Anda di halaman 1dari 3

PENATALAKSANAAN ISPA

No. Kode : UKP/SOP/106


Terbitan : 01
No. Revisi : 00
PEMERINTAH SOP Tgl. Mulai
: 05-01-2018 UPT PUSKESMAS
KAB. BANJARNEGARA Berlaku
KALIBENING
Jumlah
Halaman : 03

Ditetapkan Oleh : Tanda Tangan :


Kepala UPT Puskesmas Ristiyono, SKM
Kalibening ................................ NIP.196311241985011001

1. Pengertian ISPA (Infeksi Saluran Pernafasan Akut) adalah penyakit infeksi


akut yang menyerang salah satu bagian dan atau lebih dari
saluran napas mulai dari hidung (saluran atas) hingga alveoli
(saluran bawah) termasuk jaringan adneksanya, seperti sinus,
rongga telinga tengah dan pleura.
2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah dalam
penatalaksanaan ISPA
3. Kebijakan Keputusan Kepala UPT Kalibening Nomor 800/UKP/SK/013
Tahun 2018 tentang Kebijakan Pelayanan Klinis UPT
Puskesmas Kalibening
4. Referensi Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
HK.02.02/MENKES/514/2015 Tentang Panduan Praktik Klinis
Bagi Dokter Di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Tingkat
Pertama
5. Alat dan 1. Stetoskop
bahan 2. Tensimeter
3. Termometer
6. Prosedur 1. Petugas melaksanakan anamnesis untuk mengetahui
keluhan pasien meliputi :
a. Batuk sejak kapan
b. Sakit kepala atau tidak
c. Demam atau tidak
d. Sakit tenggorokan atau tidak
e. Hidung tersumbat atau meler tidak
2. Petugas memeriksa tanda-tanda vital pasien
3. Petugas melakukan pemeriksaan fisik
4. Petugas mendiagnosis sementara berdasarkan
anamnese dan pemeriksaan fisik.
5. Petugas memberi obat simtomatis per oral :
a. Antipiretik.
Pada dewasa yaitu parasetamol 3-4 x 500
mg/hari (10-15 mg/kgBB), atau ibuprofen 3-4 x
200-400 mg/hari (5-10 mg/kgBB).
b. Dekongestan, seperti pseudoefedrin (60 mg
setiap 4-6 jam)
c. Antihistamin, seperti klorfeniramin 4-6 mg
sebanyak 3-4 kali/hari, atau difenhidramin, 25-50
mg setiap 4-6 jam, atau loratadin atau cetirizine
10 mg dosis tunggal (pada anak loratadin 0,5
mg/kgBB dan setirizin 0,3 mg/kgBB).
d. Dapat pula diberikan antitusif atau ekspektoran
bila disertai batuk.
1
7. Petugas memeberikan edukasi kepada pasien seperti
beristirahat cukup, mengurangi kegiatan fisik,
meningkatkan gizi dengan makanan berkalori dan
protein tinggi serta buah-buahan tinggi vitamin,
peningkatan hygiene dan sanitasi lingkungan
8. Petugas menulis hasil pemeriksaan, diagnosis dan
terapi pada rekam medik pasien.
9. Dokumen Rekam Medis
Terkait
10. Unit Terkait 1. Ruang pemeriksaan umum
2. MTBS
3. Pelayanan Gawat Darurat
4. Rawat Inap

2
11. Rekaman Historis Perubahan
N Isi Perubahan Tgl Mulai Diberlakukan
o

Anda mungkin juga menyukai