Kewirausahaan Bab 1 SD Bab 5
Kewirausahaan Bab 1 SD Bab 5
DAFTAR ISI
Kewirausahaan | i
DAFTAR TABEL
Kewirausahaan | ii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Prediksi Pertambahan Usia Kerja dan Kebutuhan Lapangan Kerja .... 3
Gambar 2. Pertumbuhan Penduduk Usia Kerja Tahun 1960 - 2035 .................... 4
Gambar 3. Sebaran Negara Asal TKA di Indonesia Tahun 2016 ......................... 7
Gambar 4. Perbandingan Rasio Kewirausahaan ................................................. 9
Gambar 5. Perkembangan Jumlah Pengangguran Tahun 2020 - 2022 ............. 10
Gambar 6. Desain Program Pengembangan Kewirausahaan di PT ................... 14
Kewirausahaan | iii
BAB 1
MASALAH DAN TANTANGAN
KETENAGAKERJAAN INDONESIA
Kewirausahaan | 1
salah satu pasar terbesar di dunia, kualitas SDM yang menguasai
teknologi, inovatif, dan produktif; serta kemampuan
mentransformasikan ekonominya. Potensi tersebut harus
diwujudkan antara lain dengan meningkatkan nasionalisme,
kualitas SDM, membangun infrastruktur, dan transformasi ekonomi.
Di samping itu, seluruh komponen bangsa (Pemerintah Pusat,
Pemerintah Daerah, dunia usaha, lembaga pendidikan dan
masyarakat) harus bersinergi dan berkomitmen untuk menjadikan
Indonesia Maju.
Kewirausahaan | 2
Gambar 1. Prediksi Pertambahan Usia Kerja dan Kebutuhan Lapangan Kerja
Kewirausahaan | 3
tentang jumlah penduduk, penduduk usia kerja, Angkatan kerja,
dan pengangguran. Jumlah penduduk adalah banyaknya orang
yang mendiami suatu wilayah Negara. Dari sisi tenaga kerja,
penduduk suatu Negara dapat dibagi dalam dua kelompok, yakni
kelompok penduduk usia kerja dan kelompok bukan usia kerja.
Penduduk usia kerja adalah mereka yang berumur 15 hingga 65
tahun. Penduduk usia kerja dapat pula kita bagi dalam dua
kelompok, yakni kelompok angkatan kerja dan kelompok bukan
angkatan kerja. Angkatan kerja adalah semua orang yang siap
bekerja disuatu Negara. Kelompok tersebut biasanya disebut
sebagai kelompok usia produktif. Dari seluruhan angkata kerja
dalam suatu Negara tidak semuanya mendapat kesempatan
bekerja. Diantaranya ada pula yang tidak bekerja. Mereka inilah
yang disebut pengangguran. Pengangguran adalah angkatan
kerja atau kelompok usia produktif yang tidak bekerja
(Kadarusman, 2006).
Kewirausahaan | 4
ketenagakerjaan di Indonesia terkait dengan keterbatasan daya
serap perekonomian dibandingkan dengan jumlah angkatan kerja
yang terus mengalami peningkatan (Malik, 2016), sering dikenal
dengan istilah (Labour Surplus Economy). Kelebihan tenaga kerja
dapat menyebabkan pasar kerja kurang berkualitas, sehingga
produktivitas tenaga kerja juga rendah. Selain permasalahan
ketenagakerjaan di Indonesia yang telah disebutkan di atas,
masalah ketenagakerjaan yang dihadapi oleh Indonesia adalah
persebaran tenaga kerja yang tidak merata. Sebagian besar
tenaga kerja di Indonesia berada di Pulau Jawa, sedangkan
daerah lain yang wilayahnya lebih luas masih ada yang
kekurangan tenaga kerja.
Kewirausahaan | 5
Tiga masalah ketenagakerjaan yang paling sering terjadi di
wilayah Indonesia, antara lain:
Kewirausahaan | 6
Gambar 3. Perkembangan TKA di Indonesia Tahun 2013- Semester I 2023
Kewirausahaan | 7
a) kondisi pasar dalam negeri;
b) kebutuhan investasi;
c) kesepakatan internasional; dan
d) liberalisasi kerja pasar bebas
Kewirausahaan | 8
teknologi yang digunakan dari negara asalnya untuk diterapkan
di Indonesia. Hal ini akan sangat menguntungkan apabila
tenaga kerja asing berasal dari negara maju di bidangnya.
Kewirausahaan | 9
dampak negatif yang bisa ditimbulkan dari masuknya tenaga kerja
asing di Indonesia antara lain sebagai berikut:
Kewirausahaan | 10
BAB 2
PERAN PERGURUAN TINGGI DALAM
MEMBANGUN JIWA KEWIRAUSAHAAN
Malaysia;
4,74%
Negara Maju;
12% Thailand;
4,26%
Singapura;
Indonesia; 8,76%
3,10%
Kewirausahaan | 10
a) Adanya ketidak sesuaian antara keterampilan berdasarkan
jenis pekerjaan dan pendidikan tertinggi yang ditamatkan
(Handayani, 2015). Adanya kesenjangan antara sistem
pendidikan dengan dunia kerja di Indonesia yaitu lulusan
yang dihasilkan perguruan tinggi tidak sesuai dengan yang
dibutuhkan pengguna kerja.
Kewirausahaan | 11
pengangguran yang terus menerus bertambah setiap tahunnya.
Cara berfikir lulusan PT yang hanya menunggu kesempatan kerja
yang diciptakan oleh orang lain akan menjadikan para lulusan PT
tidak akan bisa menjadi pribadi yang berani dan berani menerima
tantangan apapun.
Kewirausahaan | 12
"entrepreneur awards" untuk merangsang mahasiswa
berwirausaha.
Kewirausahaan | 13
2.3 Desain Program Pendidikan Kewirausahaan di PT
Kewirausahaan | 14
Hasil penelitian dari para peneliti membuktikan bahwa
keberhasilan dari program pengembangan kewirausahaan
berpengaruh positif terhadap penambahan pengetahuan
kewirausahaan, dan peningkatan kemampuan kewirausahaan
serta pembentukan mental kewirausahaan bagi mahasiswa.
Pembelajaran mata kuliah kewirausahaan dilihat dari faktor intrinsik
dan faktor ekstrinsik, ternyata secara keseluruhan mampu
mempengaruhi minat mahasiswa menjadi wirausahawan (Hermina,
Novieyana, & Zain, 2011). Selain itu, dukungan dari keluarga,
dukungan dari masyarakat juga menarik minat berwirausaha,
Sebagian besar juga berpendapat bahwa kondisi peluang bisnis
sangat mendukung minat untuk menjadi wirausaha, Peran
pembelajaran memberikan pengaruh kepada mahasiswa untuk
memberikan pemahaman terhadap nilai-nilai, jiwa, sikap, dan
perilaku sehingga mampu menumbuhkan pemikiran dan
karakteristik wirausaha dan hal ini mendukung minat mereka
menjadi wirausaha.
Kewirausahaan | 15
BAB 3
KEWIRAUSAHAAN DALAM
PERSPEKTIF KEILMUAN DAN KONSEP
Kewirausahaan | 14
metode ilmiah yang lengkap. Seperti dikemukakan Thomas W.
Zimmerer (Zimmerer, 2008):
Kewirausahaan | 15
potensi penemuan baru dan memanfaatkannya. Setelah inovasi
tersebut berhasil diperkenalkan oleh wirausahawan pengusaha lain
mengikutinya sehingga produk dan teknologi baru tersebut
tersebar dalam kehidupan ekonomi.
Kewirausahaan | 16
dirintis di beberapa Negara, seperti di Eropa, Amerika, dan Kanada.
Bahkan, semenjak 1970-an, banyak universitas yang mengajarkan
kewirausahaan, manajemen usaha kecil (small bussiness
management), atau manajemen usaha baru (new venture
management). Pada 1980-an, hampir 500 sekolah di AS
memberikan pendidikan kewirausahaan.
Kewirausahaan | 17
sendiri. Wirausaha berarti pelopor yang melakukan usaha di bidang
ekonomi, seperti usaha agraris, pemasaran, manufaktur, maupun
jasa.
Kewirausahaan | 18
Kewirausahaan memiliki dua konsep, yaitu posisi permulaan
usaha ventura (venture start-up) dan perkembangan usaha
(venture-growth), ini jelas tidak termasuk dalam kerangka bidang
materi manajemen umum (framework general management
course) yang memisahkan antara manajemen dan kepemilikan
usaha (bussiness ownership). Kewirausahaan merupakan disiplin
ilmu yang memiliki objek tersendiri yaitu kemampuan untuk
menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda (ability to create
new different things). Kewirausahaan merupakan alat untuk
menciptakan pemerataan usaha dan pendapatan atau
kesejahteraan rakyat yang adil dan makmur.
Kewirausahaan | 20
3) Kemampuan berinisiatif, yaitu mengerjakan sesuatu yang
baik tanpa menunggu perintah orang lain, yang dilakukan
berulang-ulang sehingga menjadi terbiasa berinisiatif.
4) Kemampuan berinovasi, yang melahirkan kreativitas (daya
cipta) dan setelah dibiasakan berulang-ulang akan
melahirkan motivasi. Kebiasaan inovatif adalah desakan
dalam diri untuk selalu mencari berbagai kemungkinan atau
kombinasi yang baru yang dapat dijadikan perangkat
dalam menyajikan barang dan jasa bagi kemakmuran
masyarakat.
5) Kemampuan membentuk modal material, sosial, dan
intelektual.
6) Kemampuan mengatur waktu dan membiasakan diri, yaitu
untuk selalu tepat waktu dalam segala tindakan melalui
kebiasaan dan tidak menunda pekerjaan.
7) Kemampuan mental yang dilandasi agama.
8) Kemampuan untuk membiasakan diri dalam mengambil
hikmah dari pengalaman yang baik ataupun menyakitkan
Kewirausahaan | 21
BAB 4
FUNGSI DAN PERAN KEWIRAUSAHAAN DALAM
PEREKONOMIAN NASIONAL
Kewirausahaan | 21
di perkotaan mencapai 87,0 persen lebih, sedangkan untuk wilayah
pedesaan, hanya berkisar pada 12,0 persen lebih. Hal tersebut
menunjukkan bahwa pertumbuhan jumlah wirausaha didominasasi
oleh masyarakat kota. Jumlah pengusaha berdasarkan gender,
masih didominasi oleh pengusaha laki-laki dengan persentase
sebesar 64,98 persen, sementara pengusaha wanita (woman
entrepreneur) hanya berada pada kisaran 35,02 persen.
87,0%
64,98%
Perkotaan
Pedesaan
35,02%
Laki-Laki
Perempuan
12,0%
Kewirausahaan | 22
daya untuk kemajuan usahanya (Sudirman et al., 2023;
Jamaaluddin, 2018).
Kewirausahaan | 23
f. Meningkatkan pendapatan nasional; Menciptakan suatu
produk (barang & jasa) memberi kontribusi positif terhadap
peningkatan pendapatan nasional.
g. Mengurangi angka pengangguran; Mendirikan usaha, dapat
menyerap tenaga kerja dari kegiatan wirausaha yang
dilakukan, dari kegiatan tersebut, tercipta lapangan kerja,
sehingga dapat mengatasi masalah pengangguran.
Kewirausahaan | 24
yang berkualitas (Khamimah, 2021). Dalam perkembangan
ekonomi di Indonesia, peran kewirausahaan sangat penting yang
berkaitan dengan pengembangan usaha untuk merangsang daya
beli masyarakat, menciptakan kemakmuran, menggunakan faktor-
faktor produksi (tanah, teknologi, peralatan, SDM, informasi),
memanfaatkan peluang yang ada, memberikan manfaat
terhadap masyarakat umum, meningkatkan efisiensi, dan
sebagainya.
Kewirausahaan | 25
berbagai kegiatan wirausaha (meminimalkan pemborosan
dalam kegiatan wirausaha).
4) Untuk kemanfaatan generasi mendatang (benefit of the
future generation).
Kewirausahaan | 26
2. Memunculkan pembudayaan semangat persaingan bisnis
yang tinggi: a.) Membangun lingkungan kerja dan budaya
organisasi dan perusahaan yang mendorong pertumbuhan
kreativitas sumber daya manusia (SDM), kompetisi di antara
karyawan untuk kinerja, dan lebih sensitif terhadap kepuasan
serta antisipasi pelanggan dalam memecahkan masalah
yang dihadapi organisasi. b.) Untuk memenangkan
persaingan bisnis, pelaku bisnis harus memiliki daya saing
tinggi. Seorang pengusaha harus memiliki tingkat kreativitas
yang tinggi untuk menghasilkan berbagai inovasi baru, baik
dalam menciptakan produk dan layanan, dalam desain,
pengemasan dan kualitas, strategi dan pemasaran, dan
dalam mengelola keahlian dan teknologi.
3. Pemenuhan kebutuhan pasar dcngan cepat. Salah satu
watak atau perilaku wirausaha adalah kemampuanya
membaca kondisi pasar. Ini menjadi peluang mendapatkan
keuntungan
Kewirausahaan | 27
BAB 5
HAKEKAT DAN CIRI-CIRI KEWIRAUSAHAAN
Kewirausahaan | 28
Rahasia kewirausahaan terletak pada kretivitas dan
keinovasian.Kreativitas adalah kemampuan mengembangkan ide
dan cara-cara baru dalam memecahkan masalah dan
menemukan peluang. Banyak sesuatu yang baru dan berbeda
yang dapat diciptakan oleh wirausahawan, seperti proses, metode,
barang-barang dan jasa-jasa. Sesuatu yang baru dan berbeda
inilah yang merupakan nilai tambah dan keunggulan. Menurut
Peter F.Drucker, kewirausahaan memiliki hakikat yang hampir sama
, yaitu merujuk pada sifat, watak, dan ciri-ciri yang melekat pada
seseorang yang mempunyai kemauan keras untuk mewujudkan
gagasan inovatif ke dalam dunia usaha nyata dan dapat
mengembangkannya dengan tangguh.
Kewirausahaan | 29
Tabel 1. Karakteristik dan Watak Kewirausahaan
No Karakteristik Watak
1 Percaya diri dan Memiliki kepercayaan diri yang kuat,
optimis ketidak tergantungan terhadap orang
lain dan individualistis
2 Nerorientasi pada Kebutuhan untuk berprestasi,
tugas dan hasil berorientasi laba, mempunyai
dorongan kuat, energik, tekun dan
tabah, tekad kerja keras, serta
berinisiatif
3 Berani mengambil Mampu mengambil resiko yang wajar
resiko dan menyukai
tantangan
4 Kepemimpinan Berjiwa kepemimpinan, mudah
beradaptasi dengan orang lain, dan
terbuka terhadap saran dan kritik
5 Keorisinilan Inovatif, kre3atif, dan fleksibel
6 Berorientasi masa Memiliki visi dan perspektif terhadap
depan masa depan
Kewirausahaan | 30
d. Desire for immediate feedback, yaitu memiliki semangat dan
kerja keras untuk mewujudakan keinginannya demi masa
depan yang lebih baik.
No Nilai-nilai Prilaku
1 Komitmen Menyelesaikan tugas hingga selesai
2 Risiko moderat Tidak melakukan spekulasi –
berdasarkan perhitungan yang matang
3 Melihat peluang Memanfaatkan setiap peluang dengan
sebaik mungkin
4 Objektivitas Melakukan pengamatan secara
langsung untuk memperoleh kejelasan
(berdasarkan fakta)
5 Umpan balik Menganalisis data kinerja, waktu untuk
memandu kegiatan
6 Optimisme Menunjukkan kepercayaan diri yang
besar, meskipun dalam kedaan yang
sulit
7 Uang Melihat uang sebagai sumber daya,
Kewirausahaan | 31
bukan sebagai tujuan
8 Manajemen Proaktif mengelola berdasarkan
perencanaan masa depan
Kewirausahaan | 32
mengembangkan bisnisnya. Inovasi diibaratkan sebagai
pilar-pilar yang menunjang kekukuhan hidup dan bisnis.
Setiap impian harus diikuti dengan inovasi sebagai kerangka
pengembangan, kemudian diikuti menejemen produk,
menejemen konsumen, menejemen arus kas, sistem
pengendalin, dan sebagainya.
Kewirausahaan | 34
penelitiannya menyimpulkan bahwa ciri-ciri kepribadian
pengusaha terdiri atas beberapa ciri yang dominan, antara lain: (1)
Kecerdasan; (2) Kreativitas; (3) Inovasi; (4) Self-efficacy; (5) Dedikasi;
(6) Locus of Control; (7) Risiko; (8) Ketidakpastian; (9) Komitmen; (10)
Ketangguhan; (11) Perencanaan; (12) Pengambilan keputusan; (13)
Fleksibilitas; (14) Orientasi pada tujuan.
Keempat belas ciri tersebut dijadikan indikator untuk mengukur
ciri-ciri kepribadian dari pengusaha sukses. Namun, setelah
dilakukan analisis lebih lanjut, di antara keempat belas ciri ini, hanya
lima indikator yang dominan, yaitu: inovasi, perencanaan yang
baik, kemampuan mengambil risiko, fleksibilitas, dan komitmen.
Studi yang dilakukan oleh Sopiana dan Sadjiarto pada tahun
2021 menggambarkan sepuluh karakteristik kewirausahaan yang
diadaptasi dari Sudrajad. Karakteristik ini membantu dalam
menjalankan suatu usaha untuk membangun kewirausahaan yang
sukses. Berikut adalah sepuluh karakteristik tersebut:
1. Percaya Diri:
Kepercayaan diri yang tinggi sangat penting dalam
menjalankan usaha. Pengusaha perlu mampu menghadapi
komplain dari konsumen dan situasi sulit dengan sikap yang
optimis.
2. Berorientasi Tugas pada Hasil:
Fokus pada tugas dan hasil dapat ditingkatkan melalui
hubungan tim yang kuat dan harmonis antara karyawan. Ini
mencakup kegiatan di luar jam kerja untuk memperkuat
kebersamaan.
3. Berani Mengambil Risiko:
Usaha yang sukses memerlukan kemampuan untuk menghadapi
risiko. Ini termasuk berani mengganti produk yang sudah tidak
Kewirausahaan | 35
diminati oleh pelanggan dengan produk baru yang lebih
menarik.
4. Kepemimpinan:
Kepemimpinan yang baik adalah contoh bagi yang
dipimpinnya. Pemimpin harus bijaksana, bertanggung jawab,
dan memberikan bimbingan kepada karyawan.
Kewirausahaan | 36
mendengarkan ide orang lain. Ini membantu dalam
menghadapi tantangan bisnis masa depan.
Kewirausahaan | 37
Kewirausahaan | 28
DAFTAR PUSTAKA
Abduh, R. (2020). Dampak Sosial Tenagakerja Asing (TKA) Di Indonesia. SOSEK: Jurnal
Sosial dan Ekonomi, Vol. 1(1), 25-28.
Brown, S., & Taylor, K. (2009). Reservation Wages, Expected wages and the duration of
Unemployment: evidence from British Panel data. United Kingdom: Department
of Economics, University of Sheffield.
Hermina, U. N., Novieyana, S., & Zain, D. (2011). Pengaruh Mata Kuliah Kewirausahaan
Terhadap Minat Mahasiswa Menjadi Wirausaha Pada Program Studi
Administrasi Bisnis Politeknik Negeri Pontianak. Jurnal Eksos, 7(2), 130 - 141.
Lestari, R. B., & Wijaya, T. (2012). Pengaruh Pendidikan Kewirausahaan Terhadap Minat
Berwirausaha Mahasiswa di STIE MDP, STMIK MDP, dan STIE MUSI. Jurnal Ilmiah
STIE MDP, 1(2), 112-119.
Prieger, J. E., Bampoky, C., Blanco, L. R., & Liu, A. (2016). Economic Growth and the
Optimal Level of Entrepreneurship. World Development Vol.82, 95-109.
Suharti, L., & Sirine, H. (2011). Faktor-Faktor yang Berpengaruh Terhadap Niat
Kewirausahaan (Entrepreunial Intention). Jurnal Manajemen dan
Kewirausahaan, 13(2), 124-134.
Kewirausahaan | 21
Zimmerer, T. W. (2008). Essentials of entrepreneurship and small business management.
New Jersey: Pearson Education.
Kewirausahaan | 22