Ca Servix
Ca Servix
OLEH :
A. Pengertian
Kanker serviks adalah penyakit akibat tumor ganas pada daerah mulut rahim
sebagai akibat dari adanya pertumbuhan jaringan yang tidak terkontrol dan
merusak jaringan normal di sekitarnya (FKUI, 1990; FKKP, 1997).
B. Etiologi / Penyebab
Penyebab kanker serviks belum jelas diketahui namun ada beberapa faktor resiko
dan predisposisi yang menonjol, antara lain :
Karsinoma serviks timul di batas antara epitel yan melapisi entoserviks dan
endoserviks kanalis servikalis yang disebut dengan squamo columnar junction (SCJ).
Histology antara epitel gepeng berlapis (squamous complex) dari porsio dengan epitel
kuboid atau slindris pendek selapis bersilia dari endoserviks kanalis servikalis.
o Akibat adanya erosi porsio menyebabkan terbukanya pembuluh-pembuluh
darah pada serviks
o Perlukaan ini memudahakan terjadinya infeksi oleh virus, misalnya HPV, herpes
o Adanya interaksi antara infeksi virus tersebut pada porsio erosive sehingga
invasinya semakin meluas
o Akibanya pada pemeriksaan histology didapatkan porsio yang mengalami
dysplasia
D. Klasifikasi
1. Berdasarkan pertumbuhan sel
a. Mikroskopis
1) Displasia
Displasia ringan terjadi pada sepertiga bagaian basal epidermis. Displasia
berat terjadi pada dua pertiga epidermi hampir tdk dapat dibedakan dengan
karsinoma insitu.
2) Stadium karsinoma insitu
Pada karsinoma insitu perubahan sel epitel terjadi pada seluruh lapisan
epidermis menjadi karsinoma sel skuamosa. Karsinoma insitu yang tumbuh
didaerah ektoserviks, peralihan sel skuamosa kolumnar dan sel cadangan
endoserviks.
3) Stadium karsionoma mikroinvasif.
Pada karksinoma mikroinvasif, disamping perubahan derajat pertumbuhan
sel meningkat juga sel tumor menembus membrana basalis dan invasi pada
stoma sejauh tidak lebih 5 mm dari membrana basalis, biasanya tumor ini
asimtomatik dan hanya ditemukan pada skrining kanker.
4) Stadium karsinoma invasif
Pada karsinoma invasif perubahan derajat pertumbuhan sel menonjol besar
dan bentuk sel bervariasi. Petumbuhan invasif muncul diarea bibir posterior
atau anterior serviks dan meluas ketiga jurusan yaitu jurusan forniks
posterior atau anterior, jurusan parametrium dan korpus uteri.
5) Bentuk kelainan dalam pertumbuhan karsinoma serviks
a) Pertumbuhan eksofilik, berbentuk bunga kool, tumbuh kearah vagina
dan dapat mengisi setengah dari vagina tanpa infiltrasi kedalam
vagina, bentuk pertumbuhan ini mudah nekrosis dan perdarahan.
b) Pertumbuhan endofilik, biasanya lesi berbentuk ulkus dan tumbuh
progesif meluas ke forniks, posterior dan anterior ke korpus uteri dan
parametrium.
c) Pertumbuhan nodul, biasanya dijumpai pada endoserviks yang
lambat laun lesi berubah bentuk menjadi ulkus.
b. Makroskopis
1) Stadium preklinis
Tidak dapat dibedakan dengan servisitis kronik biasa
2) Stadium permulaan
Sering tampak sebagian lesi sekitar osteum externum
3) Stadium setengah lanjut
Telah mengenai sebagian besar atau seluruh bibir porsio
4) Stadium lanjut
Terjadi kerusakan dari jaringan serviks, sehingga tampaknya seperti ulkus
dengan jaringan yang rapuh dan mudah berdarah.
2. Berdasarkan FIGO
Tingkat Kriteria
Tingkat 0 Karsinoma in situ, selaput basal masih utuh, disebut juga
karsinoma intraepitel
Tingkat Ia Karsinoma mikroinvasif (early stromal invasion), prosestelah
menembus selaput basal tetapi tidak lebih jauh dari 3 mm dari
selaput tersebut dan tidak di banyak tempat (papil invasi tidak di
banyak tempat dan tidak terdapat sel ganas di pembuluh darah
atau pembuluh limfe
Tingkat Ib Proses masih terbatas di porsio tetapi sudah terjadi invasi sel
tumor ganas yang lebih jauh dari tingkat Ia
Proses tidak nyata secara klinis tetapi secara histopatologik
ternyata sudah terjadi invasi sel tumor ganas
Tingkat Iia Proses sudah meluas ke vagina dalam batas 2/3 proksimal
sedangkan paramtrium masih bebas dari proses
Tingkat Iib Proses suah meluas ke parametrium tetapi belum sampai pada
dinding panggul
Tingkat IIIa Proses sudah meluas ke 1/3 distal vagina, proses parametria tidak
mencapai dinding panggul
Tingkat IIIb Proses sudah sampai pada dinding panggul dan tidak terdapat
daerah bebas antara porsio dan proses pada dinding panggul
tersebut
Tingkat Iva Proses sudah mencapai mukosa rectum dan atau vesika urinaria
atau sudah keluar dari panggul kecil, metastasis belum jauh
terjadi
Tingkat Ivb Telah terjadi metastasis yang jauh
E. Penatalaksanaan
1. Radioterapi
Radioterapi yang dipakai untuk kanker serviks adalah radiasi pelvis eksternal atau
implan intrakavitas. Implant intrakavitas diletakkan di tempatnya (vagina dan
serviks) selama 24-72 jam. Adanya implant di dalam serviks dapat menstimulasi
kontraksi uterus. Kontraksi ini bias sangat sakit dan ada secret yang bau karena
kerusakan sel.
2. Pembedahan
Untuk menangani kanker serviks tahap I dan II, dianjurkan untuk dilakukan
pembedahan histerektomi sederhana maupun radikal. Pada histerektomi sederhana
yang diangkat hanya sebatas pada uterus saja . sedangkan pada histerektomi radikal
yang diangkat adalah uterus, jaringan penyokong, vagina bagian atas, dan kelenjar
limfe pelvis.
No register :128/X/08
Data Subyektif :
a. Ibu mengeluh adanya rabas vagina yang berlebihan dan berwarna putih, encer
b. Ibu mengalami perdarahan bercak (bloody spotting)
c. Ibu mengeluh mengalami perdarahan pasca senggama
d. Ibu merasa cemas terhadap keadaannya sekarang
Data Obyektif :
a. Adanya erosi pada porsio membentuk lesi pada porsio. Sehingga pembuluh-
pembuluh darah terbuka yang menyebabkan terjadinya perdarahan, terutama
dialami pasca senggama. Dan makin lama perdarahan dapat sering terjadi juga di
luar senggama.
b. Pada daerah yang mengalami erosi / lesi semakin banyak sel-sel yang mengalami
nekrosis yang menyebabkan rabas berbau.
c. Pemeriksaan inspekulo menunjukkan porsio yang erosive dan dari hasil
pemeriksaan sitologi menunjukkan membrane basalis mengami kerusakan yang
luasnya tidak lebih dari 3 mm.
d. Menghadapi operasi atau pembedahan tentunya menimbulkan masalah
psikologis, termasuk kecemasan yang dihadapi oleh pasien praoperasi.
Data Subyektif : -
Data Obyektif :
No register :128/X/08
1. Ibu mengeluh adanya rabas vagina yang berlebihan dan berwarna putih, encer
2. Ibu mengalami perdarahan bercak (bloody spotting)
3. Ibu mengeluh mengalami perdarahan pasca senggama
4. Ibu merasa cemas terhadap keadaannya sekarang
Assesment (A)
Planning (P)