Modul 12 KB 4
Modul 12 KB 4
Tema, Dimensi dan cara Menyusun Modul Projek Penguatan Profil Pelajar
Pancasila dan Profil Pelajar Rahmatan Lil Alamin
Uraian Materi
Moderasi Beragama bukan hal absurd yang tak bisa diukur. Keberhasilan
Moderasi Beragama dalam kehidupan masyarakat Indonesia dapat terlihat
dari tingginya empat indikator utama berikut ini:
1
1. Komitmen kebangsaan
Penerimaan terhadap prinsip-prinsip berbangsa yang tertuang dalam
konstitusi:UUD 1945 dan regulasi di bawahnya.
2. Toleransi
Menghormati perbedaan dan memberi ruang orang lain untuk
berkeyakinan, mengekspresikan keyakinannya, dan menyampaikan
pendapat. Menghargaikesetaraan dan sedia bekerjasama.
3. Anti Kekerasan
Menolak tindakan seseorang atau kelompok tertentu yang
menggunakan cara-cara kekerasan, baik secara fisik maupun verbal,
dalam mengusung perubahan yang diinginkan.
4. Penerimaan Terhadap Tradisi
Ramah dalam penerimaan tradisi dan budaya lokal dalam perilaku
keagamaannya, sejauh tidak bertentangan dengan pokok ajaran agama.
Kempat indikator di atas dapat dilihat pada gambar berikut. Keempat
indikator moderasi beragama tersebut terbuka dan kemungkina terdapat
indikator lainnya.
2
memisahkan negara dari negara dan bukan pula negara yang diatur
berdasarkan satu negara. Dalam melaksanakan penguatan moderasi
beragama maka terdapat 5 (lima) strategi yang dapat dilakukan, yaitu:
1. Penguatan cara pandang, sikap, dan praktik beragama jalan tengah.
2. Penguatan harmonisasi dan kerukunan umat beragama.
3. Penyelarasan relasi agama dan budaya.
4. Peningkatan kualitas pelayanan kehidupan beragama.
5. Penguatan ekonomi dan sumber daya keagamaan.
Untuk strategi pengauatan cara pandang, sikap, dan praktik beragama jalan
tengah, salah satu cara yang dapat ditempuh adalah melalui penguatan
sistem pendidikan yang berperspektif meoderasi beragama. Penguatan yang
dapat dilaksanakan meliputi pengembangan kurikulum, materi dan proses
pembelajaran, pendidik dan tenaga kependidikan, dan rekruitmen
pendidik. Pengembangan kurikulum, baik di madrasah maupun di sekolah
dapat menjadi salah satu cara efektif dalam mentransformasi pemahaman
dan penguatan moderasi beragama di kalangan peserta didik.
Implementasi kurikulum merdeka di madrasah dan di sekolah dapat
menjadi satu strategi dalam penguatan moderasi beragama di kalangan
peserta didik dan pendidik. Implementasi ini dapat diwujudkan melalui
pelaksanaan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila dan Profil Pelajar
Rahmatan Lil Alamin.
3
juga menjadi dasar berpikir dalam memahami substansi ajaran agama
yang mengakomodir nilai-nilai kemanusiaan, kebudayaan, kebangsaan,
kebhinnekaan, dan ketaatan pada konstitusi yang berlaku di Negara
Kesatuan Republik Indonesia
Profil Pelajar Pancasila dan Profil Pelajar Rahmatan lil Alamin yang
selanjutnya disebut profil pelajar, merupakan pelajar yang memiliki pola
pikir, bersikap dan berperilaku yang mencerminkan nilai-nilai luhur
Pancasila yang universal dan menjunjung tinggi toleransi demi
terwujudnya persatuan dan kesatuan bangsa serta perdamaian dunia. Profil
Pelajar juga memiliki pengetahuan dan keterampilan berpikir antara lain:
berpikir kritis, memecahkan masalah, metakognisi, berkomunikasi,
berkolaborasi, inovatif, kreatif, berliterasi informasi, berketakwaan,
berakhlak mulia, dan moderat dalam keagamaan.
Untuk mengimplementasikan Moderasi Beragama melalui Projek
Penguatan Profil Pelajar Pancasila dan Profil Pelajar Rahmatan Lil Alamin,
beberapa hal yang perlu diketahui oleh pendidik adalah sebagai berikut.
1. Memahami 6 (enam) dimensi dan nilai Profil Pelajar Pancasila.
2. Memahami 10 (sepuluh) nilai profil Pelajar Rahmatan Lil Alamin
sebagai cerminan dari Moderasi Beragama.
3. Mengetahui prinsip pelaksanaan Projek Penguatan Profil Pelajar
Pancasila dan Profil Pelajar Rahmatan Lil Alamin.
4. Mengetahui strategi Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila dan Profil
Pelajar Rahmatan Lil Alamin.
5. Memahami jumlah tema projek dalam satu tahun ajaran pada setiap
jenjang.
6. Menganalisis tema-tema utama projek penguatan profil pelajar
Pancasila pada jenjang PAUD dan SD/MI, SMP/MTs,SMA-SMK/MA-
MAK.
4
7. Memetakan tema menjadi beberapa topik yang dapat dikembangkan
menjadi kegiatan projek.
8. Menyusun modul projek yang meliputi komponen Profil Modul,
Tujuan, Aktivitas, dan Asesmen.
1. Beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan berakhlak mulia.
Dimensi ini terdiri atas 5 elemen kunci utama: akhlak beragama, akhlak
pribadi, akhlak kepada manusia, akhlak kepada alam, dan akhlak kepada
bernegara.
2. Berkebhinekaan global. Elemen kunci dari berkebinekaan global meliputi
mengenal dan menghargai budaya, kemampuan komunikasi
interkultural dalam berinteraksi dengan sesama, dan refleksi dan
tanggung jawab terhadap pengalaman kebinekaan.
3. Bergotong-royong. Elemen-elemen dari bergotong royong adalah
kolaborasi, kepedulian, dan berbagi.
4. Mandiri. Elemen kunci dari mandiri terdiri dari kesadaran akan diri dan
situasi yang dihadapi serta regulasi diri.
5. Bernalar kritis. Elemen-elemen dari bernalar kritis adalah memperoleh
dan memproses informasi dan gagasan, menganalisis dan mengevaluasi
penalaran, merefleksi pemikiran dan proses berpikir dalam mengambilan
keputusan.
6. Kreatif. Elemen kunci dari kreatif terdiri dari menghasilkan gagasan yang
orisinal serta menghasilkan karya dan tindakanyang orisinal serta
memiliki keluwesan berpikir dalam mencari alternatif solusi
permasalahan.
5
Keenam dimensi profil pelajar Pancasila perlu dilihat secara utuh sebagai
satu kesatuan agar setiap individu dapat menjadi pelajar sepanjang hayat
yang kompeten, berkarakter, dan berperilaku sesuai nilai-nilai Pancasila.
Pendidik perlu mengembangkan keenam dimensi tersebut secara
menyeluruh sejak pendidikan anak usia dini.
Selain itu, pelajar juga diharapkan dapat mengamalkan nilai-nilai beragama
yang moderat, baik sebagai pelajar Indonesia maupun warga dunia. Nilai
moderasi beragama ini meliputi:
1. Berkeadaban (ta’addub);
2. Keteladanan (qudwah);
3. Kewarganegaraan dan kebangsaan (muwaṭanah);
4. Mengambil jalan tengah (tawassuṭ);
5. Berimbang (tawāzun);
6. Lurus dan tegas (I’tidāl);
7. Kesetaraan (musāwah);
8. Musyawarah (syūra);
9. Toleransi (tasāmuh);
10. Dinamis dan inovatif (taṭawwur wa ibtikār).
Gambaran Profil Pelajar Pancasila dan Profil Pelajar Rahmatan Lil Alamin
dapat diilustrasikan sebagai berikut.
6
Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila dan Profil Pelajar Rahmatan Lil
Alamin, merupakan sarana memberi kesempatan peserta didik untuk
“mengalami dan menyelami pengetahuan” sebagai proses penguatan
karakter sekaligus kesempatan untuk belajar dari lingkungan sekitarnya.
Dalam kegiatan projek profil pelajar ini, peserta didik memiliki kesempatan
untuk mempelajari tema-tema atau isu penting seperti perubahan iklim, anti
radikalisme, kesehatan mental, budaya, wirausaha, teknologi, dan
kehidupan berdemokrasi sehingga peserta didik dapat melakukan aksi
nyata dalam menjawab isu-isu tersebut sesuai dengan tahapan belajar dan
kebutuhannya. Projek penguatan profil pelajar diharapkan dapat
menginspirasi peserta didik untuk berkontribusi bagi lingkungan
sekitarnya.
Dalam melaksanakan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila dan Profil
Pelajar Rahmatan Lil Alamin satuan pendidikan menjalankan prinsip
sebagai berikut:
1. Holistik, berarti perancangan kegiatan secara utuh dalam sebuah tema
dan melihat keterhubungan dari berbagai hal untuk memahaminya
secara mendalam.
2. Kontekstual, berarti upaya mendasarkan kegiatan pembelajaran pada
pengalaman nyata yang dihadapi dalam keseharian.
3. Berpusat pada peserta didik, berarti skenario pembelajaran mendorong
peserta didik untuk menjadi subjek pembelajaran, yang aktif mengelola
proses belajarnya secara mandiri, termasuk memiliki kesempatan
memilih dan mengusulkan topik projek sesuai minatnya.
4. Eksploratif, berarti semangat untuk membuka ruang yang lebar bagi
proses pengembangan diri dan inkuiri, baik terstruktur maupun bebas.
5. Kebersamaan, berarti seluruh kegiatan dilaksanakan secara kolaboratif
oleh warga madrasah dengan gotong royong dan saling bekerjasama.
7
6. Keberagaman, berarti seluruh kegiatan di madrasah dilaksanakan dengan
tetap menghargai perbedaan, kreatifitas, inovasi dan kearifan lokal secara
inklusif dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia.
7. Kemandirian, berarti seluruh kegiatan di madrasah merupakan prakarsa
dari, oleh dan untuk warga madrasah.
8. Kebermanfaatan berarti, seluruh kegiatan di madrasah harus berdampak
positif bagi peserta didik, madrasah dan masyarakat.
9. Religiusitas, berarti seluruh kegiatan di madrasah dilakukan dalam
konteks pengabdian kepada Allah Swt.
8
mengembangkan pengetahuan keterampilan dan sikap/karakter secara
terpadu dan holistik.
3. Ekstrakurikuler
Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila dan Profil Pelajar Rahmatan
Lil Alamin, dapat diintegrasikan dalam kegiatan ekstrakurikuler,
dengan sejak awal dirancang bersama antara tim penanggung jawab
projek profil bersama pembina ekstrakurikuler seperti di dalam kegiatan
pramuka, OSIS, PMR, dan kegiatan ekstrakurikuler lainnya.
Dari ketiga strategi tersebut, guru dan madrasah dapat memilih sesuai
dengan kondisi dan ketersediaan sumber daya di madrasahnya.
Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila dan Profil Pelajar Rahmatan lil
Alamin di RA difokuskan pada penanaman nilai yang dapat
diimplementasikan melalui kegiatan yang terprogram dalam proses
pembelajaran maupun pembiasaan dalam mendukung sikap-sikap moderat.
Profil Pelajar Pancasila dan Profil Pelajar Rahmatan lil Alamin di RA
mengajarkan pada sikap toleransi, menghargai perbedaan, cinta tanah air
dan cinta damai yang dilaksanakan dengan berbagai kegiatan.
Jumlah Projek Penguatan Profil Pelajar Pacasila dan Profil Pelajar
Rahmatan Lil Alamin yang diikuti oleh peserta didik dalam satu tahun
ajaran adalah mengikut ketentuan berikut:
9
3 projek profil dengan 2 tema pilihan dan 1
SMK/MAK kelas X
tema Kebekerjaan
2 projek profil dengan 1 tema pilihan dan 1
SMK/MAK kelas XI
tema Kebekerjaan
SMK/MAK kelas XII 1 projek profil dengan tema Kebekerjaan
10
sebagai anak Indonesia, serta bangga menjadi
anak Indonesia
Tema ini bertujuan mengajak peserta didik untuk
Kita Semua
mampu berinteraksi dengan teman sebaya,
Bersaudara
"Bhinneka Tunggal menghargai perbedaan, mau berbagi, dan mampu
Ika"
bekerja sama.
Tema ini bertujuan mengajak peserta didik belajar
mengenali dunianya melalui imajinasi, eksplorasi,
dan eksperimen. Pada tema Imajinasi dan
Imajinasi dan
Kreativitasku Kreativitasku, peserta didik distimulasi dengan
"Rekayasa dan serangkaian kegiatan yang dapat membangkitkan
Teknologi"
rasa ingin tahu, memperkaya pengalamannya dan
menguatkan kreativitasnya.
11
kearifan lokal masyarakat sekitar atau daerah
tersebut, serta perkembangannya
Peserta didik mengenal dan mempromosikan budaya
perdamaian dan anti kekerasan, belajar membangun
dialog penuh hormat tentang keberagaman serta nilai-
nilai ajaran yang dianutnya. Peserta didik juga
Bhinneka
Tunggal Ika mempelajari perspektif berbagai agama dan
kepercayaan, secara kritis dan reflektif menelaah
berbagai stereotip negatif dan dampaknya terhadap
terjadinya konflik dan kekerasan.
Peserta didik membangun kesadaran dan
keterampilan memelihara kesehatan fisik dan mental,
baik untuk dirinya maupun orang sekitarnya. Peserta
didik melakukan penelitian dan mendiskusikan
masalah-masalah terkait kesejahteraan diri (wellbeing),
Bangunlah Jiwa
dan Raganya perundungan (bullying), serta berupaya mencari jalan
keluarnya. Mereka juga menelaah masalah-masalah
yang berkaitan dengan kesehatan dan kesejahteraan
fisik dan mental, termasuk isu narkoba, pornografi,
dan kesehatan reproduksi.
Peserta didik menggunakan kemampuan berpikir
sistem, menjelaskan keterkaitan antara peran individu
Suara
Demokrasi terhadap kelangsungan demokrasi Pancasila. Melalui
pembelajaran ini peserta didik merefleksikan
Peserta didik melatih daya pikir kritis, kreatif, inovatif,
12
menyelesaikan persoalan-persoalan di masyarakat
sekitarnya melalui inovasi dan penerapan teknologi,
mensinergikan aspek sosial dan aspek teknologi.
Peserta didik mengidentifikasi potensi ekonomi di
tingkat lokal
dan masalah yang ada dalam pengembangan potensi
tersebut,
serta kaitannya dengan aspek lingkungan, sosial dan
Kewirausahaan kesejahteraan masyarakat. Melalui kegiatan ini,
kreativitas dan budaya kewirausahaan akan
ditumbuhkembangkan. Peserta didik juga membuka
wawasan tentang peluang masa depan, peka akan
kebutuhan masyarakat, menjadi problem solver yang
terampil, serta siap untuk menjadi tenaga kerja
profesional penuh integritas.
Contoh:
Tema : Aku Cinta Indonesia. Pengembangan topik dan kegiatan projek
dapat dibuat seperti peta konsep berikut.
13
Berdasarkan peta konsep di atas maka salah satu cara yang dapat dilakukan
untuk menguatkan Cinta Tanah Air adalah melalui memperkenalkan
budaya lokal atau daerah. Untuk memetakan topik, guru dapat
mengembangkan topik “Mengenalkan Budaya Daerah” sebagai salah satu
kegiatan Projek yang lebih kontekstual.
Contoh pemetaan:
14
Dari contoh di atas, kegiatan Projek dapat dikembangkan menajdi beberapa
kegiatan Projek, seperti Seni Pertunjukan, Seni Rupa, dan Seni Musik. Guru
dapat menggali berbagai bentuk seni berdasarkan dengan kedekatan dan
pengalaman anak dengan menyesuaikan kondisi daerah masing masing,
15
maupun tidak langsung terhadap alam semesta, baik
positif maupun negatif
Merancang projek kebun organik yang berkelanjutan
dilengkapi dengan alur kewirausahaannya .
Fokus: Akhlak kepada alam
Mengidentifikasi masalah lingkungan hidup di tempat
SMA/MA E/F
dia tinggal dan melakukan langkah-langkah konkret
yang bisa dilakukan untuk menghindari kerusakan
dan menjaga keharmonisan ekosistem yang ada di
lingkungannya.
Subtema/Topik …. …. …
16
Dalam melaksanakan Projek, satuan pendidikan atau madrasah perlu
menyusun Modul Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila dan Profil
Pelajar Rahmatan Lil Alamin. Modul ini berisi tujuan, langkah, media
pembelajaran, dan asesmen yang dibutuhkan untuk melaksanakan projek.
Pendidik memiliki keleluasaan untuk membuat sendiri, memilih dan
memodifikasi modul projek sesuai dengan konteks, karakteristik, serta
kebutuhan peserta didik. Adapun komponen modul adalah sebagai berikut:
Komponen Uraian
• Tema dan topik atau judul modul
Profil Modul • Fase atau jenjang sasaran
• Durasi kegiatan
• Pemetaan dimensi, elemen, sub elemen dan
nilai Rahmatan Lil Alamin
Tujuan
• Rubrik pencapaian berisi rumusan kompetensi
yang sesuai dengan fase peserta didik
• Alur aktivitas projek profil secara umum
Aktivitas • Penjelasan detail tahapan kegiatan dan
asesmennya
• Instrumen pengolahan hasil asesmen untuk
Asesmen
menyimpulkan pencapaian projek profil
17
Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan Kementerian
Pendidikan, Kebudayaan, Riset, Dan Teknologi tentang Dimensi,
Elemen, Dan Subelemen Profil Pelajar Pancasila Pada Kurikulum
Merdeka.
2. Adapun capaian perkembangan nilai dan subnilai Profil Pelajar
Rahmatan Lil Alamin (learning progression) diatur dalam ketentuan yang
dikeluarkan oleh Kementerian Agama RI.
18
Setelah mengumpulkan dokumentasi belajar peserta didik seiring proses
hingga akhir pembelajaran, tim fasilitator dapat mengolah hasil asesmen
untuk menentukan pencapaian peserta didik secara menyeluruh. Dalam
prosesnya, tim fasilitator dapat mengembangkan beragam strategi dengan
menggunakan bentuk dan instrumen asesmen yang bervariasi.
Hasil penilaian disusun dalam bentuk rapor Rapor Projek Profil Pelajar.
Rapor bersifat informatif dalam menyampaikan perkembangan peserta
didik, meskipun ada beberapa disiplin ilmu terintegrasi dalam projek profil,
namun bagian projek profil fokus pada keterpaduan pembelajaran dan
perkembangan karakter dan kompetensi sesuai profil pelajar. Penulisan
deskripsi proses peserta didik benar-benar fokus pada hal unik dan
istimewa yang layak direfleksikan, misalnya situasi di mana peserta didik
mengambil keputusan yang bijak, perkembangan suatu karakter yang
sangat nyata dalam kurun waktu tertentu, dsb. Penilaian dalam rapor projek
profil pelajar memadukan pengetahuan, sikap, dan keterampilan sebagai
suatu kesatuan yang utuh.
19
Referensi
20
Tim Kelompok Kerja Moderasi Beragama Kemanterian Agama RI.
2020. Peta Jalan (Roadmap) Penguatan Moderasi Beragam Tahun 2020-2024.
Kementerian Agama RI.
Sumber Video:
1. https://www.youtube.com/watch?v=fQewuN3N5MA
2. https://www.youtube.com/watch?v=kGXFwji46q8
Sumber Artikel/Jurnal:
2. https://jurnal.umsu.ac.id/index.php/JMP-DMT/article/view/15162
21