Makalah Landasan Teknologi Pendidikan
Makalah Landasan Teknologi Pendidikan
Disusun Oleh :
Arjuna (06032682327001)
Dosen Pengampu :
Dr. L.R.Retno Susanti, M.Hum.
Prof. Dr.H.Fuad Abd.Rachman, M.Pd.
Dr. Erna Retna Safitri, M.Pd
Dr. Makmum Raharjo, M.Sn
Prof. Madya Ts. Dr. Mahizer
Penulis
I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Teknologi Pendidikan adalah konsep yang kompleks, yang dapat dikaji dari
berbagai segi dan kepentingan. Kajian dan praktik untuk membantu proses belajar dan
meningkatkan hasil belajar dengan membuat, menggunakan, mengelola proses dan
sumber teknologi yang memadai. Teknologi pendidikan berkedudukan sebagai suatu
bidang kajian ilmiah senantiasa berkembang sesuai dengan perkembangan ilmu dan
teknologi yang mendukung dan mempengaruhinya.
Teknologi merupakan salah satu pemecahan masalah dalam bidang
pendidikan, karena dapat menembus batas ruang dan waktu. Integrasinya pun semakin
kuat pada masa globalisasi teknologi sehingga dapat menjadi sarana dalam
penyelenggaraan pendidikan di Indonesia yang sangat kaya dalam suku, budaya, dan
karakteristik masyarakat dan wilayahnya yang terdiri dari berbagai macam pulau yang
berjauh-jauhan. Pemecahan masalah tersebut merupakan salah satu kepentingan
teknologi pendidikan.
Teknologi pendidikan mengambil peranan yang sangat penting dalam
pembentukan dan pemenuhan sumber-sumber belajar agar masyarakat Indonesia yang
belum terjangkau pendidikan karena kekayaan Indonesia yang memiliki berbagai
daerah hal tersebut membuat masih adanya daerah-daerah yang belum tersentuh
pendidikan dan harapannya dapat merasakan bagaimana pembelajaran, sebab setiap
warga negara berhak mendapatkan pendidikan.
Optimalisasi teknologi pendidikan sangat diperlukan dan harus dilakukan,
serta pemahaman tentang konsep dan bagian teknologi pendidikan menjadi suatu
bagian penting yang tidak bisa terpisahkan, maka dari itu pemakalah akan membahas
tentang Kawasan dan Bidang Garapan Teknologi Pendidikan agar kita semua dapat
mengetahui, memahami dan mengkaji bagaimana teknologi pendidikan dapat
memberikan sumbangsih besar dalam kemajuan dan pertumbuhan pendidikan di
Indonesia.
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana konsep kawasan dan bidang garapan teknologi pendidikan ?
2. Bagaimana pemanfaatan kawasan teknologi pendidikan dalam pembelajaran ?
1.3 Tujuan
1. Mengetahui konsep kawasan dan bidang garapan teknologi pendidikan
2. Mengetahui pemanfaatan kawasan teknologi pendidikan dalam pembelajaran
II. PEMBAHASAN
2.1 Konsep Kawasan dan Bidang Garapan Teknologi Pendidikan
Secara etimologis, domain atau kawasan berarti wilayah atau daerah
kekuasaan atau bidang kajian, kegiatan, garapan yang lebih kecil, terperinci dan
spesifik dari lahan lapangan cakupan suatu ilmu. Adapun teknologi pendidikan
sebagai teori dan praktek secara faktual yang telah menjadi bagian integral dari
upaya pengembangan sumber daya manusia khususnya pada sistem pendidikan
dan pelatihan. Wajdi (2017) mendefinisikan teknologi pendidikan sebagai suatu
proses kompleks yang terintegrasi meliputi manusia, prosedur, ide, peralatan dan
organisasi untuk menganalisa masalah yang menyangkut semua aspek belajar, serta
merancang, melaksanakan, menilai, dan mengelolah pemecahan masalah itu.
Dalam dunia pendidikan sudah banyak elemen yang digarap oleh teknologi
dan mulai masuk menggantikan sistem pembelajaran yang lama. Mulai dari
pengurusan data pokok pendidikan (Dapodik), ujian nasional, dan beberapa proses
lainnya. Teknologi idealnya tidak hanya sebatas layar proyektor yang menampilkan
materi presentasi, tetapi juga termasuk didalannya proses diskusi dan pembelajaran.
Untuk mampu membuat sebuah budaya belajar baru yang lebih baik dengan
memanfaatkan teknologi, maka orang-orang yang terlibat di dalamnya harus lebih
dulu mampu dalam menggunakan teknologi. Teknologi harus dimaknai lebih dari
sekadar alat, tapi juga budaya untuk pengembangan diri dan kompetensi.
Nurmaidah (2019) mengutip teori Barbara B. Seels, & Rita C. Richey,
teknologi pendidikan dirumuskan dengan berlandaskan lima bidang garapan, yaitu :
1. Desain, terdiri dari desain sistem pembelajaran, desain pesan, strategi
pembelajaran dan karakteristik pembelajaran.
2. Pengembangan, terdiri dari teknologi cetak, teknologi audiovisual,
teknologi berbasis komputer dan teknologi terpadu.
3. Pemanfaatan, terdiri dari pemanfaatan media, difusi inovasi, implementasi
dan institusional serta kebijakan dan regulasi.
4. Pengelolaan, terdiri dari manajemen proyek, manajemen sumber,
manajemen sistem penyampaian dan manajemen informasi.
5. Penilaian, terdiri dari analisis masalah, pengukuran acuan patokan, evaluasi
formatif dan evaluasi sumatif
Situmorang (2019) menjabarkan modifikasi kawasan teknologi pendidikan
menurut Bapak Prof. Dr. Yusufhadi Miarso, M.Sc. yang meliputi 6 kawasan yaitu :
Desain, Pengembangan, Pemanfaatan, Pengelolaan, Penilaian dan Penelitian.
Hubungan antar kawasan teknologi pendidikan bersifat saling melengkapi dan setiap
kawasan memberikan kontribusi terhadap kawasan yang lain. Berikut ini bagan yang
pola tentang modifikasi kawasan teknologi pendidikan ;
Yang dimaksud dengan desain disini adalah proses untuk menentukan kondisi
belajar dengan tujuan untuk menciptakan strategi dan produk. Kawasan desain
meliputi empat cakupan utama dari teori dan praktek, yaitu: Desain sistem
pembelajaran, Desain pesan, Strategi pembelajaran, dan Karakteristik
pembelajaran.
A. Desain sistem pembelajaran, yaitu prosedur yang terorganisasi,
meliputi langkah-langkah: (1) Penganalisaan, yaitu proses perumusan
apa yang akan dipelajari, (2) Perencanaan, yaitu proses penjabaran
bagaimana cara mempelajarinya, (3) Pengembangan , yaitu proses
penulisan dan pembuatan atau produksi bahan-bahan pelajaran,
(4) Pelaksanaan, yaitu pemanfaatan bahan dan strategi, (5)
Penilaian, yaitu proses penentuan ketetapan pembelajaran.
B. Desain pesan, yaitu perencanaan untuk merekayasa bentuk fisik dari
pesan agar terjadi komunikasi antara pengirim dan penerima pesan,
dengan memperhatikan prinsip-prinsip perhatian, persepsi dan daya
tangkap. Pesan dibatasi pada pola-pola isyarat, atau simbol yang dapat
memodifikasi prilaku kognitif, afektif dan psikomotorik.
C. Strategi Pembelajaran, yaitu spesifikasi untuk menyeleksi serta
mengurutkan peristiwa belajar dalam suatu pembelajaran. Dalam
mengaplikasikan suatu strategi pembelajaran bergantung pada situasi
belajar, sifat materi dan jenis belajar yang dikehendaki.
D. Karakteristik pembelajaran, yaitu latar belakang pengalaman
pembelajaran yang mempengaruhi terhadap keaktifan proses
belajarnya. Karakteristik pembelajaran mencakup keadaan sosio-psiko
fisik pembelajar. Secara psikologis, yang perlu mendapat perhatian
dari karakteristik pembelajar yaitu berkaitan dengan
kemampuannya, baik yang bersifat potensial maupun kecakapan nyata
dan kepribadiannya, seperti sikap, emosi, motivasi serta aspek-aspek
kepribadian lainnya.
2. Kawasan Pengembangan
Pengembangan adalah proses penterjemahan spesifikasi desain kedalam
bentuk fisik, di dalamnya meliputi: (a) Teknologi cetak, (b) Teknologi audio
visual, (c) Teknologi berbasis computer, (d) Teknologi terpadu Kawasan
pengembangan berakar pada produksi media. Melalui proses yang bertahun-
tahun perubahan dalam kemampuan media ini berakibat pada perubahan
kawasan. Walaupun perkembangan buku teks dan alat bantu pembelajaran
yang lain (teknologi cetak) mendahului film, namun kemunculan film
merupakan tonggak sejarah dari gerakan audio-visual ke era teknologi
pembelajaran sekarang ini. Setelah guru dan dosen mendesain pembelajaran,
tugas berikutnya adalah mengembangkan dalam bentuk teknologi cetak,audio
visual, teknologi berbasis computer dan teknologi terpadu.
3. Kawasan Pemanfaatan
Setelah guru dan dosen mendesain pembelajaran, tugas berikutnya adalah
mengembangkan dalam bentuk teknologi cetak, audio visual, teknologi
berbasis computer dan teknologi terpadu. Andjani (2018), kawasan
pemanfaatan terdiri dari pemanfaatan media difusi inovasi, implementasi dan
institusionalisasi serta kebijakan dan regulasi. Langkah-langkah merancang
pemanfaatan media dalam belajar yaitu: Menganalisis pembelajar,
Merumuskan tujuan, Memilih media dan bahan, Menggunakan media dan
bahan, Melibatkan siswa, Penilaian dan revisi.
4. Kawasan Pengelolaan
Pengelolaan meliputi pengendalian teknologi pembelajaran melalui
perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian dan supervisi. Kawasan
pengelolaan bermula dari administrasi pusat media, program media dan
penayangan media. Pembauran perpustakaan dengan program media
membuahkan pusat dan ahli media sekolah. Program media sekolah ini
menggabungkan bahan media cetak dan mencetak sehingga timbul
peningkatan penggunaan sumber-sumber teknologikal dalam kurikulum.
5. Kawasan Penilaian
Penilaian merupakan proses penentuan memadai tidaknya pembelajaran dan
belajar, mencakup: Analisis masalah, Pengukuran acuan patokan, (evaluasi),
Penilaian formatif, dan Penilaian sumatif. Analisis masalah yaitu penentuan
sifat masalah dengan mengumpul informasi dan mengambil keputusan.
Pengukuran acuan patokan yaitu menentukan kemampuan. Pembelajar
menguasai materi dan sesuai dengan tujuan, ukurannya adalah
pengetahuannya, sikapnya dan keterampilannya. Evaluasi formatif adalah
untuk mengetahui hasil pengajaran yang sedang berlangsung. evaluasi
sumatif adalah mengetahui hasil setelah selesai pengajaran efektif atau
tidak.
6. Kawasan Penelitian
Minimal ada empat sebab yang melatar belakangi orang melakukan penelitian
termasuk dalam mengembangkan teknologi pembelajaran sebagai bidang
kajian menurut Sukma Dinata (2008) yaitu pertama, karena pengetahuan,
pemahaman dan kemampuan manusia sangat terbatas dibandingkan dengan
lingkungannya yang begitu luas. Banyak hal yang tidak diketahui, dipahami,
tidak jelas dan menimbulkan keraguan dan pertanyaan. Kedua, manusia
memiliki dorongan untuk mengetahui. Manusia selalu bertanya, apa itu,
bagaimana itu, mengapa begitu dan sebagainya. Bagi kebanyakan orang
jawaban-jawaban sepintas dan sederhana sudah memberikan kepuasan, tetapi
bagi orangorang tertentu para ilmuan, peneliti dan para pemimpin dibutuhkan
jawaban yang begitu mendalam. Ketiga, manusia di dalam kehidupannya
selalu dihadapkan kepada masalah, tantangan, ancaman, kesulitan baik di
dalam dirinya, keluarganya, masyarakat sekitarnya serta dilingkungan
kerjanya. Keempat, manusia tidak merasa puas dengan apa yang telah dicapai,
dikuasi dan dimilikinya, ia ingin selalu lebih baik, lebih ingin memberikan
kemudahan, selalu ingin menambah dan meningkatkan kekayaan dan fasilitas
hidupnya. Dari hasil penelitian manusia dapat mengembangkan pengetahuan
yang bermakna bagi kehidupan ilmiah dan sosial.
Kawasan penelitian menjadi tugas seorang guru dan dosen,yaitu meneliti hasil
pembelajaran yang telah dicapai oleh siswa dan mahasiswa,bila hasil belajar
siswa dan mahasiswa baik,maka strategi yang sudah dilaksanakan tetap
dipertahankan dan ditingkatkan,tetapi bila hasil belajar tidak tercapai maka
harus dicari kesalahannya mulai dari kawasan desain dan kawasan-kawasan
berikutnya.