Anda di halaman 1dari 6

KERANGKA ACUAN KERJA/TOR (TERM OF REFERENCE)

KEGIATAN PENYULUHAN DAN PEMERIKSAAN KESEHATAN GIGI DAN


MULUT DI POSYANDU PADA BALITA DAN IBU HAMIL
UPT PUSKESMAS MUARA BUNGO 1
TAHUN ANGGARAN 2024

Provinsi : Jambi
Unit Eselon II / OPD : Dinas Kesehatan Kabupaten Bungo
Unit Kerja : UPT Puskesmas Muara Bungo 1
Program : Kesehatan Gigi Dan Mulut
Kegiatan : Usaha Kesehatan Gigi Masyarakat (UKGM)
Sub Kegiatan : Penyuluhan Dan Pemeriksaan Kesehatan Gigi Dan Mulut
Pada Balita Dan Ibu Hamil
Jenis Keluaran (Out Put) : Peningkatan Pengetahuan Ibu Hamil Dan Ibu Balita
Pentingnya Menjaga Kesehatan Gigi Dan Mulut Dari Dini
Volume Keluaran (Out Put) : Kegiatan Penyuluhan Kesehatan Gigi Dalam Mulut Pada
Balita Dan Ibu Hamil Diposyandu Dengan Pelaksanaan 3
Kali Dalam Setahun
Satuan Ukur Keluaran (Out Put): Kegiatan penyuluhan kesehatan gigi dan mulut
menghasilkan 1 (satu) keluaran dengan satuan ukur
peningkatan pengetahuan ibu tentang kesehatan gigi dan
mulut dan menurunya indeks karies gigi pada anak-anak

A. LATAR BELAKANG
1. DASAR HUKUM
 Undang-Undang 36 – 2009 Tentang Kesehatan
 Perpres No. 72 Tahun 2012 Tentang SKN

 Permenkes No. 3 Tahun 2019 Tentang Juknis Dana Alokasi Khussu Nonfisik
Bidang Kesehatan.

 Permenkes 2052/Menkes/Per/X/2011 Tentang Praktik Kedokteran

 Permenkes RI Nomor 25 Tahun 2014 Tentang Upaya Kesehatan Anak


2. GAMBARAN UMUM
Kesehatan merupakan bagian terpenting dalam kehidupan manusia, sehat secara
jasmani dan rohani, tidak terkecuali pada ibu hamil. Kesehatan gigi dan mulut merupakan
bagian dari kesehatan secara menyeluruh, karenanya pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut
yang baik dan benar sangat mendukung terwujudnya kesehatan gigi dan mulut termasuk
kesehatan ibu hamil pada umumnya. Berdasarkan data Riskesdas Kementerian Kesehatan RI
tahun 2007, prevalensi masalah kesehatan gigi-mulut adalah 23%, dengan prevalensi karies
aktif sebesar 43,3%, oleh karena itu pemeliharaan gigi bagi ibu hamil termasuk yang harus
diperhatikan dan ditingkatkan baik melalui kegiatan upaya kesehatan berbasis masyarakat
(UKBM) serta upaya yang dilakukan puskesmas. Berdasarkan kebijakan Pemerintah melalui
Undang-Undang No. 36 tahun 2009 tentang Kesehatan dinyatakan bahwa pelayanan
kesehatan gigi dan mulut merupakan bagian yang harus dilaksanakan.
Kesehatan gigi dan mulut dapat mendukung percepatan pencapaian MDGs khususnya
4 dan 5 yaitu meningkatkan kesehatan balita dan ibu hamil. Untuk mencapai kesehatan gigi
dan mulut yang optimal pada balita dan ibu hamil, maka harus dilakukan perawatan secara
berkala. Perawatan dapat dimulai dengan memperhatikan konsumsi makanan, pembersihan
plak dan sisa makanan yang tersisa dengan menyikat gigi secara teratur dan benar,
pembersihan karang gigi, penambalan gigi yang berlubang, dan pencabutan gigi yang sudah
tidak bisa dipertahankan lagi oleh dokter gigi, serta kunjungan berkala ke dokter gigi baik ada
keluhan ataupun tidak ada keluhan. Dengan memperhatikan hal-hal tersebut, maka akan
dicapai suatu kesehatan gigi dan mulut yang optimal yang akan meningkatkan kesehatan
tubuh secara keseluruhan.
Keadaan rongga mulut ibu hamil dapat mempengaruhi kondisi bayi yang
dikandungnya. Jika seorang ibu menderita infeksi periodontal, pada saat ibu tersebut hamil
akan memiliki resiko lebih besar untuk melahirkan bayi dengan berat lahir rendah dan
mengalami kelahiran prematur. Penelitian di RS Hasan Sadikin, Jabar menyatakan bahwa
terdapat hubungan yang sangat bermakna antara penderita periodontitis marginalis kronis
dengan kejadian BBLR. Ibu hamil penderita periodontitis kronis beresiko 10,9 kali lebih besar
memiliki bayi BBLR, bahkan ibu hamil yang menderita infeksi periodontal, memiliki resiko
terhadap terjadinya Bayi BBLR sebanyak 19,2 kali dibanding yang normal. Sementara Dr.
Steven Off enbacher, Direktur Center of Oral and Systemic Diseases di University of North
Carolina menjelaskan bahwa risiko tersebut sama kuatnya dengan risiko akibat merokok atau
pemakaian alkohol. Perawatan gigi dan mulut dapat dilakukan pada masa kehamilan dengan
aman, tetapi tenaga pelayanan kesehatan gigi harus tetap mempertimbangkan perlindungan
terhadap ibu hamil dan janin yang sedang berkembang. Keadaan ini menjadikan perhatian
yang cukup serius bagi tenaga pelayanan kesehatan gigi dalam melakukan perawatan gigi dan
mulut. Tenaga pelayanan kesehatan gigi juga harus menyadari bahwa pasien yang dihadapi
bukanlah pasien yang selalu dalam kondisi kesehatan yang optimal. Untuk itu kadang-kadang
perlu bagi tenaga pelayanan kesehatan gigi untuk menunda perawatan gigi dan mulut
terutama pada trimester I dan diakhir trimester III dengan alasan pertimbangan riwayat medis
pasien. Konsultasi dengan dokter ahli kandungan ada baiknya dilakukan bila ibu hamil
memiliki faktor risiko terhadap perawatan yang akan dilakukan.

B. TUJUAN UMUM
Meningkatkan derajat kesehatan gigi dan mulut ibu hamil dan anak usia balita

C. TUJUAN KHUSUS
1. Meningkatkan keterampilan tenaga kesehatan dalam pemeliharaan kesehatan gigi
dan mulut masyarakat termasuk ibu hamil dan balita.
2. Meningkatkan derajat kesehatan gigi dan mulut ibu hamil dan balita.
3. Mengurangi risiko berat bayi lahir rendah (BBLR), kelahiran premature dan
keguguran kandungan.
4. Memberikan pengetahuan pada ibu yang memiliki balita bagaimana perawatan gigi
dan mulut pada balita

D. PENERIMA MANFAAT
Seluruh ibu hamil dan balita di wilayah kerja puskesmas Muara Bungo 1 kec. Pasar
Muaro Bungo Kab. Bungo

E. STRATEGI PENCAPAIAN KELUARAN


a. Penyuluhan dan pemriksaan Kesehatan gigi dan Mulut
1. Pemeriksaan kesehatan gigi dan mulut
2. Penyuluhan kesehatan gigi dan mulut
3. Monitoring kegiatan
b. Kurun waktu Pencapaian keluaran
Kegiatan Penyuluhan kesehatan gigi dan mulut pada balita dan ibu hamil di 16
Posyandu Kecamatan Pasar Muara Bungo dilaksanakan 3 kali dalam 1 tahun.
c. Biaya yang diperlukan
Alokasi dana dukungan manajemen BOK yang dibutuhkan yaitu biaya
transportasi 2 petugas selama kegiatan penyuluhan kesehatan gigi dan mulut balita dan
ibu hamil di 16 Posyandu sebesar Rp.9.040.000,- ( Sembilan juta empat puluh ribu
rupiah)

F. PENUTUP
Kerangka acuan ini dibuat sebagai petunjuk dalam pelaksanaan kegiatan Penyuluhan
kesehatan gigi dan mulut pada balita dan ibu hamil di posyandu Kec. Pasar Muara Bungo
Tahun anggaran 2024. Menu/kegiatan yang direncakanan mengacu pada petunjuk teknis
penggunaan dana alokasi khusus Non Fisik Bidang Kesehatan (Peraturan Menteri Kesehatan
Reublik Indonesia Nomor 3 Tahun 2019). Demikian, semoga dapat dipergunakan
sebagaimana mestinya, terima kasih.

Muara Bungo, Agustus 2023


KEPALA PUSKESMAS MUARA BUNGO 1

SUYANTO, SKM, MKM


NIP. 197608302002121003
RINCIAN ANGGARAN BELANJA
KEGIATAN BANTUAN OPERASIONAL KESEHATAN (BOK)
KABUPATEN BUNGO TAHUN ANGGARAN 2024

No Kegiatan/Menu Biaya
1 Penyuluhan Kesehatan Gigi dan Mulut pada Rp.8.640.000 ,-
balita dan ibu hamil di posyandu
2. Alat Peraga Penyuluhan Rp. 400.000,-
Total Biaya Rp.9.040.000,-
(Terbilang: Sembilan Juta Empat Puluh Ribu Rupiah)
Rencana Anggaran Biaya (RAB) Kegiatan Kesehatan Gigi dan Mulut Pada
Remaja SMP/SMA (DAK-BOK) Puskesmas Lubuk Landai Kab. Bungo
Tahun Anggaran 2021

Harga
No Kegiatan Rincian Biaya Kegiatan Volume Satuan Jumlah
Satuan
Penyuluhan
Kesehatan gigi
1
dan mulut di 4 Perjalanan Dinas
SMP/SMA Petugas Kesekolah
Dari Puskesmas:
Petugas Kesehatan 2
- org x12 posyandux 1 48 oh
kali kegiatan Rp. 90.000 Rp 4.320.000
Total Jumlah Rp4.320.000,-

Lubuk Landai, Juni 2020


KEPALA PUSKESMAS LUBUK LANDAI

H. IBROHIM, SKM
NIP. 19661129 198703 1 003

Anda mungkin juga menyukai