Anda di halaman 1dari 5

Cara Pecah Sertifikat Tanah Kavling Sesuai

Aturan Hukum Terbaru


ARSITUR STUDIO2/17/20230 COMMENTS

Cara pecah sertifikat tanah kavling menjadi hal yang sebaiknya diketahui
oleh setiap pemilik tanah, khususnya tanah kavling. Maksud dari pecah
sertifikat ini adalah untuk memecah suatu dokumentasi sebidang tanah
menjadi beberapa bagian. Hal ini dibutuhkan tidak hanya ketika Anda akan
melakukan jual beli tanah atau rumah saja, akan tetapi juga dalam hal
pembagian warisan dimana tanah kavling sebagai objek warisannya.

Cara Pecah Sertifikat Tanah Kavling Sesuai Aturan Hukum Terbaru (Photo by Luiz Cent on Unsplash)

DAFTAR ISI ARTIKEL


1. Persyaratan Pemecahan Sertifikat Tanah Kavling
2. Cara Pecah Sertifikat Tanah Kavling Berdasarkan Aturan Hukum
 1. Melakukan Pendaftaran dan Pengukuran
 2. Penerbitan Surat Ukur dan Sertifikat di PHI
3. Biaya Pemecahan Sertifikat Tanah Kavling
Masalah pecah sertifikat sendiri diatur dalam PP atau Peraturan
Pemerintah No. 13 Tahun 2010. Di dalam PP tersebut mengatur tentang
Jenis dan Tarif Atas Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak atau PNBP
yang diberlakukan oleh BPN atau Badan Pertanahan Nasional.

Persyaratan Pemecahan Sertifikat Tanah Kavling


Pecah atau pemecahan sertifikat sendiri dibagi dalam 2 klasifikasi yaitu
pemecahan yang dilakukan atas nama perusahaan atau badan usaha dan
atas nama pribadi. Namun bila Anda ingin melakukan pecah sertifikat pada
tanah kavling maka persyaratan serta dokumen yang dibutuhkan juga
harus atas nama pribadi. Adapun beberapa persyaratan terkait pengajuan
pecah sertifikat pada tanah kavling adalah sebagai berikut :

1. Sertifikat tanah asli.


2. Fotokopi SPPT PBB atau Surat Pemberitahuan Pajak Terutang
Pajak Bumi dan Bangunan.
3. Fotokopi KTP atau Kartu Tanda Penduduk dan KK atau Kartu
Keluarga pihak pemohon.
4. Surat pernyataan pemecahan dengan tanda tangan pihak pemegang
hak. Di dalam surat ini harus mencantumkan alasan pemecahan
beserta sketsa kasar atau gambar lokasi yang akan dipecah.
5. Bila pengurusan pecah sertifikat dikuasakan pihak lain seperti notaris
maka dibutuhkan surat kuasa.
6. Mengisi formulir pengajuan dari BPN atau Badan Pertanahan
Nasional yang disertakan dokumen pelengkap seperti :
a. Identitas diri.
b. Luas, letak atau lokasi hingga penggunaan atau pemakaian tanah
termohon.
c. Pernyataan tanah tidak sengketa.
d. Pernyataan tanah dikuasai secara fisik.

Cara Pecah Sertifikat Tanah Kavling Berdasarkan


Aturan Hukum
Bila Anda ingin dipusingkan dengan proses pemecahan sertifikat tanah
kavling maka dapat menggunakan jasa notaris atau PPAT. Meski begitu
Anda juga dapat mengurusnya sendiri dengan mendatangi kantor
pertanahan yang ada di sekitar tempat tinggal. Untuk cara pecah sertifikat
tanah kavling sesuai aturan hukum terbaru adalah sebagai berikut :

1. Melakukan Pendaftaran dan Pengukuran


Setelah semua persyaratan yang disebutkan diatas lengkap maka Anda
bisa segera datang ke kantor BPN. Nantinya petugas akan menyuruh Anda
mengisi formulir yang di dalamnya memuat tentang identitas diri dan juga
berbagai informasi mengenai tanah yang akan dipecah.

Setelah semua dokumen dirasa lengkap maka serahkan semua dokumen


tersebut kepada petugas, nantinya Anda akan diberi tanda terima. Setelah
dalam beberapa hari ke depan akan ada petugas BPN untuk melakukan
pengukuran, menggambar serta memetakan lokasi tanah yang dimohon
untuk dipecah.

2. Penerbitan Surat Ukur dan Sertifikat di PHI


Setelah semua proses diatas selesai maka Anda harus menunggu surat
ukur tanah kavling diterbitkan. Surat ukur sah yang diterbitkan akan
mempunyai tanda tangan asli dari kepala seksi pengukuran dan pemetaan
kantor pertanahan. Dokumen surat ukur sah nantinya akan diganti setelah
terbitnya surat tanah di Subseksi PHI (Pendaftaran Hak dan Informasi).

Barulah setelah itu sertifikat tanah bisa dipecah serta ditandatangani oleh
kepala lembaga pertanahan dengan waktu paling lama sekitar 15 hari
setelah semua berkas diterima. Waktu tersebut bisa lebih lama lagi bila
Anda mempunyai sebidang tanah yang akan dipecah hingga lebih dari lima
bidang.

Biaya Pemecahan Sertifikat Tanah Kavling


Cara Pecah Sertifikat Tanah Kavling (Photo by CHUTTERSNAP on Unsplash)

Merujuk pada PP atau Peraturan Pemerintah No. 46 Tahun 2002


menyebutkan setiap pemecahan sertifikat yang diterbitkan akan dikenakan
biaya sebesar Rp 25.000 yang berlaku kelipatannya. Namun selain biaya
tersebut juga masih ada jenis biaya lainnya seperti :

ARTIKEL TERKAIT TOPIK INI


 Rincian Pajak Wajib Diketahui Saat Melakukan Transaksi Jual Beli Rumah Bekas
 Tips Desain Rumah pada Kontur Tanah Miring
 Cara dan Tarif Pengurusan BPHTB Online Terbaru 2023

 Biaya Pendaftaran : Rp 100.000


 Biaya pengukuran tanah
Biaya pengukuran tanah ini dapat kita hitung menggunakan rumus berikut :

 Misal tanah dengan luas 10 hektare ; TU = (L ÷ 500 x HSBKU*) + Rp


100.000
 Luas tanah antara 10 hingga 1.000 hektare ; TU = ( L ÷ 4000 x
HSBKU) + Rp 14.000.000
 Luas tanah lebih dari 1.000 hektare ; TU = (L ÷ 10.000 x HSBKU) +
Rp 134.000.000
 Biaya Pemeriksaan Tanah ; TPA = (L ÷ 500 x HSBKPa*) + Rp
350.000
 Biaya TKA = Rp 250.000
 Biaya BPHTB = 5% x (NPOP - NPOPTKP)
Keterangan :

 HSBKU merupakan singkatan dari Harga Satuan Biaya Khusus


Pengukuran.
 HSBKPa merupakan singkatan dari Harga satuan Biaya Khusus
Panitia Penilai A.
Demikanlah beberapa hal terkait pecar sertifikat tanah kavling mulai dari
persyaratan, proses hingga biayanya. Bila Anda tidak ingin dipusingkan
dengan prosesnya maka dapat menggunakan jasa PPAT atau Notaris.
Namun bila Anda ingin menghemat biaya maka dapat langsung
mengurusnya sendiri ke Badan Pertanahan setempat.

Anda mungkin juga menyukai