Anda di halaman 1dari 3

ULANGAN TENGAH SEMESTER

ILMU AL-LUGHAH AM (LINGUISTIK UMUM)

UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA

2022

Nama : Rida Putri Nurfaiza

NIM : 1205621024

Prodi : Pendidikan Bahasa Arab

Hari/tanggal : Minggu, 13 Maret 2022

Dosen pengampu : Dr. Chakam Failasuf, M.Pd

1. Jelaskan dengan singkat objek fonetik artikulatoris, fonetik akustik, dan fonetik
auditoris ?

Fonetik Organis/Artikulatoris merupakan cabang fonetik yang mempelajari


mekanisme alat-alat ucap bekerja dalam menghasilkan bunyi ujaran dan bagaimana
bunyi-bunyi itu diklasifikasikan.
Fonetik Akustik mempelajari bunyi bahasa sebagai peristiwa fisis dan menyelidikinya
dari segi frekuensi getaran, amplitudo intensitas, dan timbre (kualitas/bentuk suara).
Perhatian utama studi ini adalah gelombang-gelombang bunyi yang timbul pada saat
kegiatan berbicara dan transmisi gelombang-gelombang getaran tersebut melalui udara.
Fonetik Auditoris mengungkap mekanisme penerimaan bunyi-bunyi bahasa oleh
telinga. Perhatian utamanya adalah pada persepsi gelombang-gelombang bunyi oleh
telinga pendengar, baik yang berkenaan dengan fisiologi telinga dan alat-alat dengar
yang terkait maupun berkenaan dengan psikologi persepsinya.

1|Page
2. Apa yang dimaksud dengan unsur segmental dan suprasegmental ? Sebutkan dan
jelaskan setiap unsurnya !

Bunyi segmental adalah bunyi bahasa yang dapat dipilah atau disegmentasi. Misalnya
kata ‘senyum’ bisa dipilah menjadi /s/, /e/, /n/, /y/, /u/, /m/. Bunyi tersebut menunjukkan
adanya fonem. Bunyi vocal dan bunyi konsonan termasuk ke dalam bunyi segmental.
Bunyi suprasegmental adalah sesuatu yang menyertai bunyi segmental. Dapat
diartikan juga sebagai bunyi atau unsur yang tidak dapat disegmentasikan. Unsur yang
termasuk suprasegmental adalah intonasi, nada, aksen, tekanan, dan getaran-getaran
bunyi yang keluar karena emosi tertentu.

3. Apa yang dimaksud asimilasi dan desimilasi dalam kajian fonologi, berikan contohnya
dalam Bahasa Arab ?

Asimilasi ialah perubahan yang terhimpun dalam bunyi, karena adanya kedekatan bunyi yang
disebabkan oleh bunyi yang lain. Menurut Abercrombie (1974: 133-139) asimilasi dapat terjadi
berdasarkan tiga faktor : getaran pita suara, pergerakan velum, perpindahan daerah artikulasi.
Asimilasi yang berdasarkan getaran pita suara dapat mengakibatkan bunyi tak bersuara
(mahmus) menjadi bersuara (majhur) atau sebalikanya, seperti:

‫يا أيها الـمدثر‬

Dari contoh di atas terdapat asimilasi (‫ )ت‬dengan (‫)د‬, tapi selain perubahan (‫ )ت‬menjadi (‫)د‬
dalam proses tersebut juga terjadi pelepasan vocal. Jadi peroses asimilasi tersebut sebagai
berikut:

‫الـ ُمتَدَثِر – الـ ُمتْدَثِر – الـ ُمدَّثِر‬

Desimilasi merupakan lawan dari Asimilasi, karena perubahan bunyi yang ada dalam urutan
perkataan disebabkan adanya pengaruh bunyi yang berdekatan. Akan tetapi, perubahan yang
berlawanan ini menjadi bertambah ketika ada perbedaan antara dua bunyi. Disimilasi adalah
fenomena yang lebih sedikit terjadi pada bunyi daripada asimilasi. Hurwitz mengansumsikan
bahwa kata-kata bahasa Arab sebagian besar yang terdiri dari “ra”, “lam”, “nun”, atau “mim”
telah menghasilkan pengaruh disimilasi antara dua bunyi yang sama. Sebagaimana dapat kita
lihat pada contoh: )‫ فطح‬،)‫ قرمط – (قمط‬،)‫ عرقب – ( عقب‬،‫ عنكب – (كعب‬،)‫ جلمد – (جمد‬،)‫حرجل – (حجل‬.

2|Page
4. Jelaskan pandangan singkat dari Ferdinand de Saussure dalam linguistik !

Ferdinand De Saussure menyatakan bahwa linguistik adalah ilmu yang mandiri karena
bahan penelitiannya menggunakan bahasa bersifat otonom. Menurut De Saussure,
bahasa adalah sistem tanda yang paling lengkap karena menungkapankan gagasan
struktural yang terungkap dalam sistem tanda (simbol). Saussure menginterpretasikan
sistem tanda linguistik (linguistik sign) sebagai sesuatu yang terbentuk dari dua bagian
yang terkait secara integral yaitu significant dan signifie. Hal ini menekankan dua sifat
penting bahasa. Pertama, bahasa sebagai tanda linguistik yang bersifat arbiter yaitu
tidak ada hubungan alamiah antara tanda dan penanda. Kedua, bahasa merupakan tanda
sebagai sistem makna yang telah memperoleh signifikansinya (pemahaman).

5. Jelaskan bagaimana proses bunyi bahasa diperikan (dibunyikan) ? Berikan salah satu
contoh bunyi bahasa (bunyi Bahasa Arab) !

Bunyi bahasa terjadi karena terjadi getaran pada pita suara yang diliwati arus udara.
Arus udara diteruskan ke alat-alat ucap tertentu yang terdapat di rongga mulut atau
rongga hidung, dimana bunyi bahasa tertentu dihasilkan. Tempat bunyi bahasa terjadi
disebut tempat artikulasi; dan proses terjadinya disebut proses artikulasi serta alat yang
digunakan disebut artikulator. Bunyi bahasa adalah sesuatu yang pertama kali dijumpai
oleh pembelajar bahasa yang baru, dia mulai mendengar bunyi-bunyi bahasa
sebelumnya tidak pernah didengarnya, dia mendengar berbagai perbedaan tata bunyi
baik dari segi aksentuasi, ritme dan intonasi yang mana organ pendengarannya belum
terbiasa mendengarkan bunyi bahasa tersebut. Disini pentingnya mengetahui ilmu ini.
Disamping itu, fonetik bertujuan untuk mempermudah para pembelajar bahasa asing
dalam mengatasi kesulitan-kesulitan menuturkan bunyi-bunyi bahasa Arab sehingga
pengucapan bunyi-bunyi bahasa tersebut secara baik dan benar, yang nantinya akan
membatu dalam keterampilan menyimak, berbicara, membaca dan menulis.
Kesulitan-kesulitan bunyi-bunyi bahasa secara umun yang dihadapi pembelajar bahasa
Arab yang non Arab adalah:
1. Membedakan antara bunyi yang berbunyi panjang dan yang tidak berbunyi
panjang/pendek, missal : ‫كتب – كاتب‬
2. Membedakan bunyi huruf yang sifat sama, (‫ ) س – ص‬atau makhraj berdekatan, ( ‫ ح‬-
‫)ه‬

3|Page

Anda mungkin juga menyukai