Anda di halaman 1dari 6

View metadata, citation and similar papers at core.ac.

uk brought to you by CORE

Jurnal Laminar, Vol. 1 No. 1 (Desember 2019) 28 - 33

PENGARUH PROSES HEAT TREATMENT TERHADAP PERUBAHAN


STRUKTUR MIKRO BAJA KARBON RENDAH
T. Jukdin Saktisahdan
Universitas Asahan, Jln. Jend. Ahmad Yani, Telp/Fax (0623) 347222
Prodi Teknik Mesin, Fakultas Teknik UNA, Kisaran Sumatera Utara
E-mail : jukdinsaktisahdan@yahoo.co.id

ABSTRAK
Baja karbon rendah adalah material yang dalam penggunaannya kebanyakan sebagai bahan dari
kontruksi umum. Karena baja karbon rendah mempunyai keuletan yang tinggi,tetapi kekerasannya
rendah dan tidak tahan aus. Hal ini dapat diatasi dengan merubah sifat - sifat material yang tersedia
yaitu dengan proses perlakuan panas.Struktur mikro tergantung pada proses pengerjaan yang dialami,
terutama proses laku-panas yang diterima selama proses pengerjaan. Ketahanan panas pada baja karbon
rendah merupakan hal penting. Heat Treatment (perlakuan panas) adalah salah satu proses untuk
mengubah struktur logam dengan jalan memanaskan specimen pada elektrik terance (tungku) pada
temperatur rekristalisasi selama periode waktu tertentu kemudian didinginkan pada media pendingin
seperti udara, air, oli dan solar yang masing-masing mempunyai kerapatan pendinginan yang berbeda-
beda. Pada proses perlakukan panas ini suhu pemanasan adalah 800-900 0C, bahan bubuk karbon 60
% dan Barium Karbonat 40 % sebagai energizer yang mempercepat proses, waktu penahanan adalah
20 menit dengan media pendinginan adalah oli SAE 20 – 50.
Adapun hasilnya adalah perubahan strukturi material yang mengalami proses perlakuan panas
dengan penahanan waktu paling lama yaitu 20 menit dengan temperatur 900 oC.Dari data hasil pengujian
materialnya maka dapat di peroleh suatu kesimpulan bahwa dengan perlakuan panas didapatkan
material yang mempunyai kekerasan tinggi pada permukaannya dan masih lunak pada bagian dalamnya.

Kata Kunci : Empat langkah, Ruang bakar , Bahan Bakar, Pembakaran

ABSTRACT
Low carbon steels are materials that are mostly used as materials of general construction. Because low
carbon steels have high ductility, but the hardness is low and not wear resistant. This can be solved by
changing the properties of the available material by the heat treatment process.
The microstructure depends on the process experienced, especially the heat-processing process received
during the process. Heat resistance to low carbon steel is important. Heat Treatment is one of the processes
to change the metal structure by heating the specimen on electric terance (furnace) at recrystallization
temperature for a certain period of time then cooled to cooling medium such as air, water, oil and diesel
which each have density different cooling. In this heat treatment process the heating temperature is 800-900
0C, 60% carbon powder and 40% Barium Carbonate as energizer which accelerates the process, the holding
time is 20 minutes with the cooling medium is SAE 20 - 50 oil.
The result is a material structural change that undergoes heat treatment process with the longest detention
time of 20 minutes with a temperature of 900 oC.From the results of material testing data it can be obtained
a conclusion that the heat treatment obtained material that has high hardness on the surface and still soft
on the inside.
Keywords :four steps, Combustion chamber,, Fuel, combustion
1. Latar Belakang karbon dalam baja adalah sebagai unsur
Logam adalah unsur kimia yang mempunyai pengeras dengan mencegah dislokasi
sifat-sifat yang kuat, keras, penghantar bergeser pada kisi kristal atom besi.
listrik dan panas, serta mempunyai titik cair Struktur mikro tergantung pada proses
tinggi. Ada elemen lain yang ditambahkan pengerjaan yang dialami, terutama proses
untuk membedakan berbagai jenis beserta laku-panas yang diterima selama proses
karakteristik yang ada didalamnya. Dengan pengerjaan. Ketahanan panas pada baja
memvariasikan kandungan karbon dan karbon rendah merupakan hal penting pada
unsur paduan lainnya, berbagai jenis bidang teknik. Baja karbon rendah adalah
kualitas baja bisa didapatkan. Fungsi material yang dalam penggunaannya
kebanyakan sebagai bahan dari kontruksi
1
Jurnal Laminar, Vol. 1 No. 1 (Desember 2019) 28 -
umum. Karna baja karbon rendah kebutuhan energy, Mempersiapkan
mempunyai keuletan yg tinggi dan mudah material untuk pengolahan berikutnya.
dimachining, tetapi kekerasannya rendah
dan tidak tahan aus. Heat Treatment 2. Metodologi penelitian
(perlakuan panas) adalah salah satu proses Pada penelitian ini peneliti menggunakan
untuk mengubah struktur logam dengan bahan material baja karbon rendah dengan
jalan memanaskan specimen pada elektrik diameter 16 mm dan tinggi 10 mm.
terance (tungku) pada temperature Selanjutnya penelitian dibagi 3 tahap yaitu
rekristalisasi selama periode waktu pertama diawali dengan proses pemanasana
tertentu kemudian didinginkan pada media baja selama 20 menit menggunakan Oven
pendingin seperti udara, air, air faram, oli listrik dengan 3 kali pengulangan tiap 2
dan solar yang masing-masing mempunyai spesimen. Kedua, pendinginan selama 10
kerapatan pendinginan yang berbeda-beda. menit dilakukan menggunakan media
Perlakuan panas adalah proses pndingin (Oli SAE 30-50). Ketiga,
kombinasi antara proses pemanasan atau Pengambilan data perlakuan melalui
pendinginan dari suatu logam atau pengujian komposisi kimia material pada
paduannya dalam keadaan padat untuk heat treatment Tempering dan Normalizing
mendaratkan sifat-sifat tertentu. Untuk antara Kontrol dan pemanasan dengan
mendapatkan hal ini maka kecepatan melihat perbesaran menggunakan
pendinginan dan batas temperature sangat Mikroskop sebesar 100 x dan 200 x pada
menetukan. Dan struktur mikro yang suhu 2.850oC dan 3.900oC
didapatkan di akhir proses heat treatment
akan mempengaruhi sifat yang didapatkan. 2.1. Metode Pengumpulan data
Sedangkan terbentuknya struktur mikro ini Untuk mendapatkan kelengkapan data
selain dipengaruhi oleh komposisi kimia yang sesuai dengan fokus pada penelitian
dari material juga dipengaruhi oleh proses maka yang dijadikan metode pengumpulan
heat treatment yang diterima dan kondisi data adalah sebagai berikut
awal material tersebut. 1. Studi Pustaka.
Dari proses heat treatment yang Studi pustaka dilakukan agar penelitian
dilakukan,khususnya pada baja akan dapat menguasai teori maupun konsep
dihasilkan struktur akhir yang terdiri dari dasar yang berkaitan dengan masalah yang
martensit.Dimana martensit ini memiliki sedang diteliti, studi ini dilakukan dengan
sifat yang sangat getas.Sehingga dalam membaca dan mempelajari beberapa
pemakaiannya akan sulit untuk dilakukan referensi seperti literature, laporan-laporan
proses machining.Pada umumnya setelah heat treatment dan tilisan-tulisan heat
dilakukan proses heat treatment khususnya treatment lain yang dapat mendukung
anneling,akan dilakukan proses terbentuknya landasan teori, sehingga
penemperan dimana tempering ini akan dapat digunakan sebagai landasanyang kuat
berfungsi mengurangi tegangan sisa yang dalam hasil penelitian.
ada pada baja,serta mengurangi kegetasan 2. Penelitian di lab
atau dengan kata lain meningkatkan Pengujian yang dilakukan dalam hal ini
keuletan atau ketangguhan. adalah segala pengujian yang berhubungan
Berdasarkan hal – hal tersebut diatas dengan proses perlakuan panas beserta
maka penulis mencoba untuk Normalizing dan tempering,untuk bisa
mengadakan suatu penelitian yang mengetahui struktur mikro yang
bertujuan Merubah atau memurnikan dilaksanakan di laboratorium yang telah
ukuran butir, Meningkatkan sifat mekanik disediakan, kegiatan pembelajaran bidang
dan unsur-unsurnya seperti keuletan, studi teknik.
kekuatan, kekerasan, ketangguhan,dan lain- 3. Teknik Observasi (Pengamatan).
lain, Meningkatkan ketahanan aus, Merubah Observasi adalah pengamatan yang
komposisi kimia, Memperbaiki keuletan dilakukan secara sengaja, sistematis,
dan kekuatan material, Mengurangi mengenai fenomena sosial dengan
kebutuhan daya pembentukan dan gejala-gejala psikis untuk kemudian
2
Jurnal Laminar, Vol. 1 No. 1 (Desember 2019) 28 -
dilakukan pencatatan.Teknik ini ditentukan pada benda uji tersebut yaitu
dilakukan untuk mengetahui :
penggunaan peralatan dan ketersediaan Proses pemanasan I :
peralatan di Laboratorium Teknik. Benda uji titik 1 dan titik x 1, waktu
4. Jurnal penelitian yang sudah ada. penahanan 20 menit dengan temperatur
Pada penelitian ini penulis menguji 800oC.
tentang pengaruh perlakuan panas Proses pemanasan II :
terhadap kekerasan baja karbon rendah Benda uji titik 2 dan titik x 2, waktu
pada proses heat treatment dengan penahanan 20 menit dengan temperatur
menggunakan media panas.Jadi perlakuan 850 oC.
panas pemanasan dan media pendinginan Proses pemanasan III :
dibuat bervariasi dengan tujuan untuk Benda uji titik 3 dan titik x 3, waktu
mengetahui sejauhmana pengaruh penahanan 20 menit dengan temperatur
terhadap perubahan yang dihasilkan. 900 oC.
B. Pendinginan
2.2. Variabel Penelitian Pendinginan dilakukan setelah
Proses pemasukan spesimen ke dalam oven waktu penahanan temperatur tercapai
untuk dilakukan proses heat treatment dengan cara langsung dari media heat
(perlakuan panas). treatment. Media pendinginan
mengunakan Oli SAE 30 – 50.
Tabel.1 Variabel penelitian. C. Proses Pembersihan
Temp Temp Teme Tempe Spesi Setelah pendinginan dilakukan
eratur ering pratur ratur men dan spesimen telah menjadi dingin
tahan Pendin dengan suhu kamar, pada salah satu sisi
(tanda Panas ginan dari spesimen tersebut dilakukan proses
) penggosokan yaitu dengan menggunakan
800 C Titik
o 20 10 kertas pasir.
satu menit menit Baja Pada saat menggosok suhu benda kerja
850 oC Titik 20 10 karb harus sudah stabil supaya benda tidak bias
dua menit menit on berubah bentuk lagi dan juga supaya bisa
900 oC Titik 20 10 rend digosok dengan baik.Sedangkan tujuan
tiga menit menit ah dari menggosok adalah untuk mengetahui
strukutur mikro dari benda tersebut
Temp Norma Teme Tempe Spesi
eratur lizing pratur ratur men
(tanda tahan Pendin
) Panas ginan
800 oC Titik X 20 10
1 menit menit Baja
850 oC Titik X 20 10 karb
2 menit menit on
900 oC Titik X 20 10 rend
3 menit menit ah

2.3. Proses Pengujian


A. Pemanasan
Oven dihidupkan, kemudian baja
karbon rendah dimasukkan dan
temperatur diatur mulai 800 oC sampai 900
oC. Proses pemanasan dilakukan 3 kali

tiap 2 spesimen sesuai dengan


penahanan waktu pemanasan yang telah
3
Jurnal Laminar, Vol. 1 No. 1 (Desember 2019) 28 -
2.4. Diagram Alir 3. Hasil dan diskusi
3.1. Pengujian Heat Treatment Tempering
Mulai
Pengujian data heat treatment tempering
dilakukan pada permukaan dan penampang
benda uji sebelum dan sesudah perlakuan
panas. Pemanasan dilakukan selama 20
Pemotongan spesimen menit dengan memvariasikan suhu sebesar
800, 850 dan 900oC dan pendinginan selama
10 menit.

Pemberian tanda pada spesimen

Pengujia
(a) (b) (c)

Spesimen disusun dalam kotak simentasi

(d) (e) (f)


Pemanasan Gambar 2. Perbesaran hasil Heating
Temparing dengan perbesaran a)100 x
titik 1,800oC, b) 100 x titik 2,850oC, c)
100 x titik 3.900oC dan d) 200 x titik
Waktu penahanan
1,800oC, e) 200 x titik 2.850 dan f) 200
x titik 3.900oC

Gambar 2 menunjukkan perbesaran pada


Pendinginan dengan oli 100 dan 200 x titik 1,800, 2.850 dan
3,900oC. Gambar a dan d mnunjukkan pada
perbesaran 100 dan 200 x titik 1,800oC
terdapat :
Pengambilan data setelah heat treatntme 1. Bainit yang menunjukkan putih
campur keabu abuan.
2. Hitam putih gadung menunjjukan
Analisa data
strukutr mikro martensit.
Kesimpulan 3. Garis stralking yang menunjukan
Gambar 1.Selesai
Diagram alir berbentuk garis-garis diantara
struktut mikro pada baja karbon
rendah.
4. Putih sikit gadung menunjukkan
bentuk struktur mikro Ferlit
Pada gambar b dan e dengan perbesaran
100 dan 200 x titik 2,850oC terdapat :
1. Putih sedikit gelap menunjukkan bentuk
struktur mikro Ferlit.
2. tensit merupakan senyawa yang
mempunyai kekerasan diantra face-face
yang memungkinkan terjadi pada baja.
3. Korositas merupakan paduan dari face-
face yang telah terpadu dalam baja dan
membentuk menyerupai karatan.
3
Jurnal Laminar, Vol. 1 No. 1 (Desember 2019) 28 -
Selanjutnya pada gambar C dan f terdapat : 100 dan 200 x di titik 1,800, 2,850 dan
4. Sementit merupakan senyawa yang .900oC. Gambar a dan d menunjukkan Garis
mempunyai kekerasan diantara face-face stralking yang menunjukan berbentuk
yang mungkin terjadi pada baja tapi sangat garis-garis diantara struktut mikro pada
rapuh dan bersifat keras. baja karbon rendah, korositas merupakan
5. Perlite merupakan campuran hasil terdiri paduan dari face-face yang telah terpadu
dari dua face dan berbentuk sewaktu dalam baja dan membentuk menyerupai
austenite dengan komposisi austetoit karatan dan martensit merupakan senyawa
bertransformasi menjadi ferit dan karbit yang mempunyai kekerasan diantra face-
besi secara bersamaan memiliki sekitar 10- face yang memungkinkan terjadi pada baja.
30 HRC. Pada gambar b dan e menunjukkan
6. Austenite merupakan larutan padat ferlite merupakan baja dalam bentuk
interstisiatau karbon dalam besi yang austenite dan jika suhunya sampai pada
mempunyai struktur sell fa face contered titik yang ditentukan akan bertambah
kubik austenite stuber diatas temperatur butiran austenite nya, cementil merupakan
900 oC. senyawa yang mempunyai kekerasan
antara fasa-fasa yang mungkin terjadi pada
3.2. Pengujian Heat Treatment baja, martensit merupakan senyawa yang
Normalizing mempunyai kekerasan diantra face-face
Pengujian heat treatment Normalizing yang memungkinkan terjadi pada baja,
dilakukan pada penampang indentasi korositas merupakan paduan dari face-face
secara diagonal dengan jarak yang teratur yang telah terpadu dalam baja dan
dari permukaan. Sebelum proses membentuk menyerupai karatan.
perlakuan panas benda uji dilakukan Selanjutnya pada gambar c dan f .
pengukuran terlebih dahulu pada baja Bainit yang menunjukkan putih campur
bahan rendah sebagai bahan material. kekuning kuningan, Korositas merupakan
Peneliti melakukan Pemanasan selama 20 paduan dari face-face yang telah terpadu
menit dengan memvariasikan suhu sebesar dalam baja dan membentuk menyerupai
850oC dan 900oC dan pendinginan selama karatan, Martensit merupakan senyawa
10 menit. yang mempunyai kekerasan diantra face-
face yang memungkinkan terjadi pada
baja, dan Pearlite merupakan hasil
cam puran dari dua face dan berbentuk
sewaktu austenite dengan komposisi
ansformasi antara ferit dan karbpon
(a) (b) bert untuk bisa menjadi bersamaan
(c) besi
memiliki sekitar 10-30 HRD.

4.Kesimpulan
(d) (e) (f) Berdasarkan proses pengujian, pengamatan
serta hasil dari pembahasan yang telah
Gambar 3. Perbesaran hasil Heating Normalizindgila kukan dalam penelitian dapat diambil
dengan perbesaran a)100 x titik 1,800oC, b) 100 kxesi mpulan sebagai berikut:
titik 2,850oC, c) 100 x titik 3.900oC dan d) 200 x titaikemakin lama waktu penahan (Holding
S 1,800oC, e) 200 x titik 2.850 dan f) 200 x titik 3.900ime)
oC maka semakin banyak difusi
T erubahan struktur mikro pada baja
arbon
p rendah beserta benda uji dan
Gambar 3. Perbesaran hasil Heating Normalizing engan adanya pemanasan maka unsur
dengan perbesaran a)100 x titik 1,800oC, b) 100 x arbon d itu akan bisa berubah pada
titik 2,850oC, c) 100 x titik 3.900oC dan d) 200 x titik ermukaan
k benda tersebut. Hal tersebut
1,800oC, e) 200 x titik 2.850 dan f) 200 x titik 3.900odapat
C diketahui dengan melihat hasil
Gambar 3.2 menunjukkan hasil perbesaran perlakuan panas setelah di keluarkan
heating Normalizing dengan perbesaran dari dalam oven dan diselidiki melalui
3
Jurnal Laminar, Vol. 1 No. 1 (Desember 2019) 28 -
mikroskop. Dengan pendinginan lebih bagus, dan sebaliknya semakin
langsung dapat mempengaruhi lambat laju
perubahan permukaan benda uji, hal
tersebut dapat diketahui dengan DAFTAR PUSTAKA
melihat hasil- hasil perubahan benda
uji. Pada proses pemanasan suatu [1] Amstread, BH. dkk. 1995, “Teknologi
material akan diperoleh hasil yang Mekanik” Edisi ketujuh oleh Ir. Sriati
maksimal bila dicapai struktur Djaprie, M.Met. Erlangga, Jakarta.
martensit. Dan struktur martensit ini
hanya dapat dicapai dari fase austenit [2] Anrinal, 2013, “Metalurgi Fisik”,Penerbit
yang didinginkan dengan cepat.Deng Andi, Yogyakarta
an pendinginan yang cepat dari [3] ASM Metals Handbook. ( 2005), “Vol 09
temperatur austenit : Metallography and Microstruc-tures”,
b. Diperoleh bentuk perubahan pada ASM International.
proses pemanasan yang bersifat secara [4] Surdia T, Saito S. 1992. ”Pengetahuan
pelan-pelan untuk bisa mendapatkan Bahan Teknik”, PT. Pradnya Paramita
perbedaan temperatur yang tinggi Cetakan Ke Dua, Jakarta
pada materil yang di uji. [5] Van Vlack; Djaprie, S., 1992, Ilmu dan
c. Terjadi perbedaan struktur mikronya Teknologi Bahan, PT. Erlangga, Jakarta
antara yang telah di heat treatment [6] Manna, R, 2012, Heat Treatment,
dengan yang tidak diheat treatment, http://www.msm.cam.ac.uk/phasetran
struktur mikro yang belum di heat s/2012/Manna/Part1.pdf (accessed on
treatment mikronya masih menyatuh 30 November 2015)
dan berbntuk gumpalan-gumpalan, [7] HEFRY OLIFIAN IQBAL2018.”,
sedangan setelah di heat treatment Pengaruh Heat Treatment Normalizing
mikronya semkin kelihatan dan Dengan Variasi Holding Time Terhadap
memencar karena karena telah terjadi Kekuatan Tarik Dan Mikrostruktur Baja
perlakuan panas. AISI 1045” Skripsi:S1 Jurusan Teknik
d. Media pendingin oli merupakan media Mesin Fakultas Teknik Universitas
pendingin yang relatif baik, karena Muhammadiyah Malang.
dapat meningkatkan nilai ketahanan [8] M. Ridha , T. Rizki Nanda S , Syifaul
tanpa mengalami keretakan pada Huzni dan Syarizal Fonna,2015.
sampel. Pengaruh Annealing dan Normalizing
e. Dari hasil struktur mikro pada sampel terhadap Kurva Polarisasi Baja Karbon
tempering dan normalizing Sedang, Proseding Seminar Nasional
menghasilkan butir-butir ferit ,perlit, Rekayasa (SNTR) II,Hal 12-16
martensit,bainit,austenite.
f. Semakin cepat laju pendinginan pada
sampel, maka semakin halus butir-butir
mikronya dengan nilai perubahan yang

Anda mungkin juga menyukai