Laporan Aktualisasi Majalengka17 24 Pepi Mulyanti
Laporan Aktualisasi Majalengka17 24 Pepi Mulyanti
(BerAKHLAK)
PESERTA PELATIHAN DASAR CPNS KABUPATEN
MAJALENGKA PROVINSI JAWA BARAT ANGKATAN XVII
TAHUN 2022
Disusun oleh :
NIP : 198704112022032004
NDH : 24
Jabatan : Terampil-Bidan
iii
LEMBAR PENGESAHAN
Majalengka, 2022
Mengetahui, Menyetujui,
Coach Mentor
iv
KATA PENGANTAR
v
penulisan laporan aktualisasi ini dapat diselesaikan dengan baik dan tepat
waktu.
5. Ibu Hj. Nunung Muslihatun, S.St., selaku Bidan Koordinator di UPTD
Puskesmas Leuwimunding yang selalu memberi arahan, petunjuk dan
bimbingan dari segi keilmuwan kebidanan khususnya.
6. dr. Koharudin dan dr. Asep Subur Setiadi yang telah memberikan saran dan
masukan dalam penulisan laporan aktualisasi ini.
7. Bapak Madya Ahdiyta, S.E., M.M., selaku penguji yang telah berkenan
meluangkan waktu dan memberikan masukan terhadap penulis dalam
Laporan Aktualisasi ini.
8. Seluruh Widyaiswara yang telah membimbing dan memberikan pengarahan
terkait materi BerAKHLAK selama Latsar.
9. Seluruh Panitia dari BPSDM Jawa Barat dan BKPSDM Kabupaten
Majalengka yang telah banyak memberikan bekal ilmu selama penulis
mengikuti Pelatihan Dasar CPNS ini.
10. Yoserizal Davri, A.Md.T. Selaku Pendamping Kelas Angkatan XVII
Kabupaten Majalengka yang telah berkenan meluangkan waktunya dalam
membimbing kegiatan Pelatihan Dasar CPNS Tahun 2022.
11. Orang tua, kedua putra-putri tercinta, serta kakak-kakak tersayang yang
selalu mendoakan hingga sampai pada tahap ini dan selalu menjadi sumber
kekuatan dan semangat bagi saya.
12. Keluarga besar serta teman sejawat Bidan UPTD Puskesmas Leuwimunding
atas dukungan dan kerjasamanya.
13. Rekan-rekan peserta Pelatihan Dasar CPNS Kabupaten Majalengka Tahun
2022 yang telah memberikan saran dan motivasi dalam penyusunan laporan
aktualisasi ini.
14. Pihak-pihak terkait yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang
telah membantu dalam penyusunan laporan aktualisasi ini.
vi
Penulis sadar bahwa laporan aktualisasi ini belum sempurna. Penulis
berharap adanya masukan yang membangun dari berbagai pihak guna membuat
laporan aktualisasi ini menjadi lebih baik. Sehingga, laporan aktualisasi ini dapat
dijadikan dasar dalam pelaksanaan habituasi nilai-nilai dasar ASN, serta
memberikan manfaat bagi semua pihak yang membutuhkan.
vii
DAFTAR ISI
viii
2.3.6. Adaptif ................................................................................... 18
2.3.7. Kolaboratif ............................................................................. 18
2.4 Role Model ...................................................................................... 21
2.4.1. Berorientasi Pelayanan ........................................................... 21
2.4.2. Akuntabel ............................................................................... 22
2.4.3. Kompeten ............................................................................... 22
2.4.4. Harmonis ................................................................................ 22
2.4.5. Loyal ...................................................................................... 22
2.4.6. Adaptif ................................................................................... 22
2.4.7. Kolaboratif ............................................................................. 23
BAB III RANCANGAN AKTUALISASI .......................................................... 24
3.1. Deskripsi Rancangan Aktualisasi ................................................... 24
3.1.1. Belum Optimalnya Kepatuhan Ibu Dalam Mengonsumsi
Tablet Tambah Darah (TTD) ................................................ 24
3.1.2. Belum Optimalnya Pengetahuan Ibu Post Partum Tentang
Tanda Bahaya Post Partum ................................................... 27
3.1.3. Belum Optimalnya Penempelan Stiker Perencanaan Persalinan
dan Pencegahan Komplikasi (P4K) Ibu Hamil ...................... 28
3.2. Penetapan Core Isu ........................................................................ 29
3.2.1. Urgency (Urgensi) ................................................................ 30
3.2.2. Seriousness (Keseriusan) ...................................................... 30
3.2.3. Growth (Berkembangnya Masalah)....................................... 30
3.3 Analisis Faktor Penyebab Isu ......................................................... 32
3.4 Gagasan Kreatif Penyelesaian Core Isu ......................................... 33
3.5 Matriks Rancangan Aktualisasi ..................................................... 33
3.6 Matriks Rekapitulasi Rencana Habituasi Core Value ASN
(BerAKHLAK) ............................................................................. 49
3.7 Rencana Jadwal Kegiatan Aktualisasi ............................................ 49
BAB IV CAPAIAN PELAKSANAAN AKTUALISASI ................................... 51
4.1. Matriks Jadwal Kegiatan Aktualisasi ............................................. 51
4.2. Deskripsi Penyelesaian Core Isu .................................................... 52
4.3. Deskripsi Capaian Aktualisasi ....................................................... 54
ix
4.4. Analisis Kemanfaatan Aktualisasi ................................................. 88
4.5. Matriks Rekapitulasi Realisasi Habituasi Nilai-Nilai Dasar ASN
(BerAKHLAK) ............................................................................. 91
4.6. Rencana Tindak Lanjut .................................................................. 92
BAB V PENUTUP ............................................................................................ 93
5.1. Kesimpulan ................................................................................... 93
5.2. Saran ............................................................................................. 93
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................... 94
LAMPIRAN ...................................................................................................... 95
x
DAFTAR GAMBAR
xi
DAFTAR TABEL
xii
DAFTAR LAMPIRAN
xiii
BAB I
PENDAHULUAN
1
Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Pancasila dan Undang-Undang Dasar
Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Setiap kegiatan dalam upaya untuk
memelihara dan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-
tingginya dilaksanakan berdasarkan prinsip nondiskriminatif, partisipatif, dan
berkelanjutan dalam rangka pembentukan sumber daya manusia Indonesia, serta
peningkatan ketahanan dan daya saing bangsa bagi pembangunan nasional.
Menurut Undang-Undang Republik Indonesia No. 4 Tahun 2019 Tentang
Kebidanan menjelaskan bahwa bidan bertugas memberikan pelayanan kebidanan
kepada perempuan selama masa sebelum hamil, masa kehamilan, persalinan, pasca
persalinan, masa nifas, bayi baru lahir, bayi, balita, dan anak prasekolah,
termasuk kesehatan reproduksi perempuan dan keluarga berencana sesuai dengan
tugas dan wewenangnya.
Upaya kesehatan promotif dan preventif diutamakan untuk mencapai
derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya di wilayah kerjanya. Bidan
yang bekerja di Puskesmas dituntut harus mengoptimalkan usaha promotif dan
preventif pada semua pelayanan. Untuk itu, kompetensi bidan harus ditingkatkan
terus menerus, agar pelayanan yang diberikan kepada pasien profesional dan
pasien merasa puas.
Di Indonesia pemerintah merekomendasikan konsumsi tablet tambah darah
(TTD) atau tablet zat besi bagi orang hamil sebanyak minimal 90 tablet atau
setiap hari selama kehamilan. Selama masa kehamilan, kebutuhan zat besi ibu
hamil mengalami peningkatan dan sangat dibutuhkan oleh ibu hamil. Hal tersebut
tentu bertujuan untuk mencegah anemia defisiaensi zat besi saat hamil. Selain itu,
konsumsi tablet tambah darah penting dilakukan untuk mendorong
perkembangan saraf janin. Sehingga mencegah bayi lahir cacat, bayi lahir dengan
berat badan rendah, serta mencegah stanting. Hampir semua kebutuhan nutrisi ibu
hamil mengalami peningkatan selama kehamilan, peningkatan ini berhubungan
dengan perubahan tubuh ibu sekaligus untuk memenuhi kebutuhan gizi bayi
dalam kandungan, salah satu kebutuhan ibu hamil yang meningkat yaitu
kebutuhan asupan mineral zat besi yang lebih banyak dibandingkan dengan
sebelum hamil. Zat besi merupakan salah satu gizi yang sangat dibutuhkan oleh
ibu hamil. Bahkan sebelum hamil, seorang wanita di rekomendasikan untuk
2
memenuhi kebutuhan zat besi hariannya. Manfaat tablet tambah darah atau tablet
zat besi bagi ibu hamil adalah:
1. Memperbanyak persediaan darah dalam tubuh selama kehamilan ibu
membutuhkan persediaan darah. Ini karena total volume darah ibu hamil
mengalami peningkatan dua kali lipat saat hamil, peningkatan ini mencapai
50% atau lebih dari jumlah darah biasanya. Dengan mengonsumsi tablet
tambah darah maka akan mendukung tubuh lebih banyak memproduksi
darah bagi ibu dan janin.
2. Meningkatkan produksi hemoglobin untuk mencegah anemia Zat besi juga
berfungsi untuk memproduksi hemoglobin yaitu protein dalam sel darah
merah yang bertugas membawa oksigen ke seluruh sel dalam tubuh. Selain
itu, ibu hamil membutuhkan tablet tambah darah untuk memenuhi
kebutuhan zat besi guna mencegah anemia selama kehamilan juga untuk
mendukung pertumbuhan bayi dan plasenta di dalam rahim terutama pada
trimester 2 dan trimester 3 kehamilan.
3. Mencegah perdarahan selama persalinan Asupan zat besi yang cukup
selama kehamilan juga mencegah ibu hamil mengalami perdarahan selama
persalinan dan meninggal saat melahirkan akibat perdarahan. Perdarahan
merupakan salah satu penyebab tingginya angka kematian ibu di indonesia.
Dari 23 orang ibu hamil yang melakukan ANC (pada hari Kamis 22
September 2022) didapatkan 17 orang ibu hamil dari lembar pemantauan ceklis
hanya mengisi sebagian atau sepertiganya. Setelah dilakukan wawancara pada ibu
hamil ternyata memang benar mereka mengonsumsi Tablet Tambah Darah (TTD)
hanya sebagian atau sepertinganya.
Mengingat pentingnya tablet tambah darah bagi ibu hamil maka diperlukan
adanya pengoptimalan kepatuhan ibu hamil dalam mengonsumsi tablet tambah
darah di Wilayah Kerja Puskesmas Leuwimunding. Oleh karena itu penulis
mengangkat judul “Optimalisasi Kepatuhan Ibu Hamil dalam Mengonsumsi
Tablet Tambah Darah (TTD) Melalui “EMBer LeCek” (Edukasi dan
Monitoring Berbasis Lembar Ceklis) di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas
Leuwimunding”.
3
1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan Umum
Tujuan penulisan laporan aktualisasi ini adalah mengaktualisasikan nilai-
nilai dasar profesi ASN menurut Menteri PANRB nomor 20 Tahun 2021 tentang
implementasi Core Values dan Employer Branding ASN, antara lain Berorientasi
Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif dan Kolaboratif
(BerAKHLAK) serta Kedudukan dan peran ASN (Manajemen ASN Smart ASN).
1.2.2 Tujuan Khusus
Terwujudnya kepatuhan ibu hamil dalam mengonsumsi tablet fe dalam
menjamin keamanan dan keselamatan ibu hamil selama kehamilan dan persalinan
di wilayah kerja UPTD Puskesmas Leuwimunding.
1.3 Manfaat
1.3.1 Memperoleh pengalaman nyata tentang penerapan nilai dasar
BerAKHLAK dalam bentuk sikap, perilaku dan disiplin, dalam kedudukan
dan perannya sebagai anggota ASN yang akan diterapkan di instansi
tempat bekerja.
1.3.2 Menjadi pedoman dalam mengaktualisasikan nilai-nilai dasar profesi
ASN.
1.3.3 Berpartisipasi dalam mewujudkan visi dan misi UPT Puskesmas
Leuwimunding, tempat penulis melaksanakan aktualisasi.
4
4. Kegiatan pada Rancangan Aktualisasi ini mencakup pembuatan media
edukasi video dan leaflet serta pemantauan pengisian kartu kontrol
mengenai kepatuhan ibu hamil dalam mengonsumsi Tablet Tambah Darah
(TTD) dan mengimplementasikan nilai-nilai dasar ASN BerAKHLAK.
5
BAB II
PROFIL INSTANSI DAN PESERTA
6
a) Sebelah Utara, berbatasan dengan Kecamatan Sumberjaya
b) Sebelah Selatan, berbatasan dengan Kecamatan Rajagaluh
c) Sebelah Barat, berbatasan dengan Kecamatan Palasah
d) Sebelah Timur, berbatasan dengan Kecamatan Sindangwangi dan Kabupaten
Cirebon
7
2. Puskesmas mengintegrasikan program yang dilaksanakannya dengan
pendekatan keluarga.
3. Pendekatan keluarga merupakan salah satu cara Puskesmas mengintegrasikan
program untuk meningkatkan jangkauan sasaran dan mendekatkan akses
pelayanan kesehatan di wilayah kerjanya dengan mendatangi keluarga
Fungsi Puskesmas berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Republik
Indonesia Nomor 43 Tahun 2019 tentang Puskesmas adalah sebagai berikut:
a) Penyelenggaraan Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) tingkat pertama di
wilayah kerjanya.
b) Penyelenggaraan Upaya Kesehatan Perorangan (UKP) tingkat pertama di
wilayah kerjanya
8
mengamalkan ajaran agama dengan didukung sarana dan
prasarana keagamaan yang memadai;
Adil : Perlakuan yang sama terhadap semua kalangan atau golongan
tanpa adanya diskriminasi sehinggga tercipta suasana yang
tentram, tertib, bebas dari ancaman, gangguan, ketakutan, dan
konflik sosial;
Harmonis : Terbangunnya sinergi, keterpaduan, keselarasan, dan keserasian
antara seluruh pemangku kepentingan (Stakeholder)
pembangunan;
Sejahtera : Tercapainya kondisi masyarakat Majalengka yang
berkecukupan, bahagia secara lahir dan bathin dengan
terpenuhinya kebutuhan-kebutuhan hidup mereka.
Dalam rangka pencapaian Visi tersebut di atas, maka telah ditetapkan Misi
sebagai berikut:
1. Mewujudkan perilaku kehidupan masyarakat beragama sebagai tradisi
budaya;
2. Mewujudkan keadilan fungsional, keadilan teritorial dan pemerataan hasil-
hasil pembangunan berdasarkan pada potensinya masing-masing;
3. Meneguhkan empat pilar kebangsaan sebagai etika dan norma
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara dalam kehidupan keluarga;
4. Mewujudkan pemenuhan kebutuhan hidup masyarakat Majalengka yang
bahagia lahir dan batin.
9
c) Harmonis: Terbangunnya sinergi, keterpaduan, keselarasan dan keserasian
antara seluruh pemangku kepentingan (stakeholders).
d) Sejahtera: Tercapainya kondisi masyarakat Leuwimunding yang sehat secara
lahir dan batin
10
2.1.6 Struktur Organisasi Puskesmas Leuwimunding
11
2.2. Profil Peserta dan Tugas Pokok
2.2.1 Profil Peserta
12
5. Melakukan tindakan pencegahan infeksi;
6. Memberikan nutrisi dan rehidrasi/oksigenisasi/personal hygiene;
7. Memberikan vitamin/suplemen pada klien/asuhan kebidanan kasus
fisiologis;
8. Melaksanakan kegiatan asuhan pada kelas ibu hamil;
9. Memberikan KIE tentang kesehatan ibu pada individu/keluarga sesuai
dengan kebutuhan;
10. Melakukan asuhan kala I persalinan fisiologis;
11. Melakukan asuhan kala II persalinan fisiologis;
12. Melakukan asuhan kala III persalinan fisiologis;
13. Melakukan asuhan kala IV persalinan fisiologis;
14. Melakukan pengkajian pada ibu nifas;
15. Melakukan asuhan kebidanan masa nifas 6 jam sampai dengan hari ketiga
pasca persalinan (KF 1);
16. Melakukan asuhan kebidanan masa nifas hari ke 4-28 pasca persalinan (KF
2)
17. Melakukan asuhan kebidanan masa nifas hari ke 29-42 pasca persalinan (KF
3);
18. Melakukan asuhan kebidanan pada gangguan psikologis ringan dengan
pendampingan;
19. Melakukan fasilitasi Inisiasi Menyusu Dini (IMD) pada persalinan normal;
20. Melakukan asuhan bayi baru lahir normal;
21. Melakukan penanganan awal kegawatdaruratan pada Bayi Berat Lahir
Rendah (BBLR);
22. Memberikan Komunikasi Informasi dan Edukasi (KIE) tentang kesehatan
anak pada individu/keluarga sesuai kebutuhan;
23. Melakukan pelayanan Keluarga Berencana (KB) oral dan kondom;
24. Memberikan Komunikasi Informasi dan Edukasi (KIE) tentang kesehatan
reproduksi perempuan dan Keluarga Berencana (KB) pada
individu/keluarga sesuai kebutuhan;
25. Melakukan promosi dan edukasi tentang perilaku pola hidup sehat untuk
remaja termasuk personal hygiene dan nutrisi;
13
26. Melakukan pendataan sasaran pada individu (WUS/PUS/Keluarga
Berencana/ibu hamil/ibu nifas/ibu menyusui/bayi dan balita) di wilayah
kerja Puskesmas melalui kunjungan rumah;
27. Melakukan tabulasi sasaran pada individu (WUS/PUS/Keluarga
Berencana/ibu hamil/ ibu nifas/ibu menyusui/bayi dan balita);
28. Mengikuti pelaksanaan kegiatan Survei Mawas Diri (SMD) atau
Musyawarah Masyarakat Desa (MMD);
29. Melaksanakan pelayanan kebidanan di Posyandu/Posbindu/kampung
Keluarga Berencana (KB) atau tempat lain sesuai penugasan; dan
30. Melakukan pemberian imunisasi rutin sesuai program pemerintah pada anak
sekolah.
14
dengan mekanisme penyelenggaraan layanan, jam pelayanan, prosedur, dan biaya
penyelenggaraan pelayanan. Sebagai klien masyarakat, birokrasi wajib
mendengarkan aspirasi dan keinginan masyarakat.
2.3.1.2 Ramah, Cekatan, Solutif, dan Dapat Diandalkan
Citra positif ASN sebagai pelayan publik terlihat dengan perilaku
melayani dengan senyum, menyapa dan memberi salam, serta berpenampilan
rapih; melayani dengan cepat dan tepat waktu; melayani dengan memberikan
kemudahan bagi Anda untuk memilih layanan yang tersedia; serta melayani
dengan dengan kemampuan, keinginan dan tekad memberikan pelayanan yang
prima.
2.3.1.3 Melakukan Perbaikan Tiada Henti
Pemberian layanan bermutu tidak boleh berhenti ketika kebutuhan
masyarakat sudah dapat terpenuhi, melainkan harus terus ditingkatkan dan
diperbaiki agar mutu layanan yang diberikan dapat melebihi harapan pengguna
layanan. Layanan hari ini harus lebih baik dari hari kemarin, dan layanan hari
esok akan menjadi lebih baik dari hari ini.
2.3.2. Akuntabel
Akuntabilitas adalah kata yang seringkali kita dengar, tetapi tidak mudah
untuk dipahami. Ketika seseorang mendengar kata akuntabilitas, yang terlintas
adalah sesuatu yang sangat penting, tetapi tidak mengetahui bagaimana cara
mencapainya. Dalam banyak hal, kata akuntabilitas sering disamakan dengan
responsibilitas atau tanggung jawab. Namun pada dasarnya, kedua konsep tersebut
memiliki arti yang berbeda. Responsibilitas adalah kewajiban untuk bertanggung
jawab yang berangkat dari moral individu, sedangkan akuntabilitas adalah
kewajiban untuk bertanggung jawab kepada seseorang/organisasi yang
memberikan amanat. Dalam konteks ASN Akuntabilitas adalah kewajiban untuk
mempertanggungjawabkan segala tindak dan tanduknya sebagai pelayan publik
kepada atasan, lembaga pembina, dan lebih luasnya kepada public (Matsiliza dan
Zonke, 2017).
Akuntabilitas merujuk pada kewajiban setiap individu, kelompok atau
institusi untuk memenuhi tanggung jawab dari amanah yang dipercayakan
15
kepadanya. Amanah seorang ASN menurut SE Meneteri Pendayagunaan Aparatur
Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 20 Tahun 2021 adalah menjamin
terwujudnya perilaku yang sesuai dengan Core Values ASN BerAKHLAK.
Dalam konteks Akuntabilitas, perilaku tersebut adalah:
1. Kemampuan melaksanaan tugas dengan jujur, bertanggung jawab, cermat,
disiplin dan berintegritas tinggi
2. Kemampuan menggunakan kekayaan dan barang milik negara secara
bertanggung jawab, efektif, dan efisien
3. Kemampuan menggunakan kewenangan jabatannya dengan berintegritas tinggi
2.3.3. Kompeten
Kompetensi menurut Kamus Kompetensi Loma (1998) dan standar
kompetensi dari International Labor Organization (ILO), memiliki tiga aspek
penting berkaitan dengan perilaku kompetensi meliputi pengetahuan,
keterampilan, dan sikap, yang diperlukan dalam pelaksanaan pekerjaan.
Pengertian yang sama juga digunakan dalam konteks ASN, kompetensi
adalah deskripsi pengetahuan, keterampilan dan perilaku yang diperlukan dalam
melaksanakan tugas jabatan (Pasal 1 PermenpanRB Nomor 38 Tahun 2017), dan
kompetensi menjadi faktor penting untuk mewujudkan pegawai professional dan
kompetitif. Dalam hal ini ASN sebagai profesi memiliki kewajiban mengelola dan
mengembangkan kompetensi dirinya, termasuk mewujudkannya dalam kinerja.
Terkait dengan perwujudan kompetensi ASN dapat diperhatikan dalam
Surat Edaran Menteri PANRB Nomor 20 Tahun 2021 dalam poin 4, antara lain,
disebutkan bahwa panduan perilaku (kode etik) kompeten yaitu:
2.3.3.1 Meningkatkan Kompetensi Diri Untuk Menjawab Tantangan yang Selalu
Berubah
Meningkatkan kompetensi diri untuk menjawab tantangan yang selalu
berubah adalah keniscayaan. Melaksanakan belajar sepanjang hayat merupakan
sikap yang bijak. Setiap orang termasuk ASN selayaknya memiliki watak sebagai
pembelajar sepanjang hayat, yang dapat bertahan dan berkembang dalam oreintasi
Ekonomi Pengetahuan (Knowledge Economy). Pembelajar yang relevan saat ini
adalah mereka yang memiliki kemampuan untuk secara efektif dan kreatif
16
menerapkan keterampilan dan kompetensi ke situasi baru, di dunia yang selalu
berubah dan kompleks.
2.3.3.2 Membantu Orang Lain Belajar
Perilaku berbagi pengetahuan bagi ASN pembelajar yaitu aktif dalam
“pasar pengetahuan” (Thomas H.& Laurence, 1998) atau forum terbuka
(Knowledge Fairs and Open Forums). Dalam forum tersebut merupakan
kesempatan bagi pegawai untuk berinteraksi secara informal. Seperti kegiatan
piknik pegawai memberikan kesempatan untuk pertukaran informasi antara ASN
yang tidak memiliki banyak kesempatan berbicara satu sama lain dalam pekerjaan
sehari-hari di kantor. Sementara itu Pameran pengetahuan seperti pameran/bursa
buku, pameran Pendidikan dan seminar penelitian, adalah forum untuk
mendorong pertukaran pengetahuan.
2.3.3.3 Melaksanakan Tugas dengan Kualitas Terbaik
a) Pengetahuan menjadi karya: sejalan dengan kecenderungan setiap organisasi,
baik instansi pemerintah maupun swasta, bersifat dinamis, hidup dan
berkembang melalui berbagai perubahan lingkungan dan karya manusia.
b) Pentingnya berkarya terbaik dalam pekerjaan selayaknya tidak dilepaskan
dengan apa yang menjadi terpenting dalam hidup seseorang.
2.3.4. Harmonis
Harmonis dapat diartikan saling peduli dan menghargai perbedaan. Ditandai
dengan sikap perilaku sebagai berikut:
1. Menghargai setiap orang apapun latar belakangnya.
2. Suka menolong orang lain.
3. Membangun Lingkungan kerja yang kondusif.
2.3.5. Loyal
Secara etimologis, istilah “loyal” diadaptasi dari Bahasa Prancis yaitu
“Loial” yang artinya mutu dari sikap setia. Secara harfiah loyal berarti setia, atau
suatu kesetiaan. Kesetiaan ini timbul tanpa adanya paksaan, tetapi timbul dari
kesadaran sendiri pada masa lalu. Dalam Kamus Oxford Dictionary kata Loyal
didefinisikan sebagai “giving or showing firm and constant support or allegiance
17
to a person or institution (tindakan memberi atau menunjukkan dukungan dan
kepatuhan yang teguh dan konstan kepada seseorang atau institusi)”.
Loyal, merupakan salah satu nilai yang terdapat dalam Core Values ASN
yang dimaknai bahwa setiap ASN harus berdedikasi dan mengutamakan
kepentingan bangsa dan negara, dengan panduan perilaku:
1. Memegang teguh ideologi Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia tahun 1945, setia kepada NKRI serta pemerintahan yang sah.
2. Menjaga nama baik sesama ASN, pimpinan instansi dan negara.
3. Menjaga rahasia jabatan dan negara.
2.3.6. Adaptif
Adaptif adalah karakteristik alami yang dimiliki makhluk hidup untuk
bertahan hidup dan menghadapi segala perubahan lingkungan atau ancaman yang
timbul. Dengan demikian adaptasi merupakan kemampuan mengubah diri sesuai
dengan keadaan lingkungan tetapi juga mengubah lingkungan sesuai dengan
keadaan (keinginan diri). Sejatinya tanpa beradaptasi akan menyebabkan makhluk
hidup tidak dapat mempertahankan diri dan musnah pada akhirnya oleh perubahan
lingkungan. Sehingga kemampuan adaptif merupakan syarat penting bagi
terjaminnya keberlangsungan kehidupan.
Kebutuhan kemampuan beradaptasi ini juga berlaku juga bagi individu dan
organisasi dalam menjalankan fungsinya. Dalam hal ini organisasi maupun
individu menghadapi permasalahan yang sama, yaitu perubahan lingkungan yang
konstan, sehingga karakteristik adaptif dibutuhkan, baik sebagai bentuk mentalitas
kolektif maupun individual.
Berdasarkan materi tersebut, panduan perilaku Adaptif bagi ASN adalah
sebagai berikut:
1. Cepat menyesuaikan diri menghadapi perubahan
2. Terus berinovasi dan mengembangkan kreativitas
3. Bertindak proaktif
2.3.7. Kolaboratif
Kolaboratif merupakan nilai dasar yang harus dimiliki oleh CPNS. Sekat-
18
sekat birokrasi yang mengkungkung birokrasi pemerintah saat ini dapat
dihilangkan. Calon ASN muda diharapkan nantinya menjadi agen perubahan yang
dapat mewujudkan harapan tersebut. Pendekatan WoG yang telah berhasil
diterapkan di beberapa negara lainnya diharapkan dapat juga terwujud di
Indonesia. Semua ASN Kementerian/Lembaga /Pemerintah Daerah kemudian
akan bekerja dengan satu tujuan yaitu kemajuan bangsa dan negara Indonesia.
Penelitian yang dilakukan oleh Custumato (2021) menunjukkan bahwa
faktor yang mempengaruhi keberhasilan dalam kolaborasi antar lembaga
pemerintah adalah kepercayaan, pembagian kekuasaan, gaya kepemimpinan,
strategi manajemen dan formalisasi pada pencapaian kolaborasi yang efisien dan
efektif antara entitas publik.
Dalam pelaksanaannya kolaboratif dapat dilandasi dengan perilaku sebagai
berikut:
1. Memberi kesempatan kepada berbagai pihak untuk berkontribusi
2. Terbuka dalam bekerja sama untuk menghasilkan nilai tambah
3. Menggerakan pemanfaatan berbagai sumber daya untuk tujuan bersama
19
milik Negara secara
bertanggung jawab,
efektif, dan efisien.
Tidak
menyalahgunakan
kewenangan jabatan.
3 Kompeten Terus Belajar Kinerja Meningkatkan
dan terbaik, kompetensi diri untuk
Mengembangk sukses, menjawab tantangan
an Kapabilitas keberhasilan, yang selalu berubah
learning Membantu orang lain
agility, ahli di belajar.
bidangnya. Melaksanakan tugas
dengan kualitas terbaik
4 Harmonis Saling Peduli Peduli, Menghargai perbedaan
Dan keberagaman, setiap orang apapun
Menghargai selaras. latar belakangnya
Perbedaan Suka menolong orang
lain
Membangun
lingkungan kerja yang
kondusif
5 Loyal Berdedikasi, Komitmen, Memegang teguh
dan dedikasi, ideologi Pancasila,
Mengutamakan kontribusi, Undang- Undang Dasar
Kepentingan nasionalisme, Negara Republik
Bangsa dan pengabdian Indonesia Tahun 1945,
Negara setia kepada NKRI
serta pemerintahan
yang sah.
Menjaga nama baik
sesama ASN,
pimpinan, instansi dan
negara.
Menjaga rahasia
jabatan dan negara
6 Adaptif Terus Inovasi, Cepat menyesuaikan
Berinovasi dan antusias diri menghadapi
Antusias terhadap perubahan.
Dalam perubahan, Terus berinovasi dan
Menggerakkan proaktif. mengembangkan
Ataupun kreativitas
Menghadapi Bertindak proaktif
Perubahan.
20
7 Kolaboratif Membangun Kesediaan Memberi kesempatan
Kerjasama bekerja sama, kepada berbagai pihak
yang Sinergis sinergis untuk untuk berkontribusi
hasil yang Terbuka dalam bekerja
lebih baik sama untuk
menghasilkan nilai
tambah.
Menggerakkan
pemanfaatan berbagai
sumber daya untuk
tujuan bersama.
NIP :197305292005012005
21
Leuwimunding sebagai Bidan Koordinator, beliau juga mempunyai Praktik
Mandiri Bidan di rumahnya.
2.4.2 Akuntabel
Dalam menjalankan tugas beliau melaksanakan tugas dengan jujur,
bertanggung jawab, cermat, disiplin, dan berintegeritas. Menggunakan kekayaan
dan barang milik negara secara bertanggung jawab, efektif, dan efisisen.
2.4.3 Kompeten
Nilai kompeten yang beliau tunjukan adalah beliau selalu meningkatkan
kompetensi diri untuk menjawab tantangan yang selalu berubah. Salah satunya
yaitu dengan selalu mengikuti berbagai pelatihan yang tentunya berisi tentang
ilmu-ilmu baru dalam bidang bidan kebidanan khususnya dan juga mengikuti
berbagai seminar kesehatan lainnya.
2.4.4 Harmonis
Beliau sangat menghargai atasan dan peduli tehadap semua pegawai dan
karyawan lain. Hal ini sesuai dengan nilai dasar ASN yaitu Harmonis, saling
menghargai dan peduli terhadap sesama tanpa melihat status dan latar
belakangnya.
2.4.5 Loyal
Sikap loyal yang beliau tunjukan adalah dengan berdedikasi, dan
mementingkan kepentingan bangsa dan negara dengan senantiasa bekerja dengan
sesuai aturan yang berlaku.
2.4.6 Adaptif
Nilai adaptif yang dimiliki beliau adalah saat ini di UPTD Puskesmas
Leuwimunding selain sebagai Bidan Koordinator, beliau juga merangkap sebagai
PJ UKM. Beliau juga proaktif dalam berbagai kegiatan dan cepat menyesuaikan
diri dalam menghadapi perubahan.
22
2.4.7 Kolaboratif
Beliau adalah sosok yang ramah, mampu menempatkan diri dimana, kapan
dan bagaimana situasinya. Beliau mampu berkolaborasi dan melakukan kerjasama
yang baik dengan profesi lain ataupun dengan lintas sektor. Hal itu merupakan
nilai Kolaboratif yang beliau tunjukan dari nilai-nilai BerAKHLAK ASN.
23
BAB III
RANCANGAN AKTUALISASI
24
memenuhi kebutuhan zat besi hariannya. Manfaat tablet tambah darah atau tablet
zat besi bagi ibu hamil adalah:
1. Memperbanyak persediaan darah dalam tubuh selama kehamilan ibu
membutuhkan persediaan darah. Ini karena total volume darah ibu hamil
mengalami peningkatan dua kali lipat saat hamil, peningkatan ini mencapai
50% atau lebih dari jumlah darah biasanya. Dengan mengonsumsi tablet
tambah darah maka akan mendukung tubuh lebih banyak memproduksi
darah bagi ibu dan janin.
2. Meningkatkan produksi hemoglobin untuk mencegah anemia Zat besi juga
berfungsi untuk memproduksi hemoglobin yaitu protein dalam sel darah
merah yang bertugas membawa oksigen ke seluruh sel dalam tubuh. Selain
itu, ibu hamil membutuhkan tablet tambah darah untuk memenuhi
kebutuhan zat besi guna mencegah anemia selama kehamilan juga untuk
mendukung pertumbuhan bayi dan plasenta di dalam rahim terutama pada
trimester 2 dan trimester 3 kehamilan.
3. Mencegah perdarahan selama persalinan Asupan zat besi yang cukup
selama kehamilan juga mencegah ibu hamil mengalami perdarahan selama
persalinan dan meninggal saat melahirkan akibat perdarahan. Perdarahan
merupakan salah satu penyebab tingginya angka kematian ibu di indonesia.
Berdasarkan pengalaman penulis, masih sering ditemukannya ibu hamil
yang belum patuh dalam mengonsumsi Tablet Tambah Darah (TTD). Dari 23
orang ibu hamil yang melakukan ANC (pada hari Kamis 22 September 2022)
didapatkan 17 orang ibu hamil dari lembar pemantauan ceklis hanya mengisi
sebagian atau sepertiganya. Setelah dilakukan wawancara pada ibu hamil ternyata
memang benar mereka mengonsumsi Tablet Tambah Darah (TTD) hanya
sebagian atau sepertinganya.
Terlebih dengan mengonsumsi Tablet Tambah Darah ini kebanyakan ibu
hamil sering merasakan mual sehingga mereka lebih memilih untuk tidak
mengonsumsi Tablet Tambah Darah. Selain itu masih melekatnya mitos di
masyarakat bahwa dengan mengonsumsi Tablet Tambah Darah akan dapat
menaikan tekanan darah. Adapun dampak yang akan ditimbulkan yaitu kebutuhan
zat besi ibu hamil tidak tercukupi, rentan terkena anemia, ibu hamil dengan
25
anemia akan mengakibatkan pertumbuhan janin terganggu, ibu hamil dengan
anemia akan rentan mengalami risiko komplikasi.. Jika hal ini terus menerus
terjadi maka angka kematian ibu dan bayi akan meningkat sehingga upaya
penurunan angka kematian ibu dan bayi dalam Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024 yang dicanangkan pemerintah akan
terhambat.
Gambar 3.1 Sebagian Ceklis Mengonsumsi TTD Ibu Hamil Baru Terisi
26
3.1.2 Belum Optimalnya Pengetahuan Ibu Post Partum Tentang Tanda Bahaya
Post Partum
Kematian dan kesakitan akibat komplikasi kehamilan, persalinan, nifas saat
ini di dunia masih sangat tinggi. Tahun 2007 setiap 1 menit di dunia seorang ibu
meninggal dunia. Dengan demikian dalam 1 tahun ada sekitar 600.000 orang ibu
meninggal sia-sia saat melahirkan. Sedangkan di Indonesia dalam 1 jam terdapat 2
orang ibu meninggal karena komplikasi kehamilan, persalinan, dan nifas (Ide
Bagus, 2009). Masa nifas (peurperium) dimulai sejak 1 jam setelah lahirnya
plasenta sempai dengan 6 minggu (42 hari) setelah itu. Pelayanan pacsa persalinan
harus terselenggara pada masa itu untuk memenuhi kebutuhan ibu dan bayi, yang
meliputi upaya pencegahan, deteksi dini dan pengobatan komplikasi dan penyakit
yang mungkin terjadi, serta penyediaan pelayanan pemberian ASI, cara
menjarangkan kehamilan, imunisasi dan nutrisi bagi ibu (Saifuddin,2010). Pada
wanita atau ibu nifas penjelasan mengenai tanda-tanda bahaya masa nifas sangat
penting dan perlu, dikarenakan masih banyak ibu atau wanita yang sedang hamil
atau pada nifas tidak mengetahui tentang tanda-tanda bahaya masa nifas, baik
yang diakibatkan masuknya kuman kedalam alat kandungan seperti eksogen
(kuman datang dari luar), autogen (kuman masuk dari tempat lain dari dalam
tubuh) dan endogen (darijalan lahir sendiri). Keadaan ini terutama disebabkan
oleh konsekuensi ekonomi, disamping ketidaksediaan pelayanan atau rendahnya
peranan fasilitas dalam menyediakan pelayanan kesehatan yang cukup berkualitas.
Rendahnya kualitas pelayanan kesehatan juga menyebabkan rendahnya
keberhasilan promosi kesehatan dan deteksi dini serta 2 penatalaksanaan yang
adekuat terhadap masalah dan penyakit yang timbul pada masa pasca persalinan
(Winkjosastro, 2010).
Berdasarkan observasi selama bekerja di UPTD Puskesmas Leuwimunding,
didapatkan masih ada pasien dan keluarga yang masih belum mengetahui tentang
tanda bahaya ibu post partum. Sehingga dikhawatirkan akan terjadi dampak
morbiditas dan mortalitas pada ibu post partum.
27
3.1.3 Belum Optimalnya Penempelan Stiker Perencanaan Persalinan dan
Pencegahan Komplikasi (P4K) Ibu Hamil
Pada tahun 2007 Menteri Kesehatan mencanangkan P4K (Program
Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi) dengan stiker yang
merupakan upaya terobosan baru dalam percepatan penurunan angka kematian ibu
dan bayi baru lahir melalui kegiatan peningkatan akses dengan kualitas pelayanan,
sekaligus merupakan kegiatan yang membangun potensi masyarakat, khususnya
kepedulian masyarakat untuk persiapan dan tindakan dalam menyelamatkan ibu
dan bayi baru lahir. (Depkes RI, 2009)
Stiker P4K (Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi)
berisi data tentang nama ibu hamil, taksiran persalinan, penolong persalinan,
tempat persalinan, pendamping persalinan, transportasi yang digunakan dan calon
donor darah. P4K adalah kegiatan yang di fasilitasi oleh bidan dalam rangka
meningkatkan peran aktif suami, keluarga dan masyarakat dalam merencanakan
persalinan yang aman dan persiapan dalam menghadapi kemungkinan terjadinya
komplikasi pada saat hamil, bersalin dan nifas, termasuk perencanaan
menggunakan metode Keluarga Berencana (KB) pasca persalinan dengan
menggunakan stiker P4K sebagai media pencatatan sasaran dalam rangka
meningkatkan cakupan dan mutu pelayanan kesehatan bagi ibu dan bayi baru
lahir. Tetapi dalam pelaksanaan program P4K masih kurang optimal sehingga
menyebabkan rendahnya pengetahuan ibu hamil dan keluarga tentang P4K.
Dampaknya jika P4K tersebut tidak diterapkan maka akan menyebabkan
terhambatnya penanganan ketika terjadi suatu hal pada ibu hamil karena
kurangnya persiapan. (Depkes RI, 2009).
Berdasarkan pengalaman penulis, selama melakukan pelayanan ANC masih
banyaknya stiker P4K ditemukan masih menempel rapi pada buku KIA yang
dimiliki oleh ibu hamil, dimana seharusnya stiker tersebut ditempel dikaca rumah
yang menghadap ke jalan agar tenaga kesehatan dan warga mengetahui bahwa di
dalam rumah tersebut ada ibu hamil dan jika ada kegawatan pada ibu hamil
tersebut penanganan akan lebih cepat.
28
Gambar 3.2 Stiker P4K Masih Menempel di Buku KIA
Dengan belum optimalnya penempelan stiker P4K pada ibu hamil ini
dikhawatirkan akan timbulnya dampak yaitu pendataan ibu hamil di wilayah kerja
UPTD Puskesmas Leuwimunding kurang berjalan secara optimal.
29
Analisis USG (Urgency, Seriousness, Growth) adalah analisis yang
digunakan untuk memprioritaskan isu yang akan ditindak lanjuti. Penilaian yang
digunakan untuk menentukan prioritas yaitu menggunakan skala likert (rentang
skor 1-5). Adapun indikator analisis USG yaitu:
30
Penempelan Stiker
Perencanaan
Persalinan dan
Pencegahan
Komplikasi (P4K) Ibu
Hamil
31
2 Kurang Cepat Memburuk Isu kurang cepat berkembang
Berdasarkan hasil analisis dari tapisan isu di atas, maka isu yang dipilih
berdasarkan peringkat teratas adalah “Masih banyaknya ibu hamil yang belum
patuh dalam mengonsumsi Tablet Tambah Darah” dengan rumusan isu “Belum
Optimalnya Kepatuhan Ibu Dalam Mengonsumsi Tablet Tambah Darah (TTD)”.
32
Darah Fe dan juga juga kurangnya dukungan atau peran aktif dari keluarga dalam
mengonsumsi Tablet Tambah Darah.
2. Material
Kurang meratanya sarana edukasi dan informasi tentang mengonsumsi
Tablet Tambah Darah terhadap ibu hamil.
3. Metode
Terbatasnya kegiatan sosialisasi dan edukasi yang diberikan kepada ibu
hamil tentang mengonsumsi Tablet Tambah Darah.
4. Lingkungan
Faktor budaya/ mitos yang masih melekat di masyarakat dan masih
banyaknya anggapan dari pihak lain yang mengatakan bahwa jika meminum
Tablet Tambah Darah akan terasa mual. Selain itu masyarakat masih beranggapan
jika dengan meminum Tablet Tambah Darah akan dapat menaikan Tekanan Darah
(Hipertensi).
33
Identifikasi Isu 1. Belum optimalnya kepatuhan ibu hamil
dalam mengonsumsi Tablet Tambah Darah
(TTD) di wilayah kerja UPTD Puskesmas
Leuwimunding.
2. Belum optimalnya pengetahuan ibu post
partum tentang tanda bahaya post partum di
wilayah kerja UPTD Puskesmas
Leuwimunding..
3. Belum optimalnya penempelan stiker P4K
ibu hamil di wilayah kerja UPTD Puskesmas
Leuwimunding.
Isu yang diangkat Belum optimalnya kepatuhan ibu hamil dalam
mengonsumsi Tablet Tambah Darah (TTD) di
wilayah kerja UPTD Puskesmas Leuwimunding.
Gagasan Pemecahan Isu Optimalisasi kepatuhan ibu hamil mengonsumsi
Tablet Tambah Darah (TTD) melalui EMBer
LeCek (Edukasi dan Monitoring Berbasis
Lembar Ceklis) di wilayah kerja UPTD
Puskesmas Leuwimunding Tahun 2022.
34
Keterkaitan Substansi Kontribusi Penguatan Nilai
Mata Pelatihan Terhadap Organisasi
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil
Visi/Misi
Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
Berorientasi Pelayanan: Kegiatan ini Kegiatan ini
1. Melakukan 1.1 Membuat janji Disepakatinya
Menggunakan bahasa yang selaras dengan memberikan
konsultasi untuk waktu dan
sopan dan santun Visi Kabupaten penguatan nilai-
dengan melakukan tempat
Akuntabel: Dapat Majalengka yaitu nilai organisasi
Mentor konsultasi konsultasi serta
menyesuaikan jadwal Mewujudkan Tata UPTD Puskesmas
untuk kepada Mentor koordinasi.
dengan mentor Kehidupan dan Leuwimunding
persiapan
Kompeten: Meningkatkan Penghidupan nomor 1,,3, dan 4.
pelaksanaan
kompetensi diri Masyarakat
Aktualisasi Dokumentasi.
Harmonis: Menjalin Majalengka yang
komunikasi yang baik Religius, Adil,
dengan Mentor Harmonis dan
Loyal: Berkontribusi Sejahtera dan
mencapai visi dan misi Misi Kabupaten
rumah sakit Majalengka
Adaptif: Berinisiatif nomor 3 dan 4.
untuk melakukan
komunikasi terlebih
dahulu dan berusaha
bersikap proaktif dalam
membuat jadwal
pertemuan dengan
Mentor
Kolaboratif: Bekerja sama
dalam kesepakatan jadwal
bertemu
35
Tersedianya Berorientasi Pelayanan:
1.2 Mempersiapkan
bahan untuk Dalam menyiapkan bahan
bahan untuk
konsultasi dan konsultasi penulis
konsultasi
koordinasi. mengerjakan dengan secara
cermat
Akuntabel: Rancangan
materi yang jelas dan mudah
dipahami
Kompeten: Dalam
menyiapkan bahan
konsultasi penulis akan
melakukannya secara cepat
dan tepat
Harmonis: Membuat bahan
untuk konsultasi dan
koordinasi menggunakan
bahasa Indonesia yang baik
dan benar
Loyal: Dalam menyiapkan
bahan konsultasi penulis
akan bersikap jujur sesuai
rancangan yang telah dibuat
Adaptif: Bertindak proaktif
serta mampu berinovasi
dalam menyiapkan bahan
konsultasi
Berorientasi Pelayanan:
1.3 Melaksanakan Terlaksananya
Ramah, cekatan, solutif,
konsultasi konsultasi,
Akuntabel: Jujur, tanggung
36
dengan mentor mendapatkan jawab, cermat, dan disiplin
arahan dan Kompeten:
masukan dari Mengembangkan
Mentor. kapabilitas
Harmonis: Menghargai
pendapat
Loyal: Berkontribusi
mencapai visi dan misi
Puskesmas
Adaptif: Antusias dan
inovatif
Kolaboratif: Bekerja sama
Keterkaitan antara kegiatan dengan peran dan kedudukan ASN dalam kerangka NKRI: Konsultasi dengan mentor perihal belum
optimalnya kepatuhan ibu hamil dalam mengonsumi Tablet Tambah Darah (TTD) Fe menunjukkan dukungan dengannya terhadap kegiatan
aktualisasi yang berkaitan dengan implementasi tugas saya sebagai bidan dalam membentuk kerjasama dengan mentor (Whole of
Government). Saya mengedepankan etika publik dan kode etika ASN yang bertanggung jawab dan berintegritas tinggi dalam
melaksanakan profesi saya agar dapat meningkatkan mutu pelayanan (manajemen ASN). Kegiatan aktualisasi ini berkaitan pemenuhan
pelayanan kepada ibu hamil sesuai standar pelayanan untuk memberikan kepuasan kepada penerima pelayanan (Pelayanan Publik).
Analisis dampak : Jika dalam melaksanakan kegiatan koordinasi mengenai gagasan kreatif penyelesaian core isu tidak
mengimplementasikan nilai-nilai BerAKHLAK maka kegiatan tersebut tidak akan terealisasi dengan baik karena dalam bekerjasama baik
dengan mentor, komite keperawatan dan IT dibutuhkan seluruh nilai-nilai tersebut.
Prediksi Hambatan: Adanya faktor kesibukan mentor
Alternatif Solusi: Pertemuan disesuaikan dengan kesempatan dan kesediaan mentor
Berorientasi Pelayanan: Kegiatan ini Kegiatan ini
2. Koordinasi 2.1 Berkonsultasi Didapatkan
Ramah, cekatan, solutif, memberikan
mengenai dengan mentor persetujuann selaras dengan
dan dapat diandalkan penguatan nilai-nilai
gagasan mengenai mengenai
Akuntabel:: Visi Kabupaten organisasi UPTD
kreatif gagasan gagasan kreatif
Meningkatkan kompetensi
penyelesaian penyelesaian isu penyelesaian isu. diri Majalengka yaitu Puskesmas
37
core isu Kompeten: Mewujudkan Tata Leuwimunding
Mengembangkan nomor 1,2,3, dan 4.
Kehidupan dan
Tersedianya kapabilitas
referensi. Harmonis: Penghidupan
Menghargai berbagai
Masyarakat
pendapat
Loyal: Majalengka yang
Berkontribusi mencapai visi
Religius, Adil,
dan misi rumah sakit
Adaptif: Harmonis dan
Proaktif, antusias dan
Sejahtera dan
inovatif
Kolaboratif: Misi Kabupaten
Bekerja sama
Majalengka
Berorientasi Pelayanan:
2.2 Berkoordinasi Didapatkan nomor 3 dan 4.
Ramah, cekatan, solutif,
dengan Mentor persetujuan
dan dapat diandalkan
untuk gagasan kreatif
Akuntabel:
menyepakati penyelesaian isu
Tanggung jawab dan
cermat
Kompeten:
Meningkatkan kompetensi
diri
Harmonis:
Menghargai berbagai
pendapat
Loyal:
Berkontribusi mencapai visi
dan misi rumah sakit
Adaptif:
38
Proaktif, antusias dan
inovatif
Kolaboratif:
Bekerja sama
Berorientasi Pelayanan:
2.3 Berkoordinasi Didapatkan
Ramah, cekatan, solutif,
dengan bidan kesepakatan
dan dapat diandalkan
desa untuk gagasan kreatif
Akuntabel:
menyepakati penyelesaian isu
Tanggung jawab dan
gagasan kreatif
cermat
Kompeten:
Meningkatkan kompetensi
diri
Harmonis:
Menghargai berbagai
pendapat
Loyal:
Berkontribusi mencapai visi
dan misi rumah sakit
Adaptif:
Proaktif, antusias dan
inovatif
Kolaboratif:
Bekerja sama
Keterkaitan antara kegiatan dengan peran dan kedudukan ASN dalam kerangka NKRI: Konsultasi dengan mentor perihal belum
optimalnya kepatuhan ibu hamil dalam mengonsumi Tablet Tambah Darah (TTD) Fe menunjukkan dukungan dengannya terhadap kegiatan
aktualisasi yang berkaitan dengan implementasi tugas saya sebagai bidan dalam membentuk kerjasama dengan mentor (Whole of
Government). Saya mengedepankan etika publik dan kode etika ASN yang bertanggung jawab dan berintegritas tinggi dalam
melaksanakan profesi saya agar dapat meningkatkan mutu pelayanan (manajemen ASN). Kegiatan aktualisasi ini berkaitan pemenuhan
pelayanan kepada ibu hamil sesuai standar pelayanan untuk memberikan kepuasan kepada penerima pelayanan (Pelayanan Publik).
39
Analisis dampak : Jika dalam melaksanakan kegiatan membuat ide gagasan tidak mengimplementasikan nilai-nilai BerAKHLAK maka
kegiatan tersebut tidak akan terealisasi dengan baik karena dalam pemanfaatan sumber daya dan kerja sama dibutuhkan nilai-nilai tersebut.
Prediksi Hambatan: Adanya faktor kesibukan mentor
Alternatif Solusi: Pertemuan disesuaikan dengan kesempatan dan kesediaan mentor
Membuat 3.1. Menyiapkan Tersedianya Berorientasi Pelayanan: Kegiatan ini Kegiatan ini
3.
Media bahan untuk desain Media Dalam menyiapkan bahan selaras dengan memberikan
penyuluhan membuat Penyuluhan. penyuluhan saya Visi Kabupaten penguatan nilai-nilai
(Leaflet, Media bertanggung jawab dengan Majalengka yaitu organisasi UPTD
Video, dan penyuluhan pekerjaan tersebut Mewujudkan Tata Puskesmas
Lembar (Leaflet, Video, Akuntabel: Kehidupan dan Leuwimunding
Ceklis) dan Lembar Dalam menyusun bahan Penghidupan nomor 2,4 dan 5.
Ceklis) penyuluhan saya Masyarakat
melaksanakannya dengan Majalengka yang
cermat dan disiplin Religius, Adil,
Kompeten: Harmonis dan
Meningkatkan kompetensi Sejahtera dan
diri dan melaksanakan Misi Kabupaten
tugas dengan kualitas Majalengka
terbaik nomor 4.
Loyal: Dalam menyiapkan
bahan saya bersungguh-
sungguh dan penuh
semangat
Adaptif: Dalam
menyiapkan bahan saya
berinovasi dalam
menyiapkan materi
edukasi/sosialisai
3.2. Menyusun Tersedianya Berorientasi Pelayanan
rancangan naskah singkat
40
materi untuk tentang konsep Dalam kegiatan menyusun
penyuluhan penyuluhan. rancangan materi penulis
menggunakan materi yang
jelas dan mudah dipahami
serta menggunakan bahasa
yang baik dan benar
Akuntabel
Rancangan materi yang jelas
dan mudah dipahami
Kompeten
Melaksanakan tugas dengan
kualitas terbaik
Loyal
Dalam kegiatan menyusun
materi penulis rela
berkorban dengan
meluangkan waktu sebanyak
mungkin
Adaptif
Bertindak proaktif
Kolaboratif
Terbuka bekerjasama
dengan teman sejawat
dalam merancang materi
41
Akuntabel
3.3. Menyusun Tersedianya
desain leaflet media Cermat dalam membuat
dan membuat penyuluhan. media edukasi
video Kompeten
Melakukan dengan kualitas
terbaik
Adaptif
Terus berinovasi dan
mengembangkan kreativitas
Keterkaitan antara kegiatan dengan peran dan kedudukan ASN dalam kerangka NKRI: Dalam menyiapkan bahan edukasi/
sosialisasi tentunya saya membutuhkan pendapat dari pihak-pihak terkait (whole of government) sehingga tersusunnya bahan tepat
waktu(Manajemen ASN) dan melaksanakan tugas secara profesional (Pelayanan publik)
Analisis dampak : Jika tidak mempersiapkan bahan dengan baik maka kegiatan edukasi/sosialisasi tidak berjalan sesuai dengan apa yang
diharapkan
Prediksi Hambatan: Kurangnya ketersediaan bahan untuk edukasi/ sosialisasi
Alternatif solusi: Mengumpulkan bahan dengan melibatkan bantuan ibu-ibu bidan desa
Berorientasi Pelayanan: Kegiatan ini Kegiatan ini
4. Melaksanaka 4.1 Membuat jadwal Jadwal
Ramah, cekatan, solutif, selaras dengan memberikan
n Edukasi Edukasi disepakati.
dan dapat diandalkan Visi Kabupaten penguatan nilai-nilai
kepada ibu bekerjasama
Akuntabel: Majalengka yaitu organisasi UPTD
hamil dan dengan mentor
Jujur, tanggung jawab, Mewujudkan Tata Puskesmas
pendamping dan bidan
cermat, dan disiplin Kehidupan dan Leuwimunding
ibu hamil di koordinator
Kompeten: Penghidupan nomor 1,2,3, dan 4.
Puskesmas.
Melaksanakan tugas dengan Masyarakat
kualitas terbaik Majalengka yang
Harmonis: Religius, Adil,
Menghargai berbagai Harmonis dan
42
pendapat Sejahtera dan
Loyal: Misi Kabupaten
Menjaga nama baik ASN Majalengka
dan instansi nomor 3 dan 4.
Adaptif:
Proaktif, antusias dan
inovatif
Kolaboratif:
Bekerja sama
Adanya Lembar Berorientasi Pelayanan
4.2. Meminta izin
Persetujuan. Mengguakan bahasa yang
kepada bidan
desa untuk sopan dan santun ketika
memberikan meminta izin
edukasi Kolaboratif
Adanya kerjasama untuk
menghasilkan nilai tambah
Berorientasi Pelayanan:
4.3. Membuat daftar Disepakatinya
Dapat diandalkan
hadir sosialisasi pembuatan
Akuntabel:
yang disepakti daftar hadir
Tanggung jawab
oleh mentor sosialisasi.
Kompeten:
Melaksanakan tugas dengan
kualitas terbaik,
Harmonis:
Menghargai berbagai
pendapat
Loyal:
Berkontribusi mencapai visi
dan misi puskesmas
43
Adaptif:
Proaktif, antusias dan
inovatif
Kolaboratif:
Bekerja sama
Keterkaitan antara kegiatan dengan peran dan kedudukan ASN dalam kerangka NKRI: Dalam membuat surat undangan dan daftar
hadir tentunya saya membutuhkan pendapat dari pihak-pihak terkait (whole of government) sehingga tersusun jadwal pertemuan untuk
edukasi dan daftar hadir tepat waktu(Manajemen ASN) dan melaksanakan tugas secara profesional (Pelayanan publik)
Analisis dampak : Jika tidak mempersiapkan jadwal pertemuan edukasi dan daftar hadir maka kegiatan edukasi/sosialisasi tidak berjalan
sesuai dengan apa yang diharapkan
Prediksi hambatan: Adanya faktor kesibukan mentor
Alternatif solusi: Pertemuan disesuaikan dengan kesempatan dan kesediaan mentor, Mengumpulkan bahan dengan melibatkan bantuan
ibu-ibu bidan desa
Tersedianya Berorientasi Pelayanan: Kegiatan ini Kegiatan ini
5. Melaksanaka 5.1 Mengisi daftar
daftar hadir Dalam mengisi daftar hadir
n hadir selaras dengan memberikan
harus bertanggung jawab
edukasi/sosial
Akuntabilitas: Dalam Visi Kabupaten penguatan nilai-nilai
isasi.
mengisi daftar hadir harus
Majalengka yaitu organisasi UPTD
jelas
Harmonis: Dalam Mewujudkan Tata Puskesmas
membagikan daftar hadir
Kehidupan dan Leuwimunding
harus sopan dan santun
Kompeten: Dalam mengisi Penghidupan nomor 1,2,3,4, dan
daftar hadir harus sesuai
Masyarakat 5.
aturan
Loyal: Majalengka yang
Menjaga nama baik ASN
Religius, Adil,
Adaptif:
Proaktif, antusias dan
44
inovatif Harmonis dan
Kolaboratif:
Sejahtera dan
Memanfaatkan sumber daya
Berorientasi Pelayanan: Misi Kabupaten
5.2 Membagikan Materi edukasi
Ramah dan cekatan
video edukasi tersampaikan Majalengka
Akuntabel:
dan leaflet
Melaksanakan tugas dengan nomor2, 3 dan 4.
kepada ibu
kualitas terbaik.
hamil dan
Kompeten:
pendamping ibu
Meningkatkan kompetensi
hamil.
diri
Harmonis:
Menghargai berbagai
pendapat
Loyal:
Menjaga nama baik ASN
dan instansi
Adaptif:
Proaktif, antusias dan
inovatif
Kolaboratif:
Bekerja sama dan
memanfaatkan sumber daya
Berorientasi Pelayanan:
5.3 Memberitahuka Lembar ceklis
Ramah dan cekatan
n cara pengisian ibu hamil sudah
Akuntabel:
lembar ceklis mulai diisi oleh
Jujur, tanggung jawab,
dan pelaporan pendamping.
cermat, dan disiplin
monitoring ibu
Kompeten:
hamil dalam
Meningkatkan kompetensi
mengonsumsi
45
Tablet Tambah diri
Darah kepada Harmonis:
pendamping ibu Menghargai berbagai
hamil. pendapat
Loyal:
Menjaga nama baik ASN
dan instansi
Adaptif:
Proaktif, antusias dan
inovatif
Kolaboratif:
Bekerja sama dan
memanfaatkan sumber daya
Keterkaitan antara kegiatan dengan peran dan kedudukan ASN dalam kerangka NKRI: Dalam melakukan kegiatan edukasi tercipta
hubungan kerja sama antara saya dan ibu hamil, (whole of government) sehingga menciptakan nilai persataun dan
kesatuan(Manajemen ASN) dan saya sebagai pemberi pelayanan selalu memberikan solusi terkait kendala yang dihadapi peserta secara
empati dan profesional (Pelayanan publik)
Analisis dampak: Jika kegiatan pelaksanaan edukasi tidak terlaksana maka kegiatan aktualisasi terkait kepatuhan ibu hamil dalam
mengonsumsi tablet Fe mengalami kendala karena ibu hamil tidak termotivasi.
Alternatif solusi: Jadwal kegiatan disesuaikan dengan peserta sosialisasi
Terkumpulnya Berorientasi Pelayanan: Kegiatan ini Kegiatan konsultasi
6. Evaluasi 6.1 Mengumpulkan
lembar ceklis Dalam mengumpulkan data memberikan
Hasil Lembar Ceklis selaras dengan
dari saya bekerja dengan penguatan nilai-nilai
Kegiatan
pendamping ibu sungguh- Visi Kabupaten organisasi UPTD
Penyuluhan
hamil sungguhbertanggung jawab
dan Majalengka yaitu Puskesmas
Akuntabilitas: Leuwimunding yaitu
Pelaporan
Dalam mengumpulkan data Mewujudkan Tata bekerja secara
saya memanfaatkan waktu CERIA
Kehidupan dan
dengan sebaik- baiknya
46
Harmonis: Penghidupan • Cepat Tanggap
Dalam mengumpulkan data
Masyarakat • Efektif dan
saya bersikap profesional Efisien
Kompeten: Majalengka yang • Responsif
Mengumpulkan data
Religius, Adil, • Inisiatif dan
dengan cermat dan disiplin Inovatif
Loyal: Harmonis dan Akuntabilitas
Mengumpulkan data
Sejahtera dan
dengan penuh semangat
Kolaboratif: Misi Kabupaten
Bekerja sama
Majalengka
Adanya notulen
Berorientasi pelayanan
6.2 Melakukan nomor 3 dan 4.
konsultasi Dalam kegiatan konsultasi
konsultasi
dengan mentor penulis menggunakan
terkait hasil bahasa yang sopan dan
pengumpulan santun
lembar ceklis Akuntabel:
Jujur, tanggung jawab,
cermat, dan disiplin
Kompeten:
Meningkatkan kompetensi
diri
Harmonis:
Menghargai berbagai
pendapat
Loyal:
Menjaga nama baik ASN
dan instansi
Adaptif:
Proaktif, antusias dan
47
inovatif
Kolaboratif:
Bekerja sama
Laporan Hasil Akuntabel:
6.3 Menyusun
Kegiatan Jujur, tanggung jawab,
Laporan Hasil
Aktualisasi cermat, dan disiplin
Kegiatan
Kompeten:
Aktualisasi
Melaksanakan tugas dengan
kualitas terbaik
Loyal:
Menjaga nama baik ASN
dan instansi
Adaptif:
Proaktif, antusias dan
inovatif
Kolaboratif:
Bekerja sama
Keterkaitan antara kegiatan dengan peran dan kedudukan ASN dalam kerangka NKRI: Dalam melakukan kegiatan evaluasi tercipta
hubungan kerja sama antara saya, ibu hamil, dan pendamping ibu hamil (whole of government) sehingga menciptakan nilai persatuan dan
kesatuan (Manajemen ASN) dan saya sebagai pemberi pelayanan selalu memberikan solusi terkait kendala yang dihadapi ibu hamil secara
empati dan profesional (Pelayanan Publik)
Analisis Dampak: Apabila kegiatan evaluassi ini tidak dilakukan maka saya tidak bisa membandingkan kepatuhan ibu hamil dalam
mengonsumsi Tablet Tambah Darah sebelum dan sesudah diberikannya edukasi tentang pentingnya tablet Fe
Prediksi masalah: Membutuhkan waktu yang cukup lama
Alternatif solusi: Menyediakan waktu yang cukup untuk kegiatan evaluasi
48
3.6 Matriks Rekapitulasi Rencana Habituasi Core Value ASN
(BerAKHLAK)
Tabel 3.6 Matriks Rekapitulasi Habituasi
Kegiatan
Jumlah
Mata
No Aktualisasi
Pelatihan Ke-1 Ke-2 Ke-3 Ke-4 Ke-5 Ke-6 per MP
Berorientasi
1. 3 2 2 3 3 2 15
Pelayanan
2. Akuntabel 3 3 3 2 3 3 17
3. Kompeten 3 3 3 2 3 2 15
4. Harmonis 3 3 0 2 2 3 14
5. Loyal 3 3 2 2 3 3 16
6. Adaptif 3 3 3 2 3 3 17
7. Kolaboratif 2 3 1 3 3 3 16
Jumlah
Aktualisasi per 21 20 14 16 20 19 110
Kegiatan
49
Tabel 3.7 Rencana Jadwal Kegiatan Aktualisasi
Minggu Habituasi
1 2 3 4 1 2 3 4 5
50
BAB IV
CAPAIAN PELAKSANAAN AKTUALISASI
Minggu Habituasi
1 2 3 4 1 2 3 4 5
51
4.2. Deskripsi Penyelesaian Core Isu
Pelaksanaan aktualisasi bertempat di Instansi UPTD Puskesmas
Leuwimunding pemerintah Kabupaten Majalengka dari tanggal 26 Oktober sampai
28 November 2022 selama 30 hari. Berikut merupakan capaian aktualisasi secara
umum yang dilaksanakan oleh peserta:
Tabel 4.2 Tabel Penyelesaian Core isu
Persentase
No Kegiatan Tanggal Capaian
Ketercapaian
Melakukan konsultasi dengan Mentor untuk persiapan pelaksanaan
Aktualisasi
Disepakatinya waktu
dan tempat konsultasi
Membuat janji serta koordinasi.
untuk melakukan
26 Oktober 2022 Adanya dokumentasi
konsultasi kepada
Jadwal pertemuan yaitu
Mentor
bukti tangkapan layar
temu janji.
1 Kegiatan Ke-1
Mempersiapkan
Tersedianya bahan tercapai
bahan untuk
26 Oktober 2022 untuk konsultasi dan sebesar 100%
konsultasi koordinasi
Terlaksananya
Melaksanakan konsultasi,
konsultasi dengan 27 Oktober 2022 mendapatkan arahan
mentor dan masukan dari
Mentor
Koordinasi mengenai gagasan kreatif penyelesaian
core isu
Berkonsultasi
Didapatkan persetujuan
dengan mentor
27 Oktober 2022 mengenai gagasan
mengenai gagasan
kreatif penyelesaian isu
penyelesaian isu
Berkoordinasi
2 dengan Mentor Didapatkan persetujuan Kegiatan Ke-2
27 Oktober 2022 gagasan kreatif
untuk tercapai
menyepakati penyelesaian isu sebesar 100%
Berkoordinasi
dengan bidan desa Didapatkan
untuk 28 Oktober 2022 kesepakatan gagasan
menyepakati kreatif penyelesaian isu
gagasan kreatif
52
Membuat Media penyuluhan (Leaflet, Video, dan Lembar Ceklis)
Menyiapkan
bahan untuk
membuat Media
Tersedianya desain
penyuluhan 3 November 2022
Media Penyuluhan
(Leaflet, Video,
dan Lembar Kegiatan Ke-3
3 Ceklis) tercapai
Menyusun Tersedianya naskah sebesar100%
4 November
rancangan materi singkat tentang
2022
untuk penyuluhan konsep penyuluhan
Menyusun desain Menyusun leaflet dan
5 November
leaflet dan video untuk media
2022
membuat video penyuluhan
Melaksanakan Edukasi kepada ibu hamil dan pendamping ibu hamil di
Puskesmas
Membuat jadwal
Edukasi
bekerjasama
14 November 2022 Jadwal disepakati
dengan mentor
dan bidan
koordinator
Meminta izin
4 Kegiatan Ke-4
kepada bidan desa
Adanya lembar tercapai
untuk 15 November 2022
persetujuan sebesar 100%
memberikan
edukasi
Membuat daftar
Disepakatinya
hadir sosialisasi
15 November 2022 pembuatan daftar
yang disepakti
hadir sosialisasi.
oleh mentor
Melaksanakan edukasi/sosialisasi
53
Memberitahukan
cara pengisian
lembar ceklis dan
pelaporan
monitoring ibu Lembar ceklis ibu
hamil dalam 17 November 2022 hamil sudah mulai diisi
mengonsumsi oleh pendamping
Tablet Tambah
Darah kepada
pendamping ibu
hamil.
Evaluasi Hasil Kegiatan Edukasi dan Pelaporan
Terkumpulnya lembar
Mengumpulkan
19 November 2022 ceklis dari pendamping
Lembar Ceklis
ibu hamil
Melakukan
konsultasi dengan
mentor terkait
6 Adanya notulen Kegiatan Ke-6
hasil 21 November 2022
konsultasi tercapai
pengumpulan
sebesar 100%
lembar ceklis
Menyusun
Laporan Hasil Laporan Hasil Kegiatan
22 November 2022
Kegiatan Aktualisasi
Aktualisasi
54
Isu yang Diangkat : Belum optimalnya kepatuhan ibu hamil dalam
mengonsumsi Tablet Tambah Darah (TTD)
Gagasan : EMBer LeCek (Edukasi dan Monitoring Berbasis
Lembar Ceklis).
55
Adaptif :
Terus berinovasi dan mengembangkan
kreativitas
Kolaboratif :
Terbuka dalam bekerjasama untuk
menghasilkan nilai tambah
Output Tahapan Kegiatan
Output dari tahapan kegiatan ini adalah waktu
yang sudah disepakati untuk melakukan
konsultasi, yaitu pukul 09.00 WIB.
Eviden Tahapan Kegiatan
Peserta menhubungi mentor via chat whatsapp
untuk membuat janji pelaksanaan konsultasi.
56
b. Mempersiapkan bahan untuk
konsultasi (26 Oktober 2022)
Tahapan kedua adalah mempersiapkan
bahan untuk melakukan konsultasi dengan
Mentor pada tanggal 26 Oktober 2022.
Kegiatan ini dilakukan untuk mempersiapkan
hal apa saja yang akan dibicarakan dan
dikonsultasikan dengan Mentor terkait
persiapan pelaksanaan kegiatan edukasi. Hasil
kegiatan ini berupa dokumentasi foto
kegiatan konsultasi dengan mentor.
Nilai BerAKHLAK
Berorientasi Pelayanan :
Dalam menyiapkan bahan konsultasi penulis
mengerjakan dengan secara cermat.
Akuntabel :
Rancangan materi yang jelas dan mudah
dipahami.
Kompeten :
Dalam menyiapkan bahan konsultasi penulis
akan melakukannya secara cepat dan tepat.
Harmonis :
Membuat bahan untuk konsultasi dan
koordinasi menggunakan bahasa Indonesia
yang baik dan benar.
Loyal :
Dalam menyiapkan bahan konsultasi penulis
akan bersikap jujur sesuai rancangan yang
telah dibuat.
Adaptif :
Bertindak proaktif serta mampu berinovasi
57
dalam menyiapkan bahan konsultasi
Output Tahapan Kegiatan
Output dari tahapan ini adalah hasildokumentasi
berupa foto.
Eviden Tahapan Kegiatan
58
Berkontribusi mencapai visi dan misi
Puskesmas.
Adaptif :
Antusias dan inovatif
Kolaboratif :
Bekerja sama
Output Tahapan Kegiatan
Output dari tahapan ini adalah hasil
dokumentasi berupa foto.
Eviden tahapan kegiatan
59
Majalengka.
60
Meningkatkan kompetensi diri
Kompeten :
Mengembangkan kapabilitas
Loyal :
Berkontribusi mencapai visi dan misi
puskesmas.
Harmonis :
Menerima saran
Adaptif :
Proaktif, antusias dan inovatif
Kolaboratif :
Bekerja sama
Output Tahapan Kegiatan
Output dari tahapan ini adalah hasildokumentasi
berupa foto. Adapun masukan dan catatan dari
mentor yaitu:
1. Lingkup substansi pada produk keluaran
dari aktualisasi ini (leaflet), dibatasi
berdasarkan ketersediaan waktu pengerjaan
aktualisasi
2. Persiapkan bahan/konten untuk muatan
leaflet dan video; dan
3. Mulai merancang draft leaflet
Eviden Tahapan Kegiatan
61
b. Berkoordinasi dengan Mentor untuk
menyepakati
Tahapan kegiatan kedua adalah berkoordinasi
dengan mentor untuk menyepakati hasil
konsultasi gagaasan penyelesaian isu.
NILAI BerAKHLAK
Berorientasi pelayanan :
Ramah, cekatan, solutif, dan dapat
diandalkan
Akuntabel :
Tanggung jawab dan cermat
Kompeten :
Meningkatkan kompetensi diri
Harmonis :
Menghargai berbagai pendapat
Loyal :
Berkontribusi mencapai visi dan misi
puskesmas.
Adaptif :
Proaktif, antusias dan inovatif
Kolaboratif :
62
Bekerja sama
Output Tahapan Kegiatan
Output dari tahapan ini adalah hasil dokumentasi
berupa foto.
Eviden Tahapan Kegiatan
63
Berkontribusi mencapai visi dan misi
puskesmas.
Harmonis :
Menerima saran
Adaptif :
Proaktif, antusias dan inovatif
Kolaboratif :
Bekerja sama
Output Tahapan Kegiatan
Output dari tahapan ini adalah hasil dokumentasi
berupa foto.
Eviden Tahapan Kegiatan
64
Penguatan Kegiatan ini memberikan penguatan nilai-nilai Pelaksanan
Terhadap organisasi UPTD Puskesmas Leuwimunding aktualisasi
Nilai-nilai nomor 1,2,3, dan 4. berkontribusi
Organisasi pada tata nilai
puskesmas.
65
disiplin
Kompeten :
Meningkatkan kompetensi diri dan
melaksanakan tugas dengan kualitas terbaik
Loyal :
Dalam menyiapkan bahan saya bersungguh-
sungguh dan penuh semangat
Adaptif :
Dalam menyiapkan bahan saya berinovasi
dalam menyiapkan materi edukasi/
sosialisasi.
Output Tahapan Kegiatan
Output dari tahapan kegiatan ini
adalah tersedianya desain media penyuluhan.
Eviden Tahapan Kegiatan
66
b. Menyusun rancangan materi untuk
edukasi/sosisalisasi
Tahapan kegiatan kedua adalah menyusun
rancangan materi untuk penyuluhan yang
dilakukan pada tanggal 4 November 2022.
Tujuan kegiatan ini yaitu untuk membuat
leaflet dan video dengan mengumpulkan
sumber pustaka mengenai materi yang
berisikan tentang informasi yang lengkap
berdasarkan pedoman dengan bahasa yang
mudah dipahami oleh masyarakat umum.
Hasil kegiatan ini berupa link video tentang
konsumsi Tablet Tambah Darah pada ibu
hamil yang akan dijadikan bahan materi untuk
edukasi/sosialisasi.
NILAI BerAKHLAK
67
Berorientasi pelayanan :
Dalam kegiatan menyusun rancangan
materi penulis menggunakan materi yang
jelas dan mudah dipahami serta
menggunakan bahasa yang baik dan benar.
Akuntabel :
Rancangan materi yang jelas dan mudah
dipahami.
Kompeten :
Melaksanakan tugas dengan kualitas terbaik.
Loyal :
Dalam kegiatan menyusun materi penulis
rela berkorban dengan meluangkan waktu
sebanyak mungkin.
Adaptif :
Bertindak proaktif.
Kolaboratif :
Terbuka bekerjasama dengan teman sejawat
dalam merancang materi.
Output Tahapan Kegiatan
Output dari tahapan kegiatan ini adalah
tersedianya naskah singkat tentang konsep
penyuluhan.
Eviden Tahapan Kegiatan
68
c. Menyusun desain leaflet dan membuat video
Tahapan kegiatan ketiga adalah menyusun
desain leaflet dan membuat video yang
dilakukan pada tanggal 5 November 2022.
Kegiatan ini bertujuan untuk persiapaan
pelaksanaan edukasi/sosialisasi melalui media
leaflet dan video edukasi tentang konsumsi
Tablet Tambah Darah. Hasil kegiatan ini
berupa dokumentasi leaflet yang sudah dicetak
dan link video.
NILAI BerAKHLAK
Akuntabel :
Cermat dalam membuat media edukasi
Kompeten :
Melakukan dengan kualitas terbaik
Loyal :
Rela Berkorban (Dalam kegiatan menyusun
materi, Penulis rela berkorban dengan
meluangkan waktu sebanyak mungkin
untuk mendapatkan penyusunan materi
sebaik mungkin).
69
Kolaboratif :
Terbuka bekerjasama dengan teman
sejawat.
Adaptif :
Terus berinovasi dan mengembangkan
kreativitas.
Output Tahapan Kegiatan
Output dari tahapan kegiatan ini adalah
tersedianya media penyuluhan.
https://drive.google.com/file/d/1yUbvkxB_P1D
RNLcHKNgA33X22GDVonEW/view?usp=sha
re_link.
70
Output Output dari kegiatan ini adalah tersedianya media Output sesuai
Kegiatan penyuluhan. dengan
terhadap rencana
Pemecahan
Isu
71
Tambah Darah pada ibu hamil.
NILAI BerAKHLAK
Berorientasi pelayanan :
Ramah, cekatan, solutif, dan dapat
diandalkan
Akuntabel :
Jujur, tanggung jawab, cermat, dan disiplin
Kompeten :
Melaksanakan tugas dengan kualitas terbaik
Harmonis:
Menghargai berbagai pendapat
Loyal :
Menjaga nama baik ASN dan instansi
Adaptif :
Proaktif, antusias dan inovatif
Kolaboratif :
Bekerja sama
Output Tahapan Kegiatan
Output dari tahapan kegiatan ini adalah
disepakatinya jadwal pelaksanaan kegiatan
edukasi.
Eviden Tahapan Kegiatan
72
b. Meminta izin kepada bidan desa untuk
memberikan edukasi
(Tanggal 15 November 2022)
Tahapan kegiatan kedua adalah meminta izin
kepada bidan desa untuk memberikan edukasi
yang dilakukan pada tanggal 15 November
2022. Tujuan kegiatan ini yaitu untuk
memberitahukan dan meminta izin
pelaksanaan edukasi tentang Tablet Tambah
Darah pada ibu hamil.
NILAI BerAKHLAK
Berorientasi pelayanan :
Menggunakan bahasa yang sopan dan
santun ketika meminta izin.
Kolaboratif :
Adanya kerjasama untuk menghasilkan nilai
tambah.
Output Tahapan Kegiatan
Output dari tahapan kegiatan ini adalah
penyampaian izin tersampaikan dan adanya
adanya lembar persetujuan.
Eviden Tahapan Kegiatan
73
c. Membuat daftar hadir sosialisasi yang
disepakti oleh mentor
(Tanggal 15 November 2022)
Tahapan kegiatan ketiga adalah membuat daftar
hadir edukasi yang disepakti oleh mentor yang
dilakukan pada tanggal 15 November 2022.
Tujuan kegiatan ini yaitu untuk mengetahui
berapa orang ibu hamil yang hadir pada
pelaksanaan edukasi.
NILAI BerAKHLAK
Berorientasi pelayanan :
Dapat diandalkan
Akuntabel :
Tanggung jawab
Kompeten :
Melaksanakan tugas dengan kualitas terbaik
Harmonis :
Menghargai berbagai pendapat
Loyal :
Berkontribusi mencapai visi dan misi
puskesmas.
74
Adaptif :
Proaktif, antusias dan inovati Proaktif,
antusias dan inovatif.
Kolaboratif :
Bekerja sama
Output Tahapan Kegiatan
Output dari tahapan kegiatan ini
adalah tersedianya daftar hadir.
Eviden Tahapan Kegiatan
75
Penguatan Kegiatan ini memberikan penguatan nilai-nilai Pelaksanan
Terhadap organisasi UPTD Puskesmas Leuwimunding aktualisasi
Nilai-nilai nomor 1,2,3, dan 4 berkontribusi
Organisasi pada tata nilai
puskesmas
76
Tabel 4.7 Laporan Kegiatan 5
Melaksanakan edukasi/sosialisasi
Tahapan a. Mengisi daftar hadir Terlaksana
Kegiatan (Tanggal 17 November 2022) dengan baik
Tahapan kegiatan pertama adalah mengisi
daftar hadir yang dilakukan pada tanggal 17
November 2022. Tujuan kegiatan ini yaitu untuk
bukti kehadiran ibu hamil yang mengikuti
kegiatan edukasi.
NILAI BerAKHLAK
Berorientasi pelayanan :
Dalam mengisi daftar hadir harus
bertanggung jawab.
Akuntabel :
Dalam mengisi daftar hadir harus jelas
Kompeten :
Dalam mengisi daftar hadir harus sesuai
aturan.
Harmonis :
Dalam membagikan daftar hadir harus sopan
dan santun.
Loyal :
Menjaga nama baik ASN
Adaptif :
Proaktif, antusias dan inovatif
Kolaboratif :
Memanfaatkan sumber daya
Output Tahapan Kegiatan
Output dari tahapan kegiatan ini
tersedianya daftar hadir.
Eviden Tahapan Kegiatan
77
b. Membagikan video edukasi dan leaflet
kepada ibu hamil dan pendamping ibu
hamil
(Tanggal 17 November 2022)
Tahapan kegiatan kedua adalah membagikan
video edukasi dan leaflet kepada ibu hamil dan
pendamping ibu hamil yang dilakukan pada
tanggal 17 November 2022. Tujuan kegiatan ini
yaitu untuk memberikan informasi kepada ibu
hamil melalui media video edukasi tentang
mengonsumsi Tablet Tambah Darah. Dan juga
pembagian leaflet kepada setiap ibu hamil.
NILAI BerAKHLAK
Berorientasi pelayanan :
Ramah dan cekatan
Akuntabel :
Melaksanakan tugas dengan kualitas terbaik
Kompeten :
Meningkatkan kompetensi diri
78
Harmonis :
Menghargai berbagai pendapat
Loyal :
Menjaga nama baik ASN dan instansi
Adaptif :
Proaktif, antusias dan inovatif
Kolaboratif :
Bekerja sama dan memanfaatkan sumber
daya
Output Tahapan Kegiatan
Output dari tahapan kegiatan ini
materi edukasi tersampaikan.
Eviden Tahapan Kegiatan
https://drive.google.com/file/d/10LxHfo4h0ZLXZh
ZHMgaY26BH_jrFXL9f/view?usp=share_link
79
c. Memberitahukan cara pengisian lembar
ceklis dan pelaporan monitoring ibu hamil
dalam mengonsumsi Tablet Tambah Darah
kepada pendamping ibu hamil
(Tanggal 17 November 2022)
Tahapan kegiatan ketiga adalah
memberitahukan cara pengisian lembar ceklis
dan pelaporan monitoring ibu hamil dalam
mengonsumsi Tablet Tambah Darah kepada
pendamping ibu hamil yang dilakukan pada
tanggal 17 November 2022. Tujuan kegiatan
ini yaitu untuk memberikan informasi kepada
ibu hamil tentang cara pengisian lembar ceklis
minum tablet tambah darah yang ada pada
buku pemeriksaan ibu hamil.
NILAI BerAKHLAK
Berorientasi pelayanan :
Ramah dan cekatan
Akuntabel :
Jujur, tanggung jawab, cermat, dan disiplin
Kompeten :
Meningkatkan kompetensi diri
Harmonis :
Menghargai berbagai pendapat
Loyal :
Menjaga nama baik ASN dan instansi
Adaptif :
Proaktif, antusias dan inovatif
Kolaboratif :
Bekerja sama dan memanfaatkan sumber
daya
80
Output Tahapan Kegiatan
Output dari tahapan kegiatan ini
lembar ceklis ibu hamil sudah mulai diisi oleh
pendamping.
Eviden Tahapan Kegiatan
https://drive.google.com/file/d/17j_ZS5_pXtMeM
Z32-
Tf8CCT0gNKJOCgK/view?usp=share_link
81
Output Output dari kegiatan ini adalah tersedianya daftar Output sesuai
Kegiatan hadir, edukasi tersampaikan, lembar ceklis ibu dengan
terhadap hamil sudah mulai diisi oleh pendamping. rencana
Pemecahan
Isu
82
NILAI BerAKHLAK
Berorientasi pelayanan :
Dalam mengumpulkan data saya bekerja
dengan sungguh-sungguh bertanggung
jawab.
Akuntabel :
Dalam mengumpulkan data saya
memanfaatkan waktu dengan sebaik-
baiknya.
Kompeten :
Mengumpulkan data dengan cermat dan
disiplin.
Harmonis :
Dalam mengumpulkan data saya bersikap
profesional.
Loyal :
Mengumpulkan data dengan penuh
semangat.
Adaptif :
Proaktif, antusias dan inovatif
Kolaboratif :
Bekerja sama
Output Tahapan Kegiatan
Output dari tahapan kegiatan ini terkumpulnya
lembar ceklis dari pendamping ibu hamil.
Eviden Tahapan Kegiatan
83
b. Melakukan konsultasi dengan mentor
terkait hasil pengumpulan lembar ceklis
(21 November 2022)
Tahapan kegiatan kedua adalah melakukan
konsultasi dengan mentor terkait hasil
pengumpulan lembar ceklis yang dilakukan
pada tanggal 21 November 2022.
NILAI BerAKHLAK
Berorientasi pelayanan :
Dalam kegiatan konsultasi penulis
menggunakan bahasa yang sopan dan
santun.
Akuntabel :
Jujur, tanggung jawab, cermat, dan disiplin
Kompeten :
Jujur, tanggung jawab, cermat, dan disiplin
84
Harmonis :
Menghargai berbagai pendapat
Loyal :
Menjaga nama baik ASN dan instansi
Adaptif :
Proaktif, antusias dan inovatif
Kolaboratif :
Bekerja sama
Output Tahapan Kegiatan
Output dari tahapan kegiatan ini adalah adanya
notulen konsultasi.
Eviden Tahapan Kegiatan
85
Melaksanakan tugas dengan kualitas
terbaik.
Loyal :
Menjaga nama baik ASN dan instansi.
Adaptif :
Proaktif, antusias dan inovatif
Kolaboratif :
Bekerja sama
Output Tahapan Kegiatan
Output dari tahapan kegiatan ini adalah laporan
hasil kegiatan aktualisasi.
Eviden Tahapan Kegiatan
86
87
4.4. Analisis Kemanfaatan Aktualisasi
Kegiatan aktualisasi “Optimalisasi Kepatuhan Ibu Hamil dalam Mengonsumsi Tablet Tambah Darah (TTD) Melalui “EMBer
LeCek” (Edukasi dan Monitoring Berbasis Lembar Ceklis) di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Leuwimunding” telah terlaksana
dengan baik dan lancar. Kegiatan edukasi/ sosialisasi ini dilakukan dengan cara:
1. Pemutaran Media Video Edukasi dan Pembagian Leaflet
Di dalam pelaksanaannya dihadiri oleh 31 orang ibu hamil. Penulis melakukan pemutaran video edukasi sebanyak 3 kali.
Semua ibu hamil yang hadir menonton video edukasi ini. Selain itu semua ibu hamil yang hadir mendapatkan leaflet yang
sebelumnya Penulis mencetak leaflet sebanyak 35 lembar. Evaluasi yang digunakan untuk melihat kebermanfaatan dari
aktualisasi ini adalah adanya testimoni yang diberikan ibu hamil setelah dilakukannya edukasi:
https://drive.google.com/drive/folders/1RD5RAfLFxgwnd5xaRIRZ8MCKjYcxbfPt?usp=share_link
2. Edukasi Cara Pengisian Lembar Ceklis Pada Pendamping Ibu Hamil
Jumlah pendamping ibu hamil yg hadir dalam kegiatan edukasi/ sosialisi ini adalah 31 orang. Selain itu Evaluasi yang
digunakan untuk melihat kebermanfaatan dari aktualisasi ini melalui monitoring pengisian lembar ceklis yang ada di dalam
buku pemeriksaan kehamilan atau buku Kesehatan Ibu dan Anak (KIA). Berikut tabel hasil monitoring pengisian lembar ceklis
mengonsumsi Tablet Tambah Darah ibu hamil:
Tabel 4.9 Laporan Kegiatan Monitoring Pengisian Lembar Ceklis Mengonsumsi Tablet Tambah Darah Pada Ibu Hamil Di Wilayah
Lingkungan Kerja UPTD Puskesmas Leuwimunding
NO. NAMA IBU TANGGAL TEMPAT HASIL KEGIATAN
PELAKSANAAN PELAKSANAAN
1 Ny. Winda/ 22 September Puskesmas 22 September 2022 20 November 2022
Tn.Den Jaya 2022 dan 20
November 2022
88
Nama
Pengontrol:
Ny.Imut (Ibu
kandung)
89
Kegiatan aktualisasi ini memberikan manfaat khususnya kepada penulis sebagai Calon Pegawai Negeri Sipil dan umumnya
untuk instansi dan masyarakat. Berikut manfaat yang diperoleh setelah melaksanakan kegiatan aktualisasi.
1. Manfaat untuk Individu Penulis
a. Penulis dapat membentuk dan melatih diri menjadi ASN yang profesional dan berkarakter sesuai formasi jabatan, yaitu
Bidan Terampil.
b. Penulis dapat melaksanakan tugas pokoknya dengan baik yaitu mendukung peningkatan derajat Kesehatan di wilayah kerja
Puskesmas dengan membantu pemegang program kesehatan Ibu dan Anak (KIA) melakukan Komunikasi Edukasi dan
Konseling (KIE) mengenai pentingnya tablet tambah darah dalam kehamilan sebagai salah satu upaya penurunan Angka
Kematian Ibu dan Bayi di wilayah kerjaPuskesmas Leuwimunding.
c. Penulis dapat mengaktualisasikan nilai-nilai dasar BerAKHLAK (Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis,
Loyal, Adaptif, Kolaboratif) dan mengetahui kedudukan dan peran dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi di instansi
tempat bertugas dan dapat ikut serta dalam pencapaian visi dan misi instansi.
2. Manfaat bagi instansi
Adanya kegiatan Edukasi melalui sosialisasi diharapkan dapat menurunkan jumlah Ibu hamil dengan kekurangan zat besi di
wilayah kerja Puskesmas Leuwimunding. Selain itu salah satu sasaran pencapaian Standar Pelayanan Minimal bidang
Kesehatan upaya kesehatan ibu dan anak yaitu cakupan komplikasi kebidanan yang ditangani sehingga dengan adanya kegiatan
ini diharapkan dapat mendukung Puskesmas meningkatkan derajat kesehatan masyarakat di wilayah kerja.
3. Manfaat untuk masyarakat
Dengan adanya edukasi melalui sosialisasi dapat meningkatkan pengetahuan ibu hamil tentang tablet tambah darah, sehingga
ibu hamil dapat merencanakan kehamilannya dengan aman.
90
4.5. Matriks Rekapitulasi Realisasi Habituasi Nilai-Nilai Dasar ASN (BerAKHLAK)
Matriks rekapitulasi merupakan rekap sikap nilai-nilai BerAKHLAK yang terdapat dari setiap kegiatan aktualisasi. Pada tabel
di bawah menjelaskan rekapan nilai-nilai BerAKHLAK dari rencana sampai realisasi dari kegiatan aktualisasi yang telah dilakukan.
Berdasarkan rekapan tersebut menunjukkan bahwa realisasi penerapan nilai-nilai BerAKHLAK. Hal ini mengindikasikan realisasi
penerapan nilai-nilai BerAKHLAK sesuai dengan rencana kegiatan yang telah di buat sebelumnya.
Tabel 4.10 Rekapitulasi Realisasi Habituasi ASN (BerAKHLAK)
91
4.6. Rencana Tindak Lanjut
Setelah terlaksananya kegiatan aktualisasi ini, maka diperlukan langkah-
langkah selanjutnya untuk terus memberikan pelayanan dan mengoptimalkan
penerapan nilai-nilai BerAKHLAK secara berkelanjutan. Maka rencana tindak
lanjut pasca aktualisasi adalah sebagai berikut:
1. Melaksanakan kegiatan edukasi pada ibu hamil secara konsisten untuk
memberikan ilmu kesehatan dan menambah wawasan pada masyarakat
khususnya ibu hamil.
2. Menyediakan leaflet di tempat edukasi/ sosialisasi dan Bidan Desa.
3. Melaksanakan pencatatan dan pelaporan ke Puskesmas.
92
BAB V
PENUTUP
5.1. Kesimpulan
Demikian Laporan Aktualisasi yang berjudul “Optimalisasi Kepatuhan Ibu
Hamil Dalam Mengonsumsi Tablet Tambah Darah (TTD) Melalui EMBer LeCek
(Edukasi dan Monitoring Berbasis Lembar Ceklis) di wilayah kerja UPTD
Puskesmas Leuwimunding” ini dibuat. Besar harapan penulis untuk dapat
melaksanakan laporan aktualisasi ini dengan baik, sehingga dengan pelaksanaan
aktualisasi ini semoga nilai-nilai dasar PNS dapat dilaksanakan dengan maksimal.
Sehingga dapat membentuk pribadi Penulis menjadi PNS yang profesional dan
berkarakter sesuai bidang profesi.
Selain itu juga Penulis berharap laporan aktualisasi ini dapat memberikan
manfaat bagi penyelesaian isu dan membantu meningkatkan pemahaman ibu
hamil tentang tablet tambah darah.
Penulis berharap laporan aktualisasi ini dapat memberikan manfaat bagi
banyak pihak baik itu pembaca ataupun pihak yang terkait dengan laporan
aktualisasi ini.
5.2. Saran
Aktualisasi Optimalisasi Kepatuhan Ibu Hamil Dalam Mengonsumsi Tablet
Tambah Darah (TTD) Melalui EMBer LeCek (Edukasi dan Monitoring Berbasis
Lembar Ceklis) ini diharapkan dapat dilakukan secara konsisten sebagai salah satu
upaya meningkatkan kualitas Kesehatan Ibu dan Anak sehingga mampu
menurunkan Angka Kematian Ibu dan Bayi di Wilayah kerja UPTD Puskesmas
Leuwimunding.
93
DAFTAR PUSTAKA
94
Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara
Republik Indonesia.
95
LAMPIRAN
LAMPIRAN 1
FORM KONSULTASI DENGAN MENTOR
FORM KONSULTASI DENGAN MENTOR
TAHAP MENYUSUN RANCANGAN AKTUALISASI
PELATIHAN DASAR CPNS ANGKATAN XVII
PEMERINTAH KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN 2022
Output/ Media/
Hari / Paraf
No. Kegiatan Catatan Cara
Tanggal Mentor
Mentor Komunikasi
1. Rabu, 1. Konsultasi 3 isu 1. Teridentifikasi
12 di UPTD nya masing-
Oktober Puskesmas masing isu
2022 Leuwimunding yang diangkat Tatap muka
yang diangkat 2. Ditetapkannya
oleh penulis core issue
2. Penetapan core dengan
issue dengan melihat bobot
metode USG nilai USG
3. Perumusan 3. Dihasilkan
gagasan kreatif rumusan
dengan gagasan
fishbone kreatif.
Mentor, Peserta,
Media/
Hari / Output/ Catatan Paraf
No Kegiatan Cara
Tanggal Mentor Coach
Komunikasi
1. Senin, Coaching 1. Mengidentifikasi Zoom
10 Oktober agenda isu meeting
2022 habituasi dan 2. Menemukan
penyusunan gagasan kreatif
rancangan 3. Mengaktualisasikan
aktualisasi nilai ASN
BerAKHLAK
4. Format penyusunan
RA
5. Tambahan
penjelasan kegiatan
di gagasan kreatif
6. Jelaskan 3 isu yang
diangkat beserta
data fakta, kondisi
dan dampak
7. Gunakan metode
USG untuk
menentukan core
issue
8. Kegiatan gagasan
kreatif jumlahnya
lebih dari 5
9. Pada matriks setiap
kegiatan dipecah
jadi 3 kegiatan
2. Senin, Coaching Pemaparan Rancangan Zoom
17 Oktober BAB I-IV Aktualisasi (Peserta Meeting
2022 Latsar).
Yang harus direvisi :
1. Gagasan ide kreatif
dimasukan ke Judul
2. Visi Misi
Kabupaten Majalengka
harus disertakan
3. Tahapan dalan
kegiatan rancangan
aktualisasi masih
kurang
4. Bab 3 lengkapi data
dan dokumentasi/
eviden
5. NIP Role Model
kelebihan angka 1 di
tahun lahir