Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

PRODUKSI DALAM EKONOMI ISLAM

Disusun oleh :
NOPIA DWI LESTARI (23631053)
Dosen pengampu :
MUHAMMAD MUKHSIN S.E.I,M.E.

PROGRAM STUDI PERBANKAN SYARIAH


FAKULTAS SYARI’AH DAN EKONOMI ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) CURUP
TAHUN AJARAN 2023/2024

7
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih dan lagi Maha
Penyayang .Selain dari itu kami juga memanjatkan puji syukur atas limpahan berkah dan
hidayah nya,Sehingga menyelesaikan makalah Produksi dalam ekonomi islam dengan tepat
waktu.

Kami juga menyadari bahwa kami masih banyak memiliki kekurangan dalam
penyusunan makalah ini.Kami memohon maaf apabila terdapat kesalahan dalam penyusunan
kata sehingga kami membuka dan menerima kritik dan saran bagi seluruh pembaca dan
pendengar.

Akhir kata kami sampaikan , semoga makalah ini bisa bermanfaat dan inspirasi bagi seluruh
orang yang membaca dan mendengar.

Curup, 1 Oktober 2023

Penulis

ii
DAFTAR ISI
COVER.......................................................................................................................... i
KATA PENGANTAR................................................................................................... ii
DAFTAR ISI ................................................................................................................. iii
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................................. 1
A. Latar Belakang.................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah............................................................................................... 2
C. Tujuan Dan Manfaat........................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN............................................................................................... 3
A. Pengertian Produksi Dalam Ekonomi Islam....................................................... 3
B. Tujuan dan Motivasi Produksi Dalam Islam...................................................... 4
C. Prinsip Produksi Dalam Ekonomi Islam............................................................. 4
D. Produksi Yang Diharamkan Dalam Ekonomi Islam........................................... 4
BAB III PENUTUP....................................................................................................... 7
A. Kesimpulan......................................................................................................... 7
B. Saran................................................................................................................... 7
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................... 8

iii
7
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Produksi dalam ekonomi islam merupakan setiap bentuk kegiatan yang Di lakukan
untuk.menghasilkan manfaat bagi kebutuhan konsumen, termasuk semua aktivitas atau
kegiatan yang menghasilkan barang atau jasa. Dalam suatu usaha, proses produksi
merupakan hal yang paling utama dan menjadi salah satu faktor yang ada dalam suatu
usaha untuk menghasilka suatu produk baik itu produk barang maupun jasa. Sedangkan
proses produksi adalah suatu cara, metode, atau teknik untuk penambahan manfaat atau
menghasilkan faedah, bentuk, waktu, dan tempat atas faktor-faktor produksi sehingga
dapat bermanfaat bagi kebutuhan konsumen. Dan juga kegiatan-kegiatan lain yang
menunjang usaha untuk menghasilkan produk tersebut yang berupa barang atau jasa, dan
kegiatan atau rangkaian yang saling berkaitan untuk memberikan nilai atau menambah
nilai kegunaan terhadap suatu barang.

Dari pengertian di atas, dapat kita lihat proses produksi merupakan suatu proses produksi
yang bertujuan memberi nilai suatu barang yang dapat di lihat dari segi proses produksi
yang mengolah bahan baku menjadi bahan setengah jadi atau barang jadi. Adapun
produksi disini yaitu transformasi dari faktor-faktor produksi (bahan mentah, tenaga
kerja, modal, serta teknologi.

Menjadi hasil produksi atau produk. Agar tujuan berproduksi yaitu memperoleh jumlah
barang atau produk (termasuk jenis produk), dengan Harga dalam waktu serta kwalitas
yang di harapkan oleh konsumen, maka Proses produksi perlu di atur dengan baik. Dalam
perspektif Total Quality Management (TQM), kualitas di.pandang secara lebih luas,
dimana tidak hanya aspek hasil saja yang Ditekankan, akan tetapi juga meliputi proses,
lingkungan, dan manusia. Kualitas juga dapat diartikan sebagai standar yang harus
dicapai oleh Seseorang, kelompok, atau lembaga organisasi mengenai kualitas SDM,
Kualitas cara kerja, serta barang dan jasa yang dihasilkan. kualitas juga Mempunyai arti
yaitu memuaskan kepada yang dilayani baik secara internal Maupun eksternal yaitu
dengan cara memenuhi kebutuhan dan tuntutan Pelanggan dan masyarakat.

1
Menurut Tjiptono, setelah melakukan evaluasi dari definisi kualitas Beberapa pakar,
kemudian tjiptono merumuskan bahwa ada 7 (tujuh) definisi Yang sering dikemukakan
terhadap konsep kualitas sebagai berikut :

1. Kesesuaian dengan persyaratan atau tuntutan.


2. Kecocokan untuk pemakaian
3. Perbaikan atau penyempurnaan berkelanjutan.
4. Bebas dari kerusakan atau cacat.
5. Pemenuhan kebutuhan pelanggan sejak awal dan setiap saat.

B. Rumusan Masalah
1) Apakah Pengertian Produksi Dalam Ekonomi Islam?
2) Aoakah Tujuan Dan Motivasi Produksi Dalam Ekonomi?
3) Apakah Prinsip Prinsip Produksi Dalam Ekonomi Islam?
4) Bagaimana Produksi Yang Di Haramkan Dalam Ekonomi Islam?

C. Tujuan Dan Manfaat


a. Untuk mengetahui apa pengertian produksi .

b. Untuk mengetahui tujuan dalam produksi.

c. Untuk mengetahui apa prinsip prinsip produksi dalam Islam.


d. Untuk mengetahui bagaimana Produksi yang di haramkan dalam ekonomi Islam.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A.Pengertian Produksi Dalam Ekonomi Islam

Dalam bahasa Arab, Arti produksi adalah Al-Intaj dari akar kata Nataja, yang berarti.
mewujudkan atau mengadakan sesuatu. Bisa dikatakan produksi adalah menciptakan
manfaat atas suatu benda. Secara terminology, produksi adalah menciptakan dan
menambah kegunaan suatu barang. Kegunaan suatu barang akan bertambah bila
memberikan manfaat baru atau lebih dari semula.Aktivitas produksi adalah menambah
kegunaan suatu barang, hal ini bisa direalisasikan apabila kegunaan suatu barang
bertambah, baik dengan cara memberikan manfaat yang benar-benar baru maupun
manfaat yang melebihi manfaat yang telah ada sebelumnya.Secara umum produksi
adalah kegiatan menghasilkan barang/jasa, atau kegiatan menambah nilai guna dan
manfaat suatu barang.1

Kegiatan produksi dalam perspektif ekonomi Islam adalah terkait dengan manusia.
dan eksistensinya dalam aktivitas ekonomi, produksi merupakan kegiatan menciptakan.
kekayaan dengan pemanfaatan sumber alam oleh manusia. Berproduksi lazim diartikan.
menciptakan nilai barang atau menambah nilai terhadap sesuatu produk, barang
dan jasa yang diproduksi itu haruslah hanya yang dibolehkan dan menguntungkan
(yakni.
halal dan baik) menurut Islam. Produksi tidak berarti hanya menciptakan secara fisik
sesuatu yang tidak ada, melainkan yang dapat dilakukan oleh manusia adalah
membuat barang-barang menjadi berguna yang dihasilkan dari beberapa aktivitas
produksi, karena tidak ada. seorang pun yang dapat menciptakan benda yang benar-benar
baru. Membuat suatu barang menjadi berguna berarti memproduksi suatu barang yang
sesuai dengan kebutuhann masyarakat serta memiliki daya jual yang tinggi .2

1
Iftihor mahmudi dan Linawati, “ Teori Produksi Dalam Islam “, IQTISODINA Jurnal Ekonomi
Syariah dan Hukum Islam, Vol.5 No.1 ( Januari 2022 ), h. 69
2
Niken lestari dan Sulis Setianingsih, “ Analisis Produksi Dalam Perspektif Ekonomi Islam “,
Labatila Jurnal Ekonomi Islam, Vol.3 No.2 ( Desember, 2019 ), h.212-213.

3
B.Tujuan Dan Motivasi Produksi Dalam Ekonomi Islam
Dalam konsep ekonomi konvensional (kapitalis) produksi dimaksudkan untuk
memperoleh laba sebesar besarnya, berbeda dengan tujuan produksi dalam Islam yang
bertujuan untuk memberikan mashlahah yang maksimum bagi konsumen. Walaupun
dalam ekonomi Islam tujuan utamannya adalah memaksimalkan mashlahah, memperoleh
laba tidaklah dilarang selama berada dalam bingkai tujuan dan hukum Islam. Secara
lebih spesifik, tujuan kegiatan produksi adalah smeningkatkan kemashlahatan yang bisa
diwujudkan dalam berbagai bentuk diantaranya:

1. Pemenuhan kebutuhan manusai pada tingkat moderat.


2. Menemukan kebutuhan masyarakat da pemenuhannya.
3. Menyiapkan persediaan barang/jasa dimasa depan.
3
4. Pemenuhan sarana bagi kegaitan social dan ibadah kepada Allah.

C.Prinsip- Prinsip Produksi Dalam Ekonomi Islam

Pada prinsipnya kegiatan produksi terkait seluruhnya dengan Syariat Islam, dimana
seluruh kegiatan produksi harus sejalan dengan Tujuan dari konsumsi itu sendiri.
Konsumsi seorang muslim dilakukan Untuk mencari falah (kebahagiaan), demikian pula
produksi dilakukan Untuk menyediakan barang dan jasa guna falah tersebut.Al-Qur’an
dan Hadist Rasulullah Saw memberikan arahan Mengenai prinsip-prinsip produksi,yaitu
sebagai berikut:

1. Tugas manusia di muka bumi sebagai khalifah Allah adalah Memakmurkan


bumi dengan ilmu dan amalnya. Allah menciptakan Bumi dan langit berserta
segala apa yang ada di antara keduanya karena Sifat Rahman dan Rahiim-Nya
kepada manusia. Karenanya sifat Tersebut juga harus melandasi aktivitas
manusia dalam pemanfaatan Bumi dan langit dan segala isinya.
2. Islam selalu mendorong kemajuan dibidang produksi. Menurut Yusuf
Qardhawi, Islam membuka lebar penggunaan metode ilmiah

Yang didasarkan pada penelitian, eksperimen, dan perhitungan. Akan Tetapi


Islam tidak membenarkan penuhan terhadap hasil karya ilmu Pengetahuan
dalam arti melepaskan dirinya dari Al-qur’an dan Hadis.

3
Mahfuz Nur, “ Produksi Dalam Islam “, Uia.e-jurnal.id, ( Februari 2019), h.4.

4
1. Teknik produksi diserahklan kepada keingunan dan kemampuan Manusia. Nabi
pernah bersabda:”kalian lebih mengetahui urusan dunia Kalian.”
2. Dalam berinovasi dan bereksperimen, pada prinsipnya agama Islam menyukai
kemudahan, menghindari mudarat dan memaksimalkan manfaat. dalam Islam
tidak terdapat ajaran yang memerintahkan membiarkan segala urusan berjalan
dalam kesulitannya, karena pasrah Kepada keberuntungan atau kesialan, karena
berdalih dengan ketetapannya, sebagaimana keyakinan yang terdapat di dalam
agama-agama selain Islam. Seseungguhnyan Islam mengingkari itu semua dan
Menyuruh bekerja dan berbuat, bersikap hati-hati dan melaksanakan Selama
persyaratan. Tawakal dan sabar adalah konsep penyerahan hasil Kepada Allah
SWT. Sebagi pemilik hak prerogatif yang menentukan Segala sesuatu setelah
segala usaha dan persyaratan dipenuhi dengan Optimal.

Adapun kaidah-kaidah dalam berproduksi antara lain adalah:

1. Memproduksikan barang dan jasa yang halal pada setiap tahapan Produksi.
2. Mencegah kerusakan di muka bumi, termasuk membatasi polusi,
Memelihaan
keserasian, dan ketersediaan sumber daya alam.

3. Produksi dimaksudkan untuk memenuhi kebutuhan individu dan Masyarakat


serta mencapai kemakmuran. Kebutuhan yang harus Dipenuhi harus berdasarkan
prioritas yang ditetapkan agama, yakni Terkait dengan kebutuhan untuk tegaknya
akidah/agama, terpeliharanya nyawa, akal dan keturunan/kehormatan, serta Untuk
kemakmuran material.

4. Produksi dalam islam tidak dapat dipisahkan dari tujuan kemanirian Umat.
Untuk itu hendaknya umat memiliki berbagai kemampuan Keahlian dan prasarana
yang memungkinkan terpenuhinya kebutuhan Spiritual dan material. Juga
terpenuhinya kebutuhan pengembangan Peradaban, di mana dalam kaitan tersebut
para ahli fiqh memandang Bahwa pengembangan di bidang ilmu, industri,
perdagangan, keuangan Merupakan fardhu kifayah, yang dengannya manusia biasa
Melaksanakan urusan agama dan dunianya

5. Meningkatkan kualitas sumberdaya manusia baik kualitas spiritual Maupun


mental dan fisik. Kualitas spiritual terkait dengan kesadaran Rohaniahnya, kualitas

5
mental terkait dengan etos kerja, intelektual, Kreatifitasnya, serta fisik mencakup
kekuatan fisik,kesehatan, efisiensi, Dan sebagainya.4

D.Produksi Yang Di Haramkan Dalam Ekonomi Islam

1. Investasi harta dengan cara yang membahayakan masyarakat. Islam


mengharamkan produksi yang hanya merealisasikan kepentingan pribadi dan
membahayakan masyarakat umum.
2. Riba, Islam dan agama agama samawi lainnya mengharamkan riba karena dalam
riba terdapat hal yang membahayakan masyarakat dan ekonomi
3. Jual beli tidak jelas (gharar)
4. Investasi pungutan pajak untuk menghasilkan uang
5. Pencurian
6. Perampasan
7. Upah pekerjaan yang haram dilaksanankan seperti mas kawin,zina dan tips dari
dukun
8. Mencari harta dengan cara menjual minuman keras, bangkai, babi danlain-lain.
9. Suap
10. Menimbun
11. Perjudian5

BAB III
PENUTUP

4
Ibid .,h.5-6.
5
Imroatus Sholiha “Teori Produksi dalam Islam”istishodiyah jurnnal ekonomi islam vol.4,no. 2 h.8

6
A. Kesimpulan

Produksi dalam konvensional sebagai sebuah proses penambahan nilai guna


atau manfaat suatu barang dengan tujuan kesejahteraan.Walaupn memiliki esensi yang
sama dengan konvensional,tetapi ekonomi Islam memiliki perbedaan dalam mencapai
kesejahteraan itu,karena dalam Islam ada tujuan lain tidak hanya memikirkan
keuntungan .sehingga dalam Islam juga terdapat prinsip-prinsip dan kaidah kaidah dalam
berproduksi yaitu sesuai dengan syariat Islam.

B. Saran

Bagi pembaca diharapkan dapat menambah wawasan serta pengetahuan tentang


Produksi Dalam Ekonomi Islam dalam pembuatan makalah ini penulis mengkaji dari
beberapa sumber yang mana jika ada kesalahan atau perbedaan pendapat dalam penulisan
atau penyampain, penulis dengan terbuka menerima kritik dan saran dari para pembaca.

7
DAFTAR PUSTAKA

Lestari, Niken dan Sulis Setianingsih.2019.Analisis Produksi Dalam Perspektif Ekonomi


Islam.Labatila Jurnal Ilmu Ekonomi Islam, Vol. 3, No.2.

Mahmudi, Iftihor dan Linawati.2022.Teori Produksi Dalam Islam. IQTISODINA Jurnal


Ekonomi Syariah dan Hukum Islam, Vol..5, No.1.

Nur,Mahfuz.2019. Produksi Dalam Islam.Uia.e-jurnal.id.

Turmudi, Muhammad.2017. Produksi Dalam Perspektif Ekonomi Islam.Islamidina Jurnal.


Pemikiran Islam. ( Online ), Vol. 18 No.1
(https://media.neliti.com/media/publications/70513-ID diakses 1 maret 2017)

Anda mungkin juga menyukai