Anda di halaman 1dari 6

Nama : Luh Putu Elik Sri Karisma

Nim. : 202309004
Kelas : 1 A
Prodi : Pendidikan Seni Pertunjukan
Fakultas: Fakultas Seni Pertunjukan

UTS PENGANTAR PENDIDIKAN

1. Jelaskan secara singkat apa yang saudara ketahui tentang materi pada mata kuliah pengantar
pendidikan ?

jawaban :

berikut saya paparkan secara singkat apa yang saya ketahui tentang materi pada mata kuliah
pengantar Pendidikan. Mata kuliah pengantar pendidikan adalah mata kuliah yang mengupas
secara menyeluruh mengenai dasar-dasar pendidikan. Mata kuliah ini membahas berbagai aspek,
seperti signifikansi dan esensi dari pendidikan, dasar-dasar yang mengatur dunia pendidikan,
kerangka hukum yang mengatur pelaksanaan pendidikan, serta pendidikan dalam konteks
sebagai disiplin ilmu. Selain itu, mata kuliah ini juga mendalami konsep pendidikan sebagai
sebuah sistem, tujuan yang ingin dicapai melalui pendidikan, peran serta karakteristik peserta
didik dalam proses pendidikan, serta peran guru atau pendidik dalam memberikan bimbingan.
Dimata kuliah ini juga mencakup sistem pendidikan nasional dan betapa pentingnya pendidikan
sebagai investasi seumur hidup. Selain itu, mata kuliah ini menggali metode pembelajaran
inovatif yang terbukti efektif, serta strategi dalam membimbing siswa dengan menghadirkan
pertanyaan, memberikan pilihan solusi, dan memberikan umpan balik konstruktif untuk
membantu siswa mencapai kompetensi yang diinginkan.

2 . Jelaskan hubungan antara hakekat manusia dengan dengan perkembangan individu!


jawaban :
berikut saya paparkan hubungan antara hakekat manusia dengan dengan perkembangan individu.
Hakekat manusia merujuk pada esensi atau fitrah manusia sebagai makhluk yang memiliki
kemampuan intelektual, emosional, sosial, dan spiritual. Pendidikan, sebagai upaya untuk
mengoptimalkan potensi manusia, sangat terkait dengan pemahaman akan hakekat manusia.
Pendidikan bertujuan untuk membantu individu mencapai perkembangan yang optimal sebagai
manusia, mencakup pengembangan pengetahuan, keterampilan, nilai-nilai, dan kemampuan
individu. Dengan memahami hakekat manusia, pendidik dapat merancang pendekatan yang
sesuai untuk membimbing peserta didik dalam pengembangan diri mereka. Pemahaman akan
hakekat manusia memungkinkan pendidik untuk mengakui kebutuhan individu, menghormati
nilai-nilai dan keberagaman, serta menciptakan lingkungan belajar yang mendukung
perkembangan yang holistik. Oleh karena itu, hakekat manusia menjadi dasar filosofis dalam
pendidikan dan membantu menciptakan pandangan yang komprehensif tentang bagaimana
individu tumbuh dan berkembang dalam konteks pendidikan. Ini mendorong pendidik untuk
memahami, menghormati, dan mendukung peserta didik dalam mencapai potensi penuh mereka
sebagai manusia.
3. Saudara telah mengetahui tentang pandangan teori empirisne, natutalisme, dan nativisme dan
jelaskan dari.masing2 teori tersebuat terhadap aktivitas mendidik !
jawaban :
berikut saya paparkan pandangan teori empirisme, naturalisme, dan nativisme terhadap aktivitas
mendidik:

a. Teori Empirisme

Teori Empirisme adalah teori yang menyatakan bahwa manusia memperoleh


pengetahuan dari pengalaman dan melalui apa yang mereka amati. Teori ini berpendapat
bahwa belajar terjadi melalui pengalaman langsung dan panca indera, di mana individu
belajar dari apa yang mereka lihat, dengar, dan alami. Dalam teori ini, pembelajaran
didasarkan pada observasi, eksperimen, dan pengalaman nyata, dengan penekanan pada
peran pengalaman dalam membentuk pengetahuan dan pemahaman.

Pandangan terhadap Aktivitas Mendidik : Teori empirisme menekankan bahwa


pengetahuan dan pemahaman individu tumbuh dari pengalaman yang diperoleh melalui
panca indera. Oleh karena itu, dalam aktivitas mendidik, pendekatan yang berfokus pada
pengamatan, eksperimen, dan pengalaman langsung sangat penting. Sebagai seorang
pendidik, guru berperan sebagai fasilitator untuk membantu siswa mengalami dunia nyata
dan mengeksplorasi konsep-konsep melalui pengalaman praktis.

b. Teori Naturalis
Teori Naturalis merupkan teori yang mengajarkan bahwa setiap manusia yang terlahir ke
bumi ini pada dasarnya memiliki kecenderungan atau pembawaan yang baik dan tak ada
seorangpun terlahir dengan pembawaan yang buruk.

Pandangan terhadap Aktivitas Mendidik : Teori naturalisme menekankan pentingnya


pendidikan yang sesuai dengan perkembangan alam, yang berarti pendidikan harus
mencerminkan cara alam berfungsi dan bagaimana manusia berinteraksi dengan alam.
Oleh karena itu aktivitas mendidik dalam naturalisme cenderung mendukung
pembelajaran yang terjadi secara alami melalui eksplorasi. Ini berarti siswa diberikan
kesempatan untuk memahami dunia sekitar mereka melalui pengalaman langsung, seperti
pengamatan alam, interaksi dengan lingkungan, dan eksperimen alamiah. Aktivitas
pendidikan dalam naturalisme dirancang untuk merangsang kemampuan siswa untuk
memecahkan masalah, berpikir kreatif, dan mengembangkan kepedulian terhadap
lingkungan.

c. Teori Nativisme
Teori Nativisme adalah pandangan bahwa kemampuan manusia untuk memahami bahasa
dan konsep-konsep tertentu sudah ada sejak lahir dan merupakan bagian dari kodrat
manusia. Teori ini menekankan pentingnya lingkungan yang mendukung dalam proses
pembelajaran dan penggunaan bahasa dalam pengajaran.

Pandangan terhadap Aktivitas Mendidik : Teori Nativisme dalam pandangan aktivitas


mendidik menekankan bahwa setiap anak dilahirkan dengan kemampuan bawaan untuk
memahami bahasa dan konsep-konsep tertentu. Teori ini juga berpendapat bahwa faktor
pendidikan serta lingkungan tidak memiliki pengaruh pada perkembangan manusia. Oleh
karena itu, pendidikan harus menyesuaikan diri dengan kemampuan bawaan anak didik
dan memberikan kesempatan untuk mengungkapkan pikirannya serta menguji ide-ide
melalui eksperimen dan percakapan. Guru juga harus memberikan lingkungan yang
mendukung dalam proses pembelajaran dan penggunaan bahasa dalam pengajaran.
Dengan demikian, guru dalam Teori Nativisme berperan aktif dalam mengarahkan dan
membimbing peserta didik untuk mengembangkan bakat dan kemampuan yang
dimilikinya.

4. Uraikan bagaimana penerapan filsafat pancasila dalam dunia pendidikan khususnya dalam
pembelajaran seni di sekolah!
jawaban :
berikut saya uraikan bagaimana penerapan filsafat pancasila dalam dunia pendidikan khususnya
dalam pembelajaran seni di sekolah. Penerapan Filsafat Pancasila dalam dunia pendidikan,
khususnya dalam pembelajaran seni di sekolah, mencerminkan komitmen Indonesia untuk
menghormati dan mempromosikan prinsip-prinsip dasar Pancasila dalam proses pendidikan.
Berikut adalah beberapa cara penerapan Filsafat Pancasila dalam pembelajaran seni di sekolah:
a. Ketuhanan Yang Maha Esa (Sila pertama)
Dalam pembelajaran seni, penting untuk menghormati nilai-nilai keagamaan dan aspek
spiritualitas. Guru seni harus membantu siswa memahami berbagai ekspresi seni yang
mencerminkan nilai-nilai keagamaan dan spiritual.
b. Kemanusiaan yang Adil dan Beradab (Sila Kedua)
Pembelajaran seni harus mendorong penghargaan terhadap martabat manusia dan
keragaman budaya. Guru seni dapat mengajarkan seni sebagai sarana untuk memahami
dan menghargai perbedaan budaya, latar belakang, dan pandangan dunia.
c. Persatuan Indonesia (sila Ketiga)
Seni dapat digunakan sebagai alat untuk mempromosikan persatuan dan kesatuan di
antara siswa. Melalui seni, siswa dapat mengungkapkan makna persatuan Indonesia dan
menghargai keberagaman yang ada.
d.Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam
Permusyawaratan/Perwakilan (sila Keempat)
Guru seni dapat mendorong partisipasi siswa dalam pengambilan keputusan dan proses
pembelajaran mereka, menciptakan suasana inklusif dan demokratis dalam kelas seni.
e. Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia (sila Kelima)
Pembelajaran seni harus mencerminkan nilai-nilai keadilan sosial. Guru seni dapat
mengajarkan konsep seni yang meningkatkan kesadaran sosial dan kepedulian terhadap
isu-isu sosial melalui karya seni.
Penerapan Filsafat Pancasila dalam pendidikan seni di sekolah berkontribusi pada
perkembangan individu yang berkualitas, kreatif, dan bermoral. Ini juga membantu siswa
memahami dan menghargai nilai-nilai Pancasila, serta menjadi warga negara yang sadar
dan bertanggung jawab.
5. Uraikan ciri-ciri khas praktik pelaksanaan pendidikan dari.masing- masing zaman, dan
apakah ada praktik pendidikan.zaman primitif yg di terapkan hingga sekarang jika ada.mohon
berikan buktinya !
jawaban :

berikut saya uraikan ciri-ciri khas praktik pelaksanaan pendidikan dari.masing- masing zaman,
dan bukti praktik Pendidikan zaman primitif yg masih di terapkan hingga sekarang. Pendidikan
telah mengalami transformasi yang signifikan selama perjalanan sejarah manusia. Berikut adalah
beberapa karakteristik khas dalam pelaksanaan pendidikan pada berbagai zaman:

a. Zaman Primitif

 Komunikasi Lisan dan Tradisi. Pada masa ini, pendidikan lebih menekankan pada
komunikasi lisan dan tradisi. Pengetahuan dan nilai-nilai diteruskan melalui kisah,
nyanyian, serta warisan lisan dari satu generasi ke generasi berikutnya.

 Pendidikan Berbasis Alam. Praktik pendidikan pada masa ini melibatkan


pengalaman langsung dengan alam, dengan fokus pada pengetahuan tentang cara
bertahan hidup, berburu, dan mengumpulkan makanan.

 Ritual dan Upacara. Ritual dan upacara sosial memiliki peran penting dalam
pendidikan, digunakan untuk mengajarkan nilai-nilai dan norma sosial.

Dalam konteks saat ini, beberapa praktik pendidikan zaman primitif seperti
pembelajaran melalui kisah dan tradisi lisan tetap berlaku dan terbukti efektif
dalam mengajarkan nilai-nilai dan pengetahuan.

b. Zaman Kuno
 Pendidikan Formal Pada masa kuno, pendidikan mengalami perkembangan ke
arah formalitas dengan munculnya sekolah-sekolah yang mengajarkan mata
pelajaran tertentu seperti filsafat dan retorika.

 Peran Guru dan Pengajaran Dialogis. Figur guru seperti Sokrates, Aristoteles, dan
Plato memainkan peran yang sangat penting dalam membimbing siswa melalui
dialog dan diskusi.

 Pengembangan Mata Pelajaran. Pendidikan di era ini melibatkan pengembangan


mata pelajaran seperti sastra, sejarah, matematika, dan filsafat.

Beberapa praktik pendidikan dari zaman kuno, seperti pendidikan formal dan
peran guru dalam pembelajaran, masih ada dalam bentuk yang dikenal saat ini.

c. Zaman Pertengahan dan Renaisans

 Pendidikan Agama dan Pendekatan Universal. Masa pertengahan didominasi oleh


pendidikan berbasis agama, sementara era Renaisans menekankan pendidikan yang lebih
universal, dengan pengembangan individu yang berpengetahuan dan berbakat di berbagai
bidang, termasuk seni dan ilmu pengetahuan. Beberapa institusi pendidikan tradisional
yang didirikan pada periode ini tetap eksis dan mempertahankan prinsip-prinsip dasarnya.

d. Zaman Modern

 Pendidikan Sekuler dan Berlandaskan Ilmu Pengetahuan. Zaman modern ditandai oleh
pendidikan yang lebih sekuler dan berbasis pada penelitian ilmiah.

 Pendidikan Massal. Dengan perkembangan konsep pendidikan wajib, akses ke


pendidikan menjadi lebih merata dan mencakup lebih banyak individu. Praktik
pendidikan pada zaman modern mencakup sistem pendidikan formal, penggunaan
teknologi dalam pengajaran, dan penekanan pada kurikulum berbasis kompetensi.

Meskipun ada banyak perubahan yang terjadi seiring waktu dalam dunia pendidikan,
beberapa praktik dari masa lalu, seperti pembelajaran melalui cerita, penggunaan tradisi
lisan, dan peran guru dalam pembelajaran, masih relevan dan dapat diterapkan dalam
konteks pendidikan saat ini. Integrasi nilai-nilai dan metode pendidikan dari masa lalu
dapat memberikan tambahan berharga untuk pengalaman pendidikan modern.

6. Bagaiamana pengaruh asumsi dasar pedagogi dan andragogi terhadap aktivitas mendidik
jelaskan!
jawaban :

Menurut berbagai sumber yang pernah saya pernah baca Asumsi dasar pedagogi dan andragogi
memiliki pengaruh yang signifikan terhadap aktivitas mendidik. Pedagogi menekankan pada
pembelajaran yang terstruktur dan berpusat pada guru, sedangkan andragogi menekankan pada
pembelajaran yang lebih terbuka dan berpusat pada peserta didik. Dalam praktiknya, pendekatan
pedagogi lebih cocok untuk anak-anak dan remaja, sedangkan pendekatan andragogi lebih cocok
untuk orang dewasa.

Pendekatan pedagogi menekankan pada pembelajaran yang terstruktur dan berpusat pada guru.
Guru bertindak sebagai sumber pengetahuan dan peserta didik bertindak sebagai penerima
pengetahuan. Pendekatan ini lebih cocok untuk anak-anak dan remaja karena mereka
membutuhkan bimbingan dan pengawasan yang lebih ketat dalam proses pembelajaran.

Sementara itu, pendekatan andragogi menekankan pada pembelajaran yang lebih terbuka dan
berpusat pada peserta didik. Peserta didik bertindak sebagai sumber pengetahuan dan guru
bertindak sebagai fasilitator. Pendekatan ini lebih cocok untuk orang dewasa karena mereka
cenderung lebih mandiri dalam proses pembelajaran.

Dalam praktiknya, pendidik dapat menggabungkan kedua pendekatan ini untuk menciptakan
lingkungan pembelajaran yang efektif. Dalam hal ini, pendidik dapat menggunakan strategi
pembelajaran yang terstruktur seperti pendekatan pedagogi, tetapi juga memberikan ruang bagi
peserta didik untuk mengambil inisiatif dalam proses pembelajaran seperti dalam pendekatan
andragogi.

Anda mungkin juga menyukai

  • Agem Tari Bali Kelompok 3
    Agem Tari Bali Kelompok 3
    Dokumen2 halaman
    Agem Tari Bali Kelompok 3
    PESERTALUH PUTU ELIK SRI KARISMA VOCAL SOLO PUTRI
    Belum ada peringkat
  • Agem Tari Kelompok 5
    Agem Tari Kelompok 5
    Dokumen5 halaman
    Agem Tari Kelompok 5
    PESERTALUH PUTU ELIK SRI KARISMA VOCAL SOLO PUTRI
    Belum ada peringkat
  • Agem Tari Klmpok 4
    Agem Tari Klmpok 4
    Dokumen3 halaman
    Agem Tari Klmpok 4
    PESERTALUH PUTU ELIK SRI KARISMA VOCAL SOLO PUTRI
    Belum ada peringkat
  • Pengantar Pendidikan CC
    Pengantar Pendidikan CC
    Dokumen20 halaman
    Pengantar Pendidikan CC
    PESERTALUH PUTU ELIK SRI KARISMA VOCAL SOLO PUTRI
    Belum ada peringkat
  • Dalem Sida Karya
    Dalem Sida Karya
    Dokumen11 halaman
    Dalem Sida Karya
    PESERTALUH PUTU ELIK SRI KARISMA VOCAL SOLO PUTRI
    Belum ada peringkat