Anda di halaman 1dari 10

Praktikum Kepekaan

Nyeri Perifer
Kelompok 10
NAMA ANGGOTA
1. Ayu Syahrani Putri Penatih 20220710001
2. Dicko Maulia Pratumadana 20220710010
3. Agrifina Najla Salsabilla 20220710022
4. Yuyun Dwi Jayani 20220710026
5. Viola Katheline Aleysia Simon 20220710037
6. Timothy Gunawan 20220710045
7. Moch Arib Razzaq 20220710056
8. Erlin Ardiyanti Kurniawan 20220710061
9. Intan Tri Wulandari 20220710104
10. Esa Adhisty Halim 20220710105
11. Mava Renia Marshanda 20220710126
12. Deby Hilda Riduan 20220710146
1.JELASKAN SECARA DETAIL MENGENAI NOSISEPTOR
Nosiseptor adalah ujung sel yang mendeteksi sensasi nyeri dan mengirimkannya ke
area lain dari sistem saraf pusat. nosiseptor menanggapi pada rangsangan mekanis,
termal atau kimia, baik ekternal atau internal. aktivasi nosiseptor ini dapat terjadi
melalui stimulasi langsung suatu jaringan atau secara tidak langsung, ketika
pelepasan bahan kimia pada jaringan yang rusak. Nosiseptor memiliki sensitivitas
terhadap temperature yang ektrim, kerusakan mekanik, dan kerusakan kimia seperti
zat - zat kimia yang di lepaskan ketika sel telah rusak.
Nosiseptor dikarakteristikkan sebagai ambang tinggi sebagai suatu aktivasi dan
pengaplikasian dari intensitas rangsang dengan meningkatkan rasio keluarnya pada
penampilan keseluruhan.
Klasifikasi nosiseptor ada 3 yaitu, cutaneous nosiseptors, deep somatic nosiseptors,
dan visceral nosiseptors.
2.1 APAKAH ADA HUBUNGAN ANTARA SIKLUS MENSTRUASI
DENGAN RASA NYERI PERIFER KULIT? JELASKAN

Hubungannya adalah karena selama masa menstruasi terjadi peningkatan


hormon. Selama fase luteal (tahap akhir siklus menstruasi) dan menstruasi,
prosrtaglandin F2 alfa (PGF₂𝛼) disekresi. Pelepasan PGF₂𝛼 yang berlebihan
menigkatkan amplitude dan frekuensi kontraksi uterus dan menyebabkan
vasospasme arteriol uterus, sehingga mengakibatkan iskemia dan kram abdomen
bawah yang bersifat siklik. Respon sistemik terhadap PGF₂𝛼 meliputi nyeri
punggung, kelemahan, pengeluaran keringat, gejala saluran cerna (anoreksia,
mual, muntak, diare) dan gejala sistem syaraf pusat meliputi : pusing, sinkop, nyeri
kepala, dan konsentrasi buruk
Muliana, S., & Wiwin, N. W. (2016). Pengaruh Terapi Musik Klasik terhadap Penurunan
Intensitas Nyeri Disminore Primer pada Remaja Putri di SMK Kesehatan Samarinda.
2.2 APAKAH PENGGUNAAN BALSEM MEMPENGARUHI KEPEKAAN
RASA NYERI PERIFER PADA KULIT? JELASKAN
Balsem merupakan suatu suatu obat dengan sediaan setengah padat yang dapat
dengan mudah dioleskan. Formulasi dalam balsem adalah campuran suatu bahan aktif
yang tersuspensi dalam basis salep. Bahan aktif yang terkandung di dalam balsem
adalah methyl calycylate yang memiliki kandungan dalam memberikan sensasi dingin
pada kulit ( pereda rasa nyeri pada saraf perifer ). Sehingga, balsem memiliki pengaruh
terhadap kepekaan saraf perifer.
3. JELASKAN PENGARUH PENGGUNAAN NOVALGIN
TERHADAP KEPEKAAN RASA NYERI PERIFER PADA KULIT.

Pengaruh obat novalgin terhadap kepekaan rasa nyeri pada kulit perifer yaituu karena
obat novalgin mengandung metamizol yang merupakan obat anti inflamasi non
steroid (OAINS). Metamizol ini juga dapat menghambat kerja hormon prostaglandin ,
senyawa yang menyebabkan nyeri dan peradangan,dimana prostaglandin inilah
yang akan menyebabkan sensitasi dari reseptor-reseptor nosiseptif dan
dikeluarkannya zat-zat mediator nyeri seperti histamin, serotonin yang akan
menimbulkan sensasi nyeri . Keadaan ini dikenal sebagai sensitasi perifer.
4. PENGALAMAN EMOSIONAL DARI PENERIMAAN
RASA NYERI DAPAT BERUPA APA SAJA?
Respon tingkah laku terhadap nyeri dapat mencakup:
1) Pernyataan verbal (mengaduh, menangis, sesak napas, mendengkur).
2) Ekspresi wajah (menyeringai, menggeletukkan gigi, menggigit
bibir).
3) Gerakan tubuh (gelisah, imobilisasi. ketegangan otot, peningkatan gerakan
jari dan tangan).
4) Kontak dengan orang lain/ interaksi sosial (menghindari
percakapan, menghindari kontak sosial, penurunan rentang
perhatian, fokus pada aktivitas menghilangkan nyeri.
5. SUATU RASA NYERI KETIKA SAMPAI PADA PERMUKAAN KULIT.
BAGAIMANAKAH PERJALANANNYA HINGGA KORTEKS LIMBIK? JELASKAN !

Kualitas afektif dari nyeri ditransmisikan dan diproses melalui jalur (pathway)
yang sama dengan jalur transmisi sensoris dari nyeri. Informasi nosiseptif di
perifer disampaikan melalui traktus spinoretikularis menuju ke struktur
diensefalon dan telensefalon, termasuk juga ke talamus medial, hipotalamus,
amigdala, dan korteks limbik.
Sensitisasi sentral dan adaptasi plastisitas sinaptik terjadi di area-area otak
tersebut dan kemudian akan berkontribusi pada timbul dan menetapnya
stres emosional yang sering menyertai rasa nyeri.
DAFTAR PUSTAKA
RISQIONO, F., 2012. NYERI AKUT PADA TN. M DENGAN POST HERNIOPLASTY
HARI KE-2 ET CAUSA HERNIA INGUINALIS DUPLEX DI RUANG EDELWAIS
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH BANYUMAS (DOCTORAL DISSERTATION,
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO).

Inggriyani, C. G., & Hidayaturrahmi. (2022). Histofisiologi reseptor


sensoris kulit. Journal Sinaps, 5(3), 10–17.

M. Kurniawati, Z. Ikawati, B. R. (2012). Evaluasi Penggunaan


Metamizol Di Beberapa Tempat Pelayanan Farmasi Di Kabupaten
Cilacap. Jurnal Manajemen Dan Pelayanan Farmasi, 2(1), 50–55

Aisiyah, S., Harjanti, R., Nopiyanti, V., Suhartinah, S., & Pudiastuti, R. S.
P. (2017). Pemberdayaan Masyarakat Dalam Pembuatan Balsam
Metil Salisilat Untuk Mengatasi Rasa Nyeri Sendi Dan Otot Di
Lingkungan Mojosongo Surakarta. Journal of Dedicators
Community, 1(1), 76-81..
THANK YOU!

Anda mungkin juga menyukai