Anda di halaman 1dari 4

KERANGKA ACUAN KERJA/TERM OF REFERENCE (TOR)

RINCIAN OUTPUT 5252.BHB.002


LAYANAN KEAMANAN DAN KETERTIBAN T.A. 2021
LAPAS/RUTAN/LPKA

DIREKTORAT JENDERAL PEMASYARAKATAN


KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA RI
TAHUN 2020
KERANGKA ACUAN KERJA/TERM OF REFERENCE (TOR)
RINCIAN OUTPUT LAYANAN KEAMANAN DAN KETERTIBAN T.A. 2021

Kementerian Negara/Lembaga : Kementerian Hukum Dan Hak Asasi Manusia Ri


Unit Eselon I/II : Direktorat Jenderal Pemasyarakatan/ Kantor Wilayah
Kementerian Hukum dan HAM Sumatera Selatan
Program : 013.BF Program Penegakan dan Pelayanan Hukum
Sasaran Program : Terwujudnya penyelenggaraan Pemasyarakatan yang Aman
dan Tertib
Indikator Kinerja Program Indeks keamanan dan Ketertiban UPT Pemasyarakatan
Kegiatan : 5252 Penyelenggaraan Pemasyarakatan di wilayah
Sasaran Kegiatan : SK 14 Meningkatnya Pelayanan Keamanan dan Ketertiban di
wilayah sesuai standar
Indikator kinerja kegiatan (IKK) : 1. Persentase pengaduan yang ditindaklanjuti sesuai standar
2. Persentase gangguan kamtib yang dapat dicegah
3. Persentase kepatuhan dan disiplin terhadap tata tertib oleh
Tahanan/Narapidana/Anak pelaku gangguan kamtib
4. Persentase pemulihan kondisi keamanan pasca gangguan
kamtib secara tuntas
Klasifikasi Rincian Output : 5252.BHB Operasi Bidang Keamanan
Indikator KRO : 1. Persentase pengaduan yang ditindaklanjuti sesuai standar
2. Persentase gangguan kamtib yang dapat dicegah
3. Persentase kepatuhan dan disiplin terhadap tata tertib oleh
Tahanan/Narapidana/Anak pelaku gangguan kamtib
4. Persentase pemulihan kondisi keamanan pasca gangguan
kamtib secara tuntas
Rincian Output : 5252.BHB.002 Layanan Keamanan dan Ketertiban
Volume RO : 1

Satuan RO : Operasi

A. Latar Belakang
1. Dasar Hukum
a. Undang-UndangNomor 8 tahun 1981 tentang Kitab Undang-Undang Hukum Acara
Pidana.
b. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1995 tentang Pemasyarakatan (Lembaran Negara
RI Nomor 3194);
c. Peraturan Pemerintah 21 Tahun 2014 Tentang Rencana Kerja dan Anggaran
Kementerian/Lembaga;
d. Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 09 tahun 2011 tentang rencana aksi
pencegahan dan Pemberantasan korupsi ;
e. Peraturan Pemerintah RI Nomor 32 Tahun 1999 tentang syarat dan tata cara
pelaksanakan Hak Warga Binaan Pemasyarakatan
f. Peraturan Menteri Hukum dan Ham RI Nomor M.HH.10.PW.01.01. Tahun 2011
Tentang Pengawasan Internal Pemasayarakatan;
g. Peraturan Menteri Hukum dan HAM Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2015
Tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Hukum dan HAM Republik
Indonesia.

2. Gambaran Umum
Undang-undang No.12 tahun 1995 tentang pemasyarakatan disebutkan bahwa
pemasyarakatan adalah untuk melakukan pembinaan warga binaan berdasarkan sistem,
kelembagaan, dan cara pembinaan yang merupakan bagian akhir dari sistem pemidanaan
dalam tata peradilan pidana. Unit Pelaksana Teknis Pemasyarakatan sebagai tempat
pembinaan narapidana mempunyai tugas melakukan pembinaan agar warga binaan menjadi
manusia seutuhnya, menyadari kesalahan, memperbaiki diri dan tidak mengulangi tindak
pidana sehingga dapat diterima kembali oleh lingkungan masyarakat sesuai dengan tujuan
dari sistem pemasyarakatan.
Salah satu upaya untuk mencegah terjadinya gangguan kamtib adalah dengan
menyelenggarakan tugas tugas pemasyarakatan sesuai dengan ketentuan yang berlaku,dan
untuk menunjang tugas pokok dan fungsi Pemasyarakatan dibutuhkan output dalam rangka
pelaksanaan tugas keamanan dan ketertiban guna mendukung pencapaian kinerja, yang
terdiri atas komponen sebagai berikut :
051 Penegakan Keamanan dan Ketertiban
Penegakan Keamanan dan Ketertiban, yaitu Kegiatan dalam rangka
penanggulangan gangguan kamtib serta pencegahan dan penertiban terhadap
masuk dan beredarnya barang-barang terlarang masuk ke dalam Lapas
052 Pengawalan
A Pengawalan Narapidana : Kegiatan dalam rangka pengawalan WBP ke luar
Lapas/Rutan, misal ke rumah sakit, dsb.
B Perpindahan (Mutasi) Narapidana : kegiatan pemindahan Napi dari satu Lapas ke
Lapas lain, misal dari Lapas Cipinang ke Nusakambangan.

B. Penerima Manfaat
1. Warga Binaan Pemasyarakatan sebagai subjek sekaligus objek pelaksanaan Sistem
Pemasyarakatan;
2. Petugas Pemasyarakatan sebagai pelaksana Fungsi Pemasyarakatan.
3. Masyarakat yang dalam hal ini adalah keluarga Warga Binaan Pemasyarakatan serta
masyarakat umum lain.

C. Strategi Pencapaian keluaran


1. Metode Pelaksanaan
Kegiatan Layanan Keamanan dan Ketertiban dilakukan secara swakelola
2. Tahapan
 5252.BHB.002 Layanan Keamanan dan Ketertiban.
o 051 Penegakan Keamanan dan Ketertiban
a) Melakukan Rapat
b) Koordinasi dengan Instansi terkait
c) Evaluasi Terhadap Kegiatan Razia dan Penggeledahan
o 052 Pengawalan
a) Melakukan Rapat Tim
b) Melakukan Koordinasi dengan instansi terkait

1) Jadwal Pelaksanaan Kegiatan

Kode Komponen/ Sub Bulan


Komponen
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
5252.BHB. Layanan Keamanan dan
002 Ketertiban

051 Penegakan Keamanan dan


Ketertiban √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
A Penegakan Keamanan dan
Ketertiban
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
052 Pengawalan
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
A Pengawalan
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
B Perpindahan Mutasi
Narapidana
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √

D. Kurun waktu Pencapaian Keluaran


Pelaksanaan Kegiatan pada Rincian Output Layanan Keamanan dan Ketertiban dilaksanakan
dalam kurun waktu 12 bulan selama tahun anggaran 2021

E. Biaya Yang Diperlukan


Untuk mendukung capaian Rincian Output Layanan Keamanan dan Ketertiban T.A.2021 pada
UPT Pemasyarakatan di Wilayah dibutuhkan biaya sebesar Rp 128.864.000(.Seratus Dua
Puluh Delapan Juta Delapan Ratus Enam Puluh Empat Ribu rupiah). (RAB Terlampir)

Kepala Lembaga Pemasyarakatan,

Indra Yudha
NIP. 19810506 200012 1 002

Anda mungkin juga menyukai