Akuntansi Syariah UMKM
Akuntansi Syariah UMKM
Akuntansi
Berbasis
Syariah
Industri Halal
Akuntansi
Berbasis
Syariah
Diproduksi Oleh:
Penyusun:
Amelia Rizky Alamanda M.Ak, SAS, BKP, CPA
Editor:
Dr. Erman Sumirat, MBuss, CSA, CRP, CIB, Ak
Apta Hadyan Sulistijo, ST., MBA., QWP
Desain Grafis:
Muhsinul Fajri, S.I.Kom
Diterbitkan Oleh:
Daftar Isi
Daftar Isi............................................................................................ 3
Kata Pengantar................................................................................... 4
Akuntansi Berbasis Syariah................................................................ 5
A Definisi UMKM........................................................................... 6
B Definisi Akuntansi....................................................................... 7
C Siklus Akuntansi.......................................................................... 8
D Persamaan Dasar Akuntansi....................................................... 9
E Analisis Transaksi...................................................................... 10
F Pengertian Akun....................................................................... 12
G Aturan Pencatatan.................................................................... 13
H Saldo Normal............................................................................ 13
I Kelompok Akun........................................................................ 14
J Jurnal........................................................................................ 14
K Buku Besar................................................................................ 17
L Neraca Saldo............................................................................. 18
M Jurnal Penyesuaian................................................................... 19
N Neraca Lajur............................................................................. 21
O Laporan Keuangan.................................................................... 22
P Simulasi Penyusunan Laporan Keuangan................................. 23
Q Kerangka Dasar Penyusunan dan Penyajian Laporan Keuangan
Syariah...................................................................................... 43
R Akuntansi Akad Jual Beli........................................................... 47
S Akuntansi Akad Sewa............................................................... 80
T Akuntansi Akad Kerjasama....................................................... 94
U Tes Formatif ........................................................................... 112
Penyusun
B Definisi Akuntansi
Definisi akuntansi dapat dilihat dari 2 (dua) sudut pandang yaitu:
C Siklus Akuntansi
b) Pembayaran utang
F Pengertian Akun
Akun atau perkiraan adalah media untuk mengklasifikasikan
dan mencatat penambahan dan pengurangan dari setiap unsur-
unsur laporan keuangan. Bentuk akun atau perkiraan yang paling
sederhana adalah akun atau perkiraan bentuk “T”, di mana sisi
kiri adalah debet dan sisi kanan adalah kredit. Dasar pencatatan
untuk mendebit dan mengkredit adalah persamaan akuntansi
dengan tambahan biaya dan pendapatan.
G Aturan Pencatatan
Pendebitan adalah memasukkan sejumlah angka dalam sisi
debit. Mendebit tidak selalu berarti menambah.
H Saldo Normal
Saldo normal tiap-tiap akun atau perkiraan adalah sebagai
berikut:
Perkiraan Saldo Normal Menambah Mengurangi
Aktiva Debet Debet Kredit
Utang Kredit Kredit Debet
Modal Kredit Kredit Debet
Pendapatan Kredit Kredit Debet
Beban Debet Debet Kredit
J Jurnal
Jurnal adalah catatan sistematis dan kronologis dari transaksi-
transaksi keuangan berdasarkan bukti transaksi dengan
menyebutkan akun yang akan didebit atau dikredit disertai
jumlahnya masing-masing dan mencantumkan pula referensinya.
Hal:....................
CONTOH
Rp1.000.000,-
Tgl Akun Ref Debit Kredit
15 Beban Telepon - 1.000.000
Jan
2020 Kas 1.000.000
K Buku Besar
Buku Besar adalah buku yang berisi semua akun-akun (kumpulan
akun) yang terdapat dalam laporan keuangan. Buku ini mencatat
perubahan-perubahan yang terjadi pada masing-masing akun
dan pada akhir periode akan tampak saldo dari akun-akun
tersebut. Setiap transaksi yang telah dicatat dalam jurnal akan
diposting atau dipindahkan ke buku besar secara berkala.
L Neraca Saldo
Neraca Saldo merupakan daftar yang berisi kumpulan seluruh
akun atau perkiraan yang terdapat pada buku besar. Untuk
menyiapkan neraca saldo, saldo tiap perkiraan harus ditentukan
terlebih dahulu. Neraca saldo biasanya disiapkan pada akhir
periode atau dapat juga disiapkan kapan saja untuk memastikan
keseimbangan buku besar.
Contoh :
N Neraca Lajur
Neraca Lajur adalah kertas kerja berkolom-kolom untuk
memudahkan dalam membuat penyesuaian dan penyusunan
laporan keuangan. Neraca Lajur disusun dengan memindahkan
data-data neraca saldo dan jurnal penyesuaian.
O Laporan Keuangan
Tujuan penyusunan laporan keuangan adalah untuk menyediakan
informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja, serta
perubahan posisi keuangan perusahaan yang bermanfaat bagi
pengambilan keputusan pemakaiannya. Laporan keuangan juga
digunakan sebagai alat untuk mempertanggungjawabkan sumber
daya keuangan yang digunakan dan dihasilkan perusahaan.
Akun tambahan
407 Pendapatan Jasa
615 Beban Penyusutan
631 Beban Perlengkapan
726 Beban Gaji
729 Beban Sewa
Debit Kredit
Kas 3,220
Piutang 2,830
Perlengkapan 2,500
Peralatan 14,000
Modal 13,950
NERACA LAJUR
Dr Cr Dr Cr Dr Cr Dr Cr Dr Cr
Debit Kredit
Kas 3,220
Piutang 2,830
Perlengkapan 1,400
Peralatan 14,000
26,200 26,200
Pendapatan
Pendapatan Jasa 6,520
Beban
Beban Gaji 3,050
Beban Perlengkapan 1,100
Beban Sewa 400
Beban Penyusutan 200
Total Beban 4,750
Liabilitas
Hutang Usaha 2,600
Pendapatan Diterima Dimuka 580
Hutang Gaji 350
Total Liabilitas 3,530
Modal
Modal 15,720
(Lampiran B PSAK)
1. Laporan posisi keuangan;
2. Laporan surflus defisit dana tabarru’;
3. Laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lainnya;
4. Laporan perubahan ekuitas;
5. Laporan arus kas;
6. Laporan sumber dan penggunaan dana zakat;
7. Laporan sumber dan penggunaan dana kebajikan;
8. Catatan atas laporan keuangan.
2. Rukun Murabahah
a) Pelaku yang terdiri dari penjual (al-bai’) dianalogkan
sebagai bank dan pembeli (al-musytari) dianalogikan
sebagai aminah.
b) Objek atau barang yang akan diperjualbelikan (al-
mabi’).
3. Karakteristik Murabahah
a) Murabahah dapat dilakukan berdasarkan pesanan
dan tanpa pesanan;
b) Murabahah berdasarkan pesanan dapat bersifat
mengikat atau tidak mengikat pembeli untuk barang
yang dipesan. Berdasarkan PSAK 102, murabahah
berdasarkan pesanan bersifat mengikat, tidak dapat
dibatalkan;
c) Pembayaran dapat dilakukan secara tunai atau
tangguh (cicilan);
d) Murabahah memperkenankan penawaran harga
berbeda dengan cara pembayaran yang berbeda
sebelum akad dilakukan;
e) Harga yang disepakati adalah harga jual dan biaya
perolehannya harus diberitahukan;
f) Diskon terkait dengan pembelian barang meliputi:
a. Diskon dari pemasok dalam bentuk apapun atas
pembelian barang;
b. Diskon biaya asuransi dari perusahaan asuransi
dalam rangka pembelian barang;
c. Komisi dalam bentuk apapun yang diterima
terkait dengan pembelian barang.
Pengungkapan
Penjual mengungkapkan hal-hal yang terkait dengan
transaksi murabahah, tetapi tidak terbatas pada:
a. Harga perolehan aset murabahah.
b. Janji pemesanan dalam murabahah berdasarkan
pesanan sebagai kewajiban atau bukan.
c. Pengungkapan yang diperlukan sesuai PSAK
101: Penyajian Laporan Keuangan Syariah.
Pembeli mengungkapkan hal-hal yang terkait dengan
transaksi murabahah, tetapi tidak terbatas pada:
a. Nilai tunai aset yang diperoleh dari transaksi
murabahah.
b. Jangka waktu murabahah tangguh.
c. Pengungkapan yang diperlukan sesuai PSAK
101.
Akuntansi Pembeli
Pengakuan piutang salam, piutang salam diakui
pada saat modal usaha salam dibayarkan atau
dialihkan kepada penjual. Modal usaha salam
disajikan sebagai piutang salam.
Pengukuran modal usaha salam:
− Modal salam dalam bentuk kas diukur sebesar
jumlah yang dibayarkan.
− Modal usaha dalam bentuk asset non-kas
diukur sebesar nilai wajar, selisih antara nilai
wajar dan nilai tercatat modal usaha non-kas
yang diserahkan diakui sebagai keuntungan
atau keruhian pada saat penyerahan modal
usaha tersebut.
Penerimaan barang pesanan:
− Jika barang pesanan sesuai dengan akad, maka
dinilai sesuai nilai yang disepakati.
− Jika barang pesanan berbeda kualitasnya:
Penyajian
Pembeli menyajikan modal usaha salam yang
diberikan sebagai piutang salam.
Piutang yang harus dilunasi oleh penjual karena tidak
dapat memenuhi kewajibannya dalam transaksi
salam disajikan secara terpisah dari piutang salam.
Persediaan yang diperoleh melalui transaksi salam
diukur sebesar nilai terendah biaya perolehan atau
nilai bersih yang dapat direalisasi. Apabila nilai
bersih yang dapat direalisasi lebih rendah dari biaya
perolehan, maka selisihnya diakui sebagai kerugian.
2. Rukun Istishna’
a) Pelaku, pihak pemesan (mustashni’) dan pihak
yang dimintakan kepadanya pengadaaan atau
pembuatan barang yang dipesan, yang diistilahkan
dengan sebutan shani’.
b) Objek yang diakadkan (al-mahal), yang menjadi
objek dari akad ini bukan atas suatu barang, namun
akadnya adalah akad yang mewajibkan pihak kedua
untuk mengerjakan sesuatu sesuai pesanan.
c) Shighat (ijab qabul)
Penyajian
Pembeli menyajikan dalam laporan keuangan hal-
hal sebagai berikut:
− Utang ishtisna’ sebesar tagihan dari produsen
atau kontraktor yang belum dilunasi.
− Aset istishna’ dalam penyelesaian sebesar:
● Persentase penyelesaian dari nilai kontrak
penjualan kepada pembeli akhir, jika
istishna’ paralel.
● kapitalisasi biaya perolehan, jika istishna
Pengungkapan
Pembeli mengungkapkan transaksi istishna’ dalam
laporan keuangan, tetapi tidak terbatas, pada:
− Rincian utang istishna’ berdasarkan jumlah dan
jangka waktu.
Pengungkapan yang diperlukan sesuai PSAK
No. 101: Penyajian Laporan Keuangan Syariah.
V AKUNTANSI SALAM
Ilustrasi Umum
Pak Adi dan Petani “Ngudi Rejeki” menandatangani kontrak
salam pada tanggal 1 Januari 2021. Dalam kontrak tersebut
Pak Adi berperan sebagai pembeli. Isi kontrak salam tersebut
adalah sebagai berikut:
Barang pesanan: beras IR64 10 ton
Harga yang disepakati: Rp15.000/kg
Modal salam dari Pak Adi Rp150.000.000,-
Barang pesanan diserahkan 6 bulan kemudian
Penyajian
Ijarah atas aset
- Mu’jir menyajikan pendapatan ijarah atas aset secara
bruto di laba rugi. Untuk mu’jir yang merupakan
entitas keuangan syariah, pendapatan ijarah atas
aset disajikan secara neto setelah beban terkait di
laba rugi.
Ijarah atas jasa
- Dalam ijarah atas jasa secara langsung, a’jir
menyajikan pendapatan ijarah secara bruto di laba
rugi.
Rahn (Gadai)
Rahn adalah menukarkan suatu benda dengan uang, tetapi ada
perbedaannya bagi umat Islam, uang tersebut adalah pinjaman
dan barang yang diterima adalah sebagai tanggungan. Gadai adalah
suatu hak yang diperoleh seseorang yang berpiutang atas suatu
barang yang bergerak, yang diserahkan padanya oleh seseorang
atau oleh orang lain atas namanya, dan yang memberikan kekuasaan
kepada orang berpiutang itu untuk mengambil pelunasan dari
barang tersebut didahulukan dari pada orang-orang berpiutang
lainnya; dengan pengecualian biaya untuk melelang barang tersebut
1
Penerima Peminjam/pemilik
barang/pegadaian barang
2
4
CONTOH TRANSAKSI
• Akuntansi untuk Pemberi Sewa (Mu’jir)
1 Pembelian Aset Ijarah
Pemberi sewa membeli mobil yang disewakan sebesar
Rp200.000.000,- dari PT.Amanah, mobil tersebut memiliki
manfaat selama 5 tahun.
Aset ijarah Rp200.000.000,-
Kas Rp200.000.000,-
Penyajian
1. Pemilik dana menyajikan investasi mudharabah dalam
laporan keuangan sebesar nilai tercatat.
2. Pengelola dana menyajikan transaksi mudharabah
dalam laporan keuangan:
a) Dana syirkah temporer dari pemilik dana
disajikan sebesar nilai tercatatnya untuk setiap
jenis mudharabah;
b) Bagi hasil dana syirkah temporer yang sudah
diperhitungkan tetapi belum diserahkan kepada
pemilik dana disajikan sebagai pos bagi hasil yang
belum dibagikan di kewajiban.
Pengungkapan
1. Pemilik dana mengungkapkan hal-hal terkait transaksi
mudharabah, tetapi tidak terbatas, pada:
a) Isi kesepakatan utama usaha mudharabah,
seperti porsi dana, pembagian hasil usaha,
aktivitas usaha mudharabah, dan lain-lain;
b) Rincian jumlah investasi mudharabah
berdasarkan jenisnya;
c) Penyisihan kerugian investasi mudharabah
selama periode berjalan;
Akuntansi Musyarakah
Musyarakah adalah akad kerjasama antara dua pihak atau lebih
untuk usaha tertentu, di mana masing-masing pihak memberikan
kontribusi dana dengan ketentuan bahwa keuntungan dibagi
berdasarkan kesepakatan sedangkan kerugian berdasarkan porsi
kontribusi dana. Dana tersebut meliputi kas atau aset non-kas
yang diperkenankan syariah.
CONTOH TRANSAKSI
AKUNTANSI MUDHARABAH
Akuntansi untuk pemilik dana
1. Pemilik dana menyetorkan modal berupa uang tunai senilai
Rp100.000.000,-
Dr. Investasi Mudharabah Rp100.000.000,-
Cr. Kas Rp100.000.000,-
AKUNTANSI MUSYARAKAH
Perusahaan Anugrah Gusti dan Perusahaan Amirullah melakukan
akad musyarakah. Perusahaan Anugrah Gusti sebagai mitra pasif
dan perusahaan Amirullah sebagai mitra aktif. Mereka bersepakat
melakukan usaha selama 5 tahun. Modal yang dibutuhkan sebesar
Rp1.200.000.000,-
Data:
a. Jumlah setoran diberikan perusahaan A sebsar 75% dari
seluruh modal yang dibutuhkan. Setoran dalam bentuk
peralatan konveksi telah diperoleh dengan harga sebesar
Rp320.000.000,- Pada saat penyerahan lebih rendah sebesar
Rp20.000.000,- sisanya tunai.
b. Bagi hasil dibagikan dengan metode Net Profit Sharing. Bagi
hasil dilakukan dengan nisbah sama rata antara mitra pasif
dengan mitra aktif. Realisasi laba/rugi bersih dalam lima tahun
usaha konveksi sebagai berikut:
Tahun 1 rugi = Rp180.000.000,-
Tahun 2 laba = Rp200.000.000,-
Tahun 3 laba = Rp240.000.000,-
Tahun 4 laba = Rp220.000.000,-
Tahun 5 laba = Rp280.000.000,-
2. Selama akad:
Tahun 1
Dr.Kerugian investasi musyarakah Rp135.000.000,-
Cr.Investasi musyarakah Rp135.000.000,-
Tahun 2
Dr.Kas Rp100.000.000,-
Cr.Pendapatan bagi hasil musyarakah Rp100.000.000,-
Tahun 3
Dr.Kas Rp120.000.000,-
Cr.Pendapatan bagi hasil musyarakah Rp120.000.000,-
Tahun 4
Dr.Kas Rp110.000.000,-
Cr.Pendapatan bagi hasil musyarakah Rp110.000.000,-
Tahun 5
Dr.Kas Rp140.000.000,-
Cr.Pendapatan bagi hasil musyarakah Rp140.000.000,-
2. Selama akad :
Tahun 1
Dr.Kerugian investasi musyarakah Rp45.000.000,-
Dr.Dana syirkah temporer Rp135.000.000,-
Cr.Kerugian yang belum dialokasikan Rp180.000.000,-
Tahun 2
Dr.Pendapatan yang belum dialokasikan Rp200.000.000,-
Cr.Kas Rp100.000.000,-
Cr.Pendapatan bagi hasil musyarakah Rp100.000.000,-
Tahun 3
Dr.Pendapatan yang belum dialokasikan Rp240.000.000,-
Cr.Kas Rp120.000.000,-
Cr.Pendapatan bagi hasil musyarakah Rp120.000.000,-
Tahun 4
Dr.Pendapatan yang belum dialokasikan Rp220.000.000,-
Cr.Kas Rp110.000.000,-
U TES FORMATIF
Pilihan Ganda
1. Identifikasi transaksi yang kemudian diikuti dengan
kegiatan pencatatan, penggolongan, serta pengikhtisaran
transaksi tersebut sehingga menghasilkan laporan
keuangan adalah pengertian dari:
a. Akuntansi Syariah
b. Akuntansi
c. PSAK
2 Mei: Motor PT. Citra Sejahtera mengalami kerusakan dan PT. Citra
Sejahtera membayar Rp1.000.000,- untuk biaya perbaikan.
1 Juni: Motor PT. Syariah Berjaya mengalami kerusakan dan PT. Citra
Sejahtera membayar Rp1.000.000,- untuk biaya perbaikan.
Instruksi
Perhitungan Pembelian Motor PT. Citra Sejahtera dari PT. Syariah Umat
Uang muka pembelian:
…………………………………………
Biaya administrasi pembelian:
………………………………………….
Total pengeluaran PT. Citra Sejahtera:
………………………………………….
Harga beli motor:
………………………………………….
Jurnal Lainnya
Tanggal Keterangan Debit Kredit
10 April 2020: PT. HC menerima pembayaran kas dari PT.CM atas tagihan
tertanggal 6 April 2020.
10 Juli 2020: PT. HC menerima pembayaran kas dari PT.CM atas tagihan
tertanggal 6 Juli 2020.
Instruksi
Buatlah ayat jurnal untuk mencatat transaksi selama tahun 2020 untuk
PT. HC, PT. CM, dan PT. CR. Posting ke dalam buku besar dan buatlah
laporan keuangan parsial.
Keterangan lain :
Instruksi
1. Buatlah perhitungan harga sewa aset ijarah dan aset IMBT;
2. Buatlah tabel perhitungan penyusutan untuk aset ijarah dan aset
IMBT di PT.Mobil Indonesia selama tahun 2021;
3. Buatlah jurnal untuk mencatat seluruh transaksi pada PT. Mobil
Indonesia;
4. Posting akun yang terkait dalam buku besar yang telah disediakan;
5. Buatlah laporan keuangan sesuai dengan akun yang relevan.
Instruksi:
Buatlah jurnal umum untuk PT. Sentosa dan PT. Ramayana.