Anda di halaman 1dari 17

DINAS PEKERJAAN UMUM DAN

PENATAAN RUANG
BIDANG CIPTA KARYA
KABUPATEN KUTAI TIMUR

KERANGKA
ACUAN
KERJA

BELANJA JASA KONSULTASI


PENGAWASAN
REHABILISASI,RENOVASI DAN
UBAHSUI BANGUNAN GEDUNG
UNTUK KEPENTINGAN STRATEGIS
DAERAH KABUPATEN/KOTA

TAHUN ANGGARAN 2023


DAFTAR ISI
DAFTAR ISI ...............................................................................................1
1. PENDAHULUAN........................................................................................2
1.1 LATAR BELAKANG .................................................................................. 2
1.2 DEFINISI PARA PIHAK .............................................................................. 2
1.3 MAKSUD DAN TUJUAN............................................................................. 2
1.4 LOKASI PEKERJAAN ................................................................................ 3
1.5 REFERENSI DAN STANDAR ........................................................................ 3
1.6 SUMBER DANA DAN PEMBAYARAN ............................................................... 3
2. LINGKUP PEKERJAAN ...............................................................................4
2.1 URAIAN KEGIATAN ................................................................................. 4
2.1.1 PEMERIKSAAN DOKUMEN PELAKSANAAN KONSTRUKSI ...................................4
2.1.2 PENGAWASAN PEMAKAIAN BAHAN, PERALATAN DAN METODE PELAKSANAAN ........4
..
2.1.3 PENGAWASAN KUALITAS DAN KUANTITAS PELAKSANAAN KONSTRUKSI ................4
2.1.4 PENGUMPULAN DATA DI LAPANGAN ........................................................5
2.1.5 PERTEMUAN BERKALA ........................................................................5
2.1.6 PEMERIKSAAN GAMBAR PELAKSANAAN YANG DIBUAT OLEH KONTRAKTOR ............6
2.1.7 PEMBUATAN AS BUILT DRAWINGS ..........................................................6
2.1.8 PENYUSUNAN BERITA ACARA PEKERJAAN .................................................6
2.2 WAKTU PELAKSANAAN KEGIATAN................................................................ 6
2.3 SPESIFIKASI TEKNIS KEGIATAN .................................................................... 6
2.3.1 KUALIFIKASI TENAGA AHLI ...................................................................6
2.3.2 PRODUK YANG DIHASILKAN .................................................................7
2.4 PERALATAN, SUMBER DANA DAN BIAYA PELAKSANAAN KEGIATAN .......................... 8
3. JAMINAN KUALITAS .................................................................................10
3.1 KOORDINASI PEKERJAAN ......................................................................... 10
3.2 TANGGUNG JAWAB PROFESI ................................................................ 10

1
Pemerintah Kabupaten Kutai Timur 2023
1. PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Setiap pekerjaan fisik, baik pekerjaan pembangunan gedung maupun sarana
dan prasarana lainnya harus diwujudkan dengan sebaik-baiknya sehingga
mampu berfungsi secara optimal. Dalam jangka panjang, fungsi yang optimal
tersebut akan memberi konstribusi positif bagi perkembangan wilayah
Kabupaten Kutai Timur.
Selain perencanaan yang baik, pelaksanaan fisik suatu bangunan akan dapat
dilaksanakan dengan lebih terarah dan terkontrol apabila diikuti
dengan pengawasan, baik dari pihak instansi teknis selaku pemberi kerja
maupun dari pihak swasta yang ditunjuk untuk mengawasai proses
pelaksanaan pekerjaan fisik. Dengan demikian diharapkan hasil kerja
Kontraktor akan lebih baik, dapat dipertanggungjawabkan, dan dapat
dimanfaatkan sesuai dengan tujuannya.
Dokumen ini memuat lingkup pekerjaan dan kualifikasi teknis yang harus
dipenuhi secara menyeluruh untuk mendapatkan hasil pekerjaan yang
berkualitas. Dokumen ini sekaligus memuat tugas dan wewenang para pihak
yang terlibat dalam pekerjaan.

1.2 DEFINISI PARA PIHAK


Berikut ini adalah definisi dari pihak-pihak dalam pekerjaan pengawasan
teknis dan yang dimaksud dalam penjelasan-penjelasan dalam dokumen ini:
a) Pengguna Anggaran (PA) adalah Pejabat pemegang kewenangan
penggunaan anggaran pada Dinas Pekerjaan Umum Dan Penataan Ruang
Bidang Cipta Karya Kabupaten Kutai Timur, dalam hal ini adalah Kepala
Dinas Pekerjaan Umum Dan Penataan Ruang Bidang Cipta Karya
Kabupaten Kutai Timur.
b) Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) adalah Pejabat yang bertanggung
jawab terhadap pelaksanaan pengadaan barang/jasa yaitu pekerjaan
pengawasan pembangunan gedung.
c) Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK) adalah pejabat yang
memiliki tugas sebagai berikut:
1) Mengendalikan pelaksanaan kegiatan.
2) Melaporkan perkembangan pelaksanaan kegiatan.
3) Menyiapkan dokumen anggaran atas beban pengeluaran
pelaksanaan kegiatan.
d) Panitia/Pejabat Penerima Hasil Pekerjaan adalah panitia atau pejabat
yang bertugas memeriksa hasil pekerjaan yang telah dilaksanakan oleh
Konsultan Perencana dengan mengacu pada ketentuan-ketentuan
sebagai berikut:
1) Jumlah barang/jasa yang diserahkan cukup.
2) Spesifikasi teknis barang/jasa sesuai dengan yang disyaratkan.
3) Waktu penyerahan tidak terlambat.
4) Barang/jasa berfungsi dengan baik.
e) Konsultan Pengawas adalah badan usaha yang menyediakan jasa
layanan profesional yang membutuhkan keahlian tertentu diberbagai
bidang keilmuan yang mengutamakan adanya olah pikir (brainware).
Konsultan pengawas bertugas untuk melaksanakan pekerjaan
pengawasan konstruksi bangunan.

1.3 MAKSUD DAN TUJUAN


Dalam rangka menunjang kegiatan pelayanan masyarakat dan seiring
meningkatnya kebutuhan bangunan, sarana dan prasarana yang lebih
representatif, maka Pemerintah Kabupaten Kutai Timur melaksanakan
berbagai kegiatan pembangunan.

Secara umum, tujuan disusunnya Kerangka Acuan Kerja (KAK) untuk kegiatan
Pengawasan pembangunan gedung ini adalah terlaksananya kegiatan
tersebut di atas dengan baik. Kegiatan pengawasan ini sangat diperlukan
untuk mendukung kegiatan pelaksanaan konstruksi gedung dan
mengarahkan seluruh tahap dan proses pekerjaan agar berjalan sesuai
dengan pedoman umum perencanaan teknisnya dan mengacu pada aturan-
aturan pendukung lainnya.
1.4 LOKASI PEKERJAAN
Lokasi pekerjaan mengacu pada dokumen-dokumen pekerjaan yaitu kontrak
dan gambar perencanaan teknis. pekerjaan Rehabilitasi, Renovasi dan
ubahsui bangunan Gedung Untuk Kepentingan Strategis Daerah kabupaten
/Kota, dengan Uraian pekerjaan sebagai Berikut :
1. Lanjutan Pembangunan kantor Desa Susuk Tengah Rt. 01 Kab Kutai Timur
2. Pembangunan kantor Camat Sangatta Selatan
3. Penyempurnaan landscape icon Tambang kab. Kutai timur
4. Rehan/Pekerjaan lanjutan Asrama Bintara Remaja Polres Kutim
5. Rehab Polsek Muara Bengkal
6. Peningkatan jalan As Sadiyah Poros Sangatta Utara
7. Peningkatan jalan / Drainase Gg. filatus RT. 45 Sangatta Utara
8. Peningkatan jalan / Drainase H. Sudirman RT. 01 Dusun Bumi Indah
Sangatta Selatan
9. Peningkatan jalan / Drainase Jl. Durian RT. 03 Dusun Bumi Indah
Sangatta
10. Peningkatan jalan / Drainase Jl. Luah Putih Rt. 02 dusun Bumi Indah
Sangatta
11. Peningkatan jalan Drainase Wonosari RT. 01 Dusun Bumi Indah sangatta
Selatan
1.5 REFERENSI DAN STANDAR
a) Perpres Nomor 54 tahun 2010 dan perubahannya yaitu Perpres
Nomor 70 tahun 2012, tentang Pedoman Pengadaan Barang/Jasa
Pemerintah.
b) Permen PU Nomor 45 tahun 2007 tentang Persyaratan Teknis Bangunan
c) Gedung.
d) Dokumen Standar; Gambar Teknis Rencana, Spesifikasi Teknis dan
Kontrak. d) ASTM (American Society for Testing and Materials), sesuai
kebutuhan.
e) SNI (Standar Nasional Indonesia), sesuai kebutuhan.
1.6 SUMBER DANA DAN PEMBAYARAN
Pekerjaan ini akan dibiayai dari APBD Kabupaten Kutai Timur tahun anggaran
2023.

Syarat pembayaran yang utama adalah terpenuhinya Berita Acara


Pemeriksaan dan Serah Terima Pekerjaan oleh Konsultan Pengawas kepada
Panitia Penerima Hasil Pekerjaan, setelah Konsultan Pengawas
menyelesaikan pekerjaan dan memenuhi segala kewajiban dan
menyelesaikan tugasnya.

Syarat pembayaran lainnya yang harus dilampirkan adalah bukti-bukti


pengeluaran biaya baik Biaya Personil maupun Biaya Non Personil. Bukti-
bukti tersebut harus lengkap dan sesuai dengan penawaran dan dalam durasi
sesuai dengan kontrak.

2. LINGKUP PEKERJAAN
2.1 URAIAN KEGIATAN
Secara umum, lingkup pekerjaan pada kegiatan pengawasan teknis
pembangunan gedung terdiri atas 8 (delapan) kegiatan yang akan diuraikan
satu persatu sebagai berikut:
2.1.1 PEMERIKSAAN DOKUMEN PELAKSANAAN KONSTRUKSI
Pada lingkup kegiatan ini, penyedia jasa (Konsultan Pengawas) harus
melakukan pemeriksaan dan mempelajari dokumen untuk
pelaksanaan konstruksi yang akan dijadikan dasar dalam pengawasan
pekerjaan di lapangan. Secara umum dokumen yang dimaksud adalah
Kontrak Pelaksanaan Pekerjaan oleh Kontraktor dan PPK, gambar
kerja dan seluruh detilnya, Spesifikasi Teknis Pekerjaan dan laporan-
laporan pekerjaan perencanaan apabila ada.
Konsultan Pengawas memiliki tugas untuk mengidentifikasi
kemungkinan adanya perbedaan-perbedaan dalam dokumen-
dokumen di lapangan sebelum dimulainya pekerjaan dan segera
melaporkan kepada PPK dan Pengawas secara tertulis. Segera
setelah pemeriksaan bersama, perbaikan terhadap dokumen yang
disepakati disusun dan dituangkan dalam Berita Acara Perubahan.
2.1.2 PENGAWASAN PEMAKAIAN BAHAN, PERALATAN DAN METODE
PELAKSANAAN

Pada lingkup kegiatan ini, penyedia jasa (Konsultan Pengawas) harus


melakukan pengawasan terhadap pemakaian bahan-bahan konstruksi
dan meminta secara tertulis kepada Kontraktor untuk membuat
daftar bahan dan papan sampel.

Pada lingkup ini juga Konsultan Pengawas harus mengawasi


pemakaian peralatan dan metode pelaksanaan konstruksi,
berkoordinasi dengan para pihak di lapangan yang terdiri dari
Pengawas, Kontraktor dan PPK, dalam melakukan kegiatan
konstruksi tahap demi tahap.

Konsultan Pengawas juga harus mengawasi secara ketat mengenai


ketepatan waktu pelaksanaan seperti termuat dalam jadwal
pelaksanaan pekerjaan yang diajukan oleh Kontraktor dan dimuat
dalam kontraknya dan perkembangannya bersesuaian dengan biaya
pekerjaan konstruksi.

2.1.3 PENGAWASAN KUALITAS DAN KUANTITAS PELAKSANAAN


KONSTRUKSI
Pada lingkup kegiatan ini, penyedia jasa (Konsultan Pengawas) harus
melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan pekerjaan
konstruksi dari segi kualitas, kuantitas, dan laju pencapaian
volume/realisasi fisik. Pencapaian laju volume disesuaikan dengan
jadwal pekerjaan dan Konsultan Pengawas harus secara terus
menerus melakukan penelitian dan memberikan saran kepada
Kontraktor untuk mencapai penyesuaian apabila terjadi
keterlambatan. Hal tersebut juga harus dilaporkan secara rutin dan
intensif kepada semua pihak di lapangan, yaitu PPK dan para
pengawas Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang.
Dalam hal pengawasan kualitas penggunaan bahan oleh Kontraktor
untuk melaksanakan pengujian laboratorium dan penyelidikan di
lokasi, Konsultan Pengawas mengacu pada hal-hal berikut ini:
a) Sebelum pekerjaan beton struktur dilaksanakan (sekurangnya
28 hari), Konsultan Pengawas harus mengawasi Kontraktor
dalam melakukan pengujian terhadap campuran beton yang
akan digunakan untuk mencapai mutu beton seperti
dipersyaratkan dalam kontrak dan dibuktikan oleh uji
laboratorium dengan siklus setiap set sampel adalah 3 hari, 7
hari dan 28 hari.
b) Konsultan Pengawas harus mengawasi apabila hasil pengujian
pada siklus awal menunjukkan hasil yang tidak sesuai dan di
bawah mutu yang diharapkan, pelaksanaan pengujian set sampel
berikutnya untuk dilakukan pengujian yang lain oleh Kontraktor,
dan seterusnya sampai didapatkan mutu beton yang
dipersyaratkan.
c) Beton yang diperbolehkan dalam pekerjaan pengecoran adalah
yang telah lulus uji dalam laboratorium.
d) PPK, Pengawas dan Konsultan Pengawas memiliki
kewenangan untuk menolak penggunaan beton di luar hasil
tersebut di atas.
e) Konsultan Pengawas harus mengawasi penyelidikan slump beton
yang harus dilakukan langsung di lapangan sebelum beton
dituangkan ke dalam cetakan/bekisting.
f) Penyelidikan slump beton dilakukan untuk setiap volume
kapasitas molen/mesin pengaduk beton.
g) Konsultan Pengawas dan Pengawas berkewajiban untuk menolak
beton dengan hasil slump dibawah syarat.
h) Pengawas dan Konsultan Pengawas harus mengawasi
dan
i) mendokumentasikan hasil pengujian laboratorium campuran
beton dan penyelidikan slump beton di lapangan.
j) Sebelum digunakan di lapangan, besi tulangan harus
diperiksa oleh Pengawas dan Konsultan Pengawas dan
Kontraktor harus melampirkan sertifikat atau dilakukan
pengujian laboratorium apabila tidak memiliki sertifikat.
k) Pengawas dan Konsultan Pengawas bersama-sama menyatakan
mutu besi tulangan bisa diterima atau tidak dan menuangkannya
dalam Berita Acara Pemeriksaan Bahan dan diketahui oleh PPK.
l) Konsultan Pengawas bertugas untuk menetapkan kriteria,
persyaratan dan keperluan pengujian bahan bangunan yang akan
digunakan oleh Kontraktor selain yang telah tersebut di atas.

2.1.4 PENGUMPULAN DATA DI LAPANGAN


Pada lingkup kegiatan ini, penyedia jasa (Konsultan Pengawas) harus
melakukan pengumpulan data dan informasi di lapangan untuk
memecahkan persoalan yang terjadi selama pelaksanaan konstruksi.

2.1.5 PERTEMUAN BERKALA


Menyelenggarakan rapat-rapat lapangan secara berkala,
membuat laporan mingguan dan bulanan pekerjaan pengawasan,
dengan masukan hasil rapat-rapat lapangan, laporan harian,
mingguan dan bulanan pekerjaan konstruksi yang dibuat oleh
Kontraktor.
2.1.6 PEMERIKSAAN GAMBAR PELAKSANAAN YANG DIBUAT OLEH
KONTRAKTOR
Meneliti gambar-gambar untuk pelaksanaan (shop drawings) yang
diajukan oleh pelaksana konstruksi.

2.1.7 PEMBUATAN AS BUILT DRAWINGS


Konsultan Pengawas membuat dan meneliti gambar-gambar yang
sesuai dengan pelaksanaan di lapangan (As Built Drawings) sebelum
serah terima I.

2.1.8 PENYUSUNAN BERITA ACARA PEKERJAAN


Menyusun berita acara persetujuan kemajuan pekerjaan, berita
acara pemeliharaan pekerjaan, dan serah terima pertama dan kedua
pelaksanaan konstruksi sebagai kelengkapan untuk pembayaran
angsuran pekerjaan konstruksi.

2.2 WAKTU PELAKSANAAN KEGIATAN


Kegiatan pengawasan secara keseluruhan dilaksanakan dalam periode
waktu sepanjang 60 hari kalender (2 Bulan) atau sampai dengan
diselesaikannya pekerjaan fisik.

2.3 SPESIFIKASI TEKNIS KEGIATAN


Spesifikasi teknis dalam kegiatan pengawasan pembangunan gedung ini
meliputi kualifikasi tenaga ahli dan produk akhir yang harus disampaikan
seperti diuraikan berikut ini.

2.3.1 KUALIFIKASI TENAGA AHLI


Untuk melaksanakan pekerjaan pengawasan, Konsultan Pengawas
menyediakan tenaga ahli dengan kualifikasi sebagai berikut,
disesuaikan dengan HPS (Harga Perkiraan Sendiri) yang disusun oleh
PPK.
1. Site Engener yaitu seorang Ahli Teknik Sipil dengan lulusan
Sarjana Strata 1 (S1) Teknik Sipil dengan pengalaman sekurang-
kurangnya 3 tahun di bidangnya dan memiliki SKA Ahli Madya
Teknik Banguanan Gedung. Site Engineer bertugas untuk
merumuskan dan memecahkan masalah di lapangan yang
berkaitan dengan konstruksi yang sedang dibangun, memeriksa
dan menganalisa kekuatan konstruksi berdasarkan kualitas dan
bersama-sama Inspector mengawasi pelaksanaan pekerjaan yang
sedang dibangun. Selain itu, tugas dari Site Engener adalah
memberikan pengarahan kepada Inspector atas hal-hal yang
perlu dicermati para pengawas di lapangan agar pelaksanaan
sesuai dengan spesifikasi teknis. Secara umum Site Engener harus
mampu bekerjasama dengan seluruh pihak di lapangan dan
melakukan koordinasi secara kontinyu dengan PPK

2. Insfector I adalah tenaga pengawas lapangan dengan


kualifikasi minimal lulusan s1 Teknik Sipil / Arsitektur dengan
pengalaman 1 (Satu) tahun dalam bidangnya, Dan Memiliki SKA
Ahli Muda Pengawas Pekerjaan Struktur Bangunan Gedung
Utama.

3. Insfector II adalah tenaga pengawas lapangan dengan


kualifikasi minimal lulusan s1 Teknik Sipil / Arsitektur dengan
pengalaman 2 (Dua) tahun dalam bidangnya, Dan Memiliki SKT
Teknik Sipil Jalan.

4. Tugas dan tanggung jawab pengawas mencakup antara lain hal-


hal sebagai berikut:
a) Mengadakan pengawasan yang terus-menerus di lokasi
pekerjaan yang sedang dikerjakan dan memberikan
laporan kepada Site Engener terhadap pekerjaan yang
tidak sesuai dengan dokumen kontrak.
b) Secara rutin mengawasi dan mencatat serta melakukan
pengecekan terhadap hasil pengukuran.
c) Melakukan kegiatan pencatatan terhadap kegiatan
konstruksi, mencatat cuaca, material yang dikirim ke
lapangan, perubahan dan kebutuhan tenaga kerja peralatan
di lapangan, hal-hal khusus dan sebagainya dengan format
laporan yang mudah dipahami untuk disampaikan kepada Site
Engener.
d) Melakukan perhitungan dan pencatatan
perkembangan/kemajuan volume pekerjaan dan
menyampaikannya secara rutin kepada Site Engener.
5. Petugas K3 adalah tenaga pendukung dalam kegiatan
Keselamatan Kerja KOnstruksi dengan kualifikasi minimal lulusan
SMU atau STM/SMK dengan pengalaman minimal 1 (Dua) tahun
dan memiliki Seertifikat Petugas K3 konstruksi.

6. Pengelola Administrasi kantor Adalah Tenaga Administrasi


Tenaga Pendukung Dalam Kegiatan Administrasi kantor Dengan
Kualifikasi Minimal Lulusan SMU Atau STM/SMK Dengan
Pengalaman Minimal 1 ( Satu ) Tahun

Syarat Kualifikasi Administrasi / Legalitas :

1. Memenuhi Ketentuan Peraturan Perundang Udangan Untuk


Menjalankan Kegiatan / Usaha
a. Peserta Berbadan Usaha harus Memiliki Izin Usaha ( NIB) di bidang Jasa
Konsultasi Konstruksi Dengan KBLI 71102 Jasa Rekayasa Konstruksi
Bangunan Gedung Hunian Dan Non hunian :
b. Memiliki Sertifikat badan Usaha Kecil Serta Di Isyaratkan Sub Bidang Jasa
Pengawasan Pekerjaan Konstruksi Jasa Pengawasan Pekejaan Konstruksi
Bangunan Gedung ( RE.201 ) Atau jasa Rekasa Konstruksi Bangunan
Hunian Dan Non Hunian ( RK001)
2 Mempunyai Status valid Keterangan Wajib Pajak Bedasarkan Hasil
Komfirmasi Status Wajib pajak
3 Secara Hukum Mempunyai Kapasitas Untuk Meningkatkan Diri
Kontrak yang Di Terbitkan Dengan :
a. Akte Pendrian Perusahaan dan Atau Perubahan nya
b. 2. Memiliki KBLI Yang Di Isyaratkan
c. Memiliki SBU Yang Di Isyaratkan
d. Pajak Tahunan Jika Perusahaan Tersebut Bekerjan Sekurang
Kurang nya 1 tahun

2.3.2 PRODUK YANG DIHASILKAN


Produk atau keluaran yang harus dihasilkan, sebagai tujuan
dalam kegiatan pengawasan pembangunan ini adalah:
a) Pengawasan kelancaran pekerjaan pembangunan yang
dilaksanakan oleh kontraktor pelaksana/pemborong, yang
meliputi kuantitas, kualitas, biaya dan ketepatan waktu
pelaksanaan pekerjaan, sehingga wujud akhir pembangunan dan
kelengkapannya yang sesuai dengan Dokumen Pelaksanaan, dan
dapat diterima dengan baik oleh para pihak dalam kegiatan dan
kelancaran penyelesaian administrasi yang berhubungan dengan
pekerjaan di lapangan serta penyelesaiaan kelengkapan
Dokumen Pelaksanaan.
b) Catatan-catatan penting, yang dapat dilakukan selama proses
pengawasan yang meliputi:
1) Program dan alokasi tenaga kerja dan konsepsi
pekerjaan pengawasan.
2) Catatan harian yang memuat semua kejadian, perintah atau
petunjuk yang penting dari Konsultan Pengawas/Direksi yang
dapat mempengaruhi pelaksanaan pekerjaan, menimbulkan
konsekuensi keuangan, kelambatan penyelesaian dan tidak
terpenuhinya syarat teknis.
3) Laporan Harian, yang berisikan keterangan tentang:
a. Tenaga kerja yang dialokasikan oleh pihak kontraktor
pelaksana. b. Bahan-bahan yang datang, diterima atau
ditolak.
b. Peralatan kerja yang disediakan oleh kontraktor
pelaksana.
c. Pekerjaan yang diselenggarakan, berkaitan dengan
pelaksanaan konstruksi di lapangan.
d. Waktu pelaksanaan pekerjaan.
c) Laporan Mingguan, sebagai rangkuman dari laporan
harian (Prestasi/kemajuan pekerjaan berdasarkan
persentase/bobot pekerjaan dibandingkan dengan waktu
pelaksanaan pekerjaan)
d) Bersama Pengawas melakukan pemeriksaan terhadap Laporan
pencapaian pekerjaan oleh Kontraktor dan menyusun Berita
Acara kemajuan pekerjaan untuk pembayaran angsuran.
e) Perhitungan Perubahan Pekerjaan, Gambar-gambar
pendukungnya dan Berita Acara Pemeriksaaan pekerjaan
tambah/kurang jika terjadi hal-hal mendesak yang
mengakibatkan perubahan terhadap Kontrak Pekerjaan, dengan
tetap mengacu kepada Perpres No 54 Tahun 2010 dan
perubahannya yaitu Perpres Nomor 70 tahun 2012, tentang
Pedoman Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah.
f) Dokumentasi pelaksanaan pekerjaan dari awal (0%) sampai
dengan akhir (100%), jika kontraktor pelaksana dapat
menyelesaikan pekerjaan.
g) Laporan terinci dan rekomendasi kepada PPK dan para pihak di
lapangan apabila terjadi hal-hal khusus yang berkaitan dengan
pelaksanaan pekerjaan seperti; laporan tentang keterlambatan
pekerjaan dan penilaian umum terhadap Kontrak serta
rekomendasi atas hal-hal tersebut.
h) Melakukan perhitungan secara teliti dan detail terhadap prestasi
dan pencapaian volume pekerjaan terakhir oleh Kontraktor,
apabila terjadi kemungkinan Pemutusan Kontrak kepada
Kontraktor.
i) Dokumentasi dan hasil pekerjaan yang diserahkan oleh
konsultan pengawas pada kegiatan ini adalah:
1) Laporan Bulanan, dibuat dalam 2 (Dua) rangkap.
2) Laporan Akhir, dibuat dalam 3 (Dua) rangkap.
3) As built drawings, dibuat sebanyak 2 (Dua) rangkap.
2.4 PERALATAN, SUMBER DANA DAN BIAYA PELAKSANAAN KEGIATAN
Yang dimaksud Peralatan dan material adalah semua bahan dan alat
yang digunakan atau diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan ini, yang
meliputi:
1) Bahan habis pakai, seperti kertas, media penyimpanan data (flash
disk), tinta printer, alat gambar, map, dan lain-lain.
2) Alat transportasi supervisi yang meliputi kendaraan, roda empat
maupun dua.
3) Peralatan kerja seperti meja gambar/mesin gambar serta alat hitung
termasuk kalkulator, komputer dan printer.

Sedangkan biaya pelaksanaan kegiatan adalah biaya yang akan diperoleh


Konsultan Pengawas yang telah diberikan Surat Perjanjian Kerja (Kontrak)
sebagaimana yang telah diperhitungkan, yang meliputi:

1) Biaya Uang Saku/Harian Supervisi, dengan jumlah anggota tim


pengawasan yang diberangkatkan.
2) Biaya Uang Saku/Harian Konsultasi, dengan jumlah anggota tim
konsultasi teknis yang diberangkatkan.
3) Biaya Kantor dan Peralatan dapat dimasukkan dengan
memperhitungkan nilai yang wajar dan sesuai dengan lamanya
pekerjaan.
Pembiayaan terhadap pekerjaan ini bersumber dari APBD Kabupaten Kutai
Timur Tahun Anggaran 2023, dengan total perkiraan biaya yang diperlukan
dalam kegiatan tersebut adalah Rp 204.403.000,- (Dua Ratus Empat Juta
Empat Ratus TIga Ribu Rupiah).

4 JAMINAN KUALITAS
3.1 KOORDINASI PEKERJAAN
Untuk menjamin kelancaran dan tercapainya kualitas pekerjaan
yang baik, diperlukan hal-hal tersebut di bawah ini :
a) Sebelum pekerjaan dimulai, PPK, Pengawas, Konsultan Pengawas
dan Kontraktor melaksanakan Pre Construction Meeting (PCM).
b) Pertemuan rutin lainnya dilaksanakan minimal sekali dalam sebulan
atau sesuai kebutuhan.
c) Konsultan Pengawas menjamin tersedianya tenaga ahli tetap untuk
pekerjaan pembangunan ini, sesuai dengan jenis pekerjaan yang
dilaksanakan.
d) Tenaga ahli tetap yang ditugaskan Konsultan Pengawas harus memahami
semua persyaratan dan standar pekerjaan dan bahan bangunan, Gambar
rencana dan Spesifikasi teknis.
e) Bersama PPK dan Pengawas, Konsultan Pengawas memiliki kewenangan
untuk meminta tambahan tenaga kerja dan tenaga ahli kepada
Kontraktor.
f) Bersama PPK dan Pengawas, Konsultan Pengawas memiliki kewenangan
untuk meminta penggantian tenaga kerja dan tenaga ahli kepada
Kontraktor.

3.2 TANGGUNG JAWAB PROFESI


Untuk menjamin terlaksananya pekerjaan dengan baik, Konsultan
Pengawas memiliki tanggung jawab sebagai berikut:
a) Melaksanakan kewajiban profesi secara menyeluruh dalam melakukan
pengawasan terhadap pelaksanaan pekerjaan pembangunan dari
awal sampai dengan selesai.
b) Melakukan penilaian pencapaian pekerjaan yang dilaksanakan
oleh Kontraktor hanya pada volume pekerjaan terpasang.
c) Bertanggung jawab penuh terhadap pengawasan mutu pekerjaan di
lapangan.
d) Memberikan saran dan pertimbangan terbaik kepada PPK dan para pihak
pada Dinas Pekerjaan Umum Dan Penataan Ruang Bidang Cipta Karya
Kabupaten Kutai Timur dalam pengambilan keputusan-keputusan
penting.
e) Bersikap tegas dan tidak bertoleransi terhadap kesalahan yang dilakukan
oleh Kontraktor.
f) Melakukan analisa konstruktif (struktural dan arsitektural) apabila
terjadi perbedaan mutu pekerjaan di lapangan.
g) Menyusun skema perbaikan atas tejadinya penurunan mutu tersebut di
atas dan mengawasi pelaksanaannya.
h) Menjunjung tinggi etika profesi dan bersedia melaksanakan kewajiban
moral pengawasan sampai dengan berakhirnya masa pemeliharaan
bangunan.

Pejabat Pembuat Komitmen

Muhammad Nasir, ST., MM


Nip. 19730505 200701 1 003

Anda mungkin juga menyukai