Anda di halaman 1dari 25

i

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN STRATEGIS

(Sistem informasi manajemen strategis pada PT. Ql Trimitra)

MAKALAH INI DISUSUN UNTUK MEMENUHI

TUGAS MATA KULIAH SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

Disusun oleh :

Ida Nuraida

0102131181

JURUSAN AKUNTANSI

UNIVERSITAS NASIONAL PASIM BANDUNG

TAHUN AJARAN 2016


i

KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur Penulis Panjatkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat

limpahan Rahmat dan Karunia-Nya sehingga penulis dapat menyusun Makalah ini tepat pada

waktunya. Makalah ini membahas Sistem Informasi Manajemen Strategis dengan objek studi

banding PT. QL Trimitra

Dalam penyusunan makalah ini, penulis banyak mendapat tantangan dan hambatan

akan tetapi dengan bantuan dari berbagai pihak tantangan itu bisa teratasi. Olehnya itu,

penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah

membantu dalam penyusunan makalah ini, semoga bantuannya mendapat balasan yang

setimpal dari Tuhan Yang Maha Esa.

Penulis menyadari bahwa Makalah ini masih jauh dari kesempurnaan baik dari bentuk

penyusunan maupun materinya. Kritik dan saran dari pembaca sangat penulis harapkan untuk

penyempurnaan makalah selanjutnya.

Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat kepada kita sekalian.

Bandung, Maret 2016

Penulis
ii
ii

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..................................................................................................................i

DAFTAR ISI..............................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................................1

1.1 LATAR BELAKANG.....................................................................................................1

1.2 RUMUSAN MASALAH................................................................................................1

1.3 TUJUAN PENULISAN..................................................................................................1

1.4 SISTEMATIKA PENULISAN........................................................................................2

BAB II TINJAUAN PUSTAKA................................................................................................3

2.1 KEUNGGULAN KOMPETITIF....................................................................................3

2.2 DEFINISI SISTEM INFORMASI STRATEGIK...........................................................3

2.3 PERKEMBANGAN SISTEM INFORMASI STRATEGIK..........................................6

2.4 PERAN MANAJER SISTEM TEKNOLOGI INFORMASI........................................10

2.5 FAKTOR-FAKTOR PENERAPAN SISTEM INFORMASI STRATEGIK.................10

BAB IIII ISI & PEMBAHASAN.............................................................................................14

3.1 PROFILE SINGKAT PERUSAHAAN.........................................................................14

3.2 VISI DAN MISI PERUSAHAAN...............................................................................14

3.3 BENTUK SISTEM INFORMASI STRATEGIK Pada PT. QL Trimitra......................15

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN.................................................................................20

4.1 KESIMPULAN.............................................................................................................20

4.2 SARAN.........................................................................................................................20
iii
1

BAB I PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Sistem Teknologi Informasi sudah ada sejak tahun 1960 dan telah

berkembang hingga sekarang. STI pada tahun 1960 disebut era operasional,

lalu berkembang ke era informasi di tahun 1970, setelah tahun 1980 STI telah

berkembang kearah jejaring, dan berkembang lagi sampai ke era jejaring

global dari tahun 1990 hingga sekarang. Perkembangan tersebut menyebabkan

perubahan peran STI yaitu dari peran efisiensi, efektivitas, sampai ke peran

stratejik, peran stratejik STI di masa sekarang cenderung digunakan untuk

memenangkan persaingan.

1.2 RUMUSAN MASALAH

1. Memahami konsep dasar keunggulan kompetitif

2. Memahami Definisi Sistem Informasi Strategik

3. Mengetahui sistem informasi strategik

4. Memahami Peran Manajer Sistem Teknologi Informasi

5. Memahami Faktor-faktor penerapan sistem infomasi stratejik

6. Memahami Kemampuan-kemampuan yang diperkukan Manajer

1.3 TUJUAN PENULISAN

Makalah ini ditulis dengan tujuan sebagai berikut :


1. Sebagai alat referensi dan sumber informasi dalam pemahaman sistem

informasi strategis
2. Menambah wawasan bagi penulis maupun pembaca berkaitan dengan
2

sistem informasi manajemen


3. Sebagai sumber informasi dalam meningkatkan keunggulan kompetitif

dengan Sistem Informasi Manajemen oleh para pengusaha maupun

manajer

1.4 SISTEMATIKA PENULISAN

Sistematika uraian makalah ini terdiri dari empat bagian yaitu

1. Pendahuluan yang meliputi latar belakang, rumusan massalah, tujuan,

sistematika penulisan.
2. Tinjauan Pustaka meliputai pengeritan, perkembangan, dan teori berkaitan

dengan Sistem Informasi Manajemen Strategik


3. Pembahasan yaitu meliput Sistem Informasi Strategik PT. QL Trimitra
4. Penutup meliputi kesimpulan dan saran mengenai makalah
3

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 KEUNGGULAN KOMPETITIF

Suatu perusahaan dapat dikatakan memiliki keunggulan kompetitif jika

mempunyai kelebihan dari pesaing-pesaingnya untuk menarik pelanggan-

pelanggan dan dapat memenangkan persaingan, maka perusahaan harus

mempunyai keunggulan kompetitif. Salah satu cara yang efektif untuk

mengimplementasikan dan mengesekusi strategi-strategi adalah dengan

menggunakan system tekonologi informasi.

2.2 DEFINISI SISTEM INFORMASI STRATEGIK

Berikut ini definisi-definisi Sisitem Informasi Stratejik dari beberapa

ahli mulai tahun 1980an sampai tahun 1990an

Bakos dan Treacy (1986) mendefinisikan SIS sebagai sistem-sistem

informasi yang menghasilkan efisiensi internal dan efisiensi komparatif.

Remenyi (1988) mendefinisikan SIS sebagai suatu system yang

membantu suatu perusahaan meningkatkan kinerja jangka panjangnya engan

secara langsung meningkatkan kontribusu pertambahan nilainya ke rantai nilai

industry.

Wiseman (1988) mendefinisikan SIS sebagai suatu penggunaan

teknologi innformasi untuk mendukung atau menerapkan strategi kompetisi dari

perusahaan.
4

Earl (1988) mendefinisikan SIS sebagai suatu system informasi yang

baik mendukung atau memfasilitasi suatu strategi bisnis tertentu atau bagian-

bagiannya.

Laudon and Laudon (1998) menefinisikan system informasi stratejik

sebagai system-sistem computer di level manapun di organisasi yang merubah

goal, operasi-operasi, produk-produk, jasa-jasa, atau hubungan-hubungan

lingkungan unutk membantu organisasi mencapai keunggulan kompetitifnya.

Jelassi (1994) mendefinisikan suatu system informasi dianggap

mempunyai suatu dimensi stratejik jika dan hanya jika (1) system tersebut

merubah struktur dari industry; atau (2) system tersebut merubah proses-proses

manajemen dan operasi di organisasi; atau system tersebut mengganti

keseimbangan kompetitif antara perusahaan-perusahaan di dalam industry.

Ciborra (1994) mendefinisikan suatu system dpat dikatakan sebagai SIS

jika system tersebut memberikan topangan terus menerus yang unik, atau

memberikan keuntungan kinerja yang signifikan.

Hartono (2005) mendefinisikan suatu SIS sebagai system teknologi

informasi apapun di level manapun yang dapat digunakan untuk

mengimplementasikan strategi.

Dari beberapa definisi ini dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud

dengan SIS mempunyai cirri-ciri sebagai berikut :

Suatu system informasi atau system informasi apapun di level manapun

Untuk mendukung atau mengimplementasikan strategi kompetisi dari

perusahaan.
5

1. Member keuntungan kompetisi bagi perusahaan.


2. Melalui efisiensi internal dan efisiensi komparatif.
3. Dengan topangan yang terus menerus dan unik.
4. Memberikan keuntungan kinerja yang signifikan.
5. Membantu perusahaan meningkatkan kinerja jangka panjang.
6. Merubah cara perusahaan beroperasi sevara internal.
7. Merubah proses-proses manajemen.
8. Menciptakan jasa-jasa dan produk-produk baru.
9. Merubah struktur dari industry.
10. Mengganti keseimbangan kompetitif antara perusahaan-perusahaan di dalam

industry.
11. Merubah hubungan pelanggan-pelanggan dan pemasok-pemasok.
12. Meningkatkan kontribusi pertambahan nilainya ke rantai nilai industry.

Jadi SIS dapat didefinisikan sebagai suatu system informasi atau system-

sistem informasi apapun di level manapun yang mendukung atau

mengimplementasikan strategi kompetisi yang memberikan keuntungan

kompetitif bagi perusahaan melalui efisiensi internal dan efisiensi komparattif

sehingga membantu perusahaan memberikan keuntungan kinerja secara

signifikna dan meningkatkan kinerja jangka panjangnya.

Efisiensi internal dapat dilakukan dengan cara :

1. Merubah cara perusahaan beroperasi secara internal

2. Merubah proses-proses manajemen

3. Menciptakan jasa-jasa dan produk-produk baru

Efisiensi komparatif dapat dilakukan dengan cara :

1. Merubah struktur dari industry

2. Mengganti keseimbangan kompetitif antara perusahaan-perusahaan di dalam

industry
6

3. Merubah hubunga antara pelanggan-pelanggan dan pemasok-pemasok

4. Meningkatkan kontribusi pertambahan nilainya di rantai nilai industry

2.3 PERKEMBANGAN SISTEM INFORMASI STRATEGIK

Era akuntansi di mulai awal tahun 1950 sampai awal tahun 1960an.

Disebut era akuntansi karena focus aplikasinya adalah untuk aplikasi

akuntansi seperti aplikasi penggajian, piutang dagang, kas dan lainnya.

Era operasioanal dimulai dari pertengahan tahun 1960an sampai

dengan pertengahan tahun 1970an. Disebut era operasional Karena aplikasi

system informasi ini tidak hanya untuk akuntansi, tetapi untuk aplikasi operasi

lainnnya seperi pengendalian persediaan dan penjadwalan produksi.

Era informasi dimulai dari akhir tahun 1970an sampai dengan awal

1980an. Disebut dengan era informasi karena aplikasi system teknologi ini

tidak hanya untuk akuntansi dan operasional saja, tetapi sudah digunakan

sebagai informasi pengambilan keputusan oleh manajemen.

Era jejaring dimulai dari pertengahan tahun 1980an. Disebut dengan

era jejaring karena perusahaan-perusahaan sudah dihubungkan dengan

jaringan system teknologi informasi untuk keperluan keuntungan stratejik.

Era jejaring global dimulai dari pertengahan tahun 1990an. Disebut

dengan era jejaring global karena perusahaan-perusahaan sudah dihubungkan

dengan jaringan sistem teknologi informasi secara global dengan teknologi

telekomunikasi melalui internet.

Perkembangan teknologi menurut Applegate et al. (1990).

Era Kerangka Administrasi Taget Utama Justifikasi Tujuan


7

Era I Monopoli teregulasi organisasi Produktivitas/ Efisiensi


(1950-1970)
Era II Pasar bebas individual Efektivitas individu atau
(1970-1990) Grup
Era III Kerjasama Perusahaan dan Penciptaan Nilai
(1990-skg) integrasi organisasi

Perkembangan Teknologi Informasi, aplikasinya dan perannya.

Keterangan 1960an 1970an 1980an 1990an


Jejaring

Era Akuntansi Informasi Jejaring Global


dan Operasional
Teknologi Mainframe Mikrokomputer Jejaring client-server

Departemen Departemen TI

Departemen Pengolahan data Sistem


elektronik Informasi
Sistem Terpusat Desentralisasi Terdistribusi
Metapor Hirarki Enterpreneur Jaman Informasi
Organisasi
Efektivitas Penciptaan Nilai

Peran TI Mengotomatisasi Individual


/grup
Pemakai Spesialis TI Analis Bisnis Siapapun
Pendidikan TI
Lokasi Ruang Komputer Meja Dimanapun
Justifikasi ROI (Return of Produktivitas dan Nilai bisnis multifacet
Investment) kualitas keputusan
Level Data Informasi Pengetahuan
Informasi
Basis data Hypertext dan object

Simpanan Sistem file relational oriented


Informasi Knowledge
Bentuk data Hanya data Bermacam-macam Integrasi suara, video,
8

data, teks, grafik


bentuk tapi belum
terintegrasi
Kabel, serat optik,

Media Kabel Coaxial, Kabel, serat optik, cellular, satellte,


Transmisi Tranmisi cellular, satellite dan integrasi channel
Gabungan LAN dan

Protokol Circuit switching LAN, ethernet, WAN, packet


Transmisi token ring switching
Kecepatan 56 Kbps 1 Mbps Lebih dari 10 Gbps
transmisi
Kerangka Monopoli teregulasi Pasar bebas Kerjasama
Administrasi
Target Perusahaan dan

Utama Organisasi Individual integrasi organisasi

Efektivitas

Justifikasi/ Produktivitas/ individu penciptaan nilai


Tujuan efisiensi /grup

SIM (SIKEM, SIG, SPKG,

Aplikasi TPS SIAKU SPK, SP, SOK JSB, SIE,


SIPRO, SISDM,

SIKEU) SIS
Peran efisiensi Efektivitas Efektivitas, Statejik atau
Aplikasi Komunikasi dan Kompetisi
kolaborasi

Era Ekonomi Ekonomi Industrial Ekonomi Jaringan

Struktur, proses, dan cara Model bisnis

Bisnis pikir yang kaku menggunakan internet


9

dan statis

2.4 PERAN MANAJER SISTEM TEKNOLOGI INFORMASI

Manajer sistem teknologi informasi merupakan orang yang memimpin

dan mengelola organisasi sistem teknologi informasi. Karena sistem teknologi

informasi digunakan untuk keuntungan stratejik, pengetahuan bisnis

dibutuhkan supaya manajer STI dapat berkomunikasi engan manajer puncak

perusahaan.

Perubahan peran manajer STI

Peran Dulu Peran Sekarang


80% Pengetahuan Teknikal 80% Pengetahuan bisnis
Berorientasi pada teknologi Berorientasi pada manusia
Penekanan pada efisiensi Penekanan pada kompetisi

2.5 FAKTOR-FAKTOR PENERAPAN SISTEM INFORMASI STRATEGIK

Hasil penelian oleh King dan Teo (2001) dari jawaban-jawaban daftar

pertanyaan-pertanyaan tersebut kemudian dikelompokkan menjadi beberapa

factor dangan menggunakan analisis factor. Dari hasil penelitian tersebut terlihat

bahwa factor-faktor yang secara signifikan mempengaruhi penerapan sistem

infomasi stratejik (facilitator) adalah kebutuhan-kebutuhan inovasi (innovative

needs), posisi kompetitif (competitive position), lingkungan (environment),

skala ekonomis (economics of scale) dan arahan manajemen puncak (top

management guidance). Edang factor-faktor yang secara signifikan


10

mempengaruhi perusahaan belum menerapkan sistem informasi stratejik adalah

pemicu-pemicu TI, kebutuhan-kebutuhan inovasi dan skala ekonomis.

2.6 KETERLIBATAN MANAJER

Penelitian-penelitian menunjukkan bahwa untuk dapat menerapkan

sistem informasi stratejik dengan berhasil, maka manajer-manajer yang

berhubungan dengan sistem ini harus terlibat dari awalnya. Keterlibatan

manajer dapat berupa keterlibatan sacara moral dan keterlibatan secara fisik.

Alasan-alasan mengapa manajer-manajer bisnis harus terlibat dengan

penggunaan STI adalah sebagai berikut ini (Pearlson and Saunder (2004)).

1. STI harus dikelola sebagai sumber-sumber daya yang kritis.


2. STI memungkinkan membawa perubahan kearah manusia bekerjasama.
3. STI terintegrasi hampir dengan semua aspek dari bisnis.
4. STI memungkinkan kesempatan-kesempatan dan strategi-strategi baru untuk

bisnis.
5. STI dapat digunakan untuk mengalahkan ancaman bisnis dari pesaing-

pesaing.

2.7 KEMAMPUAN YANG DIPERLUKAN MANAJER

Beberapa kemampuan yang diperlukan oleh manajer untuk membantu

tugas-tugasnya di dalam pengambilan keputusan stratejik (Pearlson and

Saunder, 2004)

1. Tugas-tugas visionary, yaitu tugas-tugas manajer untuk menyelesaikan

leadership dan arahan kepad organisasi. Untuk mendukung tugas ini maka

kemampuan yang harus dimiliki adalah.


a) Kreativitas, yaitu kemampuan mentransformasikan sumber-sumber daya

dan mampu menciptakan sesuatu yang benar-benar baru untuk

organisasi.
11

b) Keinginan, yaitu kemampuan menanyakan dan belajar tentang ide-ide

baru, aplikasi baru, teknologi baru dan model baru


c) Keyakinan, yaitu kemampuan mempercayai diri sendiri dan mampu

menyampaikan idenya pada saat yang tepat.


d) Fokus pada solusi-solusi bisnis, yaitu kemampuan untuk menerapkan

pengalaman untuk menghadapi kesempatan dan ancaman bisnis


e) Fleksibilitas, yaitu kemampuan untuk beradaptasi dengan cepat dan

efektif

2. Tugas-tugas informasional dan interpersonal, yaitu tugas-tugas yang

menyediakan informasi dan pengetahuan kepada organisasi. Untuk

mendukung tugas-tugas ini, kemampuan yang harus dimiliki adalah.


a) Komunikasi, yaitu kemampuan untuk berbagi pikiran lewat tulisan-tulisan,

gambar-gambar atau ucapan-ucapan.


b) Mengumpulkan informasi, yaitu kemampuan mengumpulkan informasi dari

orang-orang lain lewat mendengarkan, membaca dan mengobservasi.


c) Keahlian-keahlian antar personal, yaitu kemampuan kerjasama dengan

orang-orang lain dalam satu grup .


3. Tugas-tugas tersruktur merupakan tugas yang berhubungan dengan cara

pengambilan keputusan. Untuk mendukung tugas-tugas ini kemampuan

yang dimiliki adalah.


a) Manajemen proyek, yaitu kemampuan untuk merencanakan,

mengorganisasikan, mengarahkan, dan mengendalikan sumber daya

perusahaan untuk menyelesaikan suatu proyek dengan efektif.


b) Keahlian analiktikal, yaitu kemampuan memecahkan masalah besar

yang rumit menjadi elemen yang mudah dipahami dan dianalisis.


c) Keahlian organisasi, yaitu kemampuan untuk menyatukan divisi-divisi

sebagai suatu kesatuan untuk bekerjasama


12
13

BAB IIII ISI & PEMBAHASAN

3.1 PROFILE SINGKAT PERUSAHAAN

PT. QL Trimitra adalah perusahaan join venture antara QL resources

Bhd Malaysia dan Trimitra Group Indonesia , yang berdiri 5 Maret 2010. PT QL

Trimitra telah membuktikan diri sebagai salah satu pelaku bisnis yang inovatif

dengan menggunakan tekhnologi termodern hasil DOC ( Day Old Chick ) ,

ayam broiler , dan produk ayam potong adalah produk-produk yang berkualitas ,

bersih, higienis dan halal, yang di tetapkan dalam HACCP.

3.2 VISI DAN MISI PERUSAHAAN

1. Visi Perusahaan

Menjadi perusahaan Agro Global yang menjadi pilihan utama.

2. Misi Perusahaan

a) Membangun sektor peternakan yang merupakan basis ekonomi dengan

fokus pada penggunaan teknologi modern, efisien, dan ramah

lingkungan, dengan hasil produksi berkualitas tinggi, higienis, halal dan

berstandar HACCP serta punya nilai tambah yang tinggi.

b) Mengembangkan perusahaan berbasis teknologi tinggi dan modern,

meningkatkan perekonomian masyarakat, dan memenuhi kebutuhan

daging ayam dan telur berkualitas tinggi, higienis, halal dan berstandar

HACCP untuk Nasional terutama Jawa Barat dan JABODETABEK.


14

3.3 BENTUK SISTEM INFORMASI STRATEGIK Pada PT. QL Trimitra

PT. QL Trimitra telah tumbuh cukup progresif di usianya yang masih

terbilang belia dan saat ini menjadi salah satu aktor utama dalam bisnis

perunggasan di Indonesia khususnya dalam bidang peternakan ayam terintegrasi

(integrated poultry farming).

Sebagai pendatang baru dalam industri peternakan ayam di Indonesia,

PT. QL Trimitra telah membuktikan diri sebagai salah satu pelaku bisnis yang

inovatif. Dengan menggunakan teknologi termodern, hasil produksi berupa

DOC (Day Old Chick), ayam broiler, dan produk ayam potong adalah produk-

produk yang berkualitas, bersih, higienis dan halal sesuai standar yang

ditetapkan dalam HACCP.

Unit usaha produksi telur saat ini berada di bawah bendera PT QL

Agrofood (QLA) yang merupakan unit perusahaan yang telah beroperasi sejak

tahun 2010 dan saat ini memiliki kapasitas produksi hingga 1 juta butir telur

sehari

Pemahaman PT. QL Trimitra tentang biologi ayam petelur membantu

untuk mengembangkan system peternakan yang modern dan higienis.

Peternakan QL dikembangkan dengan teknologi yang memungkinkan untuk

mengatur suhu ruang (closed-house system) sehingga menjaga ayam di suhu

yang nyaman stabil. Kebersihan lingkungan peternakan dikontrol dengan ketat


15

untuk meminimalkan resiko infeksi dari virus dan bakteri. Hasilnya adalah telur

QL dengan kandungan nutrisi yang sempura, segar dan higienis.

A. Kebaikan Perternakan hingga Toko

 Mana yang lebih dulu Ayam atau Telur?

Di sistem peternakan QL Trimitra semua berawal dari Ayam.

Dari hari pertama mereka diberi pakan yang bergizi, yang diformulasikan

secara khusus untuk pertumbuhan dan kesehatan yang optimal, tanpa warna

sintetik atau zat aditif buatan, untuk memberikan telur yang aman,

berkualitas dan bergizi.

 Ayam QL makan dan tumbuh dalam lingkungan yang sehat

Kandungan gizi dalam telur sangat tergantung pada apa yang dimakan oleh

ayam petelur. QL telah menjalankan bisnis selama lebih dari 25

tahun. Melalui penelitian dan pengembangan, kami mampu menghasilkan

kualitas tinggi melalui pakan alami yang diformulasikan khusus untuk ayam

petelur kami. Pakan khusus diformulasikan memiliki kadar lemak rendah

dan memiliki kandungan serat yang tinggi.

 Penanganan Tim Dokter

Pada dasarnya seperti manusia, ayam yang sehat dan dirawat dengan baik

tidak akan membutuhkan obat-obatan atau antibiotik.

Jika terdapat ayam ditemukan sakit, mereka akan terlebih dahulu diberikan

suplemen vitamin dan perawatan ekstra agar segera pulih. Jika ayam tetap
16

dalam keadaan sakit sedangkan sudah diberi antibiotik pengobatan, maka

telur yang dihasilkan dari ayam tersebut tidak akan digunakan sebagai telur

QL. Mereka akan dijual sebagai telur curah yang biasa.

 Memanfaatkan Limbah

Secara konvensional, kotoran ayam biasanya dibersihkan dari kandang ayam

lalu dikeringkan untuk dijual sebagai pupuk. Pengumpulan dan penanganan

kotoran ayam sangat penting untuk menjaga lingkungan peternakan bersih,

meminimalkan bau dan risiko infeksi bakteri.

QL adalah perusahaan pertama yang berinvestasi di Biogas untuk mengelola

kotoran ayam di peternakan unggas nya. Dalam sebuah pabrik biogas,

kotoran ayam diperlakukan untuk menghasilkan biogas sehingga

menghasilkan listrik. Listrik yang terbarukan dan ramah lingkungan.

 Pengumpulan dan Penyeleksian

Proses di peternakan QL, setelah telur dihasilkan oleh ayam, maka proses

pengumpulan dan pengangkutan dilakukan melalui sistem conveyor belting

otomatis dari kandang ayam ke gudang telur sebanyak dua kali sehari. Telur

yang pertama dipilih secara manual untuk diseleksi yang kotor dan retak,

dan setelah itu dipilih lagi melalui mesin pemeriksa otomatis untuk

menentukan ukuran dan grade telur tersebut.

Pada tahap akhir, telur lagi diperiksa secara manual untuk memastikan

bahwa hanya telur bersih dan berkualitas yang akan melalui proses

pengemasan sebagai telur QL.


17

 Kemasan dan Transportasi

Telur QL dikemas secara hati-hati dalam wadah yang solid dan karton box

yang berdinding ganda untuk memastikan stabilitas isi telur, dan dikirim

setiap hari untuk memastikan kondisi segar sehingga nutrisi terjaga bagi

Customer dan keluarga.

Dengan begitu, konsumen akan yakin untuk selalu mendapatkan telur segar,

berkualitas, bergizi dan alami semua kebaikan hidup Anda!

B. Kepedulian terhadap ayam

Berikut adalah beberapa hal yang kami lakukan untuk menjaga ayam QL

tetap sehat, nyaman dan aman.

 Makanan yang Tepat

Kandungan gizi telur sangat dipengaruhi oleh apa yang dimakan

ayam . Karena itu, kami menyediakan semua pakan alami bagi ayam

sehingga tidak ada zat aditif buatan atau pengawet bisa masuk ke telur yang

mereka hasilkan. Pemahaman kita tentang biologi ayam melalui penelitian

telah membantu kami mengembangkan pakan alami yang berkualitas yang

diformulasikan khusus untuk kesehatan ayam.

 Udara yang Sejuk

Cuaca yang ekstrim seperti panas dan dingin dapat mempengaruhi kesehatan

dan tingkat stres ayam sehingga berakibat pada kualitas telur yang

dihasilkan. Sistem peternakan QL mampu menjaga kondisi lingkungan dan


18

suhu kandang ayam yang stabil sehingga menghindari ayam dari stres akibat

variasi iklim dan perubahan suhu.

Hal tersebut juga meminimalkan risiko ayam menjadi sakit dan menjaga

mereka bebas stres sehingga menghasilkan telur berkualitas baik.

 Menjaga Kebersihan

Kebersihan mempengaruhi kesehatan ayam dan telur yang mereka hasilkan.

Peternakan QL menjaga kualitas kebersihan yang ketat yang meminimalkan

risiko infeksi dari lingkungan eksternal, termasuk ayam dan para pekerja

peternakan.

Kotoran ayam secara teratur dan sistematis dikumpulkan dan diubah

menjadi energi biogas yang terbarukan. Hal ini membuat lingkungan yang

bersih dan bebas bau serta meminimalkan risiko infeksi bakteri dari kotoran

ayam.

Ketika ayam QL nyaman, sehat dan bebas stres, mereka menghasilkan telur

terbaik berkualitas dengan kandungan gizi yang baik


19

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN


4.1 KESIMPULAN

Sistem informasi strategis adalah aspek desain informatika organisasional

berdasarkan dari informasi yang diolah menjadi sumber terciptanya sebuah

teknologi yang memberikan pengaruh besar dalam berlangsungnya kegiatan dalam

suatu organisasi /perusahaan. Keduanya memang memiliki kelebihan dan

kekurangan. Tetapi jika kedua hal tersebut diterapkan dengan baik dalam

membangun suatu organisasi , maka orgnisasi tersebut kemungkinan besar

berjalanlancar dan memberika efisiensi kepada pengelola.

Dan pada prakteknya PT. QL Trimitra telah mampu mempergunakan

teknologi sebagai pengelola informasi guna menjalankan usaha yang strategis dan

kompetitif

4.2 SARAN

Dalam penulisan makalah ini penulis menemukan beberapa permasalah

yang sering terjadi dilapangan dan diharapkan dengan saran yang disampaikan

dapat memberi sedikit perbaikan

1. Saran bagi Pengusaha, setiap pengusaha sebelum melakukan usaha perlu adanya

kemampuan dalam memanfaatkan informasi menjadi sumber ide untuk

menjalankan usahanya, dan meningkatkan teknologi yang dijadikan pendukung

usaha.

2. Saran bagi Pembaca, wawasan singkat yang ada pada makalah ini semoga dapat
20

dijadikan sarana referensi dan dapat diaplikasikan dalam kehidupan nyata.

Anda mungkin juga menyukai