Anda di halaman 1dari 131

Praktik Penyusunan Rencana Pengelolaan Hutan

RENCANA PENGELOLAAN
HUTAN JANGKA PANJANG
(RPHJP)
KPHP ORONG TELU UNIT X
PERIODE 2023-2032
Disusun Oleh:
Adhitya Alfath A 21/483412/SV/20213
Eqia Masdya Y 21/483358/SV/20161
Irfan Najib 21/483655/SV/20363
Rini Larasati 21/483529/SV/20330
Rachmadhila F P 21/483715/SV/20474
Titus Qory Syahdinan 21/483472/SV/20273

Dosen Pengampu:
Wiyono, S.Hut., M.Si.
Rochmad Hidayat, S.Hut., M.Sc.
Tunggul Wiyatno, S.Hut., M.P.

Program Studi Sarjana Terapan Pengelolaan Hutan


Sekolah Vokasi
Universitas Gadjah Mada
2022
Praktik Penyusunan Rencana Pengelolaan Hutan

RENCANA PENGELOLAAN
HUTAN JANGKA PANJANG
(RPHJP)
KPHP ORONG TELU UNIT X
PERIODE 2023-2032
Disusun Oleh:
Adhitya Alfath A 21/483412/SV/20213
Eqia Masdya Y 21/483358/SV/20161
Irfan Najib 21/483655/SV/20363
Rini Larasati 21/483529/SV/20330
Rachmadhila F P 21/483715/SV/20474
Titus Qory Syahdinan 21/483472/SV/20273

Dosen Pengampu:
Wiyono, S.Hut., M.Si.
Rochmad Hidayat, S.Hut., M.Sc.
Tunggul Wiyatno, S.Hut., M.P.

Program Studi Sarjana Terapan Pengelolaan Hutan


Sekolah Vokasi
Universitas Gadjah Mada
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur tim penyusun panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang
telah memberikan rahmat dan karunia-Nya, sehingga tim penyusun dapat
menyelesaikan Rencana Pengelolaan Jangka Panjang (RPHJP) KPHP Orong Telu
jangka 2023-2032. RPHJP KPHP Orong Telu ini disusun berlandaskan pada
Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor 8 Tahun 2021
Tentang Tata Hutan dan Penyusunan Rencana Pengelolaan Hutan, serta
Pemanfaatan Hutan di Hutan Lindung dan Hutan Produksi. RPHJP ini memiliki
maksud dan tujuan serta rencana-rencana pengelolaan hutan jangka panjang KPHP
Orong Telu. Disamping itu, dokumen ini menyajikan rencana pembinaan,
pengawasan, pengendalian, pemantauan, evaluasi serta pelaporan KPHP Orong
Telu.
Pengelolaan hutan jangka panjang pada KPHP Orong Telu ini
memperhatikan prinsip-prinsip pengelolaan hutan lestari (sustainable forest
management) agar hutan dapat berfungsi optimal baik sebagai perlindungan sistem
penyangga kehidupan, maupun dapat bermanfaat sesuai dengan fungsi yang
ditetapkan. Demikian pula aspek pemberdayaan masyarakat sekitar menjadi
pegangan agar pengelola hutan dapat bermitra dengan masyarakat sekitar dan ikut
menyejahterakannya pula. Sementara itu dalam proses perencanaan ini juga
mempertimbangkan aspek pengembangan wilayah Nusa Tenggara Barat agar dapat
menjadi sinergis dan memberikan manfaat yang optimal.
Akhirnya semoga Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHP
Orong Telu ini dapat menjadi pedoman dalam kegiatan pengelolaan hutan jangka
panjang dan menjadi acuan dalam penyusunan rencana derivatifnya dan
pelaksanaannya.

Yogyakarta, 14 Desember 2022

Tim Penyusun

Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHP Orong Telu Periode 2023-2032 i
RINGKASAN EKSEKUTIF

Rencana Pengelolaan Jangka Panjang (RPHJP) KPHP Orong Telu jangka


2023-2032 ditujukan untuk menjaga kelangsungan fungsi hutan, perlu dilakukan
upaya memulihkan, mempertahankan, dan meningkatkan fungsi hutan dan lahan
selama 10 tahun ke depan. Diharapkan rencana pengelolaan jangka panjang ini
dapat memberi pedoman dalam kegiatan pengelolaan hutan dan kawasannya yang
melibatkan pihak-pihak terkait dalam upaya pengembangan KPHP Orong Telu di
Provinsi Nusa Tenggara Barat. Maksud dari penyusunan RPHJP ini adalah agar
terciptanya proses pembangunan KPHP Orong telu yang sistematis dan terarah
menuju target pembangunan sesuai visi dan misi KPHP Orong Telu.
Wilayah KPHP Orong Telu ditetapkan memiliki luas ± 47.249.03 Ha yang
terbagi ke dalam kelompok hutan Retung Sebongkas RTK 46 dengan SK penetapan
No : 718/Kpts-II/1997 dengan luasan 13.083,05 Ha, Kelompok hutan Selalu Legini
RTK 59 SK Penetapan SK.3071/Menhut-VII/KUH/2014 dengan luasan 17.006,86
Ha, Kelompok hutan Batulanteh RTK 61 dengan SK penetapan SK. 2560/Menhut-
VII/KUH/2014 dengan luasan 14.759,58 Ha, dan Kelompok Hutan Kerawak Utuk
SK penetapan No : 304/Kpts-II/1995 dengan luasan 2.399,54 Ha.
Pada rencana pengelolaan KPHP Orong Telu di Provinsi Nusa Tenggara
Barat dalam jangka sepuluh tahun ke depan diarahkan untuk memanfaatkan hutan
di kawasan hutan produksi, kawasan hutan produksi tetap dan kawasan hutan
lindung. Berdasarkan hasil pembagian blok di wilayah KPHP Orong Telu pada
kawasan hutan lindung terbagi menjadi 3 blok, yaitu blok inti seluas 2.843 Ha, blok
pemanfaatan seluas 14.715 Ha, dan blok khusus seluas 88 ha. Pada Kawasan hutan
produksi terbagi menjadi 3 blok, yaitu blok pemanfaatan HHK-HT seluas 4.191 Ha,
blok pemberdayaan masyarakat seluas 677 Ha, blok pemanfaatan Kawasan, jasling
dan HHBK seluas 854 Ha. Pada Kawasan hutan produksi terbatas terbagi menjadi
4 blok, yaitu blok pemanfaatan HHK-HA seluas 5.758 Ha, blok pemberdayaan
masyarakat seluas 237 Ha, blok perlindungan seluas 2.638 Ha, serta blok
pemanfaatan Kawasan, jasling dan HHBK seluas 15.888 Ha.
Jenis komoditi yang direncanakan untuk diusahakan untuk hasil hutan kayu
terdiri dari dua jenis, yaitu Jati dan Suren. Sedangkan hasil hutan bukan kayu terdiri

Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHP Orong Telu Periode 2023-2032 ii
dari tiga jenis, yaitu Kayu manis, Nangka, dan Kopi. Jenis komoditi tersebut
mempertimbangkan kesesuaian lahan, permintaan pasar, dan sosial masyarakat.
Pemanfaatan potensi jasa lingkungan yang akan diusahakan sebagai obyek daya
tarik wisata alam (ODTWA) sebanyak 5 (Lima) titik sebaran lokasi yang potensial
sebagai obyek daya tarik wisata alam (ODTWA), yaitu air terjun Teba Murin , air
terjun Ai Beling, dan air terjun nampar puti, air terjun Brang Tola, Air terjun Tala
Gumung.
Pengelolaan hutan di KPHP Orong Telu salah satunya adanya kegiatan
pemberdayaan masyarakat yang lebih difokuskan pada pemantapan kelembagaan
kelompok tani dan optimalisasi pemanfaatan lahan. Arah kegiatan pemberdayaan
yang akan dilakukan menggunakan pendekatan pola pelibatan aktif/partisipasi
masyarakat, dan pola kemitraan baik dengan pemanfaatan lahan di bawah tegakan
dengan pola agroforestri maupun pola-pola lain. Berkenaan dengan keberadaan izin
pemanfaatan dan penggunaan kawasan di wilayah kelola KPHP Orong Telu, maka
peran dari pengelola KPHP Orong Telu melakukan pengendalian (pemantauan) dan
evaluasi terhadap pemegang ijin.
Pengelolaan KPHP Orong Telu di Provinsi Nusa Tenggara Barat untuk 10
tahun ke depan (2023-2032) terkait rencana kerja, pembinaan, pengawasan,
pengendalian, pemantauan, evaluasi dan pelaporan pengelolaan KPHP Orong Telu.
Sumber pendanaan kegiatan pengelolaan KPHP Orong Telu menggunakan
pendanaan dari alokasi dana APBN dan APBD Provinsi NTB. Disamping itu,
KPHP Orong Telu juga akan melakukan kemitraan dengan institusi/pihak terkait
untuk terlibat dalam rehabilitasi, pembangunan, dan pengelolaan hutan di KPHP
Orong Telu.

Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHP Orong Telu Periode 2023-2032 iii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .......................................................................................... i


RINGKASAN EKSEKUTIF ................................................................................ii
DAFTAR ISI ...................................................................................................... iv
DAFTAR TABEL ............................................................................................. vii
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... x
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang .......................................................................................... 1
1.2 Tujuan Pengelolaan ................................................................................... 3
1.3 Sasaran ...................................................................................................... 3
1.4 Ruang Lingkup .......................................................................................... 3
1.5 Batasan Pengertian .................................................................................... 4
BAB II DESKRIPSI KAWASAN ........................................................................ 9
2.1 Risalah Wilayah KPHP Orong Telu ........................................................... 9
2.1.1 Letak dan Batas Wilayah KPHP Orong Telu ........................................ 9
2.1.2 Luas, Fungsi Hutan, dan DAS KPHP Orong Telu................................. 9
2.1.3 Aksesibilitas Kawasan KPHP Orong Telu .......................................... 12
2.1.4 Sejarah Wilayah KPHP Orong Telu ................................................... 13
2.1.5 Pembagian Blok KPHP Orong Telu ................................................... 14
2.2 Kondisi Biofisik Wilayah KPHP Orongtelu ............................................. 18
2.2.1 Kondisi Formasi Geologi KPHP Orong Telu ...................................... 18
2.2.2 Jenis Tanah KPHP Orong Telu........................................................... 19
2.2.3 Kelerengan KPHP Orong Telu ........................................................... 20
2.2.4 Lahan Kritis KPHP Orong Telu.......................................................... 21
2.2.5 Penutupan Lahan................................................................................ 22
2.2.6 Tipe Iklim KPH Orong Telu ............................................................... 24
2.2.7 Curah Hujan KPHP Orong Telu ......................................................... 25
2.3 Potensi Wilayah KPHP Orong Telu ......................................................... 26
2.3.1 Potensi Kayu Wilayah KPHP Orong Telu .......................................... 26
2.3.2 Potensi HHBK Wilayah KPHP Orong Telu ........................................ 27
2.3.3 Keberadaan Fauna dan Flora Langka .................................................. 28

Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHP Orong Telu Periode 2023-2032 iv
2.3.4 Data Informasi Sosial Budaya Masyarakat ......................................... 29
2.3.5 Data Informasi Izin-izin Pemanfaatan Hutan ...................................... 30
BAB III VISI DAN MISI PENGELOLAAN HUTAN ....................................... 33
3.1 Visi ......................................................................................................... 33
3.2 Misi ......................................................................................................... 33
BAB IV ANALISIS DAN PROYEKSI .............................................................. 34
4.1 Analisis SWOT (Strength, Weakness, Opportunity, Threat) KPHP Orong
Telu ......................................................................................................... 34
4.2 Analisis Data dan Informasi..................................................................... 38
4.2.1 Analisis Kelembagaan dan Organisasi KPHP Orong Telu .................. 38
4.2.2 Analisis Kondisi Hutan ...................................................................... 39
4.2.3 Analisis Kesesuaian Lahan ................................................................. 42
4.3 Proyeksi Kondisi Wilayah ....................................................................... 44
4.3.1 Proyeksi Peluang Konservasi ............................................................. 44
4.3.2 Proyeksi Peluang Kemitraan Strategis ................................................ 44
4.3.3 Proyeksi Peluang Kelas Perusahaan ................................................... 44
4.3.4 Proyeksi Peluang Pendanaan .............................................................. 45
4.3.5 Proyeksi Ancaman Strategis ............................................................... 46
4.3.6 Proyeksi Kapasitas Internal ................................................................ 46
4.3.7 Proyeksi Potensi Resiko ..................................................................... 46
4.4 Analisis dan Proyeksi Kelas Perusahaan .................................................. 47
4.4.1 Kelas Perusahaan HHK dan HHBK.................................................... 47
4.4.2 Jasa Lingkungan................................................................................. 50
BAB V RENCANA KEGIATAN ...................................................................... 52
5.1. Inventarisasi Berkala Wilayah Kelola dan Penataan Hutan ..................... 52
5.1.1. Inventarisasi Berkala 5 (Lima) Tahunan ............................................ 56
5.1.2. Rekonstruksi dan Pemeliharaan Tata Batas........................................ 56
5.1.3. Penataan Batas Blok dan Petak pada Wilayah KPH ........................... 56
5.1.4. Pemanfaatan Hutan pada Wilayah Tertentu ....................................... 57
5.1.5 Pemberdayaan Masyarakat ................................................................. 65
5.1.6 Penyelenggaraan Rehabilitasi pada Areal Kerja di Luar Izin .............. 69

Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHP Orong Telu Periode 2023-2032 v
5.1.7 Pembinaan dan Pemantauan (Monitoring) Pelaksanaan Rehabilitasi dan
Reklamasi pada Areal yang Sudah Ada Izin Pemanfaatan dan Penggunaan
Kawasan Hutan........................................................................................... 72
5.1.8 Penyelenggaraan Perlindungan Hutan dan Konservasi Alam .............. 73
5.1.9 Penyelenggaraan Koordinasi dan Sinkronisasi antar Pemegang Ijin .... 74
5.1.10 Koordinasi dan Sinergi dengan Instansi dan Stakeholder terkait ....... 76
5.1.11 Penyediaan dan Peningkatan SDM ................................................... 78
5.1.12 Penyediaan Pendanaan ..................................................................... 80
5.1.13 Pengembangan Database .................................................................. 81
5.1.14 Rasionalisasi Wilayah Kelola ........................................................... 82
5.1.15 Review Rencana Pengelolaan ........................................................... 82
5.1.16 Pengembangan Investasi .................................................................. 83
5.2 Pembinaan, Pengawasan dan Pengendalian.............................................. 84
5.2.1 Rencana Pembinaan KPHP Orong Telu.............................................. 84
5.2.2 Izin pinjam pakai KHDTK Dea Malela (Ponpes) ................................ 84
5.2.3 Izin kemitraan kehutanan (Perhutanan Sosial) .................................... 85
5.2.4 Rencana Pengawasan KPHP Orong Telu............................................ 85
5.3 Pemantauan, Evaluasi, dan Pelaporan .................................................... 104
5.3.1 Rencana Pemantauan KPHP Orong Telu (Unit X) ............................ 104
5.3.2 Rencana Evaluasi KPHP Orong Telu (Unit X) ................................. 104
5.3.3 Rencana Pelaporan KPHP Orong Telu ............................................. 106
PENUTUP ....................................................................................................... 109
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 110
LAMPIRAN .................................................................................................... 111

Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHP Orong Telu Periode 2023-2032 vi
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Luas dan Fungsi KPHP Orong Telu Berdasarkan Keputusan Menteri
Kehutanan Tentang Penetapan Kawasan Hutan .................................................. 10
Tabel 2.2 Luas DAS KPHP Orong Telu ............................................................. 11
Tabel 2.3 Panjang jalan menurut jenis permukaan dan kondisi jalan di Kabupaten
Sumbawa. .......................................................................................................... 12
Tabel 2.4 Pembagian Blok di Kawasan KPHP Orong Telu................................. 14
Tabel 2.5 Wilayah Tertentu KPHP Orong Telu berdasarkan Blok ...................... 17
Tabel 2.6 Formasi Penyusun Geologi KPHP Orong Telu ................................... 18
Tabel 2.7 Jenis Tanah KPHP Orong Telu ........................................................... 20
Tabel 2.8 Kelas Lereng KPHP Orong Telu ........................................................ 21
Tabel 2.9 Lahan Kritis KPHP Orong Telu .......................................................... 22
Tabel 2.10 Tutupan Lahan KPHP Orong Telu .................................................... 23
Tabel 2.11 Tipe Iklim KPHP Orong Telu ........................................................... 24
Tabel 2.12 Curah Hujan Tahunan KPHP Orong Telu ......................................... 25
Tabel 2.13 Sebaran Flora Langka Wilayah KPHP Orong Telu ........................... 28
Tabel 2.14 Sebaran Fauna Langka Wilayah KPHP Orong Telu .......................... 29
Tabel 2.15 Jumlah dan Kepadatan Penduduk di Kabupaten Sumbawa ................ 30
Tabel 2.16 Data Izin-izin Penggunaan Kawasan Hutan di KPHP Orong Telu ..... 31
Tabel 2.17 Data Izin-izin Pemanfaatan Hutan di KPHP Orong Telu ................... 31
Tabel 4.1 Analisis SWOT KPHP Orong Telu..................................................... 34
Tabel 4.2 Strategi SWOT KPHP Orong Telu ..................................................... 35
Tabel 4.3 Kesesuaian Lahan Sengon, Jati, Kayu Manis, Suren dan Nangka di KPHP
Orong Telu ........................................................................................................ 42
Tabel 4.4 Perkiraan Hasil Panen Pengusahaan HHK Jati di KPHP Orong Telu .. 47
Tabel 4.5 Perkiraan Hasil Panen Pengusahaan HHBK Nangka di KPHP Orong Telu
.......................................................................................................................... 48
Tabel 4.6 Perkiraan Hasil Panen Pengusahaan HHK Suren di KPHP Orong Telu
.......................................................................................................................... 49
Tabel 4.7 Perkiraan Hasil Panen Pengusahaan HHBK Kopi di KPHP Orong Telu
.......................................................................................................................... 49
Tabel 4.8 Perkiraan Hasil Panen HHBK Kayu Manis KPHP Orong Telu ........... 50

Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHP Orong Telu Periode 2023-2032 vii
Tabel 5.1 Uraian kegiatan Inventarisasi Berkala pada KPHP Orong Telu ........... 52
Tabel 5.2 Jumlah Trayek dan Rencana Pelaksanaan Tata Batas Blok dan Petak pada
Wilayah KPHP Orong Telu................................................................................ 57
Tabel 5.3 Arahan Pemanfaatan Hutan pada Wilayah Tertentu di KPHP Orong Telu
Provinsi NTB Periode 2023-2032 ...................................................................... 58
Tabel 5.4 Prioritas Pembangunan Usaha yang Memanfaatkan Hutan pada Wilayah
Tertentu KPHP Orong Telu Periode 2023-2032 ................................................. 59
Tabel 5.5 Rincian Kegiatan Strategis dalam Membangun core bussiness yang
Memanfaatkan Wilayah Tertentu di KPHP Orong Telu...................................... 60
Tabel 5.6 Rincian Kegiatan Strategis dalam Melakukan Pemberdayaan Masyarakat
di Sekitar KPHP Orong Telu .............................................................................. 66
Tabel 5.7 Data-Data Izin Pemanfaatan dan Penggunaan Kawasan Hutan di Wilayah
KPHP Orong Telu Unit X .................................................................................. 67
Tabel 5.8 Rencana Kegiatan Pembinaan dan Pemantauan pada Areal yang Telah
Ada Izin Pemanfaatan maupun Penggunaan Kawasan Hutan di Wilayah KPHP
Orong Telu Unit................................................................................................. 69
Tabel 5.9 Rincian Kegiatan Penyelenggaraan Pada Areal di Luar Izin................ 70
Tabel 5.10 Rencana Kegiatan Penyelenggaraan Rehabilitasi pada Areal di Luar Izin
.......................................................................................................................... 71
Tabel 5.11 Pembinaan dan Pemantauan (Monitoring) Pelaksanaan Rehabilitasi dan
Reklamasi pada Areal yang Sudah Ada Izin Pemanfaatan dan Penggunaan Kawasan
.......................................................................................................................... 72
Tabel 5.12 Kegiatan Penyelenggaraan Perlindungan Hutan dan Konservasi Alam
.......................................................................................................................... 74
Tabel 5.13 Kegiatan Koordinasi dan Sinkronisasi antara Pemegang Ijin di Wilayah
KPHP Orong Telu.............................................................................................. 75
Tabel 5.14 Ruang Lingkup Kegiatan Koordinasi dan Sinkronisasi antara Pemegang
Ijin di Wilayah KPHP Orong Telu ..................................................................... 77
Tabel 5.15 Rincian Kegiatan Koordinasi dan Sinergi dengan Instansi dan
Stakeholder Terkait ............................................................................................ 78
Tabel 5.16 Kebutuhan SDM KPHP Orong Telu Provinsi NTB........................... 79
Tabel 5.17 Rincian Kegiatan Penyediaan dan Peningkatan SDM ....................... 80

Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHP Orong Telu Periode 2023-2032 viii
Tabel 5.18 Rincian Kegiatan Rencana Pendanaan .............................................. 80
Tabel 5.19 Rincian Kegiatan Pengembangan Database ...................................... 81
Tabel 5.20 Rencana Kegiatan Rasionalisasi Wilayah Kelola KPHP Orong Telu. 82
Tabel 5.21 Rincian Kegiatan Review Rencana Pengelolaan ............................... 83
Tabel 5.22 Rincian Kegiatan Pengembangan Investasi ....................................... 84
Tabel 5.23 Matriks Pendanaan Rencana Kegiatan Pengelolaan Hutan KPHP Orong
telu Unit X Provinsi NTB Periode Tahun 2023-2032 ......................................... 87
Tabel 5.24 Uraian Kegiatan Pemantauan di KPHP Orong Telu. ....................... 104
Tabel 5.25 Uraian Kegiatan Evaluasi di KPHP Orong Telu .............................. 105
Tabel 5.26 Uraian Kegiatan Pelaporan di KPHP Orong Telu............................ 107

Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHP Orong Telu Periode 2023-2032 ix
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Peta Kawasan KPHP Orong Telu .................................................... 11
Gambar 2.2 Peta Daerah Aliran Sungai KPHP Orong Telu ................................ 12
Gambar 2.3 Peta Pembagian Blok Wilayah KPHP Orong Telu .......................... 16
Gambar 2.4 Peta Pembagian Petak Wilayah KPHP Orong Telu ......................... 17
Gambar 2.5 Peta Geologi KPHP Orong Telu...................................................... 19
Gambar 2.6 Peta Jenis Tanah KPHP Orong Telu................................................ 20
Gambar 2.7 Peta Kelerengan KPHP Orong Telu ................................................ 21
Gambar 2.8 Peta Lahan Kritis KPHP Orong Telu............................................... 22
Gambar 2.9 Peta Tutupan Lahan KPHP Orong Telu .......................................... 23
Gambar 2.10 Peta Tipe Iklim KPHP Orong Telu................................................ 24
Gambar 2.11 Peta Curah Hujan KPHP Orong Telu ............................................ 25
Gambar 2.12 Peta Hasil Hutan Bukan Kayu (HHBK) KPHP Orong Telu ........... 27
Gambar 4.1 Struktur Organisasi KPHP Orong Telu ........................................... 39
Gambar 4.2 Peta Kesesuaian Lahan KPHP Orong Telu ...................................... 43
Gambar 5.1 Kerangka Sistem Monitoring dan Evaluasi Rencana Pengelolaan
KPHP Orong Telu............................................................................................ 106

Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHP Orong Telu Periode 2023-2032 x
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Peta Wilayah Kerja KPHP Orong Telu ......................................... 111
Lampiran 2. Peta Pembagian Blok KPHP Orong Telu ...................................... 111
Lampiran 3. Peta Pembagian Petak KPHP Orong Telu..................................... 112
Lampiran 4. Peta Potensi HHBK dan Jasa Lingkungan KPHP Orong Telu....... 112
Lampiran 5. Peta Daerah Aliran Sungai KPHP Orong Telu.............................. 113
Lampiran 6. Peta Curah Hujan KPHP Orong Telu ........................................... 113
Lampiran 7. Peta Tipe Iklim KPHP Orong Telu ............................................... 114
Lampiran 8. Peta Geologi KPHP Orong Telu ................................................... 114
Lampiran 9. Peta Jenis Tanah KPHP Orong Telu ............................................. 115
Lampiran 10. Peta Kelerengan KPHP Orong Telu............................................ 115
Lampiran 11. Peta Lahan Kritis KPHP Orong Telu .......................................... 116
Lampiran 12. Peta Tutupan Lahan KPHP Orong Telu ...................................... 116
Lampiran 13. Peta Kesesuaian Lahan KPHP Orong Telu ................................. 117

Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHP Orong Telu Periode 2023-2032 xi
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pengelolaan kawasan hutan di indonesia yang masih kurang optimal serta
lemahnya kelembagaan kehutanan yang menjadi masalah bidang kehutanan
membuat kerusakan hutan terus terjadi. Masih tingginya ketergantungan
masyarakat akan hutan dari hasil hutan kayu membuat pengelolaan hasil hutan
bukan kayu belum terlalu optimal, begitu juga dengan pemanfaatan jasa
lingkungan. Menindaklanjuti hal tersebut, maka untuk mengoptimalkan
pengelolaan kawasan dengan cara membangkitkan pemanfaatan hasil hutan bukan
kayu (HHBK) dan jasa lingkungan (Jasling) sehingga mampu meningkatkan
kesejahteraan masyarakat agar tidak tergantung dari hasil kayu. Optimalisasi
pengelolaan hutan dapat dilakukan dengan memegang prinsip bahwa semua
kawasan hutan harus mampu dikelola dengan tetap memperhatikan sifat,
karakteristik, dan fungsi pokok hutan yaitu konservasi, lindung dan produksi.
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan terus berupaya untuk
mendorong pengelolaan hutan yang berkelanjutan, berdasarkan asas dan pilar-pilar
kelestarian. Salah satu prioritas kebijakan untuk mencapai hal tersebut adalah
melalui pembentukan/pembangunan lembaga pengelolaan hutan yang disebut
dengan Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) berdasarkan PP No.6 Tahun 2007 jo.
PP No.3 Tahun 2008 hingga yang terbaru saat ini yaitu Peraturan Menteri
Lingkungan Hidup No.8 Tahun 2021 tentang Tata Hutan dan Penyusunan Rencana
Pengelolaan Hutan, serta Pemanfaatan Hutan di Hutan Lindung dan Hutan Produksi
sebagai penjabaran lebih lanjut dari Undang-Undang No.41 Tahun 1999 tentang
Kehutanan,
Kebijakan pembentukan KPH ini ditujukan untuk menyediakan wadah bagi
terselenggaranya kegiatan pengelolaan hutan secara efisien dan lestari. KPH
merupakan konsep perwilayahan pengelolaan hutan sesuai dengan fungsi pokok
dan peruntukannya yang dapat dikelola secara efektif, efisien dan lestari. KPH
nantinya diharapkan dapat berperan langsung sebagai unit penyelenggara
pengelolaan hutan tingkat tapak. Lebih lanjut, untuk membentuk sebuah KPH, akan
diadopsi beberapa prinsip, antara lain: transparansi, pelibatan para pihak,

Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHP Orong Telu Periode 2023-2032 1
akuntabilitas, serta keutuhan ekosistem. Konsep dan pendekatan KPH
dikembangkan oleh Kabupaten Sumbawa memiliki nilai strategis dalam menjawab
permasalahan yang terjadi selama ini. Semangat pendekatan KPH yang tertuang di
dalam PP No. 6 Tahun 2007 serta PP No 3 Tahun 2008, dimaksudkan untuk
memberikan perubahan yang cukup mendasar khususnya pada aspek kelembagaan
pengelolaan hutan yang selama ini cenderung bersifat mengatur dan mengawasi
untuk diarahkan pada peran-peran manajerial yang bersinergi dengan seluruh
komponen stakeholders dalam pengelolaan sumber daya hutan secara utuh, mulai
dari perencanaan, pengorganisasian, pengelolaan, pengendalian, pengawasan, dan
evaluasi. Pelaksanaan pengelolaan hutan secara efektif, efisien, dan lestari maka
dibutuhkan perencanaan yang matang berupa rencana pengelolaan hutan.
Penyusunan rencana ini didasarkan pada hasil tata hutan dan rencana
kehutanan dengan memperhatikan aspirasi, peran serta, dan nilai budaya
masyarakat, serta kondisi lingkungan yang memuat semua aspek pengelolaan hutan
dalam kurun jangka panjang dan jangka pendek. Pengelolaan hutan oleh KPHP
Unit X Orong Telu disusun berdasarkan dokumen Rencana Pengelolaan Hutan
Jangka Panjang Kesatuan Pengelolaan Hutan Produksi (RPHJP-KPHP) Unit X
Orong Telu. RPHJP-KPHP ini merupakan pedoman pengelolaan hutan di wilayah
KPHP Unit X Orong Telu dalam kurun waktu 10 (sepuluh) tahun, yang selanjutnya
akan dijabarkan dalam Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Pendek (RPHJPd) yang
berisi rencana kegiatan yang akan dilaksanakan pada setiap tahunnya.
Wilayah KPHP Orong Telu Unit X memiliki wilayah kerja ± 47.249.03 Ha
yang terbagi ke dalam kelompok hutan Retung Sebongkas RTK 46 dengan SK
penetapan No:718/Kpts-II/1997 dengan luasan 13.083,05 Ha, kelompok hutan
Selalu Legini RTK 59 SK Penetapan SK.3071/Menhut-VII/KUH/2014 dengan
luasan 17.006,86 Ha, kelompok hutan Batulanteh RTK 61 dengan SK penetapan
SK. 2560/Menhut- VII/KUH/2014 dengan luasan 14.759,58 Ha, dan kelompok
Hutan Kerawak Utuk SK penetapan No:304/Kpts-II/1995 dengan luasan 2.399,54
Ha. Dalam upaya mendukung optimalisasi penyelenggaraan tugas dan fungsi dari
KPHP Orong Telu Unit X Nusa Tenggara Barat, maka perlu merancang Rencana
Pengelolaan Hutan Jangka Panjang (RPHJP) di tingkat tapak yang merupakan

Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHP Orong Telu Periode 2023-2032 2
kelanjutan dari proses kegiatan tata hutan, dan sebagai arahan manajemen bagi
personil KPHP dalam mewujudkan visi dan misi KPHP tersebut di masa depan.
1.2 Tujuan Pengelolaan
Tujuan pengelolaan hutan yang akan dicapai oleh pengelola KPHP Orong Telu
Unit X Provinsi NTB pada akhir jangka panjang pengelolaan hutan tahun 2031,
yaitu:
1. Beroperasinya KPHP Orong Telu Provinsi NTB pada areal kerja yang mantap
melalui penataan kawasan hutan yang mantap dengan kegiatan yang
mengarah pada asas kelestarian ekosistem hutan.
2. Mandiri secara finansial melalui pengembangan core business meliputi
pengelolaan Hasil Hutan Kayu, Hasil Hutan Bukan Kayu serta Pengusahaan
Jasa Lingkungan.
3. Memberikan dampak positif bagi masyarakat sekitar hutan dalam hal
kesejahteraan secara optimal, lestari, dan berkelanjutan.
4. Kelembagaan pengelolaan yang mandiri dan profesional dalam lingkup
pengelolaan hutan.
5. Terbangunnya kolaborasi dengan para pihak melalui berbagai skema yang
memungkinkan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
6. Membangun database sumber daya hutan berbasis berdasarkan hasil-hasil
penelitian dan inventarisasi.
1.3 Sasaran
Sasaran yang ingin dicapai adalah tersedianya dokumen perencanaan
pengelolaan yang dapat dijadikan acuan dalam pembangunan sumber daya hutan
secara spasial dan berkelanjutan dengan mempertimbangkan kondisi wilayah dan
tahapan kegiatan pembangunan. Sasaran kegiatan adalah seluruh wilayah
pengelolaan KPHP Orong Telu berdasarkan SK. Menhut No. 337/Menhut-
VII/2009.
1.4 Ruang Lingkup
Ruang lingkup dokumen Rencana Pengelolaan Hutan KPHP Orong Telu
adalah:
1. Uraian mengenai deskripsi kawasan yang meliputi risalah wilayah, potensi
wilayah, data informasi kondisi sosial budaya masyarakat, izin pemanfaatan

Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHP Orong Telu Periode 2023-2032 3
hutan, kondisi KPHP Orong Telu dalam perspektif tata ruang, isu strategis,
kendala, dan permasalahan.
2. Uraian tentang rancang bangun KPHP Orong Telu yang meliputi KPH Visi,
Misi, dan capaian-capaian utama yang diharapkan.
3. Uraian mengenai gambaran analisis situasi saat ini dan proyeksi kondisi
wilayah KPHP Orong Telu di masa yang akan datang.
4. Uraian mengenai rencana kegiatan strategis selama jangka waktu rencana
pengelolaan (10 tahun) untuk mencapai cita-cita dan tujuan perencanaan.
5. Uraian mengenai mekanisme pembinaan, pengendalian dan pelaksanaan
monitoring dan evaluasi pelaksanaan kegiatan KPH di tingkat tapak.
1.5 Batasan Pengertian
1. Hutan adalah kesatuan ekosistem berupa hamparan lahan berisi sumberdaya
alam hayati yang didominasi pepohonan dalam persekutuan alam dan
lingkungannya, yang satu dengan lainnya tidak dapat dipisahkan.
2. Kawasan Hutan adalah wilayah tertentu yang ditunjuk dan atau ditetapkan
oleh pemerintah untuk dipertahankan keberadaannya sebagai hutan tetap.
3. Hutan Negara adalah hutan yang berada pada tanah yang tidak dibebani hak
atas tanah.
4. Hutan konservasi adalah kawasan hutan dengan ciri khas tertentu, yang
mempunyai fungsi pokok pengawetan keanekaragaman tumbuhan dan satwa
serta ekosistemnya.
5. Hutan lindung adalah kawasan hutan yang mempunyai fungsi pokok sebagai
perlindungan sistem penyangga kehidupan untuk mengatur tata air,
mencegah banjir, mengendalikan erosi, mencegah intrusi air laut, dan
memelihara kesuburan tanah.
6. Hutan produksi adalah kawasan hutan yang mempunyai fungsi pokok
memproduksi hasil hutan.
7. Inventarisasi Hutan adalah suatu rangkaian kegiatan yang terdiri dari
penataan batas, inventarisasi hutan, pembagian hutan, pembukaan wilayah
hutan, pengukuran dan pemetaan.
8. Pengukuhan Kawasan Hutan adalah rangkaian kegiatan penunjukan,
penataan batas, pemetaan dan penetapan kawasan hutan dengan tujuan untuk

Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHP Orong Telu Periode 2023-2032 4
memberikan kepastian hukum atas status, letak, batas dan luas kawasan
hutan.
9. Penunjukan Kawasan Hutan adalah penetapan awal peruntukan suatu wilayah
tertentu sebagai kawasan hutan.
10. Penataan Batas Kawasan Hutan adalah kegiatan yang meliputi proyeksi batas,
pemancangan patok batas, pengumuman, inventarisasi dan penyelesaian hak-
hak pihak ketiga, pemasangan pal batas, pengukuran dan pemetaan serta
pembuatan Berita Acara Tata Batas.
11. Penetapan Kawasan Hutan adalah suatu penegasan tentang kepastian hukum
mengenai status, batas dan luas suatu kawasan hutan menjadi kawasan hutan
tetap.
12. Penatagunaan Kawasan Hutan adalah rangkaian kegiatan dalam rangka
menetapkan fungsi dan penggunaan kawasan hutan.
13. Penataan Hutan (Tata Hutan) adalah kegiatan rancang bangun unit
pengelolaan hutan, mencakup pengelompokan sumber daya hutan sesuai
dengan tipe ekosistem dan potensi yang terkandung di dalamnya dengan
tujuan untuk memperoleh manfaat yang sebesar-besarnya bagi masyarakat
secara lestari.
14. Penggunaan Kawasan Hutan adalah kegiatan penggunaan kawasan hutan
untuk pembangunan di luar kegiatan kehutanan tanpa mengubah status dan
fungsi pokok kawasan hutan.
15. Pinjam Pakai Kawasan Hutan adalah penggunaan atas sebagian kawasan
hutan kepada pihak lain untuk kepentingan pembangunan di luar kegiatan
kehutanan tanpa mengubah status, peruntukan dan fungsi kawasan tersebut.
16. Pengelolaan Hutan adalah suatu kegiatan pengurusan hutan yang meliputi
kegiatan tata hutan dan penyusunan rencana pengelolaan hutan, pemanfaatan
hutan dan penggunaan kawasan hutan, rehabilitasi dan reklamasi hutan, serta
perlindungan hutan dan konservasi alam.
17. Pengelolaan Hutan Lestari (PHL) adalah suatu model pengelolaan suatu
kawasan hutan yang dapat memberikan manfaat ekologis, ekonomis, sosial
dan fungsi produksi yang dikelola secara optimal dan lestari.

Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHP Orong Telu Periode 2023-2032 5
18. Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) adalah wilayah pengelolaan hutan sesuai
fungsi pokok dan peruntukannya, yang dapat dikelola secara efisien dan
lestari.
19. Kesatuan Pengelolaan Hutan Lindung (KPHL), adalah kesatuan pengelolaan
hutan yang luas wilayahnya seluruhnya atau didominasi oleh kawasan hutan
lindung.
20. Kesatuan Pengelolaan Hutan Produksi (KPHP), adalah kesatuan pengelolaan
hutan yang luas wilayahnya seluruhnya atau didominasi oleh kawasan hutan
produksi.
21. Penetapan Wilayah KPH adalah pengesahan wilayah KPH pada kawasan
hutan oleh Menteri.
22. KPH Model adalah wujud awal dari KPH yang secara bertahap
dikembangkan menuju situasi dan kondisi aktual organisasi KPH di tingkat
tapak.
23. Rencana Pengelolaan Hutan KPH adalah suatu rencana induk pengelolaan
hutan jangka panjang KPH yang memuat unsur-unsur tujuan yang akan
dicapai, kondisi yang dihadapi, dan strategi kelayakan pengembangan
pengelolaan hutan, yang meliputi tata hutan, rehabilitasi dan reklamasi hutan,
perlindungan hutan dan konservasi alam, serta pemanfaatan dan penggunaan
kawasan hutan.
24. Rancang Bangun KPH adalah rancangan wilayah KPH yang memuat hasil
identifikasi dan deliniasi awal areal yang akan dibentuk menjadi wilayah
KPH dalam peta dan deskripsinya.
25. Sistem Silvikultur adalah sistem budidaya hutan atau sistem teknik bercocok
tanaman hutan mulai dari memilih benih atau bibit, menyemai, menanam,
memelihara tanaman dan memanen.
26. Kelas Perusahaan adalah nama dari suatu kesatuan pengusahaan hutan yang
diambil dari salah satu dari tiga kemungkinan, antara lain nama jenis pohon
atau hasil hutan utama lainnya yang diambil atau diusahakan, tujuan
penggunaan kayu yang dijadikan hasil utama atau sistem silvikultur utama
yang dipergunakan dalam suatu kesatuan pengusahaan dan diatur kelestarian
hasilnya.

Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHP Orong Telu Periode 2023-2032 6
27. Daur Tanaman adalah jangka waktu yang diperlukan suatu jenis tanaman
sejak mulai penanaman sampai mencapai umur tebang.
28. Petak Tanaman adalah bagian terkecil dari blok/unit KPH yang bersifat
permanen, berfungsi sebagai suatu kesatuan pengelolaan dan satu kesatuan
administrasi dan memiliki luas minimal tertentu yang ditetapkan.
29. Rehabilitasi Hutan dan Lahan adalah upaya untuk memulihkan,
mempertahankan, dan meningkatkan fungsi hutan dan lahan sehingga daya
dukung, produktivitas dan peranannya dalam mendukung sistem penyangga
kehidupan tetap terjaga.
30. Hutan/Lahan Kritis adalah hutan/lahan yang berada di dalam dan di luar
kawasan hutan yang sudah tidak berfungsi lagi sebagai media pengatur tata
air dan unsur produktivitas lahan sehingga menyebabkan terganggunya
keseimbangan ekosistem DAS.
31. Reboisasi adalah upaya penanaman jenis pohon hutan pada kawasan hutan
rusak yang berupa lahan kosong, alang-alang, atau semak belukar untuk
mengembalikan fungsi hutan.
32. Reklamasi Hutan adalah usaha untuk memperbaiki atau memulihkan kembali
lahan dan vegetasi hutan yang rusak agar dapat berfungsi secara optimal
sesuai dengan peruntukannya.
33. Revegetasi adalah usaha untuk memperbaiki dan memulihkan vegetasi yang
rusak melalui kegiatan penanaman dan pemeliharaan pada lahan bekas
penggunaan kawasan hutan.
34. Pemeliharaan Hutan adalah kegiatan untuk menjaga, mengamankan, dan
meningkatkan kualitas tanaman hasil kegiatan reboisasi, penghijauan jenis
tanaman, dan pengayaan tanaman.
35. Pengayaan tanaman adalah kegiatan memperbanyak keragaman dengan cara
pemanfaatan ruang tumbuh secara optimal melalui penanaman pohon.
36. Perbenihan Tanaman Hutan adalah segala sesuatu yang berkaitan dengan
pembangunan sumberdaya genetik, pemuliaan tanaman hutan, pengadaan
dan pengedaran benih dan bibit, dan sertifikasi. Rehabilitasi Hutan dan Lahan
(RHL) adalah upaya untuk memulihkan, mempertahankan dan meningkatkan

Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHP Orong Telu Periode 2023-2032 7
fungsi hutan dan lahan sehingga daya dukung, produktivitas dan peranannya
dalam mendukung sistem penyangga kehidupan tetap terjaga.
37. Daerah Aliran Sungai (DAS) adalah suatu wilayah daratan yang merupakan
satu kesatuan dengan sungai dan anak sungainya, yang berfungsi
menampung, menyimpan, dan mengalirkan air yang berasal dari curah hujan
ke danau atau ke laut secara alami, yang batas di darat merupakan pemisah
topografis dan batas di laut sampai dengan daerah perairan yang masih
terpengaruh aktivitas daratan.
38. Hutan Tanaman Industri (HTI) adalah hutan tanaman pada hutan produksi
yang dibangun oleh kelompok industri kehutanan untuk meningkatkan
potensi dan kualitas hutan produksi dengan menerapkan silvikultur dalam
rangka memenuhi kebutuhan bahan baku industri hasil hutan.
39. Hutan Tanaman Rakyat (HTR) adalah hutan tanaman pada hutan produksi
yang dibangun oleh kelompok masyarakat untuk meningkatkan potensi dan
kualitas hutan produksi dengan menerapkan silvikultur dalam rangka
menjamin kelestarian sumber daya hutan.
40. Hutan Tanaman Hasil Rehabilitasi (HTHR) adalah hutan tanaman pada hutan
produksi yang dibangun melalui kegiatan rehabilitasi lahan dan hutan pada
kawasan hutan produksi untuk memulihkan, mempertahankan dan
meningkatkan fungsi lahan dan hutan dalam rangka mempertahankan daya
dukung, produktivitas dan peranannya sebagai sistem penyangga kehidupan.
41. Hutan Kemasyarakatan (HKm) adalah hutan negara yang pemanfaatan
utamanya ditujukan untuk memberdayakan masyarakat.
42. Pemanfaatan Hutan adalah bentuk kegiatan pemanfaatan kawasan hutan,
pemanfaatan jasa lingkungan, pemanfaatan hasil hutan kayu dan bukan kayu
serta memungut hasil hutan kayu dan bukan kayu secara optimal dan adil
untuk kesejahteraan masyarakat dengan tetap menjaga kelestariannya.
43. Pemanfaatan Kawasan adalah kegiatan untuk memanfaatkan ruang tumbuh
sehingga diperoleh manfaat lingkungan, manfaat sosial dan manfaat ekonomi
secara optimal dengan tidak mengurangi fungsi utamanya.

Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHP Orong Telu Periode 2023-2032 8
BAB II
DESKRIPSI KAWASAN
2.1 Risalah Wilayah KPHP Orong Telu
Risalah wilayah hutan merupakan gambaran umum yang menjelaskan
tentang kondisi dan potensi sumber daya hutan di suatu kawasan hutan sebagai
dasar rencana pengelolaan hutan. Risalah wilayah KPHP Orong Telu meliputi letak,
luas, aksesibilitas kawasan, batas wilayah, sejarah wilayah, dan pembagian blok.
2.1.1 Letak dan Batas Wilayah KPHP Orong Telu
Secara geografis wilayah kelola KPHP Orong Telu (Unit X) Provinsi Nusa
Tenggara Barat (NTB) terletak antara 117° 02' 25" BT - 117° 23' 59" BT dan 8° 38'
57" LS - 8° 53' 46" LS. Berdasarkan pembagian administratif pemerintahan,
wilayah KPHP Orong Telu Meliputi 5 (lima) kecamatan di Kabupaten Sumbawa,
Provinsi Nusa Tenggara Barat,yaitu :
a) Kecamatan Orong Telu : Desa Mungkin, Desa Kelawis, Desa Sebeok dan
Desa Senawang
b) Kecamatan Batulanteh : Desa Baturotok, Desa Tangkan Pulit dan Desa
Tepal
c) Kecamatan Lenangguar : Desa Ledang, Desa Tatebal, Desa Telaga, dan Desa
Lenangguar
d) Kecamatan Moyo Hulu : Desa Sempe dan Desa Brang Rea
e) Kecamatan Lunyuk : Desa Lunyuk Rea dan Desa Jamu
Wilayah kelola KPHP Orong Telu tersebar di 5 (lima) kecamatan dan 15
(lima belas) desa di Kabupaten Sumbawa Provinsi Nusa Tenggara Barat. Secara
geografis dibatasi sebagai berikut:
a) Sebelah Utara : KPHP Batulanteh
b) Sebelah Selatan : KPHP Brang Beh
c) Sebelah Barat : KPHP Sejorong
d) Sebelah Timur : KPHL Ropang
2.1.2 Luas, Fungsi Hutan, dan DAS KPHP Orong Telu
Luas Wilayah Wilayah KPHP Orong Telu (Unit X) berdasarkan SK No:
718/Kpts-II/1997, SK. No:3071/Menhut-VII/KUH/2014, SK. No:2560/Menhut-
VII/KUH/2014, dan SK. No:304/Kpts-II/1995 yakni ± 47.249 Ha yang terbagi ke

Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHP Orong Telu Periode 2023-2032 9
dalam kelompok hutan Retung Sebongkas RTK 46 dengan dengan luasan
13.083,05 Ha, Kelompok hutan Selalu Legini RTK 59 dengan luasan 17.006,86 Ha,
Kelompok hutan Batulanteh RTK 61 dengan luasan 14.759,58 Ha, dan Kelompok
Hutan Krawak dengan luasan 2.399,54 Ha. Berdasarkan analisis dan pengolahan
data spasial, wilayah kerja KPHP Orong Telu memiliki total luas 47.889 Ha.
Perhitungan luasan didasari pada hasil digitasi, cross check lapangan, dan analisis
citra. Luas wilayah KPHK Orong Telu sebesar 47.889 Ha sebagai luas acuan yang
digunakan untuk merencanakan rencana pengelolaan hutan jangka panjang.
Tabel 2.1 Luas dan Fungsi KPHP Orong Telu Berdasarkan Keputusan Menteri
Kehutanan Tentang Penetapan Kawasan Hutan

Fungsi (Ha)
Kelompok SK Penetapan
No. RTK
Hutan Kawasan
HL HP HPT Jumlah

1 Selalu 59 7.592,96 5.722,38 3.691,53 17.006,86 SK.3071/Menhut-


Legini VII/KUH/2014
2 Rentung 46 - - 13.083,05 13.083,05 SK penetapan No
Sebongkas :718/Kpts-II/1997
3 Batulanteh 61 7.618,09 - 7.141,49 14.759,58 SK.2560/Menhut-
VII/KUH/2014
4 Kerawak 62 2.399,54 - - 2.399,54 SK penetapan No:
Utuk 304/Kpts-II/1995
Total 17.610,59 5.722,38 23.916,07 47.249,03

Sumber: Data sekunder, 2022


Berdasarkan komposisi luas kawasan hutan dalam wilayah kelola KPHP
Orong Telu, diketahui bahwa wilayah kelola KPH didominasi oleh hutan produksi
terbatas (50,6 %) atau seluas 23.916,07 Ha. Wilayah kerja KPHP Orong Telu dapat
dilihat di Gambar 2.1.

Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHP Orong Telu Periode 2023-2032 10
Gambar 2.1 Peta Kawasan KPHP Orong Telu
Sumber: Data diolah, 2022
Berdasarkan Peta Pembagian Daerah Aliran Sungai (DAS) yang dipublikasi
Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai dan Hutan Lindung (BPDASHL)
Dodokan Moyosari, wilayah KPHP Orong Telu meliputi 4 DAS, yaitu:1) DAS Beh;
2) DAS Rea 2; 3) Moyo Hulu; dan 4) DAS Rhee. Sebagian besar wilayah KPHP
Orong Telu berada dalam wilayah DAS Beh yakni mencapai 97,56%. Informasi
detail mengenai jumlah, nama, dan luas masing-masing DAS di wilayah KPHP
Orong Telu Provinsi NTB.
Tabel 2.2 Luas DAS KPHP Orong Telu
Nama DAS Luas (Ha) Persentase
Moyo 167.22 2.82%
Rea 674.73 11.35%
Sumbawa 344.34 5.80%
Beh 4,753.76 80.2%
Sumber: Data Sekunder, 2022

Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHP Orong Telu Periode 2023-2032 11
Gambar 2.2 Peta Daerah Aliran Sungai KPHP Orong Telu
Sumber: Data diolah, 2022
2.1.3 Aksesibilitas Kawasan KPHP Orong Telu
Akses jalan di tiap kecamatan lingkar KPHP Orong Telu cukup memadai
yaitu berupa jalan aspal yang menghubungkan ke desa-desa. Panjang sarana jalan
yang diaspal sepanjang 452,43 km, kerikil 166,69 km, jalan tanah 332,39 km. Jalan
yang menghubungkan dari desa ke dusun banyak yang baik. Secara rinci panjang
sarana jalan di KPHP Orong Telu, Kabupaten Sumbawa dapat disajikan dalam
Tabel 2.3 di bawah ini.
Tabel 2.3 Panjang jalan menurut jenis permukaan dan kondisi jalan di Kabupaten
Sumbawa.

Tahun
No. Uraian
2012 2013 2014 2015 2016

1 Jenis Permukaan

Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHP Orong Telu Periode 2023-2032 12
Tahun
No. Uraian
2012 2013 2014 2015 2016

a. Aspal 427,37 427,37 434,62 434,32 452,43

b. Kerikil 203,19 203,19 195,94 182,58 166,69

c. Tanah 320,95 320,95 320,95 334,62 332,39

d. Tidak dirinci (-) (-) (-) (-) (-)

Jumlah 951,51 951,51 951,51 951,52 951,51

2 Kondisi Jalan

a. Baik 369,48 411,51 448,17 451,97 489,41

b. Sedang 121,24 111,24 103,86 125,78 102,55

c. Rusak 158,43 138,43 129,33 98,39 93,62

d. Rusak Berat 302,36 290,33 270,15 275,38 265,51

Jumlah 951,51 951,51 951,51 951,52 951,09

Sumber: Data Sekunder, 2022


2.1.4 Sejarah Wilayah KPHP Orong Telu
Pencadangan KPH di Provinsi NTB mulai dilakukan periode tahun 2000-
2001 (masa transisi menuju era otonomi) dalam rangka rancang bangun Kesatuan
Pengelolaan Hutan Produksi (KPHP). Hasil rancang bangun tersebut telah
membagi habis seluruh kawasan hutan produksi di Provinsi NTB ke dalam 12 (dua
belas) unit KPHP. Seiring dengan lahirnya PP Nomor 6/2007, jo. PP Nomor 3/2008
(pengganti PP Nomor 34/2002), hasil rancang bangun KPHP tersebut selanjutnya
dilakukan perubahan mendasar, yaitu dengan menyatukan fungsi hutan lindung
dengan hutan produksi ke dalam wadah Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH).

Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHP Orong Telu Periode 2023-2032 13
Selanjutnya hasil rancang bangun tersebut disepakati oleh para Kepala Unit
Pelaksana Teknis (UPT) Departemen Kehutanan lingkup NTB, para Kepala Dinas
yang menangani urusan Kehutanan di provinsi/kabupaten/kota, diketahui oleh
seluruh bupati/walikota se-NTB (kecuali Kota Mataram), serta disetujui oleh
Gubernur Provinsi NTB pada tahun 2008. Hasil rancang bangun yang telah
disepakati para pemangku kepentingan tersebut, selanjutnya diusulkan oleh
Gubernur Provinsi NTB kepada Menteri Kehutanan. Berdasarkan Keputusan
Menteri Kehutanan Nomor SK.337/Menhut-VII/2009, telah dicadangkan 23 (dua
puluh tiga) unit KPH yang menjadi kewenangan Pemerintah
Provinsi/kabupaten/kota meliputi 11 (sebelas) unit KPHP, dan 12 (dua belas) unit
KPHL.
Pembentukan organisasi KPHP Orong Telu diawali dengan terbitnya
Peraturan Gubernur Nusa Tenggara Barat Nomor 53 Tahun 2016 Tentang
Pembentukan, Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas Dan Fungsi Serta Tata Kerja
Unit Pelaksana Teknis Dinas Pada Dinas-Dinas Daerah Dan Unit Pelaksana Teknis
Badan Pada Badan-Badan Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat. Pada tanggal 30
Desember 2016, Pemerintah Provinsi NTB melakukan pengisian jabatan Kepala
KPHP Orong Telu beserta staf pendukung dalam rangka mengakselerasi
operasionalisasi KPH.
2.1.5 Pembagian Blok KPHP Orong Telu
Di dalam pembagian blok wilayah KPHP Orong Telu, terdapat beberapa
aspek yang diperhatikan dan dipertimbangkan dalam pembagian blok, yaitu (1)
karakteristik biofisik lapangan, (2) kondisi sosial ekonomi masyarakat sekitar, (3)
potensi sumber daya alam, dan (4) keberadaan hak-hak atau izin usaha pemanfaatan
hutan. Berikut daftar pembagian blok di kawasan KPHP Orong Telu (Unit X).
Tabel 2.4 Pembagian Blok di Kawasan KPHP Orong Telu

No Blok Luas (Ha) Luas (%)

1 HL – Inti 2.843 6,21

2 HL – Pemanfaatan 14.715 30,7

3 KHDTK 88 0,2

Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHP Orong Telu Periode 2023-2032 14
No Blok Luas (Ha) Luas (%)

4 HP – Pemanfaatan HHK-HT 4.191 8,7

5 HP – Pemberdayaan Masyarakat 677 1,4

6 HP – Pemanfaatan Kawasan, Jasling, dan HHBK 854 1,7

7 HPT – Pemberdayaan Masyarakat 237 0,5

8 HPT – Perlindungan 2.638 5,5

9 HPT - Pemanfaatan Kawasan, Jasling, dan HHBK 15.888 33,1

10 HPT – Pemanfaatan HHK-HA 5.758 12

Total 47.889 100

Sumber: Data diolah, 2022


Pertimbangan blok di kawasan KPHP Orong Telu pada HL pemanfaatan
dipilih dengan pertimbangan karena paling mendominasi yang terdiri dari potensi
HHBK yaitu madu dan rotan. HL-zona inti dipilih sebagai blok HL-zona inti karena
terdapat tanaman gaharu yang merupakan tanaman dilindungi menurut
P.20/MENLHK-SETJEN/KUM.1/6/2018 dan merupakan tanaman yang terancam
punah, selain itu blok tersebut dipilih karena pertimbangan topografi yang cukup
lereng dan akses tidak mudah. Pada blok HL khusus dipilih dengan pertimbangan
karena daerahnya hutan lindung dan cocok untuk Ppesantren Deamalela dengan
tujuan khusus KHDTK. Blok HL pemanfaatan kawasan dipilih dengan
pertimbangan karena terdapat tanaman bambu sebagai HHBK sedangkan untuk
blok HL pemanfaatan jasa lingkungan dan HHBK berfungsi untuk pemanfaatan
kawasan karena terdapat potensi tanaman bambu dan rotan. Pada blok HHK-HT
dipilih sebagai blok HHK-HT karena kawasan tersebut termasuk hutan produksi
dengan sistem tebang habis. Pada blok HP pemberdayaan masyarakat dipilih karena
dengan pertimbangan berdekatan dengan pemukiman. Pada blok HPT dipilih
dengan pertimbangan untuk pemanfaatan kawasan dan terdapat banyak potensi
HHBK seperti aren, madu dan porang. Pada blok HPT perlindungan dipilih karena

Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHP Orong Telu Periode 2023-2032 15
tidak terdapat potensi kawasan dan HHBK, pada blok ini terdapat potensi tata air
dan tidak terdapat potensi bagi masyarakat untuk dimanfaatkan masyarakat. Pada
blok HHK-HA dipilih dengan pertimbangan tidak boleh ditebang habis. Pembagian
blok wilayah KPHP Orong Telu dapat dilihat pada gambar 2.3.

Gambar 2.3 Peta Pembagian Blok Wilayah KPHP Orong Telu


Sumber: Data diolah, 2022
Blok-blok tersebut dibagi menjadi petak-petak berdasarkan intensitas dan
efisiensi pengelolaan hutan. Petak merupakan unit manajemen dan unit administrasi
terkecil dari implementasi asas kelestarian hasil dengan luasan tertentu dan
permanen yang mendapat perlakuan pengelolaan dan silvikultur yang sama.
Pembagian petak dan blok KPH Orong Telu dapat dilihat pada gambar 2.4.

Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHP Orong Telu Periode 2023-2032 16
Gambar 2.4 Peta Pembagian Petak Wilayah KPHP Orong Telu
Sumber: Data diolah, 2022
Secara teknis, penetapan Wilayah Tertentu KPHP Orong Telu Provinsi NTB
didasarkan pada hasil cross check dengan para pihak khususnya pemerintah daerah,
pemegang izin, dan overlay peta. Berdasarkan hal tersebut diperoleh kondisi
eksisting Wilayah Tertentu adalah seluas 42.320 Ha atau sekitar 88,3% dari total
luas wilayah hutan KPHP Orong Telu yakni 47.889 Ha. Luas Wilayah Tertentu
itulah yang nantinya akan dikelola secara profesional dan mandiri oleh pengelola
KPHP Orong Telu.
Tabel 2.5 Wilayah Tertentu KPHP Orong Telu berdasarkan Blok
Fungsi Kawasan Persentase
No Blok Jumlah
HL HP HPT (%)
1 Blok Pemanfaatan 14.715 14.715 30,6
Blok Pemanfaatan
2 5.758 5.758 12
HHK-HA
Blok Pemanfaatan
3 854 15.888 16.742 35
Jasling dan HHBK

Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHP Orong Telu Periode 2023-2032 17
Fungsi Kawasan Persentase
No Blok Jumlah
HL HP HPT (%)
Blok
4 Pemberdayaan 677 237 914 2
Masyarakat
Blok Pemanfaatan
5 4.191 4.191 8,7
HHK-HT
Jumlah 14.715 5.722 21.883 42.320 88,3
Sumber: Data diolah, 2022
2.2 Kondisi Biofisik Wilayah KPHP Orongtelu
2.2.1 Kondisi Formasi Geologi KPHP Orong Telu
Berdasarkan Data Geologi terbaru yang dipublikasikan, kondisi geologi di
wilayah KPHP Orong Telu didominasi formasi Batuan Gunung Api yaitu seluas
±58,03 % dari total luats wilayah. Jenis formasi penyusun pada lokasi KPHP Orong
Telu terdiri atas Batuan Gunung Api, Batuan Gunung Api Batukaru, Batuan
Terobosan, Batu Gamping, Batu Pasir Tufaan, dan Satuan Breksi Andesit-Basal.
Umumnya wilayah KPHP Orong Telu memiliki formasi geologi berwarna kelabu
kehijauan dan hijau; setempat lava berstruktur bantal, bersisipan rijang.
Tabel 2.6 Formasi Penyusun Geologi KPHP Orong Telu

Jenis Batuan Luas (ha) Luas (%)

Batuan Gunung Api 27417,70 58,03

Batuan Gunungapi 12329,85 26,10


Batukau
Batuan Terobosan 1349,03 2,86

Batu Gamping 466,12 0,99

Batupasir Tuffaan 5661,39 11,98

Satuan breksi Andesit- 24,95 0,05


Basal

Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHP Orong Telu Periode 2023-2032 18
Jenis Batuan Luas (ha) Luas (%)

Jumlah 47249,03 100

Sumber: Data diolah, 2022

Gambar 2.5 Peta Geologi KPHP Orong Telu


Sumber: Data diolah, 2022
2.2.2 Jenis Tanah KPHP Orong Telu
Jenis tanah yang mendominasi di KPHP Orong Telu adalah tanah latosol dan
tanah alluvial. Tanah Litosol adalah tanah hasil pelapukan batuan beku dan sedimen
yang masih baru terbentuk sehingga butirannya besar, biasanya lapisan tanah yang
tidak begitu tebal sedangkan tanah alluvial adalah jenis tanah yang terbentuk karena
endapan. Jenis tanah latosol di KPHP Orong Telu menempati luas sebesar 40215,71
ha atau 85,11% sedangkan jenis tanah alluvial menempati luas sebesar 7033,32 ha
atau 14,89%.

Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHP Orong Telu Periode 2023-2032 19
Tabel 2.7 Jenis Tanah KPHP Orong Telu
Jenis Tanah Lua (ha) Luas (%)
Litosol 40.215,71 85,11
Alluvial 7.033,32 14,89
Jumlah 47.249,03 100
Sumber: Data diolah, 2022

Gambar 2.6 Peta Jenis Tanah KPHP Orong Telu


Sumber: Data diolah, 2022
2.2.3 Kelerengan KPHP Orong Telu
Berdasarkan Peta Kelerengan KPHP Orong Telu kelas kelerengan di KPHP
Orong Telu terbagi menjadi 5 kelas kelerengan yaitu datar, landau, agak curam,
curam dan sangat curam. Kelas kelerengan datar di wilayah KPHP Orong Telu
memiliki luasan sebesar 4,24%, kelas lereng landai memiliki luasan sebesar 9,91%,
kelas lereng agak curam memiliki luasan sebesar 20,41%, kelas lereng curam
memiliki luasan sebesar 42,91% dan kelas lereng curam memiliki luas sebesar
22,53%.

Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHP Orong Telu Periode 2023-2032 20
Tabel 2.8 Kelas Lereng KPHP Orong Telu
Kelas Lereng Luas (ha) Luas (%)
Datar 2003,61 4,24
Landai 4681,51 9,91
Agak Curam 9643,81 20,41
Curam 20274,97 42,91
Sangat Curam 10645,14 22,53
Jumlah 47249,03 100
Sumber: Data diolah, 2022

Gambar 2.7 Peta Kelerengan KPHP Orong Telu


Sumber: Data diolah, 2022
2.2.4 Lahan Kritis KPHP Orong Telu
Di wilayah kelola KPHP Orong Telu Provinsi NTB sampai dengan
dokumen RPHJP ini disusun masih dijumpai keberadaan lahan kritis yang sebagian
besar lebih diakibatkan oleh aktivitas manusia yang tidak bertanggung-jawab
berupa pembalakan dan perambahan liar. Berdasarkan tingkat kekritisannya,

Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHP Orong Telu Periode 2023-2032 21
wilayah KPHP Orong Telu yang berada dalam kondisi kritis dengan kategori agak
kritis, kritis, dan sangat kritis mencapai seluas 9.048,21 atau 19.15 %.
Tabel 2.9 Lahan Kritis KPHP Orong Telu
Kekritisan Lahan Luas (ha) Luas (%)
Tidak Kritis 8.835,84 18,70
Agak Kritis 8.392,46 17,76
Potensial Kritis 28.260,07 59,81
Kritis 1.566,06 3,31
Sangat Kritis 194,60 0,41
Jumlah 47.249,03 100
Sumber: Data diolah, 2022

Gambar 2.8 Peta Lahan Kritis KPHP Orong Telu


Sumber: Data diolah, 2022
2.2.5 Penutupan Lahan
Wilayah KPHP Orong Telu dimanfaatkan menjadi bermacam-macam tipe
lahan. Tutupan lahan. Tutupan lahan merupakan permukaan fisik suatu lahan
tergantung penggunaan lahan. Penggunaan lahan sendiri merupakan ekspresi

Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHP Orong Telu Periode 2023-2032 22
lingkungan dengan aktivitas manusia yang mencoba untuk membuat
lingkungannya bermanfaat bagi kehidupannya. Semakin banyak masyarakat di
sekitar Kawasan hutan maka tutupan lahan menjadi lebih variatif. Fungsi peta
penutupan lahan untuk mengetahui macam-macam Kawasan sehingga dapat
dilakukan pengelolaan dan pengawasan yang maksimal. Berdasarkan hasil analisis
citra, penutupan paling besar di KPHP Orong Telu berupa hutan lahan kering
sekunder seluas 44.609,33 Ha.
Tabel 2.10 Tutupan Lahan KPHP Orong Telu
No. Tutupan Lahan Luas (Ha)
1 Hutan lahan kering primer 14.395,98
2 Hutan lahan kering sekunder 44.609,33
3 Belukar 979,03
4 Pertanian lahan kering 922,17
5 Pertanian lahan kering campur 565,65
6 Sawah 12,8
7 Lahan terbuka 85,8
Jumlah 47.248
Sumber: Data diolah, 2022

Gambar 2.9 Peta Tutupan Lahan KPHP Orong Telu


Sumber: Data diolah, 2022

Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHP Orong Telu Periode 2023-2032 23
2.2.6 Tipe Iklim KPH Orong Telu
Wilayah merupakan daerah yang beriklim tropis yang dipengaruhi oleh
musim hujan dan musim kemarau. Berdasarkan hasil evaluasi agroklimat
klasifikasi iklim (Schimdt-Ferguson) wilayah KPHP Orong Telu berada pada dua
tipe iklim, yaitu:
1. Tipe iklim D (sedang) merupakan ilklim dengan jumlah perbandingan bulan
kering dan basah berkisar antara 60-100%.
2. Tipe iklim E (agak Kering) merupakan iklim dengan jumlah perbandingan bulan
kering dan basah berkisar antara 100-167%.
Wilayah KPHP Orong Telu didominasi dengan iklim D seluas 30.491,29 Ha
atau 67,38% dari luas wilayah KPHP Orong Telu. Luasan dan wilayah KPHP
Orong Telu yang memiliki tipe iklim D dan E dapat dilihat pada tabel 2.11 Dan
gambar 2.10.
Tabel 2.11 Tipe Iklim KPHP Orong Telu

No Tipe Iklim Luasan (Ha) Luas (%)


1 D 30.941,29 67,38
2 E 16.428,30 32,62
Jumlah 47.249,03 100
Sumber: Data diolah, 2022

Gambar 2.10 Peta Tipe Iklim KPHP Orong Telu


Sumber: Data diolah, 2022

Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHP Orong Telu Periode 2023-2032 24
2.2.7 Curah Hujan KPHP Orong Telu
Wilayah KPHP Orong Telu memiliki curah hujan yang termasuk sedang-
tinggi. Curah hujan yang terjadi di wilayah tersebut antara 2.400-3.600 mm/tahun.
Sebagian besar wilayah KPHP Orong Telu (14,293 Ha atau 30,25%) memiliki
curah hujan 2.600-2.800 mm/tahun. Secara rinci data sebaran curah hujan di
wilayah KPHP Orong Telu sebagai berikut.
Tabel 2.12 Curah Hujan Tahunan KPHP Orong Telu
No. Curah Hujan (mm/tahun) Luas (Ha) %
1 2.400-2.600 7.135 15,10
2 2.600-2.800 14.293 30,25
3 2.800-3.000 13.927 29,47
4 3.000-3.200 7.613 16,11
5 3.200-3.600 4.280 9,05
Jumlah 47.248 100
Sumber: Data diolah, 2022

Gambar 2.11 Peta Curah Hujan KPHP Orong Telu


Sumber: Data diolah, 2022

Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHP Orong Telu Periode 2023-2032 25
2.3 Potensi Wilayah KPHP Orong Telu
2.3.1 Potensi Kayu Wilayah KPHP Orong Telu
Dari hasil inventarisasi hutan pada bulan Maret 2018 diketahui bahwa
vegetasi yang ditemukan di kawasan hutan wilayah KPHP Orong Telu,
diantaranya; Ayan (Diospyros malabarica), Batu (Alstonia spectabilis R,Br), Becek
(Sterculia spp), Berora (Kleinhovia hospital), Berune (Antidesma bunius), Binong
(Tetrameles nudiflora), Buapuin (Dysoxylum caulostachyum), Bulu ayam
(Antidesma bunius), Bungur (Lagerstroemia speciosa), Doat (Eugenia polyantha
Wight), Elok (Strychnos ligustrina), Empang (Evodia latifolia DC), Heci
(Canarium asperum), Je (Planchonia valida), Jeliti (Wrightia colyciua), Jenetri
(Elaeocarpus sphaericus), Kamal (Colona schabra), Kawat (Mezzetia Spp),
Kelamir (Albizzia procera Benth), Kesaming (Schleichera oleosa), Kesi (Canarium
oleosum), Kesuang (Dracontomelon mangiferum), Ketapang (Terminalia catappa),
Ketimis (Protium javanicum), Kleang (Pterospermum javanicum), Kukin
(Schoutenia ovata Korth), Kupang (Parkia roxburghii), Laban (Vitex pubescens),
Lanang (Laportea peltata), Lapak duri (Ficus Spp), Lasar (Aquilaria spp)dan
Lempinyo (Elaeocarpus floribunda).
Strata Hutan Lahan Kering Sekunder/Bekas Tebangan (Hs) pada tingkat
semai yang memiliki nilai INP tertinggi adalah jenis Rapat Bewe (Drypetes
longifolia) dengan nilai INP 26,79, sedangkan nilai INP terendah diantaranya
Bungur (Lagerstroemia speciosa), Empang (Evodia latifolia), Lita (Alstonia
scholaris), Rapo (Erythrina subumbrans), Suwir (Ficus variegata), dan Suren
(Toona celebica) dengan nilai 0,81. Hasil Perhitungan INP tingkat pancang pada
Strata Hutan Lahan Kering Primer (Hp) yang memiliki nilai tertinggi adalah Rapat
Bewe (Drypetes longifolia) dengan nilai INP 30,61, sedangkan yang memiliki nilai
terendah diantaranya adalah Doat (Eugenia polyanta), Garu (Lansium sp), Kesi
(Canarium oleosum), Kesuang (Dracontomelon mangiferum), Nangka (Artocarpus
integrus), dan Piko (Sterculia urceolata) dengan nilai INP 1,46.
Hasil Perhitungan INP tingkat pancang pada Strata Hutan Lahan Kering
Sekunder/Bekas Tebangan (Hs) yang memiliki nilai tertinggi adalah jenis Rapat
Bewe (Drypetes longifolia) dengan nilai INP 25,32 sedangkan yang memiliki nilai
terendah diantaranya adalah Becek (Sterculia sp), Buapuin (Dysoxylum

Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHP Orong Telu Periode 2023-2032 26
caulostachyum), Bulu ayam (Antidesma bunius), Bungir (Lagerstroemia speciosa),
Kamal (Colona scabra), dan Kesambi (Schleichera oleosa) dengan nilai INP 1,04.
Hasil Perhitungan INP tingkat tiang pada strata Hutan Lahan Kering Primer
(Hp) yang memiliki nilai tertinggi adalah jenis Rapat Bewe (Drypetes longifolia)
dengan nilai INP 26,91, sedangkan yang memiliki nilai terendah adalah jenis Becek
dengan nilai INP 0,95. Selanjutnya, hasil Perhitungan INP tingkat tiang pada strata
Hutan Lahan Kering Sekunder/Bekas Tebangan (Hs) yang memiliki nilai tertinggi
adalah jenis Kukin (Schoutenia ovata) dengan nilai INP 40,02, sedangkan yang
memiliki nilai terendah adalah jenis Mantertis dengan nilai INP 0,72.
2.3.2 Potensi HHBK Wilayah KPHP Orong Telu
Berdasarkan sebaran potensi yang ada di KPH Orong Telu terdapat potensi
HHBK yaitu Getah, Salam, Rotan, Porang, Madu, Gaharu, Bambu, Aren, dan
Kawasan Wisata. Hal diatas dapat mewujudkan cita-cita KPH dan memberdayakan
masyarakat dengan potensi yang ada dan juga meminimalkan pemanenan hasil
hutan kayu yang berlebihan.

Gambar 2.12 Peta Hasil Hutan Bukan Kayu (HHBK) KPHP Orong Telu
Sumber: Data diolah, 2022

Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHP Orong Telu Periode 2023-2032 27
2.3.3 Keberadaan Fauna dan Flora Langka
Selain HHK dan HHBK terdapat pula beberapa jenis satwa liar di wilayah
KPHP Orong Telu diantaranya adalah Rusa Timor (Rusa timorensis), Babi Hutan
(Sus scrofa), Monyet ekor panjang (Macaca fascicularis), Ular pohon (Ahaetulla
prasina), Elang bondol (Haliastur Indus), Ayam hutan (Gallus gallus), Musang
(Paradoxurus hermaphrodites), Landak (Hystrix brachyuran) dan Ular Piton
(Python reticulatus).
Tabel 2.13 Sebaran Flora Langka Wilayah KPHP Orong Telu

Perangkat
No Jenis Nama Ilmiah Status
Perlindungan

1 Rusa Cervus temorensis PP No. 7/1999 Dilindungi

IUCN Vulnerable

CITES

2 Musang Paradoxurus PP No. 7/1999 Dilindungi


hermaphrodites
IUCN Least
Concern

CITES Appendix III

3 Landak Hystrix brachyuran PP No. 7/1999 Dilindungi

IUCN Least
Concern

CITES (-)

4 Elang Haliastur indus PP No. 7/1999 Dilindungi


Bondol
IUCN Least
Concern

Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHP Orong Telu Periode 2023-2032 28
Perangkat
No Jenis Nama Ilmiah Status
Perlindungan

CITES Appendix I

Sumber: BKSDA 2010


Tabel 2.14 Sebaran Fauna Langka Wilayah KPHP Orong Telu

No Nama Lokal Nama Ilmiah

1 Mesuyi/ Kayumanis Sumbawa Cryptocarya sumbawaensis

2 Anggrek Hutan Calanthe pauciverrucos

3 Angsana Pterocarpus indicus

Sumber: Survei biofisik KPH Orong Telu, 2018


2.3.4 Data Informasi Sosial Budaya Masyarakat
Seluruh masyarakat desa di sekitar wilayah KPHP Orong Telu beragama
Islam. Selain itu, mayoritas masyarakat memiliki mata pencaharian utama sebagai
petani dan buruh tani. Khusus untuk masyarakat desa yang berbatasan langsung
dengan hutan di wilayah kelola KPHP Orong Telu memanfaatkan kawasan hutan
untuk kegiatan pemungutan hasil hutan bukan kayu (HHBK), berupa: kayu manis,
bambu, kopi, rotan dan madu. Selain itu, masyarakat sekitar hutan juga
memanfaatkan hasil hutan kayu (HHK) sebagai bahan untuk pembuatan rumah.
Suku bangsa mayoritas yang terdapat di sekitar wilayah KPHP Orong Telu
(Unit X) Provinsi NTB adalah suku Samawa. Suku Samawa merupakan suku
bangsa yang mendominasi di Kabupaten Sumbawa sedangkan suku pendatang,
antara lain: suku Mbojo, Bugis, Jawa dan lainnya. Mata pencaharian penduduk desa
di sekitar wilayah kelola KPHP Orong Telu (Unit X) cukup beragam, namun
mayoritas penduduk 15 desa umumnya bermata pencaharian sebagai petani. Sektor
pertanian merupakan sumber pendapatan yang utama dan sektor yang paling
dominan. Hasil dari bertani umumnya dikonsumsi sendiri dan selebihnya dijual ke
masyarakat desa sekitar atau pembeli yang datang langsung ke desa mereka.

Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHP Orong Telu Periode 2023-2032 29
Sarana kelembagaan yang ada di masing-masing desa sekitar KPHP Orong
Telu (Unit X) hampir sama dengan kelembagaan desa lainnya yaitu berupa lembaga
formal dan informal yang mengatur tatanan kehidupan bermasyarakat yang ada
pada masyarakat masing-masing desa, seperti; LPM, BPD, BUMDES, PKK,
karang taruna, dan kelompok tani. Interaksi antara masyarakat dengan kawasan
hutan sangat tinggi, khususnya dalam pemungutan hasil hutan bukan kayu
(HHBK), seperti; Kayu manis, bambu, kopi, rotan dan madu, sedangkan aktivitas
pertanian yang dilakukan oleh masyarakat berada di dalam kawasan hutan relatif
kecil.
Tabel 2.15 Jumlah dan Kepadatan Penduduk di Kabupaten Sumbawa

No Kecamatan Luas Jumlah Penduduk Kepadatan


(Km2) (Jiwa) (Jiwa/km2)

1 Orong Telu 465,97 4.773 10

2 Batulanteh 391,40 10.394 27

3 Lenangguar 504,32 6.444 13

4 Moyo Hulu 311,96 20.736 66

5 Lunyuk 513,74 20.312 40

Jumlah 2187,39 62.659

Sumber: Sumbawa Dalam Angka, 2017


2.3.5 Data Informasi Izin-izin Pemanfaatan Hutan
Izin pemanfaatan hutan di kawasan KPHP Orong Telu terbagi atas 2 jenis
yaitu penggunaan kawasan hutan dan pemanfaatan hutan. Berikut tabel rincian
mengenai Izin penggunaan Kawasan hutan dan pemanfaatan hutan di wilayah
KPHP Orong Telu.

Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHP Orong Telu Periode 2023-2032 30
Tabel 2.16 Data Izin-izin Penggunaan Kawasan Hutan di KPHP Orong Telu

Luas No. SK Jangka


No Pemohon Blok Peruntukan
(Ha) Izin Waktu

1 Yayasan HL- Hutan 76,49 SK.285/ Tidak


Pendidikan dan Khusus Pendidikan MenLH ditentukan
Kebudayaan dan Pelatihan K/Setjen/
Dea Malela PLA.0/6/
2018

Sumber: Data Diolah, 2022


Tabel 2.17 Data Izin-izin Pemanfaatan Hutan di KPHP Orong Telu

Nama Luas
No Blok No. SK Izin Keterangan
Kelompok (Ha)

1 KTH Bangkit Blok HP 17.01 Dalam Kemitraan


Bersama Pemanfaatan proses
Kaw. HHBK
dan Jasling

2 KTH Mata Blok HP 40.15 Dalam Kemitraan


Pemanfaatan proses
Kaw. HHBK
dan Jasling

3 KTH Sampar Blok HP 60 Dalam Kemitraan


Song Pemanfaatan proses
Kaw. HHBK
dan Jasling

4 KTH Subur Blok HP 45 Dalam Kemitraan


Makmur Pemberdayaan proses
Masyarakat

5 KTH Sereng Blok HP 80.02 Dalam Kemitraan

Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHP Orong Telu Periode 2023-2032 31
Nama Luas
No Blok No. SK Izin Keterangan
Kelompok (Ha)

Makmur Pemberdayaan proses


Masyarakat

6 KTH Lestari Pemberdayaan 111.87 Dalam Kemitraan


Makmur Masyarakat proses

Sumber: Data Diolah, 2022

Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHP Orong Telu Periode 2023-2032 32
BAB III
VISI DAN MISI PENGELOLAAN HUTAN
3.1 Visi
Visi merupakan pandangan dan cita-cita yang ingin dicapai dan menjadi
pedoman serta arahan terhadap penyelenggaraan pengelolaan hutan di wilayah
KPHP Orong Telu unit X. Mendasarkan pada visi dari pemerintah dan pemerintah
daerah yang telah diuraikan sebelumnya maka Visi KPHP Orong Telu unit X
Provinsi NTB periode tahun 2021- 2031, yaitu "Terwujudnya Pengelolaan Hutan
di KPHP Orong Telu yang Lestari untuk Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat
dengan skema Pengelolaan Kolaboratif”
3.2 Misi
Dalam mewujudkan visi pengelolaan hutan KPHP Orong Telu tersebut,
maka misi pengelolaan KPHP Orong Telu adalah sebagai berikut:
1. Memantapkan penataan kawasan hutan KPHP menjadi blok dan petak
pengelolaan;
2. Melaksanakan kegiatan perlindungan, rehabilitasi dan konservasi hutan untuk
mempertahankan daur dan meningkatkan kualitas sumberdaya hutan dan daerah
aliran sungai;
3. Melaksanakan kegiatan pemberdayaan masyarakat sekitar hutan dalam
pengelolaan hutan melalui skema perhutanan sosial;
4. Mengoptimalkan potensi sumber daya hutan (HHK, HHBK, dan Jasa
Lingkungan) sesuai dengan permintaan pasar
5. Meningkatkan partisipasi masyarakat sekitar hutan dalam pengelolaan hutan
secara lestari melalui izin pemanfaatan pengelolaan lahan
6. Meningkatkan pemahaman dan keterampilan masyarakat melalui sistem
informasi terpadu terkait pemanfaatan lahan hutan secara optimal dan lestari
7. Adanya transparansi publik terkait luas, batas, dan potensi kawasan hutan
8. Membina kelembagaan yang mandiri, mantap, dan berkelanjutan di tingkat
tapak
9. Menjalin kerjasama dengan mitra untuk mengelola potensi sumber daya hutan

Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHP Orong Telu Periode 2023-2032 33
BAB IV
ANALISIS DAN PROYEKSI
4.1 Analisis SWOT (Strength, Weakness, Opportunity, Threat) KPHP Orong
Telu
Pengelolaan KPHP Orong Telu unit X dipengaruhi oleh faktor internal dan
eksternal berdasarkan hasil diskusi baik secara internal maupun eksternal bersama
masyarakat dan instansi terkait serta pengamatan lapangan. Faktor internal tersebut
merupakan kekuatan dan kelemahan dari sumber daya pengelola sendiri yaitu
KPHP Orong Telu terkait posisi dan kebijakannya dalam mengatasi tantangan yang
ada. Sedangkan faktor eksternal merupakan peluang yang ada dan juga hal-hal
yang menjadi ancaman terkait kebijakan – kebijakan yang dikeluarkan oleh KPHP
Orong Telu.
Tabel 4.1 Analisis SWOT KPHP Orong Telu

Internal Strength (Kekuatan) Weakness (Kelemahan)

1. Legalitas kelembagaan KPH 1. Belum menerapkan PPK-


telah jelas dalam bentuk BLUD
UPTD 2. Pengelolaan hasil hutan
2. Potensi hasil hutan kayu, bukan kayu masih belum
bukan kayu, dan jasa optimal
lingkungan yang tersedia 3. Pal batas fisik belum
3. Letak dan luas wilayah KPHP seluruhnya terpasang di
Orong Telu sudah jelas lapangan
4. Terdapatnya sumber-sumber 4. Kuantitas dan kualitas SDM
pendanaan dari APBN, belum memadai
APBD, dan pihak ketiga 5. Penyediaan sistem informasi
5. Kondisi biofisik lahan masih yang kurang
relatif baik dan mendukung 6. Anggaran dalam pengelolaan
untuk membangun kelas hutan belum menjadi prioritas
perusahaan utama

Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHP Orong Telu Periode 2023-2032 34
Eksternal Opportunity (Peluang) Threat (Ancaman)

1. Adanya peluang bermitra 1. Kebijakan pemerintah daerah


dengan masyarakat, pelaku yang tidak berorientasi pada
usaha, dan instansi terkait. sustainabilitas produksi
2. Permintaan pasar terhadap 2. Tingginya tingkat
hasil hutan kayu, bukan ketergantungan masyarakat
kayu, dan jasa lingkungan akan hasil hutan
yang tinggi 3. Kebijakan yang dibentuk
3. Penataan pal batas yang seringkali berpotensi
melibatkan para pihak merugikan pengguna lahan
terkait. 4. Okupasi lahan dan
4. Tersedianya kualitas tenaga bergesernya pal batas
kerja dalam bidang 5. Rekrutmen SDM pengelolaan
kehutanan hutan yang terbatas.
5. Penggunaan perangkat 6. Kemiskinan masyarakat
teknologi dan aplikasi yang sekitar hutan tergolong tinggi
dapat mendukung sistem
database

Sumber: Data diolah, 2022


Berdasarkan uraian kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman diatas
dilakukan perumusan strategi pengelolaan KPHP Orong Telu melalui strategi
SWOT sebagai berikut:
Tabel 4.2 Strategi SWOT KPHP Orong Telu

Strategi Strength-Opportunity Weakness-Opportunity

1. Menjalin kerjasama 1. Mengoptimalkan potensi sumber daya


dengan mitra untuk hutan (HHK, HHBK, dan Jasa
mengelola potensi Lingkungan) sesuai dengan
sumber daya hutan permintaan pasar
yakni hasil hutan kayu, 2. Meningkatkan keterlibatan
hasil hutan bukan masyarakat dan para pihak terkait

Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHP Orong Telu Periode 2023-2032 35
kayu, maupun jasa dalam pemasangan, pengawasan, dan
lingkungan pemeliharaan pal batas kawasan
2. Memanfaatkan 3. Mengembangkan kemitraan antara
anggaran dana dari pemerintah, masyarakat, dan inventor
pemerintah dan untuk meningkatkan pemasukan
berbagai pihak secara anggaran dalam pengelolaan hutan
optimal dalam 4. Memberdayakan SDM berkualitas
pengelolaan hutan untuk membangun infrastruktur
3. Memperluas jenis sistem informasi yang baik
komoditas potensi 5. Memperbaiki sistem pengelolaan
kayu dan bukan kayu keuangan yang fleksibel dengan
sesuai dengan menerapkan PPK-BLUD melalui
permintaan pasar tenaga kerja yang handal
dengan memanfaatkan
biofisik lahan yang
memadai
4. Membina
kelembagaan yang
mandiri, mantap, dan
berkelanjutan di
tingkat tapak

Strength-Threat Weakness-Threat

1. Adanya koordinasi dan 1. Meningkatkan pemahaman dan


kesesuaian anggaran keterampilan masyarakat melalui
antara penggunaan sistem informasi terpadu terkait
dana pemerintah pemanfaatan lahan hutan secara
dengan program- optimal dan lestari
program yang disusun 2. Mengembangkan UMKM berbasis
KPH pengolahan hasil hutan berupa produk
2. Meningkatkan olahan

Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHP Orong Telu Periode 2023-2032 36
partisipasi masyarakat 3. Meningkatkan keterampilan dan
sekitar hutan dalam pemahaman pengelola melalui
pengelolaan hutan pelatihan tematik
secara lestari melalui 4. Adanya transparansi publik terkait
izin pemanfaatan luas, batas, dan potensi kawasan hutan
pengelolaan lahan sehingga dapat diakses publik secara
(pesanggem) terbuka
3. Sosialisasi kepada
masyarakat terkait
letak dan batas
kawasan secara
kontinu
4. Meningkatkan kuota
rekrutmen tenaga
kehutanan yang
kompeten sesuai
dengan kebutuhan
kawasan dan
penggunaan dana
5. Melibatkan partisipasi
masyarakat dalam
pengambilan
kebijakan sebagai
salah satu
pertimbangan
pembuatan kebijakan
yang berorientasi pada
kesejahteraan
masyarakat

Sumber: Data diolah, 2022

Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHP Orong Telu Periode 2023-2032 37
4.2 Analisis Data dan Informasi
4.2.1 Analisis Kelembagaan dan Organisasi KPHP Orong Telu
Sejak terbitnya Keputusan Menteri Kehutanan nomor SK.337/Menhut-
VII/2009 Tanggal 15 Juni 2009 tentang Penetapan Wilayah Kesatuan Pengelolaan.
Hutan Produksi (KPHP) dan Kesatuan Pengelolaan Hutan Lindung (KPHL)
Provinsi NTB, pelantikan Kepala KPHP Orong Telu dan pejabat struktural lainnya
dilakukan Gubernur NTB pada 30 Desember 2016. Oleh karena itu, pemenuhan
ketersediaan SDM yang memadai baik dari segi kuantitas maupun kualitas ke
depannya harus segera dilakukan. Ketersediaan SDM yang memadai adalah dalam
rangka mewujudkan misi kelima pengelolaan hutan KPHP Orong Telu, yaitu;
“Mewujudkan lembaga pengelola di tingkat resort yang kuat dan mantap”.
Penetapan Peraturan Gubernur tentang Pembentukan, Kedudukan, Susunan
Organisasi, Tugas dan Fungsi serta Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Dinas Pada
Dinas-Dinas Daerah dan Unit Pelaksana Teknis Badan pada Badan-Badan Daerah
Provinsi NTB dan Peraturan Gubernur Nusa Tenggara Barat Nomor 53 Tahun 2016
Tentang Pembentukan, Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas Dan Fungsi Serta
Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Dinas Pada Dinas-Dinas Daerah Dan Unit
Pelaksana Teknis Badan Pada Badan-Badan Daerah Provinsi NTB perlu dilakukan
berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 11 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan
Susunan Perangkat Daerah Provinsi NTB. Oleh karena itu, pembentukan struktur
organisasi KPHP Orong Telu terdiri dari sebagai berikut: a) Kepala KPHP, b)
Kepala Sub Bagian Tata Usaha, c) Kepala Seksi Perencanaan dan Pemanfaatan, dan
d)Kepala Seksi Perlindungan dan Pemberdayaan Masyarakat.

Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHP Orong Telu Periode 2023-2032 38
Gambar 4.1 Struktur Organisasi KPHP Orong Telu
Sumber: Data diolah, 2022
4.2.2 Analisis Kondisi Hutan
Kondisi hutan merupakan representasi dari data dan informasi yang
diperoleh dari data primer dan sekunder yang dilakukan melalui kegiatan survei
lapangan merupakan dasar bagi penyusunan rencana pengelolaan hutan pada KPHP
Orong Telu. Untuk mendukung data dan informasi yang diperoleh juga dilakukan
analisis perpetaan dengan memanfaatkan berbagai peta dan citra yang tersedia dari
berbagai sumber yang mampu menginterpretasikan situasi dan kondisi kawasan
hutan. Hasil analisis data dan informasi serta analisis perpetaan secara umum
memperlihatkan bahwa kawasan hutan KPHP Orong Telu memiliki potensi untuk
pengusahaan HHK, HHBK, dan jasa lingkungan (air dan wisata alam).
KPHP Orong Telu memiliki kawasan hutan seluas 47.889 Ha, yang terdiri
dari hutan lindung seluas 17.558 Ha, hutan produksi terbatas 24.521 Ha, hutan
produksi 5.722 Ha, dan KHDTK 88 Ha. Dengan struktur organisasi dan anggaran
yang tersedia, diharapkan KPHP Orong Telu mampu mengelola kawasan tersebut.
Batas-batas hutan tersebut harus diakui oleh berbagai pihak. Batas wilayah menjadi
sangat penting untuk pelaksanaan kegiatan sesuai dengan jenis hutannya. Dalam
rangka mendapatkan legitimasi terhadap batas wilayah kelola setelah proses

Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHP Orong Telu Periode 2023-2032 39
pengukuhan hutan dan penetapan wilayah tertentu, KPHP Orong Telu maka akan
dilakukan kegiatan sosialisasi kepada masyarakat dan berbagai stakeholder di 15
desa yang tersebar pada 5 kecamatan di Kabupaten Sumbawa tentang batas-batas
wilayah kelola KPHP Orong Telu.
KPHP Orong Telu melakukan inventarisasi flora dan fauna di kawasan
hutan Orang Telu. Adapun flora yang ditemukan di kawasan hutan wilayah KPHP
Orong Telu, diantaranya Ayan (Diospyros malabarica), Batu (Alstonia spectabilis
R,Br), Becek (Sterculia spp), Berora (Kleinhovia hospital), Berune (Antidesma
bunius), Binong (Tetrameles nudiflora), Buapuin (Dysoxylum caulostachyum),
Bulu ayam (Antidesma unius), Bungir (Lagerstroemia speciose), Doat (Eugenia
polyanta Wight), Elok (Strychnos ligustrina), Empang (Evodia letifola DC), Heci
(Canabirium aspermum), Je (Planchonia valida), Jeliti (Wrightia colyciua), Jenetri
(Elaeocarpus sphaericus), Kamal (Colona schabra), Kawat (Mezzetia Spp),
Kelamir (Albizzia procera Benth), Kesambi (Schleichera oleosa), Kesi (Canarium
oleosum), Kesuang (Dracontomelon mangiferum), Ketapang (Terminalia catappa),
Ketimis (Protium javanicum), Kleang (Pterospermum javanicum), Kukin
(Schoutenia ovata Korth), Kupang (Parkia roxburgii), Laban (Vitex pubescens),
Lanang (Laportea peltata), Lapak duri (Ficus Spp), Lasar (Aguilaria Spp) dan
Lempinyo (Elaeocarpus floribunda). Adapun beberapa jenis fauna di wilayah
KPHP Orong Telu diantaranya Rusa Timor (Rusa timorensis), Babi Hutan (Sus
scrofa), Monyet ekor panjang (Macaca fascicularis), Ular pohon (Ahaetulla
prasina), Elang bondol (Haliastur Indus), Ayam hutan (Gallus gallus), Musang
(Paradoxurus hermaphrodites), Landak (Hystrix brachyuran) dan Ular Piton
(Python reticulatus).
Pengukuran potensi volume pohon pada berbagai kelas hutan menunjukkan
bahwa ragam dugaan potensi tegakan pada strata hutan primer adalah sebesar
146,88 m³ per hektar, dan pada strata hutan sekunder sebesar 74,37 m³ per hektar.
Adapun hasil perhitungan Indeks Nilai Penting (INP) untuk tingkat pohon pada
strata Hutan Lahan Kering Primer (Hp) tertinggi adalah jenis Kesi (Canarium
oleosum) dengan nilai INP 23,66 sedangkan pada strata Hutan Lahan Kering
Sekunder/Bekas Tebangan (Hs) tertinggi adalah jenis Bungir (Lagerstroemia
speciosa) dengan nilai INP 24,00. Selain potensi kayu, wilayah hutan Orong Telu

Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHP Orong Telu Periode 2023-2032 40
memiliki komoditi Hasil Hutan Bukan Kayu (HHBK) antara lain kayu manis,
bambu, kopi, madu hutan, dan rotan, dan porang. Masyarakat yang bertempat
tinggal di sekitar maupun di dalam wilayah KPHP Orong telah telah memanfaatkan
komoditas HHBK dan menjadikannya sebagai salah satu sumber pendapatan.
KPHP Orong Telu juga memiliki potensi jasa lingkungan yang potensial untuk
dikelola berupa sumber daya air dan wisata alam. Berdasarkan Hasil identifikasi
yang dilaksanakan, dapat teridentifikasi sebanyak 5 (lima) titik lokasi yang
berpotensi sebagai obyek daya tarik wisata alam (ODTWA) yaitu air terjun Teba
Murin, Aik Beling, Nampar Puti, Brang Tola dan air Terjun Tala Gumung.
Berdasarkan hasil analisis spasial, kawasan hutan KPHP Orong Telu
memiliki tingkat kekritisan lahan sebagai berikut: tidak kritis 8.835,8 Ha, potensial
kritis 28.260,1 Ha, agak kritis 8.392,5 Ha, kritis 1.566,1 Ha, dan sangat kritis 194,6
Ha. Beberapa indikator penting dalam penentuan tingkat kekritisan yakni tutupan
lahan, kelerengan, dan iklim khususnya hujan. Kawasan hutan Orong Telu terbagi
ke dalam dua fungsi hutan yakni hutan lindung dan hutan produksi (tetap dan
terbatas) yang terbagi ke dalam 10 (sepuluh) blok. Hutan lindung terdiri dari 2 blok
yakni blok inti seluas 2.923 Ha dan blok pemanfaatan seluas 14.715 Ha. Hutan
produksi tetap terdiri dari dari 3 blok antara lain:1) blok pemanfaatan HHK-HT, 2)
blok pemberdayaan masyarakat, dan 3) blok pemanfaatan jasa lingkungan dan
HHBK. Hutan produksi terbatas terdiri dari 4 blok antara lain: 1) blok
pemberdayaan masyarakat, 2) blok perlindungan, 3) blok pemanfaatan jasa
lingkungan dan HHBK, dan 4) blok pemanfaatan HHK-HA. Adapun 1 blok lainnya
digunakan sebagai Kawasan Hutan Dengan Tujuan Khusus (KHDTK) pada
kawasan hutan lindung dengan peruntukan sebagai hutan pendidikan dan pelatihan.
Secara teknis, penetapan wilayah tertentu KPHP Orong Telu didasarkan pada hasil
cross check dengan para pihak khususnya pemerintah daerah, pemegang izin, dan
overlay peta. Berdasarkan hal tersebut diperoleh kondisi eksisting wilayah tertentu
KPHP Orong Telu adalah seluas 42.320 Ha atau sekitar 88,3 % dari total luas
wilayah KPHP Orong Telu yakni 47.889 Ha.

Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHP Orong Telu Periode 2023-2032 41
4.2.3 Analisis Kesesuaian Lahan
Analisis kesesuaian lahan terhadap jenis komoditi yang akan diusahakan di
KPHP Orong Telu dilakukan berdasarkan data studi literatur dan observasi
lapangan. Berikut data literatur dan peta analisis kesesuaian lahan yang didapatkan.

Tabel 4.3 Kesesuaian Lahan Sengon, Jati, Kayu Manis, Suren dan Nangka di KPHP
Orong Telu

Jenis Kriteria Sesuai Keterangan

Jati Curah hujan (mm/th) 1000-2500 Susanti et al., 2018


Ketinggian tempat (mdpl) 0-700
Suhu udara (°C) 27-36
Kemiringan (%) 20-30
Drainase <40%
Agak
terhambar-baik

Nangka Curah hujan (mm/th) 1500-2500 Butarbutar, et al.,


Ketinggian tempat (mdpl) 0-800 2018
Suhu udara (°C) 27-30
Kemiringan (%) 16-31,5
Drainase 8-15%
Agak
terhambar-baik

Kopi Curah hujan (mm/th) 1200-1800 Pariamanda et al.,


Ketinggian tempat (mdpl) 700-1600 2016
Suhu udara (°C) 22
Kemiringan (%) 16-22
Drainase < 8%
Baik

Suren Curah hujan (mm/th) 2500-3000 Widodo et al.,

Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHP Orong Telu Periode 2023-2032 42
Jenis Kriteria Sesuai Keterangan

Ketinggian tempat (mdpl) 600-2.700 2018.


Suhu udara (°C) 22
Kemiringan (%) 20-27
Drainase 8-15%
Agak
terhambar-baik

Kayu Curah hujan (mm/th) 2000-2500 Taslim, 2016.


Manis Ketinggian tempat (mdpl) 500-1500
Suhu udara (°C) 25
Kemiringan (%) 18-27
Drainase 8-15%
Agak
terhambar-baik

Sumber: Data diolah, 2022

Gambar 4.2 Peta Kesesuaian Lahan KPHP Orong Telu


Sumber: Data diolah, 2022

Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHP Orong Telu Periode 2023-2032 43
4.3 Proyeksi Kondisi Wilayah
Proyeksi pengelolaan hutan ke depan dilakukan dalam rangka mendukung
pencapaian misi. Berdasarkan arahan Perdirjen Nomor P.5/VII-WP3H/2012
tentang Petunjuk Teknis Tata Hutan dan Penyusunan Rencana Pengelolaan Hutan
pada Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH), proyeksi kondisi wilayah KPHP Orong
Telu di masa mendatang, meliputi; 1) proyeksi peluang konservasi; 2) proyeksi
peluang kemitraan strategis; 3) proyeksi peluang kelas perusahaan; 4) proyeksi
peluang pendanaan; 5) proyeksi ancaman strategis; 6) proyeksi kapasitas internal;
dan 7) proyeksi potensi resiko karena kelemahan manajemen.
4.3.1 Proyeksi Peluang Konservasi
Peluang konservasi dapat diimplementasikan melalui pembentukan
kawasan lindung di beberapa lokasi di sekitar mata air, tepi sungai, dan sempadan
pantai melalui kegiatan yang berfokus lebih besar pada konservasi dan pemanfaatan
jasa lingkungan. Upaya konservasi ini mencakup beberapa tujuan utama, yaitu
perlindungan spesies, perlindungan ekosistem kawasan dan pemanfaatan sumber
daya hutan secara lebih lestari. Untuk mewujudkan peluang konservasi tersebut,
dapat melalui kerjasama dengan berbagai pihak antara lain: Lembaga Swadaya
Masyarakat (LSM) yang bergerak di bidang konservasi dan pemanfaatan
mahasiswa KKN dan wilayah kerja PKL (Kerja Praktek Lapangan) di KPHP di
Orong Telu. Kolaborasi ini akan diikat bersama dalam rencana pengelolaan untuk
mempercepat pencapaian tujuan.
4.3.2 Proyeksi Peluang Kemitraan Strategis
KPHP Orong Telu pada kegiatan pengelolaan hutan akan melibatkan peran
masyarakat sekitar. Pelibatan tersebut melalui skema kemitraan kehutanan maupun
skema kerjasama yang disepakati bersama dalam berbagai kegiatan pengelolaan
hutan.
4.3.3 Proyeksi Peluang Kelas Perusahaan
Berdasarkan data dan informasi yang tersedia tentang potensi di KPHP
Orong Telu baik biofisik maupun sosial ekonomi maka pengembangan usaha (kelas
perusahaan) yang potensial untuk dikembangkan adalah kelas perusahaan hasil
hutan kayu (HHK) yaitu Jati dan Suren sedangkan hasil hutan bukan kayu (HHBK)
yaitu kayu manis, Kopi, Nangka dan kelas perusahaan jasa lingkungan.

Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHP Orong Telu Periode 2023-2032 44
4.3.3.1 Proyeksi Peluang Kelas Perusahaan HHK dan HHBK
Hasil hutan kayu yang akan dikembangkan di wilayah KPHP Orong Telu
terdiri dari dua jenis yaitu; Jati dan Suren, sedangkan hasil hutan bukan kayu adalah
Kayu manis, Nangka, dan Kopi. Berdasarkan analisis kesesuaian lahan Jati, Suren,
Nangka, Kopi, dan Kayu Manis secara ekologi dapat tumbuh baik pada kondisi
iklim dan tanah di wilayah tersebut sehingga berpeluang untuk diusahakan. Selain
secara ekologis mendukung, jenis komoditi tersebut juga memiliki permintaan
pasar yang tinggi serta harga yang menjanjikan.
4.3.3.2 Proyeksi Peluang Jasa Lingkungan
Potensi jasa lingkungan yang terdapat di wilayah KPHP Orong Telu,
diantaranya berupa wisata alam, mata air, dan air terjun. Dalam wilayah kelola
KPHP Orong Telu terdapat beberapa jenis potensi jasa lingkungan yang potensial
sebagai obyek daya tarik wisata alam (ODTWA) sebanyak 5 (Lima) titik sebaran
lokasi yang potensial sebagai obyek daya tarik wisata alam (ODTWA), yaitu air
terjun Teba Murin , air terjun Ai Beling, dan air terjun nampar puti, air terjun Brang
Tola, Air terjun Tala Gumung.
4.3.4 Proyeksi Peluang Pendanaan
KPHP Orong Telu merupakan salah satu Unit Pelaksana Teknis (UPT) Dinas
Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Provinsi Nusa Tenggara Barat yang
memiliki tugas dan fungsi untuk mengelola hutan di tingkat tapak. KPHP Orong
Telu sebagai institusi pemerintah memiliki sumber dana utama yang berasal dari
pemerintah daerah (APBD) maupun pemerintah pusat (APBN) untuk menjalankan
operasional pengelolaan hutan. KPHP Orong Telu juga telah diberikan kewenangan
untuk dapat mengembangkan sumber pendanaan dengan berbagai pihak di luar
pemerintah melalui skema kerjasama maupun kemitraan.
KPHP Orong Telu juga memiliki peluang memperoleh dana dari pengelolaan
hutan khususnya dari kelas perusahaan yang menjadi core business. Sumber dana
inilah yang sebenarnya menjadi tumpuan pengelolaan hutan di wilayah kelola
KPHP Orong telu sekaligus mencerminkan kemandirian KPH dalam melaksanakan
kegiatan pengelolaan hutan.

Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHP Orong Telu Periode 2023-2032 45
4.3.5 Proyeksi Ancaman Strategis
Pembalakan liar dan perambahan hutan secara ilegal masih menjadi ancaman
serius bagi KPHP Orong Telu. Adapun faktor penyebab terjadinya pembalakan liar
(illegal logging) diantaranya yakni tingkat kebutuhan masyarakat akan kayu
semakin meningkat, ditambah lagi dengan kondisi kemiskinan masyarakat di
sekitar kawasan hutan. Perambahan kawasan disebabkan karena keterbatasan lahan
milik masyarakat di kawasan hutan, ditambah lagi dengan kesadaran masyarakat
terkait pentingnya kelestarian hutan yang masih kurang. Pelaksanaan tugas dan
fungsi mengelola hutan di KPHP Orong Telu juga tidak lepas dari berbagai kendala,
hambatan, dan ancaman. Beberapa ancaman telah dipetakan sebelumnya, sehingga
dapat diidentifikasi ancaman strategis diantaranya yakni:
1. Kebijakan pemerintah tentang KPH dan beserta peraturannya yang masih
belum sepenuhnya sinkron.
2. Perbedaan kepentingan antara para pihak dalam pengelolaan hutan,
3. Kebutuhan lahan untuk non kehutanan yang semakin meningkat akibat
pertambahan penduduk dan kebutuhannya.
4.3.6 Proyeksi Kapasitas Internal
Proyeksi kapasitas internal tidak lepas dari kondisi dan keberadaan
sumberdaya yang dimiliki KPHP Orong Telu diantaranya adalah sumber daya
manusia (SDM). Kemampuan atau kualitas SDM KPH dapat dipersiapkan melalui
kegiatan kursus, diklat, magang, studi banding, seminar, dan lain sebagainya.
4.3.7 Proyeksi Potensi Resiko
Berjalan atau tidaknya suatu organisasi sangat bergantung pada keberadaan
5 (lima) unsur manajemen, yaitu; man, money, method, material, dan machine serta
dalam hal penyelenggaraannya juga harus mempertimbangkan faktor POAC
(Perencanaan, Organisasi, Pelaksanaan, dan Pengawasan). Beberapa risiko yang
mungkin terjadi sebagai akibat diterapkannya pengelolaan hutan lestari oleh KPHP
Orong Telu Provinsi adalah:
1. Penolakan oleh sebagian stakeholders, karena aktivitas yang telah dijalankan
masyarakat selama ini merasa terganggu serta dipandang tidak sesuai dengan
kondisi sosial budaya masyarakat;

Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHP Orong Telu Periode 2023-2032 46
2. Perubahan tata kelola kehutanan yang lebih terkontrol, memberi dampak
terjadinya penolakan sebagian masyarakat yang telah merasa nyaman dengan
sistem tata kelola kehutanan yang sebelumnya;
3. Perubahan kondisi kawasan hutan yang sesuai dengan arahan pengelolaan
hutan, sehingga mengubah peta kondisi kawasan serta tutupan vegetasi.
Akibatnya beberapa aktivitas yang berlangsung harus mengalami perubahan;
4. Adanya stakeholders yang resisten terhadap implementasi pengelolaan hutan
sehingga cenderung akan mengganggu setiap implementasi rencana kegiatan
KPHP Orong Telu;
5. Dukungan yang melimpah dan keinginan berbagai pihak untuk terlibat secara
langsung dalam pengelolaan hutan; dan lain-lain.
4.4 Analisis dan Proyeksi Kelas Perusahaan
4.4.1 Kelas Perusahaan HHK dan HHBK
4.4.1.1 Kelas Perusahaan Jati
Jarak tanam jati yaitu 2x2,5 m atau sekitar 2.000 pohon per Ha. Jati tersebut
dilakukan penjarangan sebanyak dua kali yaitu pada umur 7 tahun dan 10 tahun.
Pemanenan secara keseluruhan dilakukan pada umur 30 tahun
Tabel 4.4 Perkiraan Hasil Panen Pengusahaan HHK Jati di KPHP Orong Telu

Usia Volume
Masa Panen Harga (Rp) Pendapatan
(Tahun) (m3)

Penjarangan 1 7 27 1000.000 27.000.000

Penjarangan 2 10 131 2.000.000 262.000.000

Pemanenan akhir 30 352 2.700.000 950.400.000

Total 1.239.400.000

Sumber: Data diolah, 2022.


Usaha jati ini memperoleh proyeksi pendapatan yang termasuk baik.
Berdasarkan tabel 4-6 di atas maka peluang pendapatan yang akan diperoleh dari
pengusahaan Jati adalah Rp. 1.239.400.000,-. Potensi pendapatan tersebut belum
dikurangi dengan biaya produksi dan jika diasumsikan biaya yang dikeluarkan
adalah sebesar 25% dari hasil penjualan maka pendapatan bersih yang akan

Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHP Orong Telu Periode 2023-2032 47
diperoleh adalah sebesar Rp. 929.550.000,- per Ha atau Rp.30.985.000,- per
Ha/tahun.
4.4.1.2 Kelas Perusahaan Nangka
Jarak tanam Nangka yaitu 4 x 6 meter atau sekitar 416 pohon/ha.
Penyulaman tanaman yang mati dilakukan dua kali dalam setahun, yaitu pada saat
awal musim hujan (bulan Oktober-November) dan akhir musim hujan (bulan
Maret-April). Penyiangan dari serangan gulma dilakukan dengan cara
membersihkan gulma secara manual dari tanaman nangka dengan radius 1-2 meter.
Penyiangan pertama dilakukan 1-2 bulan setelah penanaman, selanjutnya setiap 2-
4 bulan dilakukan selama 2-3 tahun. Asumsi perkiraan pemupukan hingga
pemanenan dilakukan sampai umur 3 tahun dalam 1 ha. Pemberian pupuk organik
berupa pupuk kandang 1-2 kali setahun sebanyak 20 kg per. Umur 1 tahun : 50 gr
Urea, 40 gr TSP, 100 gr NPK, dan 40 gr KCL. Umur 2 tahun : 100 gr Urea, 80 gr
TSP, 200 gr NPK, dan 80 gr KCL. Umur 3 tahun : 150 gr Urea, 100 gr TSP, 300 gr
NPK, dan 100 gr KCL.
Tabel 4.5 Perkiraan Hasil Panen Pengusahaan HHBK Nangka di KPHP Orong Telu
UPAH KERJA
Kegiatan Usia (tahun) Volume Harga Biaya (Rp)
Penyulaman 1 - 3 tahun 2 kali 60000 120000
Penyiangan 1 - 3 tahun 6 kali 60000 360000
Pemupukkan 1 -3 tahun 6 kali 60000 360000
Pemanenan 3 tahun 5 60000 300000
BIAYA KEBUTUHAN PUPUK
Kegiatan Usia (tahun) Volume Harga Satuan Pupuk Harga Total
Urea TSP KCL NPK Urea TSP KCL NPK Urea TSP KCL NPK
Pemupukkan 1 1 tahun 50 40 40 100 2250 7000 5000 9500 112500 280000 200000 950000 1542500
Pemupukkan 2 2 tahun 100 80 80 200 2250 7000 5000 9500 225000 560000 400000 1900000 3085000
Pemupukkan 3 3 tahun 150 100 100 300 2250 7000 5000 9500 337500 700000 500000 2850000 4387500
JUMLAH 10155000

Sumber: Data diolah, 2022


4.4.1.3 Kelas Perusahaan Suren
Jarak tanam suren yaitu 4 x 4 m atau sekitar 625 pohon per Ha. Perkiraan
asumsi yang dipanen adalah 80% yaitu 500 pohon. Apabila diasumsikan satu pohon
menghasilkan 0,7 m3 kayu suren maka akan diperoleh dalam satu hektar yaitu
sebanyak 350 m3 kayu suren. Jika diasumsikan harga kayu suren per m3 adalah Rp.
1.500.000,- maka akan diperoleh potensi pendapatan yaitu Rp. 525.000.000.
Potensi pendapatan tersebut belum dikurangi dengan biaya produksi dan jika
diasumsikan biaya yang dikeluarkan adalah sebesar 25% dari nilai jual maka akan
memperoleh pendapatan yaitu sebesar Rp. 393.750.000.

Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHP Orong Telu Periode 2023-2032 48
Tabel 4.6 Perkiraan Hasil Panen Pengusahaan HHK Suren di KPHP Orong Telu

Masa Usia Volume


Jumlah/ha Harga (Rp) Pendapatan
Panen (Tahun) (m3)

Tahun 10 350 500 1.500.000 525.000.000


ke-10

Total 525.000.000

Sumber : Data diolah, 2022


4.4.1.4 Kelas Perusahaan Kopi
Jarak tanam kopi yaitu 2,5x2,5 m atau sekitar 1.600 pohon per Ha. Kopi
tersebut dilakukan pemupukan dua kali dalam setahun, yaitu pada saat awal musim
hujan (bulan Oktober-November) dan akhir musim hujan (bulan Maret-April).
Pemanenan secara keseluruhan dilakukan pada setiap tahun. Jenis kopi robusta
dapat dipanen pada umur 3 tahun. Asumsi perkiraan pemupukan hingga pemanenan
dilakukan sampai umur 3 tahun dalam 1 ha. Umur 1 tahun : 50 gr Urea, 40 gr TSP,
dan 40 gr KCL. Umur 2 tahun : 100 gr Urea, 80 gr TSP, dan 80 gr KCL. Umur 3
tahun : 150 gr Urea, 100 gr TSP, dan 100 gr KCL.
Tabel 4.7 Perkiraan Hasil Panen Pengusahaan HHBK Kopi di KPHP Orong Telu

Sumber: Data Diolah, 2022


4.4.1.5 Kelas Perusahaan Kayu Manis
Perkiraan penanaman kayu manis adalah 100 pohon/Ha dengan jarak tanam
10 m x 10 m. Perkiraan menggunakan asumsi 80% yang dapat dipanen. Jadi dalam
waktu lima tahun diperoleh kayu manis sebanyak 80 pohon. Apabila diasumsikan
satu pohon menghasilkan 25 kg kayu manis maka akan diperoleh dalam satu hektar
yaitu sebanyak 2.000 kg kayu manis. Jika diasumsikan harga kayu manis per kg

Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHP Orong Telu Periode 2023-2032 49
adalah Rp. 5.000 maka akan diperoleh potensi pendapatan yaitu Rp. 10.000.000.
Potensi pendapatan tersebut belum dikurangi dengan biaya produksi dan jika
diasumsikan biaya yang dikeluarkan adalah sebesar 25% dari nilai jual maka akan
memperoleh pendapatan yaitu sebesar Rp. 7.500.000 per Ha atau Rp. 1.500.000,-
per Ha/tahun.
Tabel 4.8 Perkiraan Hasil Panen HHBK Kayu Manis KPHP Orong Telu

Usia Volume Harga


Masa Panen Pendapatan
(Tahun) (m3) (Rp)

Pemanenan fase 1 5 2500 2.000 5.000.000

Pemanenan fase 2 25 12500 2.000 25.000.000

Total 30.000.000

Sumber: Data diolah, 2022


4.4.2 Jasa Lingkungan
Wilayah KPHP Orong Telu terdapat jasa lingkungan diantaranya mata air,
air terjun dan wisata alam. Potensi jasa lingkungan tersebut yang berpotensial
sebagai obyek daya tarik wisata alam (ODTWA) yaitu Air Terjun Ai Beling, Air
Terjun Teba Murin, Air Terjun Brang Tola, Air Terjun Nampat Puti dan Air Terjun
Tala Gumung.
Peluang utama pendapatan dari pengusahaan pariwisata alam adalah
melalui penjualan tiket masuk bagi pengunjung. Apabila diasumsikan jumlah
kunjungan wisatawan per bulannya adalah 500 orang dengan tiket masuk sebesar
Rp. 5.000,- maka diketahui dalam satu bulan potensi pendapatan yang akan
diperoleh adalah sebesar Rp. 2.500.000,- atau Rp. 30.000.000,- dalam satu tahun
untuk satu objek wisata. Apabila secara keseluruhan terdapat 5 (Lima) objek wisata
maka peluang pendapatan yang diperoleh adalah sebesar Rp. 150.000.000,-/Thn.
Potensi pendapatan tersebut belum dikurangi dengan biaya operasional yang
dikeluarkan pengelola dan jika diasumsikan biaya yang dikeluarkan adalah sebesar
25% dari pemasukan, maka pendapatan bersih yang akan diperoleh adalah sebesar
Rp. 112.500.000,- per tahun.

Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHP Orong Telu Periode 2023-2032 50
Melalui pengusahaan pariwisata alam memiliki peluang untuk
menghasilkan peluang pendapatan yaitu dengan penjualan tiket masuk untuk
pengunjung. Apabila diasumsikan jumlah kunjungan wisatawan per bulannya
adalah 500 orang dengan tiket masuk sebesar Rp. 5.000,- maka akan diperoleh
dalam satu bulan potensi pendapatan yaitu sebesar Rp. 2.500.000,- atau Rp.
30.000.000,- dalam satu tahun untuk satu objek wisata. Apabila dihitung secara
keseluruhan yaitu lima obyek wisata maka akan memperoleh peluang pendapatan
sebesar Rp. 150.000.000,-/Thn. Potensi pendapatan tersebut belum dikurangi
dengan biaya operasional yang dikeluarkan pengelola dan jika diasumsikan biaya
yang dikeluarkan adalah sebesar 25% dari pemasukan maka pendapatan bersih
yang diperoleh adalah Rp. 112.500.000,- per tahun.

Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHP Orong Telu Periode 2023-2032 51
BAB V
RENCANA KEGIATAN
Wilayah Kantor KPHP Orong Telu, dan dengan memperhatikan
keterkaitannya dengan Adanya berbagai dokumen rencana pembangunan terkait
pengelolaan hutan di wilayah KPHP Orong Telu Provinsi NTB, dimana rencana
kegiatan yang disusun adalah: Kegiatan inventarisasi hutan dilakukan di wilayah
pengelolaan untuk memperoleh informasi yang berkaitan dengan status dan potensi
sumber daya hutan dan lingkungannya, dengan tujuan untuk memperoleh data dan
informasi yang sebenarnya, yang hasilnya akan menjadi dasar perencanaan baik
jangka pendek, kebijakan dan strategi pengelolaan hutan jangka menengah dan
panjang.
Rencana kegiatan pengelolaan hutan pada KPHP Orong Telu unit X
Provinsi NTB direncanakan untuk jangka waktu 10 (sepuluh) tahun dengan
memperhatikan potensi dan status sumber daya yang tersedia di KPHP Orong Telu
saat ini serta memperhatikan keterkaitannya dengan adanya berbagai dokumen
rencana pembangunan terkait pengelolaan hutan di wilayah KPHP Orong Telu
Provinsi NTB, dimana rencana kegiatan yang disusun yaitu:
5.1. Inventarisasi Berkala Wilayah Kelola dan Penataan Hutan
Kegiatan inventarisasi hutan dilakukan di wilayah pengelolaan untuk
memperoleh informasi yang berkaitan dengan status dan potensi sumber daya hutan
dan lingkungannya, dengan tujuan untuk mendapatkan data dan informasi yang
sebenarnya. Hasil dari kegiatan inventarisasi akan menjadi dasar perencanaan baik
jangka pendek, kebijakan dan strategi pengelolaan hutan jangka menengah dan
panjang.
Tabel 5.1 Uraian kegiatan Inventarisasi Berkala pada KPHP Orong Telu
Anggaran
Luas Kegiatan Volume Tahun
No Blok Satuan Prediksi Sumber Dana
(Ha) Inventarisasi Berkala Kegiatan Pelaksanaan
(x 1000)
1 HL Inti a) Enumerasi 5 Kluster 355.000 2023 APBN/KPHP
2.923 Klaster
Temporary

Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHP Orong Telu Periode 2023-2032 52
Anggaran
Luas Kegiatan Volume Tahun
No Blok Satuan Prediksi Sumber Dana
(Ha) Inventarisasi Berkala Kegiatan Pelaksanaan
(x 1000)
Sample Plot
(TSP) dan PSP
b) Re-enumerasi 5 Kluster 275.000 2028-2032 APBN/KPHP
Klaster
Permanen
Sample Plot
(PSP
c) Penataan Blok 42,95 Km 51.540 2023 APBN/APBD
2 HL a) Inventarisasi 3 Resort 15.000 2023 APBN/APBD
Pemanfaatan Potensi Jasa
Lingkungan
(Air,
Ekowisata,
Karbon)
b) Inventarisasi 162 Ha 162.000 2023,2024 APBN/APBD
Potensi
14.715
HHBK
c) Inventarisasi 15 Desa 30.000 2023,2024 APBD NTB
Sosial,
Ekonomi, dan
Budaya
d) Inventarisasi 4.657 Ha 279.455 2023-2032 APBN/APBD
Lahan Kritis
e) Penataan Blok 210 Km 252.012 2024 APBN/APBD
3 HL Khusus 88 Penataan Blok 4,61 Km 5.532 2024 APBN/APBD
4 HP-HPT a) Inventarisasi 76,96 Ha 76.960 2023,2024 APBN/APBD
Pemberdayaan 914 Potensi HHK
Masyarakat dan HHBK

Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHP Orong Telu Periode 2023-2032 53
Anggaran
Luas Kegiatan Volume Tahun
No Blok Satuan Prediksi Sumber Dana
(Ha) Inventarisasi Berkala Kegiatan Pelaksanaan
(x 1000)
b) Inventarisasi 3.836 Ha 230.167 2023-2032 APBN/APBD
Lahan Kritis
c) Identifikasi 6 KTH 12.000 2023,2024 APBN/APBD
Calon
Kelompok
Pemberdayaan
Masyarakat
d) Inventarisasi 15 Desa 30.000 2024 APBN/APBD
Sosial,
Ekonomi, dan
Budaya
e) Penataan Blok 351 Km 42.144 2023,2024 APBN/APBD
5 HP-HPT a) Inventarisasi 4 Resort 60.000 2023,2024 APBN/APBD
Pemanfaatan Potensi Jasa
Kawasan, Lingkungan
Jasling, dan (Air,
HHBK Ekowisata,
Karbon)
b) Inventarisasi 1.188 Ha 1.188 2023-2032 APBN/APBD
Potensi
16.742
HHBK
c) Inventarisasi 15 Desa 45.000 2024 APBN/APBD
Sosial,
Ekonomi, dan
Budaya
d) Inventarisasi 5.398 Ha 323.929 2023-2032 APBN/APBD
Lahan Kritis
e) Penataan Blok 166 Km 199.716 2023-2024 APBN/APBD

Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHP Orong Telu Periode 2023-2032 54
Anggaran
Luas Kegiatan Volume Tahun
No Blok Satuan Prediksi Sumber Dana
(Ha) Inventarisasi Berkala Kegiatan Pelaksanaan
(x 1000)
6 HPT a) Inventarisasi 1.214,68 Ha 1.214.680 2023,2024 APBN/APBD
Pemanfaatan 5.758 potensi HHK
HHK-HA b) Penataan Blok 129,4 Ha 155.280 2023,2024 APBN/APBD
7 HP a) Penataan blok 50,3 Km 60.456 2023,2024 APBN/APBD
Pemanfaatan b) Identifikasi 2 KTH 4.000 2023 APBN/APBD
HHK-HT calon
4.191
kelompok
pemberdayaan
masyarakat
8 HPT a) Penataan blok 24,1 Km 28.920 2023, 2024 APBN/APBD
2.638
Perlindungan b) Inventarisasi 4 Lokasi 20.000 2024 APBN/APBD
mata air
9 Pemantapan a) Pemeliharaan 663 Km 1.326.000 2023-2032 APBD NTB
Batas kelola batas kawasan
Wilayah hutan
Tapak b) Koordinasi 20 Kali 200.000 2023-2032 APBD NTB
penyelesaian
permasalahan
tenurial
c) Orientasi 200 Km 264.000 2026,2027 APBN KPHP
batas kawasan
hutan
d) Rekontruksi 200 Km 500.000 2027,2028 APBN KPHP
batas kawasan
hutan
e) Penataan 654 Petak 2.506.000 2023-2032 APBD NTB
petak
f) Pembuatan 100 Km 50.000 2023-2032 APBD/APBN
Jalan hutan
Sumber: Data diolah, 2022

Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHP Orong Telu Periode 2023-2032 55
5.1.1. Inventarisasi Berkala 5 (Lima) Tahunan
Kegiatan inventarisasi rutin ini dilakukan setiap 5 (lima) tahun sekali
dengan tujuan untuk mendapatkan informasi terkini mengenai kondisi masing-
masing unit manajemen yaitu blok dan petak. Kegiatan inventarisasi ini meliputi
daftar potensi setiap blok/petak pengelolaan; daftar potensi produksi HHBK
termasuk kayu manis dan lainnya seperti; kopi, nangka; daftar jasa lingkungan
wisata alam dan pengembangan sumber daya air; daftar masalah tenurial; dan daftar
sosial ekonomi dan budaya masyarakat sekitar di kawasan hutan.
5.1.2. Rekonstruksi dan Pemeliharaan Tata Batas
Rekonstruksi dan pemeliharaan tata batas wilayah tersebut bertujuan untuk
memperjelas dan mempertegas batas wilayah KPHP Orong Telu, NTB sesuai
dengan letak aslinya. Salah satu syarat pengelolaan hutan di tingkat tapak adalah
batas kawasan pengelolaan harus “pasti, jelas dan tetap”. Hal ini berarti bahwa,
setelah rekonstruksi dan pemeliharaan tata batas dilakukan, kemungkinan
terjadinya tumpang tindih peruntukan di dalam wilayah kelola maupun batas luar
antara kawasan yang dikelola dengan kawasan untuk peruntukkan lainnya kecil.
Kegiatan rekonstruksi tata batas dilakukan melalui pengembalian pal batas pada
kedudukan semula berdasarkan hasil tata batas sesuai data ukur lapangan.
5.1.3. Penataan Batas Blok dan Petak pada Wilayah KPH
Penataan kawasan dimaksudkan untuk mengatur arah peruntukkan kawasan
hutan dengan melakukan pembagian kawasan hutan ke dalam blok dan petak.
Wilayah KPHP Orong Telu unit X berdasarkan fungsinya terbagi dalam 2 (dua)
kawasan, yaitu hutan lindung dan hutan produksi. Berdasarkan prosedur tata hutan,
kedua fungsi hutan tersebut dibagi menjadi blok-blok yang pengelolaannya
diarahkan sesuai dengan fungsi, kondisi biofisik, serta kondisi sosial, ekonomi dan
budaya. Selanjutnya blok-blok tersebut dibagi ke dalam petak- petak untuk
memudahkan dalam menyusun perencanaan pemanfaatan hutan/hasil hutan dan
jasa lingkungan. Adapun teknis pembagian luas masing- masing petak yang berada
di hutan lindung adalah 17.610,59 ha dan untuk yang di hutan produksi berkisar
antara 5.722,38 ha sesuai peta blok/petak terlampir.

Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHP Orong Telu Periode 2023-2032 56
Tabel 5.2 Jumlah Trayek dan Rencana Pelaksanaan Tata Batas Blok dan Petak pada
Wilayah KPHP Orong Telu
Prediksi
Nama Blok Panjang Tahun Sumber
No Anggaran
Pengelolaan (Km) Pelaksanaan Dana
(x1000)
1 HL Inti 42,95 51.540 2023 APBN/APBD
2 HL Khusus 4,61 5.532 2024 APBN/APBD
3 HL 210,01 252.012 2024 APBN/APBD
Pemanfaatan
4 HP 129,4 60.456 2023-2024 APBN/APBD
Pemanfaatan
HHK-HA
5 HP 50,38 199.716 2023-2024 APBN/APBD
Pemanfaatan
HHK-HT
6 HP 166,43 42.144 2023-2024 APBN/APBD
Pemanfaatan
Kawasan
Jasling dan
HHBK
7 HP 35,12 28.920 2023-2024 APBN/APBD
Pemberdayaan
Masyarakat
8 HP 24,1 2023-2024 APBN/APBD
Perlindungan
Total 663 795.600
Sumber: Data diolah, 2022
5.1.4. Pemanfaatan Hutan pada Wilayah Tertentu
Definisi wilayah tertentu dalam wilayah kelola KPH berdasarkan Permenhut
Nomor: P.47/Menhut-II/2013 adalah wilayah hutan yang situasi dan kondisinya
belum menarik bagi pihak ketiga untuk mengembangkan pemanfaatannya serta
berada di luar areal izin penggunaan kawasan hutan. Berdasarkan kondisi di

Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHP Orong Telu Periode 2023-2032 57
lapangan dan informasi yang diperoleh melalui diskusi dan penelusuran dokumen
terkait data perizinan penggunaan kawasan hutan, kawasan hutan KPHP Orong
Telu Provinsi NTB seluas 47.889 Ha memiliki wilayah tertentu seluas 42.320 Ha
atau sekitar 88,3% dari total luas wilayah KPH
Tabel 5.3 Arahan Pemanfaatan Hutan pada Wilayah Tertentu di KPHP Orong Telu
Provinsi NTB Periode 2023-2032
No. Blok Kelas Hutan Arahan Luas (Ha)
Pemanfaatan
1 HL Pemanfaatan Kelas Hutan Kayu Manis 14.715
Lindung
Pemanfaatan
HHBK
2 HP-HPT Pemberdayaan Kelas Hutan Nangka dan 914
Masyarakat Produksi Kayu Manis
Pemanfaatan
HHBK
3 HP-HPT Pemanfaatan Kelas Hutan Nangka dan 16.742
Kawasan Jasling dan Produksi Kayu Manis
HHBK Pemanfaatan
HHBBK dan
Jasa
Lingkungan
4 HPT Pemanfaatan HHK- Kelas Hutan Suren dan 5.758
HA Produksi Kopi
Pemanfaatan
HHK dan
HHBK
5 HP Pemanfaatan HHK- Kelas Hutan Jati 4.191
HT Produksi
Pemanfaatan
HHK
Jumlah 42.320

Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHP Orong Telu Periode 2023-2032 58
Sumber: Data diolah, 2022
Berdasarkan hasil analisis proyeksi dari berbagai potensi yang dimiliki dan
memungkinkan untuk dikembangkan menjadi unit bisnis yang menguntungkan di
wilayah tertentu KPHP Orong Telu, maka ditetapkan prioritas pembangunan bisnis
utama (core business) pada rencana pengelolaan hutan kurun waktu 2022-2031
akan difokuskan pada pengembangan 3 (tiga) core business, yaitu:
1. Pembangunan kelas perusahaan jasa lingkungan (air dan ekowisata)
2. Pembangunan kelas perusahaan HHK (Jati dan Suren)
3. Pembangunan kelas perusahaan HHBK (Nangka, Kayu Manis dan Kopi)
Tabel 5.4 Prioritas Pembangunan Usaha yang Memanfaatkan Hutan pada Wilayah
Tertentu KPHP Orong Telu Periode 2023-2032
Prediksi
Arah Luas Volume Tahun Sumber
No Jenis Usaha Anggaran
Pencapaian (Ha) Kegiatan Pelaksanaan Dana
(x1000)
1 Pembangunan Terbangunnya 7.048,03 3 Paket 480.000 Tahun 1-3 APBD
Usaha Jasa usaha Prioritas 1
Lingkungan pengelolaan
jasa
lingkungan
(air dan
ekowisata)
2 Pembangunan Terbangunnya 14.914,88 5 Paket 18.340.000 Tahun 1-10 APBN/A
Kelas usaha HHK Prioritas 1 PBD
Perusahaan Jati dan Suren
HHK
3 Pengembangan Terbangunnya 21.308,21 5 Paket 13.250.000 Tahun 2-10 APBN/A
usaha HHBK usaha HHBK Prioritas 1 PBD
Nangka, Kayu
Manis dan
Kopi
Sumber: Data diolah, 2022

Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHP Orong Telu Periode 2023-2032 59
Untuk dapat memanfaatkan wilayah tertentu menuju unit-unit bisnis yang
tangguh dan dapat memandirikan KPH sesuai dengan arahan yang ditetapkan, maka
terdapat beberapa prakondisi yang harus dipenuhi oleh pengelola KPHP Orong
Telu Provinsi NTB, yaitu:
1. Telah tersedia baseline data potensi hasil inventarisasi pada tahun ke-1
(2022);
2. Telah tersusunnya dokumen business plan KPHP Orong Telu (2022);
3. Penerapan Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah (PPK-
BLUD) pada tahun ke-3 (2023);
4. Tersedianya sarana prasarana pengelolaan yang memadai (reliable) untuk
mendukung operasionalisasi (2022-2031);
5. Tersedianya sumber daya manusia pengelola yang memadai dan memiliki
keterampilan dalam membangun unit bisnis (2022-2031)
6. Terbitnya regulasi di daerah yang mendukung percepatan pembangunan unit
bisnis (2022-2031).
Tabel 5.5 Rincian Kegiatan Strategis dalam Membangun core bussiness yang
Memanfaatkan Wilayah Tertentu di KPHP Orong Telu
Prediksi
Target
No. Uraian Kegiatan Target Pencapaian Anggaran Sumber Dana
Waktu
(x1000)
1 Penyediaan Tersedianya sarana dan 430.000 2023- APBN/APBD
sarana dan prasarana yang cukup 2032
prasarana dalam memadai untuk
pembangunan membangun core
core bussiness bussiness KPHP Orong
Telu
2 Inventarisasi a) Diperoleh data 1.432.416 2023- APBN/APBD
Hutan pada potensi baik kayu 2024
Wilayah maupun bukan
Tertentu dengan kayu, jasa
Prioritas Area lingkungan, dan
yang Akan ekowisata

Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHP Orong Telu Periode 2023-2032 60
Prediksi
Target
No. Uraian Kegiatan Target Pencapaian Anggaran Sumber Dana
Waktu
(x1000)
Dibangun b) Diperoleh data
menjadi core kondisi sosial,
bussiness ekonomi, dan
budaya
masyarakat
KPHP Orong
telu
c) Diketahui
penyebaran kelas
diameter
berbagai jenis
tegakan komersil
dan non komersil
d) Perhitungan
pengaturan hasil
berdasarkan etat
luas dan
berdasarkan etat
volume
3 Penataan hutan Mantapnya blok dan 250.188 2023- APBN/APBD
dan penetapan petak pada areal 2032
areal kelola pemanfaatan wilayah
pemanfaatan tertentu yang dikelola
wilayah tertentu oleh KPHP Orong Telu
dengan prioritas utama
wilayah yang akan
dikembangkan sebagai
core bussiness

Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHP Orong Telu Periode 2023-2032 61
Prediksi
Target
No. Uraian Kegiatan Target Pencapaian Anggaran Sumber Dana
Waktu
(x1000)
4 Prakondisi a) Tersusunnya 120.000 2023- APBN/APBD
pembangunan dokumen 2032
core bussiness bussiness plan
KPHP Orong untuk core
Telu bussiness yang
menjadi prioritas
2023-2032
b) Terbentuknya
kelas perusahaan
prioritas
5 Penguatan Peningkatan kuantitas 560.900 2023- APBN/APBD
Kelembagaan dan kapasitas petugas 2032
dan SDM KPHP KPH terutama terkait
Orong Telu dengan bisnis yang akan
dibangun
6 Penerapan Pola a) Penunjukan 150.000 2023- APBN/APBD
Pengelolaan wilayah tertentu 2032
Keuangan sebagai wilayah
(PPK) Badan kelola KPHP
Layanan Umum Orong Telu oleh
Daerah Kementerian
Lingkungan
Hidup dan
Kehutanan
b) Penetapan oleh
Pemerintah
Provinsi NTB
sebagai KPH

Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHP Orong Telu Periode 2023-2032 62
Prediksi
Target
No. Uraian Kegiatan Target Pencapaian Anggaran Sumber Dana
Waktu
(x1000)
dengan PPK-
BLUD
7 Operasionalisasi a) Terlaksananya 480.000 2023- APBN/APBD
usaha jasa kegiatan 2032
lingkungan pembangunan
dan pengusahaan
jasa lingkungan
b) Terbangunnya
kemitraan dan
kerja sama
dengan
masyarakat dan
atau investor
c) Tersusunnya
RKT
d) Tersedianya
struktur
organisasi dan
SDM yang
berkaitan dengan
usaha jasa
lingkungan
e) Mengembangkan
bentuk-bentuk
promosi dan
pemasaran
melalui berbagai
media

Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHP Orong Telu Periode 2023-2032 63
Prediksi
Target
No. Uraian Kegiatan Target Pencapaian Anggaran Sumber Dana
Waktu
(x1000)
8 Operasionalisasi a) Terlaksananya 18.340.000 2023- APBN/APBD
usaha HHK pemanfaatan dan 2032
pengembangan
HHK Jati dan
Suren
b) Terbangunnya
kerjasama
dengan investor
dan atau
masyarakat yang
tertarik
mengembangkan
usaha HHK
c) Tersusunnya
rancang bangun
sarana dan
prasarana
pendukung
pembangunan
HHK
d) Tersedianya
struktur
organisasi dan
SDM yang
berkaitan dengan
usaha HHK
e) Mengembangkan
bentuk-bentuk
pengelolaan

Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHP Orong Telu Periode 2023-2032 64
Prediksi
Target
No. Uraian Kegiatan Target Pencapaian Anggaran Sumber Dana
Waktu
(x1000)
produk pasca
panen HHK,
promosi, dan
pemasaran
melalui berbagai
media
9 Operasionalisasi Terlaksananya 29.270.000 2023- APBN/APBD
usaha HHBK pemanfaatan dan 2032
pengembangan
Sumber: Data diolah, 2022
5.1.5 Pemberdayaan Masyarakat
Pemberdayaan masyarakat adalah proses pembangunan sumberdaya manusia
atau masyarakat itu sendiri dalam bentuk penggalian kemampuan pribadi,
kreatifitas, kompetensi, dan daya pikir serta tindakan yang lebih baik dari waktu
sebelumnya. Dalam kerangka ini upaya untuk memberdayakan masyarakat
(empowering) dapat dikaji dari 3 (tiga) aspek : pertama, ENABLING yaitu
menciptakan suasana yang memungkinkan potensi masyarakat dapat berkembang.
Kedua, EMPOWERING yaitu memperkuat potensi yang dimiliki masyarakat
melalui langkah-langkah nyata yang menyangkut penyediaan berbagai input dan
pembukaan dalam berbagai peluang yang akan membuat masyarakat semakin
berdaya. Ketiga, PROTECTING yaitu melindungi dan membela kepentingan
masyarakat lemah. Pendekatan pemberdayaan pada intinya memberikan tekanan
pada otonomi pengambilan keputusan dari kelompok masyarakat yang
berlandaskan pada sumberdaya pribadi, langsung, demokratis dan pembelajaran
sosial. Memberdayakan masyarakat adalah upaya untuk meningkatkan harkat dan
martabat lapisan masyarakat bawah (grass root) yang dengan segala
keterbatasannya belum mampu melepaskan diri dari perangkap kemiskinan,
kebodohan dan keterbelakangan, sehingga pemberdayaan masyarakat tidak hanya
penguatan individu tetapi juga pranata-pranata sosial yang ada. Menanamkan nilai-

Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHP Orong Telu Periode 2023-2032 65
nilai budaya modern seperti kerja keras, hemat, keterbukaan, tanggung jawab
adalah bagian penting dalam upaya pemberdayaan. Berikut program pemberdayaan
yang direncanakan:
1. Pengenalan dan sosialisasi RPHP dan Perhutanan Sosial
2. Peningkatan SDM Kelompok Tani Hutan yaitu seperti Pelatihan dan
pengelolaan HHBK dan Jasling agar masyarakat sekitar dapat
memanfaatkannya dengan optimal dan lestari kemudian dilakukan juga
pelatihan pasca panen sehingga masyarakat memahami cara pengelolaan
HHBK pasca panen guna meningkatkan daya tarik dan harga pasar dengan
tujuan kesejahteraan masyarakat
3. Role Model Kemitraan masyarakat yaitu dengan mengidentifikasi dan
penataan areal kemitraan, pembentukan KTH agar mudah dalam manajerial,
penandatanganan kemitraan, peningkatan fasilitas KTH
4. Fasilitas percepatan perhutanan sosial dengan pendampingan peningkatan
kapasitas KTH
Tabel 5.6 Rincian Kegiatan Strategis dalam Melakukan Pemberdayaan Masyarakat
di Sekitar KPHP Orong Telu
Prediksi
Volume Target
No. Uraian Kegiatan Target Pencapaian Lokasi Anggaran Sumber Dana
Kegiatan Waktu
(x1000..)
1 Prakondisi -Diperoleh database HP- 5 100000 2023- APBD/APBN
kegiatan kondisi sosial, Pemberdayaan Kecamatan 2025
pemberdayaan ekonomi, budaya dan masyarakat
-Sosialisasi kelembagaan HP-
RPHJP masyarakat sekitar Pemanfaatan
KPHP Orong Telu HP-
-Ketersediaan SDM Pemanfataan
yang kompeten dalam Kaw, Jasling
kegiatan dan HHBK
pemberdayaan
masyarakat

-Sosialisasi -Terbangunnya 5 50000 2023- APBD/APBN


perhutanan sosial Kerjasama dengan Kecamatan 2025
dan kemitraan LSM dan perguruan
kehutanan tinggi untuk
pelaksanaan dan
pengembangan
kegiatan

Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHP Orong Telu Periode 2023-2032 66
Prediksi
Volume Target
No. Uraian Kegiatan Target Pencapaian Lokasi Anggaran Sumber Dana
Kegiatan Waktu
(x1000..)
pemberdayaan
masyarakat
2 Peningkatan -Training HP- 6 KTH 150000 2024- APBD/APBN
kapasitas SDM ketrampilan/workshop Pemberdayaan 208
kelompok tani yang berkaitan masyarakat
-Pelatihan dengan pengelolaan HP-
Pengelolaan hutan, pengelolaan Pemanfaatan
HHBK dan HHK dan HHBK, HP-
Jasling pemasaran (kemasan, Pemanfataan
branding, dll) Kaw, Jasling
dan HHBK
3 Operasionalisasi -Penanda tanganan 6KTH 90000 2023- APBD/APBN/
Kemitraan kontrak Kerjasama 2028
Bersama dengan kelompok
masyarakat masyarakat
-Identifikasi dan -Fasilitasi sarana
penataan areal prasarana untuk
kemitraan pembangunan unit
kehutanan bisnis yang bermitra
- Pembentukan dengan kelompok
KTH calon mitra masyarakat
Penandatanganan 6KTH 30000 2023- APBD NTB
kemitraan 2028
kehutanan
Faslilitasi 6KTH 300000 2028- APBD NTB
Sarpras untuk 2032
peningkatan
bisnis KTH
4 Fasilitasi -Ketersediaan SDM 6KTH 300000 2023- APBN
percepatan Kelompok tani yang 2032
perhutanan sosial berdaya saing dan
kompeten dalam
mengelola sumber
daya hutan
Sumber: Data diolah, 2022
Tabel 5.7 Data-Data Izin Pemanfaatan dan Penggunaan Kawasan Hutan di Wilayah
KPHP Orong Telu Unit X
Luas Masa
No Blok Pemohon Peruntukan SK Izin
(Ha) Berlaku
HL-Khusus
Pesantren
SK. 285/MenLHK/ Tidak
1 Dea KHDTK 76.49
Setjen/PLA.0/6/2018 ditentukan
Malela

Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHP Orong Telu Periode 2023-2032 67
Luas Masa
No Blok Pemohon Peruntukan SK Izin
(Ha) Berlaku
Blok HP-
KTH
Pemanfaatan
2 Bangkit Kemitraan 17.01 Dalam proses
Kaw. HHBK
Bersama
dan Jasling
Blok HP-
Pemanfaatan KTH
3 Kemitraan 40.15 Dalam proses
Kaw. HHBK Mata
dan Jasling
Blok HP-
KTH
Pemanfaatan
4 Sampar Kemitraan 60 Dalam proses
Kaw. HHBK
Song
dan Jasling
Blok-HP- KTH
5 Pemberdayaan Subur Kemitraan 45 Dalam proses
Masyarakat Makmur
Blok-HP- KTH
6 Pemberdayaan Sereng Kemitraan 80.02 Dalam proses
Masyarakat Makmur
Blok-HP- KTH
7 Pemberdayaan Lestari Kemitraan 111.87 Dalam proses
Masyarakat Makmur
Sumber: Data diolah, 2022

Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHP Orong Telu Periode 2023-2032 68
Tabel 5.8 Rencana Kegiatan Pembinaan dan Pemantauan pada Areal yang Telah
Ada Izin Pemanfaatan maupun Penggunaan Kawasan Hutan di Wilayah KPHP
Orong Telu Unit
Prediksi
Tahun Sumber
No Uraian Kegiatan Blok Volume Anggaran
Pelaksanaan Dana
(x1000)
Inventarisasi ijin
Wilayah
1 pemanfaatan dan 10 kali 5,000 2023-2032 Pemegang Ijin
KPHP
penggunaan kawasan hutan
Pembinaan, monitoring, dan
evaluasi pemanfaatan hutan
pada hutan lindung seperti :
HL
2 pemanfaatan kawasan, 10 kali 100,000 2023-2032 APBD/APBN
Pemanfaatan
pemanfaatan jasa
lingkungan, pemungutan
hasil hutan bukan kayu
Pembinaan, monitoring, dan HL
evaluasi pemanfaatan hutan Pemanfaatan
pada hutan lindung seperti : Kaw. Jasling
pemanfaatan kawasan, dan HHBK,
3 pemanfaatan jasa HP 10 kali 100,000 2023-2032 APBD/APBN
lingkungan, pemungutan Pemberdayaan,
hasil hutan kayu HP
Pemanfaatan
HHK-HT
Pembinaan, monitoring,
evaluasi dan pelaporan
penggunaan kawasan hutan
untuk sarana
4 HL Khusus 10 kali 100,000 2023-2032 Pemegang Ijin
perhubungan/jalan,
telekomunikasi/radio,
pinjam pakai kawasan hutan,
transmigrasi
Koordinasi rutin dengan HL Khusus,
APBD/APBN,
5 pemegang ijin HL 10 kali 100,000 2023-2032
Pemegang Ijin
Pemanfaatan
Sumber: Data diolah, 2022
5.1.6 Penyelenggaraan Rehabilitasi pada Areal Kerja di Luar Izin
Rehabilitasi hutan dilaksanakan berpedoman pada PP 76 Tahun 2008 tentang
Rehabilitasi dan Reklamasi Hutan dan Permenhut Nomor P 39/Menhut-II/2010
tentang Pola Umum, Kriteria dan Standar Rehabilitasi dan Reklamasi Hutan.
Prinsip penyelenggaraan rehabilitasi hutan adalah: 1) sistem penganggaran yang

Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHP Orong Telu Periode 2023-2032 69
berkesinambungan (multi years), 2) kejelasan kewenangan, 3) andil biaya (cost
sharing), 4) penerapan sistem insentif, 5) pemberdayaan masyarakat dan kapasitas
kelembagaan, 6) pendekatan partisipatif, serta 7) transparansi dan akuntabilitas.
Sasaran rehabilitasi hutan adalah hutan produksi dan hutan lindung yang telah
terdegradasi dan merupakan DAS yang dipulihkan berdasarkan kriteria kondisi
spesifik biofisik, sosial ekonomi, lahan kritis pada bagian hulu DAS dan wilayah
hutan yang rentan terhadap perubahan iklim. DAS yang dipulihkan itu terutama
pada: 1) bagian hulu DAS yang rawan memberikan dampak bencana banjir,
kekeringan dan tanah longsor, 2) daerah tangkapan air (catchment area) dari
waduk, bendungan dan danau, 3) daerah resapan air (recharge area) di hulu DAS,
4) daerah sempadan sungai, mata air, danau dan waduk, serta 5) bagian hilir DAS
yang rawan terhadap bencana tsunami, intrusi air laut dan abrasi pantai. Keberadaan
lahan kritis dengan kategori agak kritis, kritis dan sangat kritis yang terdapat di
wilayah KPHP Orong Telu saat ini luasnya mencapai 38.413,19 Ha, maka dalam
kurun waktu 10 tahun lahan kritis tersebut secara bertahap akan direhabilitasi.
Tabel 5.9 Rincian Kegiatan Penyelenggaraan Pada Areal di Luar Izin
No. Jenis Volume Lokasi Luas Prediksi Tahun Sumber Dana
Kegiatan Kegiatan (Ha) Anggaran
(Blok) (x1000..)
1 Pembuatan 50 Unit HL- 200 1750000 2023- APBN/APBD
dam penahan Pemanfaatan 2032
(batu HP-
bronjong 2,5 Pemanfaatan
x 9m) HHK-HT
HP-
Pemanfaatan
HHK-HA
HP-
Pemberdayaan
masyarakat
2 Pembuatan 250 HL- 5000 1875000 2023- APBN
gully plug Unit Pemanfaatan 2032
(bronjong HP-
kawat 2x5 m) Pemanfaatan
HHK-HT
HP-
Pemanfaatan
HHK-HA

Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHP Orong Telu Periode 2023-2032 70
No. Jenis Volume Lokasi Luas Prediksi Tahun Sumber Dana
Kegiatan Kegiatan (Ha) Anggaran
(Blok) (x1000..)
HP-
Pemberdayaan
masyarakat
3 Pembuatan 30 Unit HL- 100 2400000 2023- APBN/APBD
embung Pemanfaatan 2032
(2x19x19m) HP-
Pemanfaatan
HHK-HT
HP-
Pemanfaatan
HHK-HA
HP-
Pemberdayaan
masyarakat
4 Pembangunan 1 kali HP- 55000 2023- APBN/APBD
SPAS Pemanfaatan 2032
Kaw, Jasling,
dan HHBK
Keterangan: Informasi mengenai volume, waktu pelaksanaan, predikri dan sumber
anggaran untuk kegiatan sebagaimana table diatas dapat dilihat pada Tabel 5.
Sumber: Data diolah, 2022
Tabel 5.10 Rencana Kegiatan Penyelenggaraan Rehabilitasi pada Areal di Luar Izin
Prediksi
Luas Sumber
No Kegiatan Lokasi Anggaran Tahun
(Ha) Dana
(xRp1.000)
Penyusunan HL Pemanfaatan
rancangan HP Pemanfaatan
kegiatan APBN
Kaw. Jasling dan 2023-
1 9,048.21 3,956,942.80 BPHP/
HHBK 2032
BPDASHL
HP Pemanfaatan
HHK-HA
Penanaman HL-Pemanfaatan
Intensif HP Pemanfaatan
APBN
Kaw. Jasling dan 2023-
2 9,048.21 63,337,470 BPHP/
HHBK 2032
BPDASHL
HP Pemanfaatan
HHK-HA
Pemeliharaan HL Pemanfaatan
tahun pertama HP Pemanfaatan
(P1) APBN
Kaw. Jasling dan 2023-
3 9,048.21 36,192,840 BPHP/
HHBK 2032
BPDASHL
HP Pemanfaatan
HHK-HA

Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHP Orong Telu Periode 2023-2032 71
Prediksi
Luas Sumber
No Kegiatan Lokasi Anggaran Tahun
(Ha) Dana
(xRp1.000)
Pemeliharaan HL Pemanfaatan
tahun kedua (P2) HP Pemanfaatan
APBN
Kaw. Jasling dan 2023-
4 9,048.21 24,430,167 BPHP/
HHBK 2032
BPDASHL
HP Pemanfaatan
HHK-HA
Sumber: Data diolah, 2022
5.1.7 Pembinaan dan Pemantauan (Monitoring) Pelaksanaan Rehabilitasi dan
Reklamasi pada Areal yang Sudah Ada Izin Pemanfaatan dan Penggunaan
Kawasan Hutan
Kegiatan pembinaan dan pemantauan berdasarkan prinsipnya merupakan
bagian dari tupoksi yang melekat bagi pengelola KPHP Orong Telu dalam rangka
memastikan bahwa pihak ketiga yang mendapatkan izin pemanfaatan dan
penggunaan kawasan hutan di wilayah KPHP Orong Telu melaksanakan
kewajibannya untuk memulihkan kondisi biofisik hutan baik melalui kegiatan
rehabilitasi maupun reklamasi hutan.
Tabel 5.11 Pembinaan dan Pemantauan (Monitoring) Pelaksanaan Rehabilitasi dan
Reklamasi pada Areal yang Sudah Ada Izin Pemanfaatan dan Penggunaan Kawasan
No Uraian Kegiatan Lokasi Prediksi Tahun Keterangan Sumber Dana
Kegiatan Anggaran Pelaksanaan
(xRp
1000)
1 Identitas lahan -HP- 15000 2023-2032 1 satu kali APBD/APBN
kritis pada lahan Pemberdayaan setahun
yang Masyarakat
dibebankan -HP-
ijin/hak pada Pemanfaatan
hutan lindung Kaw, Jasling,
dan produksi dan HHBK
-HL Khusus
2 Pembinaan, -HP- 20000 2023-2032 1 satu kali APBD/Pemegang
pemantauan dan Pemberdayaan setahun Izin
evaluasi Masyarakat
pelaksanaan -HP-
rehabilitasi Pemanfaatan
hutan oleh Kaw, Jasling,
pemegang ijin dan HHBK
pemanfaatan -HL Khusus
dan penggunaan -HL
Kawasan hutan Pemanfaatan

Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHP Orong Telu Periode 2023-2032 72
No Uraian Kegiatan Lokasi Prediksi Tahun Keterangan Sumber Dana
Kegiatan Anggaran Pelaksanaan
(xRp
1000)
3 Membuat -HP- 15000 2023-2032 1 satu kali APBN/APBD
rencana Pemberdayaan setahun
rehabilitasi dan Masyarakat
reklamasi hutan -HP-
yang meliputi Pemanfaatan
inventarisasi Kaw, Jasling,
lokasi, dan HHBK
penetapan lokasi -HL Khusus
rehabilitasi dan -HL
reklamasi hutan Pemanfaatan
4 Pembinaan, -HP- 20000 2023-2032 1 satu kali APBD/APBN
pemantauan dan Pemberdayaan setahun
evaluasi Masyarakat
pelaksanaan -HP-
rehabilitasi dan Pemanfaatan
reklamasi oleh Kaw, Jasling,
pemegang dan HHBK
ijin/hak -HL Khusus
-HL
Pemanfaatan
5 Pembinaan -HP- 50000 2024, 2026, 1 kali 2 APBD/APBN
penyelanggaraan Pemberdayaan 2028, 2030, tahun
pengelolaan Masyarakat 2032
DAS Terpadu -HP-
Pemanfaatan
Kaw, Jasling,
dan HHBK
-HL Khusus
-HL
Pemanfaatan
Sumber: Data diolah, 2022
5.1.8 Penyelenggaraan Perlindungan Hutan dan Konservasi Alam
Penyelenggaraan kegiatan perlindungan hutan dan konservasi alam lebih
diarahkan pelaksanaannya pada HL Blok Inti. Adapun bentuk-bentuk kegiatannya,
antara lain; (1) deliniasi areal perlindungan setempat, (2) penyusunan Standard
Operating Procedur (SOP) perlindungan hutan dan konservasi alam, (3) upaya
perlindungan dan pengawetan flora dan fauna yang dilindungi melalui kegiatan
penyadaran dalam bentuk penyuluhan, penyusunan SOP dan upaya konservasi
High Conservation Value Forest (HCVF). Kegiatan perlindungan hutan dan
konservasi alam ini juga ditujukan untuk melindungi sumberdaya air yang berada
dan berasal dari kawasan hutan KPHP Orong Telu.

Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHP Orong Telu Periode 2023-2032 73
Tabel 5.12 Kegiatan Penyelenggaraan Perlindungan Hutan dan Konservasi Alam
Prediksi
Uraian Anggaran Tahun
No Lokasi Volume Sumber dana
Kegiatan (x Rp. Pelaksanaan
1000)
Patroli
pengamanan Seluruh
1 dan Wil. 10 kali 2.500.000 2023-2032 APBD NTB
pengawasan KPH
hutan
Operasi Seluruh
2 pengamanan Wil. 20 Kali 2.000.000 2023-2032 APBD NTB
hutan gabungan KPH
Pengendalian
peredaran hasil Seluruh
3 hutan dan Wil. 10 Kali 1.000.000 2023-2032 APBD NTB
penertiban hasil KPH
hutan ilegal
Penertiban Seluruh
APBD/APBN
4 penatausahaan Wil. 20 Kali 100.000 2023-2032
BPHP
hasil hutan KPH
Sosialisasi
Seluruh
peraturan
5 Wil. 10 Kali 200.000 2023-2032 APBD NTB
peundang-
KPH
undangan
Pembentukan
Seluruh
posko siaga
6 Wil. 10 Kali 200.000 2023-2032 APBD NTB
kebakaran
KPH
hutan
Pelatihan
pencegahan dan Seluruh
7 pengendalian Wil. 5 Kali 150.000 2023-2027 APBD NTB
kebakaran KPH
hutan
Perlindungan Seluruh
8 flora dan fauna Wil. 10 Kali 100.000 2023-2032 APBD/BKSDH
yang dilindungi KPH
Seluruh
Pembuatan
9 Wil. 100 Km 500.000 2023-2032 APBD/BKSDH
sekat bakar
KPH
5.1.9 Penyelenggaraan Koordinasi dan Sinkronisasi antar Pemegang Ijin
Koordinasi dan sinkronisasi antara pemegang izin dalam penyelenggaraan
pengelolaan hutan dilaksanakan dalam rangka mencapai tujuan pengelolaan hutan
di wilayah kelola KPHP Orong Telu sebagaimana termuat dalam Rencana

Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHP Orong Telu Periode 2023-2032 74
Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHP Orong Telu. Untuk itu, koordinasi dan
sinkronisasi pemegang izin pemanfaatan dan penggunaan kawasan hutan di
wilayah kelola KPHP Orong Telu Provinsi NTB dilaksanakan menurut arahan
kerangka kerja sebagai berikut: Berdasarkan hasil analisis peraturan perundang-
undangan, lingkup perencanaan pemegang izin yang dapat dijadikan bahan evaluasi
dan penilaian kinerja pemegang izin meliputi pokok-pokok materi, sebagai berikut:
1. Penyusunan rencana karya/kerja,
2. Penataan batas areal kerja,
3. Pelaksanaan sistem silvikultur,
4. Penggunaan peralatan pemanfaatan hasil hutan,
5. Penatausahaan hasil hutan,
6. Pengukuran atau pengujian hasil hutan,
7. Perlindungan hutan,
8. Penggunaan tenaga profesional,
9. Pemberdayaan masyarakat, dan,
10. Kondisi finansial termasuk iuran kehutanan.
Tabel 5.13 Kegiatan Koordinasi dan Sinkronisasi antara Pemegang Ijin di Wilayah
KPHP Orong Telu
Prediksi
Jenis Anggaran Tahun Sumber
No Lokasi Volume
Kegiatan (x Rp. Pelaksanaan dana
1000)
Evaluasi HL Khusus,
Rencana HL
Kerja Usaha Pemanfaatan,
(RKU) dan HP
Rencana Pemberdayaan
Kerja masyarakat,
Tahunan HP
1 (RKT) Pemanfaatan 10 Kali 200.000 2023-2032 APBD/APBN
pemegang Kaw. Jasling
izin, dan HHBK
mengacu
pada
(RPHKP)
dan
(RPHJPd)

Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHP Orong Telu Periode 2023-2032 75
Prediksi
Jenis Anggaran Tahun Sumber
No Lokasi Volume
Kegiatan (x Rp. Pelaksanaan dana
1000)
Sinkronisasi HL Khusus,
RKU dan HL
RKT dan Pemanfaatan,
2 pemegang HP 2 Kali 50.000 2023-2032 APBD/APBN
ijin dengan Pemanfaatan
RPHJP dan Kaw. Jasling
RPHJPd dan HHBK
Pemantauan HL Khusus,
dan HL
penilaian Pemberdayaan,
kinerja HP
pemegang Pemberdayaan 10
3 200.000 2023-2032 APBD/APBN
ijin Masyarakat, Tahun
HP
Pemanfaatan
Kaw Jasling
dan HHBK
Sumber: Data diolah, 2022
5.1.10 Koordinasi dan Sinergi dengan Instansi dan Stakeholder terkait
Koordinasi dan sinergi dengan berbagai instansi dan stakeholders terkait
menjadi peranan penting bagi KPHP Orong Telu untuk menjamin keberlangsungan
pengelolaan hutan. Mengingat posisi strategis wilayah kelola KPHP Orong Telu
bagi pembangunan di daerah dan berbagai permasalahan yang dihadapi seperti
illegal logging yang cukup masif, maka banyak pihak dan sektor sangat
berkepentingan terhadap kawasan ini. Merujuk pada visi dan misi KPHP Orong
Telu menjelaskan bahwa untuk mewujudkan visi dan misinya, pengelola KPHP
Orong Telu harus membangun kerjasama dengan berbagai pihak untuk memastikan
bahwa program/kegiatan yang telah direncanakan dapat dilaksanakan, mengingat
aktivitas pengelolaan hutan yang dilakukan sangat beragam dan berdampak luas.
Adapun pihak-pihak yang sangat terkait tersebut diantaranya adalah pemerintah
daerah baik di tingkat provinsi maupun kabupaten (Dishut, Diskoperindag,
Distamben, Bappeda, Sekda), Kepala Desa/tokoh masyarakat, LSM setempat,
Universitas, Pemerintah (BPKH, BP2HP, BPDAS, BKSDA, Balitbanghut) dan
Rumah Akademisi Kehutanan Indonesia (RAKI).

Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHP Orong Telu Periode 2023-2032 76
Tabel 5.14 Ruang Lingkup Kegiatan Koordinasi dan Sinkronisasi antara Pemegang
Ijin di Wilayah KPHP Orong Telu
Jenis Perijinan Ruang Lingkup Kewenangan dalam rangka
No
Pemanfaatan Hutan Koordiinasi dan Sinkronisasi
1 IPHHK 1. Prakondisi dan penyiapan lokasi/pencadangan areal
dalam rangka pemberian ijin,
a. Hutan Lindung 2. Penyelarasan/sinkronisasi Rencana Kerja Usaha mengacu
Hutan Produksi pada Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang/Jangka
Pendek KPHP Orong Telu,
3. Pemantauan dan Penilaian Kinerja
2 IUPJL 1. Prakondisi/persiapan lokasi dan masterplan IUPJL
berdasakan Rencana Pengelolaan Hutan Jangka
Panjang/Jangka Pendek KPHP Orong Telu
a. Hutan Lindung 2.Pemantauan dan Penilaian Kinerja
b. Hutan Produksi
3 IUPHHK 1. Prakondisi dan penyiapan/pencadangan areal dalam
rangka pemberian ijin
a. HKm 2. Penyelarasan/sinkronisasi Rencana Kerja Usaha mengacu
pada Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang/Jangka
Pendek KPHP Orong Telu,
3. Pemantauan dan Penilaian Kinerja
4 1. IUPHHBK 1. Prakondisi dan penyiapan/pencadangan areal dalam
rangka pemberian ijin
2. IPHHK 2. Penyelarasan/sinkronisasi Rencana Kerja Usaha mengacu
3. IPHHBK pada Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang/Jangka
Pendek KPHP Orong Telu,
a. Hutan Lindung 3. Penyelarasan/sinkronisasi Rencana Kerja Usaha mengacu
b. Hutan Produksi pada Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang/Jangka
Pendek KPHP Orong Telu,
5 Izin Penggunaan 1. Prakondisi dan penyiapan/pencadangan areal dalam
Kawasan Hutan rangka pemberian ijin
1. Pertambangan 2. Penyelarasan/sinkronisasi Rencana Kerja Usaha mengacu
pada Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang/Jangka
Pendek KPHP Orong Telu,
2. Non Kehutanan 3. Penyelarasan/sinkronisasi Rencana Kerja Usaha mengacu
pada Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang/Jangka
Pendek KPHP Orong Telu,
3. Lainnya
Sumber: Data diolah, 2022
Adanya perangkat diantaranya SOP komunikasi seperti rapat koordinasi
ataupun Focus Group Discussion (FGD) yang diselenggarakan secara periodik
menjadi motor penggerak utama guna mendukung efektivitas dari kegiatan

Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHP Orong Telu Periode 2023-2032 77
koordinasi dan sinkronisasi program. Pertemuan tersebut paling tidak dilaksanakan
1 (satu) kali setiap tahunnya. Pertemuan periodik tersebut bertujuan untuk
melakukan review atas rencana pengelolaan, penyiapan dan sosialisasi RKT
ataupun situasi eksternalitas (illegal logging, kebakaran hutan, bencana alam, dll).
Pembentukan sebuah wadah komunikasi yang melibatkan berbagai pihak misalnya
dalam bentuk forum juga sangat dibutuhkan, mengingat KPHP Orong Telu saat ini
masih berada dalam kondisi yang serba terbatas sumber dayanya. Forum yang
melibatkan berbagai pihak ini dapat terdiri dari unsur pemerintah, legislatif,
swasta/pengusaha, LSM, kelompok masyarakat dan perguruan tinggi. KPHP Orong
Telu juga mendorong untuk dapat berperan dalam kerjasama dengan kelembagaan
seperti Forum DAS. Hal tersebut didukung dengan alasan KPHP Orong Telu juga
memiliki peran yang penting dalam mempertahankan kinerja dan kesehatan DAS
yang terdapat di wilayah KPHP Orong Telu. Lebih lanjut, dalam wilayah KPHP
Orong Telu terdapat DAS Moyo Hulu yang merupakan salah satu DAS prioritas
nasional.
Tabel 5.15 Rincian Kegiatan Koordinasi dan Sinergi dengan Instansi dan
Stakeholder Terkait
Prediksi
Sumber
No Jenis Kegiatan Lokasi Volume Anggaran Tahun
Dana
(xRp1.000)
Wil. 2023- APBD
1 Rapat periodic 10 kali 100.000
KPH 2032 NTB
Pembentukan
satuan tugas 2023- APBD
2 4 resort 10 kali 400.000
perlindungan dan 2032 NTB
pengamanan hutan
Pembentukan
APBD
3 forum konservasi 4 resort 10 kali 40.000 2023
NTB
di tingkat tapak
Sumber: Data diolah, 2022
5.1.11 Penyediaan dan Peningkatan SDM
Berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi NTB Nomor 11 Tahun 2016,
dijelaskan bahwa unit KPH merupakan salah satu UPT pada Dinas Lingkungan
Hidup dan Kehutanan Provinsi NTB. Penyediaan SDM untuk KPHP Orong Telu
Unit X Provinsi NTB dapat berasal dari:

Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHP Orong Telu Periode 2023-2032 78
1. Tenaga yang sudah ada ataupun pengusulan pengadaan personil baru di
Pemerintah Provinsi NTB;
2. Tenaga kontrak teknis kehutanan yang merupakan lulusan Sekolah
Menengah Kejuruan (SMK) Kehutanan yang dialokasikan oleh pihak
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK);
3. Tenaga Kontrak Sarjana Kehutanan dan Sarjana bidang lainnya yang
memenuhi persyaratan, yang direkrut melalui program Bakti Sarjana
Kehutanan (Basarhut) ataupun Bakti Rimbawan dari Kementerian
Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK);
4. Tenaga kontrak yang berasal dari masyarakat sekitar kawasan hutan KPHP
Orong Telu Provinsi NTB; dan
5. Tenaga profesional.
Tabel 5.16 Kebutuhan SDM KPHP Orong Telu Provinsi NTB
Kondisi
Kebutuhan Kekurangan Rencana
Jabatan SDM
SDM SDM Pemenuhan
saat ini
Kepala KPH 1 1 - -

Kepala Kaasubag TU - 1 1 2023

Kepala seksi P2H 1 1 - -


Kepala seksi KSDAE - 1 1 2023
Penyuluh 2 5 3 2023
Polisi hutan 1 5 4 2024
PEH 1 2 1 2024
Pengumpul data 3 5 2 2024
Surveyor pemetaan - 1 1 2024
Tenaga Bakti
Rimbawan 4 4 - -
Tenaga Pengaman
Hutan 35 40 5 2024, 2025
Tenaga Mandor - 10 10 2023-2030
Tenaga
Administrasi/CS 2 2 - 2023-2029
Jumlah 50 78 28
Sumber: Data diolah, 2022

Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHP Orong Telu Periode 2023-2032 79
Tabel 5.17 Rincian Kegiatan Penyediaan dan Peningkatan SDM
Prediksi
Sumber
No Jenis Kegiatan Lokasi Volume Anggaran Tahun
Dana
(x 1000)
Rekrutmen tenaga 2023-
1 Pamhut Wil KPHP 5 orang 108.000 2032 APBD/APBN
Rekrutmen tenaga 2023-
2 mandor Wil KPHP 8 orang 128.000 2028 APBD/APBN
60 2023-
3 Diklat Fungsional Wil KPHP orang 350.000 2031 APBD/APBN
180 2023-
4 Pelatihan/magang Wil KPHP orang 306.000 2031 APBN/APBD
Pelatihan pemetaan 80 2023-
5 sederhana Wil KPHP orang 160.000 2031 APBD NTB
Pelatihan
pencegahan dan
pengendalian 50 2023-
6 kebakaran hutan Wil KPHP orang 150.000 2031 APBD/APBN
Sumber: Data diolah, 2022
5.1.12 Penyediaan Pendanaan
Sumber pendanaan KPHP Orong Telu berasal dari antara lain; 1) APBN, 2)
APBD Provinsi NTB, dan 3) dana lain yang tidak mengikat sesuai dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku. Beberapa sumber pendanaan yang potensial
untuk dapat mendukung operasionalisasi KPHP Orong Telu yang memungkinkan
untuk diperoleh, diantaranya; 1) APBN yang berasal dari konvergensi BUK,
BPDAS-PS, BP2SDMK, Litbang Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan
(KLHK), 2) Kemitraan dengan para pemegang izin, 3) Usaha lain yang sah, dan 4)
Kerjasama dengan pihak lainnya yang tidak mengikat mengingat banyaknya
lembaga donor dan LSM yang memiliki fokus perhatian terhadap pengelolaan
sumberdaya hutan di Provinsi NTB.
Tabel 5.18 Rincian Kegiatan Rencana Pendanaan
Prediksi
Sumber
No Jenis Kegiatan Lokasi Volume Anggaran Tahun
Dana
(x 1000)
Kemitraan/kerjasama
dengan pemegang Wil APBD
1 izin KPHP 3 paket 75.000 2023,2025,2027 NTB
Kemitraan/kerjasama Wil APBD
2 dengan desa KPHP 15 desa 180.000 2023-2031 NTB

Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHP Orong Telu Periode 2023-2032 80
Pengembangan Wil APBD
3 usaha mandiri KPHP 5 paket 500.000 2023-2030 NTB
Kerjasama dengan
NGO (tidak Wil APBD
4 mengikat) KPHP 3 paket 60.000 2023,2025,2027 NTB
Sumber: Data diolah, 2022
5.1.13 Pengembangan Database
Database atau pangkalan data merupakan salah satu hal penting untuk
mendukung keberhasilan kegiatan pengelolaan hutan. Keakuratan dan ketelitian
data adalah inti dari perencanaan pengelolaan hutan. Oleh karena itu, untuk menjadi
sebuah organisasi yang kuat yang dapat mengelola kawasannya dengan efektif dan
efisien, keberadaan pangkalan data yang terpelihara dan ter-update secara periodik
merupakan salah satu prasyarat penting bagi keberhasilan pengelolaan hutan di
tingkat tapak. Sesuai misi yang telah ditetapkan bahwa ke depan KPHP Orong Telu
harus membangun sistem informasi berbasis Informasi Teknologi (IT) untuk
menuju akuntabilitas pengelolaan hutan di tingkat tapak. Oleh karena itu, langkah-
langkah yang akan dilakukan antara lain:
1. Pengembangan sistem database,
2. Penyusunan SOP penggunaan database,
3. Diklat pengelolaan database, dan
4. Pemantauan pengelolaan database.
Tabel 5.19 Rincian Kegiatan Pengembangan Database
Prediksi
Sumber
No Jenis Kegiatan Lokasi Volume Anggaran Tahun
Dana
(x 1000)
Pembangunan
sistem informasi APBD
1 berbasis IT Wil KPHP 1 paket 125.000 2023 NTB
Pembuatan web
GIS KPHP Orong APBD
2 Telu Wil KPHP 1 paket 100.000 2024 NTB
Diklat
pengembangan 2023- APBD
3 database Wil KPHP 1 paket 60.000 2032 NTB
Sumber: Data diolah, 2022

Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHP Orong Telu Periode 2023-2032 81
5.1.14 Rasionalisasi Wilayah Kelola
KPHP Orong Telu memiliki wilayah kelola seluas 47.889,00 ha dengan luas
wilayah tertentu seluas 42.320,00 ha yang terbagi ke dalam 5 (lima) blok.
Pelaksanaan kegiatan pengelolaan hutan di kawasan KPHKP Orong Telu sangat
dinamis, sehingga dilakukan kegiatan rasionalisasi wilayah administrasi KPHP
Orong Telu untuk mengakomodasi berbagai perkembangan yang terjadi di
pelaksanaan kegiatan pengelolaan hutan. Kegiatan rasionalisasi wilayah
administrasi KPHP Orong Telu akan dilakukan paling lambat pada tahun kelima
(2027) bersamaan dengan kegiatan inventarisasi rutin dan revisi rencana
pengelolaan. Langkah rasionalisasi ini dilaksanakan untuk memastikan kondisi
penebangan saat ini, khususnya di wilayah tertentu di KPHP Orong Telu.
Tabel 5.20 Rencana Kegiatan Rasionalisasi Wilayah Kelola KPHP Orong Telu
Prediksi
No Jenis Kegiatan Lokasi Volume Anggaran Tahun Sumber Dana
(x 1000)
Kajian ulang batas
antar unit di
wilayah kelola
KPHP terhadap
wilayah
administrasi
pemerintahan Wil
1 kabupaten KPHP 1 100.000 2023 APBN/APBD
Kajian ulang
arahan dan
pemanfaatan dan
pengembangan
blok/petak pada Wil
2 HP dan HL KPHP 1 100.000 2023 APBN/APBD
Rasionalisasi
kondisi batas Wil
3 blok/petak KPHP 1 1.000.000 2023 APBN/APBD
Sumber: Data diolah, 2022
5.1.15 Review Rencana Pengelolaan
Berdasarkan ketentuan, review rencana pengelolaan akan dilaksanakan
secara periodik dalam kurun waktu lima tahun sekali. Penyusunan rencana
pengelolaan sejak awal telah membuka ruang untuk dilakukannya penyesuaian-
penyesuaian dengan kondisi yang terjadi di lapangan dalam setiap pelaksanaan

Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHP Orong Telu Periode 2023-2032 82
kegiatan yang direncanakan. Kegiatan review ini yang dilakukan setiap lima tahun
sekali ini bertujuan untuk memperoleh informasi terkini dan akurat terkait proses
pengembangan pelaksanaan kegiatan maupun capaian kegiatan di masing-masing
blok dan petak wilayah kelola KPHP Orong Telu Provinsi NTB. Pelaksanaan
kegiatan review rencana pengelolaan KPHP Orong Telu Provinsi NTB periode
2022-2031 diarahkan untuk melakukan pengkajian lebih cermat terkait sejauh
mana pencapaian misi. Oleh karena itu, review yang dilakukan adalah dalam rangka
menjawab beberapa pertanyaan berikut ini :
1. Apakah areal kerja KPHP Orong Telu Provinsi NTB seluas 47.249,03 ha
sudah layak?;
2. Apakah kondisi DAS yang terdapat di wilayah KPHP Orong Telu Provinsi
NTB berada dalam kondisi dengan daya dukung yang dipertahankan?;
3. Seberapa jauh perkembangan core bussiness yang dilaksanakan mampu
mendorong terwujudnya kemandirian lembaga dalam pengelolaan hutan?;
4. Bagaimana efektivitas pengamanan hutan yang dilakukan mampu
melindungi keanekaragaman hayati?;
5. Bagaimana pelaksanaan kegiatan penelitian dan pengembangan dalam
mendukung praktik pengelolaan hutan yang berkelanjutan?;
6. Bagaimana ketersediaan SDM yang memadai dalam mendukung penguatan
kapasitas lembaga?; dan
7. Seberapa besar kontribusi yang telah disumbangkan dari kegiatan
pengelolaan hutan KPHP Orong Telu Provinsi NTB terhadap pembangunan
daerah?
Tabel 5.21 Rincian Kegiatan Review Rencana Pengelolaan
Prediksi
Sumber
No Jenis Kegiatan Lokasi Volume Anggaran Tahun
Dana
(x 1000)
Review RPHJP
1 dan RPHJPd Wil KPHP 1 paket 200.000 2027 APBD NTB
Sumber: Data diolah, 2022
5.1.16 Pengembangan Investasi
Terkait pengembangan investasi KPHP Orong Telu Provinsi NTB memulai
dengan melakukan penyusunan business plan untuk setiap kelas perusahaan yang
menjadi prioritas pembangunan. Pengelolaan/industri kehutanan KPHP Orong Telu

Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHP Orong Telu Periode 2023-2032 83
Provinsi NTB sebagai arahan kebijakan meliputi; (1) stabilisasi pemenuhan
kebutuhan hasil hutan untuk memenuhi kebutuhan industri, pencegahan illegal
logging dan peningkatan kesejahteraan masyarakat melalui pengembangan
pemanfaatan hutan tanaman, peningkatan pengelolaan hutan yang tidak dibebani
hak/izin, dan pengembangan HTR, dan HKm, (2) peningkatan upaya pemanfaatan
dan diversifikasi produk hasil hutan kayu dan bukan kayu, dan (3) pengembangan
usaha-usaha pengolahan hasil hutan skala kecil dan menengah bersama masyarakat
dan pihak swasta.
Tabel 5.22 Rincian Kegiatan Pengembangan Investasi
Prediksi
Sumber
No Jenis Kegiatan Lokasi Volume Anggaran Tahun
Dana
(x 1000)
Penyusunan bussiness Wil
1 plan KPHP 1 paket 200.000 2022 APBN
Pengadaan peralatan 2023 ,2024,
pengolahan/pengemasan Wil 2026, 2028, APBD
2 pasca panen KPHP 5 paket 100.000 2030 NTB
Sumber: Data diolah, 2022
5.2 Pembinaan, Pengawasan dan Pengendalian
5.2.1 Rencana Pembinaan KPHP Orong Telu
Pembinaan merupakan kegiatan untuk memberikan pedoman dalam
perencanaan, pelaksanaan, dan pengendalian agar pengelolaan KPHP Orong Telu
dapat melaksanakan tugas dan fungsinya secara berdaya guna dan berhasil.
5.2.2 Izin pinjam pakai KHDTK Dea Malela (Ponpes)
Dalam wilayah KPHP Orong Telu terdapat izin pinjam pakai kawasan hutan
atas nama KHDTK Dea Malela. Pembinaan yang dilakukan antara lain:
1) Pembinaan terhadap pelaksanaan pengelolaan hutan pada tingkat tapak.
Pembinaan yang dilakukan dapat berupa pemberian pedoman, bimbingan,
pelatihan, arahan, dan atau supervisi. Pembinaan dilakukan secara berkala
setiap semester (6 bulan). Selain itu, pada kondisi tertentu juga dapat
dilakukan pembinaan secara khusus. Hasil pembinaan digunakan sebagai
bahan evaluasi dan perbaikan perencanaan dan pelaksanaan kegiatan
pengelolaan hutan di masa mendatang.
2) Pembinaan pemenuhan syarat perizinan seperti: amdal, tata batas wilayah
izin, dll.

Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHP Orong Telu Periode 2023-2032 84
5.2.3 Izin kemitraan kehutanan (Perhutanan Sosial)
Pembinaan yang dilakukan pada lokasi Perhutanan Sosial yang sudah berizin :
1) Pendampingan dan penyuluhan oleh petugas KPH.
2) Membantu menyusun Rencana Kerja Tahunan (RKT).
3) Pendampingan kegiatan teknis lapangan (penanaman, pemeliharaan
tanaman, pasca panen, dll).
Selain pembinaan dalam rangka izin penggunaan kawasan, KPHP Orong Telu
juga melakukan pembinaan lainnya yang berkaitan dengan kepentingan
pengelolaan KPHP Orong Telu. Pembinaan lain yakni pembinaan pada staf KPH
diantaranya yaitu tenaga administrasi, penyuluh kehutanan, fungsional perencana,
tenaga teknis lainnya (Ganis, Wasganis), dan Polisi Kehutanan. Semua staf tersebut
tentunya perlu pembinaan dan pengawasan secara periodik. Adapun kegiatan
pembinaan yang dilakukan memiliki banyak tujuan antara lain:
a) Meningkatkan kemampuan sumber daya manusia (SDM) pengelola KPHP
Orong Telu dalam penyelenggaraan kegiatan pengelolaan hutan.
b) Membangun suatu kondisi yang dapat menguatkan kerangka semangat
kerjasama di antara pihak pengelola, pemerintah, pemerintah daerah, mitra
dan masyarakat dalam pelaksanaan pengelolaan hutan.
c) Pengembangan sistem informasi yang baik agar dapat menyajikan hal-hal
baru yang bermanfaat bagi semua pihak di dalam pengelolaan hutan.
d) Pembinaan dalam rangka meningkatkan kesadaran dan pemahaman
masyarakat mengenai arti pentingnya pengelolaan hutan
5.2.4 Rencana Pengawasan KPHP Orong Telu
Pengawasan merupakan suatu kegiatan yang dilakukan untuk memastikan
pelaksanaan setiap kegiatan yang dilaksanakan sudah sesuai pada rencana, aturan-
aturan, dan tujuan yang telah ditetapkan. Pengawasan dalam konteks pelaksanaan
RPHJP-KPHP dapat dimaknai sebagai seluruh proses kegiatan penilaian terhadap
kinerja KPHP agar dapat melaksanakan tugas dan fungsinya dengan baik. Fungsi
dari pengawasan adalah sebagai penghimpun informasi yang bermanfaat dalam
penilaian sehingga dapat diketahui perubahan-perubahan yang terjadi terhadap
fungsi dan kelestarian kawasan hutan serta perubahan pada aspek sosial ekonomi
budaya masyarakat. Selain itu, pengawasan juga dapat berfungsi sebagai

Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHP Orong Telu Periode 2023-2032 85
pemeriksaan terhadap ketepatan dan kesesuaian sasaran pengelolaan hutan. Adapun
dalam pelaksanaan ditetapkan sasaran, ukuran kinerja, dan pelaksanaan.
a) Sasaran
Sasaran utama kegiatan pengawasan di KPH adalah NSPK dan SOP yang
ada di KPHP serta yang ada di perizinan IUPHHK. Sedangkan obyek
kegiatan pengawasannya adalah aparatur KPHP dan perizinan IUPHHK
dalam mengimplementasikan NSPK dan SOP tersebut.
b) Ukuran Kinerja
Pengawasan kegiatan pengelolaan hutan di KPHP menjadi sangat penting
mengingat dalam pelaksanaannya melibatkan banyak stakeholders. Dalam
melakukan pengawasan ukuran kinerja yang dipakai adalah Standar
Operasional Prosedur (SOP). Oleh karena itu dalam menjalankan fungsinya
KPHP perlu didukung oleh Standar Operasional Prosedur (SOP).
c) Pelaksanaan
Pengawasan yang dilakukan oleh kepala KPHP, meliputi pengawasan
terhadap efektivitas penyelenggaraan pengelolaan KPHP pada skala tapak.
Pengawasan dilakukan secara berkala setiap semester (6 bulan). Namun
dalam keadaan tertentu dapat dilakukan pengawasan secara tertentu. Hasil
pengawasan berupa pelaporan yang digunakan sebagai bahan evaluasi
perbaikan perencanaan dan pelaksanaan pengelolaan KPHP selanjutnya.

Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHP Orong Telu Periode 2023-2032 86
Tabel 5.23 Matriks Pendanaan Rencana Kegiatan Pengelolaan Hutan KPHP Orong telu Unit X Provinsi NTB Periode Tahun 2023-2032
Harga Prediksi Anggaran Per Tahun (xRp1.000.000,-)
Total
Satuan
(xRp Sumber
No. Kegiatan Lokasi Vol Satuan (xRp
1000,-) 2023 2024 2025 2026 2027 2028 2029 2030 2031 2032 Dana
1000,-)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18)

A Prakondisi Operasional
A.1 Rencana Sarana dan Prasarana Gedung Kantor
Perluasan kantor
1. Kantor KPHP 250 Meter² 3.300 825.000 - 413 412 - - - - - - - APBN/APBD
KPH (200 M2)
Pembangunan kantor
2. resort (5 lokasi @ 50 5 resort 250 Meter² 3.300 825.000 165 165 165 165 165 - - - - PBN/APBD
-
M2)
Pembangunan pagar KPHP dan 5
3. 400 Meter 1.000 400.000 100 100 100 100 - - - - - APBN/APBD
kantor resort -
Pemasangan 1 kantor, 5
4. 6 Paket 9.000 54.000 10 11 11 11 11 - - - - APBN/APBD
instalasi listrik resort -
Pembangunan pos jaga
5. 5 resort 5 Unit 30.000 150.000 30 30 30 30 30 - - - - APBN/APBD
-
A.2 Rencana Sarana dan Prasarana Peralatan Kantor
1. Audio Kantor KPHP 1 Unit 20.000 20.000 20 - - - - - - - - - APBD NTB
2. AC 1 PK Idem 4 Unit 5.000 20.000 10 10 - - - - - - - - APBD NTB
3. Meja kursi kantor Idem 40 Set 3.000 120.000 60 30 30 - - - - - - - APBD NTB
4. Lemari penyimpanan Idem 10 Unit 5.000 50.000 20 15 15 - - - - - - - APBD NTB
5. Kursi lipat Idem 50 Buah 500 25.000 - 25 - - - - - - - - APBD NTB
Meja rapat (kapasitas
6. Idem 2 Unit 25.000 50.000 25 25 - - - - - - - - APBD NTB
25 orang)
A.3 Rencana Sarana Prasarana Operasional Peralatan Lapangan
Kantor KPHP
1. GPS 20 Unit 6.000 120.000 30 30 30 30 - - - - - - APBN/APBD
resort
2. Drone Kantor KPHP 1 Unit 50.000 50.000 - 50 - - - - - - - - APBN/APBD
Kantor KPHP,
3. Kompas 10 Unit 2.000 20.000 - 10 10 - - - - - - - APBDNTB
resort
4. Altimeter Kantor KPHP 2 Unit 1.000 2.000 2 - - - - - - - - - APBDNTB

Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHP Orong Telu Periode 2023-2032 87
Harga Prediksi Anggaran Per Tahun (xRp1.000.000,-)
Total
Satuan
No. Kegiatan Lokasi Vol Satuan (xRp Sumber
(xRp
1000,-) 2023 2024 2025 2026 2027 2028 2029 2030 2031 2032 Dana
1000,-)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18)
Kantor KPHP,
5. Hagameter 10 Unit 3.000 30.000 - 15 15 - - - - - - - APBN/APBD
resort
6. Chainsaw Kantor KPHP 2 Unit 4.000 8.000 - 4 - 4 APBN/APBD
7. Binocular Kantor KPHP 10 Unit 2.000 20.000 10 - - 10 - - - - - - APBDNTB
8. Desktop 24 inc Kantor KPHP 8 Unit 20.000 160.000 40 40 40 40 - - - - - - APBN/APBD
9. Laptop Kantor KPHP 10 Unit 15.000 150.000 30 30 30 30 30 - - - - - APBN/APBD
10. Printer A4 Kantor KPHP 15 Unit 2.500 37.500 7,5 7,5 7,5 7,5 7,5 - - - - - APBN/APBD
11. Printer A3 Kantor KPHP 2 Unit 7.000 14.000 7 - - 7 - - - - - - APBN/APBD
Pengadaan bahan dan
12. Kantor KPHP 10 Paket 20.000 200.000 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 APBN/APBD
ATK
A.4 Rencana Sarana Prasarana Operasional Kendaraan
Kendaraan minibus roda
1. Kantor KPH 1 Unit 350.000 350.000 - - - 350 - - - - - - APBN/APBD
4
2. Kendaraan roda 3 5 resort 5 Unit 40.000 200.000 40 40 40 40 40 - - - - - APBN/APBD
Kendaraan
3. Kantor KPHP 20 Unit 35.000 700.000 140 70 70 70 70 70 70 70 70 - APBN/APBD
operasional roda 2
A.5 Rencana Sarana Prasarana untuk core Bisnis KPH

1. Pengadaan Pos Jaga Pos jaga 3 Unit 80.000 160.000 - 3 - - - - - - - - APBN/APBD

Pembuatan Jalan Blok HP-


2. Angkut Pemanfaatan 45 km 6.000 270.000 - 45 - - - - - - - - APBN/APBD
HHK-HT

Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHP Orong Telu Periode 2023-2032 88
Harga Prediksi Anggaran Per Tahun (xRp1.000.000,-)
Total
Satuan
No. Kegiatan Lokasi Vol Satuan (xRp Sumber
(xRp
1000,-) 2023 2024 2025 2026 2027 2028 2029 2030 2031 2032 Dana
1000,-)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18)

B Kegiatan Strategis (Inventarisasi Hutan dan Penataan Wilayah Kelola)


B.1 Inventarisasi dan Penataan Batas Blok Inti (2.658,66 Ha)
Enumerasi Klaster
Temporary Sample
1. Blok inti 5 Klaster 71.000 355.000 355 - - - - - - - - - APBN BPKH
Plot (TSP) dan PSP
Re-enumerasi Klaster
Permanen Sample Plot
2. Blok inti 5 Klaster 55.000 275.000 - - - - 275 - - 275 APBN BPKH
(PSP)
3. Penataan blok Blok inti 42,95 Km 1.200 51.540 51,54 APBN/APBD
- - - - - - - - -
B.2 Inventarisasi dan Penataan Batas Blok HL Pemanfaatan (14.862,49Ha)
Inventarisasi potensi Blok HL-
1. 3 Resort 5.000 15.000 15 - - - - - - - - - APBN/APBD
jasling Pemanfaatan
Inventarisasi potensi HL
2. 162 Ha 1.000 162.000 80 82 - - - - - - - - APBN/APBD
HHBK
Pemanfaatan
Inventarisasi HL-
3. 15 Desa 2.000 30.000 15 15 - - - - - - - - APBD NTB
sosekbud
Pemanfaatan
Inventarisasi lahan Blok HL- 4.657, 279.455 27,9
4. Ha 60 27,94 27,94 27,94 27,94 27,94 27,94 27,94 27,94 27,94 APBN/APBD
kritis Pemanfaatan
59 ,4 4
HL- 210,0
5. Penataan blok Km 1.200 252.012 - 252 - - - - - - - - APBN/APBD
Pemanfaatan 1
B.3 Inventarisasi dan Penataan Batas Blok Khusus (89.43) Ha)
1. Penataan blok Blok Khusus 4.61 Km 1.200 5.532 - 5,53 - - - - - - - - APBN/APBD

B.4 Inventarisasi dan Penataan Batas Blok HP Pemanfaatan, Jasling HHBK (12.048.03 Ha)
Blok HP
Inventarisasi potensi pemanfaatan
1. 1 Lokasi 1.000 5.000 - 5 - - - - - - - - APBN/APBD
jasling
kaw, jasling dan
HHBK

Inventarisasi potensi Blok HP


HHBK pemanfaatan 1.188.4 118,8 118,8 118,8 118,8 118,8 118,8 118, 118,8
2. kaw jasling dan 1.188 Ha 1.000 118,84 118,84 APBN/APBD
01 4 4 4 4 4 4 84 4
HHBK

Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHP Orong Telu Periode 2023-2032 89
Harga Prediksi Anggaran Per Tahun (xRp1.000.000,-)
Total
Satuan
No. Kegiatan Lokasi Vol Satuan (xRp Sumber
(xRp
1000,-) 2023 2024 2025 2026 2027 2028 2029 2030 2031 2032 Dana
1000,-)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18)
Blok HP
3. Inventarisasi pemanfaatan 15 Desa 2.000 30.000 - 30 - - - - - - - - APBN/APBD
sosekbud
kaw jasling dan
HHBK
Blok HP 32,3
5.398, 32,39 32,39 32,39 32,39 32,39 32,39
Inventarisasi lahan pemanfaatan 9
4. Ha 60 323.929 32,39 32,39 32,39 APBN/APBD
kritis kaw jasling dan 82
HHBK
Blok HP
5. Penataan blok pemanfaatan Km 1.200 199.716 66,57 66,57 66,57 - - - - - - - APBN/APBD
166,4
kaw jasling dan
3
HHBK
B.5 Inventarisasi dan Penataan Batas Blok HP Pemberdayaan Masyarakat (1.445,72 Ha)
Inventarisasi potensi HP 102.3
HHK dan HHBK Pemberdayaan
1. 8 Ha 1.000 102.380 51.19 51.19 - - - - - - - - APBN/APBD
masyarakat
Rentung 23,01 23,01 23,01 23,01 23,01 23,01 23,0 23,01 23,01
Inventarisasi lahan 3.836, 230.167
sebokas dan
2. kritis Ha 60 23,01 1 APBN/APBD
selalu legini 13 ,8
Identifikasi calon
Rentung
kelompok
sebokas dan
3. pemberdayaan 6 KTH 2.000 12.000 12 - - - - - - - - - APBN/APBD
selalu legini
masyarakat
Rentung
Inventarisasi
sebokas dan
4. sosekbud 15 Desa 2.000 30.000 - 30 - - - - - - - - APBN/APBD
selalu legini
Rentung
5. Penataan blok sebokas dan 35,12 Km 1.200 42.144 21.07 21.07 - - - - - - - - APBN/APBD
selalu legini
B.6 Inventarisasi dan Penataan Batas Blok HP Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu - Hutan Alam (10.263,39 Ha)
Blok HP- 129,4
Penataan Blok Pemanfaatan Km 1.200 155.280 77,64 77,64 - - - - - - - - APBN/APBD
1. 0
HHK-HA
Inventarisasi Potensi Blok HP- 1030, 1.030.9 343.6 343.6 343.6
HHK Pemanfaatan
2. 98 Ha 1.000 79 95 95 95 - - - - - - -
HHK-HA

Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHP Orong Telu Periode 2023-2032 90
Harga Prediksi Anggaran Per Tahun (xRp1.000.000,-)
Total
Satuan
No. Kegiatan Lokasi Vol Satuan (xRp Sumber
(xRp
1000,-) 2023 2024 2025 2026 2027 2028 2029 2030 2031 2032 Dana
1000,-)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18)
B.7 Inventarisasi dan Penataan Batas Blok HP Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu - Hutan Tanaman (4.651,49 Ha)
Blok HP-
Pemanfaatan
1. Penataan blok 50,38 Km 1.200 60.456 30,23 30,23
HHK-HT
Identifikasi calon Blok HP-
kelompok Pemanfaatan
2. 1 KTH 2.000 2.000 2
HHK-HT
pemberdayaan
masyarakat

B.8 Inventarisasi dan Penataan Batas Blok HP Perlindungan (1.229.81 Ha)


Blok HP
1. Penataan blok 24,10 Km 1.200 28.920 14,46 14,46
Perlindungan
Blok HP-
2. Inventarisasi mata air 4 Lokasi 5.000 5.000 5
Perlindungan

B.9 Pemantapan Batas Kelola Wilayah Tapak


Pemeliharaan batas 1.326.0 132,
1. 5 resort 663 Km 2.000 132,6 132,6 132,6 132,6 132,6 132,6 132,6 132,6 132,6 APBD NTB
kawasan hutan
00 6
Koordinasi
penyelesaian
2. permasalahan 5 resort 20 Kali 10.000 200.000 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 APBD NTB
Tenurial
Orientasi batas kawasan
3. 5 resort 200 Km 1.320 264.000 - - - 132 132 - - - - - APBN BPKH
hutan
Rekonstruksi batas
4. 5 resort 200 Km 2.500 500.000 - - - - 250 250 - - - - APBN BPKH
kawasan hutan
2.506.0 250,
5. Penataan petak 5 resort 1.253 Petak 2.000 250,6 250,6 250,6 250,6 250,6 250,6 250,6 250,6 250,6 APBD NTB
00 6
Pembuatan jalan hutan
6. 5 resort 100 Km 500 50.000 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 APBN/APBD

C Penataan Batas Blok Petak Pada Wilayah KPH


C.1 Target Trayek dan Rencana Pelaksanaan

1. HL Inti HL Inti 42,95 Km 1.200 51.540 51 - -- - - - - - - - APBN/ APBD

Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHP Orong Telu Periode 2023-2032 91
Harga Prediksi Anggaran Per Tahun (xRp1.000.000,-)
Total
Satuan
No. Kegiatan Lokasi Vol Satuan (xRp Sumber
(xRp
1000,-) 2023 2024 2025 2026 2027 2028 2029 2030 2031 2032 Dana
1000,-)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18)

2. HL Khusus HL Khusus 6,41 Km 1.200 5.532 - 5 - - - - - - - - APBN/ APBD

HL 210,0
3. HL Pemanfaatan Km 1.200 252.012 - 25 - - - - - - - - APBN/ APBD
Pemanfaatan 1
HPT pemanfaatan HPT 129,4 APBN/ APBD
4. HHK-HA pemanfaatan Km 1.200 155.280 77.6 77.6 - - - - - - - -
0
HHK-HA
HP pemanfaatan HP APBN/ APBD
HHK-HT pemanfaatan
5. 50,38 Km 1.200 60.456 30.25 30.25 - - - - - - - -
HHK-HT
HP pemanfaatan HP
166,4
Kaw. Jasling dan
6. HHBK pemanfaatan Km 1.200 199.716 66.57 66.57 66.57 - - - - - - - APBN/ APBD
3
Kaw. Jasling
dan HHBK
HP Pemberdayaan HP APBN/ APBD
7. Masyarakat Pemberdayaan 35,12 Km 1.200 42.144 21 21 - - - - - - - -
Masyarakat
HP `14.4
8. HP Perlindungan 24,10 Km 1.200 28.920 14.46 - - - - - - - - APBN/ APBD
6
Perlindungan

D. Pemanfaatan Hutan pada Wilayah Tertentu (Blok HP Pemanfaatan HHK-HT 4.149 Ha)
D.1 Budidaya/Pengusahaan HHK Jenis Jati (4.191Ha)
Penyusunan Blok HP-
1. rancangan kegiatan Pemanfaatan 4.191 Ha 150 628.650 62.8 62.8 62.8 62.8 62.8 62.8 62.8 62.8 62.8 62.8 APBD NTB
HHK-HT
Penanaman Pengayaan Blok HP-
2. 2 x 2,5 m Pemanfaatan 4.191 Ha 2.000 8.382.000 838,2 838,2 838,2 838,2 838,2 838,2 838,2 838,2 838,2 838,2 APBD NTB
HHK-HT
Blok HP-
Pemanfaatan 2.095.500 - 232,8 232,8 232,8 232,8 232,8 232,8 232,8 232,8 232,8
3. Pemeliharaan 4.191 Ha 500 APBD NTB
HHK-HT

Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHP Orong Telu Periode 2023-2032 92
Harga Prediksi Anggaran Per Tahun (xRp1.000.000,-)
Total
Satuan
No. Kegiatan Lokasi Vol Satuan (xRp Sumber
(xRp
1000,-) 2023 2024 2025 2026 2027 2028 2029 2030 2031 2032 Dana
1000,-)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18)

E Pemanfaatan Hutan pada Wilayah Tertentu (Blok HP Pemanfaatan HHK-HA)


E.1 Budidaya/Pengusahaan HHK Jenis Suren (5.758 Ha)
Blok HP-
Penyusunan
Pemanfaatan 5.758 86,3 86,3 86,3 86,3 86,3 86,3 86,3 86,3 86,3
1. rancangan kegiatan Ha 150 863.700 86,3 APBN/APBD
HHK-HA
Penanaman (jarak
2. Blok HP- 11.516.0 1.151 APBN/APBD
tanam 4 x 4 m) 5.758 Ha 2.000 1.151,6 1.151,6 1.151,6 1.151,6 1.151,6 1.151,6 1.151,6 1.151,6 1.151,6
Pemanfaatan 00 ,6
Pemeliharaan intensitas Blok HP-
90% 2.879.00
3. Pemanfaatan 5.758 Ha 500 319,8 319,8 319,8 319,8 319,8 319,8 319,8 319,8 319,8 APBN/APBD
0 -
HHK-HA

E.2 Budidaya/Pengusahaan HHBK Jenis Kopi (5.758 Ha)


Blok HP-
Penyusunan rancangan Pemanfaatan
1. kegiatan 5.758 Ha 200 1.151.600 115,1 115,1 115,1 115,1 115,1 115,1 115,1 115,1 115,1 115,1 APBN/APBD
HHK-HA
2. Penanaman (jarak tanam Blok HP- 28.790.00 APBN/APBD
Pemanfaatan 5.758 Ha 5.000 2.879 2.879 2.879 2.879 2.879 2.879 2.879 2.879 2.879 2.879
2,5 x 2,5 m) 0
Pemeliharaan Blok HP-
172.740.0
3. Pemanfaatan 5.758 Ha 30.000 17.274 17.274 17.274 17.274 17.274 17.274 17.274 17.274 17.274 17.274 APBN/APBD
00
HHK-HA

F. Pemanfaatan Hutan pada Wilayah Tertentu (Blok HP-HPT Pemanfaatan Kawasan, Jasa Lingkungan, dan HHBK 16.742 Ha)
F.1 Budidaya/Pengusahaan HHBK Jenis Kayu Manis 15.888 Ha
Blok HPT
1. Penyusunan Pemanfaatan 15.888 Ha 170 2.700.960 270 270 APBN/APBD
rancangan kegiatan 270 270 270 270 270 270 270 270
Kaw,Jasling
dan HHBK
Penanaman (500 31.776.000
2. Idem 15.888 Ha 2.000 3.177,6 3.177,6 3.177, 3.177, 3.177,6 3.177,6 3.177, 3.177,6 3.177,6 3.177, APBN/APBD
ha/th)
6 6 6 6
Pemeliharaan (500 7.944.000
3. Idem 15.888 Ha 500 - 882,6 882,6 882,6 882,6 882,6 882,6 882,6 882,6 882,6 APBN/APBD
ha/th)
Industri pengolahan
4. Idem 1 Paket 100.000 100.000 - - 100 - - - - - - - APBN/APBD
hasil pasca panen

Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHP Orong Telu Periode 2023-2032 93
Harga Prediksi Anggaran Per Tahun (xRp1.000.000,-)
Total
Satuan
No. Kegiatan Lokasi Vol Satuan (xRp Sumber
(xRp
1000,-) 2023 2024 2025 2026 2027 2028 2029 2030 2031 2032 Dana
1000,-)
Promosi dan pemasaran
5. Idem 2 Kali 25.000 50.000 - - 25 - - 25 - - - - APBN/APBD

F.2 Budidaya/Pengusahaan HHBK Jenis Nangka (854 Ha)


Penyusunan rancangan
Blok HP
1. kegiatan APBN/APBD
Pemanfaatan
854 Ha 170 145.180 14,5 14,5 14,5 14,5 14,5 14,5 14,5 14,5 14,5 14,5
Kaw,Jasling dan
HHBK
Penanaman (jarak tanam
2. Blok HP APBN/APBD
4 x 6 m)
Pemanfaatan
854 Ha 2.000 1.708.000 170,8 170,8 170,8 170,8 170,8 170,8 170,8 170,8 170,8 170,8
Kaw,Jasling dan
HHBK
Pemeliharaan
Blok HP
Pemanfaatan 17.080.0
3. 854 Ha 20.000 1.708 1.708 1.708 1.708 1.708 1.708 1.708 1.708 1.708 1.708 APBN/APBD
Kaw,Jasling dan 0
HHBK
F.3 Pengusahaan Jasa Lingkungan Wisata Alam (1.674 Ha)
Penyusunan desain Blok HL-
1. 5 Paket 50.000 250.000 50 100 100 - - - - - - - APBN/APBD
tapak Pemanfaatan
Penjajakan skema Blok HL-
2. kemitraan kehutanan Pemanfaatan 5 Paket 10.000 30.000 10 20 20 - - - - - - - APBN/APBD
dengan KTH dan
Investor
Blok HL-
3. Sarana prasarana 5 Paket 100.000 500.000 100 200 200 - - - - - - - APBN/APBD
Pemanfaatan

Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHP Orong Telu Periode 2023-2032 94
Harga Prediksi Anggaran Per Tahun (xRp1.000.000,-)
Total
Satuan
No. Kegiatan Lokasi Vol Satuan (xRp Sumber
(xRp
1000,-) 2023 2024 2025 2026 2027 2028 2029 2030 2031 2032 Dana
1000,-)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18)

G Pemanfaatan Hutan pada Wilayah Tertentu (Blok HL Pemanfaatan 14.715)


G.1 Budidaya/Pengusahaan HHBK Jenis Kayu Manis 14.715 Ha
Penyusunan Blok HL- 2.501.550
1. 14.715 Ha 170 250,1 250,1 250,1 250,1 250,1 250,1 250,1 250,1 250,1 250,1 7APBN/APBD
rancangan kegiatan Pemanfaatan
Penanaman (1.486 Blok HL- 14.715 29.430.00 2.943
2. Ha 2.000 2.943 2.943 2.943 2.943 2.943 2.943 2.943 2.943 2.943 APBN/APBD
ha/th) Pemanfaatan
Pemeliharaan (1.486 Blok HL- 14.715 7.357.500
3. Ha 500 - 817,5 817,5 817,5 817,5 817,5 817,5 817,5 817,5 817,5 APBN/APBD
Pemanfaatan
ha/th) intensitas 90%
Industri pengolahan Blok HL-
4. 1 Paket 100.000 100.000 - - 100 - - - - - - - APBN/APBD
hasil pasca panen Pemanfaatan
Promosi dan pemasaran Blok HL-
5. 2 Kali 25.000 50.000 - - 25 - - 25 - - - - APBN/APBD
Pemanfaatan
H. Pemanfaatan Hutan pada Wilayah tertentu (Blok HP-HPT Pemberdayaan Masyarakat 914 Ha)
H.1. Budidaya/ pengusahaan kayu Manis (237 Ha)
Penyusunan HPT
1. Ha 170 40.290 APBN/APBD
rancangan kegiatan
Pemberdayaan 237 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
Masyarakat
Penanaman
2. Idem 237 Ha 2.000 474.000 47,4 47,4 47,4 47,4 47,4 47,4 47,4 47,4 47,4 47,4 APBN/APBD
114,6(ha/th)
Pemeliharaan (114,6
3. Idem 237 Ha 500 118.500 - 13,1 13,1 13,1 13,1 13,1 13,1 13,1 13,1 13,1 APBN/APBD
ha/th)
Industri pengolahan Blok HL-
4. 1 Paket 100.000 100.000 - - 100 - - - - - -
hasil pasca panen Pemanfaatan
Promosi dan pemasaran Blok HL-
5. 2 Kali 25.000 50.000 - - 25 - - 25 - - -
Pemanfaatan

H.2 Budidaya/Pengusahaan HHBK Jenis Nangka (677 Ha)


Penyusunan rancangan
Blok HP
kegiatan
1. Pemberdayaan 677 Ha 170 115.090 11,5 11,5 11,5 11,5 11,5 11,5 11,5 11,5 11,5 11,5 APBN/APBD
Masyarakat
Penanaman (jarak tanam Blok HP
2. APBN/APBD
4 x 6 m) Pemberdayaan 677 Ha 2.000 1.354.000 135,4 135,4 135,4 135,4 135,4 135,4 135,4 135,4 135,4 135,4
Masyarakat
Pemeliharaan Blok HP
Pemberdayaan 13.540.00
677 Ha 20.000 1.354 1.354 1.354 1.354 1.354 1.354 1.354 1.354 1.354 1.354
3. Masyarakat 0 APBN/APBD

Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHP Orong Telu Periode 2023-2032 95
Harga Prediksi Anggaran Per Tahun (xRp1.000.000,-)
Total
Satuan
No. Kegiatan Lokasi Vol Satuan (xRp Sumber
(xRp
1000,-) 2023 2024 2025 2026 2027 2028 2029 2030 2031 2032 Dana
1000,-)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18)
I. Pemberdayaan Masyarakat
I.1 Prakondisi Kegiatan Pemberdayaan Masyarakat
HP
pemberdayaan
masyarakat

Sosialisasi RPHJP HP pemanfaatan


1. 5 Kec 20.000 100.000 30.3 30.3 30.3- - - - - - - - APBD
KPHP Orong Telu HP Pemanfaatan
HHBK dan kaw
jasling

Sosialisasi
perhutanan sosial dan APBD/APBN
2. kemitraan kehutanan Idem 5 Kec 10.000 50.000 16.7 16.7 16.7 - - - - - - - BPSKL

I.2 Peningkatan SDM Kelompok Tani Hutan


-HP
pemberdayaan
masyarakat
Pelatihan pengelolaan -HP
1. HHBK dan Jasling 6 KTH 25.000 150.000 - 30 30 30 30 230 - - - - APBD NTB
pemanfaatan HP
Pemanfaatan
HHBK dan kaw
jasling
Pelatihan pasca
2. Idem 6 KTH 25.000 150.000 - 30 30 30 30 30 - - - - APBD NTB
panen HHBK

I.3 Operasionalisasi Kemitraan Bersama Masyarakat


HP
pemberdayaan
masyarakat
HP pemanfaatan
Identifikasi dan
penataan areal HP Pemanfaatan
1. kemitraan kehutanan HHBK dan kaw 6 KTH 15.000 90.000 15 15 15 15 15 15 - - - - APBD NTB
jasling

Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHP Orong Telu Periode 2023-2032 96
Harga Prediksi Anggaran Per Tahun (xRp1.000.000,-)
Total
Satuan
No. Kegiatan Lokasi Vol Satuan (xRp Sumber
(xRp
1000,-) 2023 2024 2025 2026 2027 2028 2029 2030 2031 2032 Dana
1000,-)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18)
Pembentukan KTH calon
2. idem 6 KTH 15.000 90.000 15 15 15 15 15 15 - - - - APBD NTB
mitra
Penandatanganan
3. idem 6 KTH 5.000 30.000 5 5 5 5 5 5 - - - - APBD NTB
kemitraan kehutanan
Fasilitasi sarana
4. prasarana untuk idem 6 KTH 50.000 300.000 - - - - - 20 20 20 20 20 APBD NTB
peningkatan bisnis
KTH Mitra
I.4 Fasilitasi Percepatan Perhutanan Sosial
HP
pemberdayaan
masyarakat
Pendampingan HP pemanfaatan APBD NTB
peningkatan
1. kapasitas KTH 6 KTH 25.000 150.000 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15
HP Pemanfaatan
HHBK dan kaw
jasling

J. Pembinaan dan Pemantauan Pemanfaatan dan Penggunaan Kawasan Hutan pada Areal yang berizin
Inventarisasi ijin-ijin
Pemanfaatan dan
1. Wilayah KPHP 10 Kali 5.00 5000 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 APBD NTB
penggunaan
kawasan Hutan
Pembinaan, evaluasi
dan monitoring 1 1 1 1 1 1 1 1
HL
2. pemegang ijin 10 Kali 10.000 100.000 1 1 APBD NTB
pemanfaatan hutan pemanfaatan
padahutan lindung
HP Pemanfaatan
kaw HHBK dan
Pembinaan monitoring Jasling
dan evaluasi
pemanfaatan hutan
pada hutan produksi HP
3. 10 Kali 10.000 100.000 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 APBD NTB
Pemberdayaan

Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHP Orong Telu Periode 2023-2032 97
Harga Prediksi Anggaran Per Tahun (xRp1.000.000,-)
Total
Satuan
No. Kegiatan Lokasi Vol Satuan (xRp Sumber
(xRp
1000,-) 2023 2024 2025 2026 2027 2028 2029 2030 2031 2032 Dana
1000,-)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18)

Pembinaan monitoring
evaluasi dan pelaporan HP Pemanfaatan
penggunaan kawasan kaw HHBK dan
hutan untuk sarana Jasling
perhubungan/jalan.
Sarana telekomunikasi
HP
radio pinjam pakai
4. kawasan hutan, Pemberdayaan 10 kali 10.000 100.000 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 APBD NTB
transmigrasi

Koordinasi rutin
dengan pemegang HL-Khusus Pemegang Ijin
5. ijin 10 Kali 10.000 100.000 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

K Rehabilitasi pada Areal Kerja di Luar Areal Izin


K.1 Konservasi Tanah dan Air
HL pemanfaatan
HP
Pemanfaatan
HHK-HT

HP pemanfaatan
Pembuatan dam HHK –Ha 1.750.
penahan (batu bronjong
1. 2,5x9m) 50 Unit 35.000 175 175 175 175 175 175 175 175 175 175 APBN/APBD
000
HP
pemeberdayaan
Masyarakat
HL Khusus
Pembuatan gully plug 1.875. 187,
2. (bronjong idem 250 Unit 7.500 187,5 187,5 187,5 187,5 187,5 187,5 187,5 187,5 187,5 APBN
000 5
kawat 2x5 m)
Pembuatan embung 2.400.
3. idem 30 Unit 80.000 240 240 240 240 240 240 240 240 240 240 APBN/APBD
(2x19x19 m)
000

Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHP Orong Telu Periode 2023-2032 98
Harga Prediksi Anggaran Per Tahun (xRp1.000.000,-)
Total
Satuan
No. Kegiatan Lokasi Vol Satuan (xRp Sumber
(xRp
1000,-) 2023 2024 2025 2026 2027 2028 2029 2030 2031 2032 Dana
1000,-)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18)

HP
Pemanfaatan
4. Pembangunan SPAS 1 Unit 55.000 55.000 11 11 11 11 11 - - - - - APBNP/APBD
jasling
K.2 Rehabilitasi Luar Ijin

HL-Pemanfaatan
HP
Pemanfaatan kaw.
Jasling dan
HHBK
Penyusunan HP 9.048, 1.809.6 180,
1. Ha 200.000 - 180,9 180,9 180,9 180,9 180,9 180,9 180,9 180,9 APBD/APBN
Rencana kegiatan Pemanfaatan 21 42 9
HHK-HA
9.048, 63.337. 7037, 7037, 7037, 7037, 7037, 7037 7037,
2. Penanaman intensif idem Ha 7000 - 7037,5 7037,5 APBD/APBN
21 470 5 5 5 5 5 ,5 5
Pemeliharaan tahun 36,192, 4021, 4021, 4021, 4021, 4021, 4021 4021,
3. idem idem Ha 4000 - 4021,4 4021,4 APBD/APBN
pertama (P1)
840 4 4 4 4 4 ,4 4
Pemeliharaan tahun 27.144,
4. Idem idem Ha 3000 - - 3393 3393 3393 3393 3393 3393 3393 3393 APBD/APBN
ke dua (P2)
630

L Pembinaaan dan Pemantauan Rehabilitasi dan Reklamasi di Areal berizin

HL- khusus
Identifikasi lahan kritis
pada lahan yang HP Pemanfaatan
dibebani ijin/hak pada Kaw. Jasling dan
1. hutan lindung dan HHBK 10 Kali 15.000 150.000 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 APBD NTB
produksi HP Pemberdayaa
Masyarakat
Pembinaan, HP
pemantauan dan
evaluasi pelaksanan Pemberdayaan
Rehabilitasi hutan oleh Masyarakat
APBD
2. 10 Kali 20.000 200.000 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
pemegang ijin HP pemanfaatan
pemanfaatan dan Pemegang ijin
kaw. Jasling dan
penggunaan HHBK
HL pemanfaatan

Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHP Orong Telu Periode 2023-2032 99
Harga Prediksi Anggaran Per Tahun (xRp1.000.000,-)
Total
Satuan
No. Kegiatan Lokasi Vol Satuan (xRp Sumber
(xRp
1000,-) 2023 2024 2025 2026 2027 2028 2029 2030 2031 2032 Dana
1000,-)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18)

kawasan hutan HL khusus

Membuat rencana
rehabilitasi dan
reklamasi hutan yang
meliputi inventarisasi APBD
3. Idem 10 Kali 15000 150.000 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15
lokasi penetapan
Pemegang ijin
rehabilitasi dan
reklamasi hutan
Pembinaan,
pemantauan an evaluasi
pelaksanaan rehabilitasi APBD
dan reklamasi oleh
4. Idem 10 kali 20.000 200.000 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 Pemegang ijin
pemegang ijin/hak
Pembinaan
penyelenggaraan,
5. Idem 5 Kali 50.000 100.000 - 10 - 10 - 10 - 10 - 10 APBD/APBN
pengelolaan Das
Terpadu

M Penyeleggaraan Perlindungan Hutan dan Konservasi Alam


Patroli pengamanan 2.500.
1. dan pengawasan Wil KPHP 10 Tahun 250.000 250 250 250 250 250 250 250 250 250 250 APBD NTB
000
Hutan
Operasi pengamanan 2.000.
2. Wil KPHP 20 Kali 100.000 200 200 200 200 200 200 200 200 200 200 APBD NTB
hutan gabungan
000
Pengendalian
peredaran hasil hutan
dan penertiban 1.000.
3. Wil KPHP 10 Tahun 100.000 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 APBD NTB
hasil hutan illegal 000
Penertiban/penata- APBD/APBN
4. Wil KPHP 20 Kali 5.000 100.000 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10
usahaan hasil hutan BPHP
Sosialisasi peraturan
5. Wil KPHP 10 Tahun 20.000 200.000 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 APBD NTB
perundang-undangan
Pembentukan posko
siaga kebakaran hutan
6. 5 Resort 10 Tahun 20.000 200.000 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 APBD NTB

Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHP Orong Telu Periode 2023-2032 100
Harga Prediksi Anggaran Per Tahun (xRp1.000.000,-)
Total
Satuan
No. Kegiatan Lokasi Vol Satuan (xRp Sumber
(xRp
1000,-) 2023 2024 2025 2026 2027 2028 2029 2030 2031 2032 Dana
1000,-)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18)

Pelatihan
pencegahan dan
7. pengendalian 5 Resort 5 Kali 30.000 150.000 30 30 30 30 30 - - - - - APBD NTB
Kebakaran hutan
untuk masyarakat
Perlindungan flora dan
fauna yang dilindungi
8. Wil KPHP 10 Tahun 10.000 100.000 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 APBD/BKSDA

Pembuatan sekat bakar APBD/BKSDA


9. 5 Resort 100 Km 5.000 500.000 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50

N Penyelenggaraan Koordinasi dan Sinkronisasi antar Pemegang Izin


Evaluasi rencana
kerja usaha dan HL Khusus
rencana kerja
tahunan pemegang HL
1. izinmengacu pada 10 Tkali 20.000 200.000 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 APBD NTB
RPHJP dan RPHJPd Pemanfaatan

Sinkronisasi RKU dan


2. RKT pemegang izin idem 2 Kali 25.000 50.000 12.5 - - - - 12.5 - - - - APBD NTB
dengan RPHJP dan
RPHJPd
Pemantauan dan
3. penilaian kinerja idem 10 Tahun 20.000 200.000 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 APBD NTB
pemegang izin

O Koordinasi dan Sinergi dengan Instansi dan stakeholders terkait


1. Rapat periodic Wil KPHP 10 Kali 10.000 100.000 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 APBD NTB

Pembentukan satuan
tugas perlindungan
2. 4 Resort 10 kali 50.000 500.000 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 APBD NTB
dan pengamanan hutan
Pembentukan forum
3. 4 Resort 1 kali 50.000 50.000 - - 50 - - - - - - - APBD NTB
konservasi di tingkat

Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHP Orong Telu Periode 2023-2032 101
Harga Prediksi Anggaran Per Tahun (xRp1.000.000,-)
Total
Satuan
No. Kegiatan Lokasi Vol Satuan (xRp Sumber
(xRp
1000,-) 2023 2024 2025 2026 2027 2028 2029 2030 2031 2032 Dana
1000,-)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18)

tapak

P Rencana Penyedian dan Peningkatan Kapasitas SDM


Rekrutmen tenaga
1.080.0
pengamanan hutan (5
1. 4 Resort 60 OB 2000 108 108 108 108 108 108 108 108 108 108 APBD
org x 12 bln) 00
Rekrutmen tenaga 1.152.0
mandor (8 org x 8
2. 4 Resort 64 OB 2000 00 115 115 115 115 115 115 115 115 115 APBN/APBD
bln)
3. Diklat fungsional Wil KPHP 60 Orang 5833,8 350.000 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 APBD NTB

4. Pelatihan/magang Wil KPHP 80 Orang 3825 350.000 38.2 38.2 38.2 38.2 38.2 38.2 38.2 38.2 38.2 38.2 APBD NTB

Pelatihan pemetaan
5. Wil KPHP 80 Orang 2000 160.000 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16 APBD NTB
sederhana
Pelatihan
6. pencegahan dan Wil KPHP 50 Orang 3000 150.000 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 APBD NTB
pengendalian kebakaran
hutan

Q Penyedian Pendanaan
Kemitraan/kerjasam a
dengan pemegang
1. Wil KPHP 3 Paket 25.000 75.000 - 25 - 25 - 25 - - - - APBD NTB
Ijin
Kemitraan/kerjasam a
2. Wil KPHP 15 Desa 12.000 180.000 18 18 18 18 18 18 18 18 18 18 APBD NTB
dengan desa
Pengembangan
3. Wil KPHP 5 Paket 100.000 500.000 - - - 100 100 100 100 100 - - APBD NTB
usaha mandiri
Kerjasama dengan NGO
4. Wil KPHP 3 Paket 20.000 60.000 - 20 - 20 - 20 - - - - APBD NTB
(tidak mengikat)
R Pengembangan Database
Pembangunan sistem
1. Wil KPHP 1 Paket 125.000 125.000 - 125 - - - - - - - - APBD NTB
informasi berbasis IT
Pembuatan web GIS
2. Wil KPHP 1 Paket - APBD NTB
KPHP Orong Telu 100.000 100.000 - - 100 - - - - - -

Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHP Orong Telu Periode 2023-2032 102
Harga Prediksi Anggaran Per Tahun (xRp1.000.000,-)
Total
Satuan
No. Kegiatan Lokasi Vol Satuan (xRp Sumber
(xRp
1000,-) 2023 2024 2025 2026 2027 2028 2029 2030 2031 2032 Dana
1000,-)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18)

Diklat
pengembangan
3. Wil KPHP 10 Orang 6.000 60.000 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 APBD NTB
database
S Rasionalisasi Wilayah Kelola

Kajian ulang tata


batas antar wilayah
kelola KPHP
terhadap wilayah
1. administrasi Wil KPHP 1 Paket 100.000 100.000 - - - 100 - - - - - - APBN/ APBD
pemerintah kab.

Kajian ulang arahan


dan pemanfaatan dan
pengembangan
2. Wil KPHP 1 Paket 100.000 100.000 - - - 100 - - - - - - APBN/ APBD
blok/ petak pada HP
dan HL
Penataan ulang
3. Wil KPHP 1 Paket 100.000 100.000 - - - 100 - - - - - - APBN/ APBD
batas blok/ petak
T Review Dokumen Perencanaan
Review RPHJP dan
1 Wil KPHP 1 Paket 200.000 200.000 - - - - - 200 - - - - APBD NTB
RPHJPd
U Pengembangan Investasi
Penyusunan
1. Wil KPHP 1 Paket 200.000 200.000 - 200 - - - - - - - - APBN
bussiness plan
Pengadaan peralatan
pengolahan/pengem asan
2. Wil KPHP 5 Paket 100.000 500.000 - 100 100 - 100 - 100 - 100 - APBD NTB
pasca panen

Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHP Orong Telu Periode 2023-2032 103
5.3 Pemantauan, Evaluasi, dan Pelaporan
5.3.1 Rencana Pemantauan KPHP Orong Telu (Unit X)
Pemantauan adalah kegiatan pengamatan secara terus menerus terhadap
pelaksanaan suatu tugas dan fungsi satuan organisasi. Kegiatan pemantauan yang
dilanjutkan dengan evaluasi dapat dilakukan oleh unsur internal KPH maupun
unsur eksternal baik oleh instansi pemerintah maupun masyarakat. Pemantauan
atau monitoring terhadap jalannya pengelolaan hutan dilaksanakan oleh pengelola
KPHP (Brang Beh dan Orong Telu) bersama-sama dengan instansi terkait dan
pihak lembaga swadaya masyarakat (LSM) sebagai mitra. Pemantauan
dilaksanakan dengan melakukan penilaian terhadap seluruh komponen kegiatan
pengelolaan hutan. Hasil yang diperoleh dari pemantauan akan dijadikan sebagai
bahan pertimbangan dalam evaluasi pengelolaan hutan. Dalam praktiknya, kegiatan
pemantauan dapat dilakukan secara berkala.
Tabel 5.24 Uraian Kegiatan Pemantauan di KPHP Orong Telu.
Alokasi
Uraian Tahun Sumber
No Lokasi Volume Anggaran
Kegiatan Pelaksanaan Dana
(xRp1.000)
1 Pemantauan Kantor_Resort 1 x 6 100.000 2023-2032 APBD
Pelaksanaan KPH bulan
RPHJP
Sumber: Data diolah, 2022
5.3.2 Rencana Evaluasi KPHP Orong Telu (Unit X)
Kegiatan evaluasi dilakukan dengan melihat ukuran kuantitatif dan kualitatif
yang menggambarkan tingkat pencapaian suatu kegiatan, yang dikategorikan
kedalam kelompok masukan (inputs), keluaran (outputs), hasil (outcomes), dan
manfaat (benefits). Pelaksanaan kegiatan evaluasi mencakup :
1. Evaluasi oleh internal pengelola KPHP Brang Beh dan Orong Telu,
2. Evaluasi oleh institusi lain, dan
3. Evaluasi oleh masyarakat.
Evaluasi keberhasilan program pengelolaan hutan di wilayah KPHP Orong Telu
Provinsi NTB diukur dari:
1. Tingkat ketergantungan masyarakat desa sekitar terhadap kawasan hutan
KPHP Orong Telu yang semakin menurun;
2. Timbulnya kesadaran dan meningkatnya peran aktif masyarakat terutama
yang di sekitar kawasan untuk menjaga dan melindungi kawasan hutan

Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHP Orong Telu Periode 2023-2032 104
KPHP Orong Telu dari gangguan keamanan kawasan hutan serta
berkembangnya nilai-nilai kearifan lokal masyarakat desa sekitar dalam
mendukung pengelolaan hutan KPHP Orong Telu
3. Berhasilnya program pemberdayaan masyarakat desa di sekitar KPHP
Orong Telu sebagai upaya alternatif dalam hal peningkatan kesejahteraan
masyarakat;
4. Meningkatnya kualitas pengelolaan hutan oleh seluruh stakeholders terkait
yang memiliki kepedulian terhadap kawasan hutan KPHP Orong Telu, yang
dimulai dari Pemerintah, Pemerintah Provinsi, Dinas Kehutanan
Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi NTB, KPHP Orong Telu dan
pihak mitra pendukung; serta
5. Tersedianya data dan informasi mengenai potensi sumberdaya hutan di
wilayah KPHP Orong Telu
Tabel 5.25 Uraian Kegiatan Evaluasi di KPHP Orong Telu
Alokasi
Uraian Tahun Sumber
No Lokasi Volume Anggaran
Kegiatan Pelaksanaan Dana
(xRp1.000)
1 Evaluasi Kantor_Resort 1 x 6 50.000 2023-2032 APBD
Pelaksanaan KPH bulan
RPHJPd KPH
Orong Telu
2 Evaluasi Kantor_Resort 1 x 5 50.000 2023-2032 APBD
Pencapaian KPH bulan
Keberhasilan
Pelaksanaan
RPHJP KPH
Orong Telu
Sumber: Data diolah, 2022
1. Perencanaan hutan, mencakup kegiatan:
a) Inventarisasi sumber daya hutan mencakup potensi hasil hutan kayu (HHK),
hasil hutan bukan kayu (HHBK), dan jasa lingkungan
b) Penataan area kerja terutama penataan petak – petak kerja dalam satu blok
prioritas yang akan diatur
2. Pelaksanaan pengelolaan hutan, meliputi :
a) Pemanfaatan hasil hutan kayu, non kayu ataupun jasa lingkungan yang
dijalankan sendiri maupun oleh pemegang izin usaha di dalam wilayah
kelola KPH

Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHP Orong Telu Periode 2023-2032 105
b) Pemberdayaan masyarakat di dalam dan di sekitar hutan kawasan KPH
untuk mengetahui sejauh mana program kegiatan dijalankan.
c) Rehabilitasi hutan dan lahan di areal – areal hutan yang mengalami
gangguan serius untuk memulihkan fungsinya.
d) Perlindungan hutan dalam bentuk aktivitas yang langsung maupun tidak
langsung berkaitan dengan upaya mencegah, memulihkan dan menjaga
kawasan hutan agar tetap lestari.
e) Produksi hutan untuk mengetahui besarnya produk yang dihasilkan, teknik
pemanenan yang digunakan dan dimana produk dipasarkan.
3. Keberlanjutan pengelolaan hutan meliputi pemantauan kinerja :
a) Pengelolaan lingkungan meliputi sejauh mana penerapan prinsip green
development diimplementasikan di lapangan.
b) Pengelolaan isu-isu sosial kemasyarakatan yang bermuara pada
peningkatan kesejahteraan masyarakat di dalam dan sekitar KPH.

Gambar 5.1 Kerangka Sistem Monitoring dan Evaluasi Rencana Pengelolaan


KPHP Orong Telu
Sumber: Data diolah, 2022
5.3.3 Rencana Pelaporan KPHP Orong Telu
Pelaporan yaitu sebagai bentuk pertanggung-jawaban kegiatan mulai dari
perencanaan, pelaksanaan, pengendalian, monitoring dan evaluasi. Dalam instansi
pemerintah, kegiatan pelaporan seluruh kegiatan yang dilaksanakan disampaikan

Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHP Orong Telu Periode 2023-2032 106
dalam Laporan Tahunan dan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
(LAKIP). Pelaporan kinerja bertujuan sebagai bentuk komunikasi capaian kinerja
dari instansi pemerintah dalam satu tahun anggaran, yang dikaitkan dengan
pencapaian tujuan dan sasarannya. Penyampaian laporan disampaikan kepada
pihak yang memiliki hak atau yang berkewenangan meminta keterangan atau
pertanggungjawaban.
Acuan yang digunakan dalam pelaporan adalah standar operasional
prosedur yang berlaku pada lingkup Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan
Provinsi NTB. Laporan disusun dengan mengacu kepada prosedur kerja KPHP
Orong Telu. Tahapan dari penyampaian laporan dimulai dari penyiapan format
laporan, penyusunan bahan laporan dan resume telaahan bahan laporan sampai
kepada tahap penyusunan laporan bulanan, laporan triwulan, laporan semester, dan
laporan tahunan. Seluruh laporan yang telah tersusun ditandatangani oleh Kepala
KPHP Orong Telu dan disampaikan kepada Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan
Kehutanan Provinsi NTB selaku atasan langsung.
Tabel 5.26 Uraian Kegiatan Pelaporan di KPHP Orong Telu
Alokasi
Uraian Tahun Sumber
No. Lokasi Volume Anggaran
Kegiatan Pelaksanaan Dana
(x1.000)
1 Penyusunan Resort 1x1 20.000 2023-2032 APBD
laporan bulan
bulanan
masing-
masing
resort
2 Penyusunan Resort 1x3 40.000 2023-2032 APBD
laporan bulan
triwulan
masing-
masing
resort

Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHP Orong Telu Periode 2023-2032 107
Alokasi
Uraian Tahun Sumber
No. Lokasi Volume Anggaran
Kegiatan Pelaksanaan Dana
(x1.000)
3 Penyusunan Resort 1x6 40.000 2023-2032 APBD
laporan bulan
semester
masing-
masing
resort
4 Penyusunan Resort 1x1 60.000 2023-2032 APBD
laporan tahun
tahunan
masing-
masing
resort
5 Penyusunan KPHP 1x6 60.000 2023-2032 APBD
laporan Orong bulan
semester Telu
KPHP
Orong Telu
6 Penyusunan KPHP 1x1 80.0000 2023-2032 APBD
Laporan Orong tahun
tahunan dan Telu
lakip KPHP
Orong Telu
Sumber: Data diolah, 2022

Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHP Orong Telu Periode 2023-2032 108
PENUTUP
Dokumen Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang (RPHJP) Kesatuan
Pengelolaan Hutan Produksi KPHP Orong Telu Tahun 2023-2032 Provinsi NTB
merupakan arahan makro dan menjadi acuan utama serta pedoman bersama dalam
pelaksanaan setiap kegiatan pembangunan kehutanan di wilayah kelola KPHP
Orong Telu Provinsi NTB untuk jangka waktu 10 (sepuluh) tahun dalam rangka
mewujudkan apa yang menjadi Visi KPHP.
Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang (RPHJP) KPHP Orong Telu
Tahun 2023-2032 Provinsi NTB akan menjadi acuan untuk penyusunan rencana
pengelolaan hutan jangka pendek (RPHJPd) dan rencana bisnis (bussiness plan)
KPHP Orong Telu Provinsi NTB. Sebagai penutup, semoga seluruh rencana
kegiatan yang tertuang dalam dokumen RPHJP KPHP Orong Telu Tahun 2023-
2032 Provinsi NTB ini dapat direalisasikan dan berjalan sebagaimana mestinya.

Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHP Orong Telu Periode 2023-2032 109
DAFTAR PUSTAKA
Butarbutar, T. Hakim, I., Sukantaladewi, N., Dwiprabowo, H., Rumboko, L., dan
Iraawanti, S. 2018. Analisis Kesesuaian Lahan Sembilan Jenis Tanaman
untuk Agroforestri di Nambo, Jawa Barat. Jurnal Penelitian Hutan Tanaman.
15(1): 1-66.
Lisyanto, A. 2008. Identifikasi Kesesuaian Lahan untuk Tanaman Jati di
Kecamatan Padas Kabupaten Ngawi. Skripsi Fakultas Geografi Universitas
Muhammadiyah Surakarta.
Pariamanda, S., Abdi, S., dan Hani. 2016. Analisis Kesesuaian Lahan untuk
Perkebunan Kopi Di Kabupaten Semarang. Jurnal Geodesi Undip. 5(1): 116-
123.
Sari, S. N. 2020. Morfologi, Anatomi, Dan Perkembangan Tanaman Nangka
(Artocarpus heterophyllus). Skripsi Fakultas Tarbiyah Dan Ilmu Keguruan
IAIM.
Susanti, P. P. dan Wibowo, C. 2018. Identifikasi Kesesuaian Lahan Untuk Jati
(Tectona grandis Linn.f). Jurnal Silvikultur Tropika. 9(1): 31-36
Taslim, I. 2016. Analisis Kesesuaian Iklim untuk Lahan Perkebunan di Kabupaten
Bone Bolango. Jurnal Bindhe. 1(1): 44-53.
Widodo, P., Susila, R., dan Wasmanudin. 2018. Analisis Kesesuaian Lahan
Agroforestri berbasis Sistem Informasi Geografi (SIG) di Desa Seindulang
Kabupaten Sumedang. Jurnal Penelitian Kehutanan Wana Mukti. 21(2): 46-
57.

Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHP Orong Telu Periode 2023-2032 110
LAMPIRAN
Lampiran 1. Peta Wilayah Kerja KPHP Orong Telu

Lampiran 2. Peta Pembagian Blok KPHP Orong Telu

Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHP Orong Telu Periode 2023-2032 111
Lampiran 3. Peta Pembagian Petak KPHP Orong Telu

Lampiran 4. Peta Potensi HHBK dan Jasa Lingkungan KPHP Orong Telu

Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHP Orong Telu Periode 2023-2032 112
Lampiran 5. Peta Daerah Aliran Sungai KPHP Orong Telu

Lampiran 6. Peta Curah Hujan KPHP Orong Telu

Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHP Orong Telu Periode 2023-2032 113
Lampiran 7. Peta Tipe Iklim KPHP Orong Telu

Lampiran 8. Peta Geologi KPHP Orong Telu

Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHP Orong Telu Periode 2023-2032 114
Lampiran 9. Peta Jenis Tanah KPHP Orong Telu

Lampiran 10. Peta Kelerengan KPHP Orong Telu

Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHP Orong Telu Periode 2023-2032 115
Lampiran 11. Peta Lahan Kritis KPHP Orong Telu

Lampiran 12. Peta Tutupan Lahan KPHP Orong Telu

Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHP Orong Telu Periode 2023-2032 116
Lampiran 13. Peta Kesesuaian Lahan KPHP Orong Telu

Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHP Orong Telu Periode 2023-2032 117
PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN PENGELOLAAN HUTAN
SEKOLAH VOKASI
UNIVERSITAS GADJAH MADA
2022

Anda mungkin juga menyukai