Anda di halaman 1dari 15

PEMBUATAN LIPSTIK

DARI EKSTRAK DAUN JATI


MUDA

Disusun oleh Desma Pramudia

Pembimbing Liza Soffiani S.Pd

Kelas XII IPA 1


Kata pengantar
Bismillahirrohmaanirrohiim,
Alhamdulillah,puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat
Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, hidayah dan
kemudahan kepada penulis sehingga dapatmenyelesaikan
karya tulis ilmiah yang berjudul “Pembuatan Sediaan Lipstik
Menggunakan Ekstrak Daun Jati (Tectona grandisL.f.)”.
Penulis proposal ini bertujuan untuk memberitahukan
bahwa penggunaan ekstrak daun jati muda sebagai bahan
pembuatan lipstik jauh lebih baik daripada penggunaan zat
pewarna sintetik. Diharapkan dengan adanya penelitian ini,
kita bisa memanfaatkan daun jati muda lebih baik lagi.
Daftar Isi

1. Kata pengantar (Bab 1) 7. Daun Jati


2. Latar Belakang 8. Lipstik
3. Rumusan masalah 9. Metodologi Penelitian (Bab 3)
4. Tujuan penelitian 10. Hasil Pembahasan (Bab 4)
5. Manfaat penelitian 11. Kesimpulan (Bab 5)
6. Tinjauan Pustaka (Bab 2) 12. Daftar Pustaka
Latar Belakang Bab 1
Penggunaan kosmetik sudah membudaya dikalangan wanita dan boleh dikatakan para wanita tidak bisa
lepas dari kosmetik. Karena kosmetik sangatberperan dalam penampilan diri seseorang. Tanpa kosmetik
seseorang tidak peraya diri dalam berpenampilan maka dari itu kosmetik sangat berperan dalam
kehidupan saat ini.

Daun jati (Tetona grandis L.f) yang masih muda dapat dimanfaatkan dalam pembuatan lipastik karena
mengandung zat pewarna merah yang baik. Sehingga digemari oleh setiap wanita dengan warna yang tidak
terlalu keras. Daun tanaman jati mengandung antioksidan yang baik untuk melawan radikal bebas.

Berdasarkan uraian di atas, maka penulis berkeinginan untuk memanfaatkan pewarna alami yang berasal
dari daun jati untuk digunakan sebagai pewarna pada sediaan lipstik.
Rumusan masalah

Apakah ekstrak daun Apakah formulasi sediaan


jati muda dapat lipstik menggunakan ekstrak
digunakan sebagai daun jati sebagai pewarna
pewarna dalam tidak menyebabkan iritasi
pembuataan lipstik? saat digunakan?
Tujuan penelitian
Tujuan 1
Untuk membuat formula
lipstik menggunakan zat
warna yang diekstraksi dari
daun jati.

Tujuan 2
Untuk mengetahui sediaan
lipstik menggunakan ekstrak
daun jati tidak menyebabkan
iritasi saat digunakan.
Manfaat penelitian

Dapat memperoleh informasi bahwa ekstrak daun jati dapat digunakan


sebagai pewarna alami yang dapat menggantikan penggunaan pewarna
sintesis pada formulasi sediaan lipstik dan agar lebih memanfaatkan daun
jati muda yang selama ini tidak terlalu dimanfaatkan.
Bab 2
Tinjauan pustaka
Daun jati
Tanaman jati yang tumbuh di Indonesia Tanaman jati tergolong tanaman yang
berasal dari India. Tanaman yang menggugurkan daun pada saat musim
mempunyai nama ilmiah Tectona grandis kemarau, antara bulan nopember hingga
linn. F. secara historis, nama tectona januari. Setelah gugur, daun akan tumbuh
berasal dari bahasa portugis (tekton) yang lagi pada bulan januari atau maret.
berarti tumbuhan yang memiliki kualitas
tinggi. Di Negara asalnya, tanaman jati ini Daun jati yang di gunakan dalam proses
dikenal dengan banyak nama daerah, penelitian ini adalah Daun jati muda.
seperti ching-jagu (di wilayah Asam),

Lipstik
Karena Daun jati muda menghasilkan
saigun (Bengali), tekku (Bombay), dan
berwarna merah yg khas, seperti warna
kyun (Burma). Tanaman ini dalam bahasa
merah maroon.
jerman dikenal dengan nama teck atau
Lipstik menambah warna pada wajah agar terlihat lebih sehat dan juga
teakbun, sedangkan di Inggris dikenal
membentuk bibir. Lipstik dapat digunakan untuk harmonisasi wajah
dengan nama teak (Sumarna, 2004).
antara mata, rambut, dan pakaian. Lipstik juga mampu menciptakan
ilusi bibir agar terlihat lebih kecil atau lebih besar tergantung dari
warnanya. Ada dua tipe lipstik, yaitu klasik dan volatile based (Barel, et
al, 2001).
Lipstik terdiri dari zat warna yang terdispersi dalam pembawa yang
terbuat dari campuran lilin dan minyak, dalam komposisi yang
sedemikian rupa sehingga dapat memberikan suhu lebur dan
viskositas yang dikendaki.
Bab 3
Metodologi Penelitian

Tempat dan Waktu Penelitian Populasi dan Sampel Jenis Penelitian


Laboraturium MAN 1 Padang Pariaman Populasinya adalah Daun jati yang Jenis penelitian yang
dan di rumah yang beralamat Medan diperoleh di Kabupaten Padang dilakukan adalah metode
Baik, Nagari Padang Bintungan Kec. Pariaman. deskriptif dengan
Nan Sabaris. Waktu pelaksanaan
pendekatan kualitatif.
penelitian yang akan dilakukan pada
Sampel yang digunakan adalah daun
minggu kedua bulan Juli sampai
jati muda yang diperoleh dari Pauh
minggu ke tiga bulan Agustus 2023.
Kambar dan sekitarnya.
Metodologi Penelitian

Teknik Pengumpulan Data ● Pembuatan Ekstarak Daun Jati Muda


Sebanyak 500 gram Daun jati muda yang telah diambil daunnya dan dikumpulkan.
● Alat penelitian ● Bahan Penelitian
Kemudian dicuci hingga bersih, ditiriskan dan dihaluskan. Daun jati yang telah
Alat-alat yang digunakan antara Bahan tumbuhan yang digunakan
dihaluskan dimaserasi dengan 2 L etanol 96% yang telah ditambahkan dengan asam
lain: seperangkat alat maserasi, dalam penelitian ini adalah Daun sitrat ditutup dan dibiarkan selama 5 hari terlindung dari cahaya sambil sering diaduk,
kertas saring, batang pengaduk, Jati (Tectona Grandis L.F.) yang saring dengan kain kasa, kemudian ampas dicuci dengan cairan penyari secukupnya.
cawan penguap, timbangan masih muda. Bahan kimia yang Kemudian ekstrak dikumpulkan, dan dipekatkan dengan rotary evaporator (Buchi) pada
analitik, rotary evaporator, digunakan antara lain: entanol tempratur 50˚C.
Cera alba, carnauba max, minyak jarak, propel paraben, BHT dan ekstrak daun jati di
freezer, oven, pencetak lipstik, 96%, cera alba, carnauba wax,
lebur di atas water bath. Setelah melebur ampuran digerus hingga homogen. Adeps
tempat lipstik (roll up), wadah vaselin alba, minyak jarak (oleum
lanae, vaselin, dan isopropil miristat di lebur dan kemudian digerus hingga homogen. Di
plastik, water bath, penangas ricini), isopropil miristat, adeps
lebur diatas water bath dan setelah melebur segera dimasukkan kedalam cetakan
air, kertas pH, alat-alat gelas lanae, propil paraben, Butil lipstik. Didiamkan ±10 menit didalam freezer sampai lipstik mengeras. Dikeluarkan
laboraturium. Hidroksitoluen (BHT). lipstik dari cetakan dan dimasukkan kedalam wadah plastik.
Bab 4
Hasil dan Pembahasan
68%
Kelembaban 60%
Aroma

72% Tekstur dan Efek pada 68%


Warna
bibir

Pembahasan
Berdasarkan hasil penelitian bahwa lipstik berwarna merah, baik warna fisik lipstik maupun warna yang
dihasilkan saat lipstik dibolehkan. Sedangkan bau yang dihasilkan adalah bau khas dan tidak berubah
baunya. Dan juga lipstik yang dihasilkan tidak terdapat butiran-butiran kasar pada teksturnya.
Hasil dan Pembahasan
68%
Kelembaban 60%
Aroma

72% Tekstur dan Efek pada 68%


Warna
bibir

Pembahasan
Uji iritasi dan kelembaban dilakukan untuk mengetahui adakah reaksi yang ditimbulkan pada kulit atau
tidak setelah melakukan pengolesan. Pengujian ini dilakukan kepada 5 orang panelis. Dari hasil pengujian
yang dilakukan adanya kelembaban pada lipstik dan saat lipstik di oleskan tidak adanya iritasi. Dengan
demikian dapat disimpulkan lipstik aman untuk digunakan.
Bab 5
Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengelitian yang dilakukan mengenai pembuatan
lipstik dari ekstrak daun jati muda (Tectona Grandis L.f) dapat diperoleh
kesimpulan bahwa ekstrak daun jati muda (Tectona Grandis L.F) dapat
digunakan sebagai bahan pewarna alami dalam pembuatan lipstik
dengan pewarna daun jati menunjukkan warna merata dan tidak
terdapat butir-butiran kasar dan lipstik yang di buat stabil, tidak
menyebabkan perubahan warna.

Saran bagi penelitian ini adalah diperlukan lagi penelitian lebih lanjut
mengenai kualitas lipstik dari ekstrak daun jati muda (Tectona Grandis
L.F).
Daftar Pustaka
Anonim.(2007).PublicWarning/PeringatanNomor:KH.00.01.432.6081 Tanggal 1
Agustus 2007 tentang Kosmetika Mengandung Bahan Berbahaya dan Zat Warna
yang Dilarang. Diakses tanggal 1 Mei 2011.
Anonim. (2011). Anthocyanins and Anthocyanidins. Diakses tanggal 17 Maret 2011.
Arikunto. S. (2006). Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.
Ati, N.H., Puji Rahayu, Soenarto Notosoedarmo, dan Leenawati Limantara. (2006).
The Composition and The content of Pigment some Dyeing Plant for Ikat Weaving in
Timoresse Regency, East Nusa Tenggara.
Barel, A. O., Marc Paye, dan Howard I. Maibach. (2001). Handbook of Cosmetic
Science and Technology. Edisi kedua. New York: Informa Healthcare. Hal. 645, 670-
671.
Barel, A. O., Marc Paye, dan Howard I. Maibach. (2009). Handbook of Cosmetic
Science and Technology. Edisi ketiga. New York: Informa Healthcare. Hal. 211.
BPOM RI. (2003). Keputusan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makan Republik
Indonesia Nomor HK.00.05.4.1745 tentang Kosmetik. Diakses tanggal 27 mei 2011.
Ditjen POM. (1985). Formularium Kosmetika Indonesia. Jakarta: Departemen
Kesehatan RI. Hal. 83-86, 195-197.
Mitsui, Takeo. (1997). New Cosmetic science. Amsterdam: Elsveir Science. Hal. 3, 13,
121, dan386.
Sugiyono. (2008). Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif
dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Sumarna, Yana. (2004). Budi Daya Jati. Jakarta: Penebar Swadaya. Hal 5-7.
Terima
Kasih

Anda mungkin juga menyukai