Anda di halaman 1dari 45

DIKLAT PENYELENGGARAAN

BANGUNAN GEDUNG

PELESTARIAN
BANGUNAN GEDUNG

Tingkat Dasar
DESKRIPSI SINGKAT
Mata diklat ini dimaksudkan memberikan
pemahaman kepada peserta diklat
pelestarian bangunan gedung yang meliputi
persyaratan bangunan gedung,
penyelenggaraan bangunan gedung,
pemberian kompensasi, insentif dan
disinsentif pada bangunan gedung cagar
budaya yang dilestarikan
TUJUAN PEMBELAJARAN
“Pada akhir pembelajaran, peserta diklat
diharapkan akan mampu mengetahui dan
memahami pengelolaan persyaratan bangunan
gedung, penyelenggaraan bangunan gedung,
pemberian kompensasi, insentif dan disinsentif
pada bangunan gedung cagar budaya yang
dilestarikan sebagai dasar untuk melaksanakan
proses penyelenggaraan bangunan gedung “
INDIKATOR HASIL PEMBELAJARAN
Setelah mengikuti pembelajaran ini, peserta
mampu mengetahui dan memahami
pengelolaan:
1. Persyaratan pada bangunan gedung cagar
budaya yang dilestarikan
2. Penyelenggaraan pada bangunan gedung
cagar budaya yang dilestarikan
3. Insentif dan disinsentif pada bangunan
gedung cagar budaya yang dilestarikan
MATERI POKOK

I • Pengantar

II • Persyaratan BGCB-L

III • Penyelenggaraan BGCB-L

• Kompensasi, Insentif dan Disinsentif


IV pada BGCB-L

V • Pembinaan dan Peran Masyarakat


1. PENGANTAR
HAKEKAT KEBIJAKAN PELESTARIAN CB?
Hakekat Kebijakan pelestarian adalah upaya agar
suatu karya budaya tetap berada atau kembali
berada dalam konteks budaya yang masih hidup
melalui proses pakaiulang, daur ulang, dan
revitalisasi.

Karena itu, pelestarian


juga harus memberi
ruang untuk perubahan
yang terkendali ?
‘ mengapa
perlu pelestarian bgcb ?‘
‘ Kota tanpa Bangunan Tua
ibarat manusia tanpa ingatan ‘
E( Eko Budiharjo )
‘ SUMBU HISTORIS KOTA PARIS ‘
KONDISI
BGCB
?
• TERANCAM
• TERLANTAR
• TIDAK TERAWAT
• BERALIH KEPEMILIKAN
• BERUBAH FUNGSI
• BERUBAH WAJAH
• DIGUSUR , DIRUSAK
• DIBONGKAR
Landasan Hukum Pengaturan BGCB
di Indonesia
Pasal 38
• BG Cagar Budaya harus
dilindungi dan dilestarikan
UUBG Sesuai ketentuan UUCB UUCB
28/2002 • Penetapan,Perlindungan, 11/2010
Pengembangan, dan
Pemanfaatan BGCB diatur
dalam PPBG 36/2005

PELESTARIAN
• Tertib Adm dan Kelaikan fungsi
BGCB (psl 83)
• Kriteria BGCB (psl 84) RPP
PPBG • Klasifikasi BGCB (85)
• Identifikasi BGCB (psl 86) Pelestarian
36/2005 • Pemanfaatan BGCB (psl 87)
• Pemeliharaan/perawatan/pe- Cagar Budaya
meriksaan berkala (psl 88)
• Pemugaran BGCB (psl 89)

• Tidak terlalu detail mengatur


PERMEN PU-PR BG Cagar Budaya (BGCB)
No. 1/PRT/M/2015
BGCB-L
AZAS, TUJUAN, DAN LINGKUP PELESTARIAN CB
11 AZAS setiap orang dianggap memahami arti dan aspek
hukumnya;
TUJUAN 
a. melestarikan warisan budaya bangsa dan warisan umat
manusia;
b. meningkatkan harkat dan martabat bangsa melalui CB;
c. memperkuat kepribadian bangsa;
d. meningkatkan kesejahteraan rakyat; dan
e. mempromosikan warisan budaya bangsa kepada
masyarakat internasional.
LINGKUP 
Lingkup Pelestarian Cagar Budaya meliputi Pelindungan,
Pengembangan, dan Pemanfaatan Cagar Budaya.
PEMAHAMAN CB

UUCB 11/2010
1. Cagar Budaya adalah warisan budaya
• bersifat kebendaan yang berupa
benda cagar budaya, bangunan cagar
budaya, struktur cagar budaya, situs
cagar budaya, dan kawasan cagar
budaya di darat dan/atau di air
• yang perlu dilestarikan
keberadaannya karena memiliki nilai
penting bagi sejarah, ilmu
pengetahuan, pendidikan, agama,
dan/atau kebudayaan melalui proses
penetapan.
UUBG 28/2002 3. Bangunan Gedung CB
adalah bangunan gedung
2. Bangunan Gedung yang telah ditetapkan
statusnya
• Wujud fisik hasil pekerjaan
konstruksi, sebagai cagar budaya sesuai
• Menyatu dengan tempat dengan ketentuan peraturan
kedudukannya sebagian perundang-undangan
atau seluruhnya berada tentang cagar budaya.
diatas dan/atau didalam
tanah dan/atau air,
• Berfungsi sebagai tempat 4. Bangunan Gedung CB
manusia melakukan
kegiatannya, yang dilestarikan (BGCB-L)
• Untuk hunian/tempat adalah BGCB yg melalui upaya
tinggal, kegiatan dinamis dipertahankan
keagamaan, kegiatan keberadaan dan nilainya
usaha, kegiatan sosial,
budaya dan kegiatan
dgn cara melindungi,
mengembangkan, dan
khusus..
memanfaatkannya.
BGCB-L
2. PERSYARATAN BGCB-L
UUBG 28/2002
PPBG 36/2005
• Pelestarian BG perlu
dilaksanakan secara tertib
administratif, menjamin
kelaikan fungsi BG dan
lingkungannya sesuai dgn
peraturan per UU.

• Pemenuhan Persyaratan BG
dan persyaratan pelestarian
sama pentingnya dan harus
sesuai dgn eksistensi dan
nilai penting BGCB yang
dilestarikan.
Status BGCB
Tanah/lahan
Status
kepemilikan Bangunan
administratif
gedung

IMB
Perizinan
Perubahan IMB
PERSYARATAN
Peruntukan dan
BGCB-L intensitas BG
Tata
Arsitektur BG
bangunan
Pengendalian
lingkungan
keselamatan, Dituang
teknis Keandalan kesehatan, kan dlm Aspek:
BGCB kenyamanan, arsitektur,
kemudahan
struktur,
utilitas,
Keberadaan dan aksesibilitas,
Pelestarian nilai penting keberadaan dan
BGCB nilai17
penting
cagar budaya
PERSYARATAN PELESTARIAN

• menjamin keberadaan BGCB sebagai


Keberadaan sumber daya budaya yang bersifat unik,
langka, terbatas, dan tidak membaru.

Nilai • meliputi langgam arsitektur, teknik


membangun, sejarah, ilmu pengetahuan,
penting pendidikan, agama, dan/atau kebudayaan,
serta memiliki nilai budaya bagi penguatan
BGCB kepribadian bangsa.

18
Prinsip BGCB-L
sedikit
mungkin
melakukan
perubahan;

Prinsip
penyeleng-
garaan
BGCB-L
tindakan
sebanyak
perubahan
mungkin
dilakukan
mempertahan
dengan penuh
kan keaslian
kehati-hatian
LANGKAH2 PELESTARIAN
1. Identifikasi
menemukan, mengenali, dan merekam berbagai
aspek yang terkait dengan BGCB, baik itu lokasinya,
lingkungannya, ukurannya, bentuk dan jenisnya,
jumlahnya, kepemilikannya, dan berbagai aspek
deskripsi lain dari BGCB atau Kawasan Cagar Budaya
2. Penentuan Nilai Penting :
mengkaji dan menemukan nilai-nilai penting dari
BGCB serta bagian-bagian BGCB yang dapat
mengandung, menunjukkan, atau mencerminkan
nilai-nilai penting tersebut.
3. Mengenali hambatan dan potensi
untuk melestarikan dan mengelola BGCB
lanjutan

4. Merancang kebijakan pengelolaan


berdasarkan pada nilai penting yang dikandung
BGCB (hasil penentuan nilai penting) dengan
mempertimbangkan hambatan dan potensi
untuk melestarikan dan mengelola BGCB tersebut
5. Menentukan strategi
untuk mewujudkan kebijakan pengelolaan melalui
rancangan pengelolaan dan pelestarian beserta
program-programnya
6. Menyusun cara pemantuan dan evaluasi
pelaksanaan pengelolaan dan pelestarian
3. PENYELENGGARAAN BGCB-L

1.
Persiapan

5. 2.
Pembong Perencana-
karan an Teknis
PENYELENG
GARAAN
BGCB

4. 3.
Pemanfa- Pelaksa-
atan naan
1. persiapan
kondisi fisik dari segi ars,
struktur, dan utilitas serta keputusan kelayakan penanganan fisik secara
nilai kesejarahan dan keseluruhan atau sebagian
Kajian arkeologi BGCB
identifikasi
Batasan penanganan fisik kegiatan teknis
Hasil identifikasi:
persiapan

pelestarian

Dilengkapi gambar dan foto BG terbaru

pemeliharaan dan
1. Pelindungan
pemugaran
Usulan Rekomendasi
penanganan
revitalisasi dan
2. Pengembangan
pelestarian
Tindakan Pelestarian berdasarkan
hasil kajian identifikasi
adaptasi

3. Pemanfaatan

Hasil kegiatan persiapan dikonsultasikan kepada TABG-CB untuk


mendapatkan pertimbangan
2. perencanaan teknis
Berisi :
Catatan sejarah
Foto, gambar, hasil pengukuran, catatan, dan video
perencanaan teknis

Uraian dan analisis atas kondisi yang sudah ada


penyiapan dokumen (existing) dan inventarisasi kerusakan BG dan
rencana teknis lingkungannya
pelindungan BGCB Usulan penanganan pelestarian
Gambar rencana teknis
Perhitungan konstruksi, mekanikal elektrikal, plambing
RAB dan RKS

Berisi:
penyiapan dokumen rencana potensi nilai;
teknis pengembangan dan informasi dan promosi;
pemanfaatan BGCB sesuai
rencana pemanfaatan;
dengan fungsi yang
ditetapkan rencana teknis tindakan pelestarian; dan
rencana pemeliharaan, perawatan, pemeriksaan berkala.

- Perencanaan teknis mengacu RTRW dan RTBL


- Dokumen Rencana Teknis dapat digabungkan bila fungsi telah
ditetapkan sejak awal 24
3. Pelaksanaan
• Lingkup pelaksanaan BGCB-L
meliputi arsitektur, struktur,
utilitas, lanskap, tata ruang
dalam/interior, dan/atau
pekerjaan khusus lainnya
• Pelaksanaan BGCB-L dilakukan
sesuai dengan dokumen
rencana teknis pelindungan
dan/atau rencana teknis
pengembangan dan
pemanfaatan yang telah
disahkan oleh pemda
berdasarkan pertimbangan
TABG-CB.
• Penelitian, Dokumentasi, dan
Pengawasan

25
Jika mengubah bentuk
Memerlukan IMB dan karakter fisik
pelaksanaan

bangunan gedung

Jika bersifat Melaporkan kepada


pemda atau Menteri utk
pemeliharaan dan Bangunan Khusus
Tidak memerlukan tidak mengubah fungsi,
IMB bentuk, karakter fisik
BG, atau melakukan Memasang
penambahan BG
tanda resmi

- Pelaksanaan BGCB-L dilakukan tanpa mengganggu bangunan


gedung dan lingkungannya
- Pelaksanaan dan pengawasan BGCB-L dilakukan oleh penyedia
jasa dengan menyediakan tenaga ahli pelestarian BGCB
- Pengendalian pelaksanaan BGCB-L dilakukan oleh pemda atau
Menteri untuk BGCB-L Khusus
26
Pelestarian BGCB-L
Mempertahan-
kan, menjaga dan
Pemeliharaan merawat agar
kondisi BGCB tetap
lestari
Upaya membangun kembali BGCB,
keseluruhan atau sebagian dengan
Rekonstruksi menggunakan konstruksi baru agar
menjadi seperti wujud sebelumnya pada
suatu periode tertentu
1. pelin-
Upaya penguatan BGCB yang rusak
dungan Konsolidasi tanpa membongkar seluruh
bangunan

upaya pemulihan kondisi BGCB agar


dapat dimanfaatkan secara efisien
untuk fungsi kekinian dengan cara
Pemugaran Rehabilitasi
perbaikan atau perubahan tertentu
dgn tetap menjaga nilai kesejarahan,
arsitektur, dan budaya

Upaya mengembalikan BGCB secara


akurat sesuai keasliannya dg cara
menghilangkan elemen/komponen
Restorasi
dan material tambahan, dan/atau
mengganti elemen/komponen yg
hilang
Upaya menumbuhkan kembali nilai-nilai penting BGCB
dengan penyesuaian fungsi ruang baru yang tidak
revitalisasi bertentangan dengan prinsip pelestarian dan nilai
budaya masyarakat
2. pengem-
bangan upaya pengembangan BGCB untuk kegiatan yang lebih
sesuai dengan kebutuhan masa kini dengan cara
adaptasi melakukan perubahan terbatas yang tidak
mengakibatkan penurunan nilai penting atau kerusakan
pada bagian yang mempunyai nilai penting

Pendaya- Untuk sebesar-besarnya kesejahteraan rakyat


3. peman- gunaan
sesuai dengan fungsinya yang telah ditetapkan,
termasuk pemeliharaan, perawatan, dan
faatan pemeriksaan secara berkala dengan tetap
BGCB mempertahankan pelestariannya.

28
PELINDUNGAN BANGUNAN GEDUNG CAGAR BUDAYA
Perawatan dan Pemeliharaan :
Upaya mempertahankan dan menjaga serta merawat
agar kondisi BGCB tetap lestari.

Pemeliharaan :
• Pembersihan
• Pengecatan

Perawatan :
• Perbaikan
Pengecatan Bangunan
• Renovasi
• Inspeksi berkala

http://a.okezone.com/photos/2014/08/ http://www.indanapaint.com/v2/wp-
12/15845/99302_large.jpg content/gallery/2012-05-27-pengecatan-
bangunan-kuno-malang/Indana_Paint_-
_2012_05_27_Pengecatan_Bangunan_Kuno_M
alang_01.jpg
PEMUGARAN BANGUNAN GEDUNG CAGAR BUDAYA
Rekonstruksi :
Upaya pemugaran untuk membangun kembali keseluruhan atau sebagian
BGCB yang hilang dengan menggunakan konstruksi baru agar menjadi seperti
wujud sebelumnya pada suatu periode tertentu.
1. Rekonstruksi Kantor Pelayanan Pajak tambora

Gedung ini merupakan Cabang


Pertama dari Hongkong Shanghai
Bank Coorporation (HSBC) yang
didirikan pada tahun 1884

Kegiatan rekonstruksi : mengganti


dan menambah tritisan yang sudah
rusak/hilang pada jendela di lantai
atas

http://renzzmusicca.blogspot.co.id/2015/07/tugas-konservasi-arsitektur.html
2. Rekonstruksi Gedung Arsip, Jakarta

https://syifadiba.wordpress.com/2013/05/13/anri-wadah-simpul-pemersatu-bangsa/comment-page-1/ http://jakarta.panduanwisata.id/jakarta-pusat/bangunan-arsip-nasional-keindahan-dalam-keterbatasan/

Gedung ini adalah bekas kediaman Gubernur


Jenderal VOC Reiner de Klerk dan dibangun di
abad ke-18

Kegiatan rekonstruksi : perbaikan dan


penggantian elemen bangunan dan material
http://caraplesples.blogspot.co.id/2013/04/berkelana-ke-museum-arsip-nasional.html kayu lama
Konsolidasi :
Upaya pemugaran penguatan bagian bangunan gedung cagar budaya yang rusak tanpa
membongkar seluruh bangunan untuk mencegah kerusakan lebih lanjut.

Museum Bahari, Jakarta

http://www.aktual.com/museum-ini-sering-disinggahi-turis-belanda/

Museum Bahari didirikan tahun 1652 oleh


pemerintah kolonial Hindia-Belanda di
Batavia

http://setuparch.blogspot.co.id/2013/10/museum-bahari.html
Rehabilitasi :
Upaya pemugaran pemulihan kondisi suatu BGCB agar dapat dimanfaatkan
secara efisien untuk fungsi kekinian dengan cara perbaikan atau perubahan
tertentu dengan tetap menjaga nilai kesejarahan, arsitektur, dan budaya.

A. Rehabilitasi Gedung BTPN Bandung

http://www.skyscrapercity.com/showthread.php?t=1581968
Gedung Drie kleur masuk ke dalam nominasi gedung terbaik.
Gedung Drie Kleur (Gedung Tiga Warna) berlokasi
Gedung kantor BTPN merupakan contoh gedung bersejarah
di pertigaan Jl. Dago dan Jl. Sultan Agung. Dibangun
yang dimodernisasi, namun masih mempertahankan
pada tahun 1938. Rancangan arsitek A.F. Aalbers
keaslian bentuk bangunan dan masih menyisakan unsur
sejarah dalam bangunannya
Restorasi :
Upaya pemugaran untuk mengembalikan kondisi bangunan gedung cagar budaya secara akurat
sesuai keasliannya dengan cara menghilangkan elemen/komponen dan material tambahan,
dan/atau mengganti elemen/komponen yang hilang agar menjadi seperti wujud sebelumnya pada
suatu periode tertentu.

Restorasi Kunstkring Art Gallery, Jakarta

http://jakartanistic.com/wp-content/uploads/2015/01/kunstkring.jpg
http://blogs.angloinfo.com/the-big-duriana/files/2014/05/Tugu-Kunstkring-Paleis.jpg

Di bangun tahun 1914, berfungsi sebagai galeri seni


yang dibangun oleh pemerintah Hindia Belanda
dengan tujuan untuk mempromosikan praktek dan
antusiasme untuk seni rupa dan dekoratif Hindia
Tahun 2011 dikembalikan lagi fungsinya sebagai galeri
seni dan restaurant
http://www.talkmen.com/articles/read/927/tugu-kunstkring-paleis-when-art-history-and-good-food-
meet/
PENGEMBANGAN BANGUNAN GEDUNG CAGAR BUDAYA
Revitalisasi :
Upaya pengembangan untuk menumbuhkan kembali nilai-nilai penting BGCB dengan penyesuaian
fungsi ruang baru yang tidak bertentangan dengan prinsip pelestarian dan nilai budaya masyarakat.

Lawang Sewu, Semarang

http://images.detik.com/content/2010/12/10/102
6/detik_Lawang_Sewu_7.JPG

https://id.wikipedia.org/wiki/Berkas:COLLECTIE_TROPENMUSEUM_He http://www.tempatwisataterbaik.com/wp-
t_hoofdkantoor_van_de_Nederlandsch- content/uploads/2015/04/lawangsewusemarang.jpg
Indische_Spoorweg_Maatschappij_(NIS)_in_Semarang_TMnr_100323
16.jpg

Dibangun pada tahun 1904, dahulu yang merupakan kantor dari Het
hoofdkantor van de Nederlands-Indische Spoorweg Maatschappij (Kantor
Pusat NIS). Sekarang ini direvitalisasi sebagai Museum KA
http://img.hipwee.com/cdn/wp-
content/uploads/2014/12/06lawang-sewu-
750x500.jpg?09565d
Adaptasi :
Upaya pengembangan BGCB untuk kegiatan yang lebih sesuai dengan
kebutuhan masa kini dengan cara melakukan perubahan terbatas yang tidak
mengakibatkan penurunan nilai penting atau kerusakan pada bagian yang
mempunyai nilai penting.

Café Batavia, Jakarta

http://dananwahyu.com/2013/09/17/my-heart-melting-cafe- http://www.timetravelturtle.com/wp-content/uploads/2014/10/Indonesia-
batavia/samsung-csc-122/ 2014-271_web-lrg.jpg

Didirikan antara tahun 1805 & 1850. pernah berfungsi sebagai http://www.cafebatavia.com/gallery.html
tempat tinggal, gudang, kantor, art gallery dan kemudian café
(yang terakhir adalah fungsinya hingga sekarang)
4. Pemanfaatan BGCB-L

• Pemilik harus melakukan pemeliharaan,


perawatan, dan pemeriksaan berkala dalam
memanfaatan BGCB-L
• BGCB-L dimanfaatkan dan dikelola dengan tetap
memperhatikan persyaratan teknis BG dan
persyaratan pelestarian
• Bila terjadi perubahan fungsi pemilik harus
melaporkan kepada pemda atau Menteri untuk
BGCB Khusus

37
5. Pembongkaran BGCB-L
Dapat dilakukan :
• jika terdapat kerusakan struktur yang tidak dapat diperbaiki lagi
serta membahayakan
• jika status penetapan BGCB sudah dihapus sesuai peraturan
yang berlaku
• jika mendapatkan
persetujuan pemda dan
Menteri untuk BGCB
Khusus
• Sesuai rencana teknis
pembongkaran yang
telah mendapat
pertimbangan TABG-CB
38
IV. KOMPENSASI,INSENTIF DAN DISINSENTIF
PADA BGCB-L

KOMPENSASI

INSENTIF

DISINSENTIF
PEMBERIAN KOMPENSASI, INSENTIF
DAN DISINSENTIF
Uang
Kompensasi
Non uang Bantuan tenaga atau bahan

Penghargaan

Advokasi Promosi
Kompensisasi,

publikasi
Insentif dan
Disisentif

Penyediaan ps peningkatan kualitas fisik


lingkungan.
Insentif Perbantuan
Dukungan teknis atau kepakaran (advis
teknis, bantuan TA/penyedia jasa)

Keringanan PBB, retribusi perijinan dan


jasa pelayanan

Bantuan nondana lain Kemudahan perizinan bangunan

Ganti rugi perbaikan BGCB Tambahan KLB/KDB


Disinsentif
Pembatasan kegiatan
pemanfaatan BGCB 40
V. Pembinan dan Peran Masyarakat
pemerintah
1. Pengaturan
– Pendaftaran, Penetapan dan pemeringkatan BGCB-L tingkat
nasional
– penyusunan NSPK, penyebarluasan, serta fasilitasi dan
pendampingan penyusunan Perda
2. Pemberdayaan
– Fasilitasi pendidikan/pelatihan, dukungan teknis/kepakaran,
percontohan pelaksanaan BGCB-L
– Kampanye peduli BGCB-L, pemberian kompensasi, insentif dan
disinsentif
3. Pengawasan
– Pemantauan dan evaluasi penerapan NSPK
– Penegakan hukum dlm pelestarian BGCB-L

41
Pemerintah Daerah
1. Pengaturan
– Pendaftaran, Penetapan dan pemeringkatan BGCB-L tingkat
Propinsi/Kab/Kota
– penyusunan NSPK, penyebarluasan, serta fasilitasi dan percepatan
penyusunan Perda Pelestarian BGCB-L
– Pembentukan TABGCB=TABG+TACB
2. Pemberdayaan
– Fasilitasi pendidikan/pelatihan, dukungan teknis/kepakaran, percontohan
pelaksanaan BGCB-L
– Kampanye peduli BGCB-L, pemberian kompensasi, insentif dan disinsentif
– Medorong Pendanaan dlm bentuk kemitraan (pemerintah, pemda, KPS, CSR,
bantuan pihak lain yg sah)
3. Pengawasan
– Pemantauan dan evaluasi penerapan NSPK
– Penegakan hukum dlm pelestarian BGCB-L  terbentuknya PPNS BGCB
– melakukan pengendalian/pengawasan BGCB-L melalui IMB dan Perubahan
IMB
42
Peran Masyarakat
• Mengusulkan BG yang akan ditetapkan
sebagai BGCB-L secara tertulis kepada
pemda atau Menteri untuk BGCB khusus
• Melakukan kegiatan pelestarian secara
mandiri atau bekerjasama dengan
pemda atau pihak lain
• Melaksanakan pengawasan thd
penyelenggaraan BGCB-L dan
melaporkan secara tertulis indikasi
penyimpangan penyelenggaraan BGCB-L
• Menumbuhkembangkan komunitas
BGCB-L
• Mengkampanyekan peduli pelestarian
BGCB-L

43
TINDAK LANJUT  Pemda
• PELEMBAGAAN NSPK BGCB-L
• PERDA BGCB-L < 3 TH
• TABG-CB = TABG + TACB < 1TH
• Pendaftaran, Penetapan, dan Pemeringkatan
BGCB-L
• Meningkatkan upaya pelestarian BGCB-L
• SANKSI  PPNS + penegakan HUKUM

44
terimakasih

45

Anda mungkin juga menyukai