Anda di halaman 1dari 27

LAPORAN

PRAKTIKUM PROSES MANUFAKTUR

DISUSUN OLEH

1.Moch Iksan Basroni ( 18.1.03.01.0063. )

2.Galih Anugrah Jiistino ( 18.1.03.01.0064. )

3.Dema Bintang H. ( 18.1.03.01.0070. )

4. Moh Nurhadi Taufiki ( 18.1.03.01.0071. )

5. Andika Ondik H. ( 18.1.03.01.0072. )

TEKNIK MESIN
UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI
2020
LEMBAR PERSETUJUAN PRAKTIKUM

Laporan praktikum proses manufaktur ini disusun sebagai tugas akhir untuk
menyelesaikan praktikum proses manufaktur

Dosen Pembimbing Ketua Kelompok

M. Muslimin Ilham, M.T. Moch Iksan


Basroni

2
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
Hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan Laporan praktikum las dan bubut. Untuk
memenuhi tugas mata kuliah praktikum proses manufaktur. Laporan ini dibuat guna
menyempurnakan tugas akhir selama melaksanakan praktek kerja di kampus. Kami
menyadari, bahwa laporan praktikum proses manufaktur yang kami buat ini masih jauh dari
kata sempurna baik segi penyusunan, bahasa, maupun penulisannya. Oleh karena itu, kami
sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari semua pembaca guna menjadi
acuan agar penulis bisa menjadi lebih baik lagi di masa mendatang. Semoga
laporan praktikum proses manufaktur ini bisa menambah wawasan para pembaca dan bisa
bermanfaat untuk perkembangan dan peningkatan ilmu pengetahuan.

Kediri, 30 Juli 2020

Penyusun

3
DAFTAR ISI

BAB I.........................................................................................................................................5

PENDAHULUAN.....................................................................................................................5

1.1 Latar belakang................................................................................................................5

1.2 Rumusan Masalah..........................................................................................................5

1.3 Tujuan Masalah..............................................................................................................5

BAB II.......................................................................................................................................6

KAJIAN TEORI.......................................................................................................................6

2.1 Teori Permesinan............................................................................................................6

2.2 Teori Pengelasan.............................................................................................................6

BAB III......................................................................................................................................7

METODOLOGI PRAKTIKUM.............................................................................................7

3.1 Metedologi Praktikum Permesinan..............................................................................7

3.2 Metedologi Praktikum Pengelasan...............................................................................7

BAB IV......................................................................................................................................8

ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN..............................................................................8

4.1 Analisis Praktikum Permesinan....................................................................................8

4.2 Praktikum pengelasan..................................................................................................11

BAB V......................................................................................................................................14

PENUTUP...............................................................................................................................14

5.1 KESIMPULAN.............................................................................................................14

DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................16

4
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Pada dunia kerja di Indonesia, salah satunya pada industri manufaktur dibutuhkan
para lulusan perguruan tinggi jurusan Teknik Mesin maupun Teknik Industri yang memiliki
kompetensi yang baik di bidang manufaktur. Salah satu carameningkatkan kompetensi
tersebut tidak hanya belajar teori saja melainkan juga dengan melakukan praktikum, salah
satunya praktikum proses manufaktur yang di dalamnyamempelajari mengenai mesin bubut
yang bertujuan agar terbentuknya engineer yang paham dan bisa mengoperasikan bagian-
bagian dari mesin bubut yang sangat berpengaruh apabila bekerja di sebuah perusahaan
manufaktur. Dengan melakukan praktikum proses manufaktur diharapkan mahasiswa dapat
melakukan pengerjaan logam secara mekanis yang biasanya digunakan untuk pengerjaan
lanjutan maupun pengerjaan pembentukan maupun finishing.

1.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimana untuk mengetahui secara langsung mesin-mesin perkakas dan mesin las
serta cara kerjanya ?
2. Bagaimana pengetahui serta ketrampilan mahasiswa tentang mesin perkakas dan
mesin las ?
3. Bagaimana pengetahuan mahasiswa untuk menguasai dan menjalankan mesin bubut
dan mesin las ?
4. Bagaimana proses dan cara menjankan mesin bubut dan mesin las ?

1.3 Tujuan Masalah

1. Untuk mengetahui secara langsung mesin-mesin perkakas dan mesin las serta cara
kerjanya.
2. Untuk mengetahui bagaimana pengetahui serta ketrampilan mahasiswa tentang mesin
perkakas dan mesin las.
3. Untuk mengetahui bagaimana pengetahuan mahasiswa untuk menguasai dan
menjalankan mesin bubut dan mesin las.
4. Untuk mengetahui bagaimana proses dan cara menjankan mesin bubut dan mesin las.

5
BAB II
KAJIAN TEORI

2.1 Teori Permesinan


Mesin bubut adalah salah satu jenis dari mesin dalam permesinan, mesin bubut
digunakan untuk membuat atau membentuk benda kerja dengan cara menghilangkan bagian
yang tidak digunakan, gerakan utamanya adalah berputar. Dalam industry otomotif, mesin
bubut berperan dalam pembuatan komponen-komponen kendaraan, seperti mur, baut,roda
gigi, poros, tromol dan lain sebagainya.Penggunaan mesin bubut juga dapat dihubungkan
dengan mesin lainseperti mesin bor (drilling machine), mesin gerinda (grinding machine),
mesinfrais (milling machine), mesin sekrap (shaping machine), mesin gergaji (sawing
machine) dan mesin-mesin yang lainnya. Disamping itu mesin bubut juga memiliki bagian-
bagian yang sangat banyak dan fungsi yang sangat beragam.

2.2 Teori Pengelasan


Pengelasan adalah suatu proses penyambungan logam dimana logam menjadi satu
akibat panas dengan atau tanpa pengaruh tekanan. Pengelasan merupakan alat penyambung
permanen dari bagian-bagian dan memiliki sambungan yang lebih ringan dan kuat dari pada
sambungan keling. Permukaan benda dipanaslan sehingga kedua permukaan benda akan
melebur dan terjadilah sambungan las. Semakin tinggi suhu keuletan logam induk bertambah
dan fusi atom juga cepat bertambah. Penyambungan dua buah logam menjadi satu dilakukan
dengan jalan pemanasan atau pelumeran, dimana kedua ujung logam yang akan disambung di
buat lumer atau dilelehkan dengan busur nyala atau panas yang didapat dari busur nyala
listrik (gas pembakar) sehingga kedua ujung atau bidang logam merupakan bidang masa yang
kuat dan tidak mudah dipisahkan. Saat ini terdapat sekitar 40 jenis pengelasan. Dari seluruh
jenis pengelasan tersebut hanya dua jenis yang paling populer di Indonesia yaitu pengelasan
dengan menggunakan busur nyala listrik (Shielded metal arc welding/ SMAW) dan las karbit
(Oxy acetylene welding/OAW).

6
BAB III
METODOLOGI PRAKTIKUM

3.1 Metodologi Praktikum Permesinan


Dalam praktikum permesinan ini dilakukan dengan mengunakan metode lapangan
yaitu dengan cara praktik permesinan di kampus UNP. Dalam praktik ini di bimbing oleh
dosen pembimbing mata kuliah. Dalam praktik mesin bubut ini mesin bubut merupakan salah
satu jenis mesin perkakas. Ada beberapa prinsip kerja pada proses turning atau lebih dikenal
dengan proses bubut adalah proses penghilangan bagian dari benda kerja untuk memperoleh
bentuk tertentu. Di sini benda kerja akan diputar/rotasi dengan kecepatan tertentu bersamaan
dengan dilakukannya proses pemakanan oleh pahat yang digerakkan secara translasisejajar
dengan sumbu putar dari benda kerja. Gerakan putar dari benda kerjadisebut gerak potong
relatif dan gerakkan translasi dari pahat disebut gerak umpan (feeding).

3.2 Metedologi Praktikum Pengelasan


Metode dalam praktikum pengelasan juga mengunakan metode lapangan sama seperti
metode praktik permesinan. Mengunakan metode lapangan ini sangat mudah bagi mahasiswa
untuk memahami proses praktik. Praktikum ini juga dilaksanakan di kampus UNP yang juga
di bimbing oleh dosen pembimbing. Las listrik atau biasa disebut dengan istilah las busur
listrik merupakan suatu proses penyambungan logam dengan menggunakan tanaga listrik
sebagai sumber panas. Jenis sambungan las dengan las busur listrik ini adalah merupakan
sambungan tetap/permanen. Prinsip kerjanya yakni sumber panas pada las listrik ditimbulkan
oleh busur api arus listrik, antara elektroda las dan benda kerja. Pada bagian yang terkena
busur listrik tersebut akan mencair, demikian juga elektroda yang menghasilkan busur listrik
akan mencair pada ujungnya dan merambat terus sampai habis.

7
BAB IV
ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN

4.1 Analisis Praktikum Permesinan

A. KepalaTetap(Headstock)
Adalah bagian mesin yang letaknya disebelah kiri mesin,bagian inilah yang
memutarkan benda kerja. Didalamnya terdapat kumparan satu seri roda gigi serta roda
tingkat atau tunggal. Roda tingkat terdiri atas tiga atau empat buah keping dengan garis
tengah yang berbeda,roda tingkat diputar oleh suatu motor yang letaknya dibawah atau
disamping roda tersebut melalui suatu ban.
1. KepalaLepas(Tailstock)
Fungsi Kepala Lepas(Tailstock)
 Sebagai tempat pemicu ujung benda kerja yang dibubut
 Sebagai tempat kedudukan bor pada waktu mengebor

8
 Sebagai Tempat kedudukan penjepit bor

2. Alas(Ways)
Fungsi utama alas mesin bubut ada 3 yaitu
 Tempat kedudukan kepala lepas
 Tempat kedudukan eretan (cariage/support)
 Tempat kedudukan penyangga diam(stendy prest)
3. Eretan(cariage/support)
Eretan terdiri dari atas alas,eretan lintang,dan eretan atas.eretan alas adalah eretan
yang kedudukannya pada alas mesin.Gerakan eretan itu melalui roda yang
dihubungkan roda batang gigi panjang yang dipasang dibawah alas melalui
penghantar.
4. Chuck
Berfungsi sebagai tempat untuk memegang benda kerja. Chuck adalah bagian
paling utama dari mesin bubut karena sebagai pemegang benda kerjadalam mesin
bubut.
Pencekam ( Chuck ) dan Pelat Pembawa.

5. Senter
Senter merupakan peralatan mesin bubut yang digunakan untuk menopang
benda kerja yang sedang dibubut, baik pada saat dibubut ratamaupun dibubut tirus.
Penggunaan senter inidimaksudkan untuk menjada atau menahan benda kerja agar
kelurusannyaterhadap sumbu tetap terjaga. Pada bagian kepalanya, senter ini
berbentuk runcing dengan sudut ketirusannya 60 derajat.

9
6. Collet
Collet adalah peralatan mesin bubut yang digunakan untuk membantu menjepit benda
kerja yang memiliki permukaan halus, apabila benda kerja tersebut mau dikerjakan dalam
mesin bubut. Dengan katalain, apabila salah satu sisi benda kerja telah selesai dikerjakan dan
sisiiyang satunya akan dikerjakan, maka untuk mencegah terjadina kerusakan pada
permukaan benda kerja tersebut
7. Penyangga
Penyangga adalah perlatan mesin bubut yang digunakan untuk menyangga benda
panjang pada saat di bubut. Hal ini dimaksudkan untuk menjaga benda kerja agar tidak
melentur pada saat dibubut, sehinggakelurusan benda kerja bisa tetap terjaga.
8. Pahat Bubut
Pahat bubut adalah perkakas potong yang digunakan dalammembubut. Pahat
initerbuat dari bahan logam keras, seperti HSS ataupunCarbida. Logam-logam tersebut
memiliki kekerasan yang lebih tinggi dari bahan benda kerjanya.

B. Langkah-Langkah Kerja
Sebelum melakukan pekerjaan alignment sediakanlah safety tools guna menghindari
hal-hal yang tidak kita inginkan. Adapun langkah-langkah kerjauntuk melakukan alignment
adalah: .
1) Persiapkan peralatan dan bahan yang dibutuhkan

10
2) Gunakan peralatan sesuai pada tempatnya.
3) Periksa setiap bagian poros, puli, chack dan sabuk penggerak padasaat motor sebelum
bekerja
4) Lakukan pengukuran untuk menentukan ketegak lurusan, kebulatan menggunakan
dial indicator.
5) Lakukan pemeriksaan kebengkokan pada chack / pencekam,Gunakan dial indicator.
6) Periksa setiap eretan, apakah terjadi gesekan antara eretan dankedudukan eretan.
7) Lumasi oli / pelumas pada bagian – bagian yang terjadi gesekan.
8) Lakukan penyetelan / nglepel pada kedudukan mesin agar terjadikeseimbangan.
9) Tulislah catatan setiap hasil pemeriksaan.
10) Bersihkan tempat kerja setelah mengaligment.

4.2 Praktikum Pengelasan


Alat dan Bahan yang diperlukan selama proses pengelasan berlangsung adalah
sebagai berikut :
1) Mesin Las Berfungsi untuk memasok atau mengatur arus yang bekerja. Mesin Las
tipe AC ini dapat mengubah tegangan arus listrik misalnya listrik permulaan (120 atau
220 Volt) menjadi tegangan kecil yang menghasilkan arus besar yang sesuai untuk
pekerjaan mengelas.

2) Meja Las berfungsi untuk meletakkan benda kerja yang akan di las.

11
3) Pemegang Elektroda/holder berfungsi untuk memegang elektroda pada saat
pengelasan

4) Elektroda berfungsi sebgai bahan pengisi pada proses pengelasan.

5) Klem Massa Berfungsi untuk menghubungkan kabel masa ke benda kerja.

6) Sikat baja Berfungsi untuk membersihkan sisa las-lasan yang masih ada.

12
7) Palu Terak berfungsi untuk membuang terak (lapisan luar) pengelasan pada benda
kerja.

Gerakan elektroda pada saat pengelesan ada tiga macam yaitu :


a) Gerakan arah turun sepanjang sumbu elektroda,gerakan ini dilakukan untuk mengatur
jarak busur listrik agar tetap.
b) Gerakan ayunan elektroda,gerakan ini diperlukan untuk mengatur lebar jalur las yang
dikehendaki.

c) Gerakan melingkar,gerakan untuk membentuk rigi-rigi las

13
BAB
PENUTUP
5.1 KESIMPULAN
Mesin bubut adalah salah satu jenis dari mesin dalam permesinan, mesin bubut
digunakan untuk membuat atau membentuk benda kerja dengan cara menghilangkan bagian
yang tidak digunakan, gerakan utamanya adalah berputar Pengelasan adalah suatu proses
penyambungan logam dimana logam menjadi satu akibat panas dengan atau tanpa pengaruh
tekanan. Pengelasan merupakan alat penyambung permanen dari bagian-bagian dan memiliki
sambungan yang lebih ringan dan kuat dari pada sambungan keling. Dalam praktikum
permesinan ini dilakukan dengan mengunakan metode lapangan yaitu dengan cara praktik
permesinan di kampus UNP. Dalam praktik ini di bimbing oleh dosen pembimbing mata
kuliah. Dalam praktik mesin bubut ini mesin bubut merupakan salah satu jenis mesin
perkakas. Metode dalam praktikum pengelasan juga mengunakan metode lapangan sama
seperti metode praktik permesinan. Mengunakan metode lapangan ini sangat mudah bagi
mahasiswa untuk memahami proses praktik. Praktikum ini juga dilaksanakan di kampus UNP
yang juga di bimbing oleh dosen pembimbing. Las listrik atau biasa disebut dengan istilah las
busur listrik merupakan suatu proses penyambungan logam dengan menggunakan tanaga
listrik sebagai sumber panas.
Langkah-Langkah Kerja Mesin Bubut
Sebelum melakukan pekerjaan alignment sediakanlah safety tools guna menghindari hal-
hal yang tidak kita inginkan. Adapun langkah-langkah kerjauntuk melakukan alignment
adalah:
 Persiapkan peralatan dan bahan yang dibutuhkan
 Gunakan peralatan sesuai pada tempatnya.
 Periksa setiap bagian poros, puli, chack dan sabuk penggerak padasaat motor sebelum
bekerja
 Lakukan pengukuran untuk menentukan ketegak lurusan, kebulatan menggunakan
dial indicator.
 Lakukan pemeriksaan kebengkokan pada chack / pencekam,Gunakan dial indicator.
 Periksa setiap eretan, apakah terjadi gesekan antara eretan dankedudukan eretan.
 Lumasi oli / pelumas pada bagian – bagian yang terjadi gesekan.
 Lakukan penyetelan / nglepel pada kedudukan mesin agar terjadikeseimbangan.
 Tulislah catatan setiap hasil pemeriksaan.

14
 Bersihkan tempat kerja setelah mengaligment.
Praktikum pengelasan
 Alat dan Bahan yang diperlukan selama proses pengelasan berlangsung adalah
sebagai berikut :
a. Mesin Las
b. Meja Las
c. Pemegang Elektroda/holder
d. Elektroda
e. Klem Massa
f. Sikat Baja
g. Palu Terak
5.2 SARAN

Agar semakin efektif dan efisien serta menghasilkan hasil pembuatan benda kerja
yang berkualitas, sebaiknya dalam pelaksanaan praktikum proses produksi seluruh peserta
praktikan harus mengetahui dan memahami terlebih dahulu tentang bagaimana cara
pengoperasian mesin, penggunaan alat-peralatan yang benar, sehingga selagi melakukan
praktek dapat berjalan lancar tidak harus belajar cara mengoperasikan mesin dan cara
pemakaian alat-alatnya. Diharapkan setelah lulus dari bangku kuliah nantinya menjadi calon
tenaga kerja yang handal, mandiri dan siap bersaing dengan calon tenaga kerja lainnya.
Pentingnya pihak kampus / universitas untuk menambah mesin-mesin, alat dan peralatan
yang belum tersedia, supaya praktikan berikutnya dapat lebih banyak mengenal dan
memahami serta bertambah wawasannya dengan semakin banyak mesin dan peralatan yang
diketahui, maka akan semakin bisa siap bekerja bila sudah terjun langsung di dunia kerja
nyata.

15
DAFTAR PUSTAKA

Djamiko, Riswan Dwi, M.PD. 2008. Modul Teori Pengelasan Logam.


UNY,Yogyakarta.

Muh.Maskur.2013.LasSMAW. http://maskurmuslim.blogspot.com/2014/01/peralatan-
las-listrik beserta-bungsinya.html (Diunduh pada senin,15 Desember 2014)

R, Syamsudin. 1999, Teknik Bubut : Jakarta

https://www.academia.edu/5385106/Tugas-kelompok-makalah-mesin-bubut.

16
LAMPIRAN

1.

2.

3.

17
NAMA : MOCH IKSAN BASRONI

KELAS : 2B

NPM : 18.1.03.01.0063

LAPORAN TUGAS PRAKTIKUM

1. Las Titik

2. Las Rigi-Rigi

3. Las Siku

18
4. Las T

19
NAMA : GALIH ANUGRAH JIISTINO
NPM : 18.1.03.01.0064
LAPORAN PRAKTIKUM

1. Las Titik

2. Las Rigi-Rigi

20
3. Las Siku

Nama : Dema bintang herlambang

21
Kelas : 2b

Npm :18.1.03.01.0070

LAPORAN PRAKTIKUM PENGELAS

Dengan penggunaan las listrik atau smaw

1. Las titik

2. Las rigi rigi

Gerakan alur zig zag

3. Las siku

22
Alur gerakan zigzag

4. Las sambungan T

Alur gerakan zigzag

Tugas Pengelasan

23
Nama : Moh Nurhadi Taufiki

Kelas : 2B

Npm: 18.1.03.01.0071

 Las Titik
 Las Rigi-rigi
 Las sambungan T

Nama : AndikaOdik Hartono

Kelas : 2b

Npm :18.1.03.01.0072

24
LAPORAN PRAKTIKUM PENGELAS

Dengan penggunaan las listrik atau smaw

1. Las titik

Alur gerakan zigzag

2. Las rigi rigi

Gerakan alur zig zag

3. Las siku

Alur gerakan zigzag

4. Las sambungan T

Alur gerakan zigzag

25
26

Anda mungkin juga menyukai