Karya Ilmiah Ukin Weti
Karya Ilmiah Ukin Weti
i
1
Weti Marwati
ABSTRAK
Penelitian ini berawal dari rendahnya hasil belajar Matematika pada peserta didik
kelas V SD Negeri 14 Rambang Kuang pada materi volume benda ruang, maka
dirancang suatu upaya peningkatan pembelajaran dalam bentuk PTK. Pada kegiatan
PTK ini difokuskan pada penerapan metode demonstrasi dan media benda konkret.
Ternyata telah mendapat hasil yang sangat memuaskan, yakni jumlah siswa yang
menguasai materi tersebut, pada siklus I mencapai 15 siswa atau 44 % dari 34 siswa
dan PTK pada siklus II jumlah siswa yang menguasai materi meningkat menjadi 29
siswa atau 85 % dari 34 siswa.
Kata Kunci: metode demonstrasi, media benda konkret, Penelitian Tindakan Kelas
A. Pendahuluan
1
2
matematika karena objek dasarnya abstrak, yaitu fakta, konsep, operasi, dan
prinsip. Ciri keabstrakan matematika beserta ciri lainnya yang tidak sederhana,
menyebabkan matematika tidak mudah dipelajari, dan pada akhirnya banyak
siswa yang kurang tertarik terhadap matematika.
Prasetyono (2009:11) mengatakan bahwa “banyak siswa yang
beranggapan matematika itu sulit.” Matematika seringkali hanya dipahami sebagai
rumus-rumus yang sulit, menakutkan, membosankan, dan tidak menyenangkan,
sehingga hasil belajar matematika siswa kurang memuaskan, baik itu belum sesuai
dengan harapan guru, orang tua, maupun siswa itu sendiri. Ini berarti perlu ada
“jembatan” yang menghubungkan keilmuan matematika tetap terjaga dan
matematika dapat lebih mudah dipahami. Menurut Heruman (2007:2) mengatakan
bahwa “dalam matematika, setiap konsep yang abstrak yang baru dipahami siswa
perlu segera diberi penguatan agar mengendap dan bertahan lama dalam memori
siswa sehingga melekat pada pola pikir dan tindakannya”. Sebenarnya apabila
kalian bisa mengetahui cara belajar matematika yang tepat, kalian pasti akan
mengatakan matematika tidaklah sulit, tetapi mudah dan menyenangkan
(Prasetyono, 2009:11). Akan tetapi pada kenyataannya, guru jarang menggunakan
model, metode, serta media yang tepat dalam proses pembelajaran matematika
sehingga hasil belajar siswa masih rendah.
Berdasarkan pengamatan peneliti di SD Negeri 14 Rambang Kuang pada
materi volume benda ruang, banyak peserta didik yang kurang antusias pada saat
proses pembelajaran. Sehingga pada saat pertama kali diberikan soal, hasil
belajar peserta didik belum maksimal. Hal ini dapat dilihat dari hasil tes awal
yang diberikan peneliti. Berikut ini hasil tes awal peserta didik pada materi
volume benda ruang.
2
3
Tabel 1
NILAI MATA PELAJARAN MATEMATIKA
PESERTA DIDIK KELAS V SDN 14 RAMBANG KUANG
No Rentang Nilai Jumlah Siswa Persentase (%)
1. 40 – 49 12 35 %
2. 50 – 59 8 24 %
3. 60 – 69 9 26 %
4. 70 – 79 3 9%
5. 81 – 89 2 6%
6. 90 – 100 0 0
Berdasarkan hasil nilai peserta didik pada tabel di atas hanya 5 peserta
didik atau 15 % yang mencapai KKM, nilai 40 – 49 ada 12 peserta didik atau 35
%, nilai 50 – 59 ada 8 peserta didik atau 24 %, nilai 61 – 70 ada 9 peserta didik
atau 26 %, nilai 70 – 79 ada 3 peserta didik atau 9%, dan nilai 81 – 89 ada 2
peserta didik atau 6%. Lebih dari 50% peserta didik mendapatkan nilai di bawah
KKM, untuk itu perlu adanya perbaikan nilai dengan metode serta media
pembelajaran yang tepat sehingga dapat menarik minat serta antusias peserta didik
terhadap pelajaran matematika.
Berdasarkan hasil pengamatan dan bantuan dari teman sejawat untuk
mengidentifikasi sejauh mana kekurangan yang terjadi selama pelajaran
berlangsung, maka terdapat beberapa permasalahan pada proses pembelajaran
matematika, yaitu sebagai berikut:
a. Guru tidak pernah menggunakan media pembelajaran
b. Guru tidak menggunakan metode yang tepat dalam proses
pembelajaran
c. Guru kurang interaktif dalam menjelaskan suatu materi
d. Guru kurang memotivasi peserta didik sehingga pembelajaran menjadi
tidak menarik dan tidak menantang
3
4
4
5
dan peserta didik memperoleh pengalaman belajar aktif dalam suasana yang
menyenangkan dan meningkatnya hasil belajar peserta didik. Bagi guru,
penelitian ini bermanfaat (1) Memperbaiki kinerja guru; (2) memberikan masukan
kepada guru agar dapat digunakan untuk memperbaiki pembelajaran matematika
melalui dukungan metode dan media yang tepat dalam menjelaskan materi
tentang volume benda ruang. Bagi pihak sekolah, penelitian ini bermanfaat untuk
(1) menambah wahana pembelajaran menjadi lebih variatif sehingga mampu
memajukan proses pendidikan di masa mendatang; (2) memberikan berbagai
alternatif tindakan pembelajaran dalam meningkatkan pembelajaran dalam
mengembangkan pembelajaran melalui penelitian tindakan kelas; (3)
meningkatkan mutu dan kualitas sekolah.
B. Kajian Pustaka
1. Pengertian Matematika
Menurut Kurikulum 2004: “Matematika merupakan suatu bahan kajian yang
memiliki objek abstrak dan dibangun melalui proses penalaran deduktif. Menurut
Kurikulum 2006: ”Matematika merupakan ilmu universal yang mendasari
perkembangan teknologi modern, mempunyai peran penting dalam berbagai
disiplin dan memajukan daya pikir manusia. Perkembangan pesat di bidang
teknologi informasi dan komunikasi dewasa ini dilandasi oleh perkembangan
matematika di bidang teori bilangan, aljabar, analisis, teori peluang, dan diskrit.
Untuk menguasai dan menciptakan teknologi di masa depan diperlukan
penguasaan matematika yang kuat sejak dini.” Sementara itu, menurut Kline
dalam (Suherman, 2003): “Matematika itu bukanlah pengetahuan menyendiri
yang dapat sempurna karena dirinya sendiri, tetapi adanya matematika itu
terutama untuk membantu manusia dalam memahami dan mengatasi
permasalahan sosial, ekonomi dan alam.” Berbeda dengan Kline, Suherman
(2003) menyatakan,“Matematika adalah disiplin ilmu tentang tata cara berpikir
dan mengolah logika, baik secara kuantitatif maupun secara kualitatif.”
5
6
6
7
5. Metode Demonstrasi
Metode demonstrasi adalah pertunjukan tentang proses terjadinya suatu
peristiwa atau benda sampai pada penampilan tingkah laku yang dicontohkan agar
dapat diketahui dan dipahami oleh peserta didik secara nyata atau tiruannya
(Syaiful, 2008:210). Metode demonstrasi adalah metode mengajar dengan cara
memperagakan barang, kejadian, aturan, dan urutan melakukan suatu kegiatan,
baik secara langsung maupun melalui penggunaan media pengajaran yang relevan
dengan pokok bahasan atau materi yang sedang disajikan (Syah, 2000:22).
Sementara menurut Syaiful Bahri Djamarah, (2000:2) bahwa metode demonstrasi
adalah metode yang digunakan untuk memperlihatkan sesuatu proses atau cara
kerja suatu benda yang berkenaan dengan bahan pelajaran. Menurut Syaiful
(2008:210) metode demonstrasi ini lebih sesuai untuk mengajarkan bahan-bahan
pelajaran yang merupakan suatu gerakan-gerakan, suatu proses maupun hal-hal
yang bersifat rutin.
7
8
8
9
9
10
dalam bukunya Sudjana membagi tiga macam hasil belajar mengajar: (1)
Keterampilan dan kebiasaan, (2) Pengetahuan dan pengarahan, (3) Sikap dan cita-
cita (Sudjana, 2004 : 22). Hasil belajar adalah tingkat pengetahuan yang dicapai
siswa terhadap materi yang diterima ketika mengikuti dan mengerjakan tugas dan
kegiatan pembelajaran di sekolah (Krishananto, 2010).
Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar merupakan
tingkat keberhasilan penguasaan siswa terhadap materi yang diberikan oleh guru
dalam kegiatan belajar mengajar di sekolah. Hasil belajar biasanya digunakan
untuk mengukur prestasi belajar siswa. Hasil belajar dalam penelitian ini
merupakan nilai atau skor siswa dalam mengerjakan soal sistem persamaan linier
tiga variabel.
10
11
klasikal) jika dalam kelas tersebut terdapat >80% peserta didik yang telah tuntas
belajarnya.
11
12
12
13
sehingga ruangan balok terisi penuh secara merata. Dalam hal ini guru
memberikan penanaman konsep bahwa volume suatu ruang adalah banyaknya
satuan takaran (dalam hal ini satuan takarannya berbentuk kubus satuan) yang
dapat digunakan untuk mengisi seluruh bagian dalam bangun ruang itu hingga
penuh. Guru memberikan kesempatan pada peserta didik untuk bertanya,
memberikan contoh soal dan cara penyelesaiannya, peserta didik mencoba
menemukan cara mudah dalam menyelesaikan soal melalui contoh yang telah
diberikan.
Langkah-langkah pada kegiatan akhir adalah peserta didik dan guru
menyimpulkan rumus volume kubus dan balok secara bersama-sama, yaitu
volume kubus = sisi x sisi x sisi dan volume balok = panjang x lebar x tinggi,
kemudian guru mengajukan pertanyaan lisan untuk mengetahui tingkat
penguasaan peserta didik terhadap tujuan pembelajaran, guru memberikan tugas
kepada peserta didik untuk melengkapi isian pada LKS, melakukan penilaian hasil
belajar, dan menutup pelajaran.
Observasi dilakukan oleh tim penilai yang terdiri dari 2 orang guru untuk
mengetahui bagaimana kegiatan pembelajaran berlangsung. Beberapa kegiatan
penting yang diamati adalah hal-hal yang tertera di Alat Penilaian Kemampuan
Guru (APKG) 1 yang memusatkan kepada aktivitas mengajar guru yaitu
menyiapkan pembelajaran, menyampaikan tujuan pembelajaran, menjelaskan
materi dan penggunaan media pembelajaran serta bagaimana cara memotivasi
siswa dan memberikan tindak lanjut kepada siswa.
Hasil yang diperoleh pada tahap pengamatan di siklus 1, ternyata
menemukan kelebihan-kelebihan dan kekurangan-kekurangan dalam proses
pembelajaran tersebut. Jika dilihat dari segi kelebihannya yaitu: Satu, guru dapat
menggunakan metode demonstrasi dan media benda konkret. Dua,guru
memberikan suasana pembelajaran yang lebih menyenangkan dan lebih bermakna
dengan menggunakan media serta memberi kesempatan kepada peserta didik
untuk menggali pengetahuan. Sedangkan kekurangannya yaitu: Satu, guru tidak
memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk ikut menggunakan alat
peraga. Dua, Alokasi waktu tidak dipergunakan dengan baik. Tiga, guru kurang
13
14
memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk menjawab soal yang ada di
papan tulis.
14
15
15
16
16
17
Tabel 4
TABULASI NILAI HASIL BELAJAR MATEMATIKA SIKLUS I
PESERTA DIDIK KELAS V SDN 14 RAMBANG KUANG
No Rentang Nilai Jumlah Siswa Persentase (%)
1. 40 – 49 1 3%
17
18
2. 50 – 59 4 12 %
3. 60 – 69 14 41 %
4. 70 – 79 8 23 %
5. 80 – 89 5 15 %
6. 90 – 100 2 6%
18
19
beberapa perbaikan antara lain peserta didik dilibatkan secara aktif dalam
menggunakan alat peraga serta alokasi waktu dapat dipergunakan dengan baik.
Berikut ini adalah hasil belajar siklus II peserta didik kelas V SD Negeri 14
Rambang Kuang yang sudah diolah dalam bentuk tabel dan grafik, sedangkan
nama dan nilai hasil belajar peserta didik dapat dilihat pada daftar lampiran pada
laporan penelitian ini.
Tabel 5
TABULASI NILAI HASIL BELAJAR MATEMATIKA SIKLUS II
PESERTA DIDIK KELAS V SDN 14 RAMBANG KUANG
No Rentang Nilai Jumlah Siswa Persentase (%)
1. 40 – 49 0 0
2. 50 – 59 2 6 %
3. 60 – 69 3 9 %
4. 70 – 79 11 32 %
5. 80 – 89 13 38 %
5. 90 – 100 5 15 %
19
20
20
21
21
22
22
23
23
24
DAFTAR PUSTAKA
24