Efektivitas Penanganan Jumblah
Efektivitas Penanganan Jumblah
OLEH
NAMA : JULIANA M A M. WAKUM
NIM : 2020082024027
rawa.
sering terjadi KLB Provinsi Papua yang terletak paling timur kawasan
daerah ini dalam jumlah yang besar dan bersamaan seperti transmigrasi
kimia dan biologi daerah ini yang terdiri dari rawa- rawa dan hutan.
An.anconius, An.macolatus
yang rata-rata ditemukan di dalam dan di luar rumah dengan intensitas
yang suka keluar rumah pada malam hari, misalnya untuk berkumpul di
sangat berpotensi untuk terjadi penularan malaria. Selain itu juga ditunjang
(bukit-bukit) yang terasering dan tidak seragam berkebun. Kondisi ini sangat
dikunjunginya itu adalah daerah endemis malaria. Hal ini bisa dilihat dari
data kejadian malaria di wilayah kerja Puskesmas Koya Barat yaitu dengan
adanya peningkatan kasus malaria inport dari 7% pada tahun 2018 sampai
Kampung Koya Adalah daerah hutan dan rawa-rawa maka angaka kejadian
soporozit akan masuk ke dalam sel darah hati dan menjadi tropozit hati
kemudian berkembang menjadi skizon hati dan merozoit hati, merozoit dapat
masuk tumbuh lagi menginfeksi sel darah merah siklus ini yang disebut
terinfeksi sel darah merah dan membentuk gametosit jantan dan betina diisap
menggiggil/kedinginan, muntah- muntah, sakit kepala, diare, dan juga nyeri otot.
malaria yakni dengan mengembangkan suatu program satu respon terpadu untuk
berupa Roll Back Malaria (RBM) yang diartikan sebagai ”gebrak malaria” yang
masyarakat, lembaga donor dan masyarakat, dari Badan Kesehatan Dunia (WHO)
satu program Indonesia bebas malaria tahun 2030 dengan eliminasi malaria atau
Provinsi DKI Jakarta, khususnya kabupaten, Kepulauan Seribu saat ini dalam
proses persiapan memasuki tahap eliminasi malaria disusul Provinsi Bali dan Pulau
Batam. Pada tahun 2015 ditargetkan Provinsi Aceh, Kepulauan Riau dan Pulau
Jawa. Pada tahun 2020 untuk seluruh wilayah Sumatera, Kalimantan, Sulawesi dan
NTB. Selanjutnya pada tahun 2030 wilayah Papua, Papua Barat, Maluku, Maluku
Utara dan NTT, sehingga seluruh Indonesia akan bebas malaria pada tahun 2030
(Kemenkes RI). Berdasarkan latar belakang di atas maka peneliti tertarik untuk
kejadian penyakit malaria di kampung Koya Tengah wilayah kerja puskesmas Koya
Barat.
1.2 Rumusan Maslah
Berdasarkan lata belakang masalah tesebut, rumusan dalam penelitian ini adalah “ Efektivitas
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui Efektifitas Penanganan Kasuas Malaria di Wilaya kerja
Hasil penelitian ini sebagai bahan masukan bagi dinas kesehatan, dan instansi terkait
1.4.2 Bagi M a s y a r a k a t
Sebagai informasi bagi masyarakat tentang Efektivitas penanganan yang berhubungan dengan
kejadian malaria terutama lingkungan dan pola hidup yang bisa menjadi penyebab tempat perindukan
Bagi peneliti dapat menambah pengetahuan tentang Efektivitas penanganan jumlah kasua malaria.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian Malaria
Penyakit malaria ini dapat menyerang siapa saja terutama penduduk yang
Malaria sudah diketahui sejak zaman Yunani. Kata malaria tersusun dari
dua kata yaitu mal = busuk dan aria = udara. Nama diambil dari kondisi
yang terjadi yaitu suatu penyakit yang banyak diderita masyarakat yang
dijatuhkan oleh para dewa untuk masyarakat kota Roma. Misteri mulai
penderita malaria oleh Laveran pada tahun 1880. Kemudian diketahui bahwa
rawa-rawa.
Malaria diduga berasal dari benua Afrika, asal muasal umat manusia.
Fosil nyamuk ditemukan pada lapisan geologi yang berumur 30 juta tahun.18
vivax.19
B. Vektor Malaria
Jumlah nyamuk di dunia ditemukan tidak kurang dari 3.500 spesies nyamuk.
di Indonesia.20
antara lain ada nyamuk yang hidup di air payau pada tingkat salinitas
siklus hidupnya yaitu telur, larva, kepompong dan nyamuk dewasa. Telur,
larva dan kepompong berada dalam air selama 5-14 hari. Nyamuk Anopheles
dewasa.
adalah vektor penyebab malaria. Nyamuk betina dapat bertahan hidup selama
air. Telur tersebut tidak dapat bertahan di tempat yang kering dan dalam
2. Larva
Larva nyamuk memiliki kepala dan mulut yang digunakan untuk mencari
makan, sebuah torak dan sebuah perut. Mereka belum memiliki kaki.
dipermukaan air.22
Larva bernafas dengan lubang angin pada perut dan oleh karena itu harus
lebih suka di air bersih. Larva pada nyamuk Anopheles ditemukan di air
bersih atau air payau yang memiliki kadar garam, rawa bakau, di sawah,
selokan yang dirtumbuhi rumput, pinggir sungai dan kali, dan genangan
air hujan. Banyak spesies lebih suka hidup di habitat dengan tumbuhan.
Habitat lainnya lebih suka sendiri. Beberapa jenis lebih suka di alam
3. Kepompong
dan betina. Kepompong menetas dalam dal 1-2 hari menjadi nyamuk,
dan pada umumnya nyamuk jantan lebih dulu menetas daripada nyamuk
betina.22,23
Lamanya dari telur berubah menjadi nyamuk dewasa bervariasi
bisa
berkembang dari telur ke nyamuk dewasa paling sedikit membutuhkan
4. Nyamuk dewasa
makan. Pada kepala terdapat mata dan sepasang antena. Antena nyamuk
pancaindra.
Thorak berfungsi sebagai penggerak. Tiga pasang kaki dan sebuah kaki
hidungnya lebih panjang dan adanya sisik hitam dan putih pada
sayapnya.
khas : jantan dan betina lebih suka beristirahat dengan posisi perut
1. An. bancrofti sp
Nyamuk betina spesies ini tidak mempunyai pilihan tertentu akan sumber
tertangkap di dalam dan di luar pada malam relatif sama. Pada malam
Jenis betina An. Farauti sangat tertarik untuk menghisap darah orang
meskipun paling banyak yang ditangkap pada pukul 18.00 – 20.00. Pada
3. An. koliensis
ditangkap di luar rumah daripada di dalam rumah. Pada siang hari dapat
ditemui baik baik di dalam maupun di luar rumah, di luar rumah istirahat
4. An. punctulatus
tangkap pada pukul 22.00 – 02.00. Pada pagi hari ditemukan baik di luar
siklus yaitu pada manusia (siklus aseksual) dikenal sebagai schizogoni dan
sporogoni.
darah masuk ke dalam sel hati dan segera menginfeksi sel hati.
Sesudah sizon kriptozoik dalam sel hati menjadi matang, bentuk ini
bersama sel hati yang diinfeksi akan pecah dan mengeluarkan 5.000-
darah merah.18,25
b. Stadium Darah
dalam sel darah merah, yang terdiri dari gametosit jantan dan betina.
Siklus terakhir ini disebut siklus eritritistik seksual atau gametogoni. Jika
mencari sel gamet betina. Selanjutnya pembuahan terjadi antara satu sel
seluruh bagian rongga badan nyamuk (hemosel) dan dalam beberapa jam
P.falciparum, 9-12 hari untuk P.vivax, 14- 15 hari untuk P.ovale dan 15-
P. falciparum P. Vivax
24-48 jam, P.vivax demam tiap hari ke-3, P.malariae demam tiap hari ke-4,
dan P.ovale memberikan infeksi yang paling ringan dan sering sembuh
kehilangan nafsu makan, merasa mual di hulu hati, atau muntah (semua
Stadium ini dimulai dengan menggigil dan perasaan sangat dingin. Nadi
dan sering disertai dengan rasa mual atau muntah-muntah, dapat terjadi
Biasanya penderita menjadi sangat haus dan suhu badan bisa meningkat
keadaan berkeringat. 3
dan sering tertidur dan pada saat terbangun akan merasa lemah. Stadium
24-48 jam, P.vivax demam tiap hari ke-3, P.malariae demam tiap hari ke-4,
dan P.ovale memberikan infeksi yang paling ringan dan sering sembuh
kehilangan nafsu makan, merasa mual di hulu hati, atau muntah (semua
tumbuh optimal pada air payau yang kadar garamnya berkisar antara 12 –
18% dan tidak dapat berkembang biak pada kadar garam 40% ke atas,
ditemukan pula dalam air tawar. An. letifer dapat hidup ditempat yang
asam/pH rendah. 35
a. Lingkungan Biologi
Adanya berbagai jenis ikan pemakan larva seperti ikan kepala timah
ternak besar seperti sapi, kerbau dan babi dapat mengurangi jumlah
4. Pekerjaan
5. Pendidikan
tinggi.56
Plasmodiidae dan ordo Coccidiidae. Hingga saat ini parasit malaria yang
Kadang-kadang di jumpai
tiga jenis parasit sekaligus meskipun hal ini jarang terjadi. Infeksi
penularannya.
BAB III