KKN Otof
KKN Otof
Disusun Oleh:
Khanif Anisa Rahmah/P27228015091/Okupasi Terapi
Cindy Ayu V/P27229016015/Terapi Wicara
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat serta
hidayah Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan KKN OTOF-CIPIPEC
(One Team Student One Family Community Internship Program Inter Professional
Education and Collaboration) di RW 16 Kelurahan Mojosongo Kecamatan Jebres Kota
Surakarta tanggal 15 Juli s.d. 09 Agustus 2019.
Dalam penyusunan laporan ini, penulis mendapat bimbingan dan dukungan dari
berbagai pihak. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1. Satino, S.KM., M.ScN, selaku Direktur Politeknik Kesehatan Surakarta.
2. Keluarga Tn. K yang telah bersedia untuk menjadi keluarga binaan dan memberikan
informasi yang penulis butuhkan.
3. Seluruh masyarakat Mojosongo umumnya dan masyarakat RW 16 khususnya yang
telah membantu dan memberikan dukungan dalam pelaksanaan proses KKN OTOF-
CIPIPEC Poltekkes Kemenkes Surakarta.
4. Sugiyarto, SST., M.Kes., selaku dosen pembimbing yang telah membimbing dengan
cermat, memberikan masukan-masukan, inspirasi, perasaan nyaman dalam
bimbingan serta memfasilitasi demi sempurnanya laporan ini.
5. Nurul Fithriati Haritsah, Ftr. M.Kes., selaku dosen pembimbing yang telah
membimbing dengan cermat, memberikan masukan-masukan, inspirasi, perasaan
nyaman dalam bimbingan serta memfasilitasi demi sempurnanya laporan ini.
6. Andreany Kusumowardani, MCEP., selaku dosen pembimbing yang telah membimbing
dengan cermat, memberikan masukan-masukan, inspirasi, perasaan nyaman dalam
bimbingan serta memfasilitasi demi sempurnanya laporan ini.
7. Anisyah Dewi Syah Fitri, Amd.TW., M.Pd., selaku dosen pembimbing yang telah
membimbing dengan cermat, memberikan masukan-masukan, inspirasi, perasaan
nyaman dalam bimbingan serta memfasilitasi demi sempurnanya laporan ini.
8. Pradea Indah L, M.Sc., selaku dosen pembimbing yang telah membimbing dengan
cermat, memberikan masukan-masukan, inspirasi, perasaan nyaman dalam
bimbingan serta memfasilitasi demi sempurnanya laporan ini.
9. Teman - teman satu angkatan dan teman – teman kelompok 15 KKN OTOF
CIPIPEC RW 16 Kelurahan Mojosongo, Kecamatan Jebres Kota Surakarta.
iii
Penulis menyadari akan keterbatasan dan kemampuan yang dimiliki, oleh karena itu
saran maupun kritik yang membangun sangat diharapkan demi kemampuan laporan
OTOF ini.
Semoga laporan OTOF ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan penulis sendiri
dalam menambah pengetahuan, pengalaman, serta wawasan.
.
iv
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ................................................................................. i
HALAMAN PERSETUJUAN............................................................. ..... ii
KATA PENGANTAR .............................................................................. iii
DAFTAR ISI................................................................. ............................ v
DAFTAR TABEL.................................................................. ................... vi
DAFTAR GAMBAR................................................................................. vii
ABSTRAK ............................................................................................... viii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .............................................................................. 1
B. Tujuan Kegiatan............................................................................. 2
C. Manfaat Kegiatan .......................................................................... 2
D. Gambaran Review Literatur ......................................................... 3
BAB II DESKRIPSI KASUS
A. Data Demografi Keluarga ............................................................. 11
B. Gambaran Kasus ........................................................................... 12
C. Riwayat Masalah Keluarga ........................................................... 12
D. Persepsi Klien Tentang Masalah .................................................. 12
E. Perumusan Masalah ....................................................................... 12
F. Prioritas Masalah.............................................. ............................. 13
BAB III RENCANA TINDAKAN DAN IMPLEMENTASI.................. 14
BAB IV PEMBAHASAN............................................................... .......... 17
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan .................................................................................... 19
B. Saran .............................................................................................. 20
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
v
DAFTAR TABEL
vi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1................................................................................................. 9
Gambar1.2.................................................................................................. 10
Gambar 1.3................................................................................................. 10
vii
LAPORAN KEGIATAN ONE TEAM ONE FAMILY (OTOF)
DI KELURAHAN MOJOSONGO KECAMATAN JEBRES
KOTA SURAKARTA
ABSTRAK
Pendahuluan: Hipertensi termasuk dalam masalah global yang melanda dunia baik di
negara maju maupun berkembang. Hipertensi merupakan tekanan darah di atas batas
normal. Penyakit ini disebabkan gangguan keturunan atau pola hidup. Tujuan:
Memberikan gambaran tentang pelaksanaan metode OTOF pada keluarga Tn. K dengan
anggota keluarga yang memiliki Hipertensi yaitu Ny.S di Dusun Malabar RT 04/ RW
16, Mojosongo, Jebres, Surakarta. Metode: Pengumpulan data melalui Survey Mawas
diri (SMD) dengan cara memilih satu keluarga sebagai KK binaan. Hasil: Ditemukan
permasalahan pada keluarga Tn.K dimana keluarga belum mampu mengambil
keputusan yang tepat dalam merawat anggota keluarga dengan Hipertensi. Tindakan
yang telah dilakukan adalah dengan penyuluhan kesehatan, memberikan edukasi dan
mengajarkan Energy Conservation dan Work Simplification. Kesimpulan: Dari hasil
kegiatan OTOF selama 3 hari keluarga mampu mengetahui tentang penyakit Hipertensi
dan bagaimana cara merawat anggota keluarga yang memiliki penyakit hipertensi.
viii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Hipertensi atau tekanan darah tinggi merupakan masalah yang ditemukan
pada masyarakat baik di negara maju maupun berkembang termasuk
Indonesia. Hipertensi merupakan tekanan darah di atas batas normal,
hipertensi termasuk dalam masalah global yang melanda dunia. Menurut
data WHO (World Health Organization) pada tahun 2012 jumlah kasus
hipertensi ada 839 juta kasus. Kasus ini diperkirakan akan semakin tinggi
pada tahun 2025 dengan jumlah 1,15 milyar kasus atau sekitar 29% dari total
penduduk dunia (WHO, 2012).
Menurut Profil Kesehatan Jawa Tengah Tahun 2013, kasus tertinggi
penyakit tidak menular di Jawa Tengah tahun 2013 pada kelompok penyakit
jantung dan pembuluh darah adalah penyakit hipertensi esensial, yaitu
sebanyak 554.771 kasus (67,57%) lebih rendah dibanding tahun 2012
(634.860 kasus/72,13%) (Riskesdes, 2013). Menurut data Dinas Kesehatan
Kota Surakarta tahun 2014 dilaporkan bahwa prevalensi hipertensi kedua
terbanyak adalah di Kecamatan Jebres yaitu sebanyak 22,54%.
Pada umumnya, tekanan darah yang dianggap turun adalah kurang dari
120 mmHg untuk tekanan sistolik dan untuk tekanan darah diastole kurang
dari 80 mmHg (Corwin, 2009). Pelayanan kesehatan pada keluarga
merupakan pelayanan yang menggunakan metode kolaborasi dari berbagai
tenaga kesehatan yaitu dari 8 jurusan yang berada di Poltekkes Kemenkes
Surakarta bertujuan untuk meningkatkan derajat kesehatan keluarga. Dalam
sebuah keluarga biasanya dijumpai lebih dari satu permasalahan kesehatan.
Misalnya di dusun Malabar RT 04/RW 16, Mojosongo, Jebres, Surakarta
adalah keluarga Tn.K di dalam keluarga ini terdapat masalah kesehatan yaitu
penyakit hipertensi yang diderita Ny.S.
Masalah tersebut perlu ditindaklanjuti dengan One Team One Family dan
dilakukan intervensi Okupasi terapi dengan melakukan kolaborasi dengan
1
2
B. TUJUAN KEGIATAN
1. Tujuan Umum
Untuk menggambarkan tentang pelaksanaan OTOF keluarga Ny. S
dengan anggota keluarga yang menderita hipertensi yaitu dusun Malabar
RT 04/RW 16, Mojosongo, Jebres, Surakarta.
2. Tujuan Khusus
a. Mengidentifikasi karakteristik dan melakukan pengkajian keluarga
Ny.S dengan anggota keluarga yang menderita hipertensi.
b. Mendeskripsikan masalah keluarga Ny.S dengan anggota keluarga
yang menderita hipertensi .
c. Merumuskan POA atau merencanakan tindakan kesehatan keluarga
Ny.S dengan anggota keluarga yang menderita hipertensi .
d. Melakukan tindakan kesehatan berbasis OTOF kepada keluarga Ny.S
dengan anggota keluarga yang menderita hipertensi.
C. MANFAAT KEGIATAN
1. Manfaat teoritis
a. Bagi penulis
1) Menambah pengetahuan tentang penanganan pada keluarga
dengan masalah kesehatan kompleks.
2) Menambah pengetahuan mahasiswa dalam penulisan laporan
kasus kelolaan keluarga.
3) Dapat digunakan sebagai acuan atau bahan pertimbangan
pembuatan laporan kasus kelolaan pada keluarga selanjutnya.
2. Manfaat praktis
a. Bagi penulis
1.) Mampu meningkatkan pengetahuan dan keterampilan dalam
pemberian pelayanan kesehatan pada keluarga dengan masalah
kesehatan yang kompleks.
3
c. Etiologi
Menurut Elizabeth J. Corwin (2009), hipertensi berdasarkan
penyebabnya dapat dibedakan menjadi 2 golongan yaitu:
1) Hipertensi essensial (hipertensi primer)
Yaitu hipertensi yang belum diketahui penyebabnya, namun data-
data penelitian telah menemukan beberapa faktor yang sering
menyebabkan terjadinya krisis hipertensi, faktor tersebut adalah
sebagai berikut:
a) Faktor keturunan
Seseorang akan memiliki kemungkinan lebih besar untuk
mendapatkan hipertensi jika orang tuanya adalah penderita
hipertensi.
5
b) Ciri perseorangan
Ciri perseorangan mempengeruhi timbulnya hipertensi adalah
umur, jenis kelamin, dan ras.
c) Kebiasaan hidup
Kebiasaan hidup yang menyebabkan timbulnya hipertensi
ialah mengkonsumsi garam yang tinggi, makan berlebihan,
kegemukan, strees, merokok, minum alkohol, dan obat-
obatan.
2) Hipertensi sekunder
Merupakan hipertensi yang disebabkan oleh penyakit lain
atau obat-obatan tertentu yang dapat meningkatkan tekanan
darah. Pada kebanyakan kasus disfungsi renal akibat penyakit
ginjal kronis atau penyakit renovaskular adalah penyebab
sekunder yang paling sering. Obat-obat tertentu, baik secara
langsung maupun tidak, dapat menyebabkan hipertensi atau
memperberat hipertensi dengan menaikkan tekanan darah.
d. Patofisiologis
Pengaturan tekanan arteri meliputi control sistem saraf yang
kompleks dan hormonal yang saling berhubungan satu sama lain
dalam memengaruhi curah jantung dan tahanan vascular perifer. Hal
lain yang ikut dalam pengaturan tekanan darah adalah reflex
baroreseptor dengan mekanisme di bawah ini. Curah jantung
ditentukan oleh volume sekuncup dan frekuensi jantung. Tahanan
perifer ditentukan oleh diameter arteriol. Bila diameternya menurun
(vasokonstriksi), tahanan perifer meningkat. Bila diameternya
meningkat (vasodilatasi), tahanan perifer akan menurun.
Pengaturan primer tekanan arteri dipengaruhi oleh baroreseptor
pada sinus karotikus dan arkus aorta yang akan menyampaikan impuls
ke pusat saraf simpatis di medulla oblongata. Impuls tersebut akan
menghambat stimulasi sistem saraf simpatis. Bila tekanan arteri
meningkat, maka ujung-ujung baroreseptor akan teregang dan
memberikan respon terhadap penghambatan pusat simpatis, dengan
6
f. Diet Hipertensi
1) Makanan yang dianjurkan untuk penderita hipertensi :
a) Sumber karbohidrat seperti biscuit, singkong, roti, tepung,
mie, tapioca, nasi
b) Sumber protein nabati seperti tahu, tempe dan kacang-
kacangan
c) Sumber vitamin (buah dan sayuran) seperti buah jeruk,
pisang, melon, tomat.
2) Makanan yang dibatasi
a) Garam dapur
b) Makanan yang diawetkan dengan garam seperti ikan asin,
asinan
c) Makanan yang tinggi lemak dan kolesterol
g. Penatalaksanaan
1) Periksakan tekanan darah secara teratur ke pelayanan kesehatan
terdekat
2) Diet hipertensi
3) Menjaga keseimbangan berat badan
4) Hindari minum-minuman keras (alkohol) dan kurangi/hentikan
merokok
5) Istirahat yang cukup
6) Hindari stress
7) Olahraga yang teratur
2. Tinjauan Profesi
Menurut bidang profesi Okupasi Terapi, diberikan edukasi mengenai
hipertensi dan akibat yang akan di timbulkan dari hipertensi tersebut.
Melalui penerapan Energy Consevation dan Work Simplification yang
9
BAB II
DESKRIPSI KASUS
11
12
B. Gambaran Kasus
Dalam keluarga Ny. S terdapat anggota keluarga yang mengalami sakit
Hipertensi yaitu Ny.S sendiri ± sejak 3 tahun yang lalu. Setelah dilakukan
pengkajian didapatkan data bahwa Ny. S sering merasa letih, sakit kepala dan
pandangan kabur ketika terlalu lelah melakukan aktivitas. Ny. S rajin
mengkonsumi obat dan konsultasi dengan dokter dan mengatur pola makannya.
Hasil dari pemeriksaan fisik adalah sebagai berikut:
Tabel 2.2 Hasil Pemeriksaan Fisik
Nama TTV dan BB/TB
Ny.S TD: 150/100 mmHg
N : 90 x/menit
RR : 20 x/menit
BB: 60 Kg
TB : 162 cm
E. Perumusan Masalah
Dari hasil pengkajian yang di lakukan pada tanggal 04 Agustus 2019, dapat
dirumuskan masalah Okupasi Terapi sebagai berikut
1. Ketidakmampuan klien melakukan productivitynya sebagai ibu rumah
tangga secara maksimal.
a. Data Obyektif : TD : 150/100 mmHg, N : 90 x/menit, RR : 20
x/menitBB: 60 Kg, TB : 160 cm, merasa letih, sakit kepala dan
pandangan kabur ketika terlalu lelah setelah melakukan aktivitas.
13
A. Rencana Tindakan
Tabel 3. 1 Rencana Tindakan
No Hari, Tanggal Rencana Tindakan Penanggung Jawab
1 Minggu Okupasi Terapi Khanif
04 Agustus 2019 a. Observasi keadaan umum dan tanda-
tanda vital
b. Kaji keluhan utama, riwayat penyakit
dahulu, riwayat penyakit keluarga,
persepsi keluarga tentang masalah
masalah kesehatan
Terapi Wicara
a. Berikan penyuluhan kesehatan mengenai Cindy
pengertian hipertensi, penyebab,
klasifikasi, tanda dan gejala.
14
15
B. Implementasi
Tabel 3. 2 Implementasi
No Hari/ Tgl Tindakan Respon PJ TTD
1 Minggu Okupasi Terapi S : klien mengatakan Khanif
04 Agustus 1. Mengobservasi keadaan bersedia di cek tanda-tanda
2019 umum dan tanda-tanda vital dan dilakukan
vital pemeriksaan.
2. Mengkaji keluhan utama, O: keadaan umum baik,
riwayat penyakit dahulu, klien dan keluarga
riwayat penyakit keluarga, kooperatif. Klien
persepsi keluarga tentang menceritakan dan
masalah masalah menjawab semua
kesehatan pertanyaan yang diajukan.
Hasil TTV :
TD: 150/100 mmHg
N : 90 x/menit
RR : 20 x/menit
C. Keakuratan Pasien
Pasien dengan kasus hipertensi, berdasarkan hasil assessment diperoleh bahwa
pasien bernama Ny. S dengan usia 43 tahun dengan diagnosis hipertensi yang
diperoleh hasil pemeriksaan Tekanan darah : 150/90 mmHg, N : 90 x/menit, RR :
20 x/menit, BB: 60 Kg, TB : 160 cm.
17
18
E. Keunikan Kasus
Pada kasus Ny. S terdapat keunikan dikarenakan dapat ditangani oleh beberapa
profesi kesehatan dengan menggunakan pendekatan secara promotif, preventif,
kuratif, dan rehabilitatif sehingga dapat mempertahankan dan mengoptimalkan
kualitas hidup pasien. Karena dengan peranan promotif dapat memberikan
pengetahuan yang lebih mengenai penyakit yang diderita pasien berkaitan dengan
pengertian, penyebab, tanda dan gejala, serta komplikasi yang terjadi. Kemudian
melalui peranan preventif profesi kesehatan dapat mengoptimalkan kondisi pasien
agar tidak terjadi kondisi yang lebih buruk. Sedangkan melalui peranan kuratif dan
rehabilitif dapat memelihara dan mengoptimalkan kondisi pasien agar dapat
beraktifitas sesuai dengan kemampuan yang ada.
F. Rekomendasi
Rekomendasi dari beberapa profesi kesehatan adalah:
1. Okupasi Terapi
Untuk penderita hipertensi bisa melaukan energy conservation dan work
simplification untuk menghemat tenaga dan menyederhanakan aktivitas saat
melakukan ADL dan Productivity.
2. Terapi Wicara
Diharapkan kontrol rutin di pelayanan kesehatan terdekat agar kesehatannya bisa
terkontrol dan mencegah terjadinya komplikasi yang tidak diinginkan akibat
ketidaktahuan cara perawatan pada penderita hipertensi.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Setelah melakukan pelayanan kesehatan pada Ny. S dengan Hipertensi di Dusun
Malabar RT 04/RW 16, Mojosongo, Jebres, Surakarta pada tanggal 04 Agustus-07
Agustus 2019, penulis membuat beberapa kesimpulan diantaranya:
1. Pada pengkajian Ny. S, dalam kasus ini meliputi semua data seperti data
demografi pasien, keluhan utama, riwayat penyakit pasien, riwayat penyakit
keluarga, riwayat pengobatan, riwayat kehidupan sosial, riwayat diet, riwayat
alergi, pemeriksaan fisik, persepsi pasien tentang masalah kesehatan,
2. Dalam menegakan diagnosis pada Ny. S yaitu hipertensi yang terjadi
berdasarkan pemeriksaan tanda dan gejala yang ada dan keterangan dari
pasien.
3. Dalam intervensi untuk menangani kasus pada Ny. S yaitu hipertensi, penulis
menggunakan intervensi dan beberapa sumber berdasarkan profesi masing-
masing. Semua intervensi yang penulis tentukan telah penulis sesuaikan
dengan kondisi Ny. S
4. Dalam implementasi yang dilakukan pada Ny. S, semua intervensi yang dibuat
bisa dilaksanakan oleh masing-masing profesi secara maksimal dan sesuai
prosedur yang ada. Namun secara keseluruhan keberhasilan penulis dalam
menerapkan intervensi yang ditetapkan dapat berjalan lancar karena kerja sama
dari pihak keluarga yang mendukung dalam pelayanan kesehatan ini.
5. Okupasi mampu memberikan edukasi mengenai Work Simpification dan
Energy Conservation dan mengukur tanda-tanda vital.
6. Terapi Wicara mampu memberikan penyuluhan mengenai hipertensi,
penyebab, klasifikasi, tanda dan gejala dan perawatan pada penderita
hipertensi.
7. Dalam proses pendokumentasian pelayanan kesehatan pada Ny. S telah
dilakukan sesuai dengan yang dilaksanakan.
8. Hubungan kerjasama Interprofesi dapat berjalan dengan lancar karena masing-
masing profesi mampu berkomunikasi, bekerjasama, membina hubungan baik,
19
20
B. Saran
Berdasarkan kasus pada Ny. S dengan Hipertensi maka penulis memberikan
saran sebagai berikut:
1. Pasien
Sebagai penderita hipertensi, pasien seharusnya mengatur pola makan, kontrol
secara rutin di pelayanan kesehatan terdekat dan sering berolahraga.
2. Keluarga
Keluarga diminta untuk terus mengingatkan, membimbing. dan menjalankan
program latihan yang telah diberikan, agar kemampuan pasien mengalami
peningkatan. Selain itu keluarga diminta untuk memberikan dorongan dan
motivasi kepada pasien supaya proses pemulihan dapat berjalan dengan baik.
DAFTAR PUSTAKA
INFORM CONSENT
Nama : L/P
Alamat :
Umur :
Kelurahan Mojosongo Kecamatan Jebres Kota Surakarta yang dilakukan oleh Khanif
Demikian pernyataan ini saya buat dalam keadaan sadar dan tanpa paksaan atau
Surakarta,….............................
(….........................................)
Lampiran 2
TAHAP KEGIATAN
PENYULUH PESERTA
PEMBUKAAN Memberi salam Peserta menjawab salam