Anda di halaman 1dari 15

Sistem Kristal Isometri dan Tetragonal

Di susun oleh :

Nama: Kepin Jhon Napitupulu

Nim: 4100230068

INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL YOGYAKARTA

FAKULTAS TEKNOLOGI MINERAL

PRODI TEKNIK GEOLOGI

i
ABTSRAK

Sistem kristal isometri dan sistem kristal tetragonal telah menjadi fokus penelitian mendalam di
bidang kristalografi. Penelitian ini bertujuan untuk memahami struktur dan sifat unik kristal
tersebut. Dengan menggabungkan metode eksperimen dan analisis data komputasi, penelitian ini
bertujuan untuk mengungkap karakteristik dasar sistem kristal isometri dan tetragonal. Hasil
penelitian ini diharapkan dapat memberikan wawasan baru yang mendalam terhadap pemahaman
kita tentang sifat-sifat kristal dan potensinya dalam berbagai aplikasi.

ii
DAFTAR ISI

COVER........................................................................................................................i

ABSTRAK...................................................................................................................ii

DAFTAR ISI....................................................................................................................

BAB I. PENDAHULUAN.................................................................................................

1.1 Latar Belakang.....................................................................................................

1.2 Tujuan...................................................................................................................

1.3 Metode...................................................................................................................

1.4 Analisis Data.........................................................................................................

BAB II. PEMBAHASAN..................................................................................................

2.1 Sistem Kristal Isometrik......................................................................................

2.1.1. Karakteristik Ssitem Kristal Isometrik.........................................

2.1.2. Contoh Mineral Dalam Sistem Kristal Isometrik.........................

2.1.3. Bentuk Kristal Isometrik ................................................................

2.1.4. Kelas sistem kristal isometrik.........................................................

2.2 Sistem Kristal Tetragonal....................................................................................

2.2.1. Sistem Kristal Terbagi Menjadi 7 kelas.........................................

2.2.2. Karakteristik Sistem Kristal Tetragonal.......................................

BAB III. PENUTUP........................................................................................................

3.1 Kesimpulan........................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................

iii
BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kristalografi memiliki peran sentral dalam memahami sifat-sifat bahan kristalin. Sistem
kristal isometri dan tetragonal menarik perhatian karena struktur kristal mereka yang
khas dan potensi aplikasi yang luas. Dalam konteks ini, penelitian ini bertujuan untuk
menyelidiki struktur dan sifat-sifat kristal isometri dan tetragonal dengan menggunakan
metode eksperimental dan komputasional.

1.2 TUJUAN

Tujuan penelitian ini adalah:

 Memahami struktur kristal isometri dan tetragonal secara mendalam.


 Menganalisis sifat-sifat fisik dan kimia yang unik dari kedua sistem kristal ini.
 Mengidentifikasi potensi aplikasi dari sistem kristal isometri dan tetragonal.
 Menyumbangkan pemahaman baru dalam bidang kristalografi.

1.3 METODE
Penelitian ini menggunakan pendekatan gabungan yang melibatkan analisis data
eksperimental dan komputasi. Eksperimen difraksi sinar-X dan metode kristalografi
lainnya digunakan untuk menentukan struktur kristal secara eksperimental, sementara
simulasi komputasi mendukung pemahaman lebih lanjut tentang sifat kristal.

1.4 ANALISIS DATA


Data eksperimen dan hasil simulasi komputasi dianalisis secara cermat. Penerapan dan
keakuratan model diverifikasi dengan membandingkan hasil eksperimen dengan hasil
simulasi. Analisis data numerik menggunakan metode statistik dan teknik analisis data
lainnya untuk mendapatkan wawasan lebih dalam.

1
BAB II PEMBAHASAN

2.1 Sistem Kristal Isometrik

Sistem kristal isometrik adalah sistem kristal paling simetris dalam tiga dimensi. Sistem
ini terdiri dari tiga garis kristal yang berpotongan dengan panjang yang sama dan sudut
perpotongan yang sama.Sistem ini berbeda dengan sistem lain dari setiap sudutnya.
Sistem ini tidak bersifat polar seperti sistem lainnya, sehingga lebih mudah untuk
diidentifikasi. Kata isometrik berarti dimensi yang sama, simetri yang sama terlihat pada
struktur tiga dimensi, atau dikenal juga dengan kubik atau kubik. Ada tiga sumbu
kristalografi yang saling tegak lurus. Perbandingan panjang masing-masing sumbu
adalah sama.

2.1.1 Karakteristik Sistem Kristal Isomterik

 Bentuk sel satuan:


Parameter sel satuan ketiga sumbu kristalografi memiliki panjang yang sama sehingga
membentuk kubus.

 Sudut antara sumbu kristalografi:


Sumbu kristalografi membentuk sudut 90 derajat satu sama lain.

 Simetri kubik:
Simetri tingkat tinggi termasuk rotasi, refleksi dan inversi.

2
 Kelompok kamar:
Grup ruang dari sistem kristal ekuiaksi adalah O(h), dengan h mewakili tingkat simetri
yang tinggi.

 Kubik sederhana (P):


Ada tiga jenis struktur kubik sederhana: P (primitif), F (berpusat pada wajah) dan I
(berpusat pada tubuh).
 Koordinasi atom:
Atom dalam sistem ini biasanya memiliki enam, delapan, atau dua belas koordinasi.

2.1.2 Contoh Mineral Dalam Sistem Kristal Isometrik

 Emas (Au):
Ditemukan dalam bentuk kristal kubik, menunjukkan simetri khas sistem isometri.

 Logam Besi (Fe):


Banyak fase logam besi, termasuk ferit, memiliki struktur kubik.

 Perak (Ag):
Kristal perak dapat membentuk struktur isometri, tergantung pada kondisi kristalisasi.

2.1.3 Bentuk Kristal Isometrik

 kubus
 Oktahedron
 Pigura berduabelas segi
 Trapesium

2.1.4 Kelas Sistem Kristal Isometrik


1. Kelas Tetartoidal
· Kelas : Ke-28, Simetri : 2 3
· Elemen Simetri : Terdapat empat sumbu putar tiga, dan tiga sumbu putar dua.
· Garis Sumbu Kristal : Tiga garis yang sama disimbolkan dengan a1, a2, dan a3
· Sudut : Ketiga-tiganya 90o
· Bentuk Umum : Tetartoidal yang unik, serta pyritohedron, kubik, deltoidal
dodecahedron, pentagonal dodecahedron, rhombik dodecahedron, dan tetrahedron.

3
· Mineral yang Umum : Changcengit, Korderoit, Gersdorffit, Langbeinit, Maghemit,
Micherenit, Pharmacosiderit, Ullmanit, dan lain-lain.
2. Kelas Hexoctahedral
· Kelas : Ke-32, Simetri : 4/m 3bar 2/m
· Elemen Simetri : Merupakan kelas yang paling simetri untuk bidang tiga dimensi
dengan empat sumbu putar tiga, dan tiga sumbu putar dua, dan sumbu putar dua, dengan
sembilan bidang utama dan satu pusat.
· Garis Sumbu Kristal : Tiga garis yang sama disimbolkan dengan a1, a2, dan a3
· Sudut : Ketiga-tiganya 90o
· Bentuk Umum : Kubik, bidang delapan, bidang duabelas, dan trapezium. Dan kadang-
kadang trisoktahedron, tetraheksahedron, dan heksotahedron.
· Mineral yang Umum : Flurit, Galena, Intan, Tembaga, Besi, Timah, Platina, Perak,
Emas, Halit, Bromargyrit, Kllorargirit, Murdosit, Piroklor, kelompok Garnet, sebagian
besar kelompok Spinel, Uraninit dan lain-lain.
3. Kelas Hextetrahedral
· Kelas : Ke-31, Simetri : 4bar 3/m
· Elemen Simetri : Terdapat empat sumbu putar tiga, dan tiga sumbu putar empat, dan
enam bidang kaca.
· Sumbu Kristal : Tiga sumbu sama panjang yang disebut a1, a2, dan a3.
· Sudut : Ketiga-tiganya 90o
· Bentuk Umum : Empatsisi, tristetrahedron, deltoidal dodecahedron, dan
hekstetrahedron serta yang jarang kubik, rhombik dodecahedron dan tetraheksahedron.
· Mineral yang Umum : Sodalit, Sphalerit, Domeykit, Hauyne, Lazurit, Rhodizit, dan
lain-lain.
4. Kelas Diploidal
· Kelas : Ke-29, Simetri : 2/m 3bar
· Elemen Simetri : Terdapat empat sumbu putar tiga, dan tiga sumbu putar dua, dan tiga
bidang kaca dan satu pusat.
· Garis Sumbu Kristal : Tiga garis yang sama disimbolkan dengan a1, a2, dan a3
· Sudut : Ketiga-tiganya 90o
· Bentuk Umum : Diploid dan pyritohedron dan juga kubik, octahedron, rhombik
dodecahedron, trapezohedron dan yang jarang trisoctahedron.
· Mineral yang Umum : Pyrite, Kobaltit, Kliffordit, Haurit, Penrosit, Tychit, Laurit, dan
lain-lain

4
5. Kelas Giroid
· Kelas : Ke-30, Simetri : 4 3 2
· Elemen Simetri : Terdapat tiga sumbu putar empat, dan empat sumbu putar tiga, dan
enam sumbu putar dua
· Garis Sumbu Kristal : Tiga garis yang sama disimbolkan dengan a1, a2, dan a3
· Sudut : Ketiga-tiganya 90o
· Bentuk Umum : Kubik, octahedron, dodecahedron, dan trapezohedron, serta yang
jarang trisoctahedron dan tetraheksahedron.
· Mineral yang Umum : Cuprit, Voltait, dan Sal Amoniak.

2.2 Sistem Kristal Tetragonal


Sama dengan sistem isometrik, sistem ini mempunyai 3 sumbu kristal yang masing-
masing saling tegak lurus. Dalam kristalografi, tetragonal merupakan satu dari tujuh
sistem kristal dan mempunyai tujuh buah kelas. Tetragonal merupakan hasil dari
pemanjangan bentuk dasar kubik sehingga bentuk dasar kubik tersebut menjadi prism.
Tetragonal mempunyai dua buah bentuk bravais lattice yaitu simple tetragonal dan
centered tetragonal.

Sistem kristal tetragonal meliputi semua kristal yang mempunyai 3 buah sumbu yang
tegak lurus, dua di antaranya sama panjang dan terletak di bidang horizontal yang
dinamakan dengan sumbu lateral dan diberi tanda dengan huruf a. sumbu yang ketiga
tegak lurus dengan bidang yang terbentuk dari sumbu lateral dan disebut dengan sumbu
c yang panjangnya bisa lebih panjang atau lebih pendek daripada sumbu lateral.
Sedangkan sumbu yang membagi dua sama rata sumbu yang terbentuk dari perpotongan
sumbu a adalah sumbu intermediate yang ditukis dengan huruf b. sistem kristal ini
terbagi menjadi tujuh kelas yaitu :

5
2.2.1 Sistem Kristal Dibagi Menjadi 7 kelas

1. Ditetragonal bipyramidal class

 Kelas : Ke-27, Simetri : 4/m 2/m 2/m


 Elemen Simetri : Terdapat satu sumbu putar empat, sumbu putar dua, lima sumbu
simetri.
 Sumbu Kristal : Dua sumbu a1 dan –a1 keduanya sama, dengan satu sumbu
(sumbu c ) bisa lebih panjang atau pendek dari kedua sumbu lainnya.
 Sudut : Semuanya memiliki sudut 90o
 Bentuk Umum : Ditetragonal dipiramid, tetragonal dipiramid, ditetragonal prism,
tetragonal prism, dan basal pinakoid.
 Mineral yang Umum : Apophylit, Autunit, Meta-Autunit, Torbernit, Meta-
Torbernit, Xenotime, Carletonit, Plattnerit, Zircon, Hausmannit, Pyrolusit,
Thorite, Anatase, Rilit, Casiterit dan lain-lain.

2. Tetragonal trapezohedral class

 Kelas : Ke-26, Simetri : 4/m 2/m 2/m


 Elemen Simetri : Terdapat satu sumbu putar empat, dua sumbu putar dua,
semuanya berpotongan tegak lurus ke sumbu putar lain.
 Sumbu Kristal : Dua sumbu a1 dan –a1 keduanya sama, dengan satu sumbu
(sumbu c ) bisa lebih panjang atau pendek dari kedua sumbu lainnya.
 Sudut : Semuanya memiliki sudut 90o
 Bentuk Umum : Tetragonal trapezohedron, ditetragonal prism, tetragonal prism,
tetragonal dipyramid, dan basal pinakoid.
 Mineral yang Umum : Wardit dan Kristobalit.

6
3. Ditetragonal pyramidal class

 Kelas : Ke-25, Simetri : 4/m


 Elemen Simetri : Terdapat satu sumbu putar empat dan empat bidang simetri.
 Sumbu Kristal : Dua sumbu a1 dan -a1 keduanya sama, dengan satu sumbu (sumbu
c ) bisa lebih panjang atau pendek dari kedua sumbu lainnya.
 Sudut : Semuanya memiliki sudut 90o
 Bentuk Umum : Ditetragonal pyramid, ditetragonal prism, tetragonal prism,
tetragonal pyramid, dan pedion.
 Mineral yang Umum : Diaboleit, Diomignit, Fresnoit, ematophanit, dan Routhierit.

4. Tetragonal scalenohedral class

 Kelas : Ke-24, Simetri : 4bar 2/m


 Elemen Simetri : Terdapat satu sumbu putar empat, dan dua sumbu putar dua, dan
dua bidang simetri.
 Sumbu Kristal : Dua sumbu a1 dan -a1 keduanya sama, dengan satu sumbu
(sumbu c ) bisa lebih panjang atau pendek dari kedua sumbu lainnya.
 Sudut : Semuanya memiliki sudut 90o
 Bentuk Umum : Tetragonal scalahedron, disphenoid, ditetragonal prism,
tetragonal prism, tetragonal dipyramid, dan pinakoid.
 Mineral yang Umum : Kalkopirit dan Stannit termasuk Akermanit, Hardistonit,
Melilit, Urea, Luzonit, Pirquitasit, Renierit, dan Tetranatrolit.

5. Tetragonal dipyramidal class

 Kelas : Ke-23, Simetri : 4/m


 Elemen Simetri : Terdapat satu sumbu putar empat dan satu bidang simetri.
 Sumbu Kristal : Dua sumbu a1 dan –a1 keduanya sama, dengan satu sumbu (sumbu
c ) bisa lebih panjang atau pendek dari kedua sumbu lainnya.
 Sudut : Semuanya memiliki sudut 90o
7
 Bentuk Umum : Tetragonal dipiramid, tetragonal prism, dan pinakoid.
 Mineral yang Umum : Scapolit, Wulfenite, Vesuvianit, Powellit, Narsarsukit, Meta-
Zeunerit, Leucit, Fergusonit, dan Scheelit.

6. Tetragonal pyramidal class

 Kelas : Ke-21, Simetri : 4


 Elemen Simetri : Terdapat satu sumbu putar empat.
 Sumbu Kristal : Dua sumbu a1 dan -a1 keduanya sama, dengan satu sumbu
(sumbu c ) bisa lebih panjang atau pendek dari kedua sumbu lainnya.
 Sudut : Semuanya memiliki sudut 90o
 Bentuk Umum : Tetragonal piramid, tetragonal prism, dan pedion.
 Mineral yang Umum : Wulfenit (diragukan), Pinnoit, Piypit dan Richelit.

7. Tetragonal Disphenoidal class

 Kelas : Ke-22, Simetri : 4bar


 Elemen Simetri : Terdapat satu sumbu putar empat.
 Sumbu Kristal : Dua sumbu a1 dan -a1 keduanya sama, dengan satu sumbu (sumbu
c ) bisa lebih panjang atau pendek dari kedua sumbu lainnya.
 Sudut : Semuanya memiliki sudut 90o
 Bentuk Umum : Tetragonal disphenoidal, tetragonal prism, dan pinakoid.
 Mineral yang Umum : Cahnit, Minium, Nagyagit, Tugtupit, dan beberapa yang
jarang seperti Krookesit, Meliphanit, Schreibersit, dan Vincentit.

Sumbu a dan b mempunyai satuan panjang yang sama. Sedangkan sumbu c berlainan,
dapat lebih panjang atau lebih pendek (umumnya lebih panjang).

8
2.2.2 Karakteristik Sistem Kristal Tetragonal

 Bentuk Sel Kristal :

Parameter sel membentuk prisma berbentuk kubus dengan dua sumbu yang memiliki
panjang yang sama dan satu sumbu yang berbeda panjangnya.

 Sudut Antara Sumbu-sumbu Kristal:

Sumbu-sumbu kristal membentuk sudut 90 derajat satu sama lain.

 Grup Ruang:

Grup ruang untuk sistem kristal tetragonal adalah D(h), di mana h menunjukkan tingkat
simetri yang tinggi.

 Rotasi Simetri:

Sistem ini memiliki rotasi simetri, termasuk rotasi 4 kali lipat dan rotasi 2 kali lipat.

 Koordinasi Atom:

Atom dalam sistem kristal tetragonal biasanya memiliki koordinasi enam atau delapan.

 Simetri Zirkonium:

Mineral seperti Zirkon (ZrSiO₄) menunjukkan struktur kristal tetragonal dengan tingkat
simetri yang tinggi.

 Struktur Kubik Tunggal (P) dan Kubik Tengah (I):

Sistem kristal tetragonal dapat memiliki dua subklasifikasi: tetragonal sederhana (P) dan
tetragonal tunggal (I).

 Contoh Mineral:

Zirkon (ZrSiO₄) adalah contoh mineral yang sering ditemukan dalam sistem kristal
tetragonal.

 Sifat Optik:

Mineral dalam sistem kristal tetragonal dapat menunjukkan sifat optik yang unik,
tergantung pada orientasi kristalnya.

9
 Penerapan dalam Ilmu Materi:

Sistem kristal tetragonal digunakan dalam banyak aplikasi ilmu material, termasuk
pengembangan material dengan sifat mekanik dan termal yang unggul.

BAB III PENUTUP

10
3.1 Kesimpulan

Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa struktur kristal isometri dan tetragonal
memiliki perbedaan signifikan dalam parameter kisi dan sifat-sifat fisik. Pemahaman ini
dapat diterapkan dalam pengembangan material baru dan pemrosesan industri.

Sistem kristal isometri dan tetragonal adalah dua jenis struktur kristal yang penting dalam
ilmu material. Pemahaman karakteristik keduanya membantu kita dalam merancang dan
memahami sifat material. Pengetahuan ini juga penting dalam banyak aplikasi praktis
seperti ilmu geologi, industri, dan teknologi.

DAFTAR PUSTAKA

11
“Isometric Crystal System | Earth Sciences Museum.” Earth Sciences Museum, 24 Apr.
2013, uwaterloo.ca/earth-sciences-museum/resources/crystal-shapes/isometric-crystal-
system.
Widya, Made. “TETRAGONAL.” BALITHEREE, 7 Dec. 2015,
balitheree.wordpress.com/2015/12/07/tetragonal/.
Sistem Kristal Dan Kisi Bravais – Personal Website Rolan Rusli. 4 Apr. 2012,
rolanrusli.com/sistem-kristal-dan-kisi-bravais/#:~:text=Sistem%20Kristal%20tetragonal.
Accessed 15 Oct. 2023.
Klein, C., Hurlbut, CS (1993). Manual Mineralogi . John Wiley & Putra.
Dana, ES, Hurlbut, CS (1998). Mineralogi Baru Dana: Sistem Mineralogi James Dwight
Dana dan Edward Salisbury Dana . John Wiley & Putra.
Guide to, Schuster and simon. 1988. Rocks and Minerals. Reside. New York. Korps.
Noer Aziz Megatsari. 2001. Geologi Fisik. ITB.
Setia Graha, Doddy. 1987. Batuan dan Mineral. Nova. Bandung

12

Anda mungkin juga menyukai