08.pengawetan Kayu Dengan Metode Rendaman Dingin
08.pengawetan Kayu Dengan Metode Rendaman Dingin
ACARA VIII
PENGAWETAN KAYU DENGA METODE RENDAMAN DINGIN
Disusun Oleh:
Nama : Fatika Almara’tus Sholikhah
NIM : 21/478407/SV/19294
Kelompok : 2
Co.Ass : Cut Devina Sekarningrum
I. PENDAHULUAN
I.2. Tujuan
Alat dan bahan yang digunakan pada praktikum Pengawetan Kayu Dengan
Metode Rendaman Dingin adalah sebagai berikut:
Alat: Bahan:
1. Bak perendaman 1. Sampel kayu
(50 cm x 26 cm x 35 cm) (2 cm x 10 cm x 30 cm)
2. Pemberat 2. Bahan pengawet sintetis
3. Timbangan digital 3. Pelarut (Air)
4. Kaliper 4. Buku petunjuk praktikum
5. Alat tulis 5. Literatur
Informasi tambahan:
- Larutan pengawet yang digunakan adalah Larutan Impralit CKB 5%
sebanyak 27,5 L untuk merendam 30 sampel kayu
- Perendaman kayu dibedakan berdasarkan lama waktu perendaman
diantaranya 15 sampel direndam 2 hari dan 15 sampel direndam 4 hari.
Dengan hal tersebut sampel yan direndam 2 hari diletakkan dibagian
atas sampel yang direndam 4 hari.
- Data hasil penimbangan dan pengukuran pada tahapan persiapan
sampel digunakan sebagai hasil penimbangan dan pengukuran sampel
sebelum perendaman.
III. HASIL DAN PEMBAHASAN
(02/10/23
(04/10/23
(06/10/23
(09/10/23
(11/10/23
(13/10/23
Kode
Sampel
1
7
)
490.8
2.1 6 436.64 423.21 407.1 406.8 406.4 406.0
461.8
2.2 4 413.58 397.56 377.7 376.2 374.0 373.6
456.8
2.3 4 420.37 412.46 401.6 499.6 397.7 397.1
438.8
2.4 9 374.24 359.71 356.8 348.8 348.3 347.8
402.2
2.5 5 364.77 358.21 350.6 348.9 348.0 347.7
Tabel 3.3 Hasil Pengukuran Dimensi Sampel Kayu Sebelum dan Setelah
Pengawetan
III.2. Pembahasan
Pengawetan kayu merupakan salah satu upaya dalam
meningkatkan keawetan kayu dengan menggunakan bahan tambahan
berupa bahan pengawet. Pengawetan kayu dilakukan dengan metode
perendaman dingin. Perendaman dingin dilakukan dengan merendam kayu
pada suhu ruang atau tanpa ada rekayasa pengaturan proses. Dengan hal
tersebut, pemahaman mengenai prosedur pengawetan kayu metode
perendaman dingin menjadi aspek penting yang mendukung keberhasilan
pengawetan kayu.
Perendaman dingin merupakan salah satu metode perendaman
yang dilakukan tanpa ada proses pengaturan rekayasa suhu. Perendaman
dilakukan secara langsung dengan merendam kayu pada larutan pengawet
yang telah disiapkan yaitu larutan Impralit CKB 5%. Untuk
memaksimalkan proses perendaman, pemberat diletakkan di atas sampel.
Hal ini dimasudkan untuk menstabilkan posisi kayu sehingga kayu
terendam secara keseluruhan dan tidak mengapung. Perendaman dilakukan
pada variasi waktu yang sudah ditentukan yaitu selama 2 hari dan 4 hari.
Perubahan sampel pada proses pengawetan kayu dapat diamati
dari ukuran atau kondisi sampel. Kayu yang telah melalui waktu
perendaman kemudian diangkat, dibersihkan, dan ditimbang sebagai berat
setelah perendaman. Sampel dikering-udarakan pada suhu ruang, sampel
ditimbang beratnya sebagai berat kering udara. Perubahan ukuran dan
berat dapat diamati pada setiap proses tersebut terutama pada aspek berat
sampel. Secara teori, berat sampel setelah perendaman lebih besar
dibandingkan sebelum perendaman. Hal ini disebabkan karena adanya
pengawet yang asuk pada sel kayu.
Hasil penimbangan pada proses pengawetan kayu menunjukkan
perubahan pada setiap tahapan pengukuran. Sampel kayu sebelum dan
setelah perendaman menunjukkan peningkatan pada 5 sampel.
Peningkatan berat sampel berkisar kurang lebih 60-gram dari berat sampel
awal. Hal ini menunjukkan bahwa sampel kayu terisi oleh larutan
pengawet dari proses perendaman. Nilai ini juga menunjukkan bahwa
kadar air pada sampel juga bertambah karena pelarut yang digunakan
berupa air.
Sampel basah setelah perendaman kemudian dikering udara
dalam 14 hari. Berat kering udara yang berhasil diamati selama 7 kali
menunjukkan penurunan yang signifikan pada proses penimbangan.
Penurunan yang signifikan terjadi pada 6 hari pertama atau dapat diamati
pada proses penimbangan pertama sampai ketiga. Penurunan ini berkisar
antara 5 gram sampai 60 gram. Penurunan dinilai mulai stabil pada
penimbangan keempat sampai ketujuh dengan pengurangan berat berkisar
0,4 gram sampai 8 gram.
IV. KESIMPULAN
V. DAFTAR PUSTAKA
Gambar 6.1 Penataan dan Proses Gambar 6.2 Perendaman sampel kayu
memasukkan larutan pada bak
perendaman