Tugas Tutorial 1 PDGK 4108
Tugas Tutorial 1 PDGK 4108
Silakan bapak/ibu mahasiswa mengerjakan tugas 1 boleh diketik kemudian di upload atau
ditulis tangan difoto diupload di tempat yang suah disediakan
Untuk menentukan nilai kebenaran dari biimplikasi tersebut, kita perlu memeriksa kebenaran kedua
pernyataan:
a. Pernyataan "p membagi habis 21" benar jika 5 dapat membagi habis 21. Dalam hal ini, 5 memang
dapat membagi habis 21 (5 x 4 = 20).
Dengan demikian, kedua pernyataan dalam biimplikasi tersebut benar. Oleh karena itu, nilai kebenaran
dari biimplikasi adalah benar (True).
c. Syarat yang dibutuhkan agar biimplikasi tersebut dapat ditentukan nilai kebenarannya adalah
memastikan kedua pernyataan dalam biimplikasi harus benar secara bersamaan atau salah secara
bersamaan. Dalam contoh ini, kedua pernyataan tersebut benar, sehingga nilai kebenarannya dapat
ditentukan.
2. Modus ponens adalah sebuah bentuk argumen logika yang mengikuti pola:
- Jika P, maka Q.
- P.
- Maka, Q.
Sebagai contoh, mari buat dua buah premis sehingga menjadi sebuah argumen yang memenuhi
ketentuan modus ponens:
Dalam contoh ini, premis pertama adalah pernyataan kondisional yang menyatakan hubungan antara
hujan turun (P) dan jalan akan basah (Q). Premis kedua menyatakan bahwa hujan sedang turun (P).
Kemudian, dengan menerapkan modus ponens, kita dapat menyimpulkan bahwa jalan akan basah (Q).
3. Diberikan dua himpunan A dan B yang saling beririsan, yaitu A dan B memiliki anggota-anggota
yang sama. Pada dua himpunan ini, terdapat beberapa operasi yang mungkin dilakukan, yaitu:
1. Gabungan (union): Operasi ini menghasilkan himpunan yang berisi semua anggota dari A dan B,
termasuk anggota yang berulang. Simbol yang digunakan adalah ∪. Contoh: A ∪ B.
2. Irisan (intersection): Operasi ini menghasilkan himpunan yang berisi anggota yang terdapat dalam A
dan B secara bersamaan. Simbol yang digunakan adalah ∩. Contoh: A ∩ B.
3. Perbedaan (difference): Operasi ini menghasilkan himpunan yang berisi anggota-anggota yang
terdapat dalam A tetapi tidak terdapat dalam B. Simbol yang digunakan adalah \ atau -. Contoh: A \ B
atau A - B.
4. Komplemen (complement): Operasi ini melibatkan satu himpunan utama yang diberikan, yakni
himpunan universal dari A dan B (seluruh elemen yang mungkin ada). Operasi komplemen A,
disimbolkan dengan A', menghasilkan himpunan yang berisi elemen-elemen yang tidak termasuk dalam
A.
Dengan demikian, terdapat empat operasi yang mungkin dilakukan pada dua himpunan A dan B yang
saling beririsan, yaitu gabungan, irisan, perbedaan, dan komplemen.
4. Untuk mencari nilai (f o g)(x), kita perlu menggantikan x pada fungsi f dengan g(x). Jadi, kita akan
menggantikan x pada fungsi f(x) = x^2 + 2x + 1 dengan x - 2.
Untuk mencari nilai (g o f)(x), kita perlu menggantikan x pada fungsi g dengan f(x). Jadi, kita akan
menggantikan x pada fungsi g(x) = x - 2 dengan x^2 + 2x + 1.
Selanjutnya, kita akan mencari nilai (g o f)(3). Kita akan menggantikan x dengan 3 pada fungsi (g o f)
(x) = x^2 + 2x - 1.
5. Untuk membuat tabel penjumlahan bilangan basis 6, kita akan menjumlahkan setiap bilangan dengan
bilangan-bilangan lain dalam basis yang sama.
Untuk membuat tabel perkalian bilangan basis 6, kita akan mengalikan setiap bilangan dengan
bilangan-bilangan lain dalam basis yang sama.
Untuk menentukan apakah operasi penjumlahan bersifat tertutup, kita perlu memeriksa apakah hasil
penjumlahan dua bilangan basis 6 juga merupakan bilangan basis 6. Dalam tabel di atas, hasil
penjumlahan dua bilangan basis 6 tetap dalam basis 6, sehingga operasi penjumlahan bersifat tertutup.
Untuk menentukan apakah operasi perkalian bersifat tertutup, kita perlu memeriksa apakah hasil
perkalian dua bilangan basis 6 juga merupakan bilangan basis 6. Dalam tabel di atas, hasil perkalian
dua bilangan basis 6 tetap dalam basis 6, sehingga operasi perkalian bersifat tertutup.