88 169 1 SM
88 169 1 SM
Abstrak
Kebakaran rumah khususnya di perumahan padat penduduk atau gedung perkantoran sering sekali
terjadi pada musim kemarau atau pada kondisi cuaca panas. Udara kering, kurangnya kelembaban
menyebabkan bahan-bahan bakar disekitar titik api dan oksigen yang cukup memudahkan tersulutnya
bahan bakar menjadi nyala api. Kebakaran terjadi karena tiga unsur yakni bahan bakar, panas dan
oksigen. Cuaca yang panas dan kering mempercepat terjadinya penjalaran api, sehingga sulit untuk
diatasi karena terjadinya kebakaran melalui tiga fase, fase penyalaan dan pertumbuhan,fase
pembakaran dan fase surut. Mengatasi kebakaran sangat sulit jika terjadi pada fase pembakaran dalam
kondisi puncak, dan pada daerah yang luas terjadinya bisa bersamaan dan bergantian sehingga sulit
untuk memadamkan nyala api. Daerah dengan jalan yang sempit dan kurang tersedianya bahan
pemadam api menjadikan operasi pemadaman menjadi sulit, sehingga kebakaran menjadi meluas dan
membesar. Bagaimanapun kebakaran menyebabkan kerugian materiil dan imateriil. Mitigasi bencana
kebakaran menjadi penting, untuk itu kesiapan masyarakat dan pemerintah sangat diperlukan dalam
menghadapi kejadian ini. Pemicu kebakaran sebagian besar disebakan karena hubungsingkat arus
listrik, penggunaan listrik yang kurang baik dan kurangnya pemeliharaan dan pengontrolan peralatan
listrik.
Kata kunci : Cuaca panas, kebakaran ,hubung singkat arus listrik.
153
Cuaca Panas Berpengaruh Terhadap Terjadinya Kebakaran Di Perumahan......Amir Subagyo
154
ORBITH VOL. 11 NO. 3 NOVEMBER 2015 : 153 – 160
155
Cuaca Panas Berpengaruh Terhadap Terjadinya Kebakaran Di Perumahan......Amir Subagyo
g. (bks) ruang dengan bahaya kebakaran suatu daerah akan menimbulkan keragaman
serat nilai unsur-unsur cuaca, selain itu pada
h. (ko) ruang dengan gas, uap atau debu umumnya juga dijumpai kekhasan vegetasi
yang korosif di suatu daerah. Topografi juga berperan
i. (lb) ruang lembab dan basah cukup penting pada proses penyebaran
j. (p) ruang sangat panas aerial fire, kelerengan yang terjal akan
k. (k) ruang kerja kasar mempercepat penyebaran aerial fire. Akan
l. (r) ruang radiasi tetapi ketika terjadi anomali cuaca seperti
angin yang bertiup dengan kencang akan
Dari keduabelas ruang tersebut jika terjadi mampu membuat pengaruh topografi di
kebakaran efek yang timbul bisa berbeda- suatu daerah tidak lagi mendominasi
beda, dan satu ruang bisa memiliki lebih penyebaran aerial fire. Cuaca menentukan
dari satu kategori. kebakaran seperti apa yang terjadi,
kecepatan penyebaran api,tingkat kerusakan
Kebakaran yang telah terbentuk akan saling aktual yang ditimbulkan,serta tingkat
berinteraksi dengan lingkungan di kesulitan dalam pengendalian kebakaran,
sekitarnya. Countryman (1972) menuliskan singkatnya cuaca menentukan level dari
hubungan antara lingkungan dengan kebakaran yang terjadi.
kebakaran yang terjadi. Konsep tersebut
menggambarkan kondisi lingkungan sekitar Ketika tidak dijumpai bahan bakar,
yang mempengaruhi, merubah, dan kebakaran memang tidak akan pernah
menentukan perilaku api yang terjadi. terjadi. Akan tetapi ketersediaan bahan
Perilaku api didefinisikan oleh De Bano bakar saja tidak bisa menjamin terjadinya
(1998) sebagai suatu respon atau kebiasaan kebakaran. Meskipun di suatu daerah
api yang terbentuk sebagai hasil interaksi terdapat bahan bakar yang berlimpah,
api dengan lingkungannya. Baik misalnya dijumpai timbunan sisa hasil
Countryman (1972) maupun De Bano penebangan hutan, akan tetapi ketika pada
(1998) menyatakan kondisi dan perubahan periode tersebut daerah itu senantiasa
komponen-komponen lingkungan sekitar diguyur hujan maka lazimya di daerah tadi
akan mempengaruhi kebakaran. kebakaran pada periode itu tidak akan
Komponen–komponen utama dari terjadi.
lingkungan tersebut terdiri atas kondisi Kontrol terhadap bahan bakar relatif lebih
cuaca, topografi, dan bahan bakar. Interaksi mungkin dan mudah untuk dilakukan
ketiganya dengan kebakaran yang ada juga daripada tindak pengendalian unsur-unsur
akan menentukan karakteristik dan perilaku cuaca. Berbeda dengan hal tersebut, unsur-
dari kebakaran. Bahan bakar, topografi, unsur cuaca kondisinya dapat berubah
cuaca dan interaksi ketiganya merupakan secara drastis dalam hitungan hari, jam
tiga buah komponen lingkungan yang bahkan dalam hitungan menit. Perubahan
sangat mempengaruhi perilaku kebakaran. unsur cuaca tadi akan mempengaruhi
Bahan bakar menentukan potensi kondisi bahan bakar, ataupun kondisi
penyebaran api, potensi kerusakan yang kebakaran itu sendiri baik secara langsung
dapat terjadi, serta potensi hambatan dalam atau tidak (Brown dan Davis, 1975).
pengendalian kebakaran. Topografi suatu Chandler (1983) menyatakan cuaca dan
wilayah pada umumnya memiliki kondisi iklim mempengaruhi kebakara n melalui
yang relatif lebih konstan. Secara alamiah beberapa cara sebagai berikut:
kondisi topografi akan berperan dalam a. Iklim menentukan jumlah total bahan
penentuan kondisi iklim di suatu wilayah. bakar yang tersedia.
Topografi merupakan salah satu faktor b. Iklim menentukan selang waktu dan
pengendali unsur-unsur iklim dan cuaca. level dari musim kebakaran.
Perbedaan ketinggian, aspek dan kelerengan
156
ORBITH VOL. 11 NO. 3 NOVEMBER 2015 : 153 – 160
157
Cuaca Panas Berpengaruh Terhadap Terjadinya Kebakaran Di Perumahan......Amir Subagyo
dan pengeringan bahan bakar. Jumlah panas b. Beban listrik terlalu besar
yang dapat dikandung oleh suatu benda Beban listrik yang terlalu besar hingga
tergantung dari kapasitas panas benda melampaui kapasitasnya dapat
tersebut menyebabkan kerusakan pada peralatan
seperti kabel,sambungan kabel, stop
6. Pemicu terjadinya kebakaran. kontak,motor listrik dan lain=lain, hal
Pemicu terjadinya kebakaran pada tersebut dapat menyebabkan terbakarnya
bangunan di Indonesia pada umumnya perlengkapan listrik dan peralatan listrik itu
disebabkan karena manusia itu sendiri atau sendiri.
pemasangan dan penggunaan alat yang
tidak benar atau sebab lain yang belum c. Perlengkapan dan bahan listrik tidak
jelas.Ada beberapa sebab yang sering standart
menjadi pemicu terjadinya kebakaran : Perlengkapan listrik dan peralatan listrik
tidak standart sering menjadi pemicu
a. Hubung singkat arus listrik terjadinya kebakaran pada tempat
Banyak peristiwa kebakaran dan peledakan tinggal,disebabkan pembuatannya tidak
sebagai akibat dari kesalahan listrik. sempurna karena tidak memenuhi standart
Peristiwa ini memberikan akibat yang jauh peralatan dan perlengkapan listrik sesuai
lebih fatal dari pada peristiwa sengatan yang disyaratkan,
listrik karena akibat yang ditimbulkannya
biasanya jauh lebih hebat. Akibat ini tidak
terbatas pada jiwa namun juga pada harta
benda. Lebih-lebih lagi bila melibatkan zat
berbahaya, maka tingkat bahayanya juga
akan merusak lingkungan. Oleh karena itu,
peristiwa semacam ini harus dicegah.
158
ORBITH VOL. 11 NO. 3 NOVEMBER 2015 : 153 – 160
159
Cuaca Panas Berpengaruh Terhadap Terjadinya Kebakaran Di Perumahan......Amir Subagyo
minyak, tungku dan gas yang tidak baik NFPA-5000. (2003). Building Construction
serta membuang punting rokok and Safety Code. National Fire
sembarangan.Kondisi ruang dimana Protection Association,
instalasi listrik terpasang juga akan Batterymarch Park, Quincy
menentukan timbulnya kebakaran, oleh Suharso, Kol Art.,(1997) Tantangan
karena itu perlu diperhatikan kategori ruang Penaggulangan Kebakaran di
dimana instalasi akan dipasang sesuai PUIL Wilayah Jakarta , Seminar Teknologi
2000, mengingat sebagian besar terjadinya dan Manajemen Proteksi Kebakaran
kebakaran pada rumah disebabkan karena , Jakarta
arus hubung singkat. Sumardjati,Prih dkk (2008), Teknik
Pemanfaatan Tenaga Listrik I, Jakarta
Bagaimanapun juga kebakaran suatu ,Depdikbud
peristiwa yang tidak inginkan bersama Yoga, Dwi .(2006)Kajian Tingkat Bahaya
karena dapat menyebabkan kerugian Kebakaran Menggunakan Sistem Fire
material maupun imaterial. Weather Index,Bogor,IPB
Wardhani Y. 2001. Pengaruh bahan bakar
7.2. Saran terhadap laju penjalaran api pada
Dalam cuaca dan udara panas dalam kebakaran terkendali.Bogor,IPB
lingkungan perumahan yang padat -----(2000). Persyaratan Umum Instalasi
hendaknya selalu berhati-hati khususnya Listrik Indonesia 2000. Jakarta. LIPI
berkaian dengan penggunaan listrik, Http://www.clas.ufl.edu[2 Januari 2000].
menyalakan lilin, kompor gas, kompor Http://www.nrfa.fire.org.nz/fire_weather
minyak dan membuang puntung rokok serta
saat membakar sampah, Usahakan alat alat
pemadam api, sehingga begitu timbul nyala
api langsung bisa dipadamkan, tidak sampai
menjalar kemana-mana. Jika
memungkinkan usahakan ada jalan yang
bisa dilalui kendaraan agar jika terjadi
kebakaran pertolongan dapat segera
dilakukan.
DAFTAR PUSTAKA
Chandler C, Williams D.( 1983.) Fire
in forestry, Vol. 1. Forest fire
behaviour and effects. California
De Bano LF, Neary DG, Foiliot PF.(
1998)Fire effect on ecosystems. New
York.John Wiley&Sons,
Fuller M. 1991. Forest fire: An introduction
to wildland fire behavior,
management, fire fighting and
prevention. NewYork, John Wiley &
Sons, Inc. New York.
Geiger R. 1959. The climate near the
ground. Massachusetts,Harvard
University Press.
Handoko. 1995. Klimatologi Dasar.Jakarta
PT Dunia
160