Anda di halaman 1dari 3

Memilih bakalan yang tepat, sangat berpengaruh dalam kesuksesan usaha penggemukan,

karena berdampak langsung terhadap produktivitas ternak dan efisiensi pakan yang
digunakan. Salah memilih bakalan, bias membuat biaya pakan membengkak, namun
perttambahan bobot badan tidak seberapa. Berikut cara memilih sapi bakalan yang baik:

Memilih bangsa ternak

Salah satu yang menjadi perhatian di usaha penggemukan sapi adalah PBB/ pertumbuhan
bobot badan, karena PBB ini yang menentukan beberapa banyak selisih bobot badan sapi
yang bias di konversi menjadi keuntungan. Setipa bangsa memiliki keunggulan tersendiri, ras
import (Simental, Limosin) memang memiliki keunggulan PBB harian yang bias mencapai
1,2 kg. namun pakannya harus berkualitas tinggi. Sementara sapi local (PO, Bali, Madura)
biasanya memiliki PBB harian sekitar 0,6-0,8 kg, tetapi biaya dan kualitas pakan yang
digunakan lebih rendah disbanding dengan yang import.

Menentukan Umur Ternak

Yang idelanya untuk bakalan adalah umur 1,5 sampai dengan 2,5 tahun. Pada umur tersebut
pembentukan/sintesis daging sedang bagus-bagusnya, efisiensi saluran cerna juga optimal,
sehingga pakan yang diberikan secara optimal untuk pertumbuhan. Untuk bakalan pilihlah
umur 1,5-2,5 tahun jangan pilih bakalan yang lebih tua. Cara memilih bakalan umur 1,5-2,5
tahun adalah dengan cara melihat giginya.

Jenis Kelamin

Pemilihan sapi sebaiknya berjenis kelamin jantan. Hal ini disebabkan sapi jantan

pertumbuhannya lebih cepat dibandingkat sapi betina. Dosamping itu juga untuk mencegah
pemotongan ternak betina produktif.

Performa Baik dan Sehat

 Tidak ada legokan sekitar pangkal ekor


 Jaringan lemak dapat diraba dengan mudah pada seluruh bagian
 Pelvis dapat diraba dengan sentuhan
 Jaringan lemak yang melingkupi bagian permukaan tulang iga masih dapat diraba
dengan sedikit tekanan sekitar daerah ini.
Pemilihan Bibit

Thalib (2001) melaporkan bahwa upaya perbaikan mutu genetic sapi potong melalui
pengembangan sapi murni (pemurnian) hanya dapat ditempuh dengan cara seleksi dan
pembentukan breeding stock. Program pemuliaan “Inti-plasma terbuka” (open nucleus
breeding scheme) disesuaikan dengan kondisi setempat, seleksi lebih difokuskan pada sifat-
sifat yang bernilai ekonomis tinggi terutama laju pertumbuhan.

Seleksi bibit dilakukan untuk mendapatkan sapi bakalan sebagai bibit yang
mempunyai mutu/produktivitas tinggi. Sebaga bahan pertimbangan sederhana untuk
pemilihan bibit didasrkan kepada:

1. Keserasian karakteristik bangsa yaitu warna, bentuk tubuh meliputi keserasian antara:
kepala, leher, dan tubuh.
2. Tidak tampak adanya cacat tubuh yang dapat menurun.
3. Standar pemilihan (seleksi) bibit berdasarkan tinggi badan untuk masing-masing
bangsa berbeda diantaranya:
a. Pemilihan tergantung kepada standar bibit Nasional
b. Pemilihan tergantung kepada standar bibit Regional
c. Pemilihan tergantung kepada standar bibit populasi yang ada
4. Untuk sapi pejantan testes harus simetris dan menggantung.
5. Kondisi sehat, tidak menunjukkan tanda-tanda kelainan penyakit, bebas penyakit
menular dan reproduksi.

Azhari, S, Ayi. (2014, juni) perbibitan ternak sapsapi. Diakses pada 3 September 2022 melalui

https://www.academia.edu/6162702/Pembibitan_ternak_sapi

Anonim. (2021, Februari 18) Ciri-ciri bakalan sapi yang bagus dijadikan sapi potong. Diakses
pada 3 September 2022 melalui
https://disnakkan.grobogan.go.id/info/berita/546-ciri-ciri-bakalan-sapi-yang-bagus-dijadikan-
sapi-potong

Anda mungkin juga menyukai