Ekonomi Islam
Ekonomi Islam
Disusun oleh :
NOPIA DWI LESTARI (23631053)
Dosen pengampu :
MUHAMMAD MUKHSIN S.E.I,M.E.
7
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih dan lagi Maha
Penyayang .Selain dari itu kami juga memanjatkan puji syukur atas limpahan berkah dan
hidayah nya,Sehingga menyelesaikan makalah Produksi dalam ekonomi islam dengan tepat
waktu.
Kami juga menyadari bahwa kami masih banyak memiliki kekurangan dalam
penyusunan makalah ini.Kami memohon maaf apabila terdapat kesalahan dalam penyusunan
kata sehingga kami membuka dan menerima kritik dan saran bagi seluruh pembaca dan
pendengar.
Akhir kata kami sampaikan , semoga makalah ini bisa bermanfaat dan inspirasi bagi seluruh
orang yang membaca dan mendengar.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
COVER.......................................................................................................................... i
KATA PENGANTAR................................................................................................... ii
DAFTAR ISI ................................................................................................................. iii
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................................. 1
A. Latar Belakang.................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah............................................................................................... 2
C. Tujuan Dan Manfaat........................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN............................................................................................... 3
A. Pengertian Produksi Dalam Ekonomi Islam....................................................... 3
B. Tujuan dan Motivasi Produksi Dalam Islam...................................................... 4
C. Prinsip Produksi Dalam Ekonomi Islam............................................................. 4
D. Produksi Yang Diharamkan Dalam Ekonomi Islam........................................... 4
BAB III PENUTUP....................................................................................................... 7
A. Kesimpulan......................................................................................................... 7
B. Saran................................................................................................................... 7
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................... 8
iii
7
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Produksi dalam ekonomi islam merupakan setiap bentuk kegiatan yang Di lakukan
untuk.menghasilkan manfaat bagi kebutuhan konsumen, termasuk semua aktivitas atau
kegiatan yang menghasilkan barang atau jasa. Dalam suatu usaha, proses produksi
merupakan hal yang paling utama dan menjadi salah satu faktor yang ada dalam suatu
usaha untuk menghasilka suatu produk baik itu produk barang maupun jasa. Sedangkan
proses produksi adalah suatu cara, metode, atau teknik untuk penambahan manfaat atau
menghasilkan faedah, bentuk, waktu, dan tempat atas faktor-faktor produksi sehingga
dapat bermanfaat bagi kebutuhan konsumen. Dan juga kegiatan-kegiatan lain yang
menunjang usaha untuk menghasilkan produk tersebut yang berupa barang atau jasa, dan
kegiatan atau rangkaian yang saling berkaitan untuk memberikan nilai atau menambah
nilai kegunaan terhadap suatu barang.
Dari pengertian di atas, dapat kita lihat proses produksi merupakan suatu proses produksi
yang bertujuan memberi nilai suatu barang yang dapat di lihat dari segi proses produksi
yang mengolah bahan baku menjadi bahan setengah jadi atau barang jadi. Adapun
produksi disini yaitu transformasi dari faktor-faktor produksi (bahan mentah, tenaga
kerja, modal, serta teknologi.
Menjadi hasil produksi atau produk. Agar tujuan berproduksi yaitu memperoleh jumlah
barang atau produk (termasuk jenis produk), dengan Harga dalam waktu serta kwalitas
yang di harapkan oleh konsumen, maka Proses produksi perlu di atur dengan baik. Dalam
perspektif Total Quality Management (TQM), kualitas di.pandang secara lebih luas,
dimana tidak hanya aspek hasil saja yang Ditekankan, akan tetapi juga meliputi proses,
lingkungan, dan manusia. Kualitas juga dapat diartikan sebagai standar yang harus
dicapai oleh Seseorang, kelompok, atau lembaga organisasi mengenai kualitas SDM,
Kualitas cara kerja, serta barang dan jasa yang dihasilkan. kualitas juga Mempunyai arti
yaitu memuaskan kepada yang dilayani baik secara internal Maupun eksternal yaitu
dengan cara memenuhi kebutuhan dan tuntutan Pelanggan dan masyarakat.
1
Menurut Tjiptono, setelah melakukan evaluasi dari definisi kualitas Beberapa pakar,
kemudian tjiptono merumuskan bahwa ada 7 (tujuh) definisi Yang sering dikemukakan
terhadap konsep kualitas sebagai berikut :
B. Rumusan Masalah
1) Apakah Pengertian Produksi Dalam Ekonomi Islam?
2) Aoakah Tujuan Dan Motivasi Produksi Dalam Ekonomi?
3) Apakah Prinsip Prinsip Produksi Dalam Ekonomi Islam?
4) Bagaimana Produksi Yang Di Haramkan Dalam Ekonomi Islam?
2
BAB II
PEMBAHASAN
Dalam bahasa Arab, Arti produksi adalah Al-Intaj dari akar kata Nataja, yang berarti.
mewujudkan atau mengadakan sesuatu. Bisa dikatakan produksi adalah menciptakan
manfaat atas suatu benda. Secara terminology, produksi adalah menciptakan dan
menambah kegunaan suatu barang. Kegunaan suatu barang akan bertambah bila
memberikan manfaat baru atau lebih dari semula.Aktivitas produksi adalah menambah
kegunaan suatu barang, hal ini bisa direalisasikan apabila kegunaan suatu barang
bertambah, baik dengan cara memberikan manfaat yang benar-benar baru maupun
manfaat yang melebihi manfaat yang telah ada sebelumnya.Secara umum produksi
adalah kegiatan menghasilkan barang/jasa, atau kegiatan menambah nilai guna dan
manfaat suatu barang.1
Kegiatan produksi dalam perspektif ekonomi Islam adalah terkait dengan manusia.
dan eksistensinya dalam aktivitas ekonomi, produksi merupakan kegiatan menciptakan.
kekayaan dengan pemanfaatan sumber alam oleh manusia. Berproduksi lazim diartikan.
menciptakan nilai barang atau menambah nilai terhadap sesuatu produk, barang
dan jasa yang diproduksi itu haruslah hanya yang dibolehkan dan menguntungkan
(yakni.
halal dan baik) menurut Islam. Produksi tidak berarti hanya menciptakan secara fisik
sesuatu yang tidak ada, melainkan yang dapat dilakukan oleh manusia adalah
membuat barang-barang menjadi berguna yang dihasilkan dari beberapa aktivitas
produksi, karena tidak ada. seorang pun yang dapat menciptakan benda yang benar-benar
baru. Membuat suatu barang menjadi berguna berarti memproduksi suatu barang yang
sesuai dengan kebutuhann masyarakat serta memiliki daya jual yang tinggi .2
1
Iftihor mahmudi dan Linawati, “ Teori Produksi Dalam Islam “, IQTISODINA Jurnal Ekonomi
Syariah dan Hukum Islam, Vol.5 No.1 ( Januari 2022 ), h. 69
2
Niken lestari dan Sulis Setianingsih, “ Analisis Produksi Dalam Perspektif Ekonomi Islam “,
Labatila Jurnal Ekonomi Islam, Vol.3 No.2 ( Desember, 2019 ), h.212-213.
3
B.Tujuan Dan Motivasi Produksi Dalam Ekonomi Islam
Dalam konsep ekonomi konvensional (kapitalis) produksi dimaksudkan untuk
memperoleh laba sebesar besarnya, berbeda dengan tujuan produksi dalam Islam yang
bertujuan untuk memberikan mashlahah yang maksimum bagi konsumen. Walaupun
dalam ekonomi Islam tujuan utamannya adalah memaksimalkan mashlahah, memperoleh
laba tidaklah dilarang selama berada dalam bingkai tujuan dan hukum Islam. Secara
lebih spesifik, tujuan kegiatan produksi adalah smeningkatkan kemashlahatan yang bisa
diwujudkan dalam berbagai bentuk diantaranya:
Pada prinsipnya kegiatan produksi terkait seluruhnya dengan Syariat Islam, dimana
seluruh kegiatan produksi harus sejalan dengan Tujuan dari konsumsi itu sendiri.
Konsumsi seorang muslim dilakukan Untuk mencari falah (kebahagiaan), demikian pula
produksi dilakukan Untuk menyediakan barang dan jasa guna falah tersebut.Al-Qur’an
dan Hadist Rasulullah Saw memberikan arahan Mengenai prinsip-prinsip produksi,yaitu
sebagai berikut:
3
Mahfuz Nur, “ Produksi Dalam Islam “, Uia.e-jurnal.id, ( Februari 2019), h.4.
4
1. Teknik produksi diserahklan kepada keingunan dan kemampuan Manusia. Nabi
pernah bersabda:”kalian lebih mengetahui urusan dunia Kalian.”
2. Dalam berinovasi dan bereksperimen, pada prinsipnya agama Islam menyukai
kemudahan, menghindari mudarat dan memaksimalkan manfaat. dalam Islam
tidak terdapat ajaran yang memerintahkan membiarkan segala urusan berjalan
dalam kesulitannya, karena pasrah Kepada keberuntungan atau kesialan, karena
berdalih dengan ketetapannya, sebagaimana keyakinan yang terdapat di dalam
agama-agama selain Islam. Seseungguhnyan Islam mengingkari itu semua dan
Menyuruh bekerja dan berbuat, bersikap hati-hati dan melaksanakan Selama
persyaratan. Tawakal dan sabar adalah konsep penyerahan hasil Kepada Allah
SWT. Sebagi pemilik hak prerogatif yang menentukan Segala sesuatu setelah
segala usaha dan persyaratan dipenuhi dengan Optimal.
1. Memproduksikan barang dan jasa yang halal pada setiap tahapan Produksi.
2. Mencegah kerusakan di muka bumi, termasuk membatasi polusi,
Memelihaan
keserasian, dan ketersediaan sumber daya alam.
4. Produksi dalam islam tidak dapat dipisahkan dari tujuan kemanirian Umat.
Untuk itu hendaknya umat memiliki berbagai kemampuan Keahlian dan prasarana
yang memungkinkan terpenuhinya kebutuhan Spiritual dan material. Juga
terpenuhinya kebutuhan pengembangan Peradaban, di mana dalam kaitan tersebut
para ahli fiqh memandang Bahwa pengembangan di bidang ilmu, industri,
perdagangan, keuangan Merupakan fardhu kifayah, yang dengannya manusia biasa
Melaksanakan urusan agama dan dunianya
5
mental terkait dengan etos kerja, intelektual, Kreatifitasnya, serta fisik mencakup
kekuatan fisik,kesehatan, efisiensi, Dan sebagainya.4
BAB III
PENUTUP
4
Ibid .,h.5-6.
5
Imroatus Sholiha “Teori Produksi dalam Islam”istishodiyah jurnnal ekonomi islam vol.4,no. 2 h.8
6
A. Kesimpulan
B. Saran
7
DAFTAR PUSTAKA