Anda di halaman 1dari 3

CONTOH ESSAY JABAR FUTURE LEADS

 Contoh essay yang gagal

Question : “Mengapa kamu mengikuti program ini dan mimpi kamu untuk Jawa Barat &
Indonesia”
Salam hormat saya Hilman Anshori , pemuda 21 tahun dari selatan Jawa Barat
tepatnya di desa Pasawahan kecamatan Takokak kabupaten Cianjur, saya adalah seorang
mahasiswa bimbingan dan konseling di kampus IKIP Siliwangi di Cimahi. Bapak
Ridwan Kamil adalah pemimpin yang mepunyai cara komunikasi yang unik, baik secara
lisan ataupun tulisan beliau selalu menggunakan diksi yang kekinian, hal ini menjadikan
informasi dan komunikasi yang di berikan lebih mudah di terima oleh masyarakat
terutama kalangan milenial, bahkan beliau tidak sungkan untuk membalas komentar
masyarakat di media sosial miliknya, dengan gaya komunikasi demikian membuat
masyarakat merasa dekat dengan pemimpinya, selain itu komunikasi yang dikemas
secara baik dan luwes untuk semua kalangan menjadikan bapak Ridwan Kamil mampu
mencatatkan berbagai prestasi yang menjadi bukti betapa luar biasanya cara
berkomunikasi dan memimpin beliau.
Namun, nyatanya tidak semua komunikasi yang baik dapat di terima secara baik
juga oleh masyarakat, sebuah hasil penelitian menerangkan bahwa hanya sekitar 32%
manusia yang mempunyai cara mendengar atau menyimak informasi dengan baik ketika
berkomunikasi , sisanya hanya mendengarkan dan menyimak informasi yang dia
butuhkan, padahal ketika informasi tidak di terima secara utuh akan sangat rawan
membuat salah presepsi tentang informasi yang di berikan, sehingga tak ayal sering
bertebaran berita hoax ataupun informasi yang tidak benar di tengah masyarakat.
Saya percaya bahwa Indonesia tidak kekurangan orang yang mempunyai
kemampuan komunikasi yang baik, terlihat dengan banyaknya orang yang mempunyai
kemampuan menjadi pembicara , bahkan sudah sangat banyak tersedia rumah pelatihan
cara berbicara di depan umum yang baik dan benar. Tapi, tantangan kita kedepan bukan
hanya dituntut menjadi pembicara yang baik, namun kita juga harus bisa menjadi
pendengar yang baik , karena mendengar ini adalah suatu kegiatan yang ringan namun
sangat vital pengaruhnya , karena ketika tidak diperhatikan maka akan timbul
permasalahan baru dalam kehidupan bermasyarakat.
Oleh sebab itu terbersit dalam pikiran saya ingin membawa gerakan yang sedang
saya jalankan di komunitas sosial pendidikan yang saya dirikan , bernama KOMUNITAS
BERBAGI KEBAHAGIAAN PENDIDIKAN yakni GERAKAN MARI MENDENGAR
untuk Jawa Barat dan Indonesia. Gerakan ini nantinya akan mengkampanyekan juga
mengedukasi masyarakat untuk sadar akan pentingnya menjadi pendengar yang baik,
dengan cara edukasi secara langsung seperti pengabdian masyarakat ataupun melalui
media yang kami miliki dan seminar yang kami adakan. Karena Saya berharap
kemampuan berkomunikasi yang baik harus juga diiringi dengan kemampuan mendengar
yang baik, agar terjadinya komunikasi yang harmonis antar elemen seperti pemimpin
kepada rakyatnya, guru kepada siswanya bahkan sampai unit terdalam yakni orang tua
kepada anaknya.
Berdasarkan pemaparan diatas dan didasari keilmuan bimbingan dan konseling
yang saya pelajari dan dibekali dengan pengalaman menjadi anggota maupun relawan di
berbagai organisasi, saya Hilman anshori memberanikan diri membawa GERAKAN
MARI MENDENGAR ini kepada bapak Ridwan Kamil melalui program jabar future
leader , karena selain saya ingin belajar langsung kepemimpinan kepada beliau, saya
juga ingin bertemu pemuda hebat lainya agar bisa berdiskusi dan berkolaborasi untuk
mengaplikasikan impian kita untuk jawa barat bahkan Indonesia , sehingga harapan saya
kita bisa berkolaborasi membangun ibu pertiwi melawan berita hoax dengan
memperbaiki cara mendengar dan menerima informasi dalam kehidupan bermasyarakat
khusunya di Jawa Barat.

 Contoh Essay yang diterima


Salam hormat, saya Hilman Anshori, mahasiswa Psikologi Pendidikan Bimbingan
dan Konseling IKIP Siliwangi. Saya adalah orang yang percaya bahwa Covid-19
mengajarkan kita untuk lebih peduli dan empati terhadap keadaan sekitar, pandemi Covid-
19 banyak merugikan dan mengganggu kehidupan kita, baik itu secara kesehatan fisik
maupun kesehatan mental. Covid-19 tak hanya membuat akses akan pelayanan kesehatan
bagi sebagian orang menjadi terbatas, ragam ketidakpastian di tengah situasi pandemi
membuat kasus orang dengan gangguan kesehatan mental terus meningkat di Jawa Barat.
Data Dinas Kesehatan Jawa Barat menyebutkan pada tahun 2020 terjadi peningkatan
orang dengan gangguan kejiwaan (ODGJ) sebanyak 20 persen yang dirawat di RSJ
Cisarua saat Covid-19. Bahkan dalam penelitian laporan risiko global 2021 yang
diterbitkan World Economic forum bersama Zurich Insurance Group menyebut bahwa
80% Generasi muda di seluruh dunia mengalami penurunan kondisi mental selama
Pandemi Covid-19 dan menurut platform kesehatan Halodoc Konsultasi kesehatan mental
ini mengalami kenaikan hingga 300% selama masa pandemi. Secara langsung maupun
tidak langsung maka pandemi ini telah membuat kesehatan masyarakat terutama di
kalangan generasi muda menjadi menurun. Bapak Ridwan Kamil telah membuat
terobosan dengan terus mengembangkan Pusat Informasi dan Koordinasi Covid-19 Jawa
Barat (Pikobar) bekerja sama dengan RSJ Provinsi Jawa Barat, dengan merilis fitur
Konsultasi Jiwa Online (KJOL) yang diintegrasikan dengan Pikobar, sebagai solusi dalam
mengakomodasi kebutuhan masyarakat akan akses kesehatan jiwa secara daring dan
gratis.
Dalam bidang pendidikan, berlangsungnya pandemi Covid-19 sendiri diikuti oleh
berbagai bentuk emosi negatif, mulai dari takut, cemas dan juga sedih. Keadaan ini
memaksa tenaga pendidik dan pembelajar dituntut untuk beradaptasi dengan pola
Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ), hal ini merupakan sebuah situasi krisis yang menjadi
sumber pemicu terjadinya stres, baik pada siswa, guru dan orangtua.
Secara psikologis, situasi stres cenderung menginterupsi kemampuan seseorang untuk
mengarahkan perhatian, membuat perencanaan, dan mengelola emosi sehingga sulit untuk
berpikir dengan jernih. Hal ini yang menjadi masalah terhadap pendidikan di Jawa Barat
bahkan di Indonesia mengakibatkan tujuan pendidikanya tidak tersampaikan karena
ketidaksiapan secara psikologis untuk menerima ilmu yang baru.
Maka UNICEF menjelaskan di dalam laporan The State of the World’s Children 2021
menjaga kesehatan mental merupakan kunci terpenting dalam mencapai tujuan pendidikan
dan menjalani kehidupan sehari-hari. Hal ini yang menginisiasi saya membuat komunitas
sosial pendidikan bernama "KEBAHAGIAAN PENDIDIKAN" yang bertujuan untuk
mengedukasi dan media konsultasi mengenai kesehatan mental khususnya di bidang
pendidikan, dengan beberapa program yang telah dipersiapkan seperti kakak jaga adik,
pendidikan arah perubahan dan diskusi kesehatan mental, serta para relawan yang
mayoritas mahasiswa psikologi dan bimbingan konseling saya yakin akan mengurangi
dampak gangguan kesehatan mental terhadap pelajar di Jawa Barat dan bisa mewujudkan
pelajar Jawa Barat Masagi sesuai dengan program bapak Ridwan Kamil.
Simpulan, berdasarkan pemaparan di atas dan didasari keilmuan yang saya pelajari,
dan dibekali dengan pengalaman menjadi anggota maupun relawan di berbagai organisasi
serta menjadi founder komunitas "KEBAHAGIAAN PENDIDIKAN" saya Hilman
Anshori melalui program "Jabar Future Leader" akan memberikan upaya signifikan atas
program yang saya usulkan untuk kesehatan mental pelajar di Jawa Barat dan saya
percaya bahwa saya memenuhi kualifikasi yang Jawa Barat butuhkan sebagai penggerak
tentang kesehatan mental masyarakat Jawa Barat.

Anda mungkin juga menyukai