Modul Praktikum Tekfar Steril Ista Al Kamal 2023
Modul Praktikum Tekfar Steril Ista Al Kamal 2023
S1
OLEH:
Dosen Teknologi
Farmasi
PENUNTUN
PRAKTIKUM
TEKNOLOGI SEDIAAN
STERIL
Laboratorium Teknologi Sediaan Farmasi
Program Studi Farmasi
Fakultas Sains dan Teknologi
Institut Sains Dan Teknologi Al-Kamal 2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat kasih dan
karunianya maka petunjuk praktikum Formulasi dan teknologi sediaan steril ini dapat
diselesaikan tepat pada waktunya.
Petunjuk praktikum ini menjelaskan secara singkat mengenai prinsip dasar dan
prosedur praktikum formulasi dan teknologi sediaan steril serta tugas yang harus
dikerjakan oleh mahasiswa. Penyusunan petunjuk ini bertujuan untuk membantu
mahasiswa dalam pelaksanaan praktikum. Untuk lebih memahami mengenai
praktikum ini, diharapkan mahasiswa tetap mempelajari teori yang terdapat dalam
buku-buku referensi.
Besar harapan kami agar petunjuk praktikum ini dapat memberikan manfaat
bagi mahasiswa yang mengikuti praktikum Formulasi dan Teknologi Sediaan Steril.
Petunjuk praktikum ini masih jauh dari sempurna. Untuk itu, kami sangat
mengharapan saran dan kritik demi perbaikan selanjutnya.
Maret 2023
Penyusun
TATA-TERTIB PRAKTIKUM
Pertemuan Materi
I Asistensi
II Persiapan alat
Sterilisasi alat
III Infus dextrose 5%
IV Injeksi fenitoin
V Salep mata kloramfenikol
VI Pengujian sediaan pada media
VII Presentasi Hasil Praktikum
VIII Responsi
KETENTUAN PENILAIAN PRAKTIKUM
FORMULASI DAN TEKNOLOGI SEDIAAN STERIL
JUDUL PRAKTIKUM
I. TUJUAN PRAKTIKUM
II. LATAR BELAKANG
III. PRAFORMULASI
IV. FORMULASI
V. ALAT DAN BAHAN
VI. CARA KERJA (Flow chart)
VII. HASIL DAN PEMBAHASAN
VIII. KESIMPULAN
IX. DAFTAR REFERENSI
Note : Laporan Praktikum dikumpulkan H-1 jam sebelum dimulai praktikum sebelumnya (di
Meja dosen pengampu)
PRAKTIKUM 2
STERILISASI ALAT
I. TUJUAN
1. Memahami cara pencucian alat dan wadah untuk pembuatan sediaan steril.
2. Melakukan proses pencucian alat seperti wadah gelas, karet dan aluminium.
3. Menjamin kebersihan alat.
III. BAHAN
1. Alkohol 70%
2. Sabun cuci
3. Aluminium foil
4. Plastik ikan
5. Kertas coklat
6. Plastik bening
IV. ALAT
1. Pipet tetes
2. Corong gelas
3. Gelas ukur
4. Gelas beaker
5. Erlenmeyer
6. Spatula logam
7. Batang pengaduk
8. Tube salep
9. Vial
10. Karet penutup
11. Botol infuse 100 ml
12. Oven
13. Autoklaf
14. Botol semprot
15. Sikat alat
V. CARA KERJA
1. A. Pencucian alat gelas
Alat dan wadah dicuci dengan sabun cuci dan disikat
Dibilas dengan air kran hingga bersih
Ditiriskan
B. Pencucian karet
Tutup vial dan pipet tetes dicuci dengan sabun cuci dan disikat
Dibilas dengan air kran hingga bersih
Ditiriskan
C. Pencucian logam
Spatula logam dicuci dengan sabun cuci dan disikat
Dibilas dengan air kran hingga bersih
Ditiriskan
Suhu
No. Nama alat Ukuran Cara Hasil Sterilisasi
o
dan jumlah sterilisasi ( C) dan waktu
(menit)
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
ACC
Note : Laporan Mandiri harus dikumpulkan setelah praktkum selesai, dan dapat di ambil kembali H+1 hari
setelah pengumpulan
PRAKTIKUM 3
INFUS DEXTROSE 5 %
I. TUJUAN
1. Mahasiswa dapat mengetahui tahapan-tahapan dalam pembuatan sediaan
steril infus Dextrose.
2. Mahasiswa dapat membuat sediaan steril infus Dextrose dalam skala
laboratorium sesuai dengan persyaratan sediaan steril yang telah ditentukan.
1. Glukosa
2. Aquades
3, Arang aktif
3.2 ALAT
1. Tutup gabus
2. Botol infus bekas
3. Botol 150 ml
4. Gelas beaker 250 mL
5. Batang pengaduk
6. Neraca
7. Penangas air
8. Autoklaf
9. Kertas saring
10. Corong gelas
IV. FORMULA
R/ Glukosa 5%
------------------
---------------
Bila dalam wadah dosis ganda berisi beberapa dosis volume tertera, lakukan
penentuan seperti di atas dengan sejumlah alat suntik terpisah sejumlah dosis tertera.
Volume tiap alat suntik yang diambil tidak kurang dari dosis yang tertera.
Untuk injeksi mengandung minyak, bila perlu hangatkan wadah dan segera kocok
baik-baik sebelum memindahkan isi. Diinginkan hingga suhu 25˚C sebelum
pengukuran volume (Anonim b, 1995).
c. Kejernihan larutan
Pemeriksaan dilakukan secara visual biasanya dilakukan oleh seseorang yang
memeriksa wadah bersih dari luar di bawah penerangan cahaya yang baik,
terhalang terhadap refleksi ke dalam matanya, dan berlatar belakang hitam dan
putih, dijalankan dengan suatu aksi memutar, harus benar-benar bebas dari partikel
kecil yang dapat dilihat dengan mata (Lachman,1994).
I. FORMULA
II. PREFORMULASI
III. CARA KEJA
iv. KEMASAN
v. HASIL EVALUASI SEDIAAN
ACC
Note : Laporan Mandiri harus dikumpulkan setelah praktkum selesai, dan dapat di ambil kembali H+1 hari
setelah pengumpulan
PRAKTIKUM 4
Infus Normal salin
I. TUJUAN
1. Mahasiswa dapat mengetahui tahapan-tahapan dalam pembuatan sediaan steril
infus normal salin..
2. Mahasiswa dapat membuat sediaan steril infus normal salin.dalam skala
laboratorium sesuai dengan persyaratan sediaan steril yang telah ditentukan.
1. Natrium klorida
2. Aquades
3, Arang aktif
3.2 ALAT
1. Tutup gabus
2. Botol infus bekas
3. Botol 150 ml
4. Gelas beaker 250 mL
5. Batang pengaduk
6. Neraca
7. Penangas air
8. Autoklaf
9. Kertas saring
10. Corong gelas
IV. FORMULA
R/ NaCl 0.9%
------------------
---------------
Bila dalam wadah dosis ganda berisi beberapa dosis volume tertera, lakukan
penentuan seperti di atas dengan sejumlah alat suntik terpisah sejumlah dosis
tertera. Volume tiap alat suntik yang diambil tidak kurang dari dosis yang tertera.
Untuk injeksi mengandung minyak, bila perlu hangatkan wadah dan segera kocok
baik-baik sebelum memindahkan isi. Diinginkan hingga suhu 25˚C sebelum
pengukuran volume (Anonim b, 1995).
c. Kejernihan larutan
Pemeriksaan dilakukan secara visual biasanya dilakukan oleh seseorang yang
memeriksa wadah bersih dari luar di bawah penerangan cahaya yang baik,
terhalang terhadap refleksi ke dalam matanya, dan berlatar belakang hitam dan
putih, dijalankan dengan suatu aksi memutar, harus benar-benar bebas dari partikel
kecil yang dapat dilihat dengan mata (Lachman,1994).
IV. FORMULA
V. PREFORMULASI
VI. CARA KEJA
iv. KEMASAN
v. HASIL EVALUASI SEDIAAN
ACC
Note : Laporan Mandiri harus dikumpulkan setelah praktkum selesai, dan dapat di ambil kembali H+1 hari
setelah pengumpulan
PRAKTIUM 5
Injeksi Fenitoin
I. TUJUAN
1. Mahasiswa dapat mengetahui tahapan-tahapan dalam pembuatan sediaan steril
injeksi fenitoin.
2. Mahasiswa dapat membuat sediaan steril injeksi fenitoin dalam skala
laboratorium sesuai dengan persyaratan sediaan steril yang telah ditentukan.
1. Fenitoin Hcl
2. Aquades
3, Arang aktif
3.2 ALAT
1. Vial 5 ml
2. Tutup vial
3. Gelas beaker 250 mL
4. Batang pengaduk
5. Neraca
6. Penangas air
7. Autoklaf
8. Kertas saring
9. Corong gelas
IX. FORMULA
R/ Fenitoin 0.9%
------------------
---------------
c. Kejernihan larutan
Pemeriksaan dilakukan secara visual biasanya dilakukan oleh seseorang yang
memeriksa wadah bersih dari luar di bawah penerangan cahaya yang baik,
terhalang terhadap refleksi ke dalam matanya, dan berlatar belakang hitam dan
putih, dijalankan dengan suatu aksi memutar, harus benar-benar bebas dari
partikel kecil yang dapat dilihat dengan mata (Lachman,1994).
d. Bahan partikulat dalam injeksi
Bahan partikulat merupakan zat asing, tidak larut, dan melayang, kecuali
gelembung gas, yang tanpa disengaja ada dalam larutan parenteral. Pengujian
bahan partikulat dibedakan sesuai volume sediaan injeksi seperti yang
tertcantum pada FI Edisi IV tahun 1995.
LAPORAN MANDIRI PRAKTIKUM
VII. FORMULA
VIII. PREFORMULASI
IX. CARA KEJA
iv. KEMASAN
v. HASIL EVALUASI SEDIAAN
ACC
Note : Laporan Mandiri harus dikumpulkan setelah praktkum selesai, dan dapat di ambil kembali H+1 hari
setelah pengumpulan
PRAKTIKUM 6
Salep Mata Kloramfenikol
I. TUJUAN
1. Mahasiswa dapat mengetahui tahapan-tahapan dalam pembuatan sediaan
steril salep mata kloramfenikol.
2. Mahasiswa dapat membuat sediaan steril salep mata kloramfenikol dalam
skala laboratorium sesuai dengan persyaratan sediaan steril yang telah
ditentukan.
1. Kloramfenikol
2. PG
3. Adeps Lanae
4. Vaselin album
5. Ethanolum
6. Arang aktif
3.2 ALAT
1. Tube 10 g
2. Gelas beaker 250 mL
3. Batang pengaduk
4. Neraca
5. Penangas air
6. Autoklaf
7. Kertas saring
8. Corong gelas
XIII. FORMULA
R/ Kloramfenikol 1%
Propilen Glikol 15%
Adeps Lanae 6%
Ethanolum qs
Vaselin Alpum ad 10 g
---------------
I. FORMULA
X. PREFORMULASI
II. PERHITUNGAN BAHAN
iv. KEMASAN
v. HASIL EVALUASI SEDIAAN
ACC
Note : Laporan Mandiri harus dikumpulkan setelah praktkum selesai, dan dapat di ambil kembali H+1 hari
setelah pengumpulan
PRAKTIKUM 7
PENGUJIAN SEDIAAN PADA MEDIA
I. TUJUAN
1. Mahasiswa dapat mengetahui tahapan-tahapan dalam pembuatan sediaan
pengujian sediaan steril pada media
Salah satu tujuan sterilisasi pembuatan sediaan steril adakah untuk meminimalkan
ketidakpercayaan terhadap pengujian produk akhir. Tiga prinsip yang terlibat dalam proses streilisasi
adalah,pertama untuk membuat sterilitas kedalam sediaan. Kedua, Unutk menunjukkan tingkat
kemungkinan maksimum yang pasti dimana proses dan metode sterilisasi memiliki sterilitas yang
terpercaya terhadap semua unit dari bacth sediaan. Ketiga, Untuk memberikan jaminan yang lebih luas
dan mendukung hasil dari uji sterilitas sediaan akhir (Zinda, 2008).
a. Sediaan Cair
1. Media tioglikolat Cair dan Soybean Casein Digest dalam tabung media
2. Dipindahkan bahan uji (sampel infuse dektrosa, infuse NaCL, dan injeksi fenitoin) ke
tabung media
3. Dicampurkan cairan tersebut dengan media tanpa aerasi berlebihan
4. Inkubasi dalam media ditas selama tidak kurang dari 14 hari (untuk media tioglikolat Cair
diinkubasi pada suhu 30-35C dan Soybean Casein Digest pada suhu 20-25C
5. Amati pertumbuhan pada media secara visual sesering mungkin sekurang-kurangnya pada
ahri ke-3, 4,5 dan pada hari ke7, 8 dan pada hari terakhir dari masa uji
6. Jika zat uji menyebabkan medua menjadi kerus sehingga ada atau tidaknya pertumbuhan
mikroba tidak dapat ditentukan secara visual, sipindahkan sejumlah memadai media ke
dalam tabunh baru berisi media yang sama,s ehingga sekurangnya 1 kali pada hari ke-3 dan
ke-7 sejak pengjuian dimulai
7. Dilanjutkan inkubasi media awal dan emdia baru selama total waktu tidak kurang dari 14
hari sejak inkubasi awal
b. Sediaan Padat
2. Media tioglikolat Cair dan Soybean Casein Digest dalam tabung media masing-masing 80 ml
3. Secara aseptic dipindahkan 100 mg sampel (salep kloramfenikol) dari wadah kedalam labu
yang berisi 100 ml pembawa air steril yang dapat mendispersikan bahan uji dalam seluruh
campuran (untuk 100 mg sediaan dari 1 wadah, sediaan dilarutkan dengan 10 ml air steril)
4. Dicampurkan 10 ml campuran tersebut dengan 80 ml medi
5. Dicampurkan cairan tersebut dengan media tanpa aerasi berlebihan
6. Inkubasi dalam media ditas selama tidak kurang dari 14 hari (untuk media tioglikolat Cair
diinkubasi pada suhu 30-35C dan Soybean Casein Digest pada suhu 20-25C
7. Amati pertumbuhan pada media secara visual sesering mungkin sekurang-kurangnya pada
ahri ke-3, 4,5 dan pada hari ke7, 8 dan pada hari terakhir dari masa uji
8. Jika zat uji menyebabkan medua menjadi kerus sehingga ada atau tidaknya pertumbuhan
mikroba tidak dapat ditentukan secara visual, sipindahkan sejumlah memadai media ke dalam
tabunh baru berisi media yang sama,s ehingga sekurangnya 1 kali pada hari ke-3 dan ke-7
sejak pengjuian dimulai
9. Dilanjutkan inkubasi media awal dan emdia baru selama total waktu tidak kurang dari 14 hari
sejak inkubasi awal
B. Uji pirogen
Uji pirogen dimaksudkan untuk membatasi resiko reaksi demam pada tingkat
yang dapat diterima oleh pasien pada pemberian sediaan injeksi. Pengujian
meliputi pengukuran kenaikan suhu kelinci setelah penyuntikan larutan uji
secara intravena
LAPORAN MANDIRI PRAKTIKUM
I. BAHAN
V. CARA KEJA
iv. KEMASAN
v. HASIL EVALUASI SEDIAAN
ACC
Note : Laporan Mandiri harus dikumpulkan setelah praktkum selesai, dan dapat di ambil kembali H+1 hari
setelah pengumpulan
DAFTAR REFERENSI