La Modul2 TGB Anggita Miftahul Jannah
La Modul2 TGB Anggita Miftahul Jannah
MODUL KE-2
SAMPLING, ALIASING, DAN OPERASI KONVOLUSI
PADA SINYAL
Oleh:
Anggita Miftahul Jannah 121120034
Asisten :
Ghevira Angelina Mirta 120120018
Ndiko Pradana Putra 120120023
Satria Bagus Prabowo 120120047
Feni Rahma Dwita 120120049
Lidya Margareth T 120120086
Natal Hutajulu 120120121
Dimas Astomo 120120130
Josma Hardianto Damanik 120120183
dimana:
x[n] = sinyal diskrit hasil sampling
x(t) = sinyal analog
T = periode sampling
n = indeks sampel
2.2 Aliasing
Aliasing adalah masalah yang terjadi ketika frekuensi sinyal
melebihi separuh frekuensi sampling (Nyquist frequency).
Akibatnya, sinyal yang dihasilkan dari proses sampling akan
mengalami distorsi dan informasi dalam sinyal tersebut hilang.
Untuk menghindari masalah aliasing, frekuensi sinyal harus dijaga
agar tidak melebihi Nyquist frequency.
dimana:
f_nyquist = frekuensi Nyquist
T = periode sampling
dimana:
y(t) = sinyal keluaran
f(t) = sinyal masukan
g(t) = fungsi kernel atau respon impuls sistem
Input
F= (200,500,1500)
x=sin(2*pi*f*t);
sound(x,Fs)
Subplot; ((2,3,1)(2,3,2))
Plot(x)
Output
Input
Fs= (n)
t=0:1/Fs:0.25;
sound(lagu,Fs)
Subplot; (n)
Plot(lagu)
Output
3. Frekuensi sampling secara visual
Input
Fs= (n)
s1=sin(2*pi*t*2);
Subplot; (n)
stem(t,s1)
Output
Input
(L=n>=10) (P=n<=L)
t=1:L;
Subplot; (n)
stem(n)
subplot(3,1,3)
stem(conv(x,v))
Output
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil
1. Efek sampling pada audio (F=200, 500, dan 1500)
2. Efek aliasing pada audio (Fs=500/5000, 23000, dan 37000)
3. Frekuensi sampling secara visual (Fs=12, 24, dan 48)
V. KESIMPULAN
Kesimpulan yang dapat ditarik dari percobaan-percobaan di
atas adalah Pada percobaan pertama efek sampling pada audio,
ketika fs yang diinputkan bernilai besar maka hasil gelombang yang
dihasilkan semakin banyak dan rapat begitupun sebaliknya,
kemudian fs juga mempengaruhi suara semakin besar nilai fs maka
suara yang dihasilkan terdengar lebih keras namun suara yang
terdengar tetap sama yang berbeda hanyalah volume dari suara yang
dihasilkan. Pada percobaan kedua efek aliasing pada audio, ketika
nilai fs besar maka frekuensi suara yang dihasilkan juga semakin
besar tetapi ketika fs bernilai lebih kecil maka frekuensi suara yang
dihasilkan juga lebih kecil. Frekuensi sampling juga mempengaruhi
cepat dan lambannya suatu frekuensi dari sebuah audio. Pada
percobaan ketiga efek sampling secara visual, ketika fs yang
dimasukkan bernilai besar maka hasil gelombang sinyal dan data
sampling yang dihasilkan semakin banyak, tapi ketika fs bernilai
kecil maka yang dihasilkan adalah data samplingnya lebih sedikit
dan gelombang yang dihasilkan juga sedikit. Pada percobaan
keempat konvolusi 2 sinyal diskrit step unit, panjang gelombang
haruslah lebih besar dari 10 dan lebar pulsa harus lebih kecil daripada
panjang gelombang, pada percobaan terdapat nilai yang dimasukkan
adalah L dan P di mana divariasikan sebagai berikut (10 dan 8), (25
dan 20), (13 dan 5). Berdasarkan hasil yang didapatkan operasi
konvolusi mempengaruhi dua buah sinyal di mana kedua buah sinyal
tersebut digabung lalu membentuk sinyal lain yang dapat dilihat pada
gambar percobaan keempat. Namun L dan P juga mempengaruhi
bentuk dari sinyal yang dimasukkan.
DAFTAR PUSTAKA
Haykin, S., & Van Veen, B. (2005). Signals and systems. John Wiley
& Sons.
Kamen, E. W., & Heck, B. S. (2014). Fundamentals of signals and
systems using the web and MATLAB. Pearson.
Lathi, B. P. (2009). Modern digital and analog communication
systems. Oxford University Press.
Oppenheim, A. V., & Schafer, R. W. (2010). Discrete-time signal
processing. Prentice Hall.
Proakis, J. G., & Manolakis, D. G. (2006). Digital signal processing:
principles, algorithms, and applications. Pearson Education India.
LAMPIRAN