained 24 companies that meet the criteria. Statistical analysis used in this study is
SPSS. The technical analysis used in this study is logistic regression analysis. The results shows that leverage
proxied by debt equity ratio, market to book value which is calculated using the comparison of market value and
book value, and the firm size which is obtained from the total assets loan does not effect hedging decisions. The
liquidity proxied by the current ratio has a significant negative effect on hedging decisions, the last is, financial
distress which is calculated using the formula from Altman Z-Score has a significant positive effect on hedging
decisions.

Keywords: financial distress; firm size; hedging; leverage; liquidity; market to book value

PENDAHULUAN merupakan alat analisis untuk mengetahui


ukuran ekuitas perusahaan yang menjadi
Pada era ekonomi global saat ini, sebuah jaminan total hutang perusahaan. Perbandingan
perusahaan multinasional dalam melakukan dari hutang secara keseluruhan dengan ekuitas
kegiatan bisnisnya pasti akan mengalami secara keseluruhan perusahaan merupakan
kendala resiko keuangan, seperti resiko pasar perhitungan dari rasio debt equity ratio. Rasio
dan resiko kredit. Risiko pasar erat kaitannya ini berguna untuk menunjukkan kemampuan
dengan potensi menyimpangnya hasil keuangan perusahaan untuk memenuhi keseluruhan
yang dikarenakan gerakan pertukaran rupiah hutang dengan memanfaatkan modal sendiri.
dengan uang asing yang bergerak secara
fluktuatif. Resiko kredit berkaitan dengan 50
kegiatan utang yang digunakan perusahaan
untuk memenuhi kebutuhan pendanaannya. 0
Transaksi setiap perusahaan tidak hanya 2011 2012 2013 2014 2015 2016
dikerjakan dengan cara tunai, sehingga
mengakibatkan adanya utang dan piutang -50
dengan menggunakan uang asing yang membuat Agriculture
Mining
perusahaan mengalami resiko kerugian. Basic industry and chemicals
Miscellaneous Industry
Setiap perusahaan multinasional dalam Consumer Goods Industry
memenuhi kebutuhan dananya untuk modal Property, Real Estate And Building Construction
Infrastructure, Utilities & Transportation
perusahaan pastinya juga akan melukakan utang Finance
luar negeri. Perusahaan yang dimodali oleh Trade, Services & Investment
utang dapat dibuktikan dengan analisis rasio
keuangan. Rasio leverage adalah rasio yang Sumber: idx.go.id
menggambarkan komponen pendanaan yang Gambar 1. NILAI DER SEKTORAL DIBEI
dibelanjakan oleh hutang. Debt equity ratio TAHUN 2011-2016

334
Jurnal Ilmu Manajemen Volume 7 Nomor 2 – Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas
Negeri Surabaya 2019
Gambar 1 menunjukkan bahwa proporsi/besaran perusahaan bisa memakai lindung nilai.
Debt Equity Ratio perusahaan secara sektoral di Perusahaan bisa memberikan perlindungan bagi
Indonesia pada tahun 2011-2016 cenderung utang maupun pemasukannya dari berubahnya
beragam. Adanya kenaikan dan penurunan pada mata uang negara lain yang terus mengalami
gambar diatas menggambarkan kondisi utang naik turun dengan cara melakukan kebijakan
masing-masing perusahaan yang tergabung lindung nilai.
dalam kesembilan sektor yang ada. Beberapa
sektor yang dapat diamati mayoritas mengalami Menurut penelitian Krisdian dan Badjra (2017)
naik turun, namun didapati sektor consumer menunjukkan hubungan secara positif dalam
goods industry yang mengalami fluktuasi yang variabel leverage kepada keputusan hedging,
sangat ekstrem, Nilai DER dari sektor consumer penelitian terkait didukung oleh penelitian
goods industry tahun 2011 sebesar -2,7 (Aslikan dan Rokhmi, 2017). Namun terdapat
meningkat ke tahun 2012 sebesar 1.71, turun di hasil penelitian yang berbeda terkait leverage
tahun 2013 sebesar 0,59, dan mengalami kepada keputusan hedging. Hasil penelitian
penurunan yang sangat ekstrim di tahun 2014 yang tidak sama adalah penelitian dari
sebesar -31,34, lalu kembali mengalami Widyagoca dan Lestari (2016) yang
kenaikan yang juga ekstrim sebesar -2,11 memberikan pernyataan bahwa variabel
ditahun 2015 dan terakhir ditahun 2016 leverage memberikan pengaruh negatif terhadap
mengalami kenaikan sebesar 0,91. Fluktuasi kebijakan lindung nilai dan Mediana (2016)
yang sangat ekstrim dari rasio DER dari sektor memberikan pernyataan bahwa variabel
consumer goods industry, oleh karena itu leverage tidak memeberikan pengaruh terhadap
penelitian ini tertarik untuk memilih sektor kebijakan lindung nilai.
consumer goods industry sebagai obyek
penelitian karena hanya sektor inilah yang Penelitian terdahulu memberikan pernyataan
mengalami fluktuasi rasio DER yang sangat bahwa likuiditas ada pengaruh negatif terhadap
ekstrim dibandingkan dengan sektor lain yang lindung nilai (Ariani dan Sudiartha, 2017). Akan
tercatat pada Bursa Efek Indonesia pada periode tetapi, adanya perbedaan dengan hasil penelitian
tahun 2011-2016. Di isisi lain, masalah bahasa, yang dilakukan oleh Astyrianti dan Sudiartha
kebijakan hukum dagang, wilayah teritorial dan (2017) yakni likuiditas memberikan pengaruh
beda mata uang adalah hambatan dan kerumitan positif terhadap kebijakan lindung nilai.
saat perusahaan melakukan perdagangan Sementara menurut penelitian Saragih dan
internasional (Sianturi , 2015). Musdholifah (2017) memberikan perbedaan
hasil, yang mana penelitian tersebut
memberikan hasil bahwa likuiditas tidak
memberikan pengaruh kepada kebijakan
lindung nilai.

Pada variabel market to book value, beberapa


penelitian terdahulu memberikan pernyataan
bahwasannya market to book value memberikan
pengaruh positif pada kebijakan lindung nilai
(Dewi dan Purnawati, 2016). Namun terdapat
hasil yang berbeda terkait variabel market to
book value kepada kebijakan lindung nilai.
Menurut Guniarti (2014) memberikan
Sumber: bi.go.id (data diolah). pernyataan bahwasannya market to book value
Gambar 2. KURS RUPIAH TERHADAP berpengaruh negatif kepada kebijakan lindung
DOLLAR USD PERIODE 2011-2016 nilai. Berbeda dengan penelitian dari Purba
(2015) yang memberikan pernyataan
Gambar 2 menjelaskan kondisi fluktuasi bahwasannya variabel market to book value
pertukaran rupiah dengan dolar, yang mana di tidak memberikan pengaruh kepada kebijakan
tahun 2011 hingga 2016 apabila disimak lindung nilai.
mempunyai gerakan grafik yang dominan naik
(depresiasi). Dalam menangani resiko, Terdapat beragam hasil penelitian terdahulu

335
Angga Tri Aditya & Nadia Asandimitra, Pengaruh Leverage, Likuiditas, Market to Book Value,
Financaial Distress, dan Firm Size terhadap Keputusan Hedging Sektor Consumer Goods Industry yang
Listing di Bursa Efek Indonesia Tahun 2011-2016

yang menjelaskan adanya pengaruh dalam Sunaryo (2009) menyatakan bahwa resiko
variable financial distress terhadap kebijakan merupakan hal merugikan akibat kejadian yang
lining nilai. Menurut penelitian Krisdian dan tidak di inginkan. Menurut Djohanputro (2008)
Badjra (2017) menunjukkan hasil bahwa menyatakan bahwasannya suatu proses yang
financial distress memberikan pengaruh positif sudah terstruktur serta sistematis untuk
kepada kebijakan lindung nilai. Penelitian melakukan identifkasi, mengukur, memetakan,
tersebut didukung oleh hasil dari penilitian pengembangan alternatif, pencegahan risiko,
Aslikan dan Rokhmi (2017) yang juga monitoring, serta pengendalian risiko
menunjukkan hasil positif antara financial merupakan pengertian dari manajemen risiko.
distress terhadap keputusan hedging. Namun
terdapat beberapa hasil yang berbeda terkait Hedging
pengaruh financial distress kepada kebijakan Hedging diartikan sebagai kebijakan perusahaan
lindung nilai. Hasil penelitian yang tidak sama dalam meminimalisir risiko fluktuasi valuta
adalah milik Sianturi (2015) yang menunjukkan asing yang dapat merugikan perusahaan, dengan
hubungan negitif antara financial distress cara menggunakan instrumen derivatif yaitu
terhadap keputusan hedging. Penelitian dari future, opsi, swap, dan forward (Jiwandhana dan
Fatimia dan Sulhan (2016) yang memberikan Triaryati, 2016). Artinya aktivitas hedging atau
hasil bahwa financial distress tidak memberikan lindung nilai merupakan langkah – langkah yang
pengaruh kepada kebijakan lindung nilai. harus ditempuh suatu perusahaan multinasional
dalam meminimalisir resiko pasar maupun
Beberapa penelitian terdahulu memberikan resiko kredit yang akan mengancam
pernyataan bahwasannya firm size memberikan kelangsungan perusahaan dengan menggunakan
pengaruh positif kepada kebijakan lindung nilai instrumen derivatif.
(Saragih dan Musdholifah, 2017), sedangkan
dalam penelitian Subagya (2015) menunjukkan Pengaruh Leverage terhadap Keputusan
hasil yang berbeda, yakni variabel firm size tidak Hedging
memberikan pengaruh keapada kebijakan Perusahaan dengan leverage ratio yang tinggi
lindung nilai. Hal ini diperkuat oleh penelitian menggambarkan bahwasannya perusahaan
(Krisdian dan Badjra, 2017). sedang dihadapkan dengan risiko kesulitan
finansial. Dalam artian, perusahaan beresiko
Adanya hasil penelitian yang berbeda oleh gagal di saat mencari pinjaman lebih kepada
peneliti yang lebih dulu, sehingga penelitian ini kreditur. Suatu Perusahaan multinasional yang
melakukan percobaan untuk melakukan melakukan hutang luar negeri dalam memenuhi
pengujian terhadap variabel yang sama. Sesuai kebutuhan keuangan perusahaan. Setiap
penjelasan diatas, maka peneliti membuat judul perusahaan yang melakukan hutang luar negeri
“Pengaruh Leverage, Liquidity, Market to Book akan mengalami resiko valas dimana posisi
Value, Financial Distress, dan Firm Size rupiah akan terdepresiasi maupun terapresiasi
Terhadap Keputusan Hedging (Studi pada oleh mata uang negara lain yang dapat
Perusahaan sektor Consumer goods Industry mengancam perusahaan menjadi pailit atau
Periode 2011-2016)”. bangkrut sehingga tindakan lindung nilai
menjadi keputusan yang akan diambil
KAJIAN PUSTAKA DAN perusahaan.
PENGEMBANGAN HIPOTESIS
H1: Diduga leverage berpengaruh terhadap
Manajemen Risiko keputusan hedging nilai perusahaan.
Resiko ada hubungannya dengan ketidakpastian
dalam suatu kejadian saat ini ataupun kejadian Pengaruh Likuiditas terhadap Keputusan
dimasa depan. Resiko bisa didefinisikan melalui Hedging
cara apapun. Resiko biasanya menghadirkan hal Untuk mengetahui tingkat kemampuan
merugikan yang disebabkan oleh beberapa hal perusahaan dalam melunasi hutang lancarnya
tak terprediksi (Sianturi, 2015). Menurut KBBI yang telah jatuh tempo, perusahaan dapat
menyatakan bahwa risiko merupakan akibat menggunakan rasio likuiditas sebagai alat ukur.
yang tidak menyenangkan dalam suatu Rasio ini dijadikan ukuran bagi para investor,
perbuatan atau tindakan. Sedangkan menurut kreditor, ataupun perusahaan dalam

336
Jurnal Ilmu Manajemen Volume 7 Nomor 2 – Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas
Negeri Surabaya 2019
menyimpulkan kemampuan untuk melunasi Pengaruh Firm Size terhadap Keputusan
hutang. Rasio likuiditas yang diproksikan Hedging
dengan current ratio dimana aset lancar sebagai Perusahaan yang memiliki aktifitas operasional
obyek pertimbangan perusahaan. Apabila aset yang tinggi yang bisa mencakup bisnis
lancar perusahaan tersebut buruk, maka suatu intenasional merupakan gambaran dari
ancaman bagi perusahaan dalam tujuan untuk perusahaan yang besar, dengan demikian juga
memenuhi kewajiban jangka pendek perusahaan berhubungan dengan kemudahaan perusahaan
termasuk juga dalam hutang luar negeri yang dalam mendapatkan pendanaan. Pendanaan
dapat menimbulkan resiko valas. Sehingga didapatkan melalui transaksi valas, supaya
dapat disimpulkan perusahaan tersebut tidak transaksi bisa dilindungi dari risiko naik
likuid dan dapat mengancam kelangsungan turunnya kurs, dengan itu perusahaan bisa
perusahaan dan memutuskan untuk mengambil mengambil kebijakan hedging.
tindakan hedging.
H5 : Diduga firm size berpengaruh terhadap
H2 : Diduga likuiditas berpengaruh terhadap keputusan hedging.
kinerja perusahaan.
METODE PENELITIAN
Pengaruh Market To Book Value terhadap
Keputusan Hedging Penelitian ini menerapkanopendekatan
kuantitatif. Pendekatan yang menggunakan data
Tingginya market to book value maka yang berupa angka merupakan pendakatan
menggambarkan dari growth opportunity kuantitatif. Tujuan dari penelitian ini adalah
perusahaan yang tinggi pula, dalam artian jika mencari pengaruh antar variabel. Populasi
perusahaan tersebut mengalami perkembangan, didalam penelitian ini adalah perusahaan sektor
perusahaan akan membutuhkan dana yang lebih consumer goods industry yang listing didalam
untuk kemajuan usahanya, dana tersebut didapat BEI pada tahun 2011-2016 sebanyak 41
dari pinjaman-pinjaman yang kemungkinan bisa perusahaan, lalu diambil sampel memakai
didapat dari luar negeri sehingga akan metode purposive sampling yang mana dapat
menimnbulkan risiko yang besar, sehingga perusahaan yang bias dijadikan sampel
perusahaan harus melukakan kebijakan lindung penelitian sebanyak 24 perusahaan. Data yang
nilai (Purba, 2015). Hal tersebut didukung oleh digunakan merupakan data sekunder yang
penelitian yang dilakukan oleh (Astyrianti dan didapatkan dalam laporan keuangan yang
Sudiartha, 2017) diperoleh dari website BEI.

H3 : Diduga market to book value Definisi Operasional Variabel


berpengaruh terhadap keputusan
hedging. Keputusan Hedging
Menurut Faisal (2001) suatu tindakan yang
Pengaruh Financial Distress terhadap diterapkan oleh pihak perusahaan yang
Keputusan Hedging bertujuan untuk proses penghindaran atau usaha
pengurangan risiko rugi atas transaksi valas
Financial distress adalah keadaan yang mana yang didapat dari kegiatan bisnis merupakan
finansial perusahaan ada didalam kondisi tidak penggertian dari hedging. Apabila variabel
sehat atau sedang krisis. Financial distress akan berukuran kategori dan dikotomi, variabel
terjadi apabila perusahaan mengalami kesulitan dalam model regresi tersebut dinyatakan dalam
keuangan yang mengharuskan perusahaan variabel dummy dengan memberikan kode 0
melindungi perusahaannya dari ancaman (nol) atau 1 (satu).
kebangkrutan dan tindakan hedging menjadi
solusi yang diambil untuk mengatasi resiko bagi Leverage
perusahaan multinasional. Leverage adalah rasio yang digunakan
perusahaan untuk menghitung perusahaan
H4 : Diduga financial distress berpengaruh menggunakan pendanaan melalui utang.
terhadap keputusan hedging. Sehingga leverage bisa dihitung dengan
Debtkkto Equity Ratio (DER) (Subagya, 2015).
Rumus dari DER (1) yaitu sebagai berikut.

337
Angga Tri Aditya & Nadia Asandimitra, Pengaruh Leverage, Likuiditas, Market to Book Value,
Financaial Distress, dan Firm Size terhadap Keputusan Hedging Sektor Consumer Goods Industry yang
Listing di Bursa Efek Indonesia Tahun 2011-2016

Total Liabilitas Firm size adalah alat ukur ukuran perusahaan.


DER= ....................................... (1)
Total Ekuitas Menurut Sujoko dan Soebiataro (2007)
menyatakan bahwasannya perusahaan yang
Likuiditas
mengalami perkembangan dapat dijadikan
Likuiditas merupakan alat ukur seberapa
indikator dari ukuran perusahaan yang besar dan
kemampuan perusahaan dalam memenuhi
besar kecilnya ukuran perusahaan bisa dilihat
kewajiban yang harus segera dipenuhi. Tingkat
dari nilai total aset yang tertulis di neraca. Firm
kemampuan perusahaan dalam memenuhi
size dapat diproksikan sebagai berikut Hu dan
kewajibannya pada saat jatuh tempo dapat
Wang (2006) dalam (Subagya, 2015). Ukuran
dilihat dari nilai likuiditasnya, perusahaan dapat
perusahaan dapat dihitungkdengan
dikatakan likuid apabila perusahaan mampu
menggunakan persamaan (5) sebagai berikut.
memenuhi kewajibannya pada waktu yang
tepat(Aslikan dan Rokhmi, 2017). Dalam
FirmSize= Ln(total Asset) .......................... (5)
penelitian ini variabel likuiditas dinilai dengan
melihat nilai current ratio yang dapat dihitung
HASIL DAN PEMBAHASAN
dengan rumus (2) sebagai berikut (Dewi dan
Purnawati, 2016).
Analisis menggunakan regresi logistik dengan
Aset Lancar melakukan berbagai pengujian, yaitu uji
CR= .......................................... (2) keseluruhan model; uji koefisien determinasi;
Hutang Lancar
uji kelayakan model regresi, uji tabel klasifikasi,
Market to Book Value dan uji estimasi parameter dan interpretasinya.
Market to book value menggambarkan nilai
perusahaan melalui cara dari perbandingan nilai Uji Regresi Logistik
pasar dengan nilai buku dan mengindikasikan Dalam uji signifikansi model regresi dikatakan
pandangan investor terhadap nilai perusahaan layak atau baik apabila -2LogL = 0 > -2LogL =
(Sianturi, 2015). Berikut adalah rumus market to 1. Nilai -2LogL = 1 telah memasukkan
book value (3). konstanta dan variabel independen sehingga
nilainya adalah sebesar 137.917. Dari nilai
Jumlah saham beredar x Closing price tersebut terlihat bahwa -2LogL = 0 (173.848) >
MTBV= ......... (3)
Total Ekuitas -2LogL = 1 (137.917), maka dalam penelitian ini
model regresi dikatakan layak.
Financial Distress
Menurut Aslikan dan Rokhmi (2017) financial
L-likelhood sebesar 144.051 dan nilai
distress merupakan suatu alat ukur yang negelkerke R square senilai 0,315 artinya
menggambarkan perusahaan akan mengalami variabel bebas mampu menjelaskan variabelitas
kegagalan dalam pengembalian kewajiban pada variabel terikat senilai 31,5% dan lalu sisanya
kreditur, dengan kata lain bisa dikatakan untuk
senilai 68.5% diperjelas sama variabel lain,
alat ukur kebangkrutan perusahaan. Menurut misalnya profitabilitas (Ariani dan Sudiartha,
Kamaludin (2011) financial distress dihitung 2017), kepemilikan manajerial (Sianturi, 2015),
dengan perhitungan Altman Z-Score dengan kebijakan dividen (Astyrianti dan Sudiartha,
model prediksi multiple discriminant analysis
2017), dan lain sebagainya.
(4) yang dapat dinyatakan sebagai berikut.
Hasil pengujian hosmer and Lemeshow’s
Z= 1,2(X1)+1,4(X2)+3,3(X3)+0,6(X4)+0,99(X5) menghasilkan nilai sebesar 0,083 yang didapat
...................................................................... (4) melalui cara uji hosmer and Lemeshow’s yang
Di mana: artinya uji tersebut memiliki nilai lebih besar
X1 = Working capital/total assets dari nilai 0,05. Dalam artian hasilnya adalah
X2 = Retained earnings/total assets menerima H0 yang memiliki arti tidak adanya
X3 = EBIT/total assets beda antar klasifikasi dan bisa disimpulkan
X4 = Market value of equity/book value bahwasannya model bisa diterima atau layak.
X5 = Sales/total assets
Kemampuan prediksi dari model regresi untuk
Firm Size proyeksi dari model ini dalam memprediksi
perusahaan yang melakukan hedging senilai

338
Jurnal Ilmu Manajemen Volume 7 Nomor 2 – Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas
Negeri Surabaya 2019
28.6 dengan terdapat 12 perusahaan observasi 0,703 dengan nilai probabilitas (sig) senilai
yang melakukan hedging dari total keseluruhan 0,017. Dapat menjelaskan bahwasannya
42 observasi. Kekuatan proyeksi dari model variabel likuiditas memberikan pengaruh
regresi dalam memprediksi probabilitas terhadap keputusan hedging, dikarenakan
perusahaan tidak melakukan hedging sebesar variabel ini memiliki nilai signifikansi yang
96.1 persen. Model tersebut menunjukkan kurang dari 0,05. Sehingga H2 yang memberikan
terdapat sebanyak 98 observasi yang diprediksi pernyataan bahwasannya variabel likuiditas
tidak melakukan hedging dari total 102 berpengaruh kepada kebijakan hedging diterima
observasi yang tidak melakukan hedging. Secara karena hasil menunjukkan variabel ini
keseluruhan keakuratan klasifikasi pada model berpengaruh.
ini adalah 76.4 persen, yang berarti hasil
penelitian ini cukup baik karena mendekati 100 Variabel market to book value yang dianalisis
persen. memakai perbandingan nilai market value
dengan book value mempunyai koefisien regresi
Uji Estimasi Parameter senilai 0,009 dengan nilai probabilitas (sig)
Tabel 1. senilai 0,892. Dapat menjelaskan bahwasannya
UJI ESTIMASI PARAMETER variabel market to book value tidak memberikan
pengaruh terhadap keputusan hedging,
B Sig. Keterangan dikarenakan variabel ini memiliki nilai
(Constant) -2.054 .587 signifikansi besar yang melebihi dari 0,05.
Tidak Sehingga H3 yang memberikan pernyataan
Leverage .633 .399
Berpengaruh bahwasannya varibel market to book value
Likuiditas -.703 .017 Berpengaruh berpengaruh kepada kebijakan hedging ditolak
Tidak karena hasil menunjukkan variabel ini tidak
MTBV .009 .892
Berpengaruh berpengaruh.
FD .139 .022 Berpengaruh
Tidak Variabel financial distress yang dianalisis
Firm Size .126 .717
Berpengaruh
memakai teori Altman Z-Score mempunyai
Sumber: Output SPSS, diolah penulis 2018.
koefisien regresi senilai 0,139 dengan nilai
probabilitas (sig) senilai 0,022. Dapat
Berdasarkan tabel 1 maka dapat diketahui
menjelaskan bahwasannya variabel financial
bahwa variabel independen yang signifikan
distress memberikan pengaruh terhadap
dalam penelitian ini adalah likuiditas (X2) dan
keputusan hedging, dikarenakan variabel ini
financial distress (X4), maka dengan demikian
memiliki nilai signifikansi yang kurang dari
dapat terbentuk persamaan regresi logistic (6)
0,05. Sehingga H4 yang memberikan pernyataan
yaitu sebagai berikut.
bahwasannya variabel financial distress
𝑝
Ln 1−𝑝 = -2,054-0,703(likuiditas)+0,139(financial distress)+e
berpengaruh kepada kebijakan hedging diterima
karena hasil menunjukkan variabel ini
...................................................................... (6)
berpengaruh.
Variabel leverage yang dianalisis memakai
Variabel firm size yang dianalisis memakai
proksi DER mempunyai koefisien regresi senilai
logaritma natural (ln) mempunyai koefisien
0,633 dengan nilai probabilitas (sig) senilai
regresi senilai 0,126 dengan nilai probabilitas
0,399. Dapat menjelaskan bahwasannya
(sig) senilai 0,717. Dapat menjelaskan
variabel leverage tidak memberikan pengaruh
bahwasannya variabel firm size tidak
terhadap keputusan hedging, dikarenakan
memberikan pengaruh terhadap keputusan
variabel ini memiliki nilai signifikansi besar
hedging, dikarenakan variabel ini memiliki nilai
yang melebihi dari 0,05. Sehingga H1 yang
signifikansi besar yang melebihi dari 0,05.
memberikan pernyataan bahwasannya variabel
Sehingga H5 yang memberikan pernyataan
leverage berpengaruh kepada kebijakan hedging
bahwasannya variabel firm size berpengaruh
ditolak karena hasil menunjukkan variabel ini
kepada kebijakan hedging ditolak karena hasil
tidak berpengaruh.
menunjukkan variabel ini tidak berpengaruh.
Variabel likuiditas yang dianalisis memakai
proksi CR mempunyai koefisien regresi senilai-

339
Angga Tri Aditya & Nadia Asandimitra, Pengaruh Leverage, Likuiditas, Market to Book Value,
Financaial Distress, dan Firm Size terhadap Keputusan Hedging Sektor Consumer Goods Industry yang
Listing di Bursa Efek Indonesia Tahun 2011-2016

Pengaruh Leverage terhadap Keputusan Berdasarkan data diatas maka dapat dijelaskan
Hedging bahwa likuiditas yang diproksikan dengan nilai
Sesuai hasil penelitian menjelaskan current ratio yang tinggi kemungkinan besar
bahwasannya variabel leverage yang memakai belum mempengaruhi perusahaan untuk
proksi DER tidak bisa memberikan pengaruh mengambil kebijakan hedging. Hal ini didukung
kepada kebijakan hedging yang mempunyai oleh penelitian dari (Aslikan dan Rokhmi,
signifikansi senilai 0,399 yang melebihi dari 2017), (Ariani dan Sudiartha, 2017), serta
0,05 yang artinya H1 ditolak. Uji regresi logistik (Purba, 2015).
menunjukkan DER tidak memberikan pengaruh
kepada kebijakan hedging. Rasio leverage bisa Pengaruh Market to Book Value terhadap
dihitung dengan DER. Semakin tinggi nilai DER Keputusan Hedging
dianggap makin tinggi probabilitas perusahaan Sesuai hasil penelitian menjelaskan
mengambil kebijakan hedging. Namun nilai bahwasannya variabel MTBV yang memakai
DER yang yang tinggi belum tentu perusahaan proksi perbandingan nilai pasar dengan nilai
mengambil kebijakan lindung nilai atau hedging buku tidak bisa memberikan pengaruh kepada
kejadian ini disebabkan karena perusahaan yang kebijakan hedging yang mempunyai signifikansi
melakukan atau mempunyai utang yang tidak senilai 0,892 yang melebihi dari 0,05 yang
didominasi sama kurs valas atau dengan kata artinya H3 ditolak. Uji regresi logistik
lain perusahaan memiliki utang rupiah yang menunjukkan MTBV tidak memberikan
lebih dominan, dengan begitu kebijakan hedging pengaruh kepada kebijakan hedging.
belum perlu diterapkan perusahaan.
Berdasarkan data diatas maka bisa diberikan Variabel market to book value (MTBV) dapat
penjelasan bahwa leverage yang memakai dihitung dengan membandingkan nilai
proksi dari nilai debt equity ratio (DER) yang pasardengan nilai buku. Tingginya market to
tinggi tidak mempengaruhi perusahaan untuk book value maka menggambarkan dari growth
mengambil kebijakan lindung nilai atau opportunity perusahaan yang tinggi pula, dalam
hedging. Hal ini didukung oleh penelitian dari artian jika perusahaan tersebut mengalami
(Mediana, 2016). perkembangan, perusahaan akan membutuhkan
dana yang lebih untuk kemajuan usahanya, dana
Pengaruh Likuiditas terhadap Keputusan tersebut didapat dari pinjaman-pinjaman yang
Hedging kemungkinan bisa didapat dari luar negeri
Sesuai hasil penelitian menjelaskan sehingga akan menimnbulkan risiko yang besar,
bahwasannya variabel likuiditas yang memakai sehingga perusahaan harus melukakan
proksi CR memberikan pengaruh kepada kebijakan lindung nilai (Purba, 2015).
kebijakan hedging yang mempunyai signifikansi
senilai 0,017 yang kurang dari 0,05 yang artinya Berdasarkan data diatas maka dapat dijelaskan
H2 diterima. Uji regresi logistik menunjukkan bahwa market to book value (MTBV) yang
CR memberikan pengaruh kepada kebijakan dihitung dengan perbandingan nilai pasardengan
hedging. nilai buku dan memiliki nilai yang tinggi dapat
mempengaruhi perusahaan untuk mengambil
Rasio likuiditas perusahaan bisa dihitung kebijakan lindung nilai atau hedging. Hal ini
memakai current ratio. Perusahaan yang bisa didukung oleh penelitian dari (Dewi dan
melunasi kewajiban jangka pendeknya serta Purnawati, 2016).
perusahaan tersebut mempunyai cadangan dana
yang bertujuan untuk menghindari risiko Pengaruh Financial Distress terhadap
kesulitan keuangan merupakan indikasi-indikasi Keputusan Hedging
dari tingginyai nilai likuiditas perusahaan. Sesuai hasil penelitian menjelaskan
Semakin likuid perusahaan semakin besar bahwasannya variabel financial distress yang
kemungkinan perusahaan dapat menghindari diproksikan dengan perhitungan rumus dari teori
risiko, maka dari itu kemungkinan perusahaan Altman Z-Score memberikan pengaruh kepada
mengambil kebijakan hedging rendah (Ariani kebijakan hedging yang memiliki nilai
dan Sudiartha, 2017). signifikansi sebesar 0,022 yang melebihi dari
0,05 yang berarti H4 diterima. Uji regresi logistik

340
Jurnal Ilmu Manajemen Volume 7 Nomor 2 – Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas
Negeri Surabaya 2019
menunjukkan Financial distress memberikan perusahaan membuat keputusan untuk
pengaruh kepada kebijakan hedging. melakukan kebijakan hedging. Namun munurut
Krisdian dan Badjra (2017) menyatkan bahwa
Variabel financial distress dapat dihitung besarnya total aset perusahaan menggambarkan
dengan menggunakan rumus dari teori Altman kesiapan perusahaan dalam memenuhi
Z-Socre. Financial distress merupakan alat ukur kewajibannya, maka dari itu perusahaan bisa
kebangkrutan perusahaan yang menggambarkan mengatasi permasalahan keuangan, dengan
kesusahan perusahaan dalam melakukan demikian perusahaan belum dibutuhkan untuk
pengembalian kewajiban jangka panjang melakukan tindakan hedging. Berdasarkan data
maupun jangka pendek kepada pihak pemberi diatas maka dapat dijelaskan bahwa firm size
pinjaman. Ketika perusahaan memiliki yang dikalkulasi dengan logaritma natural (ln)
gambaran kondisi yang tidak sehat dalam dari total aset perusahaan tidak mempengaruhi
hitungan fd sehingga akan menyarakan kepada perusahaan untuk mengambil kebijakan
perusahaan agar memprotect perusahaannya. hedging. Hal ini didukung oleh penelitian dari
Biasanya pihak manajemen akan melakukan (Krisdian & Badjra, 2017).
lindung nilai dalam hal hutang dan transaksi.
Financial distress akan terjadi apabila KESIMPULAN
perusahaan mengalami kesulitan keuangan yang
mengharuskan perusahaan melindungi Leverage tidak mempunyai pengaruh terhadap
perusahaannya dari ancaman kebangkrutan dan keputusan hedging. Hal ini dapat terjadi ketika
tindakan hedging menjadi solusi yang diambil nilai DER yang yang tinggi belum tentu
untuk mengatasi resiko bagi perusahaan perusahaan mengambil kebijakan lindung nilai
multinasional (Aslikan dan Rokhmi, 2017). atau hedging hal ini disebabkan karena
Berdasarkan data diatas maka dapat dijelaskan perusahaan yang melakukan atau memiliki
bahwa financial distress yang dihitung dengan utang yang tidak didominasi oleh kurs valuta
teori Altman Z-Score mempengaruhi perusahaan asing atau dengan kata lain perusahaan memiliki
untuk mengambil kebijakan lindung nilai atau utang dalam negeri yang lebih dominan,
hedging. Hal ini didukung oleh penelitian dari sehingga kebijakan hedging belum perlu
(Fatimia dan Sulhan, 2016) digunakan oleh perusahaan. Likuiditas
mempunyai pengaruh negatif terhadap
Pengaruh Firm Size terhadap Keputusan keputusan hedging. Hal ini dapat terjadi karena
Hedging probabilitas perusahaan dalam menerapkan
Sesuai hasil penelitian menjelaskan hedging rendah ketika perusahaan yang semakin
bahwasannya variabel firm size yang memakai likuid, karena perusahaan yang nilai likuiditas
proksi logaritma natural (ln) dari total aset yang tinggi akan terhindar oleh risiko-risiko.
perusahaan menjelaskan bahwa firm size tidak Market to Book Value tidak memiliki pengaruh
memberikan pengaruh kepada keputusan terhadap keputusan hedging. Perusahaan yang
hedgingyang mempunyai signifikansi senilai mempunyai nilai MTBV tinggi artinya juga
0,717 yang melebihi dari 0,05, yang artinya H5 mempunyai peluang pertumbuhan perusahaan
ditolak. Uji regresi logistik menunjukkan firm yang tinggi juga, itu juga berarti perusahaan juga
size tidak memberikan pengaruh kepada mempunyai pendanaan yang tinggi. Adanya
kebijakan hedging. pendanaan yang tinggi, perusahaan bisa
menangani resiko akibat dari valas dengan
Variabel firm size dihitung dengan logaritma pendanaan perusaaan yang tinggi tanpa harus
natural (ln) dari total asetperusahaan. Ukuran mengambil kebijakan lindung nilai. Financial
kekayaan yang dipunyai oleh perusahaan Distress mempunyai pengaruh terhadap
merupakan salah satu indikator dari variabel keputusan hedging. Suatu perusahaan yang yang
firm size, tingginya aktivitas operasional dianggap menuju ke kondisi membahayakan
perusahaan mengakibatkan semakin tinggi dari penilaian financial distress akan membuat
cakupan bisnis perdagangan internasional regulasi dalam memprotect perusahaan dari
sehingga berdampak dalam kemudahan risiko pasar melalui pengambilan kebijakan
menjalankan aktivitasnya untuk mendapatkan lindung nilai. Firm Size tidak mempunyai
pendanaan. Pendanaan didapat melewati pengaruh terhadap keputusan hedging. Hal ini
kegiatan transaksi valas maka dari itu menunjukkan bahwa perusahaan yang

341
Angga Tri Aditya & Nadia Asandimitra, Pengaruh Leverage, Likuiditas, Market to Book Value,
Financaial Distress, dan Firm Size terhadap Keputusan Hedging Sektor Consumer Goods Industry yang
Listing di Bursa Efek Indonesia Tahun 2011-2016

mempunyai total asset yang besar Fatimia, Al & Sulhan, Muhammad. (2016).
menggambarkan tingkat kesiapan perusahaan Pengaruh Leverage, Financial Distress,
dalam memenuhi kewajibannya, maka dari itu dan Liquidity Sebagi Pengambilan
perusahaan bisa mengatasi permasalahan Keputusan Hedging ( Studi Kasus pada
keuangan, dengan demikian perusahaan belum Perusahaan yang Terdaftar pada Bursa
dibutuhkan untuk melakukan tindakan hedging. Jakarta Islamic Index Periode 2011-2015 ).
E-theses of Maulana Malik Ibrahim State
Penelitian ini memiliki keterbatasan, yaitu Islamic University. Vol 12 (2) pp:64-72.
tingkat pengaruh variabel independen terhadap
variabel dependen yang terbilang kecil. Ghozali, Imam. (2016). Aplikasi Analisis
Dikarenakan hal tersebut, peneliti selanjutnya Multivariate Dengan Program IBM.
diharapkan dapat memakai variabel lain yang Semarang: Universitas Diponegoro.
lebih dapat menjelaskan pengaruhnya terhadap
keputusan hedging lebih tinggi dari penelitian Guniarti, Fay. (2014). Faktor - faktor yang
ini. Mempengaruhi Aktivitas Hedging dengan
Instrumen Derivatif Valuta Asing (Studi
DAFTAR PUSTAKA Kasus pada Perusahaan Nonfinansial yang
Terdaftar di Bursa Efek Indonesia 2007-
Ariani, Ni Nengah Novi & Sudiartha, Gede 2009). Jurnal Dinamika Manajemen. Vol.
Merta. (2017). Pengaruh Leverage, 5 (1) pp:64-79.
Profitabilitas, dan Likuiditas terhadap
Keputusan Hedging Perusahaan Sektor Hu, Chao & Wang, Pengguo. (2006). The
Pertambangan di Bursa Efek Indonesia. E- Determinants of Foreign Currency
Jurnal Manajemen Universitas Udayana, Hedging – Evidence from Hong Kong Non-
Vol. 6 (1), pp:347–374. Financial Firms. Asia-Pacific Internatinal
Market. Vol.12 pp:91-107.
Aslikan, Indra & Rokhmi, Siti. (2017). Faktor -
faktor yang Mempengaruhi Keputusan Kamaludin. (2011). Manajemen Keuangan
Hedging pada Perusahaan Manufaktur. “Konsep Dasar dan Penerapannya."
Jurnal Ilmu dan Penelitian Manajemen, Bandung: CV. Mandar Maju. Halaman:57-
Vol. 6 (5). 58.

Astyrianti, Nyoman Norita & Sudiartha, Gede Kasmir. (2012). Analisis Laporan Keuangan.
Merta. (2017). Pengaruh Leverage, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Kesempatan Tumbuh, Kebijakan Deviden
dan Likuiditas Terhadap Keputusan Krisdian, Ni Putu Candra & Badjra, Ida Bagus.
Hedging PT. Unilever Tbk. E-Jurnal (2017). Pengaruh Ukuran Perusahaan,
Manajemen Universitas Udayana, Vol. 6 Tingkat Hutang, dan Kesulitan Keuangan
(3). Terhadap Keputusan Hedging Pada
Perusahaan Manufaktur Indonesia. E-
Bank Indonesia. (2017). Statistik Utang Luar Jurnal Manajemen Universitas Udayana,
Negeri Indonesia. (Online) (www.bi.go.id. Vol. 6 (3), 1452–1477.
Diakses 03 November 2017).
Kurniawan, Dimas Prasetyo & Asandimitra,
Dewi, Ni Komang Reni Utami & Purnawati, Ni Nadia. (2018). Analisis Faktor yang
Ketut. (2016). Pengaruh Market to Book Mempengaruhi Penggunaan Instrumen
Value dan Likuiditas Terhadap Keputusan Derivatif Sebagai Pengambilan Keputusan
Hedging pada Perusahaan Manufaktur di Hedging pada Perusahaan Sektor
BEI. E-Jurnal Manajemen Universitas Keuangan yang Terdaftar di BEI Periode
Udayana. Vol. 5 (1) pp:355-384. 2011- 2015. Jurnal Ilmu Manajemen. Vol.
6 (1).
Djohanputro, Bramantyo. (2008). Manajemen
Resiko Perusahaan Terintegrasi. Jakarta: Mediana, Ima. (2016). Analisis Faktor-Faktor
PPM. yang Mempengaruhi Pengambilan

342
Jurnal Ilmu Manajemen Volume 7 Nomor 2 – Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas
Negeri Surabaya 2019
Keputusan Hedging Menggunakan
Instrumen Derivatif (Studi Kasus Pada
Perusahaan Manufaktur dan Perusahaan
Energi dan Sumber Daya Mineral Yang
Terdaftar Di BEI Periode 2010-2014).
Diponegoro Journal Of Management. Vol.
5 (2) pp:1-23.

Munthe, Ratih & Purba, Farina Nurwasiah.


(2015). Pengaruh Market to Book Value,
Leverage, Profitabilitas, dan Likuiditas
Terhadap Keputusan Hedging Pada
Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di
Bursa Efek Indonesia Tahun 2012-2015.
E-Jurnal Universitas Maritim Raja Ali
Haji. pp:1-22.

Saragih, Friska & Musdholifah. (2017).


Pengaruh Growth Opportunity , Firm Size
, dan Liquidity terhadap Keputusan
Hedging pada Perusahaan Perbankan
Indonesia. Jurnal Ilmu Manajemen. Vol. 5
(2).

Sianturi, Crissy Norris. (2015). Pengaruh


Liquidity , Firm Size , Growth
Opportunity , Financial Distress ,
Leverage Dan Managerial Ownership
Terhadap Aktivitas Hedging Dengan
Instrumen Derivatif (Studi Kasus Pada
Perusahaan Nonfinansial Yang Terdaftar
Di BEI Periode 2010-2014). Diponegoro
Journal of Management. Vol. 4 (4).

Subagya, Ricky. (2015). Analisis Faktor-faktor


yang Mempengaruhi Kebijakan Hedging
dengan Menggunakan Instrumen Derivatif
Valuta Asing (Studi Empiris pada
Perusahaan Non-finansial yang Terdaftar
di BEI Periode 2010-2014). Diponegoro
Journal Of Management.

Sugiyono. (2009). Metode penelitian kuantitatif


dan kualitatif. Bandung: CV. Alfabeta.

Widyagoca, I Gusti Putu Agung & Lestari, Putu


Vivi. (2016). Pengaruh Leverage , Growth
Opportunities , Dan Liquidity Terhadap
Pengambilan Keputusan Hedging Pt .
Indosat Tbk. E-Jurnal Manajemen
Universitas Udayana. Vol. 5(2) pp:1282–
1308.

343

Anda mungkin juga menyukai