Anda di halaman 1dari 12

Keindahan Berbagi kepada Sesama

Ujian Tengah Semester

MATAKULIAH ESTETIKA

Nama : Auliya Azka

NIM :

Kelas :

PROGRAM STUDI KRIYA SENI/TEKSTIL

FAKULTAS SENI RUPA DAN DESAIN

Oktober 2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat
rahmat-Nya, penulis dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul "Kajian Estetika
Pengalaman Berbagi kepada Sesama Manusia."

Makalah ini disusun dengan sebaik mungkin, dengan harapan dapat


memberikan pemahaman yang lebih mendalam mengenai estetika ketika berbagi
kepada sesama manusia.

Akhir kata, penulis menerima segala kritik dan saran yang membangun guna
perbaikan di masa yang akan datang. Semoga makalah ini menjadi sumbangan kecil
yang bermanfaat dalam pemahaman estetika seni musik Indonesia

Surakarta, 23 Oktober 2023

Penulis

DAFTAR ISI

i
KATA PENGANTAR.............................................................................................i

DAFTAR ISI.........................................................................................................ii

BAB I LATAR BELAKANG.................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN.......................................................................................2

BAB III PENUTUP..............................................................................................7

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................ 8

ii
BAB I
LATAR BELAKANG
Estetika adalah cabang ilmu yang membahas tentang keindahan, khususnya
dalam konteks seni dan alam. Konsep ini mencakup pemahaman terhadap kesenian,
rasa indah, dan perasaan yang muncul ketika seseorang berinteraksi dengan objek
atau pengalaman yang memiliki nilai estetika. Estetika menjelaskan bagaimana
manusia merespons dan mengapresiasi keindahan dalam berbagai bentuk, seperti
seni visual, musik, sastra, tata rias, dan lainnya. Selain itu, estetika juga
mempertimbangkan aspek-aspek seperti harmoni, proporsi, simetri, dan komposisi
dalam menilai objek atau pengalaman yang dianggap indah. Dengan demikian,
estetika memainkan peran penting dalam membantu manusia memahami dan
menghargai keindahan dalam dunia sekitar, serta memberikan dasar untuk
pengembangan seni dan pemikiran filosofis tentang keindahan.

Estetiks merupakan hal utama dalam suatu kehidupan, dan berkaitan erat
dengan keindahan yang dapat dirasakan oleh seseorang apabila terjalin perpaduan
yang harmonis antara elemen elemen keindahan dalam suatu objek agar secara
keseluruhan tetap bersifat utuh dan selaras atau bermakna relevan, tanpa adanya
bagian yang sama sekali tak ada hubungannya dengan komponen lain agar tercipta
keindahan dalam suatu karya. Keanekaragaman komponen atau elemen yang tak
selaras justru dapat mengurangi kesan estetis, karena jika berlebihan, maka kulitas
esteka menjadi berkurang.

Untuk memepertahankan kualitas dan nilai estetika, Nilai estetika dapat


diperoleh dengan membuat bentuk-bentuk pengulangan yang lebih bervariasi dengan
melakukan perubahan perubahan pada ritme (kebiasaan yang berulang) namun
secara teratur, agar tidak monoton tetapi tetap memberikan kesan tentang ketaan dan
hukum yang berlaku pula. Jika perubahan ritme terjadi secara teratur , maka kesatuan
maupun keutuhan dalam karya tidak akan hilang dan tidak mengurangi estetika.

1
BAB II
PEMBAHASAN
Kegiatan Bakti Sosial berlangsung selama tiga bulan, dimulai pada tanggal 5
April 2020 hingga Juni 2020. Awal mula kegiatan ini bermula dari suatu diskusi tentang
keprihatinan terhadap warga yang mengalami kesulitan ekonomi akibat kebijakan Work
From Home (WFH) yang diterapkan oleh pemerintah sejak awal bulan Maret 2020
ketika wabah Corona merebak. Sejumlah keluarga di lingkungan mengandalkan
penghasilan harian, seperti berjualan, menjadi sopir antar jemput sekolah, berdagang
di pasar, dan ada yang menganggur karena masalah kesehatan. Diskusi tersebut
menjadi langkah awal dari inisiatif pengabdian sosial yang dilakukan di dalam
lingkungan kami.

Pada tanggal 12 April 2020, kami mendirikan Grup WhatsApp (WA) dengan
tujuan untuk mengoordinasikan kegiatan sosial. Grup ini melibatkan beberapa pihak
yang kami anggap relevan dalam kegiatan ini, termasuk tujuh pengurus lingkungan
dan seorang perwakilan pemuda yang kami percayai dapat ikut serta dalam diskusi
dan kegiatan sosial. Kami memberi nama Grup ini "Tim Caring TA3".

Setelah pembentukan Tim Caring TA3, kami mulai merencanakan langkah-


langkah pelaksanaan kegiatan peduli sesama. Tujuan awal kami adalah membantu
tujuh keluarga yang membutuhkan. Untuk mencapai tujuan ini, seksi sosial kami
bertugas mencari informasi dan mengonfirmasi bahwa tujuh keluarga tersebut benar-
benar memerlukan bantuan dan bersedia menerimanya. Kami melakukan pembagian
tugas melalui pertemuan daring menggunakan aplikasi Zoom dan juga berkomunikasi
melalui obrolan dalam grup.

Selain merencanakan langkah-langkah kerja, kami juga mulai mengumpulkan


dana. Anggota Tim Caring TA3 serta para donatur sukarela berkontribusi dalam
pengumpulan dana. Kami juga melakukan pengumpulan informasi mengenai
kebutuhan keluarga yang memerlukan bantuan, dan kami menghubungi pihak ketiga,
seperti toko sembako, untuk menyiapkan bantuan dan mengirimkannya kepada
mereka.

Setelah mendapatkan data warga dengan akurat dan mendapatkan konfirmasi


dari Seksi Sosial Lingkungan, Tim Peduli melangkah lebih lanjut dengan membeli

2
bantuan sembako dan mengirimkannya langsung kepada keluarga sasaran. Sebagian
bantuan disampaikan melalui pihak ketiga dengan pesan 'Tanda Kasih dari Tim Peduli
Lingkungan,' sementara bantuan dana disalurkan melalui transfer langsung atau
diserahkan secara tunai kepada pihak yang bersangkutan.

Karena kondisi pandemi yang mengharuskan menjaga jarak, bantuan tidak


selalu diserahkan secara langsung; bisa diberikan melalui pihak ketiga dalam bentuk
sembako atau melalui transfer jika berupa dana. Pengumpulan dana juga dilakukan
dengan berkomunikasi dengan para donatur melalui WhatsApp, begitu pula dalam
penyampaian laporan penggunaan atau pendistribusian sumbangan, semuanya
dilakukan melalui media sosial.

Hingga saat ini, kami telah mendapatkan tiga donatur tetap yang bersedia
menyumbang setiap bulan, sementara yang lainnya memberikan bantuan sesuai
kemampuan finansial mereka. Artinya, bantuan akan diberikan saat mereka memiliki
dana atau kemampuan.

Kami optimistis bahwa kegiatan peduli sesama akan terus berlanjut dalam
beberapa waktu ke depan dan memberikan manfaat baik bagi yang memberikan
bantuan maupun yang menerimanya. Bagi yang menerima, manfaatnya jelas dalam
pemenuhan kebutuhan dasar sehari-hari. Sedangkan bagi para donatur, ini adalah
peluang untuk mengembangkan rasa sosial, empati, dan simpati. Orang akan merasa
lega dan bahagia saat memiliki kesempatan untuk berbagi dengan sesama, selain juga
merasa bermakna bagi orang lain, meskipun dengan sumbangan yang mungkin terlihat
kecil.

Tim Peduli akan terus berupaya menemukan cara praktis untuk memberikan
bantuan, baik dalam pengumpulan maupun penyaluran dana. Kami juga akan terus
berkomunikasi dengan ketua RT setempat untuk memberikan informasi tentang orang-
orang yang memerlukan bantuan, terutama melalui program BANPRES yang
disalurkan melalui koordinasi RT.

Penyerahan bantuan, baik berupa dana maupun barang, tampaknya telah


mencakup hingga ke tingkat Satuan Tugas COVID di tingkat RW yang tengah
berupaya keras dalam upaya penanggulangan penyebaran COVID-19 dengan
berbagai metode. Proses pendokumentasian dilakukan hanya sekali, terutama untuk
tujuan pelaporan pelaksanaan Program Kemitraan Masyarakat (PKM) dan penyusunan

3
naskah jurnal. Alasan di balik tindakan ini adalah tidak semua pihak bersedia bantuan
yang diberikan terekam secara luas, serta untuk menjaga kerahasiaan dalam
pembagian bantuan tersebut.

Berbagi adalah tindakan atau proses memberikan, membagikan, atau memberi


sesuatu kepada orang lain. Ini mencakup pemberian waktu, pengetahuan,
pengalaman, atau harta benda kepada individu atau kelompok lain. Berbagi dapat
mengambil berbagai bentuk, seperti memberi sumbangan kepada yang membutuhkan,
berbagi pengetahuan atau keterampilan dengan orang lain, atau bahkan memberikan
dukungan emosional kepada teman atau keluarga. Aktivitas berbagi ini memiliki peran
penting dalam membangun hubungan sosial, solidaritas, dan rasa kemanusiaan.
Ketika kita berbagi, kita tidak hanya memberi manfaat kepada penerima, tetapi juga
merasa lebih terhubung dengan komunitas dan orang di sekitar kita, menciptakan
ikatan yang kuat dan saling mendukung dalam masyarakat. Dalam konteks sosial dan
budaya, berbagi sering kali dianggap sebagai nilai yang sangat dihargai dan dapat
menjadi landasan bagi kehidupan yang lebih berarti.

Estetika adalah cabang filsafat yang mempelajari keindahan dan kesenian,


serta bagaimana manusia mengalami, merasakan, dan menghargai aspek-aspek ini
dalam seni, alam, dan budaya. Konsep estetika berkaitan erat dengan persepsi
subjektif tentang kecantikan, rasa, dan ekspresi dalam karya seni atau lingkungan
sekitar. Estetika membahas pertanyaan-pertanyaan seperti, "Apa yang membuat
sesuatu menjadi indah?" dan "Bagaimana kita mengartikan keindahan dalam berbagai
konteks budaya dan sejarah?" Selain itu, estetika juga mencari pemahaman tentang
hubungan antara emosi, pikiran, dan sensasi fisik yang timbul saat seseorang
mengalami atau menciptakan karya seni. Estetika membantu kita memahami beragam
interpretasi tentang keindahan dan kesenian, serta berperan dalam mengembangkan
apresiasi seni, kritik seni, dan penilaian nilai estetis. Dengan demikian, estetika
menjadi sebuah bidang yang penting dalam menggali makna dan signifikansi dalam
pengalaman seni dan kehidupan kita sehari-hari.

Berdasarkan pengalaman di atas, nilai-nilai estetiknya yaitu:

1. Kepedulian Sosial: Cerita ini menyoroti nilai kepedulian sosial yang kuat. Awal
mula inisiatif bakti sosial ini adalah hasil dari keprihatinan terhadap warga yang
mengalami kesulitan ekonomi akibat pandemi COVID-19. Ini mencerminkan

4
keindahan dalam tindakan peduli terhadap sesama dan empati terhadap orang
lain yang sedang mengalami kesulitan.

2. Kerjasama dan Kolaborasi: Cerita ini menunjukkan pentingnya kerjasama dan


kolaborasi. Pembentukan Grup WhatsApp "Tim Caring TA3" melibatkan
berbagai pihak yang saling bekerja sama untuk mencapai tujuan mereka. Ini
mencerminkan nilai estetik dalam kerjasama tim dan upaya bersama untuk
mencapai tujuan mulia.

3. Kreativitas dan Adaptasi: Selama pandemi, tim ini menunjukkan kreativitas


dan kemampuan untuk beradaptasi. Mereka menggunakan media sosial dan
teknologi untuk mengorganisir, mengumpulkan dana, dan berkomunikasi
dengan para donatur. Ini mencerminkan kemampuan untuk menemukan solusi
kreatif dalam situasi sulit.

4. Keberagaman dan Inkusivitas: Tim ini terdiri dari berbagai pihak yang berasal
dari latar belakang yang berbeda. Ini mencerminkan nilai estetik dalam
keberagaman dan inklusivitas, di mana orang-orang dari berbagai latar
belakang bersatu untuk tujuan yang sama.

5. Ketulusan dan Rasa Bahagia: Cerita ini mencerminkan kebahagiaan dalam


memberikan bantuan kepada yang membutuhkan. Para donatur merasa lega
dan bahagia karena mereka memiliki kesempatan untuk berbagi dengan
sesama. Ini mencerminkan nilai estetik dalam rasa bahagia yang didapatkan
dari tindakan suka rela.

6. Keteraturan dan Komitmen: Cerita ini mencerminkan nilai estetik dalam


keteraturan dan komitmen. Ada donatur tetap yang bersedia menyumbang
setiap bulan, menunjukkan keteraturan dalam memberikan bantuan.

7. Kerahasiaan dan Etika: Proses pendokumentasian yang dilakukan sekali


mencerminkan nilai etika dan kerahasiaan. Ini menunjukkan kebijaksanaan
dalam menjaga privasi dan kerahasiaan orang-orang yang menerima bantuan.

8. Kemanusiaan: Nilai ini muncul dari kesadaran akan kebutuhan warga yang
kurang beruntung dan tindakan nyata yang diambil oleh Tim Caring TA3 untuk
membantu mereka. Ini mencerminkan keindahan dalam kepedulian terhadap
sesama dan empati terhadap penderitaan orang lain.

5
9. Optimisme dan Harapan: Tim Caring TA3 optimis bahwa kegiatan peduli
sesama akan terus berlanjut dan memberikan manfaat. Ini mencerminkan
keindahan dalam optimisme, harapan, dan keyakinan dalam kemampuan
manusia untuk menciptakan perubahan positif dalam dunia.

Cerita ini memancarkan keindahan dalam tindakan kebaikan, kepedulian,


kerjasama, dan empati. Ia mencerminkan kekuatan manusia untuk bersatu dalam
menghadapi kesulitan dan menciptakan kebaikan di dunia, bahkan dalam situasi sulit
seperti pandemi. Ketika nilai-nilai ini terwujud dalam tindakan nyata seperti yang
diceritakan dalam cerita, itu menciptakan keindahan dalam bentuk kebaikan, empati,
dan kesatuan yang menginspirasi.

6
BAB III
PENUTUP
Cerita ini menggambarkan nilai-nilai solidaritas, empati, dan kepedulian sosial
yang sangat indah. Pada saat-saat sulit akibat pandemi COVID-19, sebuah komunitas
masyarakat setempat merespons dengan positif dan membentuk "Tim Caring TA3"
untuk membantu keluarga yang membutuhkan.

Selama tiga bulan, mereka bekerja keras untuk mengidentifikasi keluarga yang
memerlukan bantuan, mengumpulkan dana, dan mendistribusikan bantuan tersebut.
Mereka beradaptasi dengan situasi pandemi dengan menggunakannya media sosial
dan aplikasi daring untuk berkoordinasi dan berkomunikasi.

Nilai estetik dalam cerita ini terletak pada solidaritas dan kepedulian yang
ditunjukkan oleh anggota komunitas. Mereka membuktikan bahwa dalam situasi sulit,
manusia dapat saling membantu dan berbagi kebaikan. Cerita ini juga
menggambarkan bahwa kebahagiaan tidak hanya datang dari menerima bantuan,
tetapi juga dari memberikan bantuan kepada sesama.

Secara keseluruhan, cerita ini menunjukkan keindahan dalam kebaikan


manusia dan bagaimana tindakan kecil dapat memiliki dampak besar dalam mengatasi
tantangan bersama. Ini adalah contoh yang menginspirasi tentang bagaimana
komunitas dapat bersatu dalam waktu sulit untuk menciptakan perubahan positif.

7
DAFTAR PUSTAKA
Buku

Agung, L., editor, & Sudibyo, G. (2017). Pengantar sejarahdan konsep estetika. PT.
Kanisius.

Buku ajar estetika : tinjauan seni dan keindahan. (2014). Universitas Negeri Medan
(Unimed Press).

Hardjana, S., editor, E. S., & Raditya, M. H. (2018). Estetika musik sebuah pengantar.
Quantum.

Kustyarini. ( 2019). Teori dan estetika sastra. Universitas Wisnuwardhana Press


(Unidha Press).

Suryajaya, M., & Andarnuswari, D. (2016). Sejarah estetika : era klasik sampai
kontemporer. CV. Indie Book Corner.

Jurnal

Endraswara, S. (2022). Teori Sastra Terbaru Perspektif Transdisipliner. ENGGANG:


Jurnal Pendidikan, Bahasa, Sastra, Seni, dan Budaya, 2(2), 122-145.

Kohar, D. (2011). MENUMBUHKAN KARAKTER BERBAGI MELALUI


PEMBELAJARAN SASTRA. artikulasi, 145.

Salasiah, S., Diana, D., Fatah, M. A., & Adriansyah, M. A. (2020). Membangun
Kepedulian Pada Sesama di Masa COVID-19. PLAKAT (Pelayanan Kepada
Masyarakat), 2(2), 160-166.

Setyawati, R. K., & Rustanta, A. (2021). Berbagi dengan Sesama dalam Masa
Pandemi Covid-19 di Bekasi Selatan. Jurnal Karya Untuk Masyarakat
(JKuM), 2(1), 103-113.

Wikanda, F. (2019). Membiasakan Berbagi Kepada Sesama.

Artikel

https://kemahasiswaan.unpam.ac.id/indahnya-berbagi-kepada-mereka-yang-
membutuhkan/

8
https://bmh.or.id/berbagi-kebaikan/

https://www.allianz.co.id/explore/manfaat-berbagi-dengan-sesama-di-tengah-pandemi-
covid19.html

E-Book

https://online.fliphtml5.com/rhjqn/turq/#p=3

https://filantropi.or.id/download/buku-berbagi-sehatkan-negeri/

https://www.researchgate.net/publication/279281756_Memahami_Seni_dan_Estetika

Anda mungkin juga menyukai