26116-Article Text-30484-1-10-20181129
26116-Article Text-30484-1-10-20181129
Abstract
Hedging is a policy that can be carried out by multinantional companies to minimize the risk of foreign exchange
faced. The purpose of this study is to determine the effect of leverage, liquidity, market to book value, financial
distress, and firm size on hedging decisions on consumer goods industry sector companies listed on the Indonesia
Stock Exchange in 2011-2016. This type of research is a quantitative in the from of causality by using purposive
sampling methods, so that obtained 24 companies that meet the criteria. Statistical analysis used in this study is
SPSS. The technical analysis used in this study is logistic regression analysis. The results shows that leverage
proxied by debt equity ratio, market to book value which is calculated using the comparison of market value and
book value, and the firm size which is obtained from the total assets loan does not effect hedging decisions. The
liquidity proxied by the current ratio has a significant negative effect on hedging decisions, the last is, financial
distress which is calculated using the formula from Altman Z-Score has a significant positive effect on hedging
decisions.
Keywords: financial distress; firm size; hedging; leverage; liquidity; market to book value
334
Jurnal Ilmu Manajemen Volume 7 Nomor 2 – Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas
Negeri Surabaya 2019
Gambar 1 menunjukkan bahwa proporsi/besaran perusahaan bisa memakai lindung nilai.
Debt Equity Ratio perusahaan secara sektoral di Perusahaan bisa memberikan perlindungan bagi
Indonesia pada tahun 2011-2016 cenderung utang maupun pemasukannya dari berubahnya
beragam. Adanya kenaikan dan penurunan pada mata uang negara lain yang terus mengalami
gambar diatas menggambarkan kondisi utang naik turun dengan cara melakukan kebijakan
masing-masing perusahaan yang tergabung lindung nilai.
dalam kesembilan sektor yang ada. Beberapa
sektor yang dapat diamati mayoritas mengalami Menurut penelitian Krisdian dan Badjra (2017)
naik turun, namun didapati sektor consumer menunjukkan hubungan secara positif dalam
goods industry yang mengalami fluktuasi yang variabel leverage kepada keputusan hedging,
sangat ekstrem, Nilai DER dari sektor consumer penelitian terkait didukung oleh penelitian
goods industry tahun 2011 sebesar -2,7 (Aslikan dan Rokhmi, 2017). Namun terdapat
meningkat ke tahun 2012 sebesar 1.71, turun di hasil penelitian yang berbeda terkait leverage
tahun 2013 sebesar 0,59, dan mengalami kepada keputusan hedging. Hasil penelitian
penurunan yang sangat ekstrim di tahun 2014 yang tidak sama adalah penelitian dari
sebesar -31,34, lalu kembali mengalami Widyagoca dan Lestari (2016) yang
kenaikan yang juga ekstrim sebesar -2,11 memberikan pernyataan bahwa variabel
ditahun 2015 dan terakhir ditahun 2016 leverage memberikan pengaruh negatif terhadap
mengalami kenaikan sebesar 0,91. Fluktuasi kebijakan lindung nilai dan Mediana (2016)
yang sangat ekstrim dari rasio DER dari sektor memberikan pernyataan bahwa variabel
consumer goods industry, oleh karena itu leverage tidak memeberikan pengaruh terhadap
penelitian ini tertarik untuk memilih sektor kebijakan lindung nilai.
consumer goods industry sebagai obyek
penelitian karena hanya sektor inilah yang Penelitian terdahulu memberikan pernyataan
mengalami fluktuasi rasio DER yang sangat bahwa likuiditas ada pengaruh negatif terhadap
ekstrim dibandingkan dengan sektor lain yang lindung nilai (Ariani dan Sudiartha, 2017). Akan
tercatat pada Bursa Efek Indonesia pada periode tetapi, adanya perbedaan dengan hasil penelitian
tahun 2011-2016. Di isisi lain, masalah bahasa, yang dilakukan oleh Astyrianti dan Sudiartha
kebijakan hukum dagang, wilayah teritorial dan (2017) yakni likuiditas memberikan pengaruh
beda mata uang adalah hambatan dan kerumitan positif terhadap kebijakan lindung nilai.
saat perusahaan melakukan perdagangan Sementara menurut penelitian Saragih dan
internasional (Sianturi , 2015). Musdholifah (2017) memberikan perbedaan
hasil, yang mana penelitian tersebut
memberikan hasil bahwa likuiditas tidak
memberikan pengaruh kepada kebijakan
lindung nilai.
335
Angga Tri Aditya & Nadia Asandimitra, Pengaruh Leverage, Likuiditas, Market to Book Value,
Financaial Distress, dan Firm Size terhadap Keputusan Hedging Sektor Consumer Goods Industry yang
Listing di Bursa Efek Indonesia Tahun 2011-2016
yang menjelaskan adanya pengaruh dalam Sunaryo (2009) menyatakan bahwa resiko
variable financial distress terhadap kebijakan merupakan hal merugikan akibat kejadian yang
lining nilai. Menurut penelitian Krisdian dan tidak di inginkan. Menurut Djohanputro (2008)
Badjra (2017) menunjukkan hasil bahwa menyatakan bahwasannya suatu proses yang
financial distress memberikan pengaruh positif sudah terstruktur serta sistematis untuk
kepada kebijakan lindung nilai. Penelitian melakukan identifkasi, mengukur, memetakan,
tersebut didukung oleh hasil dari penilitian pengembangan alternatif, pencegahan risiko,
Aslikan dan Rokhmi (2017) yang juga monitoring, serta pengendalian risiko
menunjukkan hasil positif antara financial merupakan pengertian dari manajemen risiko.
distress terhadap keputusan hedging. Namun
terdapat beberapa hasil yang berbeda terkait Hedging
pengaruh financial distress kepada kebijakan Hedging diartikan sebagai kebijakan perusahaan
lindung nilai. Hasil penelitian yang tidak sama dalam meminimalisir risiko fluktuasi valuta
adalah milik Sianturi (2015) yang menunjukkan asing yang dapat merugikan perusahaan, dengan
hubungan negitif antara financial distress cara menggunakan instrumen derivatif yaitu
terhadap keputusan hedging. Penelitian dari future, opsi, swap, dan forward (Jiwandhana dan
Fatimia dan Sulhan (2016) yang memberikan Triaryati, 2016). Artinya aktivitas hedging atau
hasil bahwa financial distress tidak memberikan lindung nilai merupakan langkah – langkah yang
pengaruh kepada kebijakan lindung nilai. harus ditempuh suatu perusahaan multinasional
dalam meminimalisir resiko pasar maupun
Beberapa penelitian terdahulu memberikan resiko kredit yang akan mengancam
pernyataan bahwasannya firm size memberikan kelangsungan perusahaan dengan menggunakan
pengaruh positif kepada kebijakan lindung nilai instrumen derivatif.
(Saragih dan Musdholifah, 2017), sedangkan
dalam penelitian Subagya (2015) menunjukkan Pengaruh Leverage terhadap Keputusan
hasil yang berbeda, yakni variabel firm size tidak Hedging
memberikan pengaruh keapada kebijakan Perusahaan dengan leverage ratio yang tinggi
lindung nilai. Hal ini diperkuat oleh penelitian menggambarkan bahwasannya perusahaan
(Krisdian dan Badjra, 2017). sedang dihadapkan dengan risiko kesulitan
finansial. Dalam artian, perusahaan beresiko
Adanya hasil penelitian yang berbeda oleh gagal di saat mencari pinjaman lebih kepada
peneliti yang lebih dulu, sehingga penelitian ini kreditur. Suatu Perusahaan multinasional yang
melakukan percobaan untuk melakukan melakukan hutang luar negeri dalam memenuhi
pengujian terhadap variabel yang sama. Sesuai kebutuhan keuangan perusahaan. Setiap
penjelasan diatas, maka peneliti membuat judul perusahaan yang melakukan hutang luar negeri
“Pengaruh Leverage, Liquidity, Market to Book akan mengalami resiko valas dimana posisi
Value, Financial Distress, dan Firm Size rupiah akan terdepresiasi maupun terapresiasi
Terhadap Keputusan Hedging (Studi pada oleh mata uang negara lain yang dapat
Perusahaan sektor Consumer goods Industry mengancam perusahaan menjadi pailit atau
Periode 2011-2016)”. bangkrut sehingga tindakan lindung nilai
menjadi keputusan yang akan diambil
KAJIAN PUSTAKA DAN perusahaan.
PENGEMBANGAN HIPOTESIS
H1: Diduga leverage berpengaruh terhadap
Manajemen Risiko keputusan hedging nilai perusahaan.
Resiko ada hubungannya dengan ketidakpastian
dalam suatu kejadian saat ini ataupun kejadian Pengaruh Likuiditas terhadap Keputusan
dimasa depan. Resiko bisa didefinisikan melalui Hedging
cara apapun. Resiko biasanya menghadirkan hal Untuk mengetahui tingkat kemampuan
merugikan yang disebabkan oleh beberapa hal perusahaan dalam melunasi hutang lancarnya
tak terprediksi (Sianturi, 2015). Menurut KBBI yang telah jatuh tempo, perusahaan dapat
menyatakan bahwa risiko merupakan akibat menggunakan rasio likuiditas sebagai alat ukur.
yang tidak menyenangkan dalam suatu Rasio ini dijadikan ukuran bagi para investor,
perbuatan atau tindakan. Sedangkan menurut kreditor, ataupun perusahaan dalam
336
Jurnal Ilmu Manajemen Volume 7 Nomor 2 – Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas
Negeri Surabaya 2019
menyimpulkan kemampuan untuk melunasi Pengaruh Firm Size terhadap Keputusan
hutang. Rasio likuiditas yang diproksikan Hedging
dengan current ratio dimana aset lancar sebagai Perusahaan yang memiliki aktifitas operasional
obyek pertimbangan perusahaan. Apabila aset yang tinggi yang bisa mencakup bisnis
lancar perusahaan tersebut buruk, maka suatu intenasional merupakan gambaran dari
ancaman bagi perusahaan dalam tujuan untuk perusahaan yang besar, dengan demikian juga
memenuhi kewajiban jangka pendek perusahaan berhubungan dengan kemudahaan perusahaan
termasuk juga dalam hutang luar negeri yang dalam mendapatkan pendanaan. Pendanaan
dapat menimbulkan resiko valas. Sehingga didapatkan melalui transaksi valas, supaya
dapat disimpulkan perusahaan tersebut tidak transaksi bisa dilindungi dari risiko naik
likuid dan dapat mengancam kelangsungan turunnya kurs, dengan itu perusahaan bisa
perusahaan dan memutuskan untuk mengambil mengambil kebijakan hedging.
tindakan hedging.
H5 : Diduga firm size berpengaruh terhadap
H2 : Diduga likuiditas berpengaruh terhadap keputusan hedging.
kinerja perusahaan.
METODE PENELITIAN
Pengaruh Market To Book Value terhadap
Keputusan Hedging Penelitian ini menerapkanopendekatan
kuantitatif. Pendekatan yang menggunakan data
Tingginya market to book value maka yang berupa angka merupakan pendakatan
menggambarkan dari growth opportunity kuantitatif. Tujuan dari penelitian ini adalah
perusahaan yang tinggi pula, dalam artian jika mencari pengaruh antar variabel. Populasi
perusahaan tersebut mengalami perkembangan, didalam penelitian ini adalah perusahaan sektor
perusahaan akan membutuhkan dana yang lebih consumer goods industry yang listing didalam
untuk kemajuan usahanya, dana tersebut didapat BEI pada tahun 2011-2016 sebanyak 41
dari pinjaman-pinjaman yang kemungkinan bisa perusahaan, lalu diambil sampel memakai
didapat dari luar negeri sehingga akan metode purposive sampling yang mana dapat
menimnbulkan risiko yang besar, sehingga perusahaan yang bias dijadikan sampel
perusahaan harus melukakan kebijakan lindung penelitian sebanyak 24 perusahaan. Data yang
nilai (Purba, 2015). Hal tersebut didukung oleh digunakan merupakan data sekunder yang
penelitian yang dilakukan oleh (Astyrianti dan didapatkan dalam laporan keuangan yang
Sudiartha, 2017) diperoleh dari website BEI.
337
Angga Tri Aditya & Nadia Asandimitra, Pengaruh Leverage, Likuiditas, Market to Book Value,
Financaial Distress, dan Firm Size terhadap Keputusan Hedging Sektor Consumer Goods Industry yang
Listing di Bursa Efek Indonesia Tahun 2011-2016
338
Jurnal Ilmu Manajemen Volume 7 Nomor 2 – Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas
Negeri Surabaya 2019
28.6 dengan terdapat 12 perusahaan observasi 0,703 dengan nilai probabilitas (sig) senilai
yang melakukan hedging dari total keseluruhan 0,017. Dapat menjelaskan bahwasannya
42 observasi. Kekuatan proyeksi dari model variabel likuiditas memberikan pengaruh
regresi dalam memprediksi probabilitas terhadap keputusan hedging, dikarenakan
perusahaan tidak melakukan hedging sebesar variabel ini memiliki nilai signifikansi yang
96.1 persen. Model tersebut menunjukkan kurang dari 0,05. Sehingga H2 yang memberikan
terdapat sebanyak 98 observasi yang diprediksi pernyataan bahwasannya variabel likuiditas
tidak melakukan hedging dari total 102 berpengaruh kepada kebijakan hedging diterima
observasi yang tidak melakukan hedging. Secara karena hasil menunjukkan variabel ini
keseluruhan keakuratan klasifikasi pada model berpengaruh.
ini adalah 76.4 persen, yang berarti hasil
penelitian ini cukup baik karena mendekati 100 Variabel market to book value yang dianalisis
persen. memakai perbandingan nilai market value
dengan book value mempunyai koefisien regresi
Uji Estimasi Parameter senilai 0,009 dengan nilai probabilitas (sig)
Tabel 1. senilai 0,892. Dapat menjelaskan bahwasannya
UJI ESTIMASI PARAMETER variabel market to book value tidak memberikan
pengaruh terhadap keputusan hedging,
B Sig. Keterangan dikarenakan variabel ini memiliki nilai
(Constant) -2.054 .587 signifikansi besar yang melebihi dari 0,05.
Tidak Sehingga H3 yang memberikan pernyataan
Leverage .633 .399
Berpengaruh bahwasannya varibel market to book value
Likuiditas -.703 .017 Berpengaruh berpengaruh kepada kebijakan hedging ditolak
Tidak karena hasil menunjukkan variabel ini tidak
MTBV .009 .892
Berpengaruh berpengaruh.
FD .139 .022 Berpengaruh
Tidak Variabel financial distress yang dianalisis
Firm Size .126 .717
Berpengaruh
memakai teori Altman Z-Score mempunyai
Sumber: Output SPSS, diolah penulis 2018.
koefisien regresi senilai 0,139 dengan nilai
probabilitas (sig) senilai 0,022. Dapat
Berdasarkan tabel 1 maka dapat diketahui
menjelaskan bahwasannya variabel financial
bahwa variabel independen yang signifikan
distress memberikan pengaruh terhadap
dalam penelitian ini adalah likuiditas (X2) dan
keputusan hedging, dikarenakan variabel ini
financial distress (X4), maka dengan demikian
memiliki nilai signifikansi yang kurang dari
dapat terbentuk persamaan regresi logistic (6)
0,05. Sehingga H4 yang memberikan pernyataan
yaitu sebagai berikut.
bahwasannya variabel financial distress
𝑝
Ln 1−𝑝 = -2,054-0,703(likuiditas)+0,139(financial distress)+e
berpengaruh kepada kebijakan hedging diterima
karena hasil menunjukkan variabel ini
...................................................................... (6)
berpengaruh.
Variabel leverage yang dianalisis memakai
Variabel firm size yang dianalisis memakai
proksi DER mempunyai koefisien regresi senilai
logaritma natural (ln) mempunyai koefisien
0,633 dengan nilai probabilitas (sig) senilai
regresi senilai 0,126 dengan nilai probabilitas
0,399. Dapat menjelaskan bahwasannya
(sig) senilai 0,717. Dapat menjelaskan
variabel leverage tidak memberikan pengaruh
bahwasannya variabel firm size tidak
terhadap keputusan hedging, dikarenakan
memberikan pengaruh terhadap keputusan
variabel ini memiliki nilai signifikansi besar
hedging, dikarenakan variabel ini memiliki nilai
yang melebihi dari 0,05. Sehingga H1 yang
signifikansi besar yang melebihi dari 0,05.
memberikan pernyataan bahwasannya variabel
Sehingga H5 yang memberikan pernyataan
leverage berpengaruh kepada kebijakan hedging
bahwasannya variabel firm size berpengaruh
ditolak karena hasil menunjukkan variabel ini
kepada kebijakan hedging ditolak karena hasil
tidak berpengaruh.
menunjukkan variabel ini tidak berpengaruh.
Variabel likuiditas yang dianalisis memakai
proksi CR mempunyai koefisien regresi senilai-
339
Angga Tri Aditya & Nadia Asandimitra, Pengaruh Leverage, Likuiditas, Market to Book Value,
Financaial Distress, dan Firm Size terhadap Keputusan Hedging Sektor Consumer Goods Industry yang
Listing di Bursa Efek Indonesia Tahun 2011-2016
Pengaruh Leverage terhadap Keputusan Berdasarkan data diatas maka dapat dijelaskan
Hedging bahwa likuiditas yang diproksikan dengan nilai
Sesuai hasil penelitian menjelaskan current ratio yang tinggi kemungkinan besar
bahwasannya variabel leverage yang memakai belum mempengaruhi perusahaan untuk
proksi DER tidak bisa memberikan pengaruh mengambil kebijakan hedging. Hal ini didukung
kepada kebijakan hedging yang mempunyai oleh penelitian dari (Aslikan dan Rokhmi,
signifikansi senilai 0,399 yang melebihi dari 2017), (Ariani dan Sudiartha, 2017), serta
0,05 yang artinya H1 ditolak. Uji regresi logistik (Purba, 2015).
menunjukkan DER tidak memberikan pengaruh
kepada kebijakan hedging. Rasio leverage bisa Pengaruh Market to Book Value terhadap
dihitung dengan DER. Semakin tinggi nilai DER Keputusan Hedging
dianggap makin tinggi probabilitas perusahaan Sesuai hasil penelitian menjelaskan
mengambil kebijakan hedging. Namun nilai bahwasannya variabel MTBV yang memakai
DER yang yang tinggi belum tentu perusahaan proksi perbandingan nilai pasar dengan nilai
mengambil kebijakan lindung nilai atau hedging buku tidak bisa memberikan pengaruh kepada
kejadian ini disebabkan karena perusahaan yang kebijakan hedging yang mempunyai signifikansi
melakukan atau mempunyai utang yang tidak senilai 0,892 yang melebihi dari 0,05 yang
didominasi sama kurs valas atau dengan kata artinya H3 ditolak. Uji regresi logistik
lain perusahaan memiliki utang rupiah yang menunjukkan MTBV tidak memberikan
lebih dominan, dengan begitu kebijakan hedging pengaruh kepada kebijakan hedging.
belum perlu diterapkan perusahaan.
Berdasarkan data diatas maka bisa diberikan Variabel market to book value (MTBV) dapat
penjelasan bahwa leverage yang memakai dihitung dengan membandingkan nilai
proksi dari nilai debt equity ratio (DER) yang pasardengan nilai buku. Tingginya market to
tinggi tidak mempengaruhi perusahaan untuk book value maka menggambarkan dari growth
mengambil kebijakan lindung nilai atau opportunity perusahaan yang tinggi pula, dalam
hedging. Hal ini didukung oleh penelitian dari artian jika perusahaan tersebut mengalami
(Mediana, 2016). perkembangan, perusahaan akan membutuhkan
dana yang lebih untuk kemajuan usahanya, dana
Pengaruh Likuiditas terhadap Keputusan tersebut didapat dari pinjaman-pinjaman yang
Hedging kemungkinan bisa didapat dari luar negeri
Sesuai hasil penelitian menjelaskan sehingga akan menimnbulkan risiko yang besar,
bahwasannya variabel likuiditas yang memakai sehingga perusahaan harus melukakan
proksi CR memberikan pengaruh kepada kebijakan lindung nilai (Purba, 2015).
kebijakan hedging yang mempunyai signifikansi
senilai 0,017 yang kurang dari 0,05 yang artinya Berdasarkan data diatas maka dapat dijelaskan
H2 diterima. Uji regresi logistik menunjukkan bahwa market to book value (MTBV) yang
CR memberikan pengaruh kepada kebijakan dihitung dengan perbandingan nilai pasardengan
hedging. nilai buku dan memiliki nilai yang tinggi dapat
mempengaruhi perusahaan untuk mengambil
Rasio likuiditas perusahaan bisa dihitung kebijakan lindung nilai atau hedging. Hal ini
memakai current ratio. Perusahaan yang bisa didukung oleh penelitian dari (Dewi dan
melunasi kewajiban jangka pendeknya serta Purnawati, 2016).
perusahaan tersebut mempunyai cadangan dana
yang bertujuan untuk menghindari risiko Pengaruh Financial Distress terhadap
kesulitan keuangan merupakan indikasi-indikasi Keputusan Hedging
dari tingginyai nilai likuiditas perusahaan. Sesuai hasil penelitian menjelaskan
Semakin likuid perusahaan semakin besar bahwasannya variabel financial distress yang
kemungkinan perusahaan dapat menghindari diproksikan dengan perhitungan rumus dari teori
risiko, maka dari itu kemungkinan perusahaan Altman Z-Score memberikan pengaruh kepada
mengambil kebijakan hedging rendah (Ariani kebijakan hedging yang memiliki nilai
dan Sudiartha, 2017). signifikansi sebesar 0,022 yang melebihi dari
0,05 yang berarti H4 diterima. Uji regresi logistik
340
Jurnal Ilmu Manajemen Volume 7 Nomor 2 – Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas
Negeri Surabaya 2019
menunjukkan Financial distress memberikan perusahaan membuat keputusan untuk
pengaruh kepada kebijakan hedging. melakukan kebijakan hedging. Namun munurut
Krisdian dan Badjra (2017) menyatkan bahwa
Variabel financial distress dapat dihitung besarnya total aset perusahaan menggambarkan
dengan menggunakan rumus dari teori Altman kesiapan perusahaan dalam memenuhi
Z-Socre. Financial distress merupakan alat ukur kewajibannya, maka dari itu perusahaan bisa
kebangkrutan perusahaan yang menggambarkan mengatasi permasalahan keuangan, dengan
kesusahan perusahaan dalam melakukan demikian perusahaan belum dibutuhkan untuk
pengembalian kewajiban jangka panjang melakukan tindakan hedging. Berdasarkan data
maupun jangka pendek kepada pihak pemberi diatas maka dapat dijelaskan bahwa firm size
pinjaman. Ketika perusahaan memiliki yang dikalkulasi dengan logaritma natural (ln)
gambaran kondisi yang tidak sehat dalam dari total aset perusahaan tidak mempengaruhi
hitungan fd sehingga akan menyarakan kepada perusahaan untuk mengambil kebijakan
perusahaan agar memprotect perusahaannya. hedging. Hal ini didukung oleh penelitian dari
Biasanya pihak manajemen akan melakukan (Krisdian & Badjra, 2017).
lindung nilai dalam hal hutang dan transaksi.
Financial distress akan terjadi apabila KESIMPULAN
perusahaan mengalami kesulitan keuangan yang
mengharuskan perusahaan melindungi Leverage tidak mempunyai pengaruh terhadap
perusahaannya dari ancaman kebangkrutan dan keputusan hedging. Hal ini dapat terjadi ketika
tindakan hedging menjadi solusi yang diambil nilai DER yang yang tinggi belum tentu
untuk mengatasi resiko bagi perusahaan perusahaan mengambil kebijakan lindung nilai
multinasional (Aslikan dan Rokhmi, 2017). atau hedging hal ini disebabkan karena
Berdasarkan data diatas maka dapat dijelaskan perusahaan yang melakukan atau memiliki
bahwa financial distress yang dihitung dengan utang yang tidak didominasi oleh kurs valuta
teori Altman Z-Score mempengaruhi perusahaan asing atau dengan kata lain perusahaan memiliki
untuk mengambil kebijakan lindung nilai atau utang dalam negeri yang lebih dominan,
hedging. Hal ini didukung oleh penelitian dari sehingga kebijakan hedging belum perlu
(Fatimia dan Sulhan, 2016) digunakan oleh perusahaan. Likuiditas
mempunyai pengaruh negatif terhadap
Pengaruh Firm Size terhadap Keputusan keputusan hedging. Hal ini dapat terjadi karena
Hedging probabilitas perusahaan dalam menerapkan
Sesuai hasil penelitian menjelaskan hedging rendah ketika perusahaan yang semakin
bahwasannya variabel firm size yang memakai likuid, karena perusahaan yang nilai likuiditas
proksi logaritma natural (ln) dari total aset yang tinggi akan terhindar oleh risiko-risiko.
perusahaan menjelaskan bahwa firm size tidak Market to Book Value tidak memiliki pengaruh
memberikan pengaruh kepada keputusan terhadap keputusan hedging. Perusahaan yang
hedgingyang mempunyai signifikansi senilai mempunyai nilai MTBV tinggi artinya juga
0,717 yang melebihi dari 0,05, yang artinya H5 mempunyai peluang pertumbuhan perusahaan
ditolak. Uji regresi logistik menunjukkan firm yang tinggi juga, itu juga berarti perusahaan juga
size tidak memberikan pengaruh kepada mempunyai pendanaan yang tinggi. Adanya
kebijakan hedging. pendanaan yang tinggi, perusahaan bisa
menangani resiko akibat dari valas dengan
Variabel firm size dihitung dengan logaritma pendanaan perusaaan yang tinggi tanpa harus
natural (ln) dari total asetperusahaan. Ukuran mengambil kebijakan lindung nilai. Financial
kekayaan yang dipunyai oleh perusahaan Distress mempunyai pengaruh terhadap
merupakan salah satu indikator dari variabel keputusan hedging. Suatu perusahaan yang yang
firm size, tingginya aktivitas operasional dianggap menuju ke kondisi membahayakan
perusahaan mengakibatkan semakin tinggi dari penilaian financial distress akan membuat
cakupan bisnis perdagangan internasional regulasi dalam memprotect perusahaan dari
sehingga berdampak dalam kemudahan risiko pasar melalui pengambilan kebijakan
menjalankan aktivitasnya untuk mendapatkan lindung nilai. Firm Size tidak mempunyai
pendanaan. Pendanaan didapat melewati pengaruh terhadap keputusan hedging. Hal ini
kegiatan transaksi valas maka dari itu menunjukkan bahwa perusahaan yang
341
Angga Tri Aditya & Nadia Asandimitra, Pengaruh Leverage, Likuiditas, Market to Book Value,
Financaial Distress, dan Firm Size terhadap Keputusan Hedging Sektor Consumer Goods Industry yang
Listing di Bursa Efek Indonesia Tahun 2011-2016
mempunyai total asset yang besar Fatimia, Al & Sulhan, Muhammad. (2016).
menggambarkan tingkat kesiapan perusahaan Pengaruh Leverage, Financial Distress,
dalam memenuhi kewajibannya, maka dari itu dan Liquidity Sebagi Pengambilan
perusahaan bisa mengatasi permasalahan Keputusan Hedging ( Studi Kasus pada
keuangan, dengan demikian perusahaan belum Perusahaan yang Terdaftar pada Bursa
dibutuhkan untuk melakukan tindakan hedging. Jakarta Islamic Index Periode 2011-2015 ).
E-theses of Maulana Malik Ibrahim State
Penelitian ini memiliki keterbatasan, yaitu Islamic University. Vol 12 (2) pp:64-72.
tingkat pengaruh variabel independen terhadap
variabel dependen yang terbilang kecil. Ghozali, Imam. (2016). Aplikasi Analisis
Dikarenakan hal tersebut, peneliti selanjutnya Multivariate Dengan Program IBM.
diharapkan dapat memakai variabel lain yang Semarang: Universitas Diponegoro.
lebih dapat menjelaskan pengaruhnya terhadap
keputusan hedging lebih tinggi dari penelitian Guniarti, Fay. (2014). Faktor - faktor yang
ini. Mempengaruhi Aktivitas Hedging dengan
Instrumen Derivatif Valuta Asing (Studi
DAFTAR PUSTAKA Kasus pada Perusahaan Nonfinansial yang
Terdaftar di Bursa Efek Indonesia 2007-
Ariani, Ni Nengah Novi & Sudiartha, Gede 2009). Jurnal Dinamika Manajemen. Vol.
Merta. (2017). Pengaruh Leverage, 5 (1) pp:64-79.
Profitabilitas, dan Likuiditas terhadap
Keputusan Hedging Perusahaan Sektor Hu, Chao & Wang, Pengguo. (2006). The
Pertambangan di Bursa Efek Indonesia. E- Determinants of Foreign Currency
Jurnal Manajemen Universitas Udayana, Hedging – Evidence from Hong Kong Non-
Vol. 6 (1), pp:347–374. Financial Firms. Asia-Pacific Internatinal
Market. Vol.12 pp:91-107.
Aslikan, Indra & Rokhmi, Siti. (2017). Faktor -
faktor yang Mempengaruhi Keputusan Kamaludin. (2011). Manajemen Keuangan
Hedging pada Perusahaan Manufaktur. “Konsep Dasar dan Penerapannya."
Jurnal Ilmu dan Penelitian Manajemen, Bandung: CV. Mandar Maju. Halaman:57-
Vol. 6 (5). 58.
Astyrianti, Nyoman Norita & Sudiartha, Gede Kasmir. (2012). Analisis Laporan Keuangan.
Merta. (2017). Pengaruh Leverage, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Kesempatan Tumbuh, Kebijakan Deviden
dan Likuiditas Terhadap Keputusan Krisdian, Ni Putu Candra & Badjra, Ida Bagus.
Hedging PT. Unilever Tbk. E-Jurnal (2017). Pengaruh Ukuran Perusahaan,
Manajemen Universitas Udayana, Vol. 6 Tingkat Hutang, dan Kesulitan Keuangan
(3). Terhadap Keputusan Hedging Pada
Perusahaan Manufaktur Indonesia. E-
Bank Indonesia. (2017). Statistik Utang Luar Jurnal Manajemen Universitas Udayana,
Negeri Indonesia. (Online) (www.bi.go.id. Vol. 6 (3), 1452–1477.
Diakses 03 November 2017).
Kurniawan, Dimas Prasetyo & Asandimitra,
Dewi, Ni Komang Reni Utami & Purnawati, Ni Nadia. (2018). Analisis Faktor yang
Ketut. (2016). Pengaruh Market to Book Mempengaruhi Penggunaan Instrumen
Value dan Likuiditas Terhadap Keputusan Derivatif Sebagai Pengambilan Keputusan
Hedging pada Perusahaan Manufaktur di Hedging pada Perusahaan Sektor
BEI. E-Jurnal Manajemen Universitas Keuangan yang Terdaftar di BEI Periode
Udayana. Vol. 5 (1) pp:355-384. 2011- 2015. Jurnal Ilmu Manajemen. Vol.
6 (1).
Djohanputro, Bramantyo. (2008). Manajemen
Resiko Perusahaan Terintegrasi. Jakarta: Mediana, Ima. (2016). Analisis Faktor-Faktor
PPM. yang Mempengaruhi Pengambilan
342
Jurnal Ilmu Manajemen Volume 7 Nomor 2 – Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas
Negeri Surabaya 2019
Keputusan Hedging Menggunakan
Instrumen Derivatif (Studi Kasus Pada
Perusahaan Manufaktur dan Perusahaan
Energi dan Sumber Daya Mineral Yang
Terdaftar Di BEI Periode 2010-2014).
Diponegoro Journal Of Management. Vol.
5 (2) pp:1-23.
343