Dalam melaksanakan fungsinya, Sekretariat Jenderal DPR melalui Pusat
Pengkajian Pengolahan Data dan Informasi (P3DI) menegluarkan rilis yang berjudul “Tantangan Pembangunan di Indonesia”. Rilis ini berisi 7 jurnal yang berisi mengenai tesis maupun hasil penelitian yang bertemakan tantangan pembangunan di Indonesia. Salah satu jurnal tersebut berjudul “Tantangan dan Agenda Pembangunan Sosial: Pemenuhan Hak Dasar Masyarakat” oleh Ujianto singgih Prayitno dan menjadi jurnal bagian ke-1 pada rilis tersebut. Pen ulis mencoba memberikan tanggapan maupun opini pribadi secara objektif mengenai isi pembahasan dari jurnal tersebut. Midgley (1995) mendefinisikan pembangunan sosial sebagai suatu proses perbuahan sosial terencana yang dirancang untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat. Dalam mencapai tujuan dalam peningkatan taraf hidup masyarakat salah satu hal yang pertama dapat dilakukan adalah pemenuhan hak dasar dari masyarakat tersebut. Ujianto mencoba menggambarkan berbagai tantangan yang akan dihadapi Indonesia pada era pasca krisis ekonomi dan berbagai hal yang perlu dilakukan pemerintah terutama pada periode ke-2 masa kepresidenan Susilo Bambang Yudhoyono. Secara garis besar Ujianto mendeskripsikan berbagai tahapan dalam menjawab tantangan pembangunan sosial dari aspek pemenuhan hak dasar masyarakat antara lain: 1. Menentukan strategi pembangunan yang tepat. Terdapat 3 strategi yang dapat dilakukan yaitu growth with equity (berfokus pada penyelarasan pembangunan ekonomi dan sosial), perbaikan human factor (peningkatan kapasitas SDM), dan people centered development (inisiatif dan partisipatif dari masyarakat merupakan sumber daya pembangunan) 2. Reorientasi strategi pembangunan. Berdasarkan pidato kepresidenan terdapat orientasi pembangunan di Indonesia mewujudkan keadilan dan pemerataan, penentuan arah pembangunan ekonomi, dan menjadikan indonesia unggul 3. Pemenuhan kesejahteraan masyarakat sebagai prinsip dasar pembangunan. Adapun hak-hak yang wajib dipenuhi adalah hak atas pekerjaan, hak atas pangan, hak atas kesehatan, hak atas kepemilikan, dan hak atas pendidikan.
Tulisan Ujianto mendeskripsikan mengenai strategi pembangunan sosial pada
tahun 2009 atau pada masa pelaksanaan MDGs (Millenium Development Goals). Namun hal tersebut tidak menjadi alasan strategi tersebut sudah tidak efektif di masa sekarang. Walaupun saat ini merupakan era globalisasi dan pasar bebas yang sangat besar, dimana teknologi menjadi sebuah kebutuhan primer, tujuan akhir dari pembangunan sosial tetap sama yaitu meningkatkan taraf hidup dan menyejahterakan masyarakat. Sesuai dengan poin pada SDGs (sustainable development goals) dimana pilar ke-1 adalah pembangunan sosial yaitu no poverty (tidak ada kemiskinan), zero hunger (tidak ada kelaparan), good health and well-being (kehidupan sehat dan sejahtera), quality education (pendidikan berkualitas), dan gender equality (kesetaraan gender) strategi dan tahapan dalam pemenuhan hak dasar masyarakat yang dipaparkan oleh Ujianto masih cukup relevan untuk terus dikaji dan dipertimbangkan untuk dilaksanakan.