Anda di halaman 1dari 37

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pelaksanaan praktik kerja industri (PRAKERIN) adalah sebuah
pelatihan dan pembelajaran yang dilaksanakan di dunia usaha atau dunia
lapangan yang relevan dengan kompetensi keahlian yang dimilikinya
masing masing, dalam upaya meningkatkan mutu sekolah menengah
kejuruan (SMK) dan juga menambah bekal untuk masa masa mendatang
guna memasuki dunia kerja yang semakin banyak serta ketat dalam
persaingannya saat ini, selain itu dengan pesatnya perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi, banyak peralatan baru yang diciptakan guna
menunjang banyaknya permintaan produksi barang atau jasa yang
menimbulkan perubahan mendasar untuk mendapatkan pekerjaan,
sehingga tenaga kerja dituntut bukan hanya memiliki kemampuan teknis
belaka, tetapi juga harus lebih fleksibel dan berwawasan lebih luas,
inovatif serta didukung dengan ketrampilan yang kompeten, maka dengan
adanya kegiatan prakerin siswa dan siswi dapat mengasah dan juga
mengimplementasikan materi yang didapatkannya di sekolah langsung ke
dunia usaha atau dunia industri yang relevan dengan kemampuannya
masing-masing.
1.2 Tujuan Praktek Kerja Lapangan
1. Menyiapkan tenaga kerja yang memiliki keahlian profesional sesuai
dengan tuntutan kualitas tenaga kerja Dunia Usaha dan Dunia Industri.
2. Mempersiapkan siswa untuk belajar secara mandiri,bekerjasama
dalam suatu tim dan mampu mengembangkan keahlian dan
ketrampilannya sesuai dan bakatnya masing-masing.
3. Meningkatkan kualitas kepribadian siswa,sehingga mereka mampu
berinteraksi,berkomunikasi dan memiliki rasa tanggung jawab serta
disipin yang tinggi.
4. Memberi kesempatan bagi siswa yang memiliki potensi untuk menjadi
tenaga kerja yang terampil,produktif dan beretos kerja tinggi di DU/DI

1
1.3 Manfaat Praktek Kerja Lapangan
Bagi siswa,program prakerin mempunyai manfaat sebagai berikut:
1. Mendapatkan pendidikan dan pelatihan serta pengalaman kerja yang
sesunggunya.
2. Memiliki kemampuan ,keahlian dan ketrampilan kerja
yangprofesional sesuai dengan standar DU/DI.
3. Meningkatkan rasa percaya diri yang akan mendorong untuk
meningkatkan keahlian dan ketrampilan.
4. Mendapatkan kesempatan untuk belajar/magang di DU/DI tanpa
dibebani biaya pendidikan dan pelatihan.

1.4 Waktu Pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan


Pelaksanaan praktek kerja lapangan dilaksanakan selama 4 bulan
untuk jurusan keperawatan dibagi menjadi dua gelombang setiap anak dan
kelompok dibagi dalam 4 puskesmas, 3 rumah sakit, dan 3 klinik.
Sedangkan saya melaksanakan prakerin di Puskesmas Pamotan, dan di RS
Khusus Bedah Hasta Husada.
Di Puskesmas Pamotan dimulai tanggal 3 Januari 2022 sampai 26
Februari 2022 disana saya ditempatkan di UGD dan di Kamar Rawat Inap.
Kemudian di RS Khusus Bedah Hasta Husada dimulai tanggal 7 Maret
2022 sampai 27 April 2022 disana saya ditempatkan di Instalasi Rawat
Jalan, Ruang Rawat Inap Rajawali dan Ruang Rawat Inap Garuda.

2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Asistensi Keperawatan


Asistensi keperawatan adalah asistensi layanan kesehatan yang
berperan penting dalam perawatan orang sakit atau orang yang tidak
mampu merawat diri sendiri dibawah pengarahan dan pengawasan oleh
tenaga kesehatan yang berlisensi dan profesional.

2.2 Tugas dan Peran Asistensi Keperawatan


Peran perawat merupakan tingkah laku yang diharapkan oleh orang
lain terhadap seseorang sesuai dengan kedudukan dalam system, di mana
dapat dipengaruhi oleh keadaan sosial baik dari profesi perawat maupun
dariluar profesi keperawatan yang bersipat konstan. Peran perawat
menurut konsorsium ilmu kesehatan tahun 1989 terdiri dari :
A. Pemberi Asuhan Keperawatan
Peran sebagai pemberi asuhan keperawatan ini dapat
dilakukan perawat dengan memperhatikan keadaan kebutuhan
dasar manusia yang dibutuhkan melalui pemberian pelayanan
keperawatan dengan menggunakan proses keperawatan sehingga
dapat ditentukan diagnosis keperawatan agar bisa direncanakan
dan dilaksanakan tindakan yang tepat sesuai dengan tingkat
kebutuhan dasar manusia, kemudian dapat dievaluasi tingkat
perkembangannya. Pemberian asuhan keperawatan ini dilakukan
dari yang sederhana sampai dengan kompleks.
B. Advokat klien
Peran ini dilakukan perawat dalam membantu klien dan
keluarga dalam menginterpretasikan berbagai informasi dari
pemberi pelayanan atau informasi lain khusunya dalam
pengambilan persetujuan atas tindakan keperawatan yang diberikan
kepada pasien, juga dapat berperan mempertahankan dan
melindungi hak-hak pasien yang meliputi hak atas pelayanan

3
sebaik-baiknya, hak atas informasi tentang penyakitnya, hak atas
privasi, hak untuk menntukan nasibnya sendiri dan hak untuk
menerima ganti rugi akibat kelalaian.
C. Edukator
Peran ini dilakukan dengan membantu klien dalam
meningkatkan tingkat pengetahuan kesehatan, gejala penyakit
bhkan tindakan yang diberikankan, sehingga terjadi perubahan
perilaku dari klien setelah dilakukan pendidikan kesehatan.
D. Koordinator
Peran ini dilaksanakan dengan mengarahkan, merencanakan
serta mengorganisasi pelayanan kesehatan dari tim kesehatan
sehingga pemberian pelayanan kesehatan dapat terarah serta sesuai
dengan kebutuan klien.
E. Kolaborator
Peran perawat disini dilakukan karena perawat bekerja
melalui tim kesehatan yang terdiri dari dokter, fisioterapis, ahli gizi
dan lain-lain dengan berupaya mengidentifikasi pelayanan
keperawatan yang diperlukan termasuk diskusi atau tukar pendapat
dalam penentuan bentuk pelayanan selanjutnya.
F. Konsultan
Peran disini adalah sebagai tempat konsultasi terhadap
masalah atau tindakan keperawatan yang tepat untuk diberikan.
Peran ini dilakukan atas permintaan klien terhadap informasi
tentang tujuan pelayanan keperawatan yang diberikan.
G. Peneliti / Pembaharu
Peran sebagai pembaharu dapat dilakukan dengan
mengadakan perencanaan, kerjasama, perubahan yang sistematis
dan terarah sesuai dengan metode pemberian pelayanan
keperawatan.

4
2.3 Kompetensi Asistensi Keperawatan

Pada awal ini kompetensi yang diakses 18 unit kompetensi yang 14


diantaranya adalah CORE COMPETENCY SKKNI ditambah 4 kompetensi
yang dianggap penting. Kompetensi itu adalah :

No. Kode Unit Kompetensi Judul Unit Kompetansi


1. KES.VK01.001.01 Melakukan komunikasi interpersonal
dalam melaksanakan tindakan keperawatan
Tujuan :
a. Realisi diri, penerimaan diri dan
peningkatan penghormatan diri.
b. Kemampuan membina hubungan
interpersonal yang tidak superfisial
dan saling bergantung dengan orang
lain.
c. Peningkatan fungsi dan kemampuan
untuk memuaskan terhadap kebutuhan
serta mencapai tujuan yang realistis
2. KES.VK01.002.01 Menerapkan prinsip etika,etiket dalam
keperawatan
Tujuan :
a. Berlaku dalam pergaulan
b. Bersifat relatif
c. Hanya memandang manusia dari segi
lahiriah saja
d. Etiket menyangkut cara suatu
perbuatan harus dilakukan oleh
manusia
3. KS.VK01.003.01 Menerapkan prinsip infeksi nosokomial
Tujuan :

5
a. Menjelaskan proses transmisi kuman
b. Transmisi kuman dan cara penularan
mikroorganisme
c. Menjelaskan faktor yang
mempengaruhi proses infeksi
d. Menjelaskan infeksi nosokomial
e. Menjelaskan pencegahan infeksi
f. Menjelaskan cuci tangan dengan benar
g. Menggunakan alat pelindung
4. KES.VK02.001.01 Melakukan personal hygiene kepada klien
atau pasien
Tujuan :
a. Menjaga kebersihan tubuh
b. Mencegah kebersihan terjadinya
infeksi akibat kebersihan kulit yang
kurang
c. Memperlancar sistem peredaran darah
d. Menambah kenyamanan
5. KES.VK02.002.01 Melakukan perawatan pirenium ( vulva
hygiene)
Tujuan :
a. Menjaga kebersihan perineum dan
daerah sekitarnya
b. Mencegah dan meringankan infeksi
c. Memberikan rasa nyaman
d. Mengevaluasi pengeluaran sekresi
perineal (lochea, vaginal discharge)
6. KES.VK02.003.01 Menyiapkan tempat tidur sebagai bagian
dari asuhan keperawatan
Tujuan :
a. Mempersiapkan tempat tidur pasien

6
yang siap untuk dipakai setiap ada
pasien baru
b. Memberikan kenyamanan dan
keamanan pada pasien baru
7. KES.VK02.004.01 Membersihkan alat-alat keperawatan
Tujuan :
a. Menganalisis proses atau cara
membersihkan alat-alat keperawatan
b. Membersihkan alat-alat keperawatan
baik stenlis maupun catheter
8. KES.VK02.005.01 Melakukan perawatan setelah klien atau
pasien meninggal dunia
Tujuan :
a. Penghormatan terhadap jenazah
b. Jenazah dalam keadaan bersih
9. KES.VK02,.006.01 Memasang buli-buli panas
Tujuan :
a. Memperlancar sirkulasi darah
b. Mengurangi rasa sakit
c. Merangsang peristaltik
10. KES.VK02.007.01 Memasang kirbat es
Tujuan :
a. Mencegah peradangan meluas
b. Mengurangi kongesti
c. Mengurangi perdarahan setempat
d. Mengurangi rasa sakit pada daerah
setempat
11. KES.VK02.008.01 Mengukur tanda-tanda vital
Tujuan :
a. Mengetahui denyut nadi (irama,
frekuensi dan kekuatan)
b. Menilai kemampuan kardiovaskuler

7
c. Mengetahui frekuensi, irama dan
kedalaman pernafasan
d. Menilai kemampuan fungsi pernafasan
e. Mengetahui nilai tekanan darah
f. Mengetahui suhu tubuh
12. KES.VK02.009.01 Menolong klien atau pasien buang air kecil
di tempat tidur
Tujuan :
a. Menganalis proses terjadinya urine
b. Memberi pertolongan pada pasien
ingin buang air kecil pada pasien
tanpa komplikasi
13. KES.VK02.010.01 Menolong klien atau pasien buang air
besar ditempat tidur
Tujuan :
a. Membantu pasien memenuhi
kebutuhan eliminasi
b. Mengurangi pergerakan pasien
c. Menjaga kebersihan pasien
d. Mengetahui kelainan feses atau urine
secara langsung
14. KES.VK02.011.01 Memberi kompres dingin
Tujuan :
a. Mecegah peradangan meluas
b. Mengurangi kongesti
c. Mengurangi perdarahan
d. Mengurangi rasa sakit pada daerah
setempat
15. KES.VK02.012.01 Memberi kompres hangat
Tujuan :
a. Memperlancar sirkulasi darah
b. Merunkan suhu tubuh

8
c. Mengurangi rasa sakit
d. Memberikan rasa hangat, nyaman dan
tenang pada klien
e. Memperlancar pengeluaran eksudat
f. Merangsang peristaltik khusus
16. KES.VK02.013.01 Pengenalan alat – alat kesehatan
Tujuan :

a. Mengenal alat-alat kesehatan yang


digunakan dalam keperawatan atau
kesehatan
b. Menunjukkan alat kesehatan dan
kegunaannya
c. Membedakan jenis alat kesehatan dan
kegunaannya
17. KES.VK02.014.01 Memindahkan klien atau pasien dari
tempat tidur ke brankard dan sebaliknya
Tujuan :
a. Memindahkan pasien antar ruanagan
b. Untuk tujuan tertentu (misalnya
pemeriksaan diagnostik, pindah
ruangan dan lain-lain)
18. KES.VK02.015.01 Mobilisai klien atau pasien miring
kiri,kanan dan berbaring
Tujuan :
a. Mempertahankan posisi tubuh
b. Mempertahankan intregitas kulit
c. Mencegah deformitas pada sistem
muskuloskeletal
d. Meningkatkan kenyamanan
e. Meningkatkan ekspansi paru

2.4 Kode Etik Keperawatan

9
a) Kode etik adalah kaidah-kaidah atau peraturan yang ditetapkan
bersama dan diterima oleh seluruh anggota suatu profesi.
b) Kode etik adalah aturan susila, atau sikap akhlak yg ditetapkan
bersama dan diaati bersama oleh para anggota, yang tergabung dalam
suatu organisasi .
c) Kode etik adalah rumusan pedoman yang menunjukkan hal-hal yang
mana harus dilakukan dan mana yang tidak boleh dilakukan.
Tujuan Kode etik :
a) Tanpa sanksi hukum, kode etik tidak akan dilanggar oleh para
anggotanya.
b) Sebagai jaminan bahwa anggota profesi akan memberikan yang terbaik
baginya.
c) Kewajiban perawat untuk senantiasa melakukan profesinya menurut
ukuran tertinggi.
Perawat tidak boleh dipengaruhi oleh pertimbangan keuntungan pribadi :
1. Pekerjaan perawat lebih merupakan panggilan kemanusiaan dengan
mendahulukan kepentingan klien.
2. Perawat berhak memperoleh imbalan atas pekerjaannya, tetapi tidak
selamanya sesuai dengan apa sudah diberikan pada klien.
A. Perbuatan yang Bertentangan dengan Etik :
Setiap perbuatan yang bersifat memuji diri atau mempromosikan
diri bahwa yang dimiliki adalah karunia yang diberikan dan kemurahan
Tuhan.
B. Pengertian Etika
Etika berasal dari bahasa yunani, yaitu Ethos, yang menurut
Araskar dan David(1978) berarti ” kebiasaaan ”. ”model prilaku” atau
standar yang diharapkan dan kriteria tertentu untuk suatu tindakan.
Penggunaan istilah etika sekarang ini banyak diartikan sebagai motif
atau dorongan yang mempengaruhi prilaku.( Dra. Hj. Mimin Emi
Suhaemi.2002 : 7 ).
Etika adalah kode prilaku yang memperlihatkan perbuatan yang
baik bagi kelompok tertentu.Etika juga merupakan peraturan dan prinsip

10
bagi perbuatan yang benar. Etika berhubungan dengan hal yang baik dan
hal yang tidak baik dan dengan kewajiban moral. Etika berhubungan
dengan peraturan untuk perbuatan atau tindakan yang mempunyai
prinsip benar dan salah, serta prinsip moralitas karena etika mempunyai
tanggung jawab moral, menyimpang dari kode etik berarti tidak
memiliki prilaku yang baik dan tidak memiliki moral yang baik.
C. Teori Etik Keperawatan :
a. Pendekatan teleologik adalah suatu doktrin yang menjelaskan
Fenomenadan akibatnya, dimana seseorang yang melakukan
pendekatanterhadapetika dihadapkan pada konsekuensi dan keputusan
– keputusan etis.
Secarasingkat, pendekatan tersebut mengemukakan tentang hal hal
yang berkaitan dengan the end justifies the ineans ( pada akhirnya,
yangmembenarkan secara hukum tindakan atau keputusan yang
diambil untuk kepentingan medis ).
Contoh : seorang perawat yang harus menghadapi kasus kebidanan
karena tidak ada bidan dan jarak untuk rujukan terlalu jauh, dapat
memberikan pertolongan sesuai dengan pengetahuan dan pengalaman
yang dimilikinya demi keselamatan pasien
b. Deontologi Istilah deontologi berasal dari kata Yunani ‘deon’ yang
berarti kewajiban. Mengapa perbuatan ini baik dan perbuatan itu
harus ditolak sebagai buruk’,deontologi menjawab : ‘karena
perbuatan pertama menjadi kewajiban kita dan karena perbuatan
kedua dilarang’.Pendekatan deontologi berarti juga aturan atau
prinsip. Prinsip- prinsip tersebut antara lain autonomy,
informedconsent, alokasi sumber-sumber, dan euthanasia. Yang
menjadi dasar baik buruknya perbuatan adalah kewajiban. Pendekatan
deontologi sudah diterima dalam konteks agama, sekarang merupakan
juga salah satu teori etika yang terpenting.

11
D. Ada Tiga Prinsip yang Harus dipenuhi :
1. Supaya tindakan punya nilai moral, tindakan ini harus dijalankan
berdasarkan kewajiban,
2. Nilai moral dari tindakan ini tidak tergantung pada tercapainya tujuan
dari tindakan itu melainkan tergantung pada kemauan baik yang
mendorong seseorang untuk melakukan tindakan itu,berarti kalaupun
tujuan tidak tercapai, tindakan itu sudah dinilai baik,
3. Sebagai konsekuensi dari kedua prinsip ini, kewajiban adalah hal
yang niscaya dari tindakan yang dilakukan berdasarkan sikap hormat
pada hukum moral Universal Bagi, Hukum Moral ini dianggapnya
sebagai perintah tak bersyarat(imperatif kategoris), yang berarti
hukum moral ini berlaku bagisemua orang padasegala situasi dan
tempat.

E. Istilah-Istilah Dalam Etika Dan Hukum Keperawatan


Ada beberapa istilah dalam etik dan hokum keperawatan yaitu :
1. Etika
2. Etik
3.Etiket
4. Kode etik
5. Moral
6. Profesional
7. Profesionalisme
8. Profesionalisasi
9.Hukum.

F. Perbedaan Masing-Masing Istilah


1) Etika peraturan yang dapat digunakan sebagai acuan bagi prilaku
seseorang yang berkaitan dengan tindakan yang baik atau
buruk,merupakan suatu tanggung jawab moral.

12
2) Etik suatu ilmu yang mempelajari tentang apa yang baik dan buruk
secara moral atau ilmu kesusilan yang menyangkut aturan penentuan
tingkah laku yang baik dan buruk,kewajiban dan tanggung jawab.
3) Etiket merupakan sesuatu yang telah dikenal, diketahui, diulangi serta
menjadi suatu kebiasaan didalam masyarakat,baik berupa suatu
bentuk perbuatan yang nyata.
4) Moral Perilaku yang diharapkan masyarakat atau merupakan standar
prilaku yang harus diperhatikan seseorang menjadi anggota kelompok
masyarakat dimana ia berada atau nilai yang menjadi pegangan bagi
seseorang suatu kelompok dalam mengatur tingkah lakunya.
5) Kode etik Kaedah utama yang menjaga terjalinnya interaksi pemberi
dan penerimajasa profesi yang wajar,jujur,adil dan terhormat.
6) Profesional Seseorang yang memiliki kompetensi dalam suatu
pekerjaan tertentu.
7) Profesionalisme karakter,metoda profesional,mencakup pendidikan
dankegiatan berbagai kelompok yang anggotanya berkeinginan jadi
professional.
8) Profesionalisme merupakan suatu proses yang dinamis untuk
memenuhi dan mengubah karakteristik kearah profesi.
9) Hukumperaturan perundang-undangan yang di buat oleh suatu
kekuasaan dalam mengatur pergaulan hidup dalam masyarakat

13
Prinsip - Prinsip Etik
a) Otonomi (Autonomy)
Otonomi berasal dari bahasa latin, yaitu autos, yang berarti sendiri,
dan nomos yang berarti aturan. Prinsip otonomi didasarkan pada
keyakinan bahwa individu mampu berpikir logis dan mampu membuat
keputusan sendiri. Orang dewasa dianggap kompeten dan memiliki
kekuatan membuat sendiri, memilih dan memiliki berbagai keputusan
atau pilihan yang harus dihargai oleh orang lain. Prinsip otonomi
merupakan bentuk respek terhadap seseorang, atau dipandang sebagai
persetujuan tidak memaksa dan bertindak secara rasional. Otonomi
merupakan hak kemandirian dan kebebasan individu yang menuntut
pembedaan diri. Praktek profesional merefleksikan anotonomi saat
perawat menghargai hak-hak klien dalam membuat keputusan tentang
perawatan dirinya.
Contoh tindakan yang tidak memperhatikan memperhatikan
otonomi adalah:
1) Melakukan sesuatu bagi klien tanpa mereka diberi tahu
sebelumnya
2) Melakukan sesuatu tanpa memberi informasi relevan yang
penting diketahui klien dalam membuat suatu pilihan
3) Memberitahukan klien bahwa keadaanya baik,padahal terdapat
gangguan atau penyimpangan
4) Tidak memberikan informasi yang lengakap walaupun klien
menghendaki informasi tersebut
5) Memaksa klien memberi informasi tentang hal – hal yang
mereka sudah tidak bersedia menjelaskannya

b) Berbuat baik (Beneficience),


Beneficience berarti, hanya melakukan sesuatu yang baik.
Kebaikan, memerlukan pencegahan dari kesalahan atau kejahatan,
penghapusan kesalahan atau kejahatan dan peningkatan kebaikan oleh

14
diri danorang lain.Terkadang, dalam situasi pelayanan kesehatan,
terjadi konflik antara prinsip ini dengan otonomi.
Contoh perawat menasehati klien tentang program latihan untuk
memperbaiki kesehatan secara umum, tetapi tidak seharusnya
melakukannya apabila klien dalam keadaan risiko serangan jantung.

c) Keadilan (Justice), Prinsip keadilan dibutuhkan untuk terpai yang sama


dan adil
Terhadap orang lain yang menjunjung prinsip-prinsip moral, legal
dan kemanusiaan. Nilai ini direfleksikan dalam prkatek profesional
ketika perawat bekerja untuk terapi yang benar sesuai hukum, standar
praktek dan keyakinan yangbenar untuk memperoleh kualitas pelayanan
kesehatan.
Contoh : seorang perawat sedang bertugas sendirian disuatu unit
RS kemudian ada seorang klienyang baru masuk bersamaan dengan
klien yang memerlukan bantuan perawattersebut. Agar perawat tidak
menghindar dari satu klien, kelian yang lainnya maka perawat
seharusnya dapat mempertimbangkan faktor - faktor dalam situasi
tersebut,kemudian bertindak berdasarkan pada prinsip keadilan.

d) Tidak merugikan (Nonmaleficience)


Prinsip ini berarti tidak menimbulkan bahayacedera fisik dan
psikologis pada klien. Johnson ( 1989 ) menyatakan bahwa prinsip
untuk tidak melukai orang lain berbeda dan lebih keras daripada prinsip
untuk melakukan yang baik.
Contoh : seorang klien yang mempunyai kepercayaan bahwa
pemberian transfusi darah bertentangan dengan keyakinannya,
menaglami perdarahan hebat akibatpenyakit hati yang kronis. Sebelum
kondisi klien bertambah berat, klien sudah memberikan pernyataan
tertulis kepada dokter bahwa ia tak mau dilakukan transfuse darah. Pada
suatu saat, ketika kondisiklien bertambah buruk dan terjadilah
perdarahan hebat, dokter seharusnya menginstruksikan untuk

15
memberikan transfuse darah. Dalam hal ini, akhirnya transfuse darah
tidak diberikan karena prinsip beneficience walaupun sebenarnya pada
saat berasamaan terjadi penyalahgunaaan prinsip maleficience

e) Kejujuran (Veracity)
Prinsip veracity berarti penuh dengan kebenaran. Nilai ini
diperlukanoleh pemberi pelayanan kesehatan untuk menyampaikan
kebenaran padasetiap klien dan untuk meyakinkan bahwa klien sangat
mengerti. Prinsip veracity berhubungan dengan kemampuan seseorang
untuk mengatakan kebenaran. Informasi harus ada agar menjadi akurat,
komprensensif, dan objektif untuk memfasilitasi pemahaman dan
penerimaan materi yang ada,dan mengatakan yang sebenarnyakepada
klien tentang segala sesuatu yang berhubungan dengan keadaan
dirinyaselama menjalani perawatan. Walaupun demikian, terdapat
beberapa argument mengatakan adanya batasan untuk kejujuran seperti
jika kebenaran akan kesalahan prognosis klien untuk pemulihan atau
adanya hubungan paternalistic bahwa ”doctors knows best”sebab
individu memiliki otonomi, mereka memiliki hak untuk mendapatkan
informasi penuh tentang kondisinya. Kebenaran merupakan dasar
dalam membangun hubungan saling percaya.
Contoh : Ny. M seorang wanita lansia dengan usia 68 tahun,
dirawatdi RS dengan berbagai macam fraktur karena kecelakan mobil.
Suaminyayang juga ada dalam kecelakaan tersebut masuk kerumah
sakit yang sama danmeninggal. Ny. M bertanyaberkali – kali kepada
perawat tentang keadaan suaminya.Dokter ahli bedah berpesan kepada
perawatnya untuk tidak mengatakan kematian suami NY. M kepada Ny.
M. Perawat tidak di berialasan apapun untuk petunjuk tersebut dan
mengatakan keprihatinannya kepada perawat kepala ruanga, yang
mengatakan bahwa instruksi dokter harus diikuti. Perawat dalam hal ini
dihadapkan oleh konflik kejujuran.

16
f)Menepati janji (Fidelity),
Prinsip fidelity dibutuhkan individu untuk menghargai janji dan
komitmennya terhadap orang lain. Perawat setia pada komitmennya dan
menepati janji serta menyimpan rahasia klien.Ketaatan, kesetiaan, adalah
kewajiban seseorang untuk mempertahankan komitmen yang dibuatnya.
Kesetiaan, menggambarkan kepatuhan perawat terhadap kode etik yang
menyatakan bahwa tanggung jawab dasar dari perawat adalah untuk
meningkatkan kesehatan, mencegah penyakit, memulihkan kesehatan
dan meminimalkan penderitaan.

g) Karahasiaan (Confidentiality)
Aturan dalam prinsip kerahasiaan adalah informasi tentang klien
harusdijaga privasi klien. Segala sesuatu yang terdapat dalam dokumen
catatan kesehatan klien hanya boleh dibaca dalam rangka pengobata
nklien.Tidak ada seorangpun dapat memperoleh informasi tersebut
kecuali jika di ijinkan oleh klien dengan bukti persetujuan. Diskusi
tentang klien diluar area pelayanan, menyampaikan pada teman atau
keluarga tentang klien dengan tenaga kesehatan lain harus dihindari.

h) Akuntabilitas (Accountability)
Akuntabilitas merupakan standar yang pasti bahwa tindakan seorang
profesional dapat dinilai dalam situasi yang tidak jelas atau tanpa
terkecuali.
Contoh: perawat bertanggung jawab terhadap diri sendiri, profesi,
klien, sesama karyawan dan masyarakat. Jika salah member dosis obat
kepada klien perawat tersebut dapat digugat oleh klien yang menerima
obat, oleh dokter yang memberi tugas delegatif, dan masyarakat yang
menuntut kemampuan professional.

Kode etik adalah pernyataan standar profesional yang digunakan


sebagai pedoman perilaku dan menjadi kerangka kerja untuk membuat
keputusan. Aturan yang berlaku untuk seorang perawat indonesia dalam
melaksanakan tugas/fungsi perawat adalah kode etik perawat nasional

17
indonesia, dimana seorang perawat selalu berpegang teguh terhadap
kode etik sehingga kejadian pelanggaran etik dapat dihindarkan.
Kode Etik Keperawatan Indonesia Antara Lain:
1. Perawat dan klien
Perawat dalam memberikan pelayanan keperawatan
menghargai harbat dan martabat manusia,keunikan klien,dan tidak
terpengaruh oleh pertimbangan kebangsaan,kesukuan,warna
kulit,umur jenis kelamin,aliran politik,dan agama yang dianut serta
kedudukan sosial.

2. Perawat dan Praktek


Perawat memelihara dan meningkatkan kompetisi dibidang
keperawatan melalui belajar terus menerus. Perawat senantiasa
memelihara mutu pelayanan keperawatan yang tinggi disertai
kejujuran professional yang menerapkan pengetahuan serta
keterampilan keperawatan sesuai dengan kebutuhan klien.

3. Perawat dan Masyarakat


Perawat mengemban tanggung jawab bersama masyarakat
untuk memprakarsai dan mendukung berbagai kegiatan dalam
memenuhi kebutuhan dan kesehatan masyarakat.

4. Perawat dan Teman Sejawat


Perawat senantiasa memelihara hubungan baik dengan sesama
perawat maupun dengan tenaga kesehatan lainnya, dan dalam
memelihara keserasian suasana lingkungan kerja maupun dalam
mencapai tujuan pelayanan kesehatan secara menyeluruh.

5. Perawat dan Profesi


Perawat mempunyai peran utama dalam menentukan standar
pendidikan dan pelayanan keperawatan serta menerapkannya dalam
kegiatan pelayanan dan pendidikan keperawatan.

18
2.5 Tugas dan Tanggung Jawab Asistensi Keperawatan
2.5.1 Tanggung Jawab Terhadap Klien
a. upaya kesejahtraan umum, sebagai bagian tugas kewajibannya
bagi masyarakat

2.5.2 Tanggung Jawab Terhadap Dirinya Sendiri

a. Melindungi dirinya dari kemungkinan penularan penyakit


b. Melindungi dirinya dari gangguan yang datang dari lingkungan
pekerjaannya
c. Menghindari konflik dengan orang laindalam melaksanakan
tugasnya melalui metoda pemecahan masalah

2.5.3 Tanggung Jawab Terhadap Profesi

a. Mengadakan kerjasama antara anggota tim kesehatan dalam


melaksanakan tugasnya
b. Mempertahankan dan meningkatkan mutu pelayanan
keperawatan
c. Meningkatkan pengetahuan tentang ilmu keperawatan sesuai
dengan perkembangan ilmu dan tekhnologi
d. Melaksanakan kewajibannya secara tulus ikhlas sesuai
martabat dan tradisi leluhur perawatan
e. Tidak akan mempraktekkan pengetahuan dan keterampilan
untuk tujuan yang bertentangan dengan norma kemanusiaan
f. Matang dalam mempertimbangkan kemampuan sejawat jika
menerima atau mengalihtugaskan tanggung jawab yang ada
hubungannya dengan keperawatan
g. Menjunjung tinggi nama baik profesi dengan menunjukkan
perilaku dan kepribadian yang tinggi
h. Membina dan memelihara mutu organisasi profesi
keperawatan sebagai sarana pengabdiannya.

19
2.5.4 Tanggung Jawab Terhadap Masyarakat
a. Menjalin hubungan kerjasama yang baik dengan masyarakat
dalam mengambil prakarsa dan mengadakan upaya kesehatan
khususnya, serta upaya perawat senantiasa mematuhi peraturan
yang berlaku serta berperan aktif menyumbangkan pikiran
kepada pemerintah dalam rangka meningkatkan pelayanan
kesehatan dan khususnya perawatan.
b. Memelihara suasana lingkungan yang menghormati nilai-nilai
budaya,adat istiadat dan kelangsungan hidup beragama dari
klien,individu,keluarga,kelompok dan masyarakat.

2.5.5 Tanggung Jawab Terhadap Bangsa Dan Tanah Air

a. Memenuhi kebutuhan pelayan keperawatan kepada klien


dengan penuh rasa tanggung jawab sesuai kebutuhannya
b. Melindungi klien terhadap hal-hal yang dapat membahayakan
dan merugikan dirinya dengan mengutamakan keselamatan
klien
c. Membantu klien untuk dapat meolong dirinya sendiri dalam
memenugi kebutuhan hidup sehari-hari serta memelihara
kesehatannya
d. Merahasiakan segala sesuatu yang diketahuinya sehubungan
tugas yang dipercayakan kepadanya

Tugas Asistensi Keperawatan

1. Membantu pengkajian pasien dan perencanaan asuhan


Contoh: pemeriksaan TTV,mengukur TB dan BB,tes urine dan
feses,melaporkan dan mencatat hasil observasi.
2. Membantu pasien memenuhi kebutuhan nutrisi dan eliminasi
Contoh: membantu memberikan makan pasien,membantu menyiapkan air
dan makanan kecil,membantu pasien eliminasi dengan urinal.

20
3. Membantu pasien dengan masalah mobilitas
Contoh: mengatur dan mengubah posisi, membantu memindahkan ke kursi
roda,membantu berjalan.
4. Membantu pasien dengan masalah hygiene perorangan dan penampilan
diri
Contoh: memandikan pasien, perawatan kuku dan rambut,membersikan
mulut atau oral hygiene,mencukur rambut pasien.
5. Membantu pasien dalam kenyamanan dan mengurangi kecemasan
Contoh: menjaga posisi nyaman,membantu menjaga kerahasiaan
pasien,menyiapkan kompres hangat dan dingin.
6. Membatu dalam meningkatkan keamanan pasien dan kebersihan
lingkungan
Contoh: membersihkan tempat tidur,membersihkan APD.

2.6 Proses Pendokumentasian Asistensi Keperawatan


A. Kegiatan konsep pendokumentasian meliputi

1) Komunikasi
Keterampilan dokumentasi yang efektf memungkinkan perawat
untuk mengkomunikasikan kepada tenaga kesehatan lainnya dan
menjelaskan apa yang sudah, sedang, dan yang akan dikerjakan oleh
perawat.
2) Dokumentasi proses keperawatan
Pencatatan proses keperawatan merupakan metode yang tepat untuk
pengambilan keputusan yang sistematis, problem solving, dan inset
lebih tanjut. Dokumentasi proses keperawatan mencakup
pengkajian, identifikas masalah, perencanaan, dan tindakan.
Perawat kemudian Mengobservasi dan mengevaluasi respon klien
terhadap tindakan yang diberikan, dan mengkomunikasikan
informasi tersebut kepada tenaga kesehatan lainnya.
3) Standar dokumentasi

21
Perawat memerlukan sesuatu keterampilan untuk memenuhi standar
dokumentasi. Standar dokumentasi adalah suatu pernyataan tentang
kualitasn dan kwantitas dokumentasi yang dipertimnbangkan secara
adekuat dalam suatu situasi tertentu. Standar dokumentasi berguna
untuk memperkuat pola pencatatan dan sebagai petunjuk atau
pedoman praktek pendokumentasian dalam memberikan tindakan
keperawatan.

B. Tujuan Utama Dokumentasi


Tujuan utama dan pendokumentasian adalah
1) Mengidentifikasi status kesehatan klien dalam rangka mencatat
kebutuhan klien, merencanakan, melaksanakan tindakan
keperawatan, dan mengevaluasi tindakan.
2) Dokumentasi untuk penelitian, keuangan, hukum dan etika.

C. Manfaat Dan Pentingnya Dokumentasi Keperawatan


Dokumentasi keperawatan mempunyai makna yang penting bila dilihat
dari berbagai aspek

1) Hukum
Bila terjadi suatu masalah yang berhubungan dengan profesi
keperawatan, dimana perawat sebagai pemberi jasa dan klien
sebagai pengguna jasa, maka dokumentasi diperlukan sewaktu-
waktu. Dokumentasi tersebut dapat dipergunakan sebagai
barang bukti di pengadilan.
2) Jaminan Mutu (Kualitas Pelayanan)
Pencatatan data klien yang lengkap dan akurat, akan
memberikan kemudahan bagi perawat dalam membantu
menyelesaikan masalah klien. Dan untuk mengetahui sejauh
mana masalah klien dapat teratasi dan seberapa jauh masalah
baru dapat diidentifikasi dan dimonitor melalui catatan yang
akurat. Hal ini akan membantu meningkatkan mutu yankes.

22
3) Komunikasi
Dokumentasi keadaan klien merupakan alat perekam
terhadap masalah yang berkaitan dengan klien. Perawat atau
tenaga kesehatan laon akan bisa melihat catatan yang ada dan
sebagai alat komunikasi yang dijadikan pedoman dalam
memberikan asuhan keperawatan.
4) keuangan
Semua tindakan keperawatan yang belum, sedang dan telah
diberikan dicatat dengan lengkap dan dapat digunakan sebagai
acuan atau pertimbangan dalam biaya keperawatan.
5) Pendidikan
Isi pendokumentasian menyangkut kronologis dari kegiatan
asuhan keperawatan yang dapat dipergunakan sebagai bahan
atau referensi pembelajaran bagi siswa atau profesi
keperawatan.
6) Penelitian
Data yang terdapat di dalam dokumentasi keperawatan
mengandung informasi yang dapat dijadikan sebagai bahan atau
objek riset dan pengembangan profesi keperawatan.
7) Akreditasi
Melalui dokumentasi keperawatan dapat dilihat sejauh mana
peran dan fungsi keperawatan dalam memberikan askep dan
klien. Dengan demikian dapat diambil kesimpulan tingkat
keberhasilan pemberian askep yang diberikan, guna pembinaan
lebih lanjut.

2.7 Pelayanan KIE Keperawataan


A. Komunikasi
Penyampaian pesan secara langsung ataupun tidak langsung
melalui saluran komunikasi kepada penerima pesan, untuk mendapatkan
suatu efek (DEPKES RI, 1984).

23
Menurut Effendy (1998), komunikasi adalah pertukaran pikiran atau
keterangan dalam rangka menciptakan rasa saling mengerti dan saling
percaya, demi terwujudnya hubungan yang baik antara seseorang dengan
orang lain. Komunikasi adalah pertukaran fakta, gagasan, opini atau
emosi antara dua orang atau lebih.

B. Informasi
Informasi adalah keterangan, gagasan, maupun kenyataan-
kenyataan yang perlu diketahui oleh masyarakat (BKKBN, 1993).
Sedangkan menurut DEPKES, 1990 Informasi adalah pesan yang
disampaikan.

C. Edukasi
Pendidikan adalah proses perubahan perilaku kearah yang positif
(DEPKES RI, 1990). Menurut Effendy (1998), pendidikan kesehatan
merupakan salah satu kompetensi yang dituntut dari tenaga kesehatan,
karena merupakan salah satu peranan yang harus dilaksanakan dalam
setiap memberikan pelayanan kesehatan, baik itu terhadap individu,
keluarga, kelompok ataupun masyarakat.

Terdapat beberapa model komunikasi yang membantu menerangkan


proses komunikasi, dua diantarannya adalah:

a. Model SMCR: komunikasi terjadi jika ada pengirim (Sender), pesan


yang dikirimkan (Message), alat atau saluran pengirim pesan
(Channel), dan penerima pesan (Reciever). Penerima pesan harus
menginterpretasikan pesan secara benar untuk memahaminya.
Model ini mengeasumsikan bahwa tujuan komunikasi adalah untuk
mempengaruhi perubahan dalam hal pengetahuan, sikap atau
perilaku dari penerima pesan. Kelemahan utama dari model ini
adalah tidak nampaknya dialog diantara pengirim dan penerima.
b. Model konvergen: tidak seperti model SMCR, model ini
menunjukkan bahwa komunikasi melibatkan dialog dan pertukaran

24
informasi serta ide untuk mencapai pemahaman bersama. Hal ini
meliputi ide bahwa individu adalah partisipan yang secara aktif
membawa pengalamannya ke dalam proses komunikasi, yang terjadi
secara terus menerus dan terdiri dari berbagai aktifitas seperti
mendengarkan, refleksi, mengekspresikan ide, perasaan dan
perilaku. Secara teoritis semakin banyak terjadi komunikasi maka
semakin bertambah wilayah pemahaman bersama. Dalam model ini
menggambarkan beberapa prinsip-prinsip komunikasi:

a. Orang memilih apa yang mereka lihat

b. Mereka menginterpretasikan secara selektif yang mereka lihat

c. Memilih mana yang perlu diingat dan mana yang dilupakan

d. Kata dan pengertian berada dalam konteks dan merupakan


bagian dari relasi

e. Komunikasi merupakan proses yang terjadi terus-menerus,


bukan produk.

Tipe-tipe komunikasi

Dua tipe utama komunikasi yaitu komunikasi interpersonal dan


komunikasi massa.

Komunikasi interpersonal, kadang-kadang disebut juga komunikasi


tatap muka, merupakan salah satu metode komunikasi yang paling
efektif. Komunikasi interpersonal dapat dilakukan antara
perseorangan maupun dengan seseorang dengan kelompok kecil
untuk bertukar informasi, mengembangkan dialog dan membantu
mereka membuat keputusan sendiri.

Komunikasi massa, biasanya melibatkan audiens yang lebih luas dan


menggunakan media massa untuk menjangkau jumlah massa yang

25
banyak dalam satu kesempatan

26
BAB III

TINJAUAN UMUM

3.1 Sejarah RS Khusus Bedah Hasta Husada

Rumah Sakit Khusus Bedah Hasta Husada berarti rumah sakit yang
memberikan pelayanan kesehatan yang melakukan upaya penyembuhan
dengan menggunakan keterampilan tangan. Awalnya didirikan sebagai balai
pengobatan pada tanggal 11 Maret 2001 oleh Alm.dr.Boedi
Prijatno,Sp.B,FinaCS,MM,SE. Berlokasi di Jalan Bromo No.98-100 Kepanjen
Kabupaten Malang. Kemudian pada tahun 2007 statusnya berubah menjadi
Rumah Sakit seperti yang sekarang. Rumah Sakit Bedah Hasta Husada
merupakan satu-satunya Rumah Sakit Khusus Bedah di Kabupaten Malang,
terletak diatas tanah seluas 3.619 m2 dengan luas bangunan 1.800 m2.

 FASILITAS PELAYANAN
1. Ambulance 24 jam
2. Kamar Bersalin 24 jam
3. UGD 24 jam
4. Unit Kamar Operasi 24 jam
5. Laboratorium
6. Poli atau lapangan layanan spesialis
7. Radiologi
8. Farmasi 24 jam

 RAWAT INAP

1. Kamar Rawat Inap Rajawali


2. Kamar Rawat Inap Garuda
3. Kamar Rawat Inap Kasuari
4. Kamar Rawat Inap Perinatologi

27
5. Kamar Rawat Inap Camar

3.2 Visi dan Misi RS Khusus Bedah Hasta Husada


1. VISI
Menjadi Rumah Sakit Bedah Pilihan di Wilayah Malang Selatan dan
Sekitarnya.

2. MISI
Pelayanan, Pendidikan, dan Kesejahteraan.

3.MOTTO
Peduli Pasien dan Keluarga & Kerjasama untuk Kesejahteraan
Bersama.

4. MUTU

5S (Salam, Sapa, Senyum, Sopan, Santun)

3.3 STRUKTUR ORGASASI RS KHUSUS BEDAH HASTA HUSADA

28
ALUR PASIEN RAWAT INAP

PENDAFTRAN

IGD POLI

RAWAT INAP

RAWAT JALAN

29
APOTEK

ADMINISTRASI

BAB IV

KEGIATAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN

4.1 Proses Tindakan Keperawatan

Pada bulan Januari 2022 semua siswa siswi kelas XI melaksanakan


praktek kerja industri (Prakerin). Begitu pula dengan jurusan keperawatan.
Pelaksanaan prakerin untuk program keperawatan dilaksanakan di dua
tempat yang setiap 2 bulan sekali akan dilakukan pergantian dengan
kelompok yang telah ditentukan sebelumnya. Gelombang pertama
dilaksanakan di Puskesmas Pamotan dimulai tanggal 3 Januari 2022
sampai 26 Februari 2022. Kemudian gelombang kedua di RS Khusus
Bedah Hasta Husada dimulai tanggal 7 Maret 2022 sampai 27 April 2022.

Di RS Khusus Bedah Hasta Husada kami mendapatkan jadwal jaga


dinas pagi, sore, malam. Tindakan asistensi yang biasa saya lakukan antara
lain :

30
A. Shift pagi : Datang pukul 06.40 kemudian operan shift pukul 07.00
selanjutnya melakukan kegiatan membantu menyiapkan obat injeksi
untuk pasien rawat inap, membantu drising/rawat luka pasien, menambil
obat di apotek, melakukan tindakan pemeriksaan ttv (tensi),
mengantarkan status pasien ke kasir atau pendaftaran, melakukan
verbed/mengganti linen kotor dan membersihkan ruangan, mengantar
pasien untuk USG atau Operasi, mengasisteni melakukan pemasangan
infus, mengganti cairan infus, mengambil pasien pasca OP di ruang RR,
mengasisteni tindakan injeksi, mengambil alat drising di USS,dsb.
B. Shift sore : Datang pukul 13.40 kemudian operan shift pukul 14.00
selanjutnya melakukan kegiatan seperti mengganti linen kotor/verbed,
melakukan tindakan pemeriksaan ttv (tensi), melakukan kegiatan
menyiapkan obat injeksi untuk pasien rawat inap, mengambil obat di
apotek, mengantar PA pasien pasca OP, menyiapkan air seka pasien,
mengganti cairan infus pasien,dsb.
C. Shift malam : Datang pukul 20.40 kemudian melakukan operan shift
pukul 21.00 setelah operan shift melanjutkan kegiatan seperti menganti
linen kotor/verbed, menyiapkan obat injeksi untuk pasien rawat inap,
mangantar PA pasien pasca OP, mengambil pasien pasca OP di ruang
RR, pemeriksaan ttv (tensi), menyiapkan dan mengantar air seka
pasien,dsb.

Pada saat prakerin terdapat tugas - tugas yang harus diselesaikan, selaian
melaksanakan prakerin kami dituntut untuk membuat LP (Laporan
Pendahuluan), ASKEP (asuhan keperawatan), RESUME setiap
minggunya dengan total 8 kasus.

Pada minggu pertama dengan Diabetes Mellitus pada Tn. N


tanggal 07 Maret 2022. Tindakan asistensi keperawatan yang saya lakukan
adalah mengukur tanda - tanda vital pasien, memberi obat oral, membantu
melakukan dresing atau rawat luka.

31
Pada minggu kedua dengan kasus Hernia pada Sdr. T tanggal 15
Maret 2022. Tindakan asistensi keperawatan yang saya lakukan adalah
mengukur tanda-tanda vital, memberi obat antibiotik dan antinyeri.

Pada minggu ketiga dengan kasus Apendiks Vermiformis pada


Sdr. D pada tanggal 21 Maret 2022. Tindakan asistensi keperawatan yang
saya lakukan adalah mengukur tanda - tanda vital, membantu pasien untuk
personal hygine, membantu untuk dresing/rawat luka,memberikan obat
oral,antibiotik,antinyeri, dan obat supositoria, membantu menyiapkan
injeksi.

Pada minggu Keemapat dengan kasus Carcinoma mammae pada


Ny. S pada tanggal 28 Maret 2022. Tindakan asistensi keperawatan yang
saya lakukan adalah mengukur tanda - tanda vital, memberikan obat oral,
antibiotik dan antinyeri, membantu dresing/rawat luka, membantu
menyiapkan injeksi.

Pada minggu kelima dengan kasus Benign Prostatic Hyperplasia


pada Tn. P pada tanggal 9 April 2022. Tindakan asistensi keperawatan
yang saya lakukan adalah mengukur tanda - tanda vital, memberikan obat
oral, dan membantu menyiapkan injeksi.

Pada minggu Keenam dengan kasus Transient Ischemic Attack


(TIA)/ Stroke Ringan Tn. S pada tanggal 16 April 2022. Tindakan
asistensi keperawatan yang saya lakukan adalah mengukur tanda- tanda
vital, memberikan obat oral, menyiapkan obat injeksi.

Pada minggu ketujuh dengan kasus Abdominal Pain Tn. S pada


tanggal 18 April 2022. Tindakan asistensi keperawatan yang saya lakukan
adalah mengukur tanda - tanda vital, memberikan obat oral, membantu
personal hygine, menyiapkan obat injeksi.

Pada minggu kedelapan dengan kasus Apendiks Vermiformis pada


Sdr. K pada tanggal 18 April 2022. Tindakan asistensi keperawatan yang

32
saya lakukan adalah mengukur tanda - tanda vital, memberikan obat oral,
antibiotik, antinyeri, dan obat supositoria, membantu dresing atau rawat
luka, menyiapkan injeksi.

4.2 Proses Pendokumentasian Asistensi Keperawatan


Pendokumentasian asistensi keperawatan diawali dengan pengkajian
kepada pasien atau keluarga pasien dengan cara pengumpulan data
sebanyak mungkin tentang identitas pasien keluhan pasien saat masuk
rumah sakit serta keluhan pasien saat pengkajian serta pengkajian tentang
pola aktivitas sehari hari pasien dirumah dan dirumah sakit yang meliputi
pola nutrisi, pola eliminasi, pola istirahat tidur, pola kebersihan dan pola
spiritual. sebelum membuat askep tersebut didahulukan laporan
pendahuluan, membuat laporan pendahuluan tentang penyakit yang
dialami pasien dengan diagnosa keperawatan dari askep tersebut, dalam
pembuatan laporan ini kendala yang mungkin terjadi saat pengumpulan
data terutama pengkajian pada pasien yang tidak mengetahui identitas
dirinya serta keluarganya, dan disertai pasien yang tidak kooperativ, semua
itu terganggu bagi saya, karena saya sulit memahami atau membuatnya
untuk laporan yang saya angkat perminggunya

4.3 Pelayanan KIE keperawatan


Pelayanan KIE yang secara umum saya lakukan di RS Khusus Bedah
Hasta Husada yaitu pada saat sebelum melakukan tindakan kepada pasien
atas perintah perawat yang sudah berkompetensi. Tindakan secara umum
yang saya lakukan adalah tindakan yang sudah saya pelajari sesuai materi
yang telah diajarkan disekolah, adapun tindakan baru lainnya yang belum
saya dapatkan sebelumnya. Tindakan yang saya lakukan sebelum
melakukan tindakan adalah pertama saya menemui klien dan keluarga
kemudian memperkenalkan diri kepada pasien dan kelurga, setelah itu
saya menjelaskan tujuan prosedur yang akan dilakukan dan meminta
persetujuan. Saya memberikan KIE pasien guna untuk memberikan
pengertian dan penjelasan terhadap klien dan keluarga atas di lakukannya

33
tindakan tersebut dan tujuan selanjutnya untuk menanyakan persetujuan
dan penolakan pasien dan keluarga.

Fase Orientasi

Perawat : Assalamualaikum selamat pagi mas, masih ingat dengan saya?


Saya perawat Melinda yang akan merawat mas hari ini, dari jam
07.00 pagi sampai 14.00 siang nanti (sambil tersenyum dan dan
berjabat tangan)

Pasien : Waalaikumsalam, mbak prawat yang kemarin kan?

Perawat : Iya mas

Perawat : Bagaimana perasaan mas pagi ini?

Pasien : Lebih baik dari yang kemarin

Perawat : Apa semalam tidurnya pulas?

Paisen : Iya mbak

Perawat : Apakah tadi sudah minum obat mas?

Pasien : Sudah mbak

Fase Kerja

Perawat : Apakah masih kesulitan untuk BAB mas?

Pasien : Masih mbak tapi, sudah mendingan

Perawat : Sekarang saya cek dulu ya mas tensinya setelah itu saya
masukkan obat yang lewat dubur mas (sambil tersenyum)

Pasien : Iya mbak

34
Perawat : Iya mas ini hasilnya tensi sudah normal ya?

Pasien : Baik mbak

Fase Terminasi

Perawat : Apa yang dikeluhkan mas saat ini?

Pasien : Tidak ada mbak, saya rasa sudah cukup baik sekarang

Perawat : Lebih baik ya mas

Pasien : Iya mbak (pasien menunjukkan perasaan lebih baik dan rileks)

Perawat : Oh iya mas, saya sarankan minum yang banyak ya mas

Pasien : Iya mbak

Perawat : Karena mas sudah lebih baik saya sudahi dulu nanti
saya akan mengecek kembali keadaan mas pada jam 12.00 siang
, untukmengobservasi kembali apakah keluhan yang mas rasakan
sudah lebih baik

Perawat : Terima kasih mas saya perawat Melinda ingin pamit kembali
ke ruang perawat, jika mas membutuhkan sesuatu bisa menekat
bell diatas mas atau salah satu keluarga mas untuk memanggil saya
diruangan perawat.

Pasien : Iya mbak

Perawat : Semoga cepat sembuh mas, permisi. Assamualaikum

Pasien : Iya mbak, Waalaikumsalam

35
BAB V
PENUTUP

5.1 KESIMPULAN
Prakerin merupakan kegiatan yang harus diikuti oleh setiap siswa SMK
yang dipersiapkan menjadi tenaga kerja yang siap untuk mengisi lapangan
kerja tingkat menengah sesuai dengan bidang keahlian yang ditekuninya.
Latar belakang pelaksanaan prakerin menambah ilmu pengetahuan dalam
Dunia Industri Usaha untuk meningkatkan mutu serta kualitas sebagai
lulusan SMK untuk menjadi sumber daya manusia yang handal dan
profesional.
Dari hasil prakerin di RS Khusus Bedah Hasta Husada saya sebagai
penyusun dapat mengambil kesimpulan bahwa prakerin ini memberikan
gambaran nyata bagi siswa-siswi untuk menambah ilmu yang didapat dari
dunia pendidikan untuk diterapkan dalam DU/DI.

5.2 SARAN

5.2.1 Saran untuk DU/DI


Kegiatan praktek kerja lapangan di RS Khusus Bedah Hasta
Husada sudah sangat baik dan saya sangat terarah dan saya
diberikan kesempatan untuk belajar sehingga saya mendapatkan
banyak ilmu baru yang tidak saya dapati di sekolah. Alangkah
baiknya jika hal seperti ini tetap di pertahankan untuk kegiatan
praktek kerja lapangan selanjutnya.

5.2.2 Saran untuk Sekolah


Alangkah lebih baik jika pelaksanaan prakerin dapat di lakukan
lebih lama agar saya sebagai peserta prakerin dapat memahami dan
mendapatkan ilmu sebanyak-banyaknya, dan sebaiknya kunjungan

36
monitoring dilakukan sesuai dengan wacana yang telah ditetapkan
sebelumnya.

5.2.3 Saran untuk peserta didik


Sebaiknya kita sebagai peserta didik dapat melaksanakan
praktek kerja lapangan dengan baik, mengerjakan tugas yang telah
diberikan sesuai degan deadline yang telah ditetapkan dan mencari
ilmu yang tidak diberikan pada saat disekolah.

37

Anda mungkin juga menyukai