TA Hikmat Gumelar (1901011810) +romawi
TA Hikmat Gumelar (1901011810) +romawi
TUGAS AKHIR
HIKMAT GUMELAR
NIM. 1901011810
2022
MODERASI BERAGAMA MENURUT PERSPEKTIF KYAI DAN GURU
DI PONDOK PESANTREN PPAI DARUN NAJAH KARANGPLOSO
MALANG
TUGAS AKHIR
persyaratan penyelesaian
Program Sarjana
HIKMAT GUMELAR
NIM. 1901011810
2022
ii
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya :
Nama : Hikmat Gumelar
NIM : 1901011810
Program Studi : Pendidikan Agama Islam
Fakultas : Agama Islam, Universitas KH.A. Wahab Hasbullah
Judul TA : Moderasi Beragama Menurut Perspektif Kyai dan Guru di
Pondok Pesantren PPAI Darun Najah Karangploso Malang
Menyatakan dengan sebenarnya bahwa Tugas Akhir yang saya tulis ini
benar-benar tulisan saya, dan bukan merupakan plagiasi baik sebagian atau
seluruhnya, kecuali sebagai acuan atau kutipan dengan mengikuti tata cara
penulisan karya ilmiah.
Apabila di kemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan Tugas Akhir ini
hasil plagiasi, maka saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan tersebut
sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Materai Rp 10.000,
Hikmat Gumelar
NIM. 1901011810
3
HALAMAN PERSETUJUAN
4
HALAMAN PENGESAHAN
NIM : 1901011810
Mengesahkan, Mengetahui,
Dekan Fakultas Agama Islam Kaprodi Pendidikan Agama Islam
5
ABSTRAK
Gumelar, Hikmat, 2022. “Moderasi Beragama Menurut Perspektif Kyai dan Guru
di Pondok Pesantren PPAI Darun Najah Karangploso Malang”. Tugas Akhir.
Fakultas Agama Islam. Universitas KH. A. Wahab Hasbullah Jombang. Dosen
pembimbing : M. Kriss Yuan, M. Pd.
6
ABSTRACT
Gumelar, Hikmat, 2022. "Religious Moderation According to the Perspective of
Kyai and Teachers at the PPAI Darun Najah Karangploso Malang Islamic
Boarding School". Final Project. Faculty of Islamic Religion. KH University. A.
Wahab Hasbullah Jombang. Supervisor: M. Kriss Yuan, M. Pd..
7
MOTTO
“Boleh jadi kamu membenci sesuatu padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi
pula kamu menyukai sesuatu padahal ia amat buruk bagimu, sesungguhnya allah
maha mengetahui”
(QS. Al-Baqarah : 216)
“You don’t have to be great to start, but you have to start to be great”
(Zig – Ziglar)
“Lakukan hal kecil dengan cinta yang besar agar memperoleh hasil yang
maximal”
(Anonim)
8
KATA PENGANTAR
Puji Syukur Alhamdulillah yang tak terkira kepada Allah SWT yang telah
melimpahkan Rahmat, Taufiq, Inayah dan Hidayah-Nya, sehingga penulis dapat
menyelesaikan penulisan Tugas Akhir dengan judul “Moderasi Beragama
Menurut Perspektif Kyai dan Guru di Pondok Pesantren PPAI Darun Najah
Karangploso Malang”.
Penulisan dan penyusuna Tugas Akhir ini bertujuan untuk memenuhi salah
satu persyaratan dalam rangka menyelesaikan program Sarjana Pendidikan
Agama Islam Universitas KH. A. Wahab Hasbullah sebagai wujud serta
partisipasi penulis dalam mengembangkan dan mengaktualisasi ilmu-ilmu yang
telah penulis peroleh selama di bangku kuliah.
Tiada kata yang dapat penulis ucapkan selain hanya ungkapan terimakasih
yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah memberikan informasi,
inspirasi, dorongan semangat dan revisi. Oleh karena itu, penulis menyampaikan
terimakasih kepada :
1. Untuk diri saya sendiri yang telah berjuang dan bertahan hingga
saat ini dapat menyelesaikan perkulihan.
2. Kedua orang tua tercinta Ibu Ai Rani dan Bapak Yusuf Jahroni
yang senantiasa melimpahkan kasih sayang yang tak ternilai dan
dukungan baik materil maupun spiritual serta Adik saya Ilham
Maulana dan Muhamad Lutfi Syarif Aziz.
3. Bapak Dr. H. Anton Muhibuddin, M.P selaku Rektor Universitas
KH. A. Wahab Hasbullah Jombang.
4. Bapak M. Wafiyul Ahdi, SH., M.Pd.I selaku ketua Dekan Fakultas
Agama Islam Universitas KH. A. Wahab Hasbullah Jombang.
9
5. Bapak Mohammad Saat Ibnu Waqfin, M.Pd selaku Ketua Program
Studi Pendidikan Agama Islam Universitas KH. A. Wahab
Hasbullah Jombang.
6. Bapak Muhammad Kris Yuan, M.Pd Selaku Dosen pembimbing
yang senantiasa memberikan saran, nasehat dan bimbingan yang
sangat berarti bagi penulis untuk menyelesaikan penulisan tugas
akhir ini.
7. K.H. Achmad Muchtar Ghozali selaku pengasuh PPAI Darun
Najah Karangploso Malang yang memberikan didikan serta ilmu
kepada penulis.
8. Kyai Abu Yazid Al-Bustomi selaku Direktur Madrasah Darun
Najah Karangploso Malang yang telah memberikan izin untuk
mengadakan penelitian guna menyusun tugas akhir ini.
9. Bapak, ibu dosen beserta staff karyawan Fakultas Agama Islam
Universitas KH. A. Wahab Hasbullah Jombang yang telah
memberikan pengajaran dan ilmunya kepada penulis serta
membantu penulis dalam melancarkan penyusunan Tugas Akhir
ini.
10. Dewan guru Pondok Pesantren PPAI Darun Najah Karangploso
Malang yang telah memberikan pengajaran dan ilmunya kepada
penulis serta selalu memberikan bimbingan, motivasi dan semangat
dalam melancarkan penyusunan Tugas Akhir ini.
11. Kepada semua teman seperjuangan santri PPAI Darun Najah
Karangploso Malang angkatan 2016 serta semua teman mahasiswa
Universitas KH. A. Wahab Hasbullah Jombang angkatan 2019
yang selama ini selalu memberikan motivasi, bantuan dan
memberikan saran dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini.
12. Terakhir penulis ucapkan kepada berbagai pihak yang tak pernah
putus untuk memberi saya semangat serta motivasi untuk belajar
yang namanya tidak dapat penulis tuliskan satu persatu dalam
Tugas Akhir ini. Mudah-mudahan bernilai ibadah dan
mendapatkan pahala dari Allah SWT amin.
10
Semoga jasa dan budi baik semua pihak yang telah membantu
menyelesaikan Tugas Akhir ini mendapat imbalan yang setimpal dari Allah AWT.
Dalam penyusunan Tugas Akhir ini penulis menyadari bahwa dunia ini
tidak ada yang sempurna, begitu juga dengan penulian Tugas Akhir ini, yang tidak
luput dari kekurangan dan kesalahan. Oleh karena itu, dengan segala ketulusan
dan kerendahan hati penulis sangat mengharapkan saran dan kritikan yang bersifat
konstruktif demi kesempurnaan tugas akhir ini.
Penulis
Hikmat Gumelar
NIM. 190111810
11
DAFTAR ISI
HALAMAN PERSETUJUAN.............................................................................iv
HALAMAN PENGESAHAN................................................................................v
ABSTRAK.............................................................................................................vi
KATA PENGANTAR...........................................................................................ix
DAFTAR ISI........................................................................................................xii
BAB I.......................................................................................................................1
PENDAHULUAN...................................................................................................1
B. Rumusan Masalah.................................................................................3
C. Tujuan Penelitian..................................................................................3
D. Manfaat Penelitian................................................................................3
A. Landasan Teori......................................................................................5
B. Penelitian Terdahulu.............................................................................8
C. Kerangka Berpikir...............................................................................13
BAB III..................................................................................................................14
METODE PENELITIAN....................................................................................14
12
B. Kehadiran Peneliti...............................................................................14
C. Lokasi Penelitian.................................................................................15
D. Sumber Data........................................................................................15
BAB IV..................................................................................................................20
A. Hasil Penelitian...................................................................................20
B. Pembahasan.........................................................................................30
BAB V....................................................................................................................20
PENUTUP.............................................................................................................20
A. Kesimpulan.........................................................................................20
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................22
LAMPIRAN-LAMPIRAN..................................................................................24
13
BAB I
PENDAHULUAN
1
Muhammad Zuhaili, Moderat dalam Islam,(Jakarta : Akbar Media Eka Sarana,2005 hal-1
2
Ibid, hal-25
3
Ibid, hal - V
4
Dede Rosyada, Hukum Islam dan Pranata Sosial,(Jakarta : LP2M UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta, 2017
1
2
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka ada permasalahan yang
perlu dirumuskan, yaitu: Bagaimanakah pandangan moderasi beragama di
Pesantren PPAI Darun Najah Karangploso Malang menurut perspektif Kyai
dan Guru ?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka penelitian ini bertujuan untuk
membahas moderasi beragama menurut perspektif Kyai dan Guru.
D. Manfaat Penelitian
Adapun beberapa manfaat yang diharapkan penulis untuk penelitian ini
antara lain :
4
A. Landasan Teori
Dalam QS. Al Baqarah ayat 143, kata wasatha dalam kosa kata
Bahasa Arab, mengandung beberapa pengertian, yaitu: adalah (keadilan),
khiyar (pilihan terbaik), dan pertengahan.
َو َك ذاِلَك َج َع ْلنآُك ْم ُاَّم ًة َّو َس ًط ا ِّلَت ُك ْو ُنوا ُشَه َد اَء َع َلى الَّن اِس َو َي ُك ْو َن الَّر ُسْو ُل َع َلْي ُك ْم َش ِه ْيدۗا َو َم اَج َع ْلَن ا اْلِقْب َلَة
اّلِتي ُكْن َت َع َلْيهَا ِااّل َع لي َع ِقَب ْي ِۗه َو ِاْن َك اَنْت َلَك ِبَر ًة ِااّل َع َلي اّلِذيَن َه َد ُۗهّللا َو مَا َك اَن ُهّللا ِلُيِض يَع ِاْي َم اَن ُكْۗم ِاَّن َهّللا
)١٤٣ :ِبالّناِس َلَر ُءوٌف َّر ِحْي ٌم ( البقرة.
5
M. Quraish Shihab, Wasathiyyah, Wawasan Islam Tentang Moderasi Beragama,(Tanggerang
Selatan: Lentera Hati, 2020), hal-1
6
Lukman Hakim Saifuddin, Tanya Jawab Moderasi Beragama, (Jakarta:Badan Litbang Diklat
Kementrian Agama RI, 2019), hal-1
7
Ibid, hal-3
5
6
Dalam arti di atas, kata tersebut memiliki dua makna, yaitu selalu
menghindari perilaku atau pernyataan yang ekstrem dan cenderung memilih
jalan tengah. Dari tinjauan Bahasa di atas, moderasi atau moderat secara
umum mengedepankan keseimbangan dalam sikap, moral, dan keyakinan
ketika berinteraksi dengan individu yang lain).
هّللا
َو اْب َت ِغ ِفيَم ا آتَك ُ الَّداَر األِخَر َة َو اَل َت ْن َس َن ِص ْي َبَك ِمَن الُّد ْن َي ا َو َاْح ِس ْن َك َم ا َاْح َس َن ُهّللا اَلْي َك َو َال َت ْب ِغ
) ۷۷ الَفسَاَد ِفي اأْل ْر ِۗض ِاَّن َهّللا اَل ُيِحُّب اْلُم ْف ِس ِدْي َن (سورة القصص
َو َك َذ ِلَك َج َع ْلَن ا ُك ْم ُأَّم ًة َو َس ًط ا ِّلَت ُك ْو ُنوا ُشَه َد اَء َع َلى الّناِس َو َي ُك ُو َن الَّر ُسْو ُل َع َلْي ُك ْم َش ِه ْي ًد ۗا
Nah, kalimat َو َك ذاِلَك َج َع ْلَن ا ُك ْم ُأّم ًة َو َس ًط اdijadikan sebagai titik tolak uraian
tentang “moderasi beragama” dalam pandangan Islam sehingga moderasi
mereka namai wasathiyyah, walau sebenarnya ada istilah-istilah lain yang
juga dari Al-Qur’an yang maknanya dinilai oleh para pakar sejalan dengan
wasathiyyah dan yang itu tidak jarang mereka kemukakan antara lain karena
pengertian kebahasaan tentang wasathiyyah belum mencakup Sebagian
makna yang dikandung hakikat moderasi yang dikehendaki Islam10.
: (أُّي األْد َي اُن أَح ُّب إلى هللا؟ َق اَل: م. ِقْي َل ِلَر ُسْو ِل ِهللا ص: َع ْن ِاْب ِن َعَب اس َر ِض َي هللا َع ْن ه َق اَل
اْلَح َن ِفَي ُة الَس ْم َح ُة
B. Penelitian Terdahulu
Pada bagian ini peneliti mencantumkan berbagai hasil penelitian
terdahulu yang terkait dengan penelitian yang hendak dilakukan, kemudian
membuat ringkasannya.
Kajian yang mempunyai relasi atau keterkaitan dengan kajian ini antara lain :
C. Kerangka Berpikir
BAB III
METODE PENELITIAN
B. Kehadiran Peneliti
Dalam penelitian kualitatif ini kehadiran peneliti di lapangan sangat
dibutuhkan guna memperoleh data sebanyak mungkin dan mencari keabsahan
dari data yang diperoleh, dalam penelitian kualitatif peneliti sendiri atau
dengan bantuan orang lain merupakan alat pengumpul data utama. Dalam
penelitian kualitatif, peneliti berperan serta dalam mengadakan pengamatan
dan mendengarkan secara cermat. Dalam proses pengumpulan data yamg
dilakukan, dengan observasi, dokumentasi dan wawancara, peneliti bertindak
sebagai pengamat partisipan pasif. Maka untuk itu peneliti harus bersikap
11
Rafi Irfanuddin, Implementasi Sikap Moderasi Beragama Pada Santri, (Semarang : IAIN
Salatiga, 2021)
15
C. Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian yang akan dilaksanakan di Pondok Pesantren PPAI
Darun Najah yang berada di Jl. Pesantren No.51, Ngijo, Kec. Karangploso
Kab. Malang Jawa Timur Indonesia. Alasan peneliti melakukan penelitian di
Pondok Pesantren PPAI Darun Najah adalah karena lokasi yang mudah
dijangkau dan juga memperoleh data yang sesuai dengan fokus masalah yang
diajukan.
D. Sumber Data
Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah subjek dari
mana data dapat diperoleh. Sedangkan sumber data kualitatif adalah sumber
data yang disuguhkan dalam betuk dua parameter, yakni sumber data primer
dan sekunder.
1. Data Primer
Data Primer merupakan sumber data penelitian yang diperoleh
langsung dari sumber asli (tidak melalui perantara) dengan
melakukan, observasi, wawancara, dokumentasi dan hasil pengujian
terbaru12. Data-data yang dikumpulkan adalah yang berkaitan dengan
presfektif(pandangan) moderasi beragama menurut Kyai dan Guru di
Pondok Pesantren PPAI Darun Najah. Subjek dari penelitian ini ialah
Kyai dan Guru di Pondok Pesantren PPAI Darun Najah.
2. Data Sekunder
Data sekunder merupakan sumber data penelitian yang diperoleh
peneliti secara tidak langsung melalui media perantara (orang lain).
Data sekunder umumnya berupa bukti, catatan atau laporan yang telah
tersusun dalam arsip (data documenter) yang dipublikasikan dan yang
12
Hardani, Metode Penelitian Kualitatif & Kuantitatif, (Yogyakarta : Pustaka Ilmu Yogyakarta,
2020) hal- 247
16
1. Observasi
Observasi merupakan pengamatan terhadap perilaku seseorang
dalam situasi tertentu14. Peneliti dalam hal ini menggunakan metode
partisipasi pasif, yaitu peneliti datang ke tempat yang diamati.
Observasi yang dilaksanakan peneliti yaitu dengan mengamati serta
meninjau bagaimana aktivitas moderasi beragama yang dilakukan di
Pondok Pesantren PPAI Darun Najah, Kemudian Mendokumentasikan
guna mendapatkan data yang diperlukan dalam penelitian ini.
2. Wawancara
Wawancara adalah percakapan antara dua orang mengenai suatu
objek yang spesifik. Wawancara digunakan sebagai teknik
pengumpulan data apabila peneliti ingin melakukan studi pendahuluan
untuk menemukan permasalahan yang harus diteliti, dan apabila
peneliti ingin mengetahui hal-hal yang lebih mendalam dari responden
dan jumlah respondennya kecil/sedikit.
Dalam hal ini peneliti menggunakan jenis wawancara terstruktur
yang dilakukan pada kyai dan guru/ustadz Pondok Pesantren PPAI
Darun Najah guna mengetahui pandangan moderasi beragama
menurut Kyai, dan guru/ustadz. Peneliti menggunakan metode tanya
jawab yang ditunjukan agar mendapatkan informasi pemahaman
moderasi beragama.
3. Dokumentasi
13
Hardani, Metode Penelitian Kualitatif & Kuantitatif, (Yogyakarta : Pustaka Ilmu Yogyakarta,
2020) hal- 247
14
Salis Yuniardi, Observasi: Teori dan Aplikasi Dalam Psikologi, (Malang : Universitas
Muhammadiyah Malang, 2018) hal-3
17
1. Reduksi data
Reduksi data menurut (Sugiyono, 2012: 247) adalah suatu
kegiatan merangkum, memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan
pada hal yang penting, dicari tema dan polanya pada data tersebut.
Hasil dari reduksi antara lain ialah suatu data akan menghasilkan
15
http://repository.stei.ac.id/2172/4/BAB%20III.pdf hal-35
16
Ibid hal-36
17
Rafi Irfanuddin, Implementasi sikap moderasi beragama pada santri, (Semarang : IAIN Salatiga
2021) hal-41
18
2. Penyajian data
Penyajian data berarti menyajikan kumpulan data informasi
valid yang tersusun untuk mempermudah peneliti dalam penarikan
kesimpulan. Menurut Miles dan Huberman, penyajian data yang
sering digunakan dalam penelitian kualitatif dengan teks yang bersifat
naratif.
3. Kesimpulan
Tahap Kesimpulan menurut (Latipah,2016:50) merupakan
kegiatan untuk mencari data yang telah dikumpulkan dengan mencari
hubungan antar data dan membandingkan kesesuaian pernyataan dari
subjek penelitian dengan konsep dasar penelitian.
Peneliti dalam penelitian ini menggunkan analisis kualitatif
dengan tahapan pengumpulan data, menyeleksi data, dan
penyederhanaan data. Jadi, peneliti menyederhanakan data dalam
bentuk paparan untuk memudahkan pemahaman pembaca, setelah itu
data dijelaskan dan dipaparkan sedetail mungkin kemudian diambil
kesimpulan secara umum.
1. Triangulasi Sumber
Tringulasi sumber yaitu menggali kebenaran informasi tertentu
dengan menggunakan berbagai sumber data seperti dokumen, arsip,
hasil wawancara, hasil observasi atau juga dengan wawancarai lebih
19
3. Triangulasi Waktu
Triangulasi waktu merupakan teknik pengecekan kebenaran
suatu informasi dari seseorang yang sama akan tetapi di lain waktu.
Tujuan dari tringulasi waktu ini adalah untuk pengecekan apakah
informasi dari seseorang pada hari pertama tersebut tetap konsisten
dengan jawabannya di hari berikutnya. Pada tahapan ini peneliti
melakukan pengecekan informasi yang telah diamati melalui teknik
observasi, dan dokumentasi untuk menjadikan data tersebut sesuai
dengan harapan peneliti.
18
https://www.dqlab.id/teknik-triangulasi-dalam-pengolahan-data-kualitatif.
BAB IV
A. Hasil Penelitian
1. Berdasarkan Observasi
a. Kyai I
Berdasarkan obeservasi dengan kyai I, ini sangat sesuai
dengan kriteria moderasi itu sendiri, tidak ekstrim kiri dan
juga tidak ekstrim kanan. Implikasinya adalah ketika beliau
bertegur sapa dengan yang lain beliau tersenyum, Kyai I selalu
mengikuti atau mengadakan kegiatan yang bersatu dengan
tradisi, yang berkaloborasi dengan kebudayaan seperti halnya,
maulid nabi, ziarah kubur, tahlilan.
Pada tanggal 25 Ramadhan 1437 H/ 29 Juli 2016 M
Kyai I telah menerbitkan sebuah kitab dengan nama
( تيسير الخالق و ادلة األخالقTaisirul Kholaq Wa Adilatul Akhlaq)
yang berisi antara lain : tentang cara bersosialisai di
masyarakat, perilaku-perilaku di kalangan masyarakat, cara
kita bermoderasi beragama, prinsip-prinsip moderasi
beragama, dan cara mencintai negara dan masih banyak lagi
didalam kitabnya.
b. Kyai II
Berdasarkan observasi dengan Kyai II, ini sudah sangat
relevan. Terdapat dari beberapa contoh dari Kyai II salah
satunya yang peneliti dapatkan yaitu Kyai II tidak fanatik
terhadap apapun baik dalam organisasi ataupun yang lainnya,
dan juga seorang yang ilmiah dengan wawasan ilmu yang luas.
Berbagai macam prestasi telah diraih oleh Kyai II, mulai
tingkat kecamatan, antar sekolah/pesantren hingga antar
nasionalpun pernah diraihnya, ini membuktikan bahwasanya
21
2. Berdasarkan Wawancara
a. Kyai I
Berdasarkan wawancara dengan kyai I (kediaman Kyai I
pada hari sabtu tanggal 6 Agustus 2022 pukul 16:00) , ini
sangat sesuai dengan kriteria moderasi itu sendiri. banyak
dikehidupan kyai yang slalu dilandasi dengan moderat dengan
landasan berpegang teguh kepada kebenaran akan tetapi
sikapnya antara lain : 1. Tasamuh penuh toleransi 2. Tawasuth
dan I’tidal yang berpegang kepada keadilan 3. Tawazun yang
artinya seimbang. Kyai I juga memberikan sebuah dalil yang
dikuti dari kitab Taisirul Kholaq Wa Adilatul Akhalq19 :
(أُّي األْد َي اُن أَح ُّب إلى هللا؟: م. ِقْي َل ِلَر ُسْو ِل ِهللا ص: َع ْن ِاْب ِن َعَب اس َر ِض َي هللا َع ْن ه َق اَل
اْلَح َن ِفَي ُة الَس ْم َح ُة: َق اَل
19
Al-Bustomi, Taisirul Kholaq Wa Adilatul Akhlaq, hal - 129
23
b. Kyai II
Berdasarkan hasil dari wawancara dengan Kyai II (hari
minggu tanggal 07 Agustus 2022) , ini sudah relevan dengan
kriteria moderasi itu sendiri. Kyai II berargumen
bahwasannya moderasi itu ialah cara bersikap yang tidak
ekstrim ke kanan dan juga tidak ekstrim ke kiri, juga tidak
terlalu fanatik dengan hal apapun. peneliti mendapatkan hal-
hal baru dari hasil wawancara dengan beliau, seperti halnya
24
c. Guru I
Berdasarkan wawancara dengan Guru I (hari senin
tanggal 8 Agustus 2022), ini sudah relevan dengan kriteria
moderasi itu sendiri. Moderasi beragama menurut presfektif
Guru I yaitu kita harus bisa menjadi manusiayang di tengah-
tengah, tidak condong ke kanan yaitu pemahaman seseorang
yang terlalu radikal/ ekstrem dan juga tidak condong ke kiri
pemahaman seseorang yang terlalu liberal atau
menggampangkan sesuatu hal. Moderasi beragama juga
bermakna kita memiliki tenggang rasa kepada sesama muslim
dan juga non muslim, menciptakan kedamaian, menegakan
keadilan, dan juga mengajak orang lain supaya berbuat
kebaikan kepada siapapun dengan cara bertutur kata yang baik
(mauidzoh khasanah).
Setelah melakukan wawancara dengan Guru I, Peneliti
kembali mewawancarai Guru I yang bertujuan untuk
melakukan pengecekan terhadap argumen-argumen Guru I
pada sesi ke-1 dengan argumen sesi ke-2 ini. Berdasarkan hasil
dari wawancara dengan Guru I pada sesi ke-2, argumen-
argumen Guru I ini sama dengan argumen-argumen
sebelumnya yang beranggapan moderasi beragama ialah sikap
tenggang rasa kepada sesama muslim dan juga non muslim,
menciptakan kedamaian, menegakan keadilan, dan juga
mengajak orang lain supaya berbuat kebaikan kepada siapapun
dengan cara bertutur kata yang baik (mauidzoh khasanah).
Kemudian beliau menambahkan bahwasannya seorang yang
moderat tidaklah fanatik terhadap apapun.
Setelah melakukan wawancara dengan Guru I sesi ke-2,
peneliti berkeinginan mewawancarai Guru I kembali dengan
tujuan triangulasi waktu(pengecekan jawaban-jawaban di sesi
sebelumnya dengan hasil jawaban yang terbaru) yang
terealisasi pada hari Sabtu tanggal 13 Agustus 2022.
26
d. Guru II
Berdasarkan wawancara dengan Guru II (hari selasa
tanggal 09 Agustus 2022) ini sudah relevan dengan kriteria
moderasi itu sendiri. banyak yang peneliti dapatkan setelah
wawancara dengan beliau, beliau sangatlah mengedepankan
sikap moderasi. Beliau beranggapan moderasi yaitu sikap
berfikir secara objektif atau memandang sesuatu dari segala
sudut pandang. Guru I ini mencontohkan memandang dari
segala arah seperti halnya: si A beranggapan bahwa gajah
apabila dilihat dari belakang maka ekornya yang panjang,
sedangkan si B beranggapan gajah apabila dilihat dari depan
maka ekornyalah yang panjang. Dari contoh disini maka
seorang moderat(seorang yang tengah-tengah) beranggapan ke
dua-duanya adalah benar. Selain itu Guru II juga mempunyai
harapan terhadap moderasi di PPAI Darun Najah antara lain;
bersikap lebih bijaksana dalam segala hal dan bisa mengayomi
masyarakat sekitar.
Setelah melakukan wawancara dengan Guru II sesi
pertama, peneliti mengadakan wawancara kembali yang
27
3. Berdasarkan Dokumentasi
a. Kyai I
Berdasarkan hasil dokumentasi, ini sudah termasuk
dalam kategori moderasi, beliau tidak hanya menjalin
hubungan dengan sesama kasta/ sesama kyai, akan tetapi juga
menjalin hubungan dengan penduduk yang sangat
28
b. Kyai II
Berdasarkan hasil dokumentasi, ini sudah termasuk
dalam kategori moderasi, beliau memiliki pemahaman yang
sangatlah luas serta ilmiah baik dalam kategori moderasi
ataupun yang lainnya. Implkasinya beliau tidak mudah
mengambil sebuah keputusan tanpa mengetahui sebab-
sebabnya.
Sesuai dengan hasil wawancara Kyai II, luasnya
pengetahaun dan wawasan seseorang bisa menjadikan insan
yang moderat, tidak mudah untuk menyalahkan siapapun. Hal
ini sesuai dengan hasil dokumentasi yang tertera, dengan
banyaknya prestasi yang diraih oleh Kyai II.
29
c. Guru I
Berdasarkan hasil dokumentasi, ini sudah sesuai dengan
arti dari moderasi. Beliau sering mengisi acara/membuat acara
yang menghadirkan dari banyak kalangan, seperti halnya beda
agama, ras dan suku.
Hasil dokumentasi yang tertera ini sangatlah mendukung
dari hasil observasi dan hasil wawancara peneliti yang sesuai
dengan argumen-argumen Guru I tentang moderasi beragama.
Masyarakat disekitar tempat tinggal Guru I ini tidak hanya dari
satu agama, akan tetapi kehidupan Guru I ini dengan
masyarakat disekitarnya sangatlah rukun.
Dokumentasi yang tertera adalah salah satu bentuk
moderasi beragama yang dicontohkan oleh Guru I, tidak
membeda-bedakan agama dalam bersosialisasi.
d. Guru II
Berdasarkan hasil dokumentasi dengan Guru II, ini
sudah sesuai dengan arti dari moderasi itu sendiri. seperti
halnya beliau dan para teman yang sama-sama berdiskusi
untuk strategi penjagaan kegiatan ibadah dari kalangan nasrani
di sebuah gereja. Hasil dokumentasi ini sangatlah sesuai
dengan hasil dari wawancara dan observasi yang beranggapan
moderasi ialah suatu pemikiran dari berbagai sudut pandang,
dan saling mengayomi masyarakat.
Selain dari menjaga gereja di hari hari besar, Guru II ini
juga sering melakukan kegiatan yang berkaloborasi dengan
30
B. Pembahasan
Moderasi dalam bahasa inggris disebut moderation yang diartikan sebagai
rata-rata (average), buku (standard) inti (core). Agama menurut pengertian dari
Emile Durkheim yaitu suatu sistem yang terdiri dari kepercayaan serta praktik
yang berhubungan dengan hal-hal yang suci dan menyatukan para penganutnya
dalam suatu komunitas moral (umat).
tujuan penelitian yaitu sangat relevan dengan arti dari moderasi beragama itu
sendiri, tidak hanya dari pemahaman moderasi beragama saja, akan tetapi mereka
juga mengaplikasikan moderasi beragama kedalam kehidupan mereka sehari-hari
(moderat). Utuk meningkatkan pemahaman moderasi beragama bagi kalangan
santri di Pondok Pesantren PPAI Darun Najah, beliau selalu menyebarluaskan
(mendoktrin) pemahaman-pemahaman tentang moderasi pada saat pertemuan
dengan santri, pengajian, dan perkumpulan-perkumpulan seluruh warga pesantren
yang antara lain meliputi sifat tawasuth (mengambil jalan tengah), tawazun
(seimbang), i’tidal ( lurus dan tegas), tasamuh, dan syura (musyawarah), toleransi
kepada siapapun, tidak fanatik terhadap hal apapun, dan bertegur sapa ketika
bertemu dengan sesama.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
Setelah dilaksanakannya penelitian Moderasi Beragama Menurut
Prespektif Kyai dan Guru di Pondok Pesantren PPAI Darun Najah, perlu
adanya saran atau masukan untuk perkembangan dimasa yang akan datang.
1. Bagi Universitas
Peneliti berharap Universitas Kh. Abdul Wahab Hasbullah
memiliki kurikulum khusus untuk pembelajaran Moderasi Beragama
kepada para mahasiswa, agar Dosen bisa mengembangkan dan
mempertahankan nilai-nilai Moderasi Beragama melalui kurikulum
tersebut, dan bagi mahasiswa bisa menjadi insan yang moderat sesuai
paham moderasi beragama.
21
2. Bagi Dosen
Peneliti berharap bagi para Dosen selalu konsisten dalam
mengembangkan, mempertahankan dan membekali nilai-nilai
Moderasi Beragama dalam kelas dengan memberikan pemahaman
urgensi mempelajari Moderasi Beragama dalam kehidupan sehari-hari
untuk mengahadapi percepatan arus media sosial.
3. Bagi Peneliti
Peneliti menyadari bahwa penelitian ini jauh dari kata sempurna,
maka peneliti berharap agar ada penelitian dengan tema seperti ini
yang dikaji lebih dalam lagi dengan mencari subyek dan sumber
refrensi yang lebih banyak lagi agar mendapatkan hasil penelitian
secara maksimal.
22
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Wawancara dengan Direktur Madrasah KH. Abu Yazid Al-Bustomi pada tanggal
6 Agustus 2022 bertempat di kediaman Kyai I.
.
25
Wawancara dengan Hj. Luluk Farida sebagai Guru I pada tanggal 08 Agustus
2022 bertempat di kediaman orang tua Guru I.
HASIL WAWANCARA
Wawancara dengan KH. Abu Yazid Al- Bustomi sebagai Kyai I
)107 : األمبياء: َو َم ا أْر َس ْلَناَك إّال َر ْح َم ًة ِللَع اَلِم ْين (سورة
َر ْح َم ًة ِللَع اَلِم ْينmemberikan konsekuensi bahwa kita harus universal dalam
memandang islam serta menempatkannya. Dalam memandang islam janganlah
terlalu ekstrem baik ekstrem kanan dan kiri.
اْلَح َنِفَيُة: (أُّي األْد َياُن أَح ُّب إلى هللا؟ َقاَل: م. ِقْيَل ِلَر ُسْو ِل ِهللا ص: َع ْن ِاْبِن َع َباس َرِض َي هللا َع ْنه َقاَل
الَسْمَح ُة
Dari ibnu ‘Abbas RA bertanya kepada Rasul : Agama apakah yang dicintai oleh
Allah? Nabi menjawab : Agama yang lurus serta toleran.
Dan toleransi disini hanya diperuntukan bagi hubungan sosial bukan hubungan
spiritual.
Hikmat : Sikap yang bagaimanakah yang dinamakan moderasi beragama?
Kyai I : jika kita merujuk kepada pernyataan dari kementrian Agama sikap
moderasi beragama bagi kita masyarakat indonesia dijabarkan dalam 4 hal : cinta
tanah air, mempunyai toleransi yang tinggi dengan perbedaan didalam berbangsa
dan negara, anti kekerasan, dan akomodatif terhadap budaya lokal.
seperti halnya hadist ini :
اْلَح َنِفَيُة الَسْمَح ُة: (أُّي األْد َياُن أَح ُّب إلى هللا؟ َقاَل: م. ِقْيَل ِلَر ُسْو ِل ِهللا ص: َع ْن ِاْبِن َع َباس َرِض َي هللا َع ْنه َقاَل
Dari ibnu ‘Abbas RA bertanya kepada Rasul : Agama apakah yang dicintai oleh
Allah? Nabi menjawab : Agama yang lurus serta toleran.
Toleransi disini hanya diperuntukan bagi hubungan sosial bukan hubungan
spiritual.
Hikmat : Mengapa kita harus menjadi seorang yang moderat dalam islam ?
Kyai I : 1. Perintah Al-Qur’an : 2 ,َو َم ا أْر َس ْلَناَك إّال َر ْح َم ًة ِللَع اَلِم ْين. Ajaran Nabi SAW :
3 ,إَّنما ُبِع ْثُت ُألَتِّم َم َم َك اِر َم األْخ الق. Kita sebagai mahkluk sosial yang hidup di indonesia.
Bhineka tunggal ika.
Hikmat : Apa sajakah prinsip-prinsip dalam moderasi beragama ?
Kyai I : Prinsip – prinsip moderasi beragama berpijak pada 4 prinsip dasar
yaitu : Tawasuth (mengambil jalan tengah),Tasamuh (Toleransi), Tawazun
(seimbang/flexsibel), dan I’tidal (Konsisten).
Hikmat : Bagaimanakah moderasi beragama di PPAI Darun Najah, apakah di
28
Kyai II : Harapannya adalah mereka ketika diluar itu tidak menjadi yang orang
yang fanatik, menjadi orang yang moderat, tidak mudah menyalahkan orang lain,
mempunyai ilmu yang luas sehingga apa yang terjadi di masyarakat ketika tidak
sama dengan teori-teori di dalam pesantren mereka bisa mencerna dengan hati
yang lapang.