Anda di halaman 1dari 29

LAPORAN KOMPREHENSIF

ASUHAN KEBIDANAN INTRANATAL CARE FISIOLOGIS DAN BBL


PADA NY”I” UMUR 40 TAHUN DI RSUD KOTA MAKASSAR

Disusun untuk Memenuhi Tugas Praktik Asuhan Kebidanan Holistik pada


Persalinan dan Bayi Baru Lahir

Oleh :

DEWA AYU SUTRA SARI


PO715211221009

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MAKASSAR
JURUSAN KEBIDANAN PROGRAM STUDI
PENDIDIKAN PROFESI BIDAN
2022
HALAMAN PENGESAHAN

LAPORAN KOMPREHENSIF
ASUHAN KEBIDANAN INTRANATAL CARE FISIOLOGIS DAN BBL
PADA NY ”I” UMUR 40 TAHUN DI RSUD KOTA MAKASSAR

Oleh:
DEWA AYU SUTRA SARI
PO715211221009

Menyetujui,

Pembimbing Institusi

Hastuti Husain, SST, M.Keb


NIP.198211162005012001 (.......................................)

Pembimbing Lahan

Costansia Pasassung, S.ST


NIP. 197104251993022001

(.......................................)

Mengetahui,
Ketua Program Studi Pendidikan Profesi Bidan

Hj.Sitti Mukarramah,SST.,M.Keb
NIP.198004302003122002

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis haturkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
berkah dan rahmat-Nya sehingga dapat menyelesaikan Laporan Komprehensif ini.
Penulis laporan ini dilakuan dalam rangka memenuhi tugas Praktik Asuhan
Kebidanan Holistik Persalinan dan BBL. Dalam penulisan laporan pendahuluan
ini penulis banyak menemukan kesulitan dan yang disebabkan oleh kurangnya
ilmu pengetahuan. Laporan ini terwujud atas bimbingan dan pengarahan ibu
Hastuti Husain, SST, M.Keb Selaku Dosen Pembimbing Institusi dan Bidan
Costansia Pasassung, S.ST Selaku Pembimbing Lahan Praktik dan juga bantuan
dari berbagai pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu dan pada
kesempatan ini penulis mengucapkan ucapan terimakasih kepada:
1. Hj. Suriani B, SKM, M.Sc Selaku Ketua Jurusan Kebidanan Poltekkes
Kemenkes Makassar
2. Sitti Mukarramah, SST, M.Keb Selaku Ketua Program Studi Pendidkan
Prodi Profesi Bidan Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Makassar

Makassar, November 2022

Penyusun

ii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL...........................................................................................
HALAMAN PENGESAHAN............................................................................i
KATA PENGANTAR.......................................................................................ii
DAFTAR ISI.....................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang...................................................................................1
B. Tujuan................................................................................................2
C. Ruang Lingkup..................................................................................2
D. Manfaat..............................................................................................3
BAB II KAJIAN KASUS DAN TEORI
A. Kajian Masalah Kasus.......................................................................4
B. Kajian Teori.......................................................................................5
BAB III PEMBAHASAN
A. Pengkajian........................................................................................14
B. Analisis.............................................................................................15
C. Penatalaksanaan................................................................................15
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan.......................................................................................16
B. Saran.................................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................
LAMPIRAN........................................................................................................

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Persalinan adalah suatu proses pengeluaran hasil konsepsi (janin dan uri)
yang dapat hidup ke dunia luar rahim melalui jalan lahir atau jalan lain
(Diana, 2019). Persalinan merupakan proses membuka dan menipisnya
serviks sehingga janin dapat turun ke jalan lahir. Persalinan dan kelahiran
normal merupakan proses pengeluaran janin yang terjadi pada kehamilan
cukup bulan (37-42 minggu) dengan adanya kontraksi rahim pada ibu.
Prosedur lahirnya bayi dan plasenta dari rahim melalui proses dimulai dengan
terdapat kontraksi uterus yang menimbulkan terjadinya dilatasi serviks atau
pelebaran mulut rahim ( irawati dkk 2019).
Persalinan merupakan hal yang paling di tunggu-tunggu oleh para ibu
hamil, sebyah waktu yang sangat menyenangkan, namun disisi lain
merupakan hal yang mendebarkan, tetapi persalinan juga disertai rasa nyeri
yang membuat kebahagiaan yang didambakan diliputi rasa takut dan cemas.
Beberapa penelitian menunjukan bahwa pada masyarakat primitive
mengalami persalinan yang lebih lama dan nyeri, sedangkan masyarakat yang
telah maju bersalin tanpa rasa nyeri dan sebagian besar (90%) persalinan
disertai rasa nyeri (Marsila and tresnayanti 2021)
Banyak kemungkinan yang dapat terjadi saat proses persalinan normal
yang mana disebut komplikasi ketika persalinan. Komplikasi ini dapat
menyebabkan ibu beserta janinnya menjadi terancam, hal ini disebabkan
langsung oleh adanya gangguan selama proses persalinan seperti persalinan
preterm, kehamian lebih bulan, adanya posisi yang abnormal, kehamilan
ganda, distosia bahu, adanya presentasi yang abnormal, KPD, preeklamsia
serta eklamsia yang mana menjadi faktor tingginya angka kematian ibu serta
kematian bayi (Yuniarty dkk, 2021)
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperkirakan angka kejadian
kematian ibu di dunia dalam kurun waktu 25 tahun yaitu tahun 1990 sampai

1
dengan 2015 mencapai 10,7 juta wanita meninggal dunia saat persalinan.
Menurut Kementrian Kesehatan Republik Indonesia tahun 2019, angka
kematian ibu melahirkan pada tahun 2018/2019 berada di angka 305 per
1.000 kelahiran hidup. Penyebab langsung kematian ibu yaitu 28% karena
perdarahan, Eklamsia 24%, Komplikasi puerperium 8%, abortus 5%, partus
eklamsia 24%, trauma obsetrik 3%, dan lainnya 1%. Menurut Profil
Kesehatan Sulawesi Selatan Jumlah Kematian Ibu di Sulawesi Selatan tahun
2016 yang dilapor menjadi 153 orang atau 103 per 100.000 kelahiran hidup,
yang terdiri atas kematian iby hamil 47 orang, kematian ibu bersalin 44
orang, kematian ibu nifas 63 orang. Adapun kematian ibu menurut umur yaitu
<20 tahun sebanyak 7 orang, umur 20-34 tahun sebanyak 101 orang dan >35
tahun sebanyak 45 orang (Yuniarty dkk, 2021).
B. Tujuan
1. Tujuan umum
Untuk menerapkan asuhan kebidanan pada persalinan normal
2. Tujuan khusus
a. Mampu melakukan pengumpulan data dasar secara subyektif dan
obyektif pada persalinan normal
b. Menginterpretasikan data klien meliputi diagnose, masalah, dan
kebutuhan khusus pada persalinan normal
c. Merumuskan diagnosa potensial dan antisipasi yang harus dilakukan
bidan pada persalinan normal
d. Menyusun rencana tindakan pada persalinan normal
C. Ruang Lingkup
1. Ruang lingkup materi
Materi ini adalah lingkup persalinan fisiologi
2. Ruang lingkup responden
Responden dalam kajian ini yaitu ibu dengan persalinan fisiologi
3. Ruang Lingkup Waktu
Studi kasus asuhan kebidanan ini dilakukan tanggal 15 Oktober 2022

2
4. Ruang lingkup tempat
Kajian ini dilaksanakan di RSUD Kota Makassar
D. Manfaat
1. Bagi profesi bidan
Kajian ini diharapkan dapat menjadi bahan masukan dan panduan bagi
tenaga kesehatan bidan dalam memberikan asuhan kebidanan serta
meningkatkan profesionalisme tenaga kesehatan dalam melakukan
tindakan.
2. Bagi mahasiswa
Kajian ini dapat menjadikan sumber informasi dan bahan bacaan untuk
meningkatkan pengetahuan tentang asuhan kebidanan terkait kala I fase
laten memanjang.
3. Bagi klien dan masyarakat
Kajian ini dapat menambah wawasan dan pengetahuan ibu tentang
persalinan normal dan bagaimana proses persalinan itu terjadi

3
BAB II
KAJIAN KASUS DAN TEORI

A. Kajian Masalah Kasus


Persalinan merupakan proses membuka dan menipisnya serviks sehingga
janin dapat turun ke jalan lahir. Persalinan dan kelahiran normal merupakan
proses pengeluaran janin yang terjadi pada kehamilan cukup bulan (37-42
minggu) dengan adanya kontraksi rahim pada ibu.
Persalinan dimulai dari Kala I yaitu merupakan fase dimana serviks
membuka sampai terjadi pembukaan 10 cm, kala I disebut juga kala
pembukaan. Proses membukanya serviks sebagai akibat his dibagi dalam dua
fase yaitu fase laten dan fase aktif. Fase laten adalah periode waktu dari awal
persalinan hingga ke titik ketika pembukaan mulai berjalan secara progresif,
yang umumnya dimulai sejak kontraksi mulai muncul hingga pembukaan 3
cm sampai 4 cm. Selama fase laten bagian presentasi mengalami penurunan
sedikit demi sedikit berlangsung 7-8 jam sedangkan Fase aktif biasanya
dimulai sejak ibu mengalami kontraksi teratur dan maju dari sekitar
pembukaan 4 cm sampai pembukaan serviks sempurna (10cm).
Ny “I” G3P2A0 datang ke Rumah sakit pada tanggal 25 Oktober pukul
04.20 Wita dengan keluhan sakit perut tembus belakang disertai pelepasan
lendir sejak pukul 23.00 Wita. Pada pukul 04.30 Wita yaitu TD: 126/86
mmHg, Nadi 92 x/i, suhu 36 oc, Pernapasan 22 x/i, DJJ 148 x/i, TFU 32 cm,
LP 102 cm dan TBJ 3264 gram, kemudian dilakukan pemeriksaan dalam yaitu
vulva dan vagina normal, porsio tebal, pembukaan 2 cm, ketuban utuh,
presentasi, kepala UUK kiri depan, penurunan hodge I, tidak ada
penumbungan, molase 0, kesan panggul normal, pelepasan lendir dan darah
dan his 1 x 10 (10-15 detik)
Pada pukul 07.30 Wita dilakukan pemeriksaan dalam kembali, hasil
pemeriksaan dalam didapatkan pembukaan 6 cm, portio tebal,ketuban utuh
kepala hodge II his 3 x dalam 10 menit durasi 40-45 detik. Ibu disarankan
untuk baring miring ke kiri dan menarik nafas dalam saat terjadi kontraksi

4
sebagai relaksasi untuk mengurangi nyeri panggul dan menahan ibu agar tidak
mengedan sebelum waktunya. Pemantauan terus dilakukan hingga Pada pukul
11.00 dilakukan pemeriksaan dalam dengan indikasi Ny “I” merasa ingin BAB
dan tidak dapat menahan perasaan ingin mengedan, dan hasil yang didapatkan
yaitu pembukaan 10 cm, porsio melesap, ketuban (-) kepala hodge IV. Pukul
11:15 partus aterm, posisi belakang kepala, bayi lahir segera menangis, jenis
kelamin: laki:laki, A/S: 8/10, BB:3530 gr dan PB: 50 cm
Berdasarkan teori dan kasus tersebut dapat disimpulkan proses persalinan
pada Ny “I” berlangsung normal dan teknik relaksasi dengan menarik nafas
dalam memberikan efek untuk meringankan rasa sakit pada sekitar panggul
saat ada kontraksi pada kala I fase aktif, namun tidak memberikan efek pada
saat pembukaan lengkap.
B. Kajian Teori
1. Definisi Persalinan
Dalam pengertian sehari-hari persalinan sering diartikan
serangkaian kejadian pengeluaran bayi yang sudah cukup bulan, disusul
dengan pengeluaran plasenta dan selaput janin dari tubuh ibu melalui
jalan lahir atau melalui jalan lain, berlangsung dengan bantuan atau tanpa
(kekuatan ibu sendiri) (Kurnianum 2018)
Persalinan normal merupakan proses pengeluaran janin melalui
vagina yang terjadi pada kehamilan cukup bulan yakni 37-42 minggu,
lahir spontan dengan presentasi belakang kepala yang berlangsng dalam
18 jam tanpa komplikasi baik ibu maupun janin dalam kandungannya.
Ada beberapa factor yang memengaruhi ibu dapat melakukan persalinan
normal yaitu power (kekuatan/tenaga ibu), passenger (janin dan
plasenta), passage (jalan lahir), psikologi ibu dan penolong (Tanjung et
al. 2022)
2. Etiologi Persalinan
Sebab terjadinya persalinan sampai kini masih merupakan teori-
teori yang kompleks, factor-faktor humoral, pengaruh prostaglandin,
struktur uterus, sirkulasi uterus, pengaruh syaraf dan nutrisi disebut

5
sebagai factor-faktor yang mengakibatkan persalinan mulai. Menurut
Manuaba mulai dan berlangsungan persalinan, antara lain:
a. Teori penurunan hormone
Penurunan kadar hormone estrogen dan progesterone yang terjadi
kira-kira 1-2 minggu sebelum partus dimulai. Progesterone bekerja
sebagai penenang bagi otot-otot uterus dan akan menyebabkan
kekejangan pembuluhan darah sehingga timbul his bila kadar
progestoren turun
b. Teori plasenta menjadi tua
Villi korialis mengalami perubahan-perubahan, sehingga kadar
estrogen dan progesterone menurun yang menyebabkan kekejangan
pembuluh darah, hal ini akan menimbulkan kontraksi rahim.
c. Teori berkurangnnya nutrisi pada janin
Jika nutrisi pada janin berkurang maka hasil konsepsi akan segera
dikeluarkan.
d. Teori distensi rahim
Keadaan uterus yang terus menerus membesar dan menjadi tegang
menyebabkan iskemia otot-otot uterus. Hal ini mungkin merupakan
factor yang dapat mengganggu sirkulasi uteroplasenter sehingga
plasenta menjadi degenerasi
e. Teori iritasi mekanik
Tekanan pada ganglio servikale dari pleksus frankenhauser yang
terletak di belakang serviks. Bila ganglio ini tertekan, kontraksi
uterus akan timbul
f. Induksi partus
Partus dapat timbul dengan jalan:
a. Gagang laminaria: beberapa laminaria di masukan ke dalam
kanalis servikalis dengan tujuan merangsang pleksus
frankenhauser
b. Amniotomi: Pemecahan ketuban

6
c. Oksitosin drips: pemberian oksitosin menurut tetesan infuse
(Raudhah 2020)
3. Patofisiologi Persalinan
Untuk menentukan pecahnya ketuban ditentukan dengan kertas
lakmus. Pemeriksaan pH dalam ketuban adalah asam, dilihat apakah
memang air ketuban keluar dari kanatis serviks dan adalah bagian yang
pecah. Pengaruh terhadap ibu karena jalan janin terbuka dapat terjadi
infeksi intarporal. Peritoritis dan dry labour. Ibu akan merasa lelah, suhu
naik dan tampak gejala infeksi intrauterine lebih dahulu sebelum gejala
pada ibu dirasakan. Jadi akan meninggikan mortalitas dan morbiditas
perinatal, setelah setengah jam ketuban pecah tidak terjadi persalinan
spontan (partus lama) maka persalinan di induksi. Persalinan dibagi
menjadi 4 kala yaitu:
a. Kala I dimulai dari pada saat persalinan sampai pembukaan lengkap
(10 cm). Proses ini terbagi menjadi dua fase. Fase laten (8 jam)
serviks membuka sampai 5 cm dan fase aktif (7 jam) serviks
membuka dari 3 sampai 10 cm kontraksi lebih kuat dan sering
selama fase aktif
b. Kala II dimulai dari pembukaan lengkap (10 cm) sampai bayi lahir,
proses ini biasanya berlangsung 2 jam pada primi dan 1 jam pada
multi
c. Kala III dimulai segera setelah bayi lahir sampai lahirnya plasenta
yang berlangsung tidak lebih dari 30 menit.
d. Kala IV dimulai dari lahirnya plasenta sampai 2 jam pertama post
partum.
(Dwi 2018)
4. Tanda dan gejala Persalinan
a. Kontraksi (His)
Ibu merasa nyeri perut sering teratur dengan nyeri dijalarkan dari
pinggang ke paha. Hal ini disebabkan karena pengaruh hormone

7
oksitosin yang secara fisiologis membantu dalam proses pengeluaran
janin
Ada 2 macam kontraksi, yang pertama kontraksi palsu dan kontraksi
yang sebenarnya. Pada kontraksi palsu berlangsung sebentar, tidak
terlalu sering dan tidak teratur, semakin lama tidak ada peningkatan
kekuatan kontraksi. Sedangkan kontraksi yang sebenarnya bila ibu
merasakan kenceng-kenceng makin sering, waktunya makin lama,
dan makin kuat terasa, disertai mules atau nyeri seperti kram perut.
Perut bumil juga merasa kencang.
b. Pembukaan serviks
Biasanya pada ibu hamil dengan kehamilan pertama, terjadi
pembukaan ini disertai nyeri perut. Sedangkan pada kehamian anak
kedua dan selanjutnya, pembukaan biasanya tanpa diiringi nyeri.
Rasa nyeri karena adanya tekanan panggung saat kepala janin turun
kearea tulang panggul sebagai akibat melunaknya rahim. Untuk
memastikan telah terjadi pembukaan, tenaga medis biasanya akan
melakukan pemeriksaan dalam (vagina toucher).
c. Pecahnya ketuban dan keluarnya bloody show
Dalam bahasa medis disebut bloody show karena lender ini
bercampur darah. Itu terjadi karena pada saat menjelang persalinan
terjadi perlunakan, pelebaran, dan penipisan mulut rahim. Menjelang
persalinan terlihat lender yang bercampur darah yang ada di leher
rahim tersebut akan keluar sebagai akibat terpisahnya membrane
selaput yang mengelilingi janin dan cairan ketuban mulai memisah
dari dinding rahim.
Tanda selanjutnya pecahnya ketuban, keluarnya cairan ketuban dari
jalan lahir ini biasanya terjadi secara normal, namun bias juga karena
ibu hamil mengalami trauma, infeksi, atau bagian ketuban tipis
(locus minoris) berlubang dan pecah. Setelah ketuban pecah ibu akan
mengalamo nyeri atau kontraksi yang lebih intensif.

8
Terjadinya pecah ketuban merupakan tanda terhubungnnya dengan
dunia luar dan membuka potensi kuman/bakteri untuk masuk.
Karena itulah harus segera dilakukan penanganan dan dalam waktu
kurang dari 24 jam bayi harus lahir apabila belum lahir dalam waktu
tersebut maka dilakukan penanganan selanjutnya misalnya Caesar
(Yulizawati et al. 2019)

5. Penatalaksanaan persalinan normal

a. Penataalaksanaan kala I
1. Memberikan dukungan dan suasana yang menyenangkan bagi pasien
2. Memberikan informasi mengenai jalannya persalinan
3. Memantau DJJ setiap 30 menit
4. Memantau pembukaan setiap 4 jam
5. Memantau tanda-tanda vital dan keadaan umum ibu
b. Penatalaksanaan kala II
1. Melihat anda dan gejala kala II
- Ibu mempunyai dorongan ingin meneran
- Ibu merasakan tekanan yang semakin meningkat pada anus
- Perineum menonjol
- Vulva dan sfingter ani membuka
2. Pastikan semua perlengkapan siap digunakan termasuk patahkan
ampul oksitosin, masukkan tabung suntik ke dalam bak partus,
letakkan nierbeken di depan vulva
3. Pakai celemek
4. Lepaskan perhiasan, cuci tangan di bawah air mengalir
menggunakan sabun, keringkan dengan handuk pribadi
5. Buka partus set, pakai sarung tangan kanan
6. Hisap oksitosin ke dalam tabung suntik, aspirasi, tutup dengan satu
tangan, letakkan dalam partus set, pakai sarung tangan kiri

9
7. Lakukan vulva hygiene menggunakan 4 kapas, kapas pertama dari
atas ke bawah, buang sampah di tempat sampah basah, kapas kedua
terjauh dari penolong, terdekat dari penolong, perineum dan anus.
8. Lakukan pemeriksaan dalam. Jari telunjuk dan ibu jari tangan kiri
membuka labia, masukkan jari tengah disusul jari telunjuk tangan
kanan. Pastikan pembukaan lengkap, bila ketuban positif lakukan
amniotomi, ambil stengah kocher dengan menggunakan tangan kiri,
masukkan diantara jari telunjuk dan jari tengah, gores selaput
ketuban diakhir kontraksi. Keluarkan jari perlahan, buang air
ketuban dalam tempat placenta.
9. Celup kedua tangan dalam larutan clorin 0,5%, buka sarung tangan
secara terbalik. Tutup bak partus
10. Periksa DJJ dengan doppler/leneck sesuai arah pungggung janin.
Dengan posisi muka melihat ke arah kaki ibu, letakkan leneck di atas
perut ibu tangan kiri meraba nadi ibu, tangan kanan memegang jam,
hitung selama 1 menit penuh, pastikan DJJ berada pada
120-160x/menit
11. Menjelaskan pada ibu bahwa pembukaan telah lengkap dan ibu
akan segera melahirnkan
12. Beritahu keluarga untuk membantu memposisikan ibu
13. Menjelaskan cara mengedan yang benar saat ada his, dan
beristirahat saat tidak ada his
14. Menjelaskan pada ibu jika ingin merubah posisi ibu boleh miring
ke kiri, boleh berjongkok, dan boleh merangkak
15. Kepala nampak di depan vulva dengan diameter 5-6 cm, letakkan
handuk di atas perut ibu.
16. Pasang alas bokong
17. Buka partus set
18. Pakai sarung tangan
19. Terus pimpin dan puji ibu, saat suboksiput berada di bawah
simphisys sebagai hipomoghlion, tangan kanan menyokong

10
perineum, tangan kiri menahan puncak kepala agar tidak terjadi
defleksi terlalu cepat.
20. Pastikan tidak ada lilitan tali pusat.
21. Tunggu kepala melakukan putaran paksi luar secara sempurna
22. Letakkan kedua tngan biparietal terhadap kepala bayi. Tarik ke
bawah sampai bahu anterior lahir, tarik ke atas sampai bahu
posterior lahir
23. Pindahkan tangan kanan untuk menyangga kepala, leher dan bahu
24. Tangan kiri menyusuri badan bayi, prinsip jempol ke arah dada
c. Penatalaksanaan Kala III
25. Nilai bayi : gerak, tangis dan warna kulit
26. Letakkan bayi di atas perut ibu, keringkan dengan handuk, kecuali
kedua telapak tangan.
27. Cek fundus pastikan bayi tunggal
28. “ibu saya akan menyuntikkan obat kepada ibu”
29. Suntik oksitosin 1/3 paha bagian luar (dlm waktu 1 mnt stelah bayi
lahir)
30. Tangan kiri memegang tali pusat dengan tangan membentuk
mangkok, tangan kanan mengambil klem, jepit tali pusat 3cm dari
pusat bayi, lakukan pengurutan 3cm dari klem pertama, jepit
dengan klem kedua
31. Potong tali pusat di antara 2 klem. Ikat tali pusat dengan 2 kali
simpul kunci (mempertemukan kedua buku2 jari)
32. “pak tolong bantu angkat handuknya”. Letakkan bayi dengan posisi
kepala tengkurap lebih rendah di antara kedua payudara ibu.
Biarkan bayi melakukan IMD, selimuti bayi dan ibunya.
33. Pindahkan klem 5 cm di depan vulva
34. Tangan kanan memegang tali pusat dan klem, tangan kiri di atas
simphisys.
35. Perhatikan tanda pelepasan placenta : uterus teraba globuler, tali
pusat bertambah panjang, semburan darah secara tiba-tiba. Saat

11
uterus berkontraksi tangan kiri mendorong korpus ke arah dorso
kranial Tegangkan tali pusat ke arah bawah, jika tali pusat
bertambah panjang pindahkan klem
36. tarik ke bawah sampai sebagian placenta di depan vulva, tarik ke
atas sampai sebagian placenta lahir
37. Saat saat pacenta muncul di introitus vagina, lahirkan placenta
dengan kedua tangan, putar placenta searah jarum jam sampai tali
pusat terpilin.
38. Masase uterus maksimal 15 detik, pastikan uterus berkontraksi
dengan baik
39. Periksa placenta, cek kelengkapan kotiledon dan selaput. Pastikan
tidak ada jaringan placenta atau selaput yang tertinggal, letakkan
placenta dalam tempatnya.
40. Cek kemungkinan laserasi jalan lahir (vagina dan perineum)
dengan cara dep dengan kain kasa, lakukan penjahitan bila laserasi
mengakibatkan perdarahan.
d. Penatalaksaan Kala IV
41. Masase uterus pastikan uterus berkontraksi dengan baik
42. Celup kedua tangan dalam larutan klorin 0,5%, bilas dengan air
DTT keringkan dengan handuk bayi
43. Pastikan kandung kemih kosong
44. Lakukan masase pastikan uterus berkontraksi dengan baik. Ajarkan
ibu/ keluarga melakukan masase “ibu saya ajarkan tangannya
letakkan di perut, ibu rasakan sekarang keras, jika lembek tandanya
bahaya, ibu segera memberitahu saya atau bidan lain”
45. Evaluasi dan estimasi jumlah perdarahan. Pastikan darah yang
lkeluar tidak lebih dari 500 cc
46. Periksa nadi ibu pastikan keadaan umum ibu baik
47. Pantau kembali bayi, pastikan bayi bernafas 40-60x/menit dan suhu
36,5oC-37,5oC
48. Rendam semua alat dalam larutan clorin 0,5% selama 10 menit

12
49. Buang sampah pada tempatnya
50. Bersihkan ibu dari sisa darah dan cairan ketuban dengan air DTT
menggunakan washlap
51. Pakaikan ibu duk (pembalut), celana dalam dan pakaian, bantu ibu
dalam posisi nyaman
52. Dekontaminasi tempat bersalin dengan larutan clorin 0,5% dan
bilas dengan air DTT menggunakan washlap. Bersihkan celemek
dengan larutan clorin 0,5%
53. Celup tangan dalam larutan clorin, buka sarung tangan secara
terbalik
54. Cuci tangan dengan sabun dan air mengalir. Keringkan dengan
handuk pribadi
55. Pakai sarung tangan untuk pemeriksaan fisik bayi. Lipat sarung 1/3
bagian, letakkan di meja periksa. Letakkan bayi di atas meja
pemeriksaan, periksa bayi.
56. Berikan tetes mata dan vitamin K di paha kiri pada 1 jam pertama
57. Satu jam kemudian berikan suntikan imunisasi hepatitis B.
Bungkus bayi dan letakkan bayi di dekat ibu agar sewaktu-waktu
bayi dapat disusui
58. Celup sarung tangan dalam larutan clorin 0,5%, lepaskan celemek
59. Cuci tangan di bawah air mengalir menggunakan sabun, keringkan
dengan handuk pribadi
60. Lengkapi halaman partograf
(Nuri 2020)

6. Peran bidan dalam penanganan ibu bersalin

1. Memberikan informasi, dorongan dan dukungan emosipnal


2. Memantau kemajuan kehamilan dan member saran strategi untuk
membantu persalinan
3. Memantau detak jantung dan tanda-tanda lainnya
4. Memberikan bantuan medis tambahan jika diperlukan

13
BAB III
PEMBAHASAN
A. Pengkajian
Berdasarkan data subyektif yang diperoleh, Ny “I” datang ke rumah sakit
pukul 04.20 Wita dengan keluhan sakit perut tembus belakang dengan sifat
keluhan hilang timbul disertai pelepasan lendir sejak pukul 23.00 Wita. Ny
“I” hamil ketiga dan tidak pernah keguguran, HPHT 25 Januari 2022, tidak
pernah mengalami tanda bahaya selama kehamilan.
Berdasarkan data objektif pada pukul 04.20 Wita yaitu keadaan umum
ibu baik, kesadaran komposmentis, tanda- tanda vital dalam batas normal yaitu
tekanan darah 126/86 mmHg, nadi 92 x/i, suhu 36 oc, pernapasan 22 x/i, , DJJ
146x/i, HTP tanggal 1 November 2022. Pemeriksaan fisik kulit kepala bersih,
rambut tidak rontok, tidak ada nyeri tekan, ekspresi wajah tampak meringis
pada saat his, konjungtiva merah muda, sklera putih, tidak ada pembesaran
kelenjar tiroid, kelenjar limfe dan vena jugularis, putting susu terbentuk,
terdapat kolostrum, terdapat hiperpigmentasi kulit aerola, dan tidak ada nyeri
tekan, terdapat linea nigra, tidak terdapat luka bekas operasi, tonus otot perut
tampak tegang, TFU 32 cm, LP 102 cm, PUKA, kepala, BDP (Bergerak Dalam
Panggul), DJJ terdengar jelas, kuat, dan teratur pada kuadran kanan perut ibu
dengan frekuensi 146 x/menit, TBJ 3.264gr. Pemeriksaan dalam (VT), vulva
dan vagina normal, porsio tebal, pembukaan 2 cm, ketuban utuh, penurunan
hodge I, kesan panggul normal, pelepasan lendir dan darah. Tidak ada verises
dan simetris kiri dan kanan, refleks patella kanan dan kiri positif.
Pada pukul 07.30 Wita dilakukan pemeriksaan dalam kembali, hasil
pemeriksaan dalam didapatkan pembukaan 6 cm, portio tebal, his 3 x dalam
10 menit durasi 40-45 detik, pada pukul 11.00 dilakukan pemeriksaan dalam
dengan indikasi Ny “I” merasa ingin BAB dan tidak dapat menahan perasaan
ingin mengedan, dan hasil yang didapatkan yaitu pembukaan 10 cm, porsio
melesap, ketuban (-) kepala hodgeIV. Pukul 11:15 partus aterm, posisi belakang
kepala, bayi lahir segera menangis, jenis kelamin: laki:laki, A/S: 8/10,
BB:3530 gr dan PB: 50 cm

14
B. Analisis
Persalinan normal merupakan proses pengeluaran janin melalui vagina
yang terjadi pada kehamilan cukup bulan yakni 37-42 minggu, lahir spontan
dengan presentasi belakang kepala yang berlangsng dalam 18 jam tanpa
komplikasi baik ibu maupun janin dalam kandungannya. Ada beberapa factor
yang memengaruhi ibu dapat melakukan persalinan normal yaitu power
(kekuatan/tenaga ibu), passenger (janin dan plasenta), passage (jalan lahir),
psikologi ibu dan penolong (Tanjung et al. 2022)
Pada kasus Ny “I”, lama perlangsungan kala I sampai Kala II adaah 11
jam, proses persalinan berlangsung normal dan bayi lahir spontan, PBK,
langsung menangis, dengan jenis kelamin laki-laki, BB:3530, PB: 50 cm dan
A/S: 8/10.
Diagnose yang dapat ditegakkan yaitu Ny “I” G3P2A0 Gestasi 38
Minggu 6 Hari dengan persalinan normal
C. Penatalaksanaan
Penatalaksanaan yang diberikan yaitu menjelaskan hasil Pemeriksaan
pada ibu, Menghadirkan orang yang dianggap penting oleh ibu seperti: suami,
keluarga pasien, memberikan KIE mengenai teknik relaksasi menarik nafas
dalam untuk meringankan nyeri kala I, saat pembukaan lengkap menjelaskan
cara mengedan yang benar, menolong persalinan sesuai dengan APN.
Memberikan asuhan pada bayi baru lahir, melakukan pemeriksaan fisik bayi
dan pengukuran antropometri, membungkus bayi dengan sarung yang bersih
dan kering. Membantu membersihkan ibu dari sisa-sisa darah persalinan
sehingga ibu merasa nyaman dan menganjurkan keluarga untuk memberikan
makanan pada ibu serta ibu mulai mencoba menyusui bayinya

15
BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan
1. Asuhan kebidanan pada Ny “I” dilakukan berdasarkan pengkajian data
dasar dan data obyektif sehingga penanganan yang diberikan sesuai
dengan masalah pasien dan sesuai dengan kewenangan bidan
2. Asuhan kebidanan pada Ny “I” dapat diidentifikasi bahwa Ny “I”
melakukan persalinan normal
3. Asuhan kebidanan pada Ny “I” tidak ada diagnose potensia
4. Asuhan kebidanan pada Ny”I” menyusun rencana yaitu pemberian
asuhan persalinan normal
5. Asuhan kebidanan pada Ny”I” dapat melaksanakan tindakan yaitu telah
melaksanakan tindakan dari pengkajian, assesmen, planning dan
pendokumentasian lengkap
B. Saran
1. Bagi Profesi Bidan
Diharapkan dapat menjadi panduan dan masukan pagi tenaga profesi
bidan dalam memberikan asuhan kebidanan serta meningkatkan
profesinalisme tenaga kesehatan dalam melakukan tindakan sesuai
dengan masalah yang di alami klien.
2. Bagi Mahasiswa
Bagi mahasiswa diharapkan laporan komprehensif ini dapat menjadi
sumber untuk menambah dan memperdalam ilmu pengetahuan tentang
persalinan normal
3. Bagi klien dan masyarakat
Disarankan kepada klien dan masyarakat terutama ibu hamil yang akan
melakukan persalinan hendaknya selalu memperhatikan kebutuhan gizi,
pola istirahat selama masa kehamilannya. Melakukan aktifitas fisik
ringan seperti yoga atau jalan santai dipagi hari.

16
DAFTAR PUSTAKA

Dwi, Ni Made Canistiari. 2018. “Laporan Pendahuluan Keperawatan Maternitas


I Intranatal Care.”

Irawati, I., Mulyani, M., & Arsyad, G.2019, Pengaruh Pemberian Kompres
Hangat Terhadap Penurunan Intensitas Nyeri Ibu Inpartu Kala I Fase Aktif.
Jurnal Bidan Cerdas (JBC), 2(3), 157, https://doi.org/10.33860/jbc.v2i3.218

Kurnianum, Ari. 2016. Asuhan Kebidanan Persalinan Dan Bayi Baru Lahir.
Pertama. Jakarta Selatan: Pusdik SDM Kesehatan.

Marsila, Imelda Diana, and Nina Tresnayanti. 2021. “Pengaruh Teknik Relaksasi
Nafas Dalam Terhadap Intensitas Nyeri Pada Persalinan Kala I Fase Aktif
Di PMB Y Kerawang” 10 (2): 385–93.
https://doi.org/10.36565/jab.v10i2.388.

Nuri, Lulu. 2020. “Penatalaksanaan Persalinan Normal.”

Raudhah. 2020. “LP Persalinan Normal.”

Yulizawati, insani aldina Ayunda, sinta B Lusiana, and Andriani. 2019. Buku Ajar
Asuhan Kebidanan Pada Persalinan. Pertama. Sidoarjo: Indomedika
Pustaka.

Yuniarti, Shafira, Nurhayati, and Linda Hardianti Saputri. 2022. “Studi Kasus
Asuhan Kebidanan Intranatal Pada Ny. R Dengan Persalinan Normal Kala I
Fase Aktif”. Window of Midwifer Journal, 03 (01): 21–31.

LAMPIRAN LAPORAN KOMPREHENSIF


PRODI PENDIDIKAN PROFESI BIDAN
JURUSAN KEBIDANAN POLTEKKES KEMENKES MAKASSAR
Jalan Monumen Emmy Saelan III No.2 Tidung Kelurahan Karunrung,
Makassar

ASUHAN KEBIDANAN INTRANATAL CARE FISIOLOGIS DAN BBL


PADA NY”I” UMUR 40 TAHUN DI RSUD KOTA MAKASSAR

No.Register : 305823
Tanggal Masuk : 25 Oktober 2022, pukul 04.20 WITA
Tanggal Pengkajian : 25 Oktober 2022, pukul 07. 30 WITA
Tanggal partus : 25 Oktober 2022, pukul 11. 15 WITA
Nama Pengkaji : DEWA AYU SUTRA SARI

Identitas Istri / Suami


Nama : Ny. “I” / Tn. “B”
Umur : 40 tahun / 42 tahun
Suku : Makassar / Makassar
Agama : Islam / Islam
Pendidikan : SMA / SMA
Pekerjaan : IRT / Wiraswasta
Alamat : Jl. Hj. Baji gau
Nikah/Lama : 1x /± 18 tahun

1. Pengkajian
Berdasarkan data subyektif yang diperoleh, Ny “I” datang ke rumah sakit
pukul 04.20 Wita dengan keluhan sakit perut tembus belakang dengan sifat
keluhan hilang timbul disertai pelepasan lendir sejak pukul 23.00 Wita. Ny “I”
hamil ketiga tidak pernah keguguran, HPHT 25 Januari 2022, tidak pernah
mengalami tanda bahaya selama kehamilan.
Berdasarkan data objektif pada pukul 07.30 Wita yaitu keadaan umum
ibu baik, kesadaran komposmentis, tanda- tanda vital dalam batas normal yaitu
tekanan darah 110/70 mmHg, nadi 86 x/i, suhu 36,7oc, pernapasan 20 x/i, HTP
tanggal 1 November 2022. Pemeriksaan fisik kulit kepala bersih, rambut tidak
rontok, tidak ada nyeri tekan, ekspresi wajah tampak meringis pada saat his,
konjungtiva merah muda, sklera putih, tidak ada pembesaran kelenjar tiroid,
kelenjar limfe dan vena jugularis, putting susu terbentuk, terdapat kolostrum,
terdapat hiperpigmentasi kulit aerola, dan tidak ada nyeri tekan, terdapat linea
nigra, tidak terdapat luka bekas operasi, tonus otot perut tampak tegang, TFU
32 cm, LP 102 cm, PUKA, kepala, BDP (Bergerak Dalam Panggul), DJJ
terdengar jelas, kuat, dan teratur pada kuadran kanan perut ibu dengan
frekuensi 132 x/menit, TBJ 3.264gr. Pemeriksaan dalam (VT), pukul 07.30,
vulva dan vagina normal, porsio tebal, pembukaan 6 cm, ketuban utuh,
penurunan hodge I, kesan panggul normal, pelepasan lendir dan darah. Tidak
ada verises dan simetris kiri dan kanan, refleks patella kanan dan kiri positif.
2. Perumusan diagnosa / masalah aktual
G3P2A0, gestasi 38 minggu 6 hari, inpartu kala I fase aktif, keadaan ibu
dan janin baik.
3. Perumusan masalah/diagnose potensial
Tidak ada diagnose potensial
4. Tindakan segera/kolaborasi
Konsultasi dengan dokter obgyn mengenai hasil pemeriksaan
5. Perencanaan
Perencanaan yang dilakukan pada Ny “I” yaitu beritahu klien hasil
pemeriksaan dan tindakan yang akan dilakukan, beri support ibu agar
semangat menjalani proses persalinannya, bersihkan daerah vulva dang anti
sarung klien, observasi kemajuan persalinan, keadaan janin dan ibu sesuai
dengan partograf, observasi tanda-tanda vital dan lakukan pemeriksaan dalam
setiap 4 jam atau ada indikasi, ajarkan teknik relaksasi nafas dalam untuk
mengurangi nyeri anjurkan ibu untuk posisi miring ke kiri, anjurkan ibu untuk
makan minum yang manis agar ibu ada tenaga untuk proses persalinan serta
fasilitasi kebutuhan minum dan eliminasi b.a.k
6. Penatalaksanaan
Penatalaksanaan yang dilakukan pada tanggal 25 Oktober 2022, pukul
07.30 yaitu memberitahu klien hasil pemeriksaan dan tindakan yang akan
dilakukan, memberi support ibu agar semangat menjalani proses persalinan,
membersihkan daerah vulva dan mengganti sarung klien, mengobservasi his
setiap 30 menit selama 10 menit pada fase aktif, DJJ dan nadi selama 1 menit
setiap 30 menit, menilai kemajuan persalinan, keadaan janin dan ibu
menggunakan partograf, mengajarkan teknik relaksasi menarik nafas dalam
untuk mengurangi rasa nyeri, mempersilahkan ibu untuk memilih posisi yang
aman dan nyaman, menganjurkan ibu untuk makan minum yang manis agar
ibu ada tenaga untuk proses persalinan serta memfasilitasi kebutuhan minum
dan eliminasi b.a.k.
7. Evaluasi
Berdasarkan penatalaksanaan yang telah diberikan, klien mengerti akan
keadaanya dan bersedia mengikuti nasehat bidan,hasil monitoring kemajuan
persalinan tercatat dalam partograf,klien melakukan teknik relaksasi menarik
nafas dalam saat terjadi kontraksi. pukul 11.00 Wita klien merasakan his
bertambah kuat dan ingin meneran, posisi dorsal recumbent, vulva membuka,
perineum menonjol, pembukaan 10 cm, ketuban pecah jernih, UUK di bawah
simfisis,Hodge IV tidak ada penumbungan, pelepasan lendir dan darah.
Kontraksi uterus kuat dan teratur.
8. Pendokumentasian
Tanggal dan Catatan Perkembangan (SOAP)
jam
25-10-2022 S: Nyeri perut tembus kebelakang disertai pelepasan
07.30 Wita lendir dan darah dari jalan
Kala I O:Keadaan umum ibu baik, kesadaran komposmentis,
tanda- tanda vital dalam batas normal yaitu tekanan
darah 110/70 mmHg, nadi 86 x/i, suhu 36,7 oc,
pernapasan 16 x/i, , DJJ 132 x/i,. Pemeriksaan fisik
TFU 32 cm, LP 102 cm dan TBJ 3264 gram,
kemudian dilakukan pemeriksaan dalam yaitu vulva
dan vagina normal, porsio tebal pembukaan 6 cm,
ketuban utuh, penurunan hodge II, kesan panggul
normal, pelepasan lendir dan darah dan his 3 x dalam
10 menit durasi 40-45 detik.
A:G2P1A0, aterm, janin tunggal hidup, inpartu kala I
fase aktif
P:
 Menyampaikan hasil pemeriksaan kemajuan
persalinan dan memberitahu kondisi ibu dan
janinnya serta memantau perkembangan TTV,
DJJ, dan Hisnya.
 Mengajarkan ibu relaksasi nafas dalam untuk
mengurangi perasaan nyeri
 Menganjurkan suami atau keluarga untuk
memberikan ibu minum untuk menambah tenaga
ibu agar tetap kuat dan tidak terlalu lemas saat
persalinan.
 Mempersiapkan alat-alat dan perlengkapan ibu
dan bayi untuk proses persalinan nanti
 Melakukan observasi dan memantau kemajuan
persalinan
25-10-2022 S: Ibu merasa sakit perut tembus belakang semakin sering
11.00 Wita dan kuat, ibu ingin meneran
Kala II O:Keadaan umum ibu baik, kesadaran komposmentis,
pembukaan 10 cm, porsio melesap, ketuban (-) kepala
hodgeIV, pelepasan lendir darah dan air ketuban
A:Keadaan ibu dan janin baik, Inpartu kala II
P:
 Menngajarkan cara meneran yang efektif
 Menolong persalinan dengan APN (kepala, bahu,
badan), pukul 11. 15 Wita bayi lahir spontan, jenis
kelamin laki-laki, segera menangis, bergerak aktif,
warna kulit kemerahan, BB:3530gr, PB:50 cm,
A/S:8/10
 Klem dan gunting tali pusat bayi
 Meletakkan bayi ke atas dada ibu (IMD)
S: nyeri perut bagian bawah
25-10-2022 O:keadaan umum ibu baik, kontraksi uterus baik
11. 15 Wita A:Inpartu Kala III
Kala III P:
 Cek TFU untuk memastikan janin tunggal
 Lakukan penyuntikan oksitosin 10 iu/im
 Melihat tanda-tanda pelepasan plasenta yaitu tali pusat
bertambah panjang, semburan darah tiba-tiba dan
uterus teraba globuler. Pukul 11:20 plasenta lahir
kesan lengkap
 Melakukan masase uterus searah jarum jam selama 15
detik
 Cek laserasi jalan lahir (rupture perineum Tk II),
lakukan penjahitan laserasi

25-10-2022 S: Klien merasa lelah, senang dengan kehadiran bayinya


11. 25 Wita O: keadaan ibu baik, kontraksi uterus baik
Kala IV A: P3A0 + Kala IV
P:
 Mengobservasi TTV, TFU, kontraksi uterus,
kandung kemih dan perdarahan berdasarkan lembar
belakang partograf.
 Memantau keadaan umum
 Mengajarkan ibu dan keluarga mengenai masase
uterus
 Membersihkan daerah genetalia ibu dan mengganti
sarung basah
 Merapikan ibu dan memberikan nutrisi
25-10-2022 S: bayi lahir langsung menangis, tanggal lahir 25 Oktober
11.35 Wita 2022, pukul 11:15 WITA
Bayi O: Ku Baik, Pengukuran antropometri, BB:3.530 gr, PB:
50 cm, LK: 36 cm, LD: 34 cm, LP: 33 cm, A/S:8/10,
jenis kelamin laki-laki, tidak ada caput, jari-jari tangan
dan kaki lengkap, tali pusat segar, BAB/BAK: +/+
A: bayi cukup bulan, sesuai masa Kehamilan, spontan
P:
 Memasang gelang identitas pada bayi
 Mengobservasi keadaan umum bayi
 Injeksi Vit K pada paha kiri bayi secara IM
 Memberikan tetes mata

Anda mungkin juga menyukai