Percobaan Unit 3 GDC
Percobaan Unit 3 GDC
Disusun oleh :
Nama : Dovandra Kadi Wano
NIM : 221044010
Jurusan : Teknik Elektro (S-1)
Menentukan besar tegangan terminal (U) sebagai fungsi arus beban (I) pada suatu
generator arus searah shunt dengan kecepatan putar (N) dan tahanan untai medan
(Rf) yang tetap.
e. Pembangkit Arus Searah Seri
Menentukan besar tegangan terminal (U) sebagai fungsi arus beban (Ia) pada suatu
pembangkit arus searah seri dengan kecepatan putar (N) dan tahanan untai medan
(Rse) yang tetap.
f. Pembangkit Arus Searah Majemuk
Menentukan besar tegangan terminal (U) sebagai fungsi arus beban (Ia) pada suatu
pembangkit arus searah kumulatif dan diferensial pada kecepatan putar (N) dan
tahanan untai medan yang tetap.
Keterangan :
RL : Tahanan beban
Rf : Tahanan untai beban (dalam mesin)
Ra : Tahanan dalam jangkar
Hubungannya U = E – IaRa - ∆Eb – eRA
Dimana :
∆Eb : Rugi tegangan pada sikat
eRA : Rugi tegangan akibat reaksi jangkar
apabila mesin dilengkapi dengan kutub bantu atau belitan kompensasi maka eRA = 0
Sehingga :
| Rf = k2
U = U (I), N : konstan
Tetapi untuk pembangkit DC seri, pada pengubahan beban (I) putaran N juga
berubah. Dengan demikian, sebetulnya tidak dapat dibuat hubungan tersebut diatas
dengan percobaan yaitu N harus tetap, untuk itu pembuatan relasi tersebut melalui
suatu koreksi. Juga, karena pada pembangkit seri If = I, maka hubungan U = U (I) N
= k yang merupakan hubungan :
U = U (If), N=
kI I >
0
Yang jelas pada pembangkit seri, pada keadaan tak bebrbeban (I = 0), timbul
tegangan kecil, sebagai akibat adanya remanensi magnet.
Jadi, pada keadaan I = 0 pada mesin yang telah dipakai, terdapat U ≠ 0.
b) Pembangkit Arus Searah Majemuk
Keterangan :
Rfse : Tahanan medan seri Ra
: Tahanan dalam jangkar
Rf : Tahanan untai medan “shunt”
RL : Tahanan beban
Pada pembangkit majemuk terdapat 2 kumparan pemacu, yaitu shunt dan seri. Untuk
kedua untai medan shunt dan seri tersebut dapat disusun short shunt (seperti pada
gambar) atau long shunt (digambarkan oleh hubungan titik-titik).
Untai medanserinya dihubungkan sedemikian rupa sehingga memperkuat untai
medan parallel/shunt, maka hubungan seperti ini disebut majemuk kumulatif.
Bila untai medan serinya memperlemah untai medan parallel, maka kita sebut
majemuk diferensial. Pembangkit macam ini dipakai untuk hal-hal yang khusus,
seperti las listrik dan sebagainya.
5. Pada setiap pengubahan beban, harap diperiksa putaran motornya (bila yang
digunakan motor DC), karena putaran motor DC tergantung juga pada
perubahan beban, sedang pada percobaan ini putaran dibuat konstan.
6. Percobaan dimulai dari arus beban minimum sampai beban hampir batas
maksimum.
7. Pada prcobaan ini harga-harga maksimum untuk I dan U jangan dilampaui.
3.7 Pertanyaan
1. Apa sebabnya penurunan akibat pembebanan untuk generator arus searah shunt
lebih besar daripada untuk generator arus searah berpenguatan bebas ?
2. Apa sebab hubung singkat pada terminal generator shunt tidak mengakibatkan arus
yang sangat besar ?
3. Sebutkan hal-hal yang menyebabkan kegagalan dalam pembentukan tegangan pada
generator shunt ?
4. Apa kesamaan dan perbedaan antara watak pembangkit seri dan pembangkit lebih
?
5. Carilah watak U sebagai fungsi untuk pembangkit seri (dijabarkan lewat watak tak
bebrbebannya dan berdasarkan pengukuran) !
6. Apa sebab hubung singkat pada terminal pembangkit majemuk diferensial tidak
mengakibatkan arus yang amat besar ?
7. Bagaimana cara supaya pembangkit majemuk kumulatif dapat diatur sehingga
berwatak majemuk kurang, majemuk rata, dan majemuk lebih ?
Gambar 3.1 Skema Generator DC Shunt
14
Gambar 3.2 Skema Generator DC Seri
15
Gambar 3.2 Skema Generator DC Majemuk Panjang
(Long Compound)
16
3.8 Data Hasil Analisis
3.9 Pembahasan
3.10 Kesimpulan
Daftar Pustaka
Modul Praktikum Mesin-mesin Listrik
Catatan :
Nilai Paraf