SARIFAH WILDA EROS TINA (11194992210209) MP1 Revisi II
SARIFAH WILDA EROS TINA (11194992210209) MP1 Revisi II
DISUSUN OLEH:
SARIFAH WILDA EROS TINA
NIM. 11194992210209
Menyetujui,
ii
LEMBAR PENGESAHAN
Menyetujui,
Mengetahui,
Ketua Jurusan Kebidanan
Penguji, Fakultas Kesehatan
Universitas Sari Mulia
iv
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan yang Maha Esa
Atas segala bimbingan dan bantuan yang diberikan dari berbagai pihak
1. Dr. RR. Dwi Sogi Sri Redjeki, SKG., M.Pd selaku Rektor Yayasan Indah
Banjarmasin.
2. Dr. Dede Mahdiyah, M.Si selaku Wakil Rektor I Bidang Akademik dan
Sumber Daya
7. Siti Noor Hasanah, S.ST., Bdn., M.Keb selaku Preceptor Pendidik (PP)
v
penulisan laporan akhir stase
hasil-hasil yang dituangkan lewat laporan kasus akhir stase ini bermanfaat
kebidanan.
Penulis
vi
DAFTAR ISI
LEMBAR PERSETUJUAN……………………………………………. ii
LEMBAR PENGESAHAN……………………………………………... iii
KATA PENGANTAR…………………………………………………… iv
DAFTAR ISI……………………………………………………………. vi
BAB 1 PENDAHULUAN……………………………………… 1
A. Latar Belakang…………………………………….. 1
B. Rumusan Masalah………………………………..... 4
C. Tujuan…………………………………………....... 4
1) Umum ………………………………………….. 4
2) Khusus…………………………………………. 4
D. Manfaat…………………………………………….. 5
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA……………………………….. 6
A. Pengertian…………………………………………. 6
B. Etiologi/ Penyebab………………………………… 6
C. Patofisiologi/ Mekanisme………………………….. 9
D. Clinical Pathway…………………………………... 10
E. Manisfestasi Klinik/Tanda dan Gejala…………….. 11
F. Komplikasi………………………………………… 11
G. Penatalaksanaan Medis……………………………. 13
H. Penatalaksanaan Kebidanan……………………….. 13
BAB 3 TINJAUAN KASUS………………………………….. 15
A. Subjektif Data…………………………………….. 15
B. Objektif Data……………………………………… 20
C. Analisa Data……………………………………… 22
D. Penatalaksanaan…………………………………… 22
BAB 4 PEMBAHASAN……………………………………… 26
BAB 5 PENUTUP……………………………………………… 28
A. Kesimpulan……………………………………….. 28
B. Saran ………………………………………………. 28
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………… 29
vi
i
BAB 1
PENDAHULUAN
terjadi pada usia kehamilan muda dan terbanyak pada usia kehamilan 6-
Keluhan ini terjadi 70% - 80% dari seluruh wanita yang hamil (Cathy,
2015). Sekitar 50% - 90% dari seluruh kehamilan disertai dengan mual
dan muntah. Menurut sebuah penelitian terhadap lebih dari 360 wanita
Namun, hingga 20% dari kasus, mual dan muntah dapat terus sampai
melalui mulut akibat spasme otot tidak sadar (dalam Agnes Widdya
muda, perokok dan kelebihan berat badan atau obesitas. Insiden mual
1
muntah juga lebih tinggi pada wanita dengan riwayat mual dan muntah
210 juta kehamilan. Dari jumlah ini 20 juta wanita mengalami kesakitan
3 kasus, pada bulan Maret 2023 ada 4 kasus dan pada bulan April 2023
ada 6 kasus ibu hamil dengan Hiperemesis Gravidarum, dari sini terlihat
2
B. Rumusan Masalah
Gravidarum ?
C. Tujuan
1) Umum
2) Khusus
Puskesmas Hampang
Hampang
Di Puskesmas Hampang
3
D. Manfaat
1) Manfaat Teoritis
asuhan kebidanan.
2) Manfaat Praktis
b. Bagi Pendidikan
c. Bagi Penulis
4
5
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
mual dan muntah yang menetap selama kehamilan yang menganggu asupan
adalah mual dan muntah yang terjadi pada awal kehamilan sampai umur
kehamilan 20 minggu, keluhan begitu hebat sampai segala yang dimakan dan
20 minggu, muntah begitu hebat dimana segala apa yang dimakan dan
sebagainya
mual dan muntah menetap lebih dari 10 kali dalam sehari dan terjadi sebelum
namun tidak ada satupun yang dapat menjelaskan proses terjadinya secara
1) Faktor Predisposisi
a. Primigravida
b. Molahidatidosa
hiperemesis gravidarum.
7
c. Kehamilan kembar (Heidi Murkoff,dkk 2006)
Ini merupakan gejala kehamilan yang berebihan. Biasanya jika ada janin
kembar maka ibu akan mengalami mual di pagi hari yang dapat berlipat
ganda. Akan tetapi semua ini juga bisa terjadi pada kehamilan janin
tunggal.
a. Diabetes
2005)
8
didahului nausea menunjukan kemungkinan lesi pada sistem saraf
Ada yang menyatakan bahwa perasaan mual adalah akibat dari meningkatnya
kadar estrogen, oleh karena keluhan ini terjadi pada trimester pertama.
Pengaruh fisologik hormon estrogen ini tidak jelas, mungkin berasal dari
terjadi pada kebanyakan wanita hamil, meskipun demikian mual dan muntah
komplikasi mual dan muntah pada hamil muda, bila terjadi terus menerus
pada sebagian kecil wanita, tetapi faktor psikologik merupakan faktor utama,
sudah menderita lambung spastik dengan gejala tidak suka makan dan
2016).
9
D. Clinical Pathway Hiperemesis Gravidarum (HEG)
10
E. Klasifikasi Hiperemesis Gravidarum (HEG)
(Runiari, 2010) menyatakan bahwa tidak ada batasan yang jelas antara
1) Tingkat I
Muntah terus menerus yang mempengaruhi keadaan umum. Pada tingkatan ini
ibu hamil merasa lemah, nafsu makan tidak ada, berat badan menurun dan
merasa nyeri pada epigastrium. Nadi meningkat sekitar 100 kali per menit,
tekanan darah sistolik menurun, dapat disertai peningkatan suhu tubuh, turgor
2) Tingkat II
Ibu hamil tampak lebih lemas dan apatis, turgor kulit lebih menurun, lidah
kering dan tampak kotor, nadi kecil dan cepat, tekanan darah turun, suhu
kadang-kadang naik, mata cekung dan sedikit ikterus, berat badan turun,
pernapasan karena mempunyai aroma yang khas, dan dapat pula ditemukan
dalam urine.
3) Tingkat III
somnolen sampai koma, nadi kecil dan cepat, tekanan darah menurun, serta
suhu meningkat. Komplikasi fatal terjadi pada susunan saraf yang dikenal
diplopia, dan perubahan mental, keadaan ini adalah akibat sangat kekurangan
11
zat makanan, termasuk vitamin B kompleks. Timbulnya ikterus menunjukkan
terjadinya payah hati. Pada tingkatan ini juga terjadi perdarahan dari esofagus,
1) Morning Sickness Pusing pada saat bangun pagi karena terjadi iskemia
sistem saraf pusat berkurang. Cara mengatasi jangan terlalu cepat berjalan
duduk sehingga pusing berkurang, minum teh hangat agak manis, setelah
12
pemberian antiistamin Promethazine 50 mg dalam 50 ml intravena. Studi
tablet/hari(misalnya 2 tablet saat akan tidur, 1 tablet saat pagi dan 1 tablet
saat siang).
antara lain :
ukuran makanan. Makan dengan jumlah kecil dan minum cairan yang
atau lemak.
13
3) Meminum air jahe dapat mengurangi mual dan muntah secara signifikan
essensial lemon oil. Jeruk lemon cocok sebagai salah satu terapi terutama
saat mual karena bau kulit jeruk lemon yang segar dan kandungan sitrat
Sistem limbik adalah daerah yang mempengaruhi emosi dan memori serta
5) Melakukan akupuntur atau hypnosis atau akupressur pada titik Nei Guan
(kusumaningsih, 2022)
selain dapatmenimbulkan mual dan muntah juga dapat memiliki efek yang
14
BAB 3 TINJAUAN KASUS
A. DATA SUBJEKTIF
1) Identitas
Istri Suami
Nama Ny. I Tn. W
Umur 19 Tahun 25 Tahun
Agama Islam Islam
Suku/ Jawa/ Jawa /Indonesia
Bangsa Indonesia
Pendidikan SMK SMK
Pekerjaan IRT Petani
Alamat Lalapin Lalapin
2) Keluhan Utama
Ibu mengatakan keluhannya mual muntah lebih dari 10 kali dalam sehari, nyeri ulu
hati, badan lemas, 4 hari susah makan hanya minum air sirup hangat saja
3) Riwayat Perkawinan
Kawin 1 kali, kawin pertama kali umur 18 tahun, dengan suami sekarang.
4) Riwayat Haid
a. Menarche : 12 tahun
b. Siklus : 28 hari
c. Teratur/tidak :Teratur
d. Lamanya : 5-6 hari
15
e. Banyaknya : 2-3 kali ganti pembalut/hari
f. Dismenorhoe : Tidak ada
g. HPHT : 06-02-2023
h. Taksiran partus : 13-11-2023
i. Usia kehamilan : 13 minggu
5) Riwayat Obstetri
Penyulit
Tahun Kehamilan Persalinan Bayi KET
Nifas
No
Tempat / BB PB Keadaan
UK Penyulit Cara Penyulit Sex
Penolong gr cm Lahir
Hamil
1 2023
ini
7) Riwayat kesehatan
a. Riwayat kesehatan ibu :
Ibu mengatakan tidak pernah menderita penyakit keturunan seperti kencing
manis, darah tinggi, dan asma.
Ibu juga tidak pernah menderita penyakit menular seperti hepatitis,
TBC,HIV/AIDS dan penyakit kronis seperti jantung.
b. Riwayat kesehatan keluarga :
Ibu mengatakan dalam keluarga tidak pernah menderita penyakit keturunan
seperti kencing manis, darah tinggi, asma, penyakit menular seperti hepatitis,
TBC, HIV/AIDS dan tidak menderita penyakit kronis seperti jantung.
Jenis yang Nasi, lauk, sayur Roti dan air sirup hangat
dikonsumsi danair putih
Frekuensi 3 x sehari Sesuai keinginan
b. Eliminasi
BAB
Sebelum hamil Saat hamil
BAK
Sebelum hamil Saat hamil
17
c. Personal hygiene
Frekuensi mandi : 2 x sehari
Frekuensi gosok gigi : 2 x sehari
Frekuensi ganti pakaian/jenis : Sesuai kebutuhan
d. Aktifitas
Sebelum hamil Saat hamil
f. Data seksual
18
10) Data psikososial dan spiritual
19
B. OBJECTIVE DATA
1) Pemeriksaan umum
a. Keadaan umum : Lemah
b. Kesadaran : Composmentis
c. Berat badan :
Sebelum hamil : 55 kg
Selama hamil : 52 kg
d. Tinggi badan : 150 cm
e. LILA : 25 Cm
f. IMT : 52 kg/1.50 x 1.50 = 23.15
g. Tanda Vital : TD : 107/76 mmHg N : 102x/menit
T : 37 °C R : 20 x/menit
2) Pemeriksaan khusus
a. Inspeksi & palpasi
Kepala : Rambut bersih, tidak rontok, tidak berketombe, tidak teraba ada
benjolan yang abnormal.
Muka : Tampak pucat, tidak tampak oedema, tidak tampak cloasma
gravidarum.
Mata : Tampak simetris, tampak cekung, konjungtiva tidak tampak
pucat, sclera tidak tampak kuning
Telinga : Tampak simetris, tampak bersih, tidak ada pengeluaran serumen.
Hidung : Tampak Bersih, tidak ada polip, tidak ada sekret, tidak ada
pergerakan cuping hidung, dan tidak ada nyeri tekan.
Mulut : Bibir tampak pucat, lidak tampak kering, tidak ada caries gigi,
tidak ada sariawan.
Leher : Tidak terlihat dan tidak teraba pembesaran vena jugularis dan
Pembengkakan kelenjar tiroid, kelenjar limfe
Dada : Tampak simetris, tidak ada retraksi dada saat inspirasi dan
ekspirasi.
Payudara : Tampak simetris, tampak hyperpigmentasi kulit pada areola,
putting susu menonjol, tidak ada nyeri tekan, tidak ada benjolan
abnormal, kolostrum belum keluar
Abdomen : Simetris, tidak ada bekas operasi, TFU 1 jari di atas sympisis
pubis,
20
Tungkai : tidak tampak varises, tidak tampak oedem da tidak teraba oedem
pada pretibia
Genetalia : Tidak ada pengeluaran lender bercampur darah dan cairan
sesuai kehamilan, tampak Linea nigra, tidak tampak striae
gravidarum, tidak terdapat luka bekas operasi.
b. Perkusi
Refleks Patella : Kanan (+) / Kiri (+)
Cek Ginjal : Kanan (-) / Kiri (-)
C. ANALISA DATA
1) Diagnosa Kebidanan : G1 P1 A0 Usia Kehamilan 13 Minggu Dengan Masalah
Hiperemesis Gravidarum Tingkat I
2) Masalah : kecemasan
3) Kebutuhan : Pemberian Terapi Farmakologi dan Non Farmakologi
serta dukungan psikologis
4) Potensian Masalah : Hiperemesis Gravidarum Tingkat II, BBLR, IUGR
D. PELAKSANAAN
1) Memberitahu ibu hasil pemeriksaan yaitu keadaan umum, tanda tanda vital TD
: 107/76 mmHg, N : 80 x /menit , R : 20 x/menit, suhu : 36,5oC, dan kondisi
ibu dalam keadaan lemas dan kurang baik.
“Ibu sudah mengetahui hasil pemeriksaan”
Rasional tindakan : Pasien berhak mengetahui segala sesuatu yang berkaitan
21
dengan keadaan penyakit yaitu tentang diagnosis, tindakkan medik yang akan
dilakukan, segala resiko dari tindakkan medik tersebut Hal ini dimaksudkan
sebagai upaya untuk menanggulangi masalah dan mencegah terjadinya mal
praktik medik di bidang kesehatan sehingga dapat meningkatkan sikap tindak
yang hati-hati dari tenaga kesehatan itu sendiri. (Valery M.P. Siringoringo et al,
2017).
2) Mengurangi kecemasan ibu terhadap keluhanan muntahnya dengan cara
menjelaskan tentang perubahan-perubahan yang terjadi pada tubuhnya selama
masa kehamilan yaitu mual muntah yang dialami sebagian besar wanita hamil
disebabkan oleh factor social, psikososial dan factor bilogis yakni adanya
perubahan pada system endokrin, salah satunya penyebabnya dipicu oleh
peningkatan estrogen dan progesteron yang diproduksi oleh Human Chorionic
Gonadotropine (HCG) dalam serum dan menyebabkan perubahan metabolisme
karbohidrat.
“ibu mendengarkan dengan baik penjelasan bidan dan mengatakan sudah
paham ”
Rasional Tindakan : Ibu hamil perlu mengetahui perubahan yang terjadi pada
tubuhnya, Agar mampu beradaptasi dan menerima perubahan-perubahan
tersebut sehingga dapat menjalankan kehamilan yang sehat dan lancer. (Irianti
et al., 2015).
3) Menganjurkan ibu untuk memenuhi kebutuhan nutrisinya dengan cara
mengatur pola makan yaitu makan dengan porsi kecil, tetapi lebih sering,
menghindari makanan yang digoreng, berminyak, bersantan, rasa pedas,
banyak mengandung gas, berbau menyengat dan mengkonsumsi apa saja yang
ingin ibu makan dan ibu suka
“ibu mendengarkan dengan baik penjelasan bidan dan sudah mulai bisa
mengkonsumsi roti, biscuit, beberapa potong buah serta menghindari makanan
yang membuat mual dan muntah”
Rasional tindakan: Agar ibu dapat mengerti apa saja yang harus dihindari dan
menerapkan diet hiperemesis III
(Paji, 2017)
4) Menganjurkan ibu untuk mengkonsumsi rebusan air jahe dan air tebu dengan
cara takaran 100ml air tebu dikombinasi dengan 10ml air jahe diminum 3kali
sehari selama 4hari.
22
“ibu mengerti dan mau menuruti arahan dari bidan”
Rasional tindakan: Ibu hamil yang mengalami hiperemesis gravidarum dapat
menerapkan pengobatan herbal untuk mengurangi mual muntah salah satunya
mengkonsumsi air tebu kombinasi dengan air jahe sehingga bisa mengurangi
penggunaan obat farmakologi, karena zat-zat aktif seperti kandungan minyak
Atsiri Zingiberena, Zingiberol, Bisabilena, Kurkuman, Gingerol, Flandrena, vit
A dan resin pahit yang terkandung didalamnya dapat memblok serotonin yaitu
suatu neurotransmitter sistem saraf pusat dan sel-sel enterokromafin dalam
saluran pencernaan dengan menghambat induksi HCG ke lambung, sehingga
otot-otot pencernaan mengendur dan melemah kemudian menimbulkan
perasaan nyaman dalam perut dan mual muntah dapat berkurang.
(Wardani, 2020)
5) Menganjurkan ibu untuk istirahat yang cukup dengan tidur siang 1-2 jam dan
tidur malam sekurang kurangnya 6-7 jam, mengurangi pekerjaan rumah
tangga, menghindari minun air putih sebelum tidur serta menghirup aroma
terapi kulit jeruk lemon dengan cara mencampurkan 1sendok the parutan kulit
jeruk lemon ke dalam 150cc air hangat, kemudian hirup aromanya selama 3-5
menit, dilakukan 3x sehari. Atau dengan cara yang lebih praktis dengan
menambahkan 2-3 tetes lemon essential oil ke dalam diffuser dan nyalakan. Isi
diffuser dengan air sampai garis pada alat tercapai. Kemudian, dengan
menggunakan penutup yang disertakan, kencangkan diffuser pada tempatnya.
Kemudian nyalakan diffuser hingga uap air dari campuran minyak atsiri lemon
mulai keluar, dan tarik napas dalam-dalam untuk menikmati aroma yang keluar
dari uapnya, dilakukan selama 15-20 menit.
“Ibu bersedia untuk melakukan anjuran bidan”
Rasional Tindakan : Kelelahan sering terjadi pada ibu hamil trimester I, diduga
hal ini berkaitan dengan faktor metabolisme yang rata-rata menurun pada ibu
hamil, sehingga ibu hamil harus mengatur aktifitas sehari-hari untuk
mendapatkan istirahat ekstra (Lestari, 2022) dan Setiap kulit jeruk memiliki
efek farmakologis yang unik, seperti antibakteri, antivirus, diuretik,
vasodilator, penenang, dan merangsang adrenal. Aromaterapi lemon dapat
mengurangi mual muntah karena memiliki kandungan limonene. Limonene
merupakan komponen utama dalam senyawa kimia aromaterapi lemon yang
dapat menghambat kerja prostaglandin sehingga dapat mengurangi rasa nyeri,
23
mengontrol siklooksigenase I dan II, mencegah aktivitas prostaglandin dan
mengurangi rasa sakit termasuk mual muntah. (Fatikhah, 2022)
6) Mengajarkan ibu dan keluarga untuk melakukan akupresur pada titik Neiguan
(P6) yang terletak di tiga lebar jari proksimal pada pergelangan tangan kanan
atau kiri, di lengan bawah bagian dalam, di antara dua tendon, dilakukan
dengan penekanan langsung maupun menggunakan gelang tangan (Wrist Band)
selama 5-30 menit.
“Ibu dan pendamping mampu mempraktikkan kembali apa yang diajarkan”
Rasional tindakan : Intervensi non farmakologi lain nya yang dapat digunakan
adalah akupresur, karena akupresur adalah cara yang cepat dan murah untuk
mengatasi mual, tanpa efek samping berbahaya, dan sangat efektif menurunkan
mual muntah. Penekanan atau stimulasi pada titik pericardium 6 dapat
meningkatkan pelepasan beta-endorphin di hipofisis dan adrenocortikotropic
(ACTH) sepanjang chemoreceptor tringger zone (CTZ) yang dapat menghambat
pusat muntah dan mengontrol fungsi usus dan sirkulasi dinamis dengan
merangsang jalur meridian dalam tubuh.
(Fatikhah, 2022)
7) Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian terapi farmakologi
“ Kolaborasi dilakukan, ibu mendapat terapi obat vitamin B6 3x1 dan Vitamin
B12 1x1”
Rasional tindakan: Salah satu tugas bidan sebagai pelaksana adalah tugas
kolaborasi. Bidan bersama dokter bertanggung jawab atas asuhan pada ibu
hamil yang mempunyai komplikasi medis. (Astuti, Sri dkk, 2017)
8) Memberitahu ibu untuk melakukan kunjungan ulang 1 x dalam sebulan atau
jika keluhan mual muntah belum teratasi dan semakin sering. Karena selama
hamil diwajibkan untuk melakukan pemeriksaan kehamilan minimal sebanyak
6 kali, yaitu 2x pada trimester 1, 2x pada trimester 2, dan 3kali pada trimester
3, dengan pemeriksaan oleh dokter diwajibkan 1x di trimester 1 dan 1x di
trimester 3. Selain itu, ibu juga dapat mengikuti kelas ibu hamil dan melakukan
prenatal yoga
“Ibu bersedia melakukan kunjungan ulang”
Rasional Tindakan : Agar kesehatan ibu hamil terpantau, ibu hamil harus
memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan terdekat dan mengikuti kelas ibu
hamil. Karena dalam kegiatan kelas ibu hamil, Ibu akan mendapatkan
24
pengetahuan baru seputar kehamilan, persiapan menghadapi persalinan sampai
dengan pengetahuan tentang kesehatan nifas dan perawatan bayi serta balita.
Selain itu adanya interaksi dengan orang lain yang mengikuti kelas ibu hamil
akan membuat ibu lebih terbuka untuk menceritakan keluhan atau apa yang
sedang dirasakan, sehingga akan terjadi sharing informasi dan pengalaman
menghadapi keluhan tesebut dari orang lain yang pernah mengalami hal yang
sama, dalam kelas ibu hamil juga terdapat senam hamil atau prenatal yoga
yang dapat membuat rileksasi selama masa kehamilan dan juga memperlancar
proses persaliann nantinya. Sedangkan kunjungan ulang yang dilakukan untuk
mengetahui, memantau dan mengevaluasi kesehatan ibu dan bayinya.
(Buku KIA, 2023)
25
BAB 4
PEMBAHASAN
Dalam bab pembahasan ini, penulis akan membahas beberapa hal yang berkaitan
dengan pelaksanaan “Asuhan Kebidanan pada Ny. I G1P0A0 usia kehamilan 13 minggu
dengan hyperemesis gravidarum (HEG). Datang pada tanggal 09 Mei 2023 Pukul
11.00 Wita di Ruang Poli KIA Puskesmas Hampang. Dalam penatalaksanaan asuhan
consent kepada Ny. I, klien bersedia dan setuju untuk dilakukan Asuhan kebidanan
Kehamilan.
1. Data Subjektif
dirasakan, riwayat kehamilan yang sekarang dan yang lalu, riwayat kesehatan,
tanda vital, pemeriksaan fisik yang meliputi inspeksi, palpasi, dan auskultasi serta
ulu hati, badan lemas, 4 hari susah makan hanya minum air sirup hangat saja. Dari
pola istirahat malam hari, ibu hanya tidur sekitar 5-6 jam saja, sering terbangun
karena mual dan ingin kencing. Tidak terdapat kesenjangan antara teori dengan
praktik lapangan karena dari ini terlihat bahwa hal ini merupakan gejala yang biasa
terjadi di trimester awal kehamilan, seperti sering kencing dan mual muntah, yang
sering dialami pada ibu hamil yang merupakan salah satu gejala paling awal pada
26
kehamilannya, lalu berlanjut ke muntah yang terus-menerus disertai dengan
penurunan nafsu makan dan minum, bahkan sampai memuntahkan semua yang
dimakan dan diminum, berat badan cepat menurun, dan ada rasa haus yang hebat
(Rahma, 2016)
pernah keguguran, usianya saat ini 19 tahun, pendidikan terakhirnya adalah SMK,
sukunya Jawa. Dilihat dari riwayat obstetrik yang merupakan primigravida, sejalan
gravidarum. Sehingga dari data subyektif tidak terdapat perbedaan antara teori
2. Data Objektif
Pada pemeriksaan fisik pada Ny. I didapatkan hasil secara umum kedaan
lemas kesadaran compos mentis. Pada saat pemeriksaan tanda-tanda vital, terdapat
penurunan tekanan darah sistolik yaitu 107/76 mmHg yang turun dari hasil
menjadi 102 x/menit, berat badan turun perlahan menjadi 52kg sedangkan Ny. I
mengatakan berat badan sebelum sekarang 55 Kg. Pada inspeksi mata terlihat
cekung, namun konjungtiva tidak pucat, sedangkan bibir telihat pucat dan lidah
Dari hasil data objektif sesuai dengan teori yang menyebutkan bahwa
dengan penurunan nafsu makan dan minum. Terdapat penurunan berat badan dan
27
nyeri epigastrium. Pertama-tama isi muntahan adalah makanan, kemudian lendir beserta
sedikit cairan empedu, dan dapat keluar darah jika keluhan muntah terus berlanjut.
Frekuensi nadi meningkat sampai 100 kali per menit dan tekanan darah sistolik
menurun. Pada pemeriksaan fisik ditemukan mata cekung, lidah kering, penurunan
turgor kulit dan penurunan jumlah urin. Hal ini berarti tidak terdapat kesenjangan
3. Analisis Data
yaitu diagnosa/masalah yang telah diperoleh dari hasil pengkajian data subjektif
dan objektif (Nurhidayanti, 2023). Analisa data terdiri dari penentuan diagnosis,
menentukan masalah, dan kebutuhan pada ibu hamil. Analisa data ini ditentukan
berdasarkan hasil pengkajian data subjektif dan objektif. Pada kasus ini penulis
diidentifikasi. Pada langkah ini penting sekali untuk memberikan atau melakukan
asuhan yang aman pada ibu hamil dengan Hieremesis gravidarum (Walyani, 2015)
4. Penatalaksanan
memenuhi kebutuhan nutrisinya dengan cara mengatur pola makan yaitu makan
dengan porsi kecil, tetapi lebih sering, menghindari makanan yang digoreng,
28
berminyak, bersantan, rasa pedas, banyak mengandung gas, berbau menyengat dan
mengkonsumsi apa saja yang ingin ibu makan dan ibu suka. Mengatur pola
jeruk lemon, minum air jahe dan air tebu, serta akupresur pada tiik Neiguan (P6).
Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian terapi farmakologi, yaitu obat vitamin
B6 3x1 dan Vitamin B12 1x1, serta mengikuti kelas ibu hamil dan prenatal yoga.
hiperemesis gravidarum, seperti meminum rebusan air tebu dan jahe. Tebu dan jahe
sebagai salah satu tanaman herbal yang dapat mengurangi mual muntah. Tebu
Center, menjelaskan pada saat hamil mengkonsumsi 1 gram ekstrak jahe setiap hari
sangat efektif dan aman untuk mengurangi rasa mual dan muntah di pagi hari yang
sering dirasakan. Selama 4 hari diberikan 1 gram jahe pada wanita hiperemesis
setelah pengobatan, penurunan yang signifikan terjadi dalam mual dan muntah
(Fitria, 2013).
jahe lebih efektif menurunkan mual dan muntah dibandingkan seduhan daun mint.
Dalam beberapa jurnal lain juga disebutkan bahwa terapi jahe juga berkaitan
dengan penurunan mual muntah pada hiperemsesis gravidarum tingkat I baik terapi
jahe tunggal dalam bentuk serbuk, jahe segar, sirup, ekstrak, permen, maupun
29
menunjukkan bahwa memberikan terapi aroma kulit jeruk lemon selama 6 hari
berhubungan dengan mual muntah dan didapatkan data bahwa mual muntah pada
klien menurun dari 12 kali menjadi 3 kali. Terapi aroma kulit jeruk lemon
lebih baik. Setiap kulit jeruk memiliki efek farmakologis yang unik, seperti
Aroma kulit jeruk lemon dihirup, molekul masuk ke rongga hidung dan
pernafasan
Terapi non farmakologi yang lebih murah, mudah dan praktis dari minuman
(Retno, 2023) menyebutkan bahwa terapi akupresur dapat diterapkan sebagai terapi
non farmakologi untuk mengurangi frekuensi mual muntah pada kehamilan. Titik
akupresur pada perikardium 6 dianggap sebagai titik utama untuk mengurangi mual
dan muntah. Titik Neiguan (P6) terletak tiga lebar jari proksimal pada pergelangan
tangan di lengan bawah bagian dalam, di antara dua tendon. Penekanan di titik ini
pusat muntah dan mengontrol fungsi usus dan sirkulasi dinamis dengan merangsang
30
jalur meridian dalam tubuh (Kusumaningsih, 2022).
yang terletak di pergelangan tangan kanan adalah tempat energi negatif dari jantung
keluar dari tubuh, dan titik Nei-Guan di pergelangan tangan kiri adalah tempat
energi positif masuk dari luar ke dalam tubuh. Ketika ada keseimbangan antara Yin
dan Yang, mual akan terkontrol. Melalui peningkatan aliran darah ke organ-organ
internal yang terhubung ke setiap titik saraf, fungsi lambung dan usus dapat
Puskesmas Hampang sudah sesuai dengan teori. maka dapat disimpulkan bahwa
tidak ada kesenjangan antara teori dan praktik. Menurut MNH (Maternal Neonatal
Health) asuhan antenatal atau yang dikenal antenatal care merupakan prosedur rutin
yang dilakukan oleh bidan dalam membina suatu hubungan dalam proses pelayanan
antenatal yang baik akan menjadi salah satu tiang penyangga dalam safe
motherhood dalam usaha menurunkan angka kesakitan dan kematian ibu dan
31
BAB 5
PENUTUP
A. Kesimpulan
mual muntah ibu menjadi lebih berat. Keadaan ini dapat mempengaruhi
aktivitas sehari-hari dan keadaan umum ibu, karena semua makanan dan
terjadi pada pagi hari, namun bisa juga terjadi kapan saja bahkan malam hari.
Sekitar 50-90% dari seluruh kehamilan disertai mual dan muntah. Sebuah
yang mengalami mual muntah di pagi hari, dan 80% yang mengeluh mual
ruang Poli Kebidanan Puskesmas Hampang sudah sesuai dengan teori yakni
sesuai dengan kebutuhan ibu. Teori yang digunakan diterapkan sehingga tidak
32
ada kesenjangan antara teori dengan praktik di lapangan. Menerapkan teori
dalam kenyataan sangat diperlukan agar pekerjaan lebih efektif dan terarah
B. Saran
komplikasi.
2. Bagi Pendidikan
33
9
7
DAFTAR PUSTAKA
Astuti, Sri dkk. 2017. Asuhan Ibu Dalam Masa Kehamilan. Jakarta: Erlangga
Berliana. 2019. Aplikasi Terapi Aroma Kulit Jeruk Lemon Untuk
Mengatasi Ketidakseimbangan Nutrisi Pada Ibu Hamil
Trimester 1 Dengan Hiperemesis Gravidarum. Program Studi D3
Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Magelang
Fatikhah. 2022. Literatur Review: Intervensi Non Farmakologi Terhadap
Penurunan Frekuensi Mual Dan Mutah Pada Ibu Emisis Gravidarum. Stikes
Muhammadiyah Kendal. Jurnal Surya Muda, 4 (1), Morgan Geri. 2016.
Obstetri & Ginekologi. Jakarta: EGC. Edisi kedua
Fitria, F, dan Sitohang, N A, 2013. Efektifitas jahe untuk mual muntah pada
kehamilan trimester I di Puskesmas Dolok Masihul Kec. Dolok Masihul,
Kab.Serdang Bedagai Tahun 2013.
Hani, Ummi dkk. 2012. Asuhan Kebidanan Pada Kehamilan Fisiologis. Jakarta:
Salemba Medika
Iris J. Grooten., Ben W. Mol, Joris A. M. van der Post, Carrie Ris-Stalpers.,
Marjolein Kok., Joke M. J. Bais., Caroline J. Bax., Johannes J. Duvekot.,
Henk A. Bremer., Martina M. Porath., Wieteke M. Heidema., Kitty W. M.
Bloemenkamp., Hubertina C. J. Scheepers., Maureen T. M. Franssen.,
Martijn A. Oudijk., Tessa J. Roseboom and Rebecca C. Painter. (2016) Early
nasogastric tube feeding in optimizing treatment for hyperemesis gravidarum: the
MOTHER randomised controlled trial (Maternal and Offspring outcomes after Treatment
of HyperEmesis byRefeeding). BMC Pregnancy and Childbirth. Diakses tanggal
28 Mei 2016
Joseph, H K. 2010. Ginekologi dan Obstetri (Obsgyn). Yogyakarta: Nuha Medika
Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. 2023. Buku Kesehatan Ibu dan Anak.
Jakarta: Kementrian Kesehatan Republik Indonesia
Kusumaningsih, M R. 2022. Akupressure Sebagai Terapi Mual Muntah
Pada Ibu Hamil. https://doi.org/10.55116/SPICM.V1I1.3
Nurhidayanti. 2023. Manajemen Asuhan Kebidanan Antenatal Care Patologi pada
Ny “K”dengan Hiperemesis Gravidarum Tingkat I Gestasi 12 Minggu 2 Hari
di RS Al-Jala Ammari Makassar. UIN Alauddin Makassar. Jurnal midwifery
Vol. 5 No. 1 (2023) 10.24252/jmw.v5i1.33340
34
9
7
35
9
7
LEMBAR KONSULTASI
Paraf
No Hari/Tanggal Pembahasan Saran
Pembimbing
4 09/05/2023 Konsultasi
perbaikan laporan
9
7
LEMBAR KONSULTASI
Paraf
No Hari/Tanggal Pembahasan Saran
Pembimbing
5 09/06/2023 Konsultasi
perbaikan laporan