Dasar Pemasaran Syariah
Dasar Pemasaran Syariah
Dasar
Pemasaran
Syariah
Industri Halal
Dasar
Pemasaran
Syariah
Memahami Konsep, Karakteristik, Strategi Pemasaran,
dan Pemasar Syariah
Diproduksi Oleh:
Penyusun:
Diana Sari, S.E., M.Mgt., PhD
Rivani, S.IP., M.Si., D.B.A
Rani Sukmadewi, S.AB.,M.AB
Editor:
Dr. Erman Sumirat, MBuss, CSA, CRP, CIB, Ak
Apta Hadyan Sulistijo, ST., MBA., QWP
Desain Grafis:
Muhsinul Fajri, S.I.Kom
Diterbitkan Oleh:
Daftar Isi
Daftar Isi ............................................................................ 3
Kata Pengantar...................................................................... 4
Kegiatan PENDAHULUAN..................................................................... 5
I
1.1 Pembukaan Pelatihan Dasar Pemasaran Islami........ 6
Kegiatan
III SIMULASI MATERI PELATIHAN............................................ 62
Daftar Pustaka..................................................................... 69
Modul dasar pemasaran Islami ini adalah salah satu dari rangkaian kegiatan
pengembangan usaha skala kecil dan menengah dengan basis syariah. Kegiatan pelatihan
ini diharapkan dapat memberikan wawasan baru kepada para peserta terhadap
pentingnya strategi dan perencanaan pemasaran berbasis syariah untuk kemajuan bisnis
yang dibangun oleh para pelaku usaha.
Penyusun
Pendahuluan
1.1
Pembukaan Pelatihan
Dasar Pemasaran Islami
Metode Ceramah
Waktu 10 Menit
Waktu 15 Menit
Paparan Fasilitator:
Sesi Kegiatan 2
Sesi Kegiatan 3
Pemaparan
Materi Pelatihan
Tujuan 1. Peserta memahami konsep pemasaran syariah.
2. Peserta memahami karakter marketer syariah.
3. Peserta memahami strategi dan bauran
pemasaran syariah.
4. Peserta memahami dan mampu membangun
nilai produk.
5. Peserta memahami dan mampu menyusun
copywriting penjualan produknya.
6. Peserta memahami dan terampil dalam
presentasi produknya.
2.1
Konsep Pemasaran Syariah
Pemasaran adalah bagian dari bisnis strategis dengan kegiatan utama
untuk menawarkan barang dan jasa kepada pasar yang ditargetkan. Inti
kegiatan ini adalah bagaimana membuat produk dapat terasa penting
dan memenuhi harapan serta kebutuhan pasar. Sehingga, nilai produk
harus ditonjolkan dalam proses pemasaran agar menarik perhatian
konsumen.
Culture Institution
2.2
Karakteristik Marketer Syariah
Inti karakter pemasaran syariah adalah memberikan kepuasan
kepada konsumen dan pemangku kepentingan lain yang terlibat, tidak
saja memenuhi kepuasan duniawi, tetapi juga kepuasan akhirat untuk
mencapai rida Allah SWT. Sehingga, tujuan pemasaran dengan prinsip
syariah adalah adanya penerapan prinsip etika yang berlandaskan nilai-
nilai Islam sebagai penciptaan kepuasan duniawi dan ukhrawi bagi para
stakeholders perusahaan (Miftah 2015).
Sifat teladan perlu dimiliki para pemasar. Agar mudah diingat, sifat
teladan ini dapat diringkas menjadi FAST yaitu:
F = Fathonah (Cerdas)
Fathonah berarti memiliki kecerdasan, intelektual, atau kebijaksanaan.
Pebisnis yang fathonah, memahami, mengerti, dan mendalami seluk
beluk dunia bisnisnya. Karakter yang tercermin dari sifat ini yaitu
berpengetahuan luas, memahami nilai-nilai dalam bisnisnya, memiliki
visi, cerdas, sadar akan produk dan jasanya serta memiliki kemauan
untuk terus belajar. Sifat-sifat ini mengantarkan Nabi Muhammad SAW
memperoleh kesuksesan dalam bisnisnya. Contoh ini dapat ditiru oleh
umatnya agar perniagaan yang mereka jalankan dapat berkembang
dengan baik sehingga dapat memperoleh rida Allah SWT.
S = Siddiq (Jujur)
Siddiq adalah perilaku yang menunjukkan kebenaran. Dalam bisnis,
sifat ini tercermin dengan tidak berbuat curang atau melakukan hal
yang merugikan konsumen, menjual dan menginformasikan barang
sesuai realitas, dan tidak mengurangi takaran timbangan. Menjadi
pebisnis yang jujur dan menginformasikan dengan benar produk yang
diperjualbelikannya telah dicontohkan Nabi Muhammad SAW. Artinya,
pebisnis dituntut untuk berkata dan bertindak secara benar, tidak
mengada-ada dan sesuai dengan kondisi produk yang ditawarkannya.
Bila produknya memiliki kekurangan atau kondisi yang tidak diharapkan,
maka tanpa ditanyakan, seharusnya dapat langsung menyampaikannya
dengan benar dan apa adanya tanpa perlu ada yang disembunyikan.
Teistis
(Rabbaniyyah)
Etis Realistis
(Akhlaqiyyah (Al-Waqiyyah
Humanistis
(Insaniyyah)
a Teistis (rabbaniyyah).
b Etis (akhlaqiyyah).
Oleh karena prinsip moral dan etika adalah norma universal yang
diajarkan semua agama, pemasar syariah memprioritaskan masalah
moral (moral dan etika) dalam semua aspek bisnis mereka.
c Pengamat (al-waqiyyah)
d Humanistis (insaniyyah)
Segmentasi
Targeting
Harapan: Masalah:
Positioning
PRODUCT
(Produk)
PRICE
(Harga)
PROMOTION
(Promosi)
TARGET BRANDING
PLACE
(Pencitraan
KONSUMEN (Tempat/Lokasi)
Merek)
PEOPLE
(SDM)
PROCESS
(Proses)
PHYSICAL EVIDENCE
(Bukti Fisik)
Produk (Product)
Harga (Price)
Tempat (Place)
Distribusi
Tidak Distributor
Langsung Produsen Agen Retail KOnsumen
Reseller
Dropshiper
Promosi (Promotion)
a. Dalam jual beli, Nabi tidak pernah membohongi pelanggan, baik dari
segi kuantitas (kuantitas) maupun kualitas (kualitas).
Pemasaran Digital
• Kata Kunci/keyword;
• Kompetitor;
• Trend.
• Website;
• Google My Business;
3 Transaksi
1 Attention (Perhatian)
3 Desire (Keinginan)
4 Action (Tindakan)
1 Seleksi.
Prosedur ini diperlukan agar SDM dapat fokus pada bidang keahliannya.
Konsep penempatan tersebut tertuang dalam berbagai kitab suci dan
hadits dalam Islam, diantaranya Allah SWT sangat mencintai individu
yang melakukan pekerjaannya secara itqon (tepat, terarah, jelas, dan
lengkap) (HR Thabrani). Hadis lain menyebutkan bahwa jika suatu
jabatan tidak diisi seorang ahli, maka tunggulah sampai tiba kehancuran
(Salim dalam Andriani 2015).
Pengaruh kunci lainnya dalam elemen ini adalah sikap dan motivasi
karyawan. Sikap dapat diekspresikan antara lain dengan penampilan,
intonasi suara, bahasa tubuh, emosi wajah, dan ucapan. Sementara itu,
motivasi akan menentukan seberapa besar motivasi karyawan untuk
menikmati pekerjaannya.
3 Pengembangan keterampilan.
Proses
Setiap aspek nilai produk akan menjadi insentif utama bagi pembeli
untuk membelinya. Berkaitan dengan konsep syariah, terdapat 5 nilai
yang harus dipertahankan pelaku bisnis untuk memiliki proporsi nilai
yang unik berdasarkan target konsumen, 5 (lima) nilai tersebut adalah:
1 Fungsionalitas. Fitur ini berfokus pada nilai kenyamanan pelanggan,
masalah yang dipecahkan oleh produk yang kita tawarkan dan
bagaimana bisnis kita lebih baik dari pesaing. Menginformasikan
tentang sifat religius suatu produk untuk efek menguntungkan yang
dapat diperoleh konsumen adalah salah satu cara untuk menekankan
aspek fungsional tambahan produk dalam konsep syariah. Misalnya,
dengan membeli produk konsumer, kita mendonasikan 10% (sepuluh
persen) untuk membantu anak yatim.
2 Emosi. Bagian ini menyoroti bagian paling menarik dari produk
dan layanan bisnis dan bagaimana perusahaan menyajikan produk
dan layanan kepada pelanggan potensial. Misalnya, meningkatkan
kenyamanan penggunaan dengan memberi sinyal bahwa produk
tersebut dibuat dengan bahan-bahan halal.
1 Teknik Menjual
3 Teknik Closing
a. Teknik Assumptive
c. Teknik Ekslusif
d. Menjelaskan keuntungan
g. Teknik Empati
Simulasi Materi
Pelatihan
Tujuan 1. Peserta dapat mensimulasikan strategi
pemasaran syariah.
2. Peserta dapat mensimulasikan cara membangun
nilai produk.
3. Peserta dapat menyusun copywriting penjualan
produknya
4. Peserta memahami dan terampil dalam
presentasi produknya.
Metode Simulasi
Paparan Fasilitator:
Kegiatan 3.1
Kegiatan 3.2
Kegiatan 3.3
Target Pasar
Pasar Utama
Profil : Harapan : Masalah :
Analisa Kompetitor
Usaha/Produk Kekuatan Kelemahan :
Kompetitor Utama