Anda di halaman 1dari 9

83

RUANG LINGKUP KONSELING

Haryatri
Email : haryatri@gmail.com
Universitas Terbuka

Abstrak : Bimbingan sebagai bantuan yang diberikan kepada individu untuk dapat
memilih, mempersiapkan diri dan memangku suatu jabatan. Bimbingan membantu individu
untuk memahami dan menggunakan secara luas kesempatan-kesempatan pendidikan.
Bimbingan adalah bagian dari proses pendidikan yang teratur dan sistematik guna
membantu pertumbuhan anak muda atas kekuatannya dalam menentukan akan
mengarahkan hidupnya sendiri. Dan bimbingan sebagai proses layanan yang diberikan
kepada individu guna membantu mereka memperoleh pengetahuan dan keterampilan yang
diperlukan dalam membuat pilihan-pilihan dan rencana-rencana.
Kata Kunci: Ruang lingkup konseling, bimbingan

A. PENDAHULUAN potensi yang digunakan untuk menghadapi


Konseling merupakan hubungan tantangan dan masalah-masalah yang
komunikasi antarpribadi sebagai proses dihadapi oleh peserta didik.
yang harus dilalui oleh orang yang Tujuan pendidikan nasional sebagai
dilayani, yang bersifat psikologis. Dari mana yang telah dicantumkan dalam
beberapa defenisi koseling tersebut kita Undang-undang No 2 Tahun 1989
dapat menyimpulkan bahwa konseling menjelaskan bahwa pendidikan nasional
adalah sebuah proses wawancara yang bertujuan untuk mencerdaskan kehidupan
bertujuan utuk memberikan batuan kepada bangsa dan mengembangkan manusia
seseorang sehingga orang yang dilayani seutuhnya, yaitu manusia yang beriman
dapat lebih bekembang dalam dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha
kehidupannya. Pelayanan bimbingan dan Esa dan berbudi pekerti yang luhur,
konseling disekolah /madrasah dalam memiliki pengetahuan dan keterampilan,
proses pendidikan berkaitan erat dengan sehat jasmani dan rohani, kepribadian yang
upaya untuk mencapai tujuan pendidik mantap dan mandiri, serta rasa tanggung
bagi peserta didik. pelayanan bimbingan jawab kemasyarakatan dan kebangsaan.
dan konseling dalam proses pendidikan Bimbingan dan konseling merupakan
merupakan salah satu upaya untuk sejumlah proses pemberian pelayanan
mewujudkan manusia seutuhnya. bimbingan dan konseling dilaksanakan dari
Dalam Undang-undang No 20 Tahun manusia, untuk manusia dan oleh manusia.
2003 Bab 1 Pasal 1, tentang Sistem Dari manusia artinya pelayanan itu
Pendidikan Nasional. Pendidikan adalah diselenggrakan berdasarkan hakikat
usaha sadar dan terencana untuk keberadaan manusia dengan segenap
mewujutkan suasana belajar dan proses dimensi kemanusiannya. Untuk manusia,
pembelajaran agar peserta didik secara dimaksudkan bahwa penyelengaraan
aktif mengembangkan potensi dirinya. tersebut diselenggrakan demi tujuan yang
Layanan BK merupakan salah satu agung, mulia dan positif bagi kehidupan
segi pendidikan yang mempunyai peran kemanusiaan menuju manusia yang
penting dalam upaya mencapai tujuan seutuhnya, baik manusia sebagai individu
pendidikan nasional.bantuan yang maupun kelompok.
diberikan dalam layanan BK dalam hal ini Adapun tujuan khusus bimbingan dan
diarahkan dalam penguasaan sejumlah konseling merupakan penjabaran tujuan

83
umum tersebut yang dikaitkan secara 11. Perubahan sistem.
lansung dengan permasalahan yang Memprkenalkan perubahan dengan
dialami oleh individu yang bersangkutan, cara beroperasinya sistem sosial.
sesuai dengan kompleksitas 12. Penguatan.
permasalahannya itu. Berkenan dengan keterampilan,
a. Tujuan Konseling kesadaran dan pengetahuan.
Berikut adalah beberapa tujuan 13. Restitusi.
konseling (McLeod, 2008: 13-14) Membantu konseling membuat
1. Pemahaman. perubahan kecil terhadap perilaku
Adanya pemahaman terhadap yang merusaj
akar dan perkembangan kesulian 14. Reproduksi dan aksi sosial.
emosional Menginspirasikan dalam diri
2. Hubungan dengan orang lain. seseorang hasrat dan kapasitas
Menjadi lebih mampu mementuk untuk peduli kepada orang lain.
dan mempertahankan hubungan b. Konseling Berbeda dengan Konsultan
yang bermakna dan memuaskan Pada suatu hari ada orangtua siswa
dengan orang lain. datang kesekolah untuk bertemu dengan
3. Kedaran diri. guru BK/guru Konselor/wali kelas. Tujuan
Menjadi lebih peka terhadap kedatangan orangtua siswa tersebut adalah
perasaan dan pemikiran yang untuk menanyakan perkembangan anaknya
selama ini ditahan atau ditolak. selama disekolah. Kasus ini menjelaskan
4. Penerimaan diri. bahwa orangtua datang kesekolah untuk
Pengembangan sikap positif mengonsultasikan perkembangan anaknya
terhadap diri, yang ditamdai oleh selama disekolah.
kemampuan menjelaskan c. Siapa Yang Harus Dilayani
pengalaman. Tugas pokok seorang guru adalah
5. Pemecahan masalah. pelayanan total kepada seluruh siswa.
Menemukan pemecahan masalah Berbagai macam karakter, suku, tingkat
tertentu yang tidak bisa ekonomi yang berbeda, usia, penampilan,
diselesaikan. dan tingkat kemampuan dalam hal
6. Aktualisasi diri atau individuasi. akademik maupun nonakademik siswa
Pergerakan ke arah pemenuhan akan guru temukan disekolah, guru wajib
atau penerimaan integrasi bagian melayani seluruh siswa secara pribadi.
diri. Guru tidak boleh pilih kasih dalam
7. Pendidikan psikologi. pelayanannya.
Membuat konseling mampu d. Syarat-Syarat Konseling
menangkap ide dan teknik untuk Menurut Winkell (1989: 87-88),
memahami dan mengontrol beberapa syarat yang dimaksud adalah
tingkah laku. sebagai berikut
8. Keterampilan sosial. 1. Di pihak Konselor
Mempelajari dan menguasai a) Tiga sikap pokok, yaitu
keterampilan sosial dan menerima (acceptance),
interpersonal. memahami (understanding), dan
9. Perubahan kognitif. sikap bertidak dan berkata secara
Mengganti kepercayaan yang jujur.
irrasional dan pola pemikiran b) Kepekaan terhadap apa yang ada
yang tidak dapat diadaptasi. dibalik kata-kata yang
10. Perubahan tingkah laku. diungkapkan konseling.
Mengganti perilaku yang c) Kemampuan dalam hal
maladaptif. komunikasi yang tepat (rapport).

84
2. Di pihak Konseli 9. Pertanyaan mengenai hal tertentu
a) Motivasi yang mengandung (PHT, Questioning/probing)
keisyafan akan adanya suatu 10. Pemberian umpan balik
masalah. (feedback)
b) Keberanian untuk 11. Pemberian informasi (information
mengungkapkan data-data yang giving)
ada dalam dirinya sehingga 12. Penyajian alternatif (forking
konselor akan lebih mudah response)
memahami. 13. Penyelidiki (investigation)
e. Asas-Asas Dalam Konseling 14. Pemberian struktur (stucturing)
1. Bermakna. 15. Permintaan untuk melanjutkan
2. Mengandung unsur kognitif dan (general lead)
efekif. 16. Interprestasi interprestation)
3. Berdasarkan sikap saling percaya 17. Konfrontasi (confrontation)
dan saling terbuka. 18. Diagnosis
4. Berlangsung atas dasar saling 19. Dukungan / bombongan
memberi persetujuan (reassurance/support)
5. Terdapat suatu kebutuhan dipihak 20. Usul /saran suggestian/advice)
konseli 21. Penolakan (criticism)
6. Terdapat komunikasi dua arah C. TEKNIK KONSELING NON-
7. Mengandung strukturalisasi VERBAL
berazaskan kerelaan dan usaha Berikut adalah teknik-teknik konseling
bekerja sama nonverbal.
8. Mengarah pada suatu perubahan 1. Anggukan kepala
9. Mengarah pada sutu perubahan 2. Senyum
pada diri konseli 3. Tatapan mata
10. Terdapat jaminan bahwa semua 4. Intonasi
partisipan mereka aman. 5. Ekspresi
B. TEKNIK KONSELING VERBAL 6. Diam
Teknik-teknik konseling secara verbal 7. Gerakan tangan
adalah sebagai berikut (Winkell, 8. Gerakan bibir
1991:316): 9. Pakaian
1. Ajakan untuk memulai (invitation 10. Jarak tempat duduk
to talk) Ada beberapa alasan yang mendasari
2. Penerimaan / pengertian mengapa teknik-teknik nonverbal sangat
(acceptance/understanding) penting untuk dilakukan.
3. Perumusan pikiran-gagasan / 1. Faktor nonverbal sangat
reflek pikiran (reflection of menentukan makna komunikasi
content) interpersonal.
4. Perumusan perasaan/ refleksi 2. Perasaan dan emosi lebih
perasaan (refleksi of feeling) dicermati jika disampaikan lewat
5. Penjelasan pikiran-gagasan/ pesan nonverbal daripada pesan
refleksi pikiran (clarification of verbal.
content) 3. Pesan nonverbal menyampaikan
6. Penjelasan perasaan/ klasifikasi maknadan maksud yang relatif
perasaan (clarification of feelings) bebas dari penipuan, distorsi dan
7. Pengulangan satu-dua kata kerancuan.
(accent) 4. Pesan nonverbal menyampaikan
8. Ringkasan/ rangkuman fungsi mekomunitif yang sangat
(summary) diperlukan untuk mencapai

85
komunikasi yang bekualitas 2. Pola kemampuan dan potensi
tinggi. yang tampak pada seseorang
5. Pesan nonverbal merupakan cara menunjukkan hubungan yang
berkomunikasi yang lebih efisien berlainan dengan kemampuan dan
daripada pesn verbal. keterampilan yang dituntut pada
6. Pesan nonverbal merupakan seorang pekerja di berbagai
sarana sugesti yang paling tepat. bidang pekerjaan.
Dalam proses konseling, pengalaman 3. Di institut pendidikan, program
nyata konseli dibiarkan muncul secara studi menuntut kurikulum dengan
alamiah dan pengalaman yang kualifikasi tertentu.
diungkapkan tersebut merupakan hal yang 4. Setiap orang mampu,
memang harus disadarinya sehingga akan berkeinginan, dan berkecen-
tampak/muncul dalam konsep dirinya. derungan untuk mengenal diri
D. KONSELING SIFAT DAN sendiri serta memanfaatkan
FAKTOR ( TRAIT - FAKTOR pemahaman diri dengan berfikir
COUNSELING) baik-baik.
Sifat (trait) adalah predisposisi untuk Secara praktis, data dan fakta yang
merespons secara sama kelompok stimulus dibutuhkan adalah sebagai berikut:
yang mirip,suatu sruktur neropsikis yang 1. Data tentang diri sendiri
memiliki kemampuan untuk menjadikan 2. Data tentang keluarga dekat
banyak stimulus berfungsi ekoivalen dan 3. Data tentang lingkungan hidup
memulai serta membimbing bentuk-bentuk Pendekatan ini dapat digunakan pada
tingkah laku yang adaptif dan ekspresif kasus-kasus konseling yang mengandung
(Allport, dalam Alwison, 2004: 276.) unsur-unsur jabatan dan akademik diman
Allport menjelaskan ciri-ciri yang konseli harus menghadapi keharusan untuk
terpenting dalam sifat, yaitu. memilih diantra beberapan alternatif.
1. Nyata sifatnya bukan konsep E. KONSELING BEHAVIORISTIK
abstrak, tetapi objek nyata, yakni Behavioristik adalah pandangan ilmu
stuktur neuropsikis. tentang tingkah laku manusia. Setiap
2. Membuat banyak stimulus manusia dipandang memiliki ke-
berfungsi ekuivalen. cenderungan-kecenderungan positif dan
3. Mengubah/menentukan tingkah negatif yang sama.(Corey,1988). Menurut
laku. Haag dan David (Meleod, 2008), teknik-
4. Empiris dapat disimpulkan teknik yang biasa digunakan untuk
melalui berbagai pembuktian mendapat sasaran perilaku dengan konseli
empiris. adalah sebagai berikut.
5. Kemandirian yang relatif. 1. Menentang keyakinan irasional.
Sifat dimiliki seseorang melalui kerja 2. Membingkai kembali isu,
sama antara aspek-aspek keturunkan menerima emosi internal sebagai
dengan aspek lingkungan suatu yang menarik daripada
belajar.Williamson (dalam Winkell,1991: sesuatu yang menakutkan.
349 ) merumuskan sejumlah asumsi yang 3. Mengulang kembali penggunaan
mendasar mengenai konseling sifat dan beragam pernyataan dari dalam
faktor, yaitu. bermain peran( role play) dengan
1. Setiap individu mempunyai konselor.
sejumlah kemampuan dan potensi, 4. Mencoba menggunakan berbagai
seperti taraf intelegensi, bakat pernyataan diri yang berbeda
khusus, dan taraf kreativitas.serta dengan situasi riil.
taraf minat dan keterampilan. 5. Mengukur perasaan konseli.

86
6. Melatih keterampilan sosial dan manusia super. Manusia
asertivitas. kekurangan dan keterbatasan,
7. Menugaskan pekerjaan rumah. yang dapat mereka atasi sampai
Mempraktikkan perilaku baru dan taraf tertentu.
strategi kognitif. 2. Perilaku manusia sangat
Konseling behavioristik berpangkal berpengaruh oleh bekal bawaan,
pada keyakinan martabat manusia yang tetapi sekaligus juga tergantung
sebagian bersifat filosofis dan bercorak pa pilihan-pilihan yang dibuat
psikologis, yaitu. sendiri.
1. Manusia pada dasarnya tidak 3. Hidup secara rasional berarti
berakhlak baik dan buruk, bagus berfikir, berperasaan, dan
dan jelek. berperiaku sedemikian rupa
2. Manusia mampu berefleksi atas sehingga kebahagian hidup dapat
tingkah lakunya dan mengatur dicapai secara efektif dan efisien.
serta mengontrol perilakunya 4. Manusi memiliki kecenderungan
sendiri. kuat untuk hidup secara rasional
3. Manusia mampu memperoleh dan sekaligus irasional.
membentuk sendiri pola tingkah 5. Orang kerap berpegangan pada
lakunya yang baru memulai keyakinan yang sebenarnya
proses belajar. kurang masuk akal (irasional
4. Manusi dapat memengaruhi belief) yang ditanamkan sejak
perilaku orang lain dan dirinya kecil dalam lingkungan
pun dipengaruhi oleh perilaku kebudayaan atau diciptakan
orang lain. sendiri.
Beberapa teknik yang ditawarkan 6. Pikiran-pikiran manusia biasanya
dalam terapi tingkah laku (Coray,1988) menggunakan lambang-lambang
adalah sebagai berikut: verbal dan dituangkan dalam
1. Desensitisasi bentuk bahasa.
2. Terapi implosif 7. Bilamana seseorang mersa tidak
3. Latihan asertif bahagia dan mengalami gejolak-
4. Terapi aversi gejolak peraaan yang tidak
5. Pengondisian operan menyenangkan serta mebunuh
Bagi konselor behavioristik perilaku semangat hudup.
konseli merupakan hasil dari pengalaman- 8. Untuk membantu konseli
pengalaman hidupnya dalam interaksi mencapai taraf kebahagian hidup
dengan lingkungan. yang lebih baik secara lebih
F. TERAPI EMOTIF RASIONAL rasional.
(RATIONAL - EMOTIVE 9. Mengubah diri untuk berfukir
THERAPY [ RET ] ) rasional bukanlah perkara mudah
Terapi emotif rasional (rational- karena oarang memiliki
emotive therapy) adalah aliran yang kecenderungan untuk mem-
berlandasan asumsi bahwa manusia pertahankan keyakinan – ke-
dilahirkan dengan potensi, baik untuk yakinan yang sebenarnya tidak
berfikif rasional dan jujur maupun untuk masuk akal.
berfikir irasional dan jahat. Corak Ellis (Corey, 1988: 250) memberikan
konseling RET berpangkal pada keyakinan gambaran tentang apa yang harus
tentang martabat manusia dan proses dilakukan konselor ketika mempraktekkan
manusia mengubah diri: RET.
1. Manusia adalah makhluk yang 1. Mengajak konseli untuk berfikir
manusiawi, artinya bukan tentang beberpa gagasan dasar

87
yang irasional yang telah dari integritasnya sepanjang waktu. Dalam
termotivasi oleh banyak gangguan konseling ekletik peran konselor sangat
tingkah laku. fleksibel.ada kemungkinan pada satu
2. Menentang konseli untuk menguji masalah konselor berperan sebagai
gagasan-gagasannya. psikoanalis dan pada masalah lain berperan
3. Menunjukkan kepada konseli sebagai klien. Untuk itu, konselor harus
ketidak logisan pemikirannya. peka dengan pendekatan yang harus
4. Mengguakan suatu analisis logika digunakan untuk membantu masalah
untuk meminimalksn keyakinan- konseli.
keyakinan irasional konseli. Dari lima teori konseling tersebut,
5. Menunjukkan bahwa keyakinan- selanjutnya kita dapat mengembangkan
keyakinan itu tidak ada gunanya model pendekatan untuk wawancara
dan bagaimana keyakinan- konseling. Berikut adalah pemahaman
keyakinan itu akan masing-masing teori konseling beserta
mengakibatkan gangguan contoh kasusnya sehingga konselor bisa
emosional dan tingkah laku masa menggunakan pendekatan yang tepat untuk
depan. membantu memecahkan masalah konseli.
6. Menggunakan absurditas dan 1. Konseling berpusat klien
humor untuk menghadapi Digunakan untuk menangani konseli
keyakinan irasional konseli. yang menentukan pilihan-pilihan yang
7. Menerangkan bagaimana terkait dengan kehidupannya sehari-hari.
gagasan-gagasan yang irasional 2. Konseling sifat dan faktor
bisa diganti dengan gagasan- Digunakan untuk menangani masalah
gagasan yang rasional. konseli terkait dengan pilihan-pilihan
8. Mengajari konseli bagaimana hidup behubungan dengan karir/jabatan.
menerapkan pendekatan ilmiah 3. Konseling behavioristik
pada cara berfikir sehingga Digunakan untuk membantu masalah
konseli bisa mengamati dan konseli yang terkait dengan pelaku-pelaku
meminimalkan gagasan yang maladaptif.
irasional dan kesimpula- 4. Terapi emotif rasional
kesimpulan yang tidak logis Dapat digunakan untuk membantu
sekarang maupun masa yang akan konseli yang berpandangan irasional.
datang. 5. Eklektik
G. EKLEKTIK Dugunakan untuk membantu konseli
Konseling eklektik, menurut Thorne yang kurang bisa menyesuaikan diri
(Winkell, 1991: 372), bermaksud dengan tuntutan lingkungan sekitar.
mengembangkan dan memanfaatkan H. LANGKAH KERJA WAWAN-
kemampuan konseli untuk berfikir benar CARA KONSELING
dan tepat sehingga konseli menjadi mahir Untuk melakukan wawancara
dalam memcahkan persoalan-persoalan konseling, konselor menggunakan langkah
yang dihadapinya (problem solving). kerja/fase agar apa yang akan dibicarakan
Menurutnya, hukum perubahan dan diselesaikan bersama konseli dapat
universal menyatakan bahwa perilaku tersusun secara sistematis. Berikut adalah
adalah hasil. beberapa langkah dalam proses konseling
1. Status organisme menurut para ahli.
2. Status situasi dalam perubahan 1. Mears dan Thorne ( dalam
lingkungan interpersonal Mcleod,2008:366)
3. Situasi atau kondisi umum.
Menurut eklektik, kebutuhan dasar
konseli adalah mencapai level tertinggi

88
Ada tiga fase dalam proses konseling, Konselor dan konseli membahas
yaitu. piliah-pilihan yang akan dibuat oleh
a. Fase awal konseli. Konselor akan menentukan
b. Fase tengan konseli agar semakin terbuka untuk berani
c. Fase akhir mengambil keputusan terhadap maslah.
2. Williamson (koestoer, 1984:58) Menurut Winkell (1991: 339-370),
a. Analisis beberapa strategi yang bisa digunakan
b. Sintesis untuk melakukan panggilan masalah yang
c. Diagnosis bisa digunakan untuk melakukan
d. Prognosis penggalian maslah pada masing-masing
e. Tindak lanjut pendekatan adalah sebagai berikut.
3. Winkell (1991:277) 1. Behavioristik
a. Fase pebukaan, 2. Konseling terapi emotif
b. Fase penjelasan masalah 3. Wawancara pengambilan keputusan
c. Fase panggilan masalah 4. Konseling sifat dan faktor
d. Fase penyelesaian masalah 5. Konseling wawancara untuk
e. Fase penutup penyesuian diri.
Hal yang dilkukan konselor dalam Jika konseli sudah merasa mantap
hubungan awal adalah sebagai berikut. dengan keputusan selama konseling,
1. Menyambut kedatangan klien pertemuan dapat diakhiri. Konselor
2. Mempersilahkan klien duduk memberikan ringkasan dari apa yang sudah
3. Konselor mengajak klien berbasa- dibicarakan sejak awal sampai akhir.
basi Ringkasan ini dapat dilakukan oleh konseli
4. Konselor wajib menjelaskan alasan atau konselor. Jika pertemuan dirasa belum
klien dipanggil selesai, konselor dan konseli dapat
5. Konselor mempersilakhan klien membuat janji lagi sesuai dengan jadwal
untuk mengungkapkan masalahnya. dan waktu yang telah disepakati bersama.
Konseli mnegungkapkan hal yang Meskipun wawancara konseling sudah
ingin dibicarakan dengan konselor. Inisiatif berakhir, konselor wajib memantau konseli
berada dipihak konseli. Konseli bebas untuk melihat perkembangan yang sudah
mengutarakan apa yang akan diungkapkan. terjadi dalam dirinya. Kegiatan ini juga
Sambil mendengar ungkapan masalah bisa dilakukan secara terjadwal sesui
konseli, konselor mulai menentukan waktu yang telah disepakati. Hal yang
pendekatan yang tepat terhadap masalah dilakukan adalah mengevaluasi
konseli tersebut. keberhasilan konseli dalam melaksanakan
Di dalam penjelasan masalah biasanya alternatif pilihan/keputusan yang telah
konseli hanya mengungkapkan hal-hal disepakatinya.
pokok yang menjadi beban pikiran dan Langkah-langkah kerja dan skema
perasaan. Menurut Winkell (1991: 339- untuk menyelesaikan permasalahan dengan
370), beberapa strategi yang bisa dilakukan pendekatan konseling behavioristik:
untuk melakukan penggalian masalah 1. Hubungan awal
terhadap masing-masing pendekatan Konselor membangun hubungan yang
adalah sebagai berikut. hangat dengan konseli
1. Behavioristik Contoh:
2. Konseling terapi emotif a. Konselor menyambut kedatangan
3. Wawancara pengambilan klien
keputusan b. Konselor mengajak klien berbasi-
4. Konseling sifat dan faktor basi
5. Konseling wawancara untuk c. Konselor mempersiapkan klien
penyesuian diri untuk mengungkapkan masalahnya.

89
2. Penjelasan masalah tertentu. (activating event, activiting
Konselor mengajak konseli untuk exsperience) tanggapan terhadap kejadian
mengungkapkan apa yang menjadi yang dialami konseli (belief) yang
kebingungan, kesulitan atau masalah yang menimbulkan pikiran irasional dari setelah
dihadapi. kejadian itu direspon, akibat pandangan
3. Penggalian masalah irasional (consequence).
Konselor menggali informasi yang 4. Penyelesaian masalah
lebih dalam dari konseli. Data-data yang 5. Hubungan akhir
akan digali terkait dengan kejadian pada 6. Tindak lanjut.
masa sekarang, pengalaman-pengalaman Pada Langkah-langkah kerja dan
negatif yang pernah dialami pada masa skema untuk menyelesaikan permasalahan
lalu, perasaan-perasaan sekarang, perasaan dengan pendekatan konseling wawancara
- perasaan yang tidak menyenangan pada pengambilan keputusan:
kejadian masa lalu ketika mengalami 1. Hubungan awal
kejajian yang kurang meyenangkan dan Konselor membangun hubungan yang
konsekkuensi yang telah dilakukan setelah hangat dengan konseli
kejadian. Contoh:
a) Konselor menyambut kedatangan
A B klien
(antecedent) ( behavior) b) Konselor mengajak klien berbasi-
basi
C c) Konselor mempersiapkan klien
(consequence). untuk mengungkapkan masalahnya.
2. Penjelasan masalah
4. Penyelesaian masalah Konselor mengajak konseli untuk
5. Hubungan akhir mengungkapkan yang menjadi
6. Tindak lanjut kebingungan,kesulitan, atau maslah yang
Sementara langkah-langkah kerja dan dihadapinya.
skema untuk menyelesaikan permasalahan a. Konsentrasi belajar agak terganggu
dengan pendekatan konseling terapi emotif b. Nilai rapornya sudah beberapa kali
rasional: turun
1. Hubungan awal c. Ia cemas nilai ulangannya turun
Konselor membangun hubungan yang d. Ia takut tidak lulus ujian akhir
hangat dengan konseli nasional (UAN)
Contoh: 3. Menggali masalah
a. Konselor menyambut kedatangan Konselor menggali informasi yang
klien lebih dalam dari konseli, unsur penting
b. Konselor mengajak klien berbasi- (pokok) yang mendukung munculnya
basi konflik konseli, perasaan dan fikiran
c. Konselor mempersiapkan klien konseli, orang-orang yang terlibat sehingga
untuk mengungkapkan masalahnya. ikut memunculkan konflik konseli.
2. Penjelasan masalah a. Asal usul maslah
Konselor mengajak konseli untuk b. Unsur-unsur pendukung
mengungkapkan apa yang menjadi kemunculan konflik
kebingungan,kesulitan atau masalah yang c. Orang-orang yang terlibat
dihadapi. d. Pikiran dan perasaan
3. Penggalian masalah 4. Penyelesaian masalahnya
Konselor menggali informasi yang a. Norma
lebih dalam dari konseli. Data-data yang b. Keuntungan dan kerugian
akan digali terkait dengan kejadian c. Pertanyaan-pertanyaan pembanding

90
d. Penyesuaian. intervention.New jersey columbus
5. Hubungan akhir ohio: person prentice Hall.
6. Tindak lanjut. Choiruman,U.2010. Bina Mental Remaja
Pada langkah-langkah kerja dan skema Akibat Self Esteem Rendah.
untuk menyelesaikan permasalahan dengan Malang:Makalah.
pendekatan konseling sifat dan faktor: Cobb,B,Sample,L.P,ALWELL M,&
1. Hubungan awal Johns,N.R,2006.Cognitive
Konselor membangun hubungan yang Behavioral interventions,Dropout
hangat dengan konseli and Youth With disabilities,
Contoh: Asystematic review.jurnal remedial
a) Konselor menyambut kedatangan spacial education.27(5):259-275.
klien Coon,D. 1985. Essentials of
b) Konselor mengajak klien berbasi- psychology.USA:West publishing
basi company
c) Konselor mempersiapkan klien Coopersmith,s.(1967).The Antecendents of
untuk mengungkapkan masalahnya. self Esteem san fransisco:W.H.
2. Penjelasan masalah Freeman and company.
Konselor mengajak konseli untuk Daunic,P,A, Smith W.S,Brank,M,E.
mengungkapkan yang menjadikan Penfield,D.R.2006. CLASROOM –
kebingungan, kesulitan atau maslah yang Based cognitive behavioral
dihadapi. intervention to prevent
3. Panggilan masalah Agression:Efficacy and social
Konselor menggali informasi yang validity. Journal of social
lebih dalam dari konseli. Contoh psychology.44:123-139
a. Asal usul masalah Daw,G.2008. Increasing self esteem
b. Data diri heri Through art therapy,montreal,
c. Unsur-unsur pokok yang quebec,canada:Research paper.
mendukung konflik Field,l.2001. creating self esteem,a
d. Perasaan heri practical guide to realizing your true
e. Pikiran heri worth vermilon:Imprint of ebuty
4. Penyelesaian masalah press.
5. Hubungan akhir Corey. Gerald. 1988. Teori dan Praktek
6. Tindak lanjut Konseling dan Psikoterapi.
I. DAFTAR PUSTAKA Bandung:Eresco.
Alwisol. 2004. Psikologi kepribadian. Hall. Calvin S. Dan Gardner Lindzay.
Malang:UMM 1993. Teori-Teori Holistik
Borg, james.2009. Bahasa tubuh. (Organismik-Fenomenologis).
Yogyakarta: Think. Yogyakarta: Kanisius.
Branden,N.2001.The psychologi of self Munandir. 1996. Pengantar Bimbingan dan
estreem:A Revolusioner Approach to Konseling di Sekolah. Jakarta:
self Understanding that launced a Departemen Pendidikan
new era in Modern dan Kebudayaan Ditjen Dikti P2TA.
psychology(computer Prayitno. 2004. Seri Kegiatan Pendukung
file)Boulde.CO:Netlibrary Konseling. Padang: Jurusan BK FIP
Burn,R,B(1993).Konsep Diri:Teori, UNP.
pengukuran perkembangan dan Buku III : Pelayanan Bimbingan dan
perilaku,Alih bahasa oleh Konseling Sekolah Menengah
Eddy.jakarta:Arcan. Umum (SMU). Jakarta: Penebar
Capuzzi,D,& Gross R.D,2007. Caunseling Aksara.
and psychotherapy,theories and

91

Anda mungkin juga menyukai